• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN BAGIAN BAWAH JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN MAGETAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN BAGIAN BAWAH JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN MAGETAN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERENCANAAN BAGIAN BAWAH

JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO

KABUPATEN MAGETAN

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program DIII Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

OLEH :

HERY KRISTIAWAN

NIM: I 8707043

PROGRAM D3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user LEMBAR PERSETUJUAN

PERENCANAAN BAGIAN BAWAH

JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO

KABUPATEN MAGETAN

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program DIII Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

OLEH :

HERY KRISTIAWAN

NIM: I 8707043

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran

D-III Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Dosen Pembimbing

(3)

commit to user LEMBAR PENGESAHAN

PERENCANAAN BAGIAN BAWAH

JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO

KABUPATEN MAGETAN

TUGAS AKHIR

Dikerjaan oleh:

HERY KRISTIAWAN I 8707043

Dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dan diterima dengan memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya.

Pada hari : Tanggal : Dipertahankan di depan Tim Penguji:

1. Ir. Sunarmasto, MT ………..

NIP. 19560717 198703 1 003

2. Ir. A. Mediyanto, MT ………..

NIP. 19531227198601 1 001

3. Ir. Slamet Prayitno, MT ……….

NIP. 19620118199512 1 001

Disahkan,

Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Disahkan,

Ketua Program D-III Teknik Jurusan Teknik Sipil UNS

Ir. Bambang Santosa, M.T. NIP. 19590823 198601 1 001

Ir. Slamet Prayitno, M.T. NIP. 19531227 198601 1 001

Mengetahui, Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

(4)

commit to user

MOTTO

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong, sesungguhnya ALLAH beserta

orang – orang yang sabar (Q. S. AL BAQARAH, AYAT 153)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q. S. ALAM NASYRAH,

Ayat 6)

Jangan ragu ambil keputusan, siap terima resikonya, dan jangan pernah melihat

kebelakang. (Author Unknown)

Pengalaman adalah guru terbaik. (Author Unknown)

Live is Struggle. (Author Unknown)

Hiduplah seperti yang kau inginkan, karena hidup cuma sekali. (Author

Unknown)

(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penyusun persembahkan untuk:

Allah AWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga semua

dapat berjalan dengan lancar.

Orangtua dan kakak yang penulis cintai atas semua kasih sayang, bimbingan dan

doa yang telah engkau berikan kepadaku selama ini.

Teman-teman Infras’06, Infras ’07 dan Infras ’08 terima kasih karena kalian

adalah teman sekaligus keluarga yang berharga.

Sahabat dan kerabatku, terima kasih atas semua doa dan bantuan sehingga bisa

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(6)

commit to user

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat,

rahmat dan talenta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

baik dan lancar. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk meraih gelar Ahli Madya pada

Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugas Akhir ini dengan judul Perencanaan Bangunan Bawah Jembatan Tambakmas I Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan”.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada Ir. Sunarmasto, MT selaku Pembimbing Tugas Akhir, Bapak Ir. Agus Hari W, M.sc selaku Pembimbing Akademik, orangtua dan saudara yang telah memotivasi dan memberikan doa, teman-teman seperjuangan D3 Infrastruktur Perkotaan angkatan ’07 terima kasih dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak terdapat kekurangan,

kritik dan saran yang membangun merupakan masukan yang sangat diharapkan. Akhir

kata besar harapan penulis agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya serta bagi pengembangan ilmu di bidang Teknik Sipil khususnya.

Surakarta, februari 2011

(7)

commit to user

NOTASI

a = Tinggi balok tegangan persegi ekuivalen (mm)

As = Luas tulangan tarik longitudinal (mm2)

As’ = Luas tulangan tekan longitudinal (mm²)

Asf = Luas tulangan tarik longitudinal untuk daerah flens pada balok T atau L (mm²)

b = Lebar efektif penampang melintang

bw = Lebar web pada balok T atau L (mm)

d = Tinggi efektif penampang, diukur dari serat tekan keluar ketempat

pusat tulangan tarik

d’ = Tebal selimut beton yang diukur dari serat tekan keluar kepusat

tulangan tekan

D = Diameter baja ulir (mm)

f’c = Kuat tekan beton silinder (MPa)

fy = Tegangan leleh baja tulangan (MPa)

h = Tinggi efektif

hf = Tebal pada balok T atau L (mm)

H = Gaya horizontal padatiang sandaran (kg/m)

K = Koefisien kejut

Ln/Ln = Jarak bersih antar gelagar (mm)

L = Panjang bentang jembatan (m,mm)

Lx = Jarak antar gelagar (mm,m)

m = Perbandingan tegangan

M/Mmax = Momen yang terjadi (kgm,Nmm,Nm)

MDL = Momen akibat beban mati (kgm,Nmm,Nm)

MLL = Momen akibat beban hidup (kgm,Nmm,Nm)

Mn = Momen lentur nominal (kgm,Nmm,Nm)

Mu = Momen lentur ultimit (kgm,Nmm,Nm)

P = Diameter gaya tulangan polos (mm)

PLL = Beban hidup terpusat (T)

(8)

commit to user

QLL = Beban hidup merata (t/m)

Rn = Resistensi struktur

V = Gaya melintang

Vc = Kekuatan geser nominal yang diakibatkan oleh beton

Vn = Kekuatan geser, Vc + Vs

Vs = Kekuatan geser nominal yang diakibatkan oleh ulangan geser

Vu = Kekuatan berfaktor

β1 = Faktor blok tegangan beton

ρ = Rasio luas tulangan tarik terhadap luas penampang beton

ρ1 = Rasio luas tulangan tekan terhadap luas penampang beton

ρbalance = Rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang

ρf = Rasio luas tulangan tarik daerah flens pada balok T atau L (mm²)

ρmin = Rasio blok tulangan minimum ρmax = Rasio blok tulangan maksimum

(9)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PENGANTAR ... vi

NOTASI ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Struktur Bangunan Jembatan ... 2

1.3 Spesifikasi ... 2

1.4 Abutment... 3

1.4.1 Perencanaan Abutment... 4

1.4.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Abutment ... 4

1.4.3 Hitungan Daya Dukung Tanah Dasar Pondasi ... 5

1.4.4 Hitungan Stabilitas Abutment ... 5

1.4.5 Penulangan Abutment... 6

1.5 Sayap Jembatan... 8

1.5.1 Perencanaan Sayap Jembatan ... 8

1.5.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Sayap jembatan... 8

1.5.3 Hitungan Daya Dukung Tanah ... 9

1.5.4 Hitungan Stabilitas Sayap Jembetan... 9

(10)

commit to user

BAB 2 PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN

2.1 Perencanaan Abutment ... 11

2.1.1 Data Perencanaan abutment... 11

2.1.2 Pembebanan Jembatan ... 12

2.1.3 Perencanaan Dimensi Abutment... 13

2.1.4 Analisa Tampang Abutment dan Tekanan Tanah... 14

2.1.4.1 Badan Abutment... 14

2.1.4.2 Tanah di Samping Abutment ... 14

2.1.4.3 Hitungan Statis Momen Tanah di Depan Abutment ... 15

2.1.4.4 Reaksi pada Bangunan Bawah ... 15

2.1.4.5 Hitungan Daya Dukung Tanah Dasar Pondasi ... 16

2.1.5 Hitungan Stabilitas Abutment ... 17

2.1.5.1 Saat Normal ... 17

2.1.5.2 Saat Beban Atas Belum bekerja... 19

2.1.5.3 Saat Keadaan gempa ... 21

2.1.6 Penulangan Abutment... 23

2.1.7 Penulangan Plat Injak ... 23

2.2 Perencanaan Sayap Jembatan ... 27

2.2.1 Dimensi Sayap Jembatan... 27

2.2.2 Analisa Tampang Sayap Jembatan ... 28

2.2.2.1 Badan Sayap Jembatan... 28

2.2.2.2 Tanah di Samping Sayap Jembatan ... 28

2.2.2.3 Tanah di Depan Sayap Jembatan... 29

2.2.2.4 Reaksi Pada Sayap Jembatanan... 29

2.2.2.5 Hitungan Daya Dukung Tanah Dasar Pondasi ... 30

2.2.3 Hitungan Stabilitas Sayap Jembatan... 31

2.2.3.1 Saat Normal ... 31

2.2.3.2 Saat Keadaan Gempa... 33

BAB 3 RENCANA ANGGARAN BIAYA 3.1 Hitungan Tiap-tiap Pekerjaan ... 35

(11)

commit to user

3.1.2 Pekerjaan Tanah ... 35

3.1.3 Pekerjaan Pasangan... 36

3.1.4 Pekerjaan Plesteran... 37

3.1.5 Pekerjaan Beton Plat Injak... 37

3.1.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya... 40

BAB 4 RINGKASAN HITUNGAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN 4.1 Dimensi ... 41

4.1.1 Abutment... 41

4.1.2 Plat Injak ... 41

4.1.3 Sayap Jembatan... 41

4.1.4 Pasangan Lantai Dasar jembatanan ... 42

4.2 Stabilitas ... 42

4.2.1 Abutment... 42

4.2.2 Sayap Jembatan... 44

PENUTUP ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(12)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Bangunan Jembatan ... 2

Gambar 1.2 Gaya yan Bekerja Pada Abutment ... 3

Gambar 1.3 Gaya yang Bekerja Pada Sayap Jembatan ... 8

Gambar 2.1 Dimensi Abutment ...13

Gambar 2.2 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi ...16

Gambar 2.3 Gaya-gaya Eksternal Saat Normal ...17

Gambar 2.4 Gaya-gaya Eksternal Saat Beban Bangunan Atas Belum Bekerja .19 Gambar 2.5 Gaya-gaya Eksternal Saat Keadaan Gempa...21

Gambar 2.6 Beban yang Bekerja Pada Plat Injak ...23

Gambar 2.7 Dimensi Sayap Jembatan ...27

Gambar 2.8 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi sayap Jembatan ...30

Gambar 2.9 Gaya-gaya Eksternal Saat Normal Pada Sayap Jembatan ...31

(13)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Badan Abutment ...14

Tabel 2.2 Hitungan Titik Berat Tanah di Belakang Abutment...14

Tabel 2.3 Gaya-gaya Eksternal Saat normal ...18

Tabel 2.4 Gaya-gaya Eksternal Saat beban bangunan Atas Belum Bekerja ...20

Tabel 2.5 Gaya-gaya Eksternal Saat Gempa ...22

Tabel 2.6 Hitungan Titik Berat Badan Abutment...28

Tabel 2.7 Hitungan titik Berat Tanah di Belakang Abutment ...28

Tabel 2.8 Gaya-gaya yang Eksternal Saat Normal...32

(14)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Jembatan merupakan bagian dari jalan raya dan merupakan konstruksi bangunan yang

bertujuan untuk menghubungkan antara jalan yang satu dengan yang lain melalui suatu

rintangan yang lebih rendah dari permukaan jembatan tersebut baik itu sungai, danau,

lembah ataupun jurang. Gelagar merupakan bagian dari konstruksi yang mempunyai

fungsi menahan beban–beban di atasnya.

Seiring dengan makin berkembangnya teknologi angkutan jalan raya maka konstruksi

jembatan harus direncanakan sesuai dengan tuntutan transportasi baik dari segi

kecepatan, kenyamanan, maupun keamanan. Disamping itu mengingat keterbatasan

dana maka pemilihan jenis konstruksi yang paling ekonomis perlu diusahakan agar

biaya pembangunan dapat ditekan serendah mungkin.

Jembatan Tambakmas I merupakan jembatan penghubung ruas jalan Tambakmas-Bibis

yang berada pada Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Saat ini kondisi jembatan sedang

mengalami kerusakan yang cukup parah dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat

sehingga mengganggu arus lalu lintas yang ada. Untuk menangani hal tersebut diatas

maka direncanakan pembangunan jembatan baru yang menggunakan struktur beton

bertulang dengan sebagai gelagar utama dengan panjang bentang 8 m dan lebar 8 m.

Konstruksi beton bertulang merupakan jenis konstruksi yang baik untuk diterapkan pada

pembangunan jembatan dengan bentang yang pendek.

Jembatan beton bertulang adalah suatu struktur jembatan yang bahan dasarnya

menggunakan profil dari beton bertulang. Jembatan terdiri dari 2 bagian utama, yaitu

bangunan atas dan bangunan bawah juga dilengkapi dengan bangunan pelengkap.

(15)

commit to user

berfungsi untuk menumpu gelagar jembatan, sedangkan sayap jembatan berfungsi

menahan longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal jembatan (abutment).

1.2

Struktur Bangunan Jembatan

Gambar 1.1 struktur bangunan jembatan

Keterangan Gambar:

1. Tiang Sandaran 4. Gelagar utama

2. Trotoar 5. Plat injak

3. Plat lantai kendaraan 6. Abutment

1.3

Spesifikasi

Spesifikasi jembatan yang akan direncanakan adalah sebagai berikut:

1. Tipe Jembatan : beton bertulang

2. Klasifikasi jalan : Kelas II A

3. Lebar Perkerasan : 7 meter

4. Lebar trotoar : 50 cm

5. Bentang : 8 meter

6. Jumlah gelagar : 5 buah

(16)

commit to user

8. Tebal plat lantai kendaraan : 20 cm

9. Dimensi gelagar (bxh) : 40 x 60 cm

10. Jarak antar gelagar : 1,10 meter

1.4

Abutment

1.4.1 Perencanaan Abutment

Pada perencanaan abutment jembatan ini akan diperhitungkan banyak gaya dan beban

yang bekerja pada abutment tersebut.

Gaya – gaya tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Rvd

Hrm

G1

G

Pa1

Hg

Pa2

Pp1

Gambar 1.2. Gaya yang bekerja pada abutment

Keterangan :

Pa1 , Pa2 , Pa3 : Gaya tekan aktip tanah pada belakang abutment

Pp1 : Gaya tekan pasif tanah pada depan abutmment

(17)

commit to user

G1 : Gaya gempa akibat bangunan atas

Hg : Gaya gesek akibat tumpuan bergerak

Hrm : Gaya akibat rem

Rvd : Gaya tekan akibat beban dari atas

1.4.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Abutment

1. Gaya akibat beban mati

2. Gaya Horisontal akibat gesekan tumpuan bergerak (Hg)

Koefisien gesekan = 0,25 ( PPPJJR / 1987 pasal 2.6.2)

Hgesekan = koefisiengesekan . Rvd

RVD = t

Ptotal ...

2 = ... (1.1)

3. Gaya akibat muatan hidup

RPL = xP ....ton

75 , 2

1

= ... (1.2)

RqL= xqxl ton

P

... 75

,

2 = ... (1.3)

Koefisien kejut = 1 + ton L ...

50 20

=

+ ... (1.4)

4. Gaya akibat rem dan traksi

Diperhitungkan 5 % dari beban D tanpa koefisien kejut dengan titik tangkap 1,8 m

diatas permukaan lantai kendaraan ( PPPJJR / 1987 hal 15).

traksi Rrt = x RPL RqL ...ton

2

) (

% 5

= +

... (1.5)

5. Gaya gempa akibat bangunan atas

K = ketetapan (0,07)

G1 = K . Rvd ... (1.6)

6. Gaya horisontal tanah

Ka = tg 2( 45o -

2

F

(18)

commit to user

Kp = tg2( 45o +

2

F

) ... (1.8)

Pa1 = Ka . q . h1 . b ... (1.9)

Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 ... (1.10)

Pp = ½ . Kp . g1 . h22 . b ... (1.11)

1.4.3 Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi

f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9

Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi

pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2 ...(2.12)

Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng ... (1.13)

Qall =

SF Qult

... (1.14)

1.4.4 Hitungan stabilitas abutment

1. Syarat aman terhadap geser

SF =

å

å

F°+

H B c V . 3 2 tan . ... (1.15)

2. Syarat aman terhadap guling

SF =

å

å

My Mx ... (1.16)

3. Syarat aman terhadap eksentrisitas

e = 6 2 B V My Mx B <

å

å

... (1.17)

4. Kontrol terhadap tegangan

σ = ÷ ø ö ç è æ ±

B e L B

V 6.

1

. ... (1.18)

σmaks = Qall (OK)

(19)

commit to user 1.4.5 Penulangan abutment

1. Penulangan balok sandung

2. Penulangan Plat injak

3. Penulangan konsul

4. Penulangan tubuh abutment

5. Penulangan dasar abutment

Batas – batas penulangan pada abutment menggunakan rumus yang sama seperti

penulangan di bawah ini :

ρbln = ÷÷

ø ö çç è æ + ´ ÷÷ ø ö çç è æ ´ ´ fy fy c f 600 600 ' 85 , 0 b1

... (1.19)

ρmax = 0,75 x ρbln ... (1.20)

ρmin =

fy fy 1,4

4 , 1

´

... (1.21)

m =

c f fy ' 85 ,

0 ´ ... (1.22)

Mn =

f

Mu

... (1.23)

Rn = 2

.d b

Mn

... (1.24)

ρperlu =

ïþ ï ý ü ïî ï í ì ÷÷ ø ö çç è æ -fy Rn m m . . 2 1 1 1

... (1.25)

Luas tulangan :

As = ρmin . b . d ... (1.26)

Tulangan bagi :

(20)

commit to user

a. Kontrol tulangan geser :

Vc = f'c .b.d

6 1

÷ ø ö ç

è

æ ... (1.28)

f . Vc < Vu < 3 . f . Vc ... (1.29)

Vsperlu =

F F - Vc

Vu .

... (1.30)

Av = 2 . ¼ . π . d2 ... (1.31)

S = Vs

d fy Av. .

... (1.32)

b. Jarak sengkang maksimum tulangan geser :

Smax =

2

d

... (1.33)

Vsada =

S d fy Av. .

... (1.34)

(21)

commit to user 1.5 Sayap Jembatan

Sayap Jembatan merupakan bagian pelengkap jembatan yang berfungsi untuk menahan

longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal jembatan (abutment).

1.5.1 Perencanaan Sayap Jembatan

G

Pa2

Pa1

Pp1

Gambar 1.3. Gaya yang bekerja pada sayap jembatan

Keterangan :

Pa1 , Pa2 : Gaya tekan aktip tanah pada belakang abutment

Pp1 : Gaya tekan pasif tanah pada depan abutmment

G : Berat sendiri abutment

1.5.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Sayap Jembatan

Gaya horisontal tanah

Ka = tg 2( 45o -

2

F

)... (1.35)

Kp = tg2( 45o +

2

F

) ... (1.36)

(22)

commit to user

Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 ... (1.38)

1.5.3 Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi

f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9

Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi

pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2 ...(1.39)

Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng ... (1.40)

Qall =

SF Qult

... (1.41)

1.5.4 Perhitungan stabilitas sayap jembatan

1. Syarat aman terhadap geser

SF =

å

å

F°+

H B c V . 3 2 tan . ... (1.42)

2. Syarat aman terhadap guling

SF =

å

å

My Mx ... (1.43)

3. Syarat aman terhadap eksentrisitas

e = 6 2 B V My Mx B <

å

å

... (1.44)

4. Kontrol terhadap tegangan

σ = ÷ ø ö ç è æ ±

B e L B

V 6.

1

. ... (1.45)

σmaks = Qall (OK)

(23)

commit to user

1.6

Peraturan yang digunakan

Untuk perencanaan dalam tugas akhir ini mengacu pada peraturan sebagai

berikut :

1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya SKBI 1.3.28. 1987

Udl : 624.042.624.21

2. Peraturan muatan untuk Jembatan Jalan Raya No. 12/1970

3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2. 1971

4. Standart Nasional Indonesia (Kumpulan Analisis Biaya Konstruksi Bangunan

(24)

commit to user

BAB II

PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN

2.1

Perencanaan Abutment

2.1.1

Data Perencanaan Jembatan

1. Spesifikasi jembatan

a. Bentang jembatan : 8 m

b. Lebar perkerasan : 7 m

c. Kohesi tanah (C ) : 8,5 t/m2 ~ asumsi untuk tanah kerikil padat

d. Mutu beton (f’c) : 25 MPa

e. Muatan garis PL : 12 t

f. Muatan terbagi rata q : 2,2 t/m ~ muatan merata L<30m

g. γ tanah : 1,7 t/m2

h. Sudut geser tanah dalam : 39,62°

Pondasi menggunakan pondasi telapak persegi

2. Spesifikasi bahan yang dipakai adalah sebagai berikut

a. Mutu beton (f’c) : 25 MPa

b. Mutu baja (f’y)

1) Baja polos : 240 MPa

2) Baja ulir (D) : 360 MPa

c. Mutu Baja Sandaran : 1400 kg/cm2

d. Pipa Sandaran : Ø 3 “/ 76,3 mm

3. Berat jenis Bahan dan beban yang dipakai:

a. Perkerasan LASTON : 2,2 ton/m3

b. Beton bertulang : 2,5 ton/m3

c. Pasangan batu kali : 2,2 ton/m3

d. Pipa : 7,25 ton/m3

(25)

commit to user

2.1.2

Pembebanan Jembatan

1. Beban mati

a. Lantai kendaraan = 0,2 . 7. 8 . 2,5 = 28 t

b. Air hujan (3 cm) = 0,03 . 7. 8 . 1,0 = 1,68 t

c. Aspal ( 7 cm ) = 0,07 . 7. 8 . 2,2 = 8,624 t

d. Trotoar = 2 . 0,25 . 0,80. 8. 2,5 = 8 t

e. Pipa sandaran = 4 . 0,0009085 . 8. 7,13 = 0,207 t

f. Tiang sandaran = 10 . 0,2 . 0,2 . 1,07 . 2,5 = 1,07 t

g. Gelagar utama = 5 . 0,4 . 0,4 . 2,5 . 8 = 16 t

h. Beban tak terduga = = 5 t

Ptotal = 65,221 t

RVD =

2 581 , 68

= 32,611 t

2. Beban hidup

RPL = 12 4.3636

75 , 2 1 75 , 2 1 = = x

xP t

RqL = 2,2 7 12 67,2

75 , 2 1 75 , 2 1 =

= x x x

xqxlxP t

Koefisien kejut (k) = 1 + 1,344 8 50 20 1 50 20 = + + = +L

RVL = (k x RPL) + (

2 1

x RqL)

= (1,344 x 4.3636) + (

2 1

x 67,2)

= 39,495 t

3. Gaya akibat rem dan traksi

Diperhitungkan 5 % dari beban D tanpa koefisien kejut dengan titik tangkap 1,8 m

diatas permukaan lantai kendaraan.

Rrt = 2 ) 2 , 67 3636 , 4 ( % 5 2 ) ( % 5 + =

+R x

R

x PL qL

(26)

commit to user

4. Gaya gesek pada tumpuan bergerak

Harga koefisien gerak diambil 0,25 dari PPPGJR pasal 2.6.2

Gg = koefisien gesek . RVD

Gg = 0,25 . 34,291 = 8,573 t

5. Gaya gempa

K = ketetapan (0,07)

E1 = K . Rvd = 0,07 . 34,291 = 2,4 t

2.1.3

Perencanaan Dimensi Abutment

(27)

commit to user

2.1.4

Analisa Tampang Abutment dan Tekanan Tanah

2.1.4.1Badan abutment

Tabel 2.1 Hitungan titik berat badan abutment

Lengan dari O Segmen Luas segmen (m2)

X (m) Y (m) Mx = Ac.x My = Ac.y 1 0,3. 0,65 = 0,195 1,05 7,325 0,205 1,428 2 1 . 5 = 0,6 0,7 4,5 3,500 22,500 3 ½ . 1,9 . 5,65 = 5,37 1,833 3,667 9,840 19,681 4 3,3 . 2 = 6,2 1,65 1 10,89 6,6

∑ At = 17,163 ∑ Mx = 24,435 ∑ My = 50,209

Sumber : hasil perhitungan titik berat badan abutment

Jarak dari titik O terhadap pusat berat adalah :

Xc = = =

å

å

163 , 17 435 , 24 Ac Mx 1,424m

Yc = = =

å

å

163 , 17 209 , 50 Ac My 2,926 m

2.1.4.2Tanah di samping abutment

Tabel 2.2 Hitungan titik berat tanah di belakang abutment

Lengan dari O Segmen Luas segmen (m2)

X (m) X (m) Mx = Ac.x My = Ac.y A ½ . 5,65 . 1,9 = 5.368 2.467 5.777 13.240 31.006 B 0,8 . 5,65 = 4.52 3.5 4.825 15.82 21.809 C 0,6 . 2 = 1.2 3.6 1 4.32 1.2

∑ At = 11,088 33,380 54,015

Sumber : hasil hitungan titik berat tanah di belakang abutment

Jarak dari titik O terhadap pusat geometri adalah :

Xt1 = = =

å

å

11,088 380 , 33 1 At Mx 3,011 m

Yt1 = = =

(28)

commit to user

2.1.4.3Hitungan statis momen untuk titik berat tanah di depan abutment tidak diperhitungkan karena tanah di depan abutment tidak konsistensi

Hitungan koefisien tekanan tanah

Ka = tg 2( 45o -

2

F

) = tg2( 45o - 2

62 , 39 o

) = 0,221 t

Kp = tg2( 45o +

2

F

) = tg2( 45o + 2

62 , 39 o

) = 4,52 t

Tekanan tanah aktif (Pa)

Pa1 = Ka . q . h1 . b = 0,221 . 2,2 . 7,65 . 3,3 = 12,274 t

Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 . b = ½ . 0,221 . 1,7. 7,652 . 3,3 = 36,278 t

2.1.4.4Reaksi pada bangunan bawah

1. Saat normal

Rv = Rd + RL = 32,611 + 39,495 = 72,105 t

Berat abutment

Wc = 17,163 x 8 x 2,2 = 302,06 ton

Berat tanah dibelakang abutment

Wt = 11,088 x 8 x 1,7 = 150,79 t

Gaya akibat rem dan traksi = Rrt = 1,8 t

Gaya gesek pada tumpuan bergerak = Gg = 8,573 t

2. Saat gempa

Gaya gempa akibat bangunan atas

E1 = 2,4 t

Gaya gempa pada abutment

(29)

commit to user 2.1.4.5Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi

Keadaan lapisan tanah untuk pondasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi

Data tanah : pada lapisan 3 dengan f = 39,62o akan di dapat

f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9

= arc tg (0,7 . tan 39,62o) = 30,09o

Dari nilai f = 30,09o dengan tabel 4 (SNI 03 – 3446 – 1994) akan diperoleh faktor daya

dukung Nc = 30,14 ; Nq = 18,4 ; Ng = 15,92

Data pondasi :

Kedalaman pondasi D = 2 m, Lebar pondasi B = 3,3 m

Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi

pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2

Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng

= 8,5 . 30,14 + 2 . 1,7 . 18,4 + 0,5 . 3,3 . 1,8 . 15,92

= 366,032 t/m2

Qall = = =

3 032 , 366

SF Qult

122,011 t/m2

g1 = 1,7 t/m3

f = 39,62o

(30)

commit to user

2.1.5

Hitungan Stabilitas Abutment

2.1.5.1Saat normal

[image:30.595.104.450.205.632.2]

Gaya – gaya yang bekerja pada Abutment saat normal :

(31)
[image:31.595.88.503.132.505.2]

commit to user

Tabel 2.3 Gaya – gaya eksternal saat normal

Lengan Momen Gaya V (ton) H (ton)

X (m) Y (m)

Mx = V . x

Momen

penahan (tm)

My = H . y

Momen

guling (tm)

Rv 72,105 0,700 50,474

Wc 302,060 1,424 430,059

Wt 150,790 3,011 453,966

Rrt 1,789 9,800 17,533

Gg 8,153 7 57,069

Pa1 12,274 3,825 46,949

Pa2 36,278 2,550 92,510

∑H = 58,494

∑ V =

524,955

∑ Mx =

934,498

∑ My =

214,060

Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat normal

1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

ΣV = gaya vertical = 524,955 ton

ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 58,494 ton

SF = =

+ ° = + ° F

å

å

494 , 58 3 , 3 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 955 , 524 . 3 2 tan

. x x

H

B c V

4,937 ≥ 1 ....OK !

2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

ΣMx = momen penahan = 934,498 tm

ΣMy = momen guling = 214,060 tm

SF = = =

å

å

060 , 214 498 , 934 My Mx
(32)

commit to user

3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

e = - - < = - - =

å

å

å

955 , 524 060 , 214 498 , 934 2 3 , 3 6 2 B V My Mx B

0,278 < 0,55 ...OK!

4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment

σ = ÷ ø ö ç è æ ± -´ = ÷ ø ö ç è æ ±

3 , 3 278 , 0 . 6 1 8 3 , 3 955 , 524 . 6 1 . B e L B V

σmaks = 19,885 – 0,495 = 19,389 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2

σmin = 19,885 – 1,505 = 18,380 t/m2

2.1.5.2Saat beban bangunan atas belum bekerja

[image:32.595.85.460.105.704.2]

Gaya – gaya yang bekerja pada Abutment saat bangunan atas belum bekerja :

(33)
[image:33.595.79.517.131.548.2]

commit to user

Tabel 2.4 gaya – gaya eksternal saat beban bangunan atas belum bekerja

Lengan Momen Gaya V (ton) H (ton)

X (m) Y (m)

Mx = V . x

Momen

penahan (tm)

My = H . y

Momen

guling (tm)

Wc 302,060 1,424 430,059

Wt 150,790 3,011 453,966

Pa1 12,274 3,825 46,949

Pa2 36,278 2,550 92,510

∑H = 48,553

å

V =

452,850

å

Mx =

884,025

å

My=

156,991

Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat beban bangunan atas belum bekerja

1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

ΣV = gaya vertical = 452,850 ton

ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 48,533 ton

SF = =

+ ° = + ° F

å

å

553 , 48 3 , 3 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 850 , 452 . 3 2 tan

. x x

H

B c V

5,210 ≥ 1....OK!

2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

ΣMx = momen penahan = 884,025 tm

ΣMy = momen guling = 156,991 tm

SF = = =

å

å

911 , 156 884,025 My Mx

5,631 ≥ 1....OK !

3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

e = - - < = - - =

å

å

å

850 , 452 991 , 156 025 , 884 2 3 , 3 6 2 B V My Mx B
(34)

commit to user

4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment

σ = ÷

ø ö ç

è æ ± -´ = ÷ ø ö ç

è æ ±

3 , 3

045 , 0 . 6 1 8 3 , 3

850 , 452 .

6 1

. B

e L

B V

σmaks = 17,153 – 0,919 = 16,234 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2 σmin = 17,153 – 1,081 = 16,072 t/m2

2.1.5.3Saat keadaan gempa

1. Gaya gempa pada bangunan atas, E1 = 2,400 (diasumsikan bekerja 8 m dari dasar

abutment)

[image:34.595.90.505.130.723.2]

2. Gaya gempa pada bangunan bawah E2 = 7,080 (bekerja 2,5 m dari dasar abutment)

Tabel 2.5 Gaya – gaya eksternal saat keadaan gempa

(35)

commit to user

Lengan Momen Gaya V (ton) H (ton)

X (m) Y (m)

Mx = V . x

Momen

penahan (tm)

My = H . y

Momen guling

(tm)

Rv 72,105 0,700 50,474

Wc 302,060 1,424 430,059

Wt 150,790 3,011 453,966

Rrt 1,789 9,800 17,533

Gg 8,153 7 57,069

Pa1 12,274 3,825 46,949

Pa2 36,278 2,550 92,510

E1 2,283 8 18,262

E2 21,144 2,5 52,861

∑H = 81,921

∑V = 524,955 ∑Mx = 934,498 ∑My = 285,183

Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat keadaan gempa

1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

ΣV = gaya vertical = 524,955 ton

ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 81,921 ton

SF = =

+ ° = + ° F

å

å

291 , 81 3 , 3 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 955 , 524 . 3 2 tan

. x x

H

B c V

3,525 ≥ 1 ....OK !

2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

ΣMx = momen penahan = 934,498 tm

ΣMy = momen guling = 285,193 tm

SF = = =

å

å

193 , 285 498 , 934 My Mx
(36)

commit to user

3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

e = - - < = - - =

å

å

å

955 , 524 193 , 285 498 , 934 2 3 , 3 6 2 B V My Mx B

0,413 < 0,55 ...OK !

4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment

σ = ÷ ø ö ç è æ ± ´ = ÷ ø ö ç è æ ±

3 , 3 413 , 0 . 6 1 8 3 , 3 955 , 524 . 6 1 . B e L B V

σmaks = 19,885 – 0,249 = 10,581 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2 σmin = 19,885 – 1,751 = 18,134 t/m2

2.1.6

Penulangan Abutment

2.1.6.1 Penulangan Plat Injak

[image:36.595.84.446.109.573.2]

Beban yang bekerja pada platinjak seperti yangterlihat pada gambar :

Gambar 2.6 Beban yang bekerja pada plat injak

Tinjauan per meter lebar plat

1. Pembebanan

a. Beban mati

- Beban aspal beton = 0,07 . 1. 2,2 = 0,154 t/m

- Batu pecah dan sirtu = 0,25 . 1 . 2,25 = 0,563 t/m

- Plat = 0,2 . 1 . 2,5 = 0,5 t/m

q = 1,217 t/m 7 cm

25 cm

20 cm

300 cm

(37)

commit to user

b. Beban hidup

qll = 2,2 t/m

Pll = 10 ton.

2. Penghitungan Momen

σtanah =

3 A dl q P + = 3 217 , 1 (8x3) 10 +

= 0,822 t/m2

Mu = ½ . q . L2

= ½ . 0,822 . 42

= 6,577 tm

3. Perhitungan tulangan pokok plat injak

Digunakan:

f’c = 25 MPa β1 = 0,85

fy = 360 MPa baja tulangan ulir

Didapat:

ρbalance =

þ ý ü î í ì fy 0,85.fc'.β1

þ ý ü î í ì +fy 600 600 = þ ý ü î í ì ´ ´ 360 0,85 25 0,85 þ ý ü î í ì +360 600 600

= 0,031

ρmax = 0,75 × ρbalance

= 0,75 × 0,031

(38)

commit to user ρmin = fy 4 , 1 = 360 4 , 1

= 0,004

Dimensi :

b = 1000 mm ; h = 200 mm ; d’ = 30 mm ; D = 19 mm

d = ht – d’ – ½ Ø = 200 – 30 – ½ . 19 = 160,5 mm

Mn =

F u M = 8 , 0 10 6,577´ 7

= 8,222 x 107 Nmm

Rn = n2

d b

M

´

= 2

7 5 , 160 000 1 8,222x10

´ = 3,192

m =

c f' 85 , 0 fy ´ = 5 2 85 , 0 360 ´

= 16,941

ρperlu =

ú ú û ù ê ê ë é ÷÷ ø ö çç è æ ´ ´ -fy Rn m 2 1 1 m 1 = ú ú û ù ê ê ë é ÷ ø ö ç è æ ´ ´ -360 192 , 3 ,941 6 1 2 1 1 16,941 1 = 0,0096

ρperlu < ρmax

0,0096 < 0,023 dipakai tulangan tunggal

ρperlu > ρmin

(39)

commit to user

As = ρperlu × b × d

= 0,0096× 1000 × 160,5

= 1549,666 mm²

Jika dipakai baja tulangan D 19

Jarak tulangan =

(

)

As

1000 geser

tulangan 4

1 ´p´ f 2´

=

1549,666 1000 19

4

1 ´p´ 2´

= 183,035 mm 180 mm

Maka dipakai tulangan D19 - 180 mm (283,643 mm²)

4. Penghitungan tulangan bagi

As bagi = 20% . As pokok

= 20% . 1701,857

= 340,371 mm²

Dipakai baja Ø 12

Jarak tulangan =

(

)

As

1000 geser

tulangan 4

1 ´p´ f 2´

=

340,371 1000 12

4

1 ´p´ 2´

= 332,41 mm 330 mm

Maka dipakai tulangan Ø12 – 330 mm (113,143 mm²)

(40)

commit to user

2.2

Perencanaan Sayap Jembatan

[image:40.595.166.430.179.671.2]

2.2.1

Dimensi sayap jembatan

(41)

commit to user

2.2.2

Analisa tampang sayap dan tekanan tanah

[image:41.595.83.506.172.627.2]

2.2.2.1Badan sayap

Tabel 2.6 Hitungan titik berat badan abutment

Lengan dari O Segmen Luas segmen (m2)

X (m) Y (m)

Mx = Ac.x My = Ac.y

1 ½ . 0,3 . 4 = 0,6 1,300 4,667 0,780 2,800

2 ½ . 1 . 4 = 2 0,867 3,333 1,733 6,667

3 1,2 . 2 = 2,4 0,6 1 1,44 2,4

∑ At = 5 ∑ Mx = 3,953 ∑ My = 11,867

Sumber : hasil perhitungan titik berat badan abutment

Jarak dari titik O terhadap pusat berat adalah :

Xc = 5 953 , 3 =

å

å

Ac Mx

= 0,791 m

Yc = = =

å

å

5 867 , 11 Ac My 2,373 m

2.2.2.2Tanah di samping abutment

Tabel 2.7 Hitungan titik berat tanah di belakang abutment

Lengan dari O

Segmen Luas segmen (m2)

X (m) Y (m)

Mx = At1.x My = At1.y

A ½ . 0,3 . 0,4 = 0,6 1,6 3,333 0,960 2,0

B ½ . 0,3 . 2 = 0,6 1,45 1 0,87 0,6

∑ At = 1,2 ∑ Mx =1,83 ∑ My = 2,6

Sumber : hasil hitungan titik berat tanah di belakang abutment

Jarak dari titik O terhadap pusat geometri adalah :

Xt1 = = =

å

å

1,2 83 , 1 1 At Mx 1,525 m

Yt1 = = =

(42)

commit to user

2.2.2.3Hitungan statis momen untuk titik berat tanah di depan abutment tidak diperhitungkan karena tanah di depan sayap jembatan tidak konsistensi

Hitungan koefisien tekanan tanah

Ka = tg 2( 45o -

2

F

) = tg2( 45o - 2

62 , 39 o

) = 0,221 t

Kp = tg2( 45o +

2

F

) = tg2( 45o + 2

62 , 39 o

) = 4,52 t

Tekanan tanah aktif (Pa)

Pa1 = Ka . q . h1 . b = 0,221 . 2,2 . 4 .1,2 = 2,334 t

Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 . b = ½ . 0,221 . 1,7 . 22 . 1,2 = 0,902 t

2.2.2.4Reaksi pada bangunan bawah

1. Saat normal

Berat sayap

Wc = 5 . 5 . 2,2 = 55 t

Berat tanah dibelakang sayap

Wt = 1,2 . 5 . 1,7 = 10,2 t

2. Saat gempa

Gaya gempa pada sayap

(43)

commit to user 2.2.2.5Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi

Keadaan lapisan tanah untuk pondasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

[image:43.595.91.493.170.507.2]

Gambar 2.8 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi sayap

Data tanah : pada lapisan 3 dengan f = 39,62o akan di dapat

f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9

= arc tg (0,7 . tan 39,62o) = 30,09o

Dari nilai f = 30,09o dengan tabel 4 (SNI 03 – 3446 – 1994) akan diperoleh faktor daya

dukung Nc = 30,14 ; Nq = 18,4 ; Ng = 15,92

Data pondasi :

Kedalaman pondasi D = 2 m, Lebar pondasi B = 1,2 m

Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi

pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2

Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng

= 8,5 . 30,14 + 2 . 1,7 . 18,4 + 0,5 . 1,2 . 1,8 . 15,92

= 335,944 t/m2

g1 = 1,7 t/m3

f = 39,62o

(44)

commit to user

Qall = = =

3 944 , 335

SF Qult

111,981 t/m2

2.2.3

Hitungan Stabilitas Sayap Jembatan

[image:44.595.166.433.228.698.2]

2.2.3.1Saat normal

(45)
[image:45.595.84.494.142.699.2]

commit to user

Tabel 2.8 Gaya – gaya eksternal saat normal

Lengan Momen

Gaya V (ton) H (ton)

X (m) Y (m)

Mx = V . x

Momen

penahan (tm)

My = H . y

Momen

guling (tm)

Wc 55 0,791 43,487

Wt 10,2 1,525 15,555

Pa1 2,334 3 7,001

Pa2 0,902 2 1,803

∑V= 65,2 ∑H= 3,235 ∑Mx= 59,042 ∑My= 8,805

Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat normal

1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

ΣV = gaya vertical = 65,2 ton

ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 3,235 ton

SF = =

+ ° = + ° F

å

å

235 , 3 2 , 1 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 2 , 65 . 3 2 tan

. x x

H

B c V

13,162 > 1 ....OK!

2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

ΣMx = momen penahan = 59,042 tm

ΣMy = momen guling = 8,805 tm

SF = = =

å

å

805 , 8 59,042 My Mx

6,706 > 1 ....OK!

3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

e = - - < = - - =

å

å

å

2 , 65 805 , 8 042 , 59 2 2 , 1 6 2 B V My Mx B

-0,171 < 0,2 ....OK!

4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment

σ = ÷ ø ö ç è æ ± -´ = ÷ ø ö ç è æ ±

2 , 1 171 , 0 . 6 1 5 2 , 1 2 , 65 . 6 1 . B e L B V

σmaks = 10,867 – 0,147 = 10,719 t/m2 ≤ Qall = 111,981 t/m2

(46)

commit to user 2.2.3.2Saat keadaan gempa

1. Gaya gempa pada bangunan bawah E = 1,05 (bekerja 2,5 m dari dasar pondasi sayap

[image:46.595.168.435.196.656.2]

jembatan)

(47)
[image:47.595.79.495.129.690.2]

commit to user

Tabel 2.9 Gaya – gaya eksternal saat gempa

Lengan

Momen Gaya V (ton) H (ton)

X (m) Y (m)

Mx = V . x

Momen

penahan (tm)

My = H . y

Momen

guling (tm)

Wc 55 0,791 43,487

Wt 10,2 1,525 15,555

Pa1 2,334 3 7,001

Pa2 0,902 2 1,803

E 3,85 2,5 10,938

∑V= 65,2 ∑H= 7,085 ∑Mx= 59,042 ∑My= 18,430

Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat normal

1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

ΣV = gaya vertical = 65,2 ton

ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 7,085 ton

SF = =

+ ° = + ° F

å

å

085 , 7 2 , 1 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 2 , 65 . 3 2 tan

. x x

H

B c V

6,010 > 1....OK!

2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

ΣMx = momen penahan = 59,042 tm

ΣMy = momen guling = 18,430 tm

SF = = =

å

å

430 , 18 59,042 My Mx

3,204 > 1....OK!

3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

e = - - < = - - =

å

å

å

2 , 65 430 , 18 042 , 59 2 2 , 1 6 2 B V My Mx B

-0,023 < 0,2...OK!

4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment

σ = ÷ ø ö ç è æ ± -´ = ÷ ø ö ç è æ ±

2 , 1 023 , 0 . 6 1 5 2 , 1 2 , 65 . 6 1 . B e L B V
(48)

commit to user

BAB III

RENCANA ANGGARAN BIAYA

3.1

Hitungan Tiap-tiap Pekerjaan

3.1.1 Pekerjaan bongkaran pasangan lama

A- 6.13

1 M3 bongkaran pasangan

Upah : 6.67 OH Pekerja Rp. 30,000.00 = Rp. 200,010.00 0.33 OH Mandor Rp. 45,000.00 = Rp. 14,985.00 Jumlah ( U ) = Rp. 214,995.00

Dibulatkan = Rp. 214,990.00

Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan

= 73,840 m3 x Rp 214.990,00

= Rp 15.874.905,00

3.1.2 Pekerjaan Tanah

An.A.1

1 M3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter

Upah : 0.75 OH Pekerja Rp. 30,000.00 = Rp. 22,500.00 0.025 OH Mandor Rp. 45,000.00 = Rp. 1,125.00

Jumlah ( U ) = Rp. 23,625.00

Dibulatkan = Rp. 23,600.00

Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan

= 631,408 m3 x Rp 23.660,00

(49)

commit to user 3.1.3 Pekerjaan pasangan

An.B.4

1 M3 Pasang batu kali 1 Pc : 5 Ps

Bahan : 1.2 M3 Batu gebal Rp. 92000 = Rp. 110,400.00 136 Kg Semen Portland Rp. 1242 = Rp. 168,912.00 0.544 M3 Pasir pasang Rp. 132250 = Rp. 71,944.00

Jumlah ( B ) = Rp. 351,256.00

Upah : 1.5 OH Pekerja Rp. 30000 = Rp. 45,000.00 0.75 OH Tukang batu Rp. 40000 = Rp. 30,000.00

0.075 OH Kepala tukang

batu Rp. 42000 = Rp. 3,150.00 0.075 OH Mandor Rp. 45000 = Rp. 3,375.00

Jumlah ( U ) = Rp. 81,525.00

Jumlah ( B + U ) = Rp. 432,781.00

Dibulatkan = Rp. 432,700.00

Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan

= 364,168 m3 x Rp 432.700,00

= Rp 157.575.667,00

3.1.4 Pekerjaan Plesteran

An.D.26

1 M2 Finising Siar Pasangan batu kali 1Pc : 2 Ps

Bahan: 6.3400 Kg Semen Portland Rp 1,242.00 = Rp 7,874.28 0.0120 m3 Pasir Pasang Rp 132,250.00 = Rp 1,587.00

= Rp 9,461.28

Upah: 0.3000 OH Pekerja Rp 30,000.00 = Rp 9,000.00 0.1500 OH Tukang batu Rp 40,000.00 = Rp 6,000.00 0.0150 OH Kepala tukang batu Rp 42,000.00 = Rp 630.00 0.0150 OH Mandor Rp 45,000.00 = Rp 675.00 Jumlah ( U ) = Rp 16,305.00 Jumlah ( B + U ) = Rp 25,766.28 Dibulatkan = Rp 25,700.00

Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan

= 213,4 m2 x Rp 25.700,00

(50)

commit to user

An.D.2

1 M2 Plesteran 1 Pc : 2 Ps tebal 15 mm

Bahan : 10.224 Kg Semen Portland Rp 1,242.00 = Rp 12,698.21 0.0200 M3 Pasir pasang Rp 132,250.00 = Rp 2,645.00

Jumlah ( B ) = Rp 15,343.21

Upah: 0.3000 OH Pekerja Rp 30,000.00 = Rp 9,000.00 0.1500 OH Tukang batu Rp 40,000.00 = Rp 6,000.00 0.0150 OH Kepala tukang batu Rp 42,000.00 = Rp 630.00 0.0150 OH Mandor Rp 45,000.00 = Rp 675.00 Jumlah ( U ) = Rp 16,305.00 Jumlah (B + U) = Rp 31,648.21

Dibulatkan = Rp 31,600.00

Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan

= 53,4 m2 x Rp 31.600,00

= Rp 1.687.440,00

3.1.5 Pekerjaan beton plat injak

An.F.5

1 M3 Beton K.175

(51)

commit to user

An.F.17

Penulangan Baja Ulir

Bahan: 123.889 Kg Baja ulir Rp 9,550 = Rp 1,183,138.89 0.150 Kg Kawat bendrat Rp 17,250 = Rp 2,587.50

Jumlah ( B ) = Rp 1,185,726.39 Upah: 0.070 OH Pekerja Rp 30,000 = Rp 2,100.00

0.070 OH Tukang Baja Rp 40,000 = Rp 2,800.00 0.007 OH Kpl tukang Baja Rp 42,000 = Rp 294.00 0.004 OH Mandor Rp 45,000 = Rp 180.00 Jumlah ( U ) = Rp 5,374.00 Jumlah ( U ) = Rp 1,191,100.39

Dibulatkan = Rp 1,191,100.00

An.F.18

Penulangan Baja Polos

Bahan: 26.879 Kg Baja polos Rp 8,750 = Rp 235,189.39 0.150 Kg Kawat bendrat Rp 17,250 = Rp 2,587.50

Jumlah ( B ) = Rp 290,365.28

Upah: 0.070 OH Pekerja Rp 30,000 = Rp 2,100.00 0.070 OH Tukang Baja Rp 40,000 = Rp 2,800.00 0.007 OH Kpl tukang Baja Rp 42,000 = Rp 294.00 0.004 OH Mandor Rp 45,000 = Rp 180.00 Jumlah ( U ) = Rp 5,374.00 Jumlah ( B + U ) = Rp 243,150.89 Dibulatkan = Rp 243,150.00

Harga satuan pekerjaan plat injak

= beton + baja ulir + baja polos

= Rp 693.800 + Rp 1.191.100 + Rp 243.150

= Rp 2.128.057,00

Jumlah harga pekerjaan plat injak = volume x harga satuan

= 9,6 m3 x Rp 2.128.057,00

(52)

commit to user

An. F.2

Pasang Begisting/ Cetakan Beton

Bahan: 0.0264 M3 Kayu Begisting Rp1,150,000 = Rp 30,360.00 4.000 Kg Paku Reng Rp 13,800 = Rp 55,200.00

Jumlah ( B ) = Rp 85,560.00

Upah: 2.000 OH Pembantu Tukang Rp 27,500 = Rp 55,000.00 5.000 OH Tukang Kayu Rp 40,000 = Rp 200,000.00 0.500 OH Kpl Tukang Kayu Rp 42,000 = Rp 21,000.00 0.100 OH Mandor Rp 5,000 = Rp 4,500.00 Jumlah ( U ) = Rp 280,500.00 Jumlah ( B + U ) = Rp 366,060.00

Dibulatkan = Rp 366,060.00

An. F.4

1 M3 Membongkar Begisting dan Menyiram Beton

Upah: 4.000 OH Rp 27,500.00 = Rp 110,000.00

Pembantu Tukang Kayu Tak Terampil

Jumlah ( U ) = Rp 110,000.00

Harga satuan pekerjaan bongkar begisting = vol x upah per m3

= 0,0264 x Rp 110.000,00

= Rp 2.904,00

Jumlah harga pekerjaan begisting plat injak = pasang + bongkar begisting

= Rp 366.060,00 + Rp 2.904,00

(53)

commit to user

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PROYEK : PEMBANGUNAN JEMBATAN TAMBAKMAS I PROPINSI : JAWA TIMUR

TAHUN ANGGARAN : 2010

NO URAIAN PEKERJAAN KODE

ANALISA VOLUME SATUAN

HARGA SATUAN (Rp)

JUMLAH HARGA (Rp)

1 2 3 4 5 6 7= 4 x 6

I. PEKERJAAN UMUM

1 Pengukuran 1 Ls Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 2 Mobilisasi dan demobilisasi 1 Ls Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 3 Papan proyek 1 Ls Rp 500,000 Rp 500,000 4 Papan Data Jembatan 1 Ls Rp 500,000 Rp 500,000

Jumlah I Rp 17,500,000

II. PEKERJAAN BANGUNAN BAWAH

A. Pekerjaan Tanah

1 Galian tanah biasa An.A.1 696.308 m3 Rp 23,600 Rp 14,901,226 2 Bongkaran pasangan A- 6.13 67.9 m3 Rp 214,990 Rp 5,874,905

B. Pekerjaan Pasangan

1 Pasangan batu kali 1 : 5 An.B.4 374.6 m3 Rp 432,700 Rp 157,575,667 2 Plesteran siar 1 : 2 An.D.26 160 m2 Rp 25,700 Rp 5,484,380 3 Plesteran Trasram 1 : 2 An.D.2 53.4 m2 Rp 31,600 Rp 1,687,440

C. Pekerjaan Beton Bertulang

1 Pekerjaan beton 2 plat injak

1 M3 Beton K.175 An.F.5 14.4 m3 Rp 693,806 Penulangan baja ulir An.F.17 185.833 kg Rp 1,191,100 Penulangan baja polos An.F.18 39.422 kg Rp 243,151 9.6 m3 Rp 2,128,057 Rp 20,429,350 Pasang begisting An. F.2 0.0264 m3 Rp 366,060

Bongkar & siram begisting An. F.4 0.0264 m3 Rp 2,904

Rp 368,964 Rp 368,964

Jumlah II Rp 216,321,932

Jumlah ( I + II ) Rp 233,821,932

PPN ( 10 % ) Rp 23,382,193

Total biaya konstruksi bangunan bawah Rp 257,204,125

Dibulatkan Rp257,204,100

(54)

commit to user

BAB IV

RINGKASAN HITUNGAN BAGIAN BAWAH JEMBATAN

Dari uraian hasil hitungan pada perencanaan bangunan bawah jembatan

Tambakmas I ini telah ditentukan berbagai kesimpulan antara lain:

4.1 Dimensi 4.1.1 Abutment

1. Tinggi : 5,7 m

2. Panjang : 3,3 m

3. Lebar : 8 m

4. Kedalaman pondasi : 2 m

5. Jumlah : 2 buah

6. Jenis pasangan pondasi : pasangan batu kali 1 : 5

4.1.2 Plat Injak

1. Panjang : 3,3 m

2. Lebar : 8 m

3. Tebal : 0,2 m

4. Mutu Beton (fc) : 25 MPa β1 = 0,85

5. Mutu baja (fy)

a) Tulangan pokok : 360 MPa Baja tulangan ulir

b) Tulangan bagi : 240 MPa Baja tulangan polos

6. Tulangan pokok : D19 – 180 mm

7. Tulangan bagi : Ø12 – 330 mm

4.1.1 Sayap Jembatan

1. Tinggi : 4 m

2. Panjang : 1,2 m

(55)

commit to user

4. Kedalaman pondasi : 2 m

5. Jumlah : 4 buah

6. Jenis pasangan pondasi : pasangan batu kali 1 : 5

4.2 Stabilitas 4.2.1 Abutment

Abutment telah memenuhi syarat-syarat aman yang diijinkan antara lain:

1. Saat keadaan normal

a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

SF = 4,937 ≥ 1....Aman!

b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

SF = 4,366 ≥ 1....Aman!

c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

6 2

B V

My Mx

B

e= - - <

å

å

å

e = 0,278 < 0,55....Aman!

d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)

σmaks = 19,885 – 0,495 = 19,389 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2

σmin = 19,885 – 1,505 = 18,380 t/m2

2. Saat beban bangunan atas belum bekerja

a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

SF = 5,210 ≥ 1....Aman!

b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

SF = 5,631 ≥ 1....Aman!

c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

6 2

B V

My Mx

B

e= - - <

å

å

å

(56)

commit to user

d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)

σmaks= 17,153 – 0,919 = 16,234 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2

σmin = 17,153 – 1,081 = 16,072 t/m2

3. Saat gempa

a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

SF = 3,525 ≥ 1....Aman!

b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

SF = 3,277 ≥ 1....Aman!

c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

6 2

B V

My Mx

B

e= - - <

å

å

å

e = 0,278 < 0,55....Aman!

d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)

σmaks = 19,885 – 0,249 = 10,581 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2

σmin = 19,885 – 1,751 = 18,134 t/m2

4.2.2 Sayap Jembatan

Sayap jembatan telah memenuhi syarat-syