• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUH. ILHAM JAYA NIM: 18.1100.006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MUH. ILHAM JAYA NIM: 18.1100.006 "

Copied!
165
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses, yaitu proses pengelolaan dan pengorganisasian lingkungan sekitar siswa sehingga dapat merangsang siswa untuk melakukan proses belajar. Prestasi belajar tersebut dengan sendirinya diperoleh dari proses pembelajaran dan proses pendidikan yang telah dilalui siswa. Anggapan yang sering beredar adalah siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi dengan sendirinya akan berhasil dalam proses belajar dan meraih prestasi belajar yang cemerlang.

Wajo terdapat sebagian siswa yang mempunyai pengelolaan emosi yang kurang baik, hal ini terlihat dari sikap siswa yang cuek atau tidak mendengarkan perintah guru atau tidak menghormati peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah. Contohnya adalah ada beberapa siswa yang mempunyai rambut yang sangat panjang dan enggan untuk memotong rambutnya, sehingga guru terpaksa memotong rambut siswa tersebut. Apa yang dilakukan sebagian siswa merupakan salah satu bentuk rendahnya kecerdasan emosional seperti yang dikemukakan oleh Yusuf (2009) bahwa “remaja yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan sulit beradaptasi dengan lingkungan sosialnya”.

Dahlan Talib, “Dampak Kecerdasan Emosional dan Spiritual Siswa Terhadap Motivasi Belajar di MAN 2 Parepare”, EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Keagamaan dan Keagamaan 18, no. Berangkat dari permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai dampak kecerdasan emosional terhadap keberhasilan siswa MAN Wajo yang dalam hal ini adalah keberhasilan akademik siswa pada semua mata pelajaran, sehingga peneliti menamakan penelitian tersebut ‘Dampak’. '. pengaruh kecerdasan emosional (EQ) terhadap prestasi belajar siswa MAN Wajo.

Rumusan Masalah

Hal ini terlihat dari mayoritas siswa yang mendapat nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini tentu tidak sesuai dengan teori Daniel Goleman di atas yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti lain yang ingin menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan prestasi akademik. Penelitian ini memberikan teori-teori kecerdasan emosional yang dapat dipraktikkan oleh guru dan siswa agar mampu mengelola emosinya dengan baik dalam kehidupannya.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Penelitian Relevan
  • Tinjauan Teori
    • Kecerdasan Emosional
    • Prestasi Belajar
  • Kerangka Pikir
  • Hipotesis Penelitian

Teknik pengumpulan data menggunakan skala kecerdasan emosional dan data dokumentasi berupa rapor matematika siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Gentungang Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.7. Siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi tentunya akan memiliki kemampuan berempati, mudah bergaul, memiliki motivasi diri, bertanggung jawab, tahan terhadap stres, optimis dan mampu memecahkan masalah.

Keberhasilan pembelajaran mengacu pada aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar mencakup aspek pembentukan karakter pada diri peserta didik.25. Disiplin, yaitu apabila siswa telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai prosedur, maka siswa tersebut akan dikenakan disiplin. Dalam penerimaannya, siswa dituntut untuk sadar, siap menerima dan mempunyai perhatian yang terkendali.

Dalam hal penilaian, siswa diminta untuk menunjukkan penerimaan mereka terhadap suatu nilai tertentu, tingkat kesulitan nilai tersebut, dan hubungan antara siswa dengan nilai tersebut. Menurut laporan ini, hampir semua siswa yang prestasi sekolahnya buruk tidak memiliki satu atau lebih elemen kecerdasan emosional (terlepas dari apakah mereka juga mengalami kesulitan kognitif seperti ketidakmampuan belajar).36.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Penelitian
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir D. Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
    • Observasi
    • Angket
    • Dokumentasi
  • Definisi Operasional Variabel
  • Instrumen Penelitian
    • Kisi-Kisi Instrumen
    • Pengukuran Instrumen
    • Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Statistik Deskriptif
    • Analisis Statistik Inferensial

