• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL STRATIGRAPHY

A. SKEMA MODEL

Buka modul stratmodel dengan memilih pada kolom application saat membuka Minescape pertama kali. Apabila Minescape telah dijalankan, ubah modul dengan pilih menu page – change product – stratmodel.

Catatan: Setelah modul minescape diubah menjadi stratmodel, maka menubar pada halaman kerja berubah sesuai modul stratmodel.

Stratmodel – Model Stratigraphy

27

Schema dapat dibuat dengan (1) pilih menu schemas – create, sehingga muncul create a schema.

Ketik nama schema pada kolom name (schema). (2) Pilih tab model untuk menentukan informasi awal model.

Model files: ketik nama keluaran dari model yang berbentuk table file (tab_schema) dan grid file (grd_schema) sebagai hasil schema nanti.

Modelling controls adalah kontrol pemodelan yang diiginkan.

(a)Topography: pilih topografi yang telah dibuat dalam bentuk grid.

(b) Model options: pilih jenis pemodelan yang diiginkan, all untuk membangun model keseluruhan (roof, floor, thick, burden, surface).

(c)Checklist parting berarti parting ikut muncul dalam model.

(d) Checklist inclined saat ada minimal satu data bor yang berupa bor miring, sehingga semua data bor (miring atau tidak) perlu memasukkan nilai azimuth dan deklinasi untuk menentukan arah lubang bor.

(e) Perbandingan antara interval weighting dan burden weighting yaitu 20 (rekomendasi Mincom).

Interpolation controls adalah kontrol interpolasi pada pemodelan yang diiginkan.

(f) Checklist display missing intervals berarti interval (seam) yang tidak ada pada data bor tetap dimunculkan pada model, sehingga kemenerusan tidak terputus.

(3) Pilih tab default untuk menentukan parameter dasar pada model yang diinginkan.

(a)Interpolation defaults adalah metode interpolasi yang diterapkan pada:

 Thickness: ketebalan dari interval (seam).

 Surface: elevasi antara ketebalan interval dan ketebalan burden.

 Trend: ketebalan interval atau spasi antarsurface untuk setiap sequence sesuai interval yang digunakan sebagai acuan model.

2

3 1

Stratmodel – Model Stratigraphy

28

Tipe interpolator dapat ditentukan dengan percobaan berkali-kali sampai mendapatkan model geologi yang sesuai. Secara umum, ilustrasi hasil interpolator adalah sebagai berikut:

Height Inverse

Planar FEM

(b)Power/order adalah kekuatan/pembebanan terhadap interpolator. Semakin besar nilai berati kekuatan/pembebanan menjadi semakin besar.

(c) Search radius adalah jarak maksimal interpolasi model antardata bor dimana di luar radius dianggap sebagai data terluar.

(d) Default adalah standar nilai dari parameter model. Apabila tidak ada nilai khusus yang ditetapkan pada tab-tab berikutnya, maka nilai tersebut mengacu pada tab ini.

 Extrapolation distance: jarak maksimal pemodelan dari data terluar.

 Interval: batas minimal dan maksimal dari ketebalan seam.

 Parting: batas minimal dan maksimal dari ketebalan parting.

 Minimum separation: batas minimal dari seam dianggap terpisah.

Catatan: Saat menentukan batas minimal atau maksimal, pastikan terlebih dulu dengan ketersediaan data yang dimiliki. Apabila terdapat data yang melebihi batas minimal atau maksimal yang sudah ditentukan, maka data tersebut dianggap tidak ada.

(4) Pilih tab lithology untuk menentukan jenis litologi yang dilakukan input. Litologi tersebut dapat berupa batubara, pasir, lanau, lempung, bahkan parting apabila ingin dimodelkan.

Tentukan kode litologi yang dituliskan sesuai keinginan, CO untuk coal sedangkan W untuk weathering layer (dapat dikosongkan).

DH01 DH02 DH01 DH02

DH01 DH02 DH01 DH02

4

Stratmodel – Model Stratigraphy

29

Tab elements digunakan untuk menentukan urutan lapisan (stratigrafi) pada model, sedangkan tab compound digunakan untuk menentukan percabangan lapisan (split) menjadi dua atau lebih.

Fungsi dari stratmodel adalah membuat model berdasarkan urutan stratigrafi, sehingga setiap litologi perlu diurutkan stratigrafinya pada schema. Apabila penentuan urutan stratigrafi menjadi sulit, disarankan hanya memodelkan batubara saja, sehingga overburden dan parting tidak perlu dimasukkan pada tab lithology.

Seam 1 (S1)

Seam 2 upper (S2U) Seam 2 (S2)

Seam 2 lower (S2L)

Seam 3 upper upper (S3U1) Seam 3 upper (S3U)

Seam 3 upper lower (S3U2) Seam 3 (S3)

Seam 3 lower upper (S3L1) Seam 3 lower (S3L)

Seam 3 lower lower (S3L2)

(5) Pilih tab elements.

(a) Name: ketik urutan lapisan (stratigrafi) dari atas ke bawah yang berarti umur lapisan dari muda ke tua.

Catatan: Induk seam tidak perlu dituliskan dalam tab elements, cukup pada compound.

(b) Type: pemodelan dalam Minescape menggunakan istilah surface dan interval.

Catatan: Ilustrasi interval dan surface dapat dijelaskan dengan lapisan batubara. Satu lapisan batubara disebut sebagai interval dimana memiliki surface yaitu roof dan floor batubara tersebut, jadi interval terbentuk dari dua surface. Contoh lain surface adalah topografi (grid file) dan lapisan pelapukan (weathering layer).

Compound unit

Elements unit

5

Stratmodel – Model Stratigraphy

30

(c) Relationship untuk menentukan hubungan interval (lapisan pada Minescape), antara lain:

 Conformable: mempunyai struktur yang sama (selaras) dengan lapisan yang dianggap sebagai trend, sehingga dua interval dipisahakan oleh interburden dan tidak saling berpotongan.

 Nonconformable: mempunyai struktur yang tidak sama (tidak selaras) dengan lapisan yang dianggap sebagai trend, sehingga model tidak dipengaruhi oleh lapisan di sekitarnya.

 Transgressive: tidak berhubungan dengan keselarasan interval, sehingga lapisan dapat memotong lapisan lain.

 Contigous: hubungan dimana floor dari interval tersebut merupakan roof dari interval di bawahnya, sehingga kedua unit tidak dipisahkan oleh interburden.

 Contigous

 Trend

 Transgressive

 Conformable

 Unconformable

Catatan: Pastikan interval menggunakan relationship yang sesuai. Apabila interval yang dimasukkan berupa contigous, namun dimodelkan secara conformable, maka interburden menjadi muncul diantara interval, dan sebaliknya.

(d) Continuity untuk menentukan kemenerusan interval, antara lain:

 Continous: membuat interval menerus dengan ketebalan data terahkir, walaupun menemui data bor yang tidak memiliki data interval tersebut.

 Pinch: membuat interval terputus (tidak menerus) saat menemui data bor yang tidak memiliki data interval tersebut.

 Zero: membuat interval bernilai nol saat menemui data bor yang tidak memiliki data interval tersebut, namun kemenerusan tetap muncul berbentuk tipis sampai hilang jika jarak sudah terlalu jauh.

 Continous

 Pinch

 Zero

DH01 DH02 DH03 DH04 DH05

DH01 DH02 DH03 DH04 DH05

Stratmodel – Model Stratigraphy

31

(e) Advanced settings untuk pengaturan lanjutan masing-masing interval apabila setiap interval memiliki standar nilai parameter model yang berbeda-beda. Apabila tidak diisi, maka nilai mengacu pada tab default.

(6) Pilih tab compound.

(a)Name: ketik induk interval dan urutkan dari muda ke tua.

(b)Upper: pilih interval yang split ke atas.

(c) Lower: pilih interval yang split ke bawah.

(d)Continuity: pilih jenis kemenerusan interval.

(e)Advanced Settings: apabila tidak diisi maka nilai mengacu pada tab default.

Catatan: Menambah kolom maupun menghapus kolom dapat dilakukan dengan klik kanan – row – insert before/after atau tekan tombol F5 untuk menambah, sedangkan tombol F6 untuk menghapus kolom.

(7) Pilih tab survey apabila memiliki data aktual pengukuran survey yang berupa roof atau floor dari interval (seam), agar model lebih mengikuti bentuk aktual. Apabila tidak terdapat data survey, maka tab ini dapat dilewati.

Survey data

(a)Pilih nama interval.

(b)Pilih jenis data yang tersedia (floor, roof, dll).

(c)Pilih design file dimana data aktual pengukuran survey tersimpan.

(d) Pilih layer dimana data aktual pengukuran survey tersimpan.

Catatan: Data disarankan telah dirubah ke dalam bentuk kontur dengan interval kontur yang tidak terlalu rapat. Apabila kapasitas data terlalu besar, maka proses running model tidak dapat dilakukan.

(a) (b) (c) (d)

6

7

Stratmodel – Model Stratigraphy

32

(8) Pilih tab conformable untuk menentukan trend lapisan setiap sequence berdasarkan interval dengan relationship yaitu conformable yang diatur pada tab element.

(a) Ketik nama sequence dari muda ke tua.

(b)Pilih surface yang digunakan sebagai trend.

(c) Pilih interval paling bawah yang mengikuti trend tersebut, sebagai batas bawah dari sequence.

Catatan: Sequence 1 (baris 1) terbaca, weath (lapisan lapuk) menggunakan trend (mengikuti bentuk) topo_grid dari interval teratas sampai interval terbawah yaitu W. Sequence 2 (baris 2) terbaca, CO (lapisan batubara) menggunakan trend (mengikuti bentuk) B_floor dari interval teratas yaitu setelah W sampai interval terbawah yaitu B.

(9) Pilih tab limits (dapat dilewati) untuk membatasi pemodelan di area washout atau mine out menggunakan poligon (boundary).

(a) Pilih design file tempat menyimpan poligon.

(b)Pilih nama unit yang dibatasi.

(c) Klik kanan – pick, klik dua kali pada poligon yang dimaksud.

(d) Yes berarti di luar boundary dihapus. No berarti di dalam boundary dihapus.

(10) Pilih tab faults (dapat dilewati) untuk memasukkan patahan atau sesar untuk memotong model.

(a) Pilih design file tempat menyimpan fault file.

(b)Pilih sequence yang diatur pada tab conformable.

(c) Pilih interval teratas yang dipengaruhi fault.

(d) Pilih interval terbawah yang dipengaruhi fault.

(e)Pilih nama fault yang sudah dibuat.

(a) (b) (c)

(a) (b) (c) (d)

(b) (c) (d) (e)

(a)

8

9

10

11

Stratmodel – Model Stratigraphy

33

Setelah selesai, (11) pilih apply pada create a schema, sehingga muncul gui_question, (12) pilih OK.

Dokumen terkait