• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faid Muhlis 2019 MODUL PEMODELAN GEOLOGI BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MINESCAPE

N/A
N/A
Adit Pratama

Academic year: 2024

Membagikan "Faid Muhlis 2019 MODUL PEMODELAN GEOLOGI BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MINESCAPE"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL:

PEMODELAN GEOLOGI BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE

MINESCAPE

Rev-00

FAID MUHLIS

FAID MUHLIS YOGYAKARTA TH 2019

(2)

i

MODUL:

PEMODELAN GEOLOGI BATUBARA MENGGUNAKAN SOFTWARE MINESCAPE

OLEH: FAID MUHLIS

YOGYAKARTA 2019

(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu ’alaykum wa rohmatullahi wa barokatuh,

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada teladan kita nabi Muhammad Shallalahu

‘alahi wassalam yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan modul Pemodelan Geologi Batubara Menggunakan Software Minescape. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan modul. Pada dasarnya penulis berusaha untuk menjelaskan proses secara rinci, agar mudah untuk dipahami pembaca. Tetapi untuk proses yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tidak dijelaskan kembali berikutnya. Hal tersebut karena penulis menganggap pembaca telah paham, sehingga disarankan untuk mengikuti modul dari awal.

Selain itu, tidak henti-hentinya diharapkan saran dan kritik terhadap kekurangan yang ada pada modul ini, agar dapat bermanfaat dalam perbaikan berikutnya. Demikian modul ini dibuat, in sya Allah dapat berguna bagi penulis pada khususnya serta bagi pembaca pada umumnya. Atas perhatian diucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaykum wa rohmatullahi wa barokatuh.

Penulis.

(5)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

MINESCAPE BAB I MINESCAPE INTRODUCTION ... 1

A. MEMULAI PROJECT BARU ... 2

B. MEMASUKKAN FILE ... 3

C. MEMBUKA PROJECT ... 4

D. TRIANGLE FILE DAN DESIGN FILE ... 6

E. MEMBUAT DESIGN FILE... 6

F. MEMANTAU PROSES ... 7

G. IMPORT DATA TOPOGRAFI ... 8

H. MEMBUAT TRIANGLE FILE... 11

I. MENYIMPAN PROJECT ... 14

BAB II TOPOGRAPHY GRID ... 16

A. GRID TOPOGRAFI ... 16

B. KONTUR TOPOGRAFI ... 21

STRATMODEL BAB III MODEL STRATIGRAPHY... 26

A. SKEMA MODEL ... 26

B. MENGAKTIFKAN SKEMA MODEL ... 33

C. IMPORT DATA BOR ... 34

D. RUNNING MODEL ... 38

BAB IV MODEL GRAPHICS ... 40

A. PENAMPANG 2D (SECTION 2D) ... 40

B. KONTUR STRUKTUR (STRUCTURE CONTOUR) ... 46

C. EKSPRESI MXL (MXL EXPRESSION) ... 48

D. OUTCROP, SUBCROP, SPLITLINE, PINCHOUT ... 50

E. PREDIKSI MODEL ... 52

BAB V MODEL VALIDATION ... 57

A. UPDATE DATA BOR ... 57

B. VALIDASI DATA BOR VS MODEL ... 57

C. KLASIFIKASI DATA BOR... 60

D. STATISTIK MODEL... 60

BAB VI RESOURCES ESTIMATION... 62

A. POSTING DATA BOR ... 62

B. POLIGON INFLUENCE ... 63

C. POLIGON DONUT ... 65

D. CROPLINE ... 67

E. ESTIMASI SUMBERDAYA ... 69

(6)

v

BAB VII STRIPPING RATIO CONTOUR ... 74

A. IRATIO – ORATIO – RANGEIRATIO – RANGEORATIO ... 74

B. KONTUR PELANGI (RAINBOW CONTOUR) ... 75

OPEN CUT BAB VIII STRIPPING RATIO CALCULATION ... 77

A. MEMBUAT PIT LIMIT... 77

B. BLOCK DAN STRIP ... 84

C. INTERSECTION ... 86

D. SOLID ... 87

E. PERHITUNGAN STRIPPING RATIO ... 90

F. RESGRAPHICS ... 91

BAB IX PIT DESIGN ... 98

A. MEMBUAT PIT LIMIT... 98

B. DRAPE ... 99

C. (A) DESAIN PIT LANGSUNG ... 100

1. DEFISINI WALL ... 100

2. SURFACE BENCH ... 104

3. PROJECT DAN OFFSET ... 106

D. (B) DESAIN PIT TIDAK LANGSUNG ... 110

1. PROJECT ... 111

2. OFFSET ... 113

E. INTERSECTION LINE ... 121

BAB X RESERVES CALCULATION ... 125

A. MEMBUAT SURVEX ... 125

B. PERHITUNGAN CADANGAN ... 127 LAMPIRAN

A. TABEL JARAK TITIK INFORMASI MENURUT KONDISI GEOLOGI B. DIAGRAM ALIR PEMODELAN GEOLOGI BATUBARA

C. ATURAN MODUL

D. BIOGRAFI SINGKAT PENULIS

(7)

MINESCAPE

MINESCAPE INTRODUCTION TOPOGRAPHY GRID

(8)

Minescape - Introduction

1 BAB I

MINESCAPE INTRODUCTION

Proses membangun model geologi batubara pada Minescape, membutuhkan data antara lain:

 Berisi: kode bor, litologi, korelasi stratigrafi (data pelapukan & batubara), dan kedalaman data.

 Berisi: kode bor, koordinat (x, y, z), dan kedalaman maksimal data bor.

 Berisi: data kontur atau titik koordinat topografi di daerah data bor.

Model geologi batubara adalah gambaran kemenerusan serta kemiringan batubara di bawah permukaan secara 3D. Tujuan pemodelan yaitu untuk menghitung sumberdaya maupun cadangan batubara yang ada. Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan desain pit untuk proses penambangan yang bernilai ekonomis.

Gambar di bawah adalah ilustrasi model menggunakan software Minescape. Model 3D dapat dibangun dengan melakukan korelasi data bor dari penampang 2D.

 Kode bor

 Koordinat bor

 Kedalaman data

 Korelasi batubara

 Kedalaman maksimal data bor

Area prospek tambang (mineable) ditentukan berdasarkan perhitungan nilai SR (Stripping Ratio).

Nilai SR adalah perbandingan volume antara overburden (bcm) yang dikupas dengan batubara (ton) yang diperoleh. Pada tahap awal eksplorasi, nilai SR dapat dihitung dari perbandingan ketebalan untuk studi kelayakan. Berikut adalah ilustrasi nilai SR berdasarkan ketebalan.

2 meter 1 meter

1 meter

1 meter 8 meter 4 meter

SR= 2

SR= 4

SR= 8

 Topografi

Overburden (OB)

 Batubara (CO)

 SR=OB/CO

DH01 DH02

DH03  Topografi

 Lapisan lapuk

Seam A

Seam B

Seam C

(9)

Minescape - Introduction

2

A. MEMULAI PROJECT BARU

Minescape menjalankan, memproses, dan menyimpan pekerjaan dalam sebuah project kerja. Project kerja baru perlu dibuat sebelum memulai pekerjaan, kecuali project telah ada sebelumnya.

Buka software Minescape, pilih create project untuk membuat project baru.

Muncul project setup untuk menentukan format awal dari project. Isi informasi-informasi yang diperlukan pada project. Apabila telah selesai, pilih create project.

Project

(a)Ketik name project yang diinginkan.

(b)Description dari project bisa kosong.

(c) Klik browse pada project path untuk menentukan tempat menyimpan project.

Catatan: Pastikan penyimpanan berada di folder yang telah ditentukan saat proses install software. Apabila tidak, maka saat membuka Minescape, nama project tidak muncul pada project name

.

Spatial orientation

(d) Origin: koordinat tengah project.

Catatan: Pastikan mengetahui batas area untuk mengetahui koordinat tengah.

(e)Pilih quadrant yang dipakai (NE: berarti pembacaan sudut dari North ke East).

Current units

(f) Category: besaran sebagai alat ukur.

(g)Current unit: satuan yang digunakan.

Catatan: Pastikan menggunakan satuan standar atau satuan yang umum agar pembacaan nilai menjadi mudah.

(h) Decimal places: jumlah angka di belakang koma yang ditampilkan.

(i) Updated: menunjukan ada atau tidak ada perubahan yang dilakukan. Bila dilakukan perubahan, maka otomatis tertulis yes.

(10)

Minescape - Introduction

3

Muncul project setup untuk konfirmasi, pilih create project apabila lokasi project telah sesuai.

Catatan: Minescape tidak membaca nama bila terdapat spasi (space), sehingga spasi dapat diganti tanda garis bawah (_).

Setelah berhasil membuat project, muncul folder sesuai nama (latihan) di windows explorer pada D:\project. Folder tersebut memiliki subfolder lain di dalamnya.

 Klik dua kali pada file ini dapat langsung membuka project latihan.

B. MEMASUKAN FILE

Saat project latihan dijalankan, Minescape hanya membaca file yang ada di dalam folder latihan.

Proses memasukkan file ke project, diawali dengan copy-paste manual melalui windows explorer ke subfolder di dalam folder latihan. Selanjutnya file dilakukan import ke dalam project latihan melalui minescape explorer, sehingga file dapat terbaca pada software.

Data Windows

Explorer

Minescape

Explorer Model

Windows explorer – folder latihan Minescape explorer – project latihan

(11)

Minescape - Introduction

4

Pada folder latihan, file topo.dxf dimasukkan ke subfolder autocad, sedangkan file lithology.csv dan survey.csv dimasukkan ke subfolder data. Pastikan file dimasukkan sesuai folder yang tersedia (memang peruntukannya) karena Minescape membaca file sesuai dengan subfolder masing- masing.

Nama folder dan peruntukannya adalah sebagai berikut:

 Autocad untuk menyimpan file dengan format .dwg, .dxf, dll (format Autocad).

 Data untuk menyimpan file dengan format .csv, .str, .txt, dll.

 Designs berisi design files dari Minescape (cukup copy-paste, maka design file langsung dapat digunakan pada project Minescape).

 Triangle berisi triangle files dari Minescape (cukup copy-paste, maka triangle file langsung dapat digunakan pada project Minescape).

 Excel untuk meyimpan hasil export dari Minescape dalam format Microsoft Excel.

 Reports beriskan report file dari Minescape.

C. MEMBUKA PROJECT

Buka software berarti menjalankan project Minescape. Klik dua kali pada software Minescape, pilih project name yang dibuat (latihan), pilih minescape pada kolom application, pilih OK.

 Restore untuk memunculkan kembali tampilan halaman kerja terakhir yang telah disimpan (untuk project baru tidak berlaku karena belum ada).

(12)

Minescape - Introduction

5

Muncul halaman kerja Minescape seperti gambar di bawah. Pengaturan menu yang dimunculkan dapat dipilih pada menu page – preferences.

(a)Menubar: menu yang muncul sesuai modul/application yang dipilih (antara lain: minescape, stratmodel, open cut, dll).

(b) Toolbar: icon untuk membantu tampilan pada layer aktif.

(c)Tab halaman yang sedang aktif.

(d)Iconbar: icon untuk edit atau draw.

(e)Docking: untuk mengamati proses dan hasil yang dilakukan Minescape.

(f) Koordinat x, y, z yang ditunjuk cursor.

(g) Jumlah element yang dipilih cursor.

Secara umum, menubar memiliki fungsi antara lain:

 Page berisi menu umum untuk keseluruhan project.

 Edit berisi menu untuk melakukan edit pada element baik titik, garis, poligon, atau text.

 Draw berisi menu untuk menggambar element baik titik, garis, poligon, atau text.

 Model berisi menu untuk melakukan proses data (contoh: triangle, grid).

 Graphics berisi menu untuk menampilkan data sesuai dengan tampilan yang diinginkan.

Selain mengamati proses dan hasil pada docking, halaman monitor dapat digunakan untuk mengetahui secara rinci proses dan hasil tersebut. Pengamatan proses bertujuan untuk mengetahui: apakah proses masih berlangsung, telah selesai, berhasil, berhasil dengan adanya catatan, atau gagal.

 Halaman yang sedang aktif.

Catatan: Halaman kerja (modul: minescape, startmodel, open cut, dll) digunakan untuk melakukan proses data sesuai menu yang ada pada setiap modul. Halaman kerja dapat

(a)

(c) (d)

(b)

(e) (f)

(g)

(13)

Minescape - Introduction

6

diaktifkan lebih dari satu. Halaman monitor digunakan untuk memantau proses data yang sedang berlangsung dan hasil dari proses data yang dilakukan.

D. TRIANGLE FILE DAN DESIGN FILE

Minescape memiliki dua jenis file yaitu triangle file dan design file. Keduanya membutuhkan nilai x, y, dan z untuk dapat diproses. File berbentuk triangle file berupa DTM (Digital Terrain Model) yang hanya dapat dibuat dengan menu model – triangles. Sedangkan file berbentuk design file dapat dibuat dengan melakukan import ke project, menggambar langsung dalam project, melakukan proses dalam project, dll selain berupa triangle file. Kedua file tesebut berupa induk file dimana masing-masing memiliki layer.

Contoh: Design file antara lain adalah topo, dholes, contour_str, dll. Jika dirincikan, design file topo memiliki layer antara lain data_topo, topo_ctr, topo_srvy, batas_IUP, jalan, dll. Begitu juga dengan design file yang lain dan berlaku juga untuk setiap triangle file.

E. MEMBUAT DESIGN FILE

Design file diperlukan untuk menempatkan setiap layer, sehingga file tersimpan sesuai dengan tempatnya dan mudah untuk dicari. Design file dapat dibuat dengan (1) pilih icon minescape explorer, sehingga muncul minescape explorer. (2) Buka folder design files, (3) pilih icon create, sehingga muncul create design file. Ketik nama design file (topo), (4) pilih OK. (5) Proses selesai dengan muncul tanda checklist warna biru. Kemudian (6) pilih icon refresh di minescape explorer, sehingga muncul design file dengan nama topo.

Design file

(a) Ketik name design file yang ingin dibuat (jangan ada spasi).

Spatial Orientation

(b)Origin: koordinat acuan (otomatis sesuai dengan koordinat yang dimasukkan saat pertama membuat project baru).

Software Minescape

Design File Triangle File

Design File 1 Design File 2 Triangle File 1 Triangle File 2 Layer 1

Layer 2

Layer 3 Layer 4

Layer 1 Layer 2

Layer 3 Layer 4

Layer 1 Layer 2

Layer 3 Layer 4

Layer 1 Layer 2

Layer 3 Layer 4

1

2 3

4

(14)

Minescape - Introduction

7

(c) Dimension: ada dua jenis dimensi yaitu 2D dan 3D, karena design file ingin ditampilkan secara 3D maka pilih 3D.

(d) Quadrant: orientasi sudut yang digunakan.

(e) Internal unit: satuan panjang yang digunakan.

 Tanda checklist warna biru pada docking menunjukan bahwa proses yang dilakukan telah selesai dan berhasil.

F. MEMANTAU PROSES

Proses yang dilakukan atau yang masih berlangsung pada Minescape, dapat dilihat di halaman monitor secara rinci. Proses dapat diamati dengan (1) buka folder dari proses yang ingin dibaca dengan pilih tanda plus (+). (2) Pilih view logfile untuk memunculkan rincian di kolom view (sebelah kanan).

6

1

2 5

(15)

Minescape - Introduction

8

Berikut adalah tanda-tanda dari keterangan proses yang dapat muncul pada docking.

 Proses dihentikan.

Report file telah selesai.

 Proses gagal (perlu ada perbaikan).

 Proses selesai dan berhasil dengan adanya catatan (proses ini bisa terjadi sehingga perlu dibaca pada rincian, apakah perlu dilakukan perbaikan atau dibiarkan saja tanpa perbaikan).

 Proses selesai dan berhasil.

 Proses dilakukan jeda (pause).

 Proses berjalan dan masih berlangsung (running).

 Proses segera dimulai.

 Proses menunggu (pending) karena sedang melakukan proses terlalu banyak.

Folder-folder yang berupa catatan proses pada batch list dapat diberi perintah dari batch options yang ada. Perintah dapat dilakukan dengan memilih folder pada batch list, kemudian pilih perintah batch options yang ingin dilakukan.