Hipotesis asosiatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja belajar siswa MAN Wajo. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja belajar siswa MAN Wajo. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja belajar siswa MAN Wajo.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis deskriptif total skor kecerdasan emosional siswa MAN Wajo, dari total 79 sampel, diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 113,29, standar deviasi sebesar 10,946, varians sebesar 119,824, total skor minimum sebesar 74 dan maksimal. skor total 137.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang memberikan jawaban  terhadap  instrumen  penelitian  variabel  kecerdasan  emosional  (X)  pada  pernyataan  nomor  1  bahwa  “saya  tahu  jika  saya  sedang  merasa  sedih”,  terdapat  32  responden  atau
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang memberikan jawaban terhadap instrumen penelitian variabel kecerdasan emosional (X) pada pernyataan nomor 1 bahwa “saya tahu jika saya sedang merasa sedih”, terdapat 32 responden atau

Pengujian Persyaratan Analisis Data

  • Uji Normalitas Data
  • Uji Linearitas Data
  • Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

2-tailed) adalah 0,020 dan lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residu kedua variabel berdistribusi normal. Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel terikat dan variabel bebas mempunyai hubungan linier yang signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil uji linearitas yang terlihat dari tabel ANOVA diketahui nilai deviasi linearitas sebesar 0,880 yang berarti lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan linier antara variabel bebas dan variabel terikat.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan, kekuatan hubungan dan signifikansi kekuatan hubungan antar variabel emosional, semakin rendah pula prestasi belajar siswa MAN Wajo, atau dapat juga diartikan semakin rendahnya kecerdasan emosional, semakin tinggi pula prestasi belajar siswa MAN Wajo.

Pengujian Hipotesis

  • Pengujian Hipotesis Deskriptif
  • Pengujian Hipotesis Asosiatif

Sedangkan skor ideal yang selanjutnya disebut kriteria adalah 5 x 30 x merupakan skor tertinggi setiap item, 30 adalah jumlah item instrumen, dan 79 adalah jumlah responden). 2-tailed) pada tabel diatas adalah 0,000 yang berarti kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. adalah nilai tertinggi setiap mata pelajaran, 19 adalah jumlah mata pelajaran dan 79 adalah jumlah siswa).

Artinya H0 diterima dan H1 ditolak dengan kata lain tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja belajar siswa MAN Wajo. Evaluasi pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dilihat pada persamaan regresi linier sederhana dengan terlebih dahulu mengambil data-data yang diperlukan sebagaimana terdapat pada tabel koefisien berikut. Selanjutnya untuk mengetahui sumbangan atau sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat menggunakan rumus koefisien determinasi berdasarkan data pada tabel 4.12.

Artinya prestasi belajar siswa MAN Wajo (variabel Y/variabel terikat) hanya sebesar 4,9% dipengaruhi oleh kecerdasan emosional (variabel X/variabel bebas). Berdasarkan tabel pedoman pemberian interpretasi di atas disimpulkan bahwa kecerdasan emosional mempunyai pengaruh yang sangat rendah terhadap kinerja belajar siswa MAN Wajo yaitu hanya memberikan pengaruh sebesar 4,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak. diteliti oleh para peneliti.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Kecerdasan Emosional Peserta Didik MAN Wajo
  • Prestasi Belajar Peserta Didik MAN Wajo
  • Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Peserta

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan siswa MAN Wajo dalam mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain serta kemampuan membina hubungan baik dengan orang lain. Berdasarkan pengujian hipotesis deskriptif diperoleh hasil bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa MAN Wajo sebesar 75,4% dari kriteria yang ditentukan. Hasil penelitian diatas sesuai dengan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dimana terdapat beberapa siswa yang mempunyai manajemen emosi yang kurang baik, hal ini terlihat dari sikap siswa yang cuek atau tidak menuruti perintah guru yang dilakukannya. bukan. atau tidak menaati aturan yang dibuat oleh para pihak.

Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan merupakan salah satu ciri rendahnya kecerdasan emosional seseorang.75 Karena hanya sedikit siswa yang ditandai mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan, maka hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa MAN Wajo tergolong sedang. . Keberhasilan akademik merupakan hasil usaha akademik yang dilakukan siswa MAN Wajo berupa nilai rata-rata pada rapor semester ganjil. Berdasarkan pengujian hipotesis deskriptif diperoleh hasil bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa MAN Wajo sebesar 82% dari kriteria yang diberikan.

Jika dilihat secara eksplisit, rata-rata nilai yang dicapai siswa MAN Wajo pada setiap mata pelajaran berada di atas nilai kriteria ketuntasan. Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar proses interaksi pedagogi terjadi dan juga kondusif. 76 Selama proses pembelajaran, beberapa guru di MAN Wajo telah mencoba menghidupkan kelas dengan memberikan materi pembelajaran yang tidak monoton dan hanya berpusat pada guru saja, namun sistem pembelajaran dirancang dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa atau student centered learning. Sebelum melakukan uji hipotesis asosiatif untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel kecerdasan emosional dengan variabel prestasi belajar siswa MAN Wajo, terlebih dahulu peneliti melakukan uji signifikansi koefisien korelasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, kuat tidaknya hubungan tersebut. atau lemah, dan arah hubungan kedua variabel tersebut.

Berdasarkan analisis yang diuraikan dalam tesis yang membahas pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja belajar siswa MAN Wajo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Tingkat kecerdasan emosional siswa MAN Wajo sebesar 75,4% dari kriteria yang ditetapkan, artinya kecerdasan emosional siswa MAN Wajo berada pada kategori sedang, dengan kata lain kemampuan siswa dalam mengenali emosi sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri. , mengenali emosi orang lain dan membina hubungan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah (rata-rata). Prestasi belajar siswa MAN Wajo berjumlah 82% dari kriteria yang ditetapkan, artinya prestasi belajar siswa MAN Wajo termasuk dalam kategori tinggi yaitu nilai rata-rata siswa pada setiap mata pelajaran melebihi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). ) adalah. .

Model atau persamaan regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi kinerja belajar siswa MAN Wajo. Untuk mengawali hal tersebut tentu saja diperlukan peran pendidik dan terlebih lagi peserta didik. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Siswa Terhadap Motivasi Belajar Di MAN 2 Kota Parepare.” PENDIDIKAN: Jurnal Penelitian Pendidikan Keagamaan dan Keagamaan 18, no.

PENUTUP

Simpulan

Saran

“Dampak Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Ketawanggede Malang.” mata pelajaran universitas; Fakultas Psikologi : Makassar, 2016. Dampak Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Gentungang Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.". 23 Saya tidak merasa terpengaruh jika teman saya menangis 24 Saya lebih memilih saya mengerjakan tugas sendirian.

3 Saya selalu menghargai pendapat orang lain 4 Saya menjawab ejekan teman 5 Saya tidak suka mengikuti kegiatan.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir  D.  Hipotesis Penelitian
Gambar 4.2. Histogram Item X.2. Sumber: Software IBM SPSS Statistics
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang memberikan jawaban  terhadap  instrumen  penelitian  variabel  kecerdasan  emosional  (X)  pada  pernyataan  nomor 3  bahwa “saya selalu menghargai pendapat orang lain”, terdapat 44 responden  atau  55,7%
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 79 responden yang memberikan jawaban  terhadap  instrumen  penelitian  variabel  kecerdasan  emosional  (X)  pada  pernyataan  nomor 4  bahwa “saya membalas ejekan teman kepada saya”, terdapat 30 responden  atau  38%  dari
+7

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki kecerdasan emosional tinggi menjadi sangat penting dalam pencapaian keberhasilan dibanding IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standar terhadap kognitif verbal dan