• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUH.RAMDHAN AINUN WICAKS - Universitas Bosowa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MUH.RAMDHAN AINUN WICAKS - Universitas Bosowa"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

Ruang kuliah IAIN Palu memiliki struktur beton bertulang di lantai satu hingga empat. Berapa dimensi profil baja WF yang dibutuhkan untuk balok dan kolom baja di ruang kuliah IAIN Palu. Bagaimana desain sambungan pada hubungan balok – kolom, di ruang kuliah IAIN Palu.

Tentukan dimensi penampang baja yang diperlukan untuk balok dan kolom di ruang kuliah Institut Agama Islam Negeri Palu. Menentukan desain sambungan balok dan kolom pada ruang kuliah IAIN Palu. Desain ruang kuliah Institut Islam Nasional Palu di Jalan Diponegoro Palu, Sulawesi Tengah.

Tabel 4.3.1 Modal Mass Participating Ratio ..........................................
Tabel 4.3.1 Modal Mass Participating Ratio ..........................................

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Pokok Pembahasan dan Batasan Masalah

Sistematika

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Umum

  • Pengertian Struktur Bangunan

Struktur ini berfungsi untuk mendukung elemen bangunan lainnya seperti interior dan arsitektur bangunan. Standar Nasional Indonesia Tentang Beban Rencana Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lainnya No: SNI. Standar Nasional Indonesia tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan No: SNI dan.

Standar Nasional Indonesia tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan Bukan Gedung. Namun, ada juga yang membaginya menjadi tiga klasifikasi, yaitu struktur atas, struktur tengah, dan struktur bawah. Bagian atas struktur berfungsi sebagai penopang atap yang memanjang ke atas.

Sistem Pembebanan

  • Beban Vertikal
  • Beban Horisontal
  • Beban Hujan Desain

BEBAN HIDUP adalah semua beban yang terjadi akibat menempati atau menggunakan suatu bangunan, termasuk beban lantai yang berasal dari barang. BEBAN ANGIN adalah semua beban yang bekerja pada bangunan atau bagian bangunan yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. BEBAN GEMPA adalah semua beban statis ekuivalen yang bekerja pada suatu bangunan atau bagian bangunan yang mensimulasikan pengaruh gerakan tanah akibat gempa.

Setiap bagian atap harus dirancang untuk menahan beban dari semua air hujan yang terkumpul ketika sistem drainase utama untuk bagian tersebut ditutup, ditambah beban merata yang disebabkan oleh air yang memasuki aliran desain di atas lubang masuk atap. sistem naik. Saat menggunakan istilah 'atap tidak miring', lendutan beban (termasuk beban sendiri) tidak perlu diperhitungkan saat menentukan jumlah air hujan di atap.

Tabel 2. 1 Beban hidup terdistribusi merata minimum Lo dan  beban hidup tepusat minimum
Tabel 2. 1 Beban hidup terdistribusi merata minimum Lo dan beban hidup tepusat minimum

Analisis Gaya Gempa

  • Ketentuan Umum Bangunan Dalam Pengaruh Gempa

Untuk berbagai kategori bangunan tergantung pada kemungkinan runtuhnya struktur bangunan selama umur bangunan yang diharapkan. Bangunan dan non-bangunan yang tidak termasuk kategori risiko IV, (termasuk namun tidak terbatas pada pembuatan, pengolahan, penanganan, penyimpanan, penggunaan atau pembuangan bahan bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya atau bahan peledak), yang mengandung. Menurut SNI 1726 2019 pasal 6.1.2, koefisien tapak Fa (faktor penguatan yang berkaitan dengan percepatan pada getaran periode pendek) dan Fv (faktor penguatan yang berkaitan dengan percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik) harus mengikuti tabel 2.6 dan tabel 2.7.

Menurut SNI 1726:2019 pasal 6.5, suatu struktur harus diberi kategori desain seismik berdasarkan kategori bahaya dan parameter respons spektral percepatan desain menurut tabel 2.8 dan tabel 2.9. Selain itu, struktur dengan kategori risiko I, II atau III yang terletak di mana parameter respons spektral percepatan yang ditentukan selama periode 1 detik (S1) lebih besar dari atau sama dengan 0,75 harus didefinisikan sebagai struktur dengan kategori desain seismik E. kategori risiko IV yang terletak di mana parameter respons spektral percepatan yang dipetakan selama periode 1 detik (S1) lebih besar atau sama dengan 0,75, harus didefinisikan sebagai struktur dengan kategori desain seismik F.