 Memilih semua catatan proses.

 Mengulang (rerun) proses.

 Menyimpan catatan proses.

 Membuat laporan (report) dari proses.

 Menghapus catatan proses (untuk proses yang sudah selesai).

 Melanjutkan proses (setelah dijeda).

 Memberi jeda (pause) pada proses.

 Menghentikan (stop) proses.

G. IMPORT DATA TOPOGRAFI

Data topografi (topo.dxf) dapat langsung diproses pada Minescape karena telah dilakukan copy- paste ke dalam folder autocad. Import ke project dapat dilakukan dengan buka minescape explorer. (1) Pilih design file topo, (2) pilih icon import, sehingga muncul formDeck untuk import.

(3) Pilih format data, karena file memiliki format .dxf, maka pilih DXF/DWG, kemudian (4) pilih

(16)

Minescape - Introduction

9

search layers, sehingga muncul search manager untuk memilih layer yang dipilih (topo_orig). (5) Pilih layer, (6) pilih apply. Selanjutnya kembali pada formDeck, (7) tentukan output, (8) pilih apply/OK.

Controls

(g) Checklist use open DWG library untuk menyamakan format pada file .dxf asli.

(h) Uncheck mainatain separate layers untuk menjadikan hasil import menjadi satu layer.

Apabila pilih checklist maka semua file otomatis diinput dan dipisah setiap layer.

Catatan:

Apply berarti memproses data tanpa keluar dari formDeck, sedangkan OK berarti memproses data dengan langsung keluar dari formDeck. Disarankan pilih apply karena bila terdapat kegagalan proses, maka tidak perlu melakukan pengaturan kembali, hanya perlu mengecek pengaturan yang mungkin masih salah.

Hal menarik dari Minescape yaitu Minescape mampu melakukan proses lebih dari satu, sehingga proses dapat dilakukan secara bersamaan (perhatikan kemampuan komputer) tetapi perlu diingat untuk proses yang sifatnya berurutan harus dilakukan secara berurutan.

Output

(c) Design file: pilih design file keluaran.

(d) Append: checklist untuk file ganda.

(e)Layer: ketik nama keluaran sebagai tempat penyimpanan.

(f) Title: keterangan layer (bisa kosong).

Input

(a) DXF/DWG file: pilih file yang dilakukan import.

(b)Search layers: layer dalam file .dxf (lihat search manager) yang dilakukan import.

2

3

1

6 8

4 7

5

(17)

Minescape - Introduction

10

Tanda checklist warna biru menunjukan bahwa proses berhasil. Close/klik tanda silang warna merah (X) untuk keluar dari formDeck dan minescape eksplorer.

Hasil dari proses yang dilakukan dapat ditampilkan dengan (1) pilih icon open write file, sehingga muncul open current write untuk memilih design file yang ingin ditampilkan. (2) Pilih tanda segitiga ke bawah pada kolom source type name, (3) pilih next >.

(a) Source type: pilih design files untuk membuka jenis design file.

(b) Pilih name design file topo yang ingin dimunculkan.

Dikarenakan dalam design file tersebut hanya terdapat satu layer, maka proses memilih layer untuk ditampilkan menjadi terlewati. Tekan huruf F/pilih icon fit untuk melihat secara keseluruhan layer yang aktif di halaman kerja, Kemudian tekan huruf R untuk refresh apabila proses terasa berat.

Icon fit.

 Proses berhasil.  Close.

2 1

3

(18)

Minescape - Introduction

11

H. MEMBUAT TRIANGLE FILE

Membuat triangle file berarti membuat surface. Proses membuat topo_contour menjadi triangle file yaitu (1) pilih menu model – triangle – design, sehingga muncul design. Kemudian Isi design untuk membuat triangle file dari design file yang sudah ada. (2) Pilih search layers, sehingga muncul search manager. (3) Pilih layer, (4) pilih apply. Kembali pada design, isi informasi-informasi yang diperlukan.

Triangles

(a) Ketik nama triangle file dan layer sebagai keluaran.

(b)Klik pada surface name, maka otomatis terisi sesuai dengan nama layer.

(c)Unchecklist append.

(d) Tentukan warna dari triangle file pada display definition.

Polygon domains digunakan untuk memotong file di dalam/luar boundary.

Apabila belum memiliki boundary, (5) pilih tab option untuk membuat boundary berdasarkan batas terluar dari data yang dilakukan input. Isi informasi-informasi yang diperlukan, (6) apply.

Boundary polygon output (a)Pilih design file keluaran.

(b)Ketik nama layer keluaran.

(c) Uncheck append.

(d) Pilih warna boundary pada display definition.

Controls

(e) Convexity: untuk menentukan bentuk boundary. Semakin kecil nilai, maka bentuk semakin press dengan data.

(f) Sheet limits: lihat proses pada grid topografi untuk membuat sheet limit.

Checklist warna biru menunjukan bahwa proses telah berhasil. Tampilkan triangle file dengan (1) pilih icon attach reference, sehingga muncul attach reference. Pilih triangle file yang ingin

2 1 3

4

5

6

(19)

Minescape - Introduction

12

ditampilkan, (2) pilih next >, sehingga muncul reference layer manager. Tentukan layer dari triangle file yang ingin ditampilkan, (3) pilih finish.

Data Source

(a)Source type: pilih triangle files karena ingin menampilkan triangle file.

(b) Source file: pilih triangle file yang ingin ditampilkan

Reference Layer Manager

(c) Reference name: ketik nama sesuai layer yang ditampilkan agar mudah diingat.

(d) Source layers: layer yang tidak ditampilkan.

(e) Display layers: layer yang ditampilkan bisa lebih dari satu, namun disarankan tampilkan masing-masing layer agar mudah untuk melakukan pengaturan tampilan.

Berikut tampilan topo_contour (garis warna merah dan hijau) dan bdy_topo_ctr (poligon warna merah), serta attach reference pada triangle file tri_topo_ctr (DTM warna biru).

Catatan: Triangle file atau design file (bahkan design file yang aktif), dapat dimunculkan menggunakan menu attach reference. Element yang ditampilkan tersebut tidak dapat

2

3 1

(20)

Minescape - Introduction

13

dilakukan edit/delete element, kecuali hanya sebatas pengaturan tampilan saja tanpa merubah element asli.

Tampilan secara 3D dapat dilakukan dengan tekan huruf C untuk memilih pusat dari pemutaran cursor, kemudian tekan tengah scroll mouse + geser mouse untuk mengatur sudut pandang dan tekan huruf F untuk fit pada semua layer yang muncul pada halaman kerja.

Tampilan warna pada file attach reference dapat diubah, sehingga mudah untuk melihat file tersebut. Tampilan warna triangle file dapat diubah sesuai nilai ketinggian dengan (1) pilih icon visual overrides, sehingga muncul reference overrides. (2) Pilih icon rainbow height cueing on/off untuk memunculkan warna dan non aktifkan light model overrides untuk membuat warna menjadi terang, (3) pilih apply.

Catatan: Light model overrides digunakan untuk memunculkan kesan bayangan pada triangle file, sehingga dapat digunakan untuk memudahkan melihat bentuk dari triangle file tersebut.

2

3 1

(21)

Minescape - Introduction

14

Layer kosong diperlukan untuk melihat hasil triangle file secara jelas. Buat layer dengan klik kanan pada kolom current design layer, (1) pilih create, sehingga muncul layer creation. (2) Ketik nama layer (blank), (3) pilih OK. (4) Aktifkan hanya layer blank. Berikut adalah hasilnya.

Attach file dapat dihilangkan dengan (1) pilih detach reference, sehingga muncul detach reference. (2) Pilih nama reference yang ingin dihilangkan, (3) pilih apply. (4) Pilih close setelah selesai.

I. MENYIMPAN PROJECT

Minescape selalu menyimpan semua kegiatan secara otomatis, sehingga tidak masalah bila tiba- tiba computer mati, karena project telah tersimpan. Begitu juga dengan project yang telah dilakukan edit dan ternyata salah dalam prosesnya, maka tidak dapat diatasi dengan langsung close Minescape karena project (salah) tersebut tetap tersimpan.

