• Tidak ada hasil yang ditemukan

mpp tugas 15.docx - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "mpp tugas 15.docx - Spada UNS"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Kadar gula reduksi

Hasil uji DMRT menunjukan bahwa lama fermentasi berpengaruh pada gula reduksi.gula reduksi pulp biji kakao kering jemur turun secara perlahan dari awal fermentasi sampai 120 jam fermentasi. Peningkatan gula reduksi pada biji dikarenakan perombakan sukrosa dalam biji menjadi fruktosa dan glukosa

Pengaruh populasi bakteri terhadap konsentrasi etanol, asam laktat dan asam asetat

Jenis dan populasi bakteri dalam suatu fermentasi berkaitan erat dengan kondisi ekstrinsik dan intrinsik. Populasi S. cerevisiae, L. Lactis,dan A. aceti serta jumlah etanol, asam laktat, dan asam asetat yang dihasilkan serta didukung oleh perubahan suhu yang terjadi selama fermentasi maka dapat dikatakan bahwa proses fermentasi yang berjalan baik terjadi pada perlakuan penamabahan inokulum secara bertahap. Proses fermentasi selain mendegradasi gula menjadi senyawa asam-asam organik, juga terjadi proses oksidasi polifenol karena panas dan difusi asam kedalam keping biji.

pH dan keasaman biji kakao

Antara pH dan keasaman biji saling berhubungan dimana pH menunjukkan nilai yang rendah maka nilai keasaman biji meningkat. Hasil analisis DMRT menunjukkan bahwa ada pengaruh lama fermentasi terhadap keasaman biji kakao kering. Perlakuan penambahan inokulum di awal dan inokulum secara bertahap menunjukan keasaman biji kakao kering tidak berbeda

(2)

nyata, tetapi terhadap perlakuan kontrol berbeda nyata (p≤0,005) bahwa keasaman biji kakao kering seluruh perlakuan adalah 4,5. Serta, pengaruh lama fermentasi terhadap pH biji kakao kering. Perlakuan penambahan inokulum di awal dan inokulum secara bertahap menunjukan pH biji kakao kering tidak berbeda nyata, tetapi terhadap perlakuan kontrol berbeda nyata (p≤0,005) penelitian ini menunjukkan bahwa pH biji kakao kering seluruh perlakuan adalah 5,6.

Indeks Fermentasi

Biji kako hasil fermentasi yang baik menghasilkan biji kakao dengan indeks warna ≥1, sedangkan biji kakai yang tidak melalui fermentasi kurang optimal memilki indeks warna ≤1. il analisis DMRT menunjukan bahwa perlakuan kontrol, perlakuan penambahan inokulum di awal dan penambahan inokulum secara bertahap menunjukan indeks fermentasi berbeda nyata (p≤0,05)

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan ekstrak rosela 20 g pada keripik bengkuang memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar protein sedangkan penambahan 10 g tidak berbeda nyata dengan perlakuan

Tingkat kesukaan tekstur roti dengan penambahan sari kedelai manis tidak berbeda nyata dari perlakuan kontrol negatif (sari kedelai 0%), namun berbeda nyata

Kecernaan bahan kering perlakuan pemberian antibiotik oksitetrasiklin (T+) tidak berbeda nyata dengan perlakuan T0 (kontrol negatif), hal ini menunjukkan bahwa

Terjadi pengaruh interaksi antara perlakuan pupuk Fosfat dan perlakuan CMA terhadap bobot kering biji per tanaman dan per petak. Hasil ini berbeda nyata dengan

Pada tabel 4.6 juga menunjukan bahwa bobot biji pipilan kering perlakuan pupuk kandang sapi dan hijauan kirinyu berbeda nyata dengan tanpa perlakuan (AO). Bobot

Perlakuan BPF (kontrol) pada semua pH tanah tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata terhadap jumlah biji per polong. fluorescens) pada kondisi pH tanah 7 tidak menunjukkan

Sedangkan pada bobot brangkasan kering perlakuan pupuk anorganik 100% tanpa pupuk organik cair (kontrol) juga tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk anorganik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang paling baik untuk meningkatkan jumlah polong dan berat kering biji adalah perlakuan P1 kompos jerami + NPK, tetapi tidak berbeda nyata