Tabel 2. 3 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non  Gedung untuk beban gempa
Tabel 2. 3 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung untuk beban gempa

Defleksi Lateral

  • Batasan Simpangan Antara lantai Tingkat

Penyimpangan antara tingkat desain lantai (z) sebagaimana ditentukan dalam artikel SNI 1726-2019 atau 7.12.1, tidak boleh melebihi penyimpangan antara tingkat yang diizinkan (Δa) seperti yang diperoleh dari tabel berikut:.

Gambar 2.2 Penentuan simpangan antar lantai  2.4.1 Batasan Simpangan Antara lantai Tingkat
Gambar 2.2 Penentuan simpangan antar lantai 2.4.1 Batasan Simpangan Antara lantai Tingkat

Baja

  • Sifat Mekanis Baja
  • Metode Desain Load and Resistance Faktor Design (LRFD)
  • Kombinasi Beban dan Faktor
  • Batang Tekan LRFD
  • Batang Lentur
  • Tekuk Torsi Lateral
  • Batang Portal (Akial-Momen)
  • Sambungan Baut
  • Sambungan Pelat Ujung (End Plate)
  • Pelat Dasar Kolom Baja

Komponen struktur yang fleksibel memikul beban gravitasi, seperti beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Jika besarnya gaya aksial yang bekerja cukup kecil dibandingkan dengan momen lentur yang bekerja, maka pengaruh gaya aksial dapat diabaikan, dan. Komponen struktural dapat dirancang sebagai komponen balok lentur. Sementara itu, jika gaya aksial yang bekerja lebih dominan daripada momen lentur, komponen struktur dapat dirancang sebagai komponen tarik atau desain struktur tekan.

Untuk bagian yang dicat atau tidak dicat yang tidak tahan korosi, jaraknya tidak boleh melebihi 24 kali ketebalan bagian tertipis atau 12 inci. Untuk elemen baja lapuk yang tidak dicat yang tahan terhadap korosi atmosfir, jarak tidak boleh melebihi 14 kali ketebalan bagian tertipis atau 7 inci. Secara umum konstruksi pelat dasar terdiri dari pelat dasar, angkur dan pengaku.

Pelat dasar dan struktur jangkar harus memiliki kemampuan untuk mentransfer gaya geser, gaya aksial dan momen lentur ke dasar. Di menara kontrol lalu lintas udara, teori pelat dasar digunakan untuk menghubungkan kolom baja dan beton untuk setiap lantai. Dalam mendesain struktur pelat dasar, biasanya dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu jenis pelat dasar tanpa beban momen lentur, atau dalam bentuk abutmen idealis, ada penopang pin.

Dan pelat dasar dengan beban momen lentur yang terjadi, jangkar harus dirancang untuk menahan gaya ke atas dan gaya geser yang terjadi. Dalam hal ini, konstruksi pelat dasar harus mampu menahan gaya aksial dan gaya geser. Karena tidak ada momen lentur, distribusi tegangan yang merata tercipta di bidang kontak antara pelat dasar dan beton penahan beban.

Setelah menentukan parameter-parameter yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan perhitungan tebal pelat dasar sesuai rencana sesuai prosedur praktikum perencanaan tebal pelat dasar yang mengacu pada Perencanaan Struktur Baja LRFD edisi II, Agus Setiawan, 2008.

Tabel 2. 13 Jarak tepi minimum  Diameter Baut
Tabel 2. 13 Jarak tepi minimum Diameter Baut

Penelitian Terdahulu

Struktur bangunan Mall Dinoyo terbuat dari beton bertulang, memiliki enam lantai dengan panjang bangunan 80 m, lebar bangunan 76,73 m dan tinggi bangunan 26 m. Secara keseluruhan, tugas akhir ini merancang struktur kantor alternatif dengan menggunakan struktur komposit baja-beton. Perhitungan studi desain alternatif struktur komposit menghasilkan pelat setebal 15 mm dengan tulangan wire mesh tertanam M9-150; Mount yang digunakan adalah WF master mount WF.

