• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUTU BETON TINGGI DALAM APLIKASI PEMBANGUNAN JEMBATAN

N/A
N/A
Estu Mengku

Academic year: 2023

Membagikan "MUTU BETON TINGGI DALAM APLIKASI PEMBANGUNAN JEMBATAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MUTU BETON TINGGI DALAM APLIKASI PEMBANGUNAN JEMBATAN

NAMA : ESTU MENGKU PANGRIPTO AJI NIM : 2303010055

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO PURWOKERTO

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “ Mutu Beton Tinggi Dalam Aplikasi Pembangunan Jembatan”.

Makalah ini disusun untuk melengkapi dan menambah pengetahuan bagi para pembaca agar bisa memahami tentang Teknologi Beton. Makalah ini juga memiliki tujuan menambah ilmu dan wawasan mahasiswa, diharapkan mahasiswa bisa mengetahui kesesuaian antara teori yang didapatkan di perkuliahan dengan pelaksanaannya di lapangan. Pada kesempatan kali ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Mukti Agung Wibowo, ST., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Beton

2. Orang tua tim penyusun atas doa dan dukungannya

3. Rekan-rekan mahasiswa program studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Purwokerto

4. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan pembuatan makalah ini

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1.1 LATAR BELAKANG...1

1.2 RUMUSAN MASALAH...2

1.3 TUJUAN...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNOLOGI BETON DALAM JEMBATAN...3

A. Kelebihan...3

B. Kekurangan...4

2.2 MANFAAT BETON DALAM JEMBATAN...4

2.3 PROSES PEMBUATAN JEMBATAN SECARA GARIS BESAR...5

BAB III...8

PENUTUP...8

3.1 KESIMPULAN...8

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan jembatan didasarkan untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat rintangan seperti sungai, danau, selat, saluran, lembah ataupun jurang. Panjang dan lebar bentang jembatan disesuaikan dengan rintangan yang dilalui jembatan yang dibangun.

Pada saat ini jembatan menjadi salah satu prasarana transportasi yang sangat viral untuk menunjang kelancaran pergerakan lalu lintas. Semakin lebar bentang jembatan maka semakin banyak pula volume kendaraan yang dapat dilayani dan berdampak pada peningkatan kelancaran lalu lintas. Struktur atas dan struktur bawah adalah dua komponen penyusun struktur jembatan, masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda. Struktur atas berfungsi untuk menerima beban secara langsung sedangkan struktur bawah berfungsi sebagai pondasi dari jembatan yang berupa abutmen dan pilar. Beban yang diterima oleh struktur atas yaitu berat sendiri, beban mati, beban hidup, dan beban angin. Pada struktur bawah menerima beban berupa gaya tekanan tanah, gesekan pada tumpuan, aliran air dan tumbukan.

Studi kelayakan dari suatu proyek pembangunan jembatan sangat diperlukan dalam meninjau apakah suatu jembatan layak dibanngun dan keuntungan apa saja yang diperoleh dari keberadaan jembatan tersebut, atau jembatan tersebut tidak layak dibangun. Kelayakan tersebut dinilai dari besar keuntungan dari adanya

(6)

jembatan direncanakan dibandingkan dengan anggaran biaya yang digunakan dan kesulitan dalam proses pelaksanaan pekerjaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja kelebihan dan kekurangan teknologi beton dalam jembatan?

2. Apa saja manfaat teknologi beton dalam jembatan?

3. Bagaimana proses pembuatan jembatan?

1.3 TUJUAN

1. Memahami manfaat teknologi beton dalam jembatan.

2. Mengetahui proses pembuatan jembatan secara garis besar.

3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jembatan beton.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNOLOGI BETON DALAM JEMBATAN.

Pada pekerjaan konstruksi jembatan, beton berfungsi sebagai penahan beban hidup ataupun beban mati karena sifatnya yang tahan terhadap getaran, tidak termakan karat, serta tahan terhadap gempa. Karena fungsinya yang banyak sekali pada hampir semua jenis konstruksi, beton merupakan material paling penting.

Namun ada juga kekurangan dari teknologi beton pada jembatan. Adapun kelebihan dan kekurangan teknologi beton dalam jembatan antara lain:

A. Kelebihan

Berikut beberapa kelebihan dari teknologi beton pada jembatan.

1. Bahan mudah didapat.

2. Harganya relatif lebih ekonomis dan tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.

3. Mudah dibentuk.

4. Memiliki kekuatan tekan tinggi.

5. Strukturnya memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap api dan air.

6. Bisa dicetak menjadi bentuk yang beragam, mulai dari pelat, balok, kolom beton bertulang yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang besar.

(8)

B. Kekurangan

Walaupun memiliki banyak kelebihan, teknologi beton tersebut pun tak luput dari beberapa kelemahan seperti berikut.

1. Memerlukan bekisting untuk menahan beton sampai beton tersebut mengeras.

2. Memiliki kekuatan per satuan berat yang rendah, sehingga berat beton bertulang menjadi besar.

3. Membutuhkan acuan (cetakan) dan perancah (tiang acuan) selama pengerjaan adonan.

4. Memiliki kekuatan per satuan volume yang rendah sehingga membuat ukurannya relatif besar.

5. Sifat-sifat yang dihasilkan sangat bervariasi karena

bervariasinya proporsi campuran dan

pengadukannya.

6. Proses pembuatan adonan, penuangan, dan perawatan beton bertulang tidak bisa ditangani dengan teliti seperti yang dilakukan pada proses produksi baja dan kayu lapis.

2.2 MANFAAT BETON DALAM JEMBATAN.

Konstruksi jembatan beton menggunakan material beton biasanya digunakan untuk jalan raya.

Keunggulan jembatan ini adalah memiliki daya tekan kuat, kuat lentur yang tinggi, dan lebih awet. Dalam perencanaan jembatan, beban yang dihitung meliputi beban primer, beban mati, beban hidup, beban kejut, dan beban sekunder.

(9)

Beton merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran dari semen, agregat kasar dan halus, air, dan terkadang ditambahkan satu atau lebih bahan aditif agar menghasilkan karakteristik material tertentu. Beton banyak digunakan di gedung maupun jembatan terutama pada infrastruktur perkotaan karena memiliki sifat yang kuat dan daya tekan yang baik. Jadi manfaat beton dalam jembatan yaitu dapat membuat jembatan lebih kuat dan tahan akan tekanan juga tahan akan getaran.

2.3 PROSES PEMBUATAN JEMBATAN SECARA GARIS BESAR.

Dalam Proses Pembuatan tentunya ada beberapa tahapan- tahapan yang harus di lewati secara teknis dan non teknis. Adapun sama-sama kita ketahui bahwa jembatan memiliki fungsi yang sangat dominan dalam menyambung celah daratan yang terpisah oleh sungai, danau, jurang, lembah dan lain sejenisnya. Betapa banyak manfaat setelah jembatan terpasang atau dibangun untuk kepentingan masyarakat banyak. Oleh karena jembatan yang akan dibangun harus memenuhi standar untuk keselamatan. Berikut ini adalah proses-prosenya secara garis besar, yakni :

1. Pekerjaan struktur jembatan yang terdiri dari :

 Penyediaan balok jembatan / girder jembatan.

 Galian Struktur Abutment jembatan.

(10)

 Pembuatan pondasi jembatan (pondasi dalam misalnya menggunakan tiang pancang, bored pile, pondasi sumuran dll.)

 Pembuatan abutmen jembatan.

 Pemasangan balok girder diatas abutment dan pilar dengan terlebih dahulu dipasang elastomeric bearing.

 Dilanjutkan dengan pemasangan diafragma tepi dan diafragma tengah diantara balok-balok girder yang sudah terpasang.

 Pemasangan plat deck yang berfungsi subagai begisting (bawah) lantai jembatan.

 Pemasangan besi tulangan untuk lantai jembatan dan juga pemasangan pipa drainasi jembatan serta pemasangan pipa utilitas.

 Pengecoran Lantai jembatan menggunakan beton ready mix.

 Pembuatan plat injak jembatan, plat injak jembatan dibuat dengan terlebih dahulu dipasang lantai kerja dibawahnya.

2. Pekerjaan Oprit Jembatan terdiri antara lain:

 Pembuatan talud jalan menggunakan konstruksi beton bertulang atau pasangan batu kali.

 Pada talud jalan harus dipasang suling-suling untuk mengalirkan air.

 Pemasangan kolom pengaman talud jalan.

(11)

 Penghamparan dan pemadatan timbunan pilihan / sirtu

 Penghamparan dan pemadatan Lapis pondasi Agregat Klas B.

 Penghamparan dan pemadatan Lapis Pondasi Agregat Klas A.

 Pekerjaan Aspal yang terdiri dari penyemprotan Lapis Pengikat Aspal cair (Prime Coat), dilanjutkan dengan penghamparan Laston Lapis Pondasi AC- Base, selanjutnya dipasang lapis diatasnya yang terdiri dari Laston Lapis Antara (AC – BC) dan Laston Lapis Aus (AC-WC).

3. Pekerjaan Drainasi Jalan

 Drainase jalan dibuat menggunakan konstruksi beton bertulang atau pasangan batu kali dengan mortar.

4. Pekerjaan Pelengkap meliputi :

 Pembuatan tembok sedada dengan pasangan batu yang diplester dan difinishing dengan melakukan pengecatan. Pemasangan batu temple dan marmer

 Pembuatan Trotoar dengan pemasangan kastin / kerb, diisi timbunan sirtu dipadatkan, finishing dengan batu alam.

 Pemasangan Lampu Hias sesuai spesifikasi.

(12)

 Pekerjaan marka jalan.

(13)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui rintangan yang berada lebih rendah, Rintangan ini biasanya jalan lain berupa jalan air atau jalan lalu lintas biasa.

Beton merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran dari semen, agregat kasar dan halus, air, dan terkadang ditambahkan satu atau lebih bahan aditif agar menghasilkan karakteristik material tertentu.

Selain itu jembatan beton juga memiliki kelebihan, Adapun kelebihanya antara lain bahan yang mudah didapatkan, demikian makalah tentang penggunaan teknologi beton dalam jembatan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.99.co/blog/indonesia/beton-bertulang/

https://rumussoal.com/wp-

content/uploads/2020/04/beam.png https://tutorteknik.com/

https://www.niri-rubber.com/tahapan-tahapan-dalam- proses-pembangunan-jembatan/

http://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/

Referensi

Dokumen terkait

Dari perbandingan hasil analisis kedua model jembatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jembatan model 2 dengan material dinding beton bertulang (dinding

Self Efficacy dengan Hasil Belajar Konstruksi Beton Bertulang Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton Siswa SMK Negeri 1 Mempura Kab. Penelitian ini bertujuan

Departemen Pekerjaan Umum, Standar Bangunan Atas Jembatan Gelagar Beton Bertulang Tipe T , 1993, Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga Dit. Bina Program

Dalam Tugas Akhir ini dibahas perencanaan dengan menggunakan beton bertulang pada kedua tower, dan beton pratekan pada jembatan penghubung dengan penambahan beban

Untuk konstruksi jembatan dimana lantai jembatannya berupa struktur beton precast segmental-box, maka penggunaan alat launching gantry umumnya dapat digunakan, dimana sistem

Sehingga diperlukan adanya perbandingan konstruksi baja dengan beton bertulang dalam bentuk desain, mengetahui biaya bahan konstruksi baja dengan beton bertulang,

STRUKTUR BANGUNAN Struktur bangunan rumah menggunakan material beton bertulang dengan pondasi batu kali dan telapak sebagai elemen struktur pondasinya.. PASANGAN DAN FINISHING

Tujuan dari program Pengabdian Penerapan IPTEK Berbasis Masyarakat ini adalah untuk membuat jembatan baja ringan dengan lantai komposit beton bertulang yang diperkuat dengan eksternal