• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION DI SDN 2 PANTAI HAMBAWANG BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION DI SDN 2 PANTAI HAMBAWANG BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1099 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION DI SDN 2

PANTAI HAMBAWANG BARAT

Darmiati

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email darmiatid01@gmail.com

ABSTRAK

Metodologi penelitian ini adalah menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). dengan subjek penelitian peserta didik kelas IV SDN Pantai Hambawang Barat dengan jumlah peserta sebanyak 9 orang siswa.

Terfokus pada hasil belajar peserta didik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Capain indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari hasil belajar peserta didik mencapai ≥ 70.

Proses penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pelaksanaan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. Pengelolaan data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari pengolahan data digunakan untuk menggambarkan ketercapaian tindakan terhadap peningkatan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar mencapai 56% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 71. Pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 89% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 76 dan hasil penelitian yang diperoleh berarti terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan ketuntasan 33%.

Kata Kunci: Strategi, Small Group Discussion, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan siswa dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran / kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan.

(pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2007 tentang

(2)

1100 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan). Dalam pasal 5 ayat (7) disebutkan bahwa pendidikan agama diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, mendorong kreativitas dan kemandirian, serta menumbuhkan motivasi untuk hidup sukses.

Lebih lanjut, dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan inti, pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru, antara lain, memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya; dan melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Dalam kegiatan elaborasi, guru, antara lain, memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; dan memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Sedangkan dalam kegiatan konfirmasi, guru, antara lain, memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

Pada umumnya, siswa mengalami kesulitan dalam menguasai materi Pendidkan Agama Islam pada siswa kelas IV SDN 2 Pantai Hambawang Barat. Hal ini nampak belum maksimalnya hasil belajar siswa pada ulangan tengah semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 dari 9 siswa hanya 4 siswa yang berhasil mencapai KKM sedangkan standar KKM PAI di SDN 2 Pantai Hambawang Barat adalah 70. Di sisi lain, pembelajaran yang berpusat pada guru, suasana kelas yang kaku, media pembelajaran yang kurang mendukung, pengorganisasian siswa yang belum optimal dan penggunaan mono methode merupakan faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang multi approach dan strategi belajar mengajar yang variatif. Pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan berbagai kecerdasan yang dimilikinya (Gardner menyebut istilah multiple intelligences (kecerdasan majemuk)).

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang dihadapi guru

(3)

1101 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PAI adalah bagaimana menciptakan model-model pembelajaran yang variatif, menyenangkan, dan bermakna sehingga siswa dapat mandiri dan mencapai ketuntasan dalam belajar. Permasalahan inilah yang mendorong penulis untuk memodifikasi berbagai model dan teknik pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi, karakteristik siswa dan disesuaikan dengan kemampuan guru.

Salah satu metode yang jarang digunakan dalam pembelajaran PAI adalah Metode Pembelajaran Small Group Discussion merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan 3-5 siswa dalam satu kelompok, yang memiliki tujuan untuk berdiskusi mengenai informasi atau pengetahuan masing-masing anggota kelompok. Metode Pembelajaran Small Group Discussion mampu memotivasi siswa supaya berani mengungkapkan ide atau pendapat. Ketika setiap siswa berani mengungkapkan pendapatnya, pembelajaran yang terjadi di dalam kelas akan lebih bermakna. Pembelajaran yang bermakna mampu memunculkan setiap potensi yang dimiliki oleh siswa. Potensi siswa selanjutnya dikembangkan agar siswa mampu berinovasi. Menurut Abdul (2013: 200-201) Metode Pembelajaran Small Group Discussion memiliki keunikan dibandingkan dengan metode pembelajaran ceramah dan demonstrasi.

Keunikan tersebut ialah pada Metode Pembelajaran Small Group Discussion bahan atau materi pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh siswa sendiri.

Untuk mencapai kualitas pembelajaran maka seorang guru harus memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu yang secara teoritis dapat dipertangung jawabkan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini memilih judul” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Metode Small Group Discussion di SDN 2 Pantai Hambawang Barat”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. (Arikunto, 2013: 129). Peneliti tidak melakukan penelitian sendiri melainkan berkolaborasi bersama observer. Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdapat empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan observasi. Berikut siklus Penelitian Tindakan Kelas : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

(4)

1102 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2005:12). Dan dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan diarahkan untuk mendiskripsikan data yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan. Metode Pembelajaran Small Group Discussion adalah proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar siswa memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah terkait materi pembelajaran dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari (Aswan, 2016:62)

Lokasi Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Pantai Hambawang Barat Tahun Ajaran 2022/2023 yang beralamat di Desa Pantai Hambawang Barat Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kalimantan selatan selama 1 bulan.