Hotel Neo Kota Batu menggunakan beton konvensional yaitu struktur beton bertulang dan dituang di tempat. Secara umum, proyek kelulusan ini terdiri dari perencanaan ulang struktur menggunakan konstruksi komposit baja-beton sebagai alternatif rencana awal dengan beton bertulang. Untuk penelitian “Studi Perencanaan Struktur Baja Pada Gedung Kampus STKIP AL Hikmah Surabaya”.

Proyek pembangunan gedung kampus STKIP Al Hikmah Surabaya yang terletak di komplek sekolah Al Hikmah Surabaya difungsikan sebagai gedung perkuliahan. Seiring perkembangan zaman, perkembangan juga mengikuti proyek pembangunan struktur, salah satunya penggunaan konstruksi baja. Gedung kampus STKIP Al Hikmah memiliki tinggi delapan lantai dengan panjang gedung 40,1 m, lebar gedung 21 m dan tinggi gedung 29 m.

Perhitungan studi perencanaan struktur baja gedung kampus STKIP Al Hikmah menggunakan metode pemodelan 2D pada STAAD PRO V8i dan merencanakan sambungan ke gedung. Investigasi Alternatif Perencanaan Struktur Baja Gedung RSU Darmayu Ponogoro Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen. Penggunaan material konstruksi baja sebagai struktur bangunan belum seluas di negara lain, umumnya material baja digunakan untuk membangun jembatan.

Tetapi apabila kekuatan struktur keluli digunakan sebagai pembawa beban kerja dan mengambil kesempatan daripada sifat tahan api konkrit, ia akan menghasilkan reka bentuk profil yang lebih kuat, dan ia mudah untuk dilaksanakan.

METODE PENELITIAN

  • Alur Bagan Penelitian
  • Data Perencanaan
  • Alat dan Bahan
    • Alat
    • Bahan
  • Tahapan Penelitian
  • PERMODELAN STRUKTUR

Berdasarkan aturan di atas, maka jenis dan besaran gaya berat yang diterapkan pada struktur gedung antara lain: Dalam perencanaan struktur gedung ini, semua material yang digunakan adalah beton bertulang dan baja profil. Beban hidup yang diterapkan pada konstruksi bangunan disesuaikan dengan fungsi ruangan pada masing-masing lantai.

Berdasarkan SNI Pasal 7.9.4.1, nilai akhir tanggapan dinamik struktur bangunan gedung terhadap beban gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana pada arah tertentu tidak boleh diambil kurang dari 85% dari nilai variasi pertama. tanggapan. Berdasarkan tabel 4.2.1 terlihat bahwa partisipasi massa gabungan memenuhi syarat yang ditetapkan, dengan arah X sebesar 97,51% dengan periode 3,811 dan arah Y sebesar 99,95% dengan periode 5,655 detik. Sesuai dengan SNI Pasal 7.7.2, berat gempa efektif struktur mencakup semua beban sendiri, total beban operasional peralatan permanen dan beban lantai minimal 25.

Hasil rangkuman perhitungan detail mengenai pengendalian pergerakan antar lantai dapat dilihat pada tabel 4.3.2 untuk arah X dan tabel 4.3.3 untuk arah Y selanjutnya. Jumlah baut yang diperlukan < Jumlah baut desain..(OK) Gaya yang diterima baut pada flensa < Kapasitas baut pada flensa..(OK) 5. Gaya geser pada pelat badan < Kapasitas geser pada pelat badan..(OK) Tinjauan momen tambahan pada pelat badan.

Torsi panel web < Kapasitas torsi panel web..(OK) Pemeriksaan baut panel web.

Gambar 3 2 Denah Lantai 1
Gambar 3 2 Denah Lantai 1

PEMBAHASAN

PEMBEBANAN

  • PEMBEBANAN GRAVITASI
  • Pembebanan Gempa Pada Struktur

Saat memodelkan struktur bangunan, berat jenis secara otomatis dihitung oleh perangkat lunak ETABS sesuai dengan dimensi dan bagian yang dimodelkan dalam perangkat lunak ETABS. Untuk membantu justifikasi ada atau tidaknya potensi likuifaksi, diperlukan data investigasi tanah berupa data SPT lubang bor sedalam 30 m yang terletak di beberapa titik di gedung IAIN Palu (Data Investigasi Tanah Terlampir). Jenis tanah yang terdapat pada laporan survei menunjukkan bahwa tanah didominasi oleh lempung berpasir dan pasir lempung seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Kemudian jenis tanah di Kota Palu lebih tepatnya di Gedung Kuliah IAIN Palu adalah tanah lunak dengan kategori risiko IV D. Berdasarkan respon spektra desain, dilakukan analisis dengan nilai faktor skala menurut rumus berikut.

Gambar 4.1. 1 Data SPT Gedung Kuliah IAIN Palu  Dari data tanah diatas, maka:
Gambar 4.1. 1 Data SPT Gedung Kuliah IAIN Palu Dari data tanah diatas, maka:

Preliminary Design

  • Pelat
  • Balok
  • Kolom

Dalam suatu struktur, kolom memindahkan beban yang berasal dari berat struktur itu sendiri, beban hidup dan beban SIDL dari bangunan, baik pada pelat lantai maupun pada balok dan kolom ke kolom di bawahnya, kemudian ke pondasi sehingga beban total yang diterima oleh sebuah kolom adalah beban kumulatif kolom di atasnya.

Pemeriksaan Sistem Penahan Lateral terhadap Beban Gempa

  • Analisis Statik Ekuivalen
  • Koefisien Respons Seismik
  • Perhitungan Berat Seismic Efektif
  • Gaya Geser Dasar Seismic
  • Simpangan Antarlantai Tingkat

Jika tidak, analisis diperbolehkan untuk memasukkan jumlah minimum mode untuk mencapai massa mode gabungan minimal 90% dari massa aktual di setiap arah horizontal ortogonal terhadap respons yang dipertimbangkan oleh model. Di bawah ini adalah rangkuman modal struktural terkait dengan karakteristik dinamis struktur yang menunjukkan 12 model seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.3.1. Dari rangkuman juga terlihat bahwa dua mode varians pertama dalam struktur adalah translasi dalam arah Y dan X, diikuti oleh mode Z rotasional, ilustrasi varians.

Perhitungan faktor skala gaya seismik dilakukan untuk membandingkan hasil analisis dinamik dengan prosedur gaya lateral ekuivalen. Nilai tersebut harus memenuhi syarat defleksi lantai maksimum menurut SNI Pasal 7.12.1 untuk kategori semua struktur lainnya yaitu 0,010hsx untuk kategori risiko IV.

Pengecekan Ketidakberaturan Struktur Horizontal dan Vertikal

  • Pengecekan Ketidakberaturan Struktur Horizontal
  • Pengecekan Ketidakberaturan Struktur Vertikal

Kinerja Struktur

  • Pelat
  • Balok
  • Kolom

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Saran

Gambar

Gambar 4.2.3 Mode 3 Torsional Sumbu Z .............................................. 9   Gambar 4.3.1 Grafik Pengecekan Simpangan Antarlantai .................
Tabel 2. 1 Beban hidup terdistribusi merata minimum Lo dan  beban hidup tepusat minimum
Tabel 2. 2 Faktor Arah Angin, K d
Tabel 2. 3 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non  Gedung untuk beban gempa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan ditinjau secara eksperimental kekuatan lentur pada balok beton bertulang yang telah dilakukan perkuatan dengan pelat Cold Formed Steel setelah balok

Ditinjau penampang balok beton bertulang dalam kondisi under-reinforced , keruntuhan lentur dimulai dari tulangan baja yang mengalami leleh.

Biaya AHSP proyek memberikan nilai biaya yang sama rata untuk pekerjaan beton bertulang yang sama (Kolom, Balok, Pelat) dan AHSP proyek lebih murah akibat tidak bisa memberikan

Ruang lingkup Perencanaan Struktur Gedung Rektorat dan Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah ini meliputi:.. Perencanaan pelat atap dan pelat lantai

Priya (2016) meneliti tentang Analisis Perbandingan Biaya Pekerjaan Pelat Lantai antara menggunakan Steeldeck dengan Beton bertulang Konvensional pada Proyek Hotel

Pendimensian awal penampang balok dilakukan disamping dari pengalaman, refrensi dari komponen beton bertulang dapat digunakan SNI 2002 menetapkan tebal minimum balok

Jika diperhatikan lagi diagram tegangan normal suatu penampang beton bertulang yang mengalami momen lentur positif yang diperlihatkan pada Gambar 4.12, maka bagian dibawah

Perhitungan Pelat Cendawan Beton Bertulang Dengan Metode Perencanaan Langsung Dan Metode Portal Ekivalen Pada Proyek Pembangunan Gedung Disperindag Kota Samarinda.. Universitas 17