• Tidak ada hasil yang ditemukan

MULTIDIMENSIONAL SCALING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MULTIDIMENSIONAL SCALING "

Copied!
221
0
0

Teks penuh

DASAR HUKUM PENGELOLAAN ZAKAT

Dasar Hukum Bersumber dari Al-Quran dan Al Hadist

Pada subbab ini akan dijelaskan landasan hukum yang bersifat vertikal yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al Hadits. Selain mampu mensucikan dan memberikan ketenangan jiwa, landasan hukum ini juga dikenal sebagai landasan hukum pengelolaan zakat.

Dasar Hukum Yang Bersumber Dari Pemerintah

Maksudnya: “Islam itu dibina di atas lima perkara: bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT, mendirikan solat, menunaikan zakat, menunaikan haji dan berpuasa di bulan Ramadhan”. Maksudnya: "Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan (zakat) orang kaya dari umat Islam ke atas harta mereka dengan batasan mengikut kecukupan fuqoro di antara mereka."

Dasar Hukum (PERBAZNAS) Yang Dikeluarkan Oleh Badan

Kedekatan antar objek pada peta persepsi dapat dihitung dengan menggunakan jarak Euclidean antara objek pertama dengan objek ke-j dengan rumus sebagai berikut: jarak antara objek ke-i dengan objek ke-j.. hasil pengukuran objek ke-i di variabel h.. hasil pengukuran benda ke-j pada variabel h.

ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ)

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Keberadaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) secara hukum sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional. Alasan dibentuknya Badan Amil Zakat Nasional terletak pada rangka pengelolaan zakat yang lebih efisien, efektif dan bertanggung jawab.

Lembaga Amil Zakat (LAZ)

PERAN INTERMEDIASI ZAKAT

Penghimpunan Dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS)

Berdasarkan potensi zakat, telah disusun berbagai strategi penghimpunan yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, perubahan lingkungan dan kemitraan yang dibangun BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (untuk BAZNAS Jawa Barat), sedangkan untuk BAZANS kota dan kabupaten didasarkan pada peraturan gubernur atau peraturan walikota.

Pengelolaan Dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS)

Dengan demikian terlihat bahwa proses audit internal yang dilakukan oleh unit audit internal berada pada bidang pengelolaan dana ZIS. Di sinilah peran audit internal melalui fungsi Unit Audit Internal BAZNAS Provinsi Jawa Barat menjadi sangat penting dan menentukan efektivitasnya.

Pendistribusian dan Pendayagunaan Dana Zakat, Infak dan

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS

MULTIDIMENSIONAL SCALING (MDS)

Sustainability (Keberlanjutan)

Penelitian yang dilakukan Fatoki di Afrika Selatan terhadap 170 pemilik usaha menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara ketahanan kewirausahaan individu dan kesuksesan organisasi. Kemudian berdampak pada keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sangat penting bagi penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Rich (2002) menyatakan bahwa keberlanjutan merupakan prinsip pembangunan yang sulit dicapai, salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui bantuan di lapangan.

Kerja sama adalah prinsip dasar dalam mengembangkan masyarakat di komunitasnya sendiri, sesuai keinginan mereka, dengan tetap menghormati pengetahuan dan bakat lokal. Jadi, pembangunan masyarakat yang berkelanjutan pada akhirnya bergantung pada partisipasi masyarakat dalam pembangunan mereka sendiri mulai dari tahap awal perencanaan hingga penyelesaian.

Multidiensional Scaling (MDS)

Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa Penyediaan Sarana Usaha (S3) dengan nilai 2 dan Bantuan Pengemasan (S6) dengan nilai 1/2 atau 0,5. Nilai perspektif tersebut dimasukkan dalam tabel berupa Pemberian Modal Usaha (S4) dengan nilai 3 dan Bantuan Pengemasan (S6) dengan nilai 1/3 atau 0,33. Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa Pemberian Modal Usaha (S4) dengan nilai 3 dan Bantuan Hukum (S7) dengan nilai 1/3 atau 0,33.

Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa Pemberian Modal Usaha (S4) dengan nilai 3 dan Bantuan Pemasaran (S8) dengan nilai 1/3 atau 0,33. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa Spiritual (Q4) dengan nilai 2 dan Budaya (Q5) dengan nilai ½ atau 0,5.

Tabel Validitas Dimensi Lingkungan
Tabel Validitas Dimensi Lingkungan

PROFIL UNIT ANALISIS PROGAM PEMBERDAYAAN

Pembobotan Dimensi Sosial

Nilai perspektif tersebut dituangkan dalam tabel berupa Perubahan Pola Pikir Kewirausahaan (S1) dengan nilai 2 dan Pelatihan Keterampilan Produktif (S2) dengan nilai ½ atau 0,5. Nilai perspektif tersebut dituangkan dalam tabel berupa pelatihan keterampilan produktif (S2) dengan nilai 2 dan Pemberian fasilitas perusahaan (S3) dengan nilai ½ atau 0,5. Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa Pelatihan Keterampilan Produktif (S2) dengan nilai 3 dan Bantuan Pemasaran (S8) dengan nilai 1/3 atau 0,33.

Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa pemberian fasilitas usaha (S3) dengan nilai 3 dan bantuan standardisasi produk (S5) dengan nilai 1/3 atau 0,33. Nilai perspektif tersebut tercakup dalam tabel berupa pemberian fasilitas usaha (S3) dengan nilai 3 dan bantuan hukum (S7) dengan nilai 1/3 atau 0,33. Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa pemberian fasilitas usaha (S3) dengan nilai 3 dan bantuan pemasaran (S8) dengan nilai 1/3 atau 0,33.

Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa Bantuan Pengemasan (S6) dengan nilai 2 dan Bantuan Legalitas (S7) dengan nilai 1/2 atau 0,5.

Leveraging Factor ZCD Sosial

Berdasarkan hasil analisis di atas, seluruh ZCD memiliki nilai keberlanjutan yang cukup dari segi sosial. Ketiga variabel tersebut dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan kebijakan dengan menggunakan PPA (Analisis Prospektif Partisipatif) yang secara umum dan kualitatif menggambarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui variabel mana yang sebaiknya dilakukan agar tidak mengganggu. keseimbangan variabel lain, namun mempunyai pengaruh langsung terhadap kenaikan indeks. Pemberian keterampilan produktif Pemberian fasilitas usaha Pemberian modal usaha Bantuan standardisasi usaha/GMP Bantuan pengemasan Bantuan legalitas Bantuan pemasaran.

Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa penyediaan modal usaha merupakan faktor penentu dan paling berpengaruh dalam meningkatkan keberlanjutan sosial.

Tingkat keberlanjutan ZCD Berdasarkan Persepsi Sosial

Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa Pertumbuhan Perputaran (E1) dengan nilai 1/2 atau 0,5 dan Pertumbuhan Modal (E2) dengan nilai 2. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel dalam bentuk Pertumbuhan Perputaran (E1 ) dengan nilai 2 dan peningkatan kerja (E4) dengan nilai ½ atau 0,5. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa pertumbuhan modal (E2) dengan nilai 2 dan pertumbuhan laba (E3) dengan nilai ½ atau 0,5.

Nilai perspektif tersebut dimasukkan ke dalam tabel berupa Pertumbuhan Modal (E2) dengan nilai 2 dan Pertumbuhan Tenaga Kerja (E4) dengan nilai ½ atau 0,5. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa Pertumbuhan Laba (E3) dengan nilai 1/2 atau 0,5 dan Pertumbuhan Area Pasar (E5) dengan nilai 2. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel dalam bentuk . Pertumbuhan Lapangan Kerja (E4) dengan nilai 1/2 atau 0,5 dan Pertumbuhan Area Pasar (E5) dengan nilai 2.

Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa Persahabatan (V1) dengan nilai 1/2 atau 0,5 dan Keamanan (V2) dengan nilai 2.