Subjek penelitian ini yaitu Siswa Kelas IV SDN 2 Pantai Hambawang Barat Tahun Ajaran 2022/2023 yang berjumlah 9 siswa. Objek penelitian ini adalah Hasil Belajar Pada Pendidikan agama Islam dan budi pekerti materi pokok Bersih itu Sehat melalui Metode Pembelajaran Small Group Discussion.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui Observasi dan Dokumentasi, Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengamati segala aktivitas saat proses pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti berlangsung dengan Implementasi Metode Pembelajaran Small Group Discussion. Pada saat melakukan observasi peneliti dibantu oleh observer, dan Dokumentasi adalah upaya untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah Penelitian Tindakan Kelas dilakukan. Dokumentasi yang digunakan berupa dokumentasi nontes yang terdiri dari silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP), catatan lapangan, daftar nama Siswa Kelas IV SDN 2 Pantai Hambawang Barat, dan foto saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan persentase. Berikut adalah langkah- langkah dalam analisis data observasi Hasil belajar dan Aktivitas Belajar Pada PAI dan Budi Pekerti makna perilaku terpuji materi Bersih itu Sehat:

1. Analisis data hasil dan aktivitas belajar pada PAI dan Budi Pekerti materi bersih itu sehat.

a. Menentukan kriteria pemberian skor terhadap masingmasing indikator pada setiap aspek Aktivitas Belajar Pada PAI dan Budi Pekerti materi Bersih itu Sehat.

b. Menghitung dan menjumlahkan skor hasil belajar Pada PAI dan Budi Pekerti materi bersih itu sehat pada setiap indikator.

c. Menghitung persentase skor hasil Belajar Pada PAI dan Budi Pekerti

(5)

1103 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

materi bersih itu sehat pada setiap indikator yang diamati dengan rumus :

𝑋 =∑ 𝑋𝑖 𝑁 Keterangan :

∑ 𝑋𝑖 = Jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa

N = Jumlah seluruh siswa dalam kelas (Riduwan. 2005:25) X = Jumlah siswa yang aktif.(Riduwan. 2005:26)

d. Menentukan persentase ketuntasan belajar siswa

%𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 =∑𝑋

𝑁 × 100%

Keterangan :

X = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah seluruh siswa.

2. Penyajian Data

Data yang telah diperoleh dan diolah, kemudian akan disajikan secara sederhana dalam bentuk tabel atau grafik, sehingga data lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahapan akhir analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah tahap penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah penarikan intisari dari sajian data yang terorganisasi menjadi bentuk pernyataan yang memiliki makna lebih tegas. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi lihat bagan berikut:

(6)

1104 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Perencanaan

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bersih itu Sehat

2) dengan Metode Pembelajaran Small Group Discussion.

3) Menyusun materi PAI dan Budi pekerti mengenai Bersih itu Sehat

4) Membuat lembar observasi dan lembar catatan lapangan.

5) Membuat kelompok b. Pelaksanaan/Tindakan

Pada tahap ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana telah direncanakan sebelumnya, yaitu pembelajaran menggunakan Metode Small Group Discussion. Pelaksanaan bersifat

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan

Siklus 1

Refleksi

Perencanaan Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Siklus 2

(7)

1105 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa

b) Guru mempresensi siswa, mengondisikan kelas, dan menginformasikan bahwa kegiatan pembelajaran akan menggunakan Metode Pembelajaran Small group Discussion, dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.

c) Guru menginformasikan topik, tujuan, dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari, serta cara penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang dipelajari.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan materi selama 20-30 menit terlebih dahulu.

b) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 dan 3 siswa.

c) Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah dibagi.

d) Guru memberikan soal yang harus dipecahkan dengan kelompok masing-masing.

e) Siswa mengerjakan soal selama 15 menit.

f) Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

3) Kegiatan Penutup

a) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari.

b) Melakukan Post Test (evaluasi) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam memahasmi materi Bersih itu Sehat

c) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

d) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti bersama rekan observer di mana peneliti menjadi pengamat utama. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran, menggunakan Metode Pembelajaran Small Group Discussion.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang diperoleh selama observasi. Hasil dari refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan peneliti untuk melaksanakan proses pembelajaran

(8)

1106 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

selanjutnya.

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini ada dua siklus, setiap siklus dilengkapi dengan masing- masing satu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai perangkat dalam proses belajar mengajar yaitu RPP Siklus I dan RPP Siklus II.

Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara bertahap sesuai dengan pelaksanaannya dalam proses belajar mengajar dikelas.

Hasil observasi tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan budi pekerti materi bersih itu sehat menggunakan Metode Pembelajaran Small Group Discussion siklus I, adalah berdasarkan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh persentase skor rata-rata sebesar 71 % sudah mulai meningkat, peneliti mengadakan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan sebelumnya. Refleksi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran PAI dan budi pekerti selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata-rata skor hasil belajar 71 dengan ketuntasan 56% pada tema bersih itu sehat. Sedang hasil belajar yang diharapkan yaitu ≥ 75 % siswa tuntas dalam pembelajaran sehingga perlu ditingkatkan.

Peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran PAI dan budi pekerti mengenai tema bersih itu sehat menggunakan Metode Pembelajaran Small Group Discussion perlu di yakinkan lagi keberhasilannya, sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran pada siklus II.

Berdasarkan Observasi hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat saat. Peningkatan juga dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I sebesar 56%, pada siklus II meningkat menjadi 89% hasil belajar lebih meningkat.

Tabel 1. Data Hasil Siklus I

No

Keterangan

Nama Siswa KKM Nilai Tuntas Tidak

Tuntas

1 Desy Nurul hikmah 70 74 √

2 M.Rizky Ramadana 70 74 √

3 M.Amin Badali 70 74 √

4 M.Ilham Nor 70 68 √

5 M.Firza Maulana 70 79 √

6 M.Helmi Sahbana 70 68 √

(9)

1107 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

7 M.Rizky Fadillah 70 63 √

8 Nur Afiqa salsa 70 74 √

9 Setia Ramadhani 70 63 √

Jumlah Nilai 637

Nilai Rata-Rata 71

Persentase Kelulusan 56 % 44 %

Tabel 2. Data Hasil Siklus II

Keterangan

No Nama Siswa KKM Nilai Tuntas Tidak

Tuntas

1 Desy Nurul hikmah 70 74 √

2 M.Rizky Ramadana 70 79 √

3 M.Amin Badali 70 79 √

4 M.Ilham Nor 70 74 √

5 M.Firza Maulana 70 84 √

6 M.Helmi Sahbana 70 74 √

7 M.Rizky Fadillah 70 74 √

8 Nur Afiqa salsa 70 74 √

9 Setia Ramadhani 70 68 √

Jumlah Nilai 680

Nilai Rata-Rata 76

Persentase Kelulusan 89 % 11 %

Pada tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketuntasan belajar secara perorangan maupun secara klasikal telah tercapai berdasarkan indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah minimal 75% siswa telah mencapai ketuntasan belajar secara perorangan. Seorang siswa dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara perorangan apabila siswa tersebut telah memperoleh nilai minimal 70 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun pelajaran 2022/2023.

Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Metode Pembelajaran Small Group Discussion dapat meningkatkan Hasil belajar dann aktivitas Belajar siswa Pada Pendidikan Agama Islam dan Budi Prekerti. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Ismail (2008: 88) tujuan penerapan Metode Pembelajaran Small Group Discussion ini dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab siswa tentang apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan. Tujuan

(10)

1108 Vol. 3 No. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Metode Pembelajaran Small Group Discussion yang dikemukakan oleh Burden, P & Byrd, D (2013: 159) adalah sebagai berikut :

Small group discussion can meet the goal of increased student participation by allowing more student to become involved in the discussion. In addition to promoting higher-level thinking skills, small group discussion helps to promote the development of communication skills, leadership ability, debate, and compromise.

Makna dari pendapat di atas adalah Metode Pembelajaran Small Group Discussion bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan mengajak mereka pada diskusi yang sedang berlangsung. Tujuan lain adalah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, meningkatkan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, debat, dan kompromi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Implementasi Metode Pembelajaran Small Group Discussion telah berhasil meningkatkan Hasil belajar dan aktivitas Belajar siswa pada Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Tahun Ajaran 2022/2023. Upaya meningkatkan Hasil Belajar dengan dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan skor rata-rata 71 pada siklus I, meningkat 76 pada siklus II. Hal ini berarti bahwa hasil penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu lebih dari KKM yaitu 70, begitu pula dengan aktivitas belajar dan aktivitas guru juga mengalami peningkatan disetiap siklusnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Cet. II; PT Bumi Aksara.

Aswan. 2016. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM (Edisi Revisi). Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Catatan I).

Semarang: Media Group

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

P and Byrd, D. 2013. Methods for Effective Teaching. New Jersey: Pearson.

Riduwan. 2005. Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 21 Pontianak Barat khususnya di kelas III pada mata pelajaran

Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika melalui penggunaan Pendekatan CBSA pada peserta didik kelas V.A SDN 18

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 21 Pontianak Barat khususnya di kelas III pada mata pelajaran

Dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan kelas IV SDN 14 Buntok Kabupaten Barito Selatan, dari prasiklus sampai siklus kedua dapat diambil

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 21 Pontianak Barat khususnya di kelas III pada mata pelajaran

Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus berisi tahap persiapan, pelaksanaan, observasi, dan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas V SDN 010 Seberang Pantai Kecamatan Kuantan Mudik sebanyak 29 orang siswa. Penelitian ini