Hal yang bisa dilakukan apabila salah dalam edit adalah melakukan undo dengan (1) pilih icon undo CAD, sehingga muncul CAD undo. (2) Pilih minor undo untuk mengulang proses kerja skala kecil, sedangkan major undo untuk mengulang proses kerja skala besar. Catatan proses kerja yang dapat dilakukan undo muncul pada CAD undo, sehingga bisa dicek sebelum klik icon undo.

(a)Keterangan proses kerja yang dapat diulang.

(b) Icon untuk memilih undo.

(a) (b)

2 3

1 4

2 3 1

4

2 1

(22)

Minescape - Introduction

15

Minescape dapat ditutup dengan pilih close (karena sudah otomatis tersimpan), namun apabila tampilan akhir ingin ditampilkan kembali saat membuka Minescape kembali, maka (1) pilih menu page – exit, sehingga muncul confirm gti exit. (2) Pilih save & exit.

Selanjutnya saat membuka project latihan kembali, checklist restore agar tampilan muncul seperti saat terakhir menutup Minescape.

2 1

(23)

Minescape – Topography Grid

16 BAB II

TOPOGRAPHY GRID

Data bor dan topografi adalah data utama yang digunakan untuk membangun model geologi batubara. Data bor digunakan untuk melakukan korelasi batubara berdasarkan data kedalaman dan ketebalan. Selanjutnya, ke arah updip, kemenerusan model tersebut terpotong oleh topografi yang disebut outcrop, sedangkan yang terpotong oleh pelapukan disebut subcrop.

Outcrop

Subcrop

 Topografi

 Pelapukan

Minescape tidak dapat membangun model tanpa data topografi. Pada kasus data topografi yang terbatas, data SRTM dapat ditambah (bila mungkin) atau ditambah koordinat data bor pada data topografi yang ada. Melalui proses grid topografi, Minescape dapat membuat ekstrapolasi topografi berdasarkan data topografi yang ada (terbatas).

?

Setelah dilakukan proses grid topografi.

A. GRID TOPOGRAFI

Batasan area pemodelan (boundary dalam dimensi x, y) perlu ada untuk membatasi luasan grid topografi yang dibuat serta untuk membatasi model geologi yang nanti dibangun. Pertama, buat

 Overburden

Seam A

Interburden

Seam B

DH02 DH01 DH03

Seam B tidak terpotong oleh topografi / pelapukan karena data topografi terbatas, sehingga model tidak dapat dibangun.

Seam B telah terpotong oleh topografi / pelapukan karena telah terbentuk grid topografi dari data topografi yang ada, sehingga model dapat dibangun.

(24)

Minescape – Topography Grid

17

layer baru pada design file topo dengan (1) klik kanan pada kolom current design layer – create.

(2) Ketik nama layer pada kolom layer (sheet_topo), (3) pilih OK.

Catatan:

Disarankan untuk menyimpan file/element sesuai dengan penamaan layer, tapi tidak masalah apabila beberapa file/element disimpan dalam satu layer contohnya seperti file contour dengan boundary_contour karena dalam Minescape, setiap element (titik, garis, poligon, atau text) mempunyai nomer ID masing-masing.

Teknik klik kanan yaitu (A) klik kanan biasa (sekali klik) kemudian pilih perintah yang diinginkan dengan klik kiri/kanan atau (B) klik kanan ditahan (jangan dilepas) kemudian pilih perintah yang diinginkan sambil arahkan cursor lalu lepas klik tersebut.

Pastikan layer sheet_topo aktif pada halaman kerja tersebut. Selanjutnya gambar boundary pada layer sheet_topo. Menggambar persegi panjang dilakukan dengan (1) pilih menu draw – polygon untuk menggambar poligon – rectangle. Zoom out/scroll ke belakang pada mouse untuk memperluas penglihatan di halaman kerja. (2) Klik kiri sekali (langsung lepas), kemudian arahkan cursor untuk membentuk persegi panjang, (3) klik kiri sekali (langsung lepas). Proses dapat dibatalkan/diulangi dengan menekan tombol esc, sedangkan proses diakhiri dengan menekan huruf Q.

1

2 1

3 2 3

(25)

Minescape – Topography Grid

18

Di atas docking terdapat kolom untuk memandu proses yang sedang dilakukan seperti menentukan titik pertama, titik kedua, tekan huruf Q untuk mengakhiri, dll.

Catatan: Boundary grid dapat berupa bentuk apapun tergantung keinginan, baik berbentuk bulat, persegi, maupun mengikuti batas terluar data topografi, tetapi hasilnya tetap berupa persegi.

Setelah boundary tersedia, proses grid topografi dapat dilakukan dengan (1) pilih menu model – grid – design untuk membuat grid dari design file yang ada. Isi designs pada kolom input, (2) pilih search layer, kemudian pilih layer. (3) Pilih apply pada search manager. Kembali pada designs, kemudian pada output, (4) klik kanan pada grid file – create untuk membuat data grid file.

Input

 Data design file: pilih design file topo.

 Search layer: pilih layer topo_contour.

Catatan: Membuat grid dapat dilakukan tergantung ketersediaan data. Proses grid dapat dilakukan (A) melalui data berupa data hasil input melalui windows explorer ke folder data tanpa import melalui minescape explorer, (B) melalui design berupa file dalam bentuk design file, (C) melalui triangle berupa file dalam bentuk triangle file, dll.

Kemudian muncul create grid file. Tanpa mengisi informasi, (5) klik kanan pada name di kolom grid spec – create untuk membuat grid spec. Kemudian muncul grid spec. Tanpa mengisi informasi, (6) klik kanan pada sheet name di kolom source sheet spec – create. Terakhir muncul sheet yang digunakan untuk menentukan boundary grid.

Ketik name pada sheet, (7) kemudian pick boundary. Ada dua cara: (A) pilih icon pick element for sheet size untuk memilih boundary yang sudah dibuat atau (B) pilih icon enter a fence form CAD

2

4 3 1

(26)

Minescape – Topography Grid

19

untuk membuat batas secara manual, sehingga langkah awal membuat boundary pada layer sheet_topo dapat dilewati.

 Ketik name sheet.

Apabila memilih icon pick element for sheet size, maka sheet otomatis minimize di docking (kotak berwarna kuning). Klik kiri dua kali pada boundary (sheet_topo) yang sudah dibuat dan ingin digunakan.

 Sheet otomatis minimize setelah pilih icon pick element for sheet size.

 Proses klik pertama.

Catatan: Teknik memilih pada Minescape yaitu melakukan klik sebanyak dua kali. Klik pertama, maka poligon (pilihan yang dimaksud) berubah menjadi kuning. Apabila sesuai dengan pilihan yang dimaksud, maka klik sekali lagi untuk menyelesaikan. Apabila tidak sesuai dengan pilihan yang dimaksud, tekan tombol esc untuk mengulang memilih.

6 7 5

(27)

Minescape – Topography Grid

20

Setelah proses klik kedua, sheet kembali muncul dan kolom limits otomatis terisi dengan koordinat terluar sebagai batas utara, timur, selatan, dan barat. Kemudina pilih OK.

Grid spec digunakan untuk menentukan ukuran grid yang dipakai. Ukuran grid menentukan semakin rapat perhitungan yang dilakukan sehingga membuat proses data menjadi semakin berat/lama. Ukuran grid perlu ditentukan sesuai dengan lokasi masing-masing (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil), sehingga dalam pembuatannya dapat dilakukan beberapa kali untuk menentukan ukuran yang sesuai.

Pilih sheet name dengan sheet yang telah dibuat yaitu sheet_topo. Kemudian definition dari grid muncul secara otomatis.

Ubah cell size menjadi ukuran 20 (ukuran grid 20 m) kemudian rows in grid, columns in grid dan information otomatis berubah nilainya. Ketik name grid spec (grid_20), pilih OK.

Create grid file digunakan untuk membuat grid file. Ketik nama topo_grid pada grid file karena hasil dari proses ini menjadi surface grid. Pilih satuan dengan meters. Pilih ukuran grid yang diinginkan yaitu grid_20 pada kolom grid spec. Pilih apply, bila centang biru pilih close.

koordinat y:

batas utara

koordinat x:

batas timur

koordinat y:

batas selatan koordinat x:

batas barat

(28)

Minescape – Topography Grid

21

Designs digunakan untuk membuat grid file dari design file. Pilih grid file yaitu topo_grid kemudian tuliskan nama yang sama pada value, maka ketika klik kolom surface otomatis terisi nama yang sama sesuai tulisan pada value. Pilih depth pada kolom value unit category dan meters pada kolom unit. Pilih grid spec yaitu grid_20, interpolator spec yaitu fem, sheet spec yaitu sheet_topo, dan checklist pada smooth a grid patch untuk membuat hasil menjadi halus (tidak patah-patah). Pilih apply, bila berhasil pilih close untuk mengakhiri proses membuat grid topografi.