MULTIDIMENSIONAL SCALING (MDS) DAN

Pembobotan Dimensi Ekonomi

Analisis STRESS Pengembangan Komunitas Zakat Dilihat Dari

Prakteknya dilakukan dengan membandingkan indikator pertumbuhan omset (contoh) yang terletak di sebelah kiri (Kr) dengan indikator perbandingan lainnya di sebelah kanan (Kn). Dimana pertumbuhan modal selalu menjadi prioritas dan menjadi dasar bagi penerima manfaat untuk memulai usaha dan mempertimbangkan omzet sebagai hasil dari usaha yang dimulai. Dimana tujuan kegiatan usaha adalah untuk menambah luas pasar, maka semakin luas pasar maka diharapkan semakin besar pula.

Dimana pertumbuhan modal selalu menjadi dasar pilihan dalam mendirikan suatu usaha dan keuntungan yang tumbuh diperoleh dari hasil usaha yang berbasis modal. Dimana tujuan suatu kegiatan usaha adalah pertumbuhan suatu wilayah pasar, maka semakin luas pasar maka semakin besar pula keuntungan yang diharapkan. Dimana pertumbuhan ukuran pasar masih menjadi tujuan kegiatan usaha, semakin luas pasar maka semakin besar keuntungan yang dapat digunakan untuk menambah tenaga kerja guna meningkatkan kapasitas produksi.

Berdasarkan hasil analisis di atas, seluruh ZCD memiliki nilai keberlanjutan yang cukup dari segi ekonomi.

Leveraging Factor ZCD Ekonomi

Tingkat keberlanjutan ZCD Berdasarkan Persepsi Ekonomi

Dalam kebijakan persepsi ekonomi dalam hal ini, tingkat pasar dapat menyebabkan peningkatan perkembangan masyarakat zakat. Dari kelima dukungan persepsi keberlanjutan ekonomi, faktor penentu nilai keberlanjutan ekonomi adalah pemberian tingkat pendapatan tertinggi dengan nilai 1,77, sedangkan dukungan lainnya berada di bawahnya dan bervariasi. Dalam kebijakan mengenai persepsi ekonomi dalam hal ini, tingkat pasar akan menyebabkan peningkatan pangsa pasar dan berdampak pada peningkatan tingkat penjualan Fatoki.

Lebih jauh lagi, karena tingkat pendapatan merupakan faktor pendukung terpenting dalam persepsi perekonomian, maka harga pasar harus menjadi kebijakan kedua yang mempunyai dampak langsung terhadap tingkat pendapatan. Untuk mencapai tingkat pendapatan yang maksimal tentunya harus didukung dengan kebijakan internal yang efektif seperti kebijakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia (Riach (2002). Kualitas sumber daya berkaitan dengan kompetensi sumber daya yang akan mendorong ide dan inovasi bisnis serta mendukung keberlanjutan bisnis.

Melalui berbagai kebijakan tersebut, kami berharap seluruh faktor pendukung keberlanjutan dapat menjadi faktor yang meningkatkan keberlanjutan dan mencapai keberhasilan yang optimal.

Pembobotan Dimensi Lingkungan

Nilai negatif di sebelah kanan tidak dimaknai sebagai nilai buruk, melainkan hanya sebagai nilai persepsi bahwa perbandingan itu lebih penting. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel sebagai Persahabatan (L1) dengan nilai 1/3 atau 0,33 dan Spiritual (L4) dengan nilai 3. Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel sebagai Keamanan (L2) dengan nilai 1/3 atau 0,33 dan Budaya (L5) dengan nilai 3.

Nilai perspektif ini dimasukkan ke dalam tabel berupa Pekerjaan (L3) dengan nilai 1/3 atau 0,33 dan Spiritual (L4) dengan nilai 3. Nilai IR diperoleh dari tabel Index Ratio (terlampir), dengan total 5 indikator yang diperoleh pada tabel IR=. Selanjutnya nilai keberlanjutan dari perspektif lingkungan. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh gambaran tingkat keberlanjutan pengembangan masyarakat zakat berdasarkan perspektif lingkungan hidup sebagai berikut.

Berdasarkan hasil analisis di atas, seluruh ZCD mempunyai nilai keberlanjutan yang cukup dari segi lingkungan.

Leveraging Factor ZCD Lingkungan

Tingkat keberlanjutan ZCD Berdasarkan Persepsi Lingkungan

Dalam kebijakan yang berkaitan dengan persepsi terhadap lingkungan hidup, dalam hal ini kebutuhan akan pekerjaan dapat mendorong perkembangan masyarakat zakat yang lebih besar (Munizu.2010:2). Dalam kebijakan persepsi lingkungan dalam hal ini perlu memasukkan unsur budaya ke dalam usaha UMKM ZCD untuk mewarnai kearifan lokal. Berdasarkan analisis Monte Carlo dengan melihat Delta Monte Carlo diperoleh data bahwa ZCD yang nilainya kurang dari 1 adalah Regency ZCD.

Lebih lanjut, kebutuhan spiritual UMKM ZCD menjadi penting karena inisiasi program ZCD bersumber dari dana ZIS yang merupakan filantropi ekonomi keagamaan Islam. Untuk itu, perlunya aspek spiritual bagi para pelaku UMKM menjadi landasan dalam kehidupan bisnis dan sosialnya. Untuk itu setiap ZCD didampingi oleh seorang fasilitator yang disebut comdevor yang bertugas mendampingi program ZCD dan sebagai mediator bagi pelaku UMKM ZCD dengan BAZNAS Jawa Barat yang mempunyai program dan sebagai penyalur dana zakat untuk modal.

Menjalin hubungan baik dan kemitraan yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan akan menjadi modal bagi para pelaku UMKM.

Analisis Montecarlo Berdasarkan Perspektif Sosial

Nilai selisih < 1 menunjukkan bahwa nilai status indeks keberlanjutan pada interval kepercayaan menurut nilai RSQ memberikan hasil yang tidak mengalami perbedaan yang besar. Berdasarkan hasil analisis di atas, seluruh ZCD perspektif sosial Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Subang mempunyai nilai MonteCarlo delta < 1, sehingga perhitungan keberlanjutan sosial pada ZCD yang stabil hanya terdapat di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Subang. Kabupaten Subang. Sebaliknya untuk Kota Bogor, Kabupaten Bandung Barat dan. Kabupaten Bogor dalam jangka panjang mempunyai nilai keberlanjutan yang sulit dihitung dan dipertahankan, namun masih mempunyai potensi keberlanjutan yang cukup.

Analisis Montecarlo Berdasarkan Perspektif Ekonomi

Berdasarkan hasil analisis di atas, seluruh ZCD berbagai kota memiliki nilai selisih Monte Carlo < 1 sehingga perkembangan masyarakat zakat khususnya dari segi ekonomi di seluruh kota sampel memiliki tingkat kesalahan dan penggunaan data yang kecil.

Analisis Montecarlo Berdasarkan Perspektif Lingkungan

Berdasarkan hasil analisis di atas, seluruh ZCD dari berbagai kota memiliki nilai selisih Monte Carlo < 1, sehingga perkembangan komunitas zakat di seluruh kota sampel memiliki tingkat kesalahan yang kecil dan penggunaan data dapat dijadikan dasar untuk nantinya mengembangkan masyarakat zakat khususnya yang berkaitan dengan pembangunan lingkungan hidup.

Gambar

Tabel Validitas Dimensi Lingkungan
Tabel 5.5  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 6.3  Jenis kelamin
Tabel 6.4  Kelompok Umur
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hilmiatu Sahla, Dian Wahyuni, “Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Zakat Profesi Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Asahan”, Jurnal Ekonomi dan

Melalui audit syariah dapat diketahui dan dipastikan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya yang dilakukan badan amil zakat dan lembaga amil zakat telah