Muhammad Zidan Lesmana 06211044
Kimia Analitik B : Quiz Kation
SOAL !
1. Jelaskan perbedaan analisis kualitatif dan kuantitatif ! Berikan pula masing-masing satu contoh !
2. Bagaimana membedakan sifat asam dan basa suatu larutan!
3. Sebutkan komponen-komponen alat destilasi sederhana dan jelaskan mekanisme kerjanya !
4. Kandungan air dari serat komposit kayu diketahui melalui analisis kuantitatif yaitu sebesar 10%. Berat konstan setelah pengeringan dengan oven pada suhu 115oC selama 1 jam dan penyimpanan dalam desikator sebesar 1,80 gram. Tentukan berat awal serat tersebut sesaat sebelum dikeringkan !
5. Baca Volume Larutan dari pipet berikut : A. 48-4.50 B. 86-4.87 C. 5.00
JAWAB !
1. Analisis kimia kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah untuk menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisis. Dalam melakukan analisis kita mempergunanakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya kita ingin mengetahui senyawa kimia apa yang terdapat dalam suatu sampel cairan dalam gelas kimia, maka kita melakukan analisis kimia kualitatif terhadap cairan itu.
Contohnya : dari analisis kimia kualitatif adalah analisis pendahuluan. Untuk sampel padat analisis pendahuluan meliputi warna, bau, bentuk, kelarutan, pemanasan dalam tabung uji dan uji nyala. Sedangkan untuk sampel cair meliputi warna, bau, kelarutan serta keasaman. Contoh analisis kimia kualitaitf lain adalah pemisahan kation dan anion dalam suatu sampel.
Analisis Kuantitatif adalah kimia analisa yang berhubungan dengan komposisi atau jumlah unsur/zat dalam suatu bahan. bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan atau contoh. Beberapa laboratorium mengunakan istilah analisis kimia kuantitatif sebagai analisis penetapan kadar (PK). Teknik yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif didasarkan pada:
penampilan kuantitatif reaksi-reaksi kimia yang cocok / pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan reaksi atau pemastian banyaknya reaksi, pengukuran sifat-sifat kelistrikan, pengukuran sifat optik tertentu, dan kombinasi pengukran optik atau listrik dan reaksi kimia kuantitatif.
Contoh metode analisis kimia kuantitatif adalah gravimetri dan titrimetri. Pada analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan terlebih dahulu diubah menjadi suatu endapan yang tidak larut kemudian dikumpulkan dan ditimbang. Pada analisis titrimetri, zat yang akan ditetapkan kadarnya dibiarkan bereaksi dengan suatu pereaksi yang ditambahkan sebagai larutan standar, kemudian volume larutan standar yang diperlukan agar reaksi sempurna diukur. Contoh analisis kimia kuantitatif gravimetri adalah penentuan kadar kapur dalam air.
2. Cara membedakan asam dan basa adalah dengan menggunakan indicator asam basa seperti kertas lakmus dan indikator PP.
1. Asam mengubah lakmus biru menjadi merah, sementara basa mengubah lakmus merah menjadi biru
2. Asam membuat indikator PP larutan tidak berubah warna, sementara basa mengubah indikator PP menjadi merah muda
3. Distilasi (Penyulingan) merupakan sebuah metode yang dipakai memisahkan bahan kimia menurut perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap maupun volatilitas bahan. Destilasi Destilasi sederhana tersebut biasanya dengan menaikan temperatur, impitan uapnya berada diluar impitan atmosfer atau bisa titik didih standar.
a.Labu destilasi – Berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi.
b. Steel Head – berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor).Thermometer – biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung.
c. Kondensor – fungsinya untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.
d. Labu didih – berfungsi untuk sebagai wadah sampel. Contohnya untuk memisahkan alkohol dan air.
e. Pipa dalam = pipa destilasi.
f. Adaptor – Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang telah tersedia.
g. Mantel – berfungsi untuk memanaskan bahan di dalamnya.
4. A% = (berat A/berat sample) x 100%
10% = Mo/1,80 gram x 100%
Mo = (10% / 1,80)x100% (4.140)
= 5,556 x 4.140 = 2.300 gram.
5. a. dapat dikatakan bahwa pipet ukur pada 4.48-4.50 karena hamper menyentuh 4.50.
b. dapat dikatakan bahwa pipet ukur pada 4.86-4.87 dikarenakan hampir menyentuh 4.87 namun belum menyentuh 4.88.
c. dapat dikatakan 5.00 dikarenakan menyentuh 5.00 pas namun tidak menyentuh 5.01 karena tidak melewati.