Catatan: Teknik melakukan copy tulisan pada Minescape yaitu dengan klik dua kali pada tulisan hingga tulisan menjadi blok warna hitam. Pilih kolom untuk paste, kemudian klik tengah mouse untuk paste tulisan tersebut.

Hasil grid topografi dapat ditampilkan untuk melihat hasilnya dengan buka minescape explorer.

(1) buka folder grid files, (2) pilih topo_grid. (3) Pilih icon graphics, sehingga muncul formDeck. (4) Pilih bentuk keluaran grid file yang diinginkan (base grid, contour, post, dll). Isi informasi-informasi yang diperlukan, (5) pilih apply.

Catatan: Perlu diketahui apabila data topografi mengalami penambahan data, maka perlu dilakukan proses grid kembali. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penambahan data topografi tidak berpengaruh pada model sama sekali.

B. KONTUR TOPOGRAFI

Kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan nilai yang sama. Dalam proses ini, hasil tampilan kontur muncul dalam bentuk garis-garis yang menunjukan nilai ketinggian. Setiap

2

3 4

1

5

(29)

Minescape – Topography Grid

22

data yang memiliki nilai koordinat x, y, dan elevasi z dapat dijadikan kontur termasuk hasil grid topografi. Kontur grid topografi dapat dibuat dengan (A) melalui minescape explorer – pilih menu graphics – contour atau (B) melalui menubar, pilih menu graphics – contour.

Langkah berikutnya pada cara kedua (B) yaitu (1) pilih grid untuk membuat kontur dari grid file, sehingga muncul contour. (2) Pilih tab contour, isi informasi-informasi yang diperlukan.

 (A) Data tidak perlu import ke project, cukup ada di folder data pada windows explorer, (B) design berupa design file, (C) expression harus membuat ekspresi (rumus) yang diterapkan pada hasil kontur, (D) surface otomatis muncul setelah triangle file dibuat atau surface dari model geologi, (E) table berupa file table hasil import pada windows explorer, dan (F) triangle file perlu proses menjadi triangle file.

Input

(a)Grid file: pilih topo_grid.

(b)Grid value: pilih topo_grid.

Contour controls

(e) Contour interval: tampilan interval antargaris kontur (nilai 1 berarti garis kontur muncul setiap perubahan 1 m).

(f) Annotation frequency: tampilan nilai interval kontur yang muncul setiap kelipatan garis kontur (nilai 5 berarti setiap kelipatan 5 garis kontur, muncul nilai interval kontur).

(g)Smoothing: semakin baik (very high) membuat proses semakin berat dan lama.

 (3) Pilih tab domain, apabila ada daerah yang ingin dipotong (clip). Gunakan klik kanan pick poligon, sehingga kontur dapat muncul di dalam/luar suatu poligon saja sesuai keinginan.

2

3 1

Output

(c)Design file: pilih design file keluaran (topo).

(d) Layer: ketik nama layer keluaran.

(30)

Minescape – Topography Grid

23

 (4) Pilih tab limits agar batas kontur dapat sesuai sheet_topo, minimum / maximum elevasi yang diiginkan.

 (5) Pilih tab display untuk pengaturan warna major pada kontur kelipatan (yang bernilai setiap 5 m), minor pada kontur interval (yang bernilai setiap 1 m), dan warna nilai kontur, (6) apply.

Catatan: Pemilihan warna dapat dengan dipilih atau diketik (tulisan harus sesuai).

Setalah proses membuat kontur selesai yang ditandai checklist warna biru, munculkan layer grid_contour, maka layer menjadi saling menumpuk dengan layer yang sudah ada (overlay).

Layer-layer yg muncul pada halaman kerja dapat dilihat dengan pilih icon layers on/off, sehingga muncul layer manager. Layer-layer tersebut terbagi dalam jenis antara lain:

Layer aktif (kolom current layer).

Layer tidak aktif tapi muncul pada halaman kerja (kolom kanan, display layers).

Layer tidak aktif dan tidak muncul pada halaman kerja (kolom kiri, source layers).

Catatan:

Pada layer manager, pemindahan layer dapat dilakukan dengan klik dua kali pada layer atau pilih layer kemudian pindahkan dengan pilih tombol yaitu sebagian (</>) maupun keseluruhan (<</>>), pilih apply.

4

5

6

(31)

Minescape – Topography Grid

24

Ketika layer telah aktif, maka hasil menu draw disimpan pada layer tersebut, sedangkan untuk menu edit tetap bisa dilakukan pada layer yang tidak aktif tetapi muncul pada halaman kerja.

Contoh: Layer aktif adalah sheet_topo, layer tidak aktif tetapi muncul pada halaman kerja adalah topo_contour, dan layer tidak aktif maupun tidak muncul pada halaman kerja adalah blank. Apabila menggunakan menu draw untuk menggambar element, maka hasil tersimpan pada layer sheet_topo, namun tidak muncul pada layer topo_contour maupun blank. Apabila memilih menu edit (menghapus, duplikat, atau memindah element), maka dapat dilakukan pada layer sheet_topo dan topo_contour, tetapi tidak pada layer blank karena tidak muncul pada halaman kerja.

Selain menggunakan icon layers on/off, ada icon yang dapat digunakan untuk menampilkan satu layer saja. Icon dapat dimunculkan dengan (1) pilih menu page – preferences – toolbar options, sehingga muncul configure toolbar. (2) Pada option write layers all off dipilih on, (3) pilih OK.

Kemudian muncul icon write layers all off di sebelah kanan icon layers on/off.

Pilih layer grid_contour, klik write layers all off untuk munculkan layer grid_contour saja.

2

1

3

(32)

Minescape – Topography Grid

25

Banyaknya proses yang dilakukan dapat membuat tanda keterangan dari proses semakin bertambah pada docking. Tanda-tanda tersebut dapat dihapus dengan membuka halaman monitor. (1) Pilih icon select all batches untuk memilih semua catatan pada batch list, (2) pilih delete (purge selected batches), maka semua catatan pada batch list terhapus, begitu juga pada docking.

 Catatan sudah terhapus.

2 1

(33)

STRATMODEL

MODEL STRATIGRAPHY MODEL GRAPHICS MODEL VALIDATION RESOURCES ESTIMATION STRIPPING RATIO CONTOUR

(34)

Stratmodel – Model Stratigraphy

26 BAB III

MODEL STRATIGRAPHY

Tahap awal dalam membangun model geologi adalah membuat schema model. Schema model dibuat untuk memasukkan pengaturan pemodelan, urutan stratigrafi, hubungan serta kemenerusan lapisan, dll, sehingga Minescape mengerti model geologi seperti apa yang ingin dibangun. Tanpa adanya schema, maka model geologi batubara tidak dapat dibangun. Setelah itu, melakukan import data bor sesuai schema model, kemudian barulah running model dilakukan.

A. SKEMA MODEL

Buka modul stratmodel dengan memilih pada kolom application saat membuka Minescape pertama kali. Apabila Minescape telah dijalankan, ubah modul dengan pilih menu page – change product – stratmodel.

Catatan: Setelah modul minescape diubah menjadi stratmodel, maka menubar pada halaman kerja berubah sesuai modul stratmodel.

(35)

Stratmodel – Model Stratigraphy

27

Schema dapat dibuat dengan (1) pilih menu schemas – create, sehingga muncul create a schema.

Ketik nama schema pada kolom name (schema). (2) Pilih tab model untuk menentukan informasi awal model.

Model files: ketik nama keluaran dari model yang berbentuk table file (tab_schema) dan grid file (grd_schema) sebagai hasil schema nanti.

Modelling controls adalah kontrol pemodelan yang diiginkan.

(a)Topography: pilih topografi yang telah dibuat dalam bentuk grid.

(b) Model options: pilih jenis pemodelan yang diiginkan, all untuk membangun model keseluruhan (roof, floor, thick, burden, surface).

(c)Checklist parting berarti parting ikut muncul dalam model.

(d) Checklist inclined saat ada minimal satu data bor yang berupa bor miring, sehingga semua data bor (miring atau tidak) perlu memasukkan nilai azimuth dan deklinasi untuk menentukan arah lubang bor.

(e) Perbandingan antara interval weighting dan burden weighting yaitu 20 (rekomendasi Mincom).

Interpolation controls adalah kontrol interpolasi pada pemodelan yang diiginkan.

(f) Checklist display missing intervals berarti interval (seam) yang tidak ada pada data bor tetap dimunculkan pada model, sehingga kemenerusan tidak terputus.

(3) Pilih tab default untuk menentukan parameter dasar pada model yang diinginkan.

(a)Interpolation defaults adalah metode interpolasi yang diterapkan pada:

 Thickness: ketebalan dari interval (seam).

 Surface: elevasi antara ketebalan interval dan ketebalan burden.

 Trend: ketebalan interval atau spasi antarsurface untuk setiap sequence sesuai interval yang digunakan sebagai acuan model.

2

3 1

(36)

Stratmodel – Model Stratigraphy

28

Tipe interpolator dapat ditentukan dengan percobaan berkali-kali sampai mendapatkan model geologi yang sesuai. Secara umum, ilustrasi hasil interpolator adalah sebagai berikut:

Height Inverse

Planar FEM

(b)Power/order adalah kekuatan/pembebanan terhadap interpolator. Semakin besar nilai berati kekuatan/pembebanan menjadi semakin besar.

(c) Search radius adalah jarak maksimal interpolasi model antardata bor dimana di luar radius dianggap sebagai data terluar.

(d) Default adalah standar nilai dari parameter model. Apabila tidak ada nilai khusus yang ditetapkan pada tab-tab berikutnya, maka nilai tersebut mengacu pada tab ini.

 Extrapolation distance: jarak maksimal pemodelan dari data terluar.

 Interval: batas minimal dan maksimal dari ketebalan seam.

 Parting: batas minimal dan maksimal dari ketebalan parting.

 Minimum separation: batas minimal dari seam dianggap terpisah.

Catatan: Saat menentukan batas minimal atau maksimal, pastikan terlebih dulu dengan ketersediaan data yang dimiliki. Apabila terdapat data yang melebihi batas minimal atau maksimal yang sudah ditentukan, maka data tersebut dianggap tidak ada.

(4) Pilih tab lithology untuk menentukan jenis litologi yang dilakukan input. Litologi tersebut dapat berupa batubara, pasir, lanau, lempung, bahkan parting apabila ingin dimodelkan.

Tentukan kode litologi yang dituliskan sesuai keinginan, CO untuk coal sedangkan W untuk weathering layer (dapat dikosongkan).

DH01 DH02 DH01 DH02

DH01 DH02 DH01 DH02

4

(37)

Stratmodel – Model Stratigraphy

29

Tab elements digunakan untuk menentukan urutan lapisan (stratigrafi) pada model, sedangkan tab compound digunakan untuk menentukan percabangan lapisan (split) menjadi dua atau lebih.

Fungsi dari stratmodel adalah membuat model berdasarkan urutan stratigrafi, sehingga setiap litologi perlu diurutkan stratigrafinya pada schema. Apabila penentuan urutan stratigrafi menjadi sulit, disarankan hanya memodelkan batubara saja, sehingga overburden dan parting tidak perlu dimasukkan pada tab lithology.

Seam 1 (S1)

Seam 2 upper (S2U) Seam 2 (S2)

Seam 2 lower (S2L)

Seam 3 upper upper (S3U1) Seam 3 upper (S3U)

Seam 3 upper lower (S3U2) Seam 3 (S3)

Seam 3 lower upper (S3L1) Seam 3 lower (S3L)

Seam 3 lower lower (S3L2)

(5) Pilih tab elements.

(a) Name: ketik urutan lapisan (stratigrafi) dari atas ke bawah yang berarti umur lapisan dari muda ke tua.

Catatan: Induk seam tidak perlu dituliskan dalam tab elements, cukup pada compound.

(b) Type: pemodelan dalam Minescape menggunakan istilah surface dan interval.

Catatan: Ilustrasi interval dan surface dapat dijelaskan dengan lapisan batubara. Satu lapisan batubara disebut sebagai interval dimana memiliki surface yaitu roof dan floor batubara tersebut, jadi interval terbentuk dari dua surface. Contoh lain surface adalah topografi (grid file) dan lapisan pelapukan (weathering layer).

Compound unit

Elements unit

5

(38)

Stratmodel – Model Stratigraphy

30

(c) Relationship untuk menentukan hubungan interval (lapisan pada Minescape), antara lain:

 Conformable: mempunyai struktur yang sama (selaras) dengan lapisan yang dianggap sebagai trend, sehingga dua interval dipisahakan oleh interburden dan tidak saling berpotongan.

 Nonconformable: mempunyai struktur yang tidak sama (tidak selaras) dengan lapisan yang dianggap sebagai trend, sehingga model tidak dipengaruhi oleh lapisan di sekitarnya.

 Transgressive: tidak berhubungan dengan keselarasan interval, sehingga lapisan dapat memotong lapisan lain.

 Contigous: hubungan dimana floor dari interval tersebut merupakan roof dari interval di bawahnya, sehingga kedua unit tidak dipisahkan oleh interburden.

 Contigous

 Trend

 Transgressive

 Conformable

 Unconformable

Catatan: Pastikan interval menggunakan relationship yang sesuai. Apabila interval yang dimasukkan berupa contigous, namun dimodelkan secara conformable, maka interburden menjadi muncul diantara interval, dan sebaliknya.

(d) Continuity untuk menentukan kemenerusan interval, antara lain:

 Continous: membuat interval menerus dengan ketebalan data terahkir, walaupun menemui data bor yang tidak memiliki data interval tersebut.

 Pinch: membuat interval terputus (tidak menerus) saat menemui data bor yang tidak memiliki data interval tersebut.

 Zero: membuat interval bernilai nol saat menemui data bor yang tidak memiliki data interval tersebut, namun kemenerusan tetap muncul berbentuk tipis sampai hilang jika jarak sudah terlalu jauh.

 Continous

 Pinch

 Zero

DH01 DH02 DH03 DH04 DH05

DH01 DH02 DH03 DH04 DH05

(39)

Stratmodel – Model Stratigraphy

31

(e) Advanced settings untuk pengaturan lanjutan masing-masing interval apabila setiap interval memiliki standar nilai parameter model yang berbeda-beda. Apabila tidak diisi, maka nilai mengacu pada tab default.

(6) Pilih tab compound.

(a)Name: ketik induk interval dan urutkan dari muda ke tua.

(b)Upper: pilih interval yang split ke atas.

(c) Lower: pilih interval yang split ke bawah.

(d)Continuity: pilih jenis kemenerusan interval.

(e)Advanced Settings: apabila tidak diisi maka nilai mengacu pada tab default.

Catatan: Menambah kolom maupun menghapus kolom dapat dilakukan dengan klik kanan – row – insert before/after atau tekan tombol F5 untuk menambah, sedangkan tombol F6 untuk menghapus kolom.

(7) Pilih tab survey apabila memiliki data aktual pengukuran survey yang berupa roof atau floor dari interval (seam), agar model lebih mengikuti bentuk aktual. Apabila tidak terdapat data survey, maka tab ini dapat dilewati.

Survey data

(a)Pilih nama interval.

(b)Pilih jenis data yang tersedia (floor, roof, dll).

(c)Pilih design file dimana data aktual pengukuran survey tersimpan.

(d) Pilih layer dimana data aktual pengukuran survey tersimpan.

Catatan: Data disarankan telah dirubah ke dalam bentuk kontur dengan interval kontur yang tidak terlalu rapat. Apabila kapasitas data terlalu besar, maka proses running model tidak dapat dilakukan.

(a) (b) (c) (d)

6

7

(40)

Stratmodel – Model Stratigraphy

32

(8) Pilih tab conformable untuk menentukan trend lapisan setiap sequence berdasarkan interval dengan relationship yaitu conformable yang diatur pada tab element.

(a) Ketik nama sequence dari muda ke tua.

(b)Pilih surface yang digunakan sebagai trend.

(c) Pilih interval paling bawah yang mengikuti trend tersebut, sebagai batas bawah dari sequence.

Catatan: Sequence 1 (baris 1) terbaca, weath (lapisan lapuk) menggunakan trend (mengikuti bentuk) topo_grid dari interval teratas sampai interval terbawah yaitu W. Sequence 2 (baris 2) terbaca, CO (lapisan batubara) menggunakan trend (mengikuti bentuk) B_floor dari interval teratas yaitu setelah W sampai interval terbawah yaitu B.

(9) Pilih tab limits (dapat dilewati) untuk membatasi pemodelan di area washout atau mine out menggunakan poligon (boundary).

(a) Pilih design file tempat menyimpan poligon.

(b)Pilih nama unit yang dibatasi.

(c) Klik kanan – pick, klik dua kali pada poligon yang dimaksud.

(d) Yes berarti di luar boundary dihapus. No berarti di dalam boundary dihapus.

(10) Pilih tab faults (dapat dilewati) untuk memasukkan patahan atau sesar untuk memotong model.

(a) Pilih design file tempat menyimpan fault file.

(b)Pilih sequence yang diatur pada tab conformable.

(c) Pilih interval teratas yang dipengaruhi fault.

(d) Pilih interval terbawah yang dipengaruhi fault.

(e)Pilih nama fault yang sudah dibuat.

(a) (b) (c)

(a) (b) (c) (d)

(b) (c) (d) (e)

(a)

8

9

10

11

(41)

Stratmodel – Model Stratigraphy

33

Setelah selesai, (11) pilih apply pada create a schema, sehingga muncul gui_question, (12) pilih OK.

B. MENGAKTIFKAN SKEMA MODEL

Schema model yang telah dibuat dapat diaktifkan dengan (1) pilih setup – current model, kemudian isi current model. (2) Pada kolom drill hole file, klik kanan – create untuk membuat design file data bor (karena design file perlu terlibat tetapi belum ada), sehingga muncul create design file. Ketik nama design file drillhole, (3) pilih OK. Kembali pada current model di kolom drill hole file, pilih design file drillhole, (4) pilih OK.

 Pilih nama schema.

 Pilih tipe model dengan grid.

 Ketik nama design file.

Catatan: Kolom quality model dan fault file dikosongkan karena belum ada data kualitas dan data patahan yang dimasukkan.

Selanjutnya atur tampilan pada model, baik untuk surface maupun interval. (1) Pilih setup – display defs – surface untuk pengaturan tampilan surface. Pada strat_dh_ddsurf pilih nama schema, maka pada kolom display definitions muncul semua surface model yang ada. Lakukan pengaturan tampilan sesuai keinginan, (2) pilih OK.

Display definitions (a) Pilih nama schema.

(b)Nama surface.

(c)Pilih warna surface hasil penampang.

(d)Pilih bentuk garis di hasil penampang.

(e) Pilih ukuran garis di hasil penampang (onex: 1x, twox: 2x, dst).

(a)

(b) (c) (d) (e)

2 1

3 4

12

1

2

(42)

Stratmodel – Model Stratigraphy

34

Kemudian (3) pilih setup – display defs – interval untuk pengaturan tampilan interval. Pada strat_dh_ddsurf pilih nama schema, maka pada kolom display definitions muncul semua interval model yang ada. Lakukan pengaturan tampilan sesuai keinginan, (4) pilih OK.

Display definitions (a) Pilih nama schema.

(b) Nama interval.

(c) Pilih warna interval.

(d) Pilih tanda batas interval pada data bor.

(e) Pilih bentuk garis di hasil penampang.

(f) Pilh ukuran garis di hasil penampang.

(g) Pilih pola yang muncul di hasil penampang.

(h) Pilih ukuran pola yang muncul di hasil penampang.

(i) Pilih ukuran garis pada data bor.

Catatan: Schema dapat diubah dengan pilih menu schema – edit. Setelah selesai, lakukan pengecekan pengaturan schema model mulai dari menentukan current model lalu display defs.

C. IMPORT DATA BOR

Data bor digunakan untuk menampilkan kedalaman dan ketebalan data dari hasil pengeboran.

Data dirangkum dalam file survey dan lithology. File survey berisi informasi data pengeboran seperti koordinat dan kedalaman pengeboran, sedangkan lithology berisi informasi data lubang bor. Kedua file tersebut dilakukan import secara bersamaan.

Import data bor ke dalam project dilakukan dengan (1) pilih menu drill holes – import, sehingga muncul import drill holes, kemudian isi informasi-informasi yang diperlukan. Pada kolom controls

Informasi data lithology:

 Kode data bor.

 Kode stratigrafi sebagai urutan lapisan (W, A, B).

 Jenis litologi.

 Kedalaman roof lapisan.

 Kedalaman floor lapisan.

 Ketebalan lapisan.

Informasi data survey:

 Kode data bor.

 Posisi data bor, yaitu koordinat x, y, dan elevasi z.

 Kedalaman total data bor.

(a)

(b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i)

3

4

Log bor

(43)

Stratmodel – Model Stratigraphy

35

di kolom (2) format survey dan (4) format lithology perlu dilakukan klik kanan – create untuk membuat format tabel yang sesuai dengan data survey dan lithology yang ingin dimasukkan.

(a) Pilih name schema.

Input

(b) Survey data file: pilih data survey (survey.csv).

(c)Lithology data file: pilih data lithology (lithology.csv).

Output

(d) Design file: pilih design file.

(e) Layer: ketik layer.

(f) Ketik nama file laporan survey dan lithology.

(g)Checklist pada overwrite existing reports untuk replace file laporan.

Setelah (2) klik kanan – create pada kolom format survey, muncul strat_dh_srvfmt untuk menentukan format data yang dimasukkan. Isi informasi dengan menyesuaikan kolom pada file survey.csv, (3) pilih OK.

Catatan: Disarankan uncheck pada fixed field kemudian pada kolom start menggunakan angka 1, kemudian diikuti length/token sesuai nomor kolom pada Excel. Apabila checklist pada fixed field, maka pembacaan kolom menjadi berbeda.

Controls

(h) Pada kolom format survey klik kanan – create.

(i) Pada kolom format lithology klik kanan – create.

(j) Checklist replace drill holes berarti menghapus survey lama kemudian diganti dengan survey baru untuk setiap kode bor yang sama.

(k) Checklist replace stratigraphic unit berarti menghapus stratigrafi lama kemudian diganti dengan stratigrafi baru untuk setiap kode bor yang sama.

(l) Survey display definition: warna pada kode bor yang muncul.

(m) Not logged display definition: warna pada log bor yang tidak memiliki nama stratigrafi.

(a)

(b) (d) (c) (e)

(a) (b) (c) (d) (e) 1

2 4

3

6

(44)

Stratmodel – Model Stratigraphy

36

Setelah (4) klik kanan – create pada kolom format lithology, muncul formulir strat_dh_lthfmt untuk menentukan format data yang dimasukkan. Isi informasi dengan menyesuaikan kolom pada file lithology.csv, (5) pilih OK.

Kemudian kembali pada import drill holes, (6) pilih apply. Setelah checklist warna biru, berikut adalah hasil data bor yang dilakukan import.

(a)

(b) (d)

(c) (e)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

(f)

5

(45)

Stratmodel – Model Stratigraphy

37

Data bor dapat dilakukan edit dengan (A) pilih kode bor (hingga berubah warna kuning) kemudian tekan ctrl+E pada keyboard untuk melakukan edit atau (B) tekan ctrl+E (cursor berubah menjadi kotak dengan tanda silang) kemudian klik dua kali pada data bor. Setelah itu muncul edit a drill hole.

Tab survey untuk melakukan edit data survey.

Header data

(a)File: nama design file (drillhole) (b) Name: kode bor.

(c) ID: nomor ID dari kode bor.

(d) Layer: layer kode bor berada.

Survey data

(e)Collar coordinates (XYZ): x, y, dan z.

(f) Drill hole azimuth dan declination untuk arah kemiringan data bor (nilai 0 pada keduanya berarti sumur vertikal ke bawah).

(g) Drill hole total depth: kedalaman data pengeboran.

Tab downhole log untuk melakukan edit data stratigrafi.

Downhole log (a) Type: tipe data.

(b) Name: urutan stratigrafi.

(c) Lithology: jenis litologi data.

(d)Depth from: kedalaman roof lapisan.

(e) Depth to: kedalaman floor lapisan.

(f) Roof elevation: elevasi roof lapisan.

(g) Floor elevation: elevasi floor lapisan.

(h)Thickness: ketebalan data.

(46)

Stratmodel – Model Stratigraphy

38

Pilih apply, sehingga apabila terdapat kesalahan input dapat langsung direvisi.

Catatan: Setiap element (titik, garis, poligon, text) pada Minescape mempunyai nomer ID masing-masing. Pastikan bahwa tidak ada kode yang sama pada data bor karena data bor ganda menyebabkan data menjadi rancu/bahkan dapat terjadi replace data.

Contoh: Misal H032 terdapat pada dua layer yaitu layer A dan B. Ketika melakukan edit H032 pada layer A, maka pada edit a drill hole tertulis H032 di layer A. Kemudian ketika melakukan edit H032 pada layer B, maka pada edit a drill hole tetap tertulis H032 di layer A karena kode bor sama. Hal tersebut menyebabkan edit H032 pada layer B tidak berubah, namun H032 pada layer A berubah. Disarankan melihat kode bor sebelum dan setelah edit untuk memastikan.

Perubahan data bor dapat merubah warna log bor. Ubah warna dengan pilih menu setup – display defs – drill hole update, sehingga muncul strat_dh_ddupd, pilih layer data bor, apply.

(a) Pilih layer mana saja untuk dilakukan update.

(b) Controls: memiliki fungsi seperti saat import data bor (bila dikosongkan maka warna log sama seperti warna kode yang sudah ada).

D. RUNNING MODEL

Setelah data topografi dan data bor berhasil dilakukan import, maka running model untuk menjalankan proses pemodelan. Langkah pertama, (1) pilih menu schema – process – build table, sehingga muncul current model, (2) pilih OK. Selanjutnya muncul stratigraphic model untuk membuat model ke dalam bentuk tabel dari interpolasi dan ekstrapolasi antar data bor sesuai schema model. (3) Pilih layer, kemudian (4) pilih apply.

 Pilih layer data bor untuk disertakan running model.

(a)

1

2

3

4

(47)

Stratmodel – Model Stratigraphy

39

Setelah itu, proses initialise stratigraphic table berlangung. Apabila telah selesai, maka muncul checklist biru, kemudian close/cancel pada stratigraphic model.

Langkah kedua, (5) pilih menu schema – process – build grid, sehingga muncul stratigraphic grid untuk membuat model dari tabel ke dalam bentuk grid dan untuk memperhalus hasilnya (smoothing). (6) Pilih grid spec dan checklist smooth surface dan thicknesses, (7) pilih apply.

 Grid spec: pilih grid_20 untuk grid model yang ingin digunakan.

 Controls: memiliki fungsi untuk memperhalus model.

Setelah itu, proses convert stratigraphic table to grid berlangung. Apabila telah selesai, maka muncul checklist biru kemudian close/cancel pada stratigraphic grid.

Catatan: Tanpa melalui running model, maka tidak ada perubahan pada model yang sudah ada sebelumnya. Edit schema, import data bor baru, penambahan area topografi, edit data bor, dan melakukan perubahan dalam bentuk apapun tidak mempengaruhi model sama sekali sebelum dilakukan running model.

5 6

7

(48)

Stratmodel – Model Graphics

40 BAB IV

MODEL GRAPHICS

Setelah running model dilakukan, Minescape dapat menampilkan hasil pemodelan sesuai kebutuhan. Hasil tersebut dapat berupa (A) section 2D (penampang 2D) dari korelasi model, (B) structure contour dari roof, floor, atau thickness suatu interval (seam), (C) surface expression dari ekspresi yang dibuat pada surface, (D) outcrop, subcrop, splitline, pinchout dari batas kemenerusan interval (seam), (E) predict pada lubang bor dari kemenerusan model, dll.

A. PENAMPANG 2D (SECTION 2D)

Penampang dapat digunakan untuk melihat model pada tampilan vertikal 2D. Tampilan vertikal 2D tersebut bertujuan membantu melakukan korelasi stratigrafi. Minescape dapat membuat penampang sesuai keinginan baik dari arah, jumlah, maupun tampilannya.

Pertama, create layer line untuk membuat garis sayatan. Garis tersebut digunakan sebagai patokan membuat penampang. Garis dibuat dengan (1) pilih menu draw line untuk menggambar garis. Cara menggambar yaitu (2) klik kiri pada titik awal, kemudian arahkan ke titik akhir, (3) klik yang kedua. Kemudian tekan huruf Q untuk mengakhiri proses. Gambar beberapa garis dengan cara yang sama, kemudian tekan tombol esc untuk menggakhiri proses menggambar.

Catatan:

Hasil penampang ditampilkan dari kiri ke kanan dimana sisi kiri adalah titik awal saat membuat garis, sedangkan sisi kanan adalah titik akhir saat membuat garis. Tekan huruf V, sehingga vertex aktif untuk mengetahui titik awal dan titik akhir pada garis. Tanda O menunjukan titik awal, sedangkan tanda X menunjukan titik akhir.

2

3 1

(49)

Stratmodel – Model Graphics

41

Gambar garis tegak lurus dengan strike dari interval, agar dip (kemiringan) batubara yang sebenarnya dapat terlihat pada penampang.

Gunakan data bor sebagai acuan mengambar garis, agar data bor muncul pada penampang, sehingga korelasi data bor dapat terlihat.

Penampang dapat dibuat dari (A) garis lurus: punya satu titik awal dan titik akhir maupun (B) garis belok-belok: punya titik awal, kemudian beberapa titik, dan titik akhir.

Tampilkan penampang disertai data bor dan model dengan (1) pilih menu graphics – section – stratmodel, sehingga muncul current model. (2) Pilih OK, sehingga muncul strat_slice. (3) Pilih tab IO (Input-Output), isi informasi-informasi yang diperlukan.

Schema

(a) Name: pilih schema yang digunakan pada model.

(b) Model type: pilih grid.

(c) Checklist model dan drill holes berarti keduanya muncul pada penampang.

Input

(d) Checklist surfaces dan intervals berarti keduanya muncul atau dapat juga memilih surfaces maupun interval tertentu (tidak semua) yang muncul.

(e) Alternative topography:

topografi yang digunakan.

(f) Drill hole design file: design file drillhole tempat data bor disimpan.

(g) Drill hole search layer: layer (dhole) dari data bor yang ingin ditampilkan, bisa satu atau beberapa.

Output

(h)Create design file (sect2d) keluaran dari penampang.

Pilih dimensi 2D karena tampilan penampang secara 2D.

(i) Ketik layer (sect01) keluaran dari sayatan.

1. awal 1. awal

5. akhir 2. akhir

(A) (B)

3 4

2

3

1 2

(50)

Stratmodel – Model Graphics

42

(4) Pilih tab section untuk memilih garis dan menentukan posisi (x, y karena secara 2D) penampang yang dimunculkan. (5) Pada kolom ID, klik kanan – pick kemudian klik dua kali pada garis sayatan yang diinginkan, sehingga muncul ID dari garis yang dimaksud.

(6) Ketik koordinat x pada kolom 2D X origin dan y pada kolom 2D Y origin.

Catatan: Tentukan Koordinat x dan y yang tidak jauh dari koordinat acuan pada model karena hasil penampang dapat menjadi tidak baik (bentuk kotak-kotak).

(7) Pilih tab controls untuk mengatur batas penampang yang dimunculkan.

(a) Checklist orientation grids berarti memunculkan garis grid untuk z maupun xy.

(b)Grid Z interval adalah interval grid z dan grid XY interval adalah interval grid koordinat xy.

Gambar

Gambar  di  bawah  adalah  ilustrasi  model  menggunakan  software  Minescape.  Model  3D  dapat  dibangun dengan melakukan korelasi data bor dari penampang 2D
Selanjutnya buat batas block-strip. (1) Gambar garis lurus (warna putih) yang diusahakan searah  strike di area up dip dan down dip sebagai batas strip
Table columns

Referensi

Dokumen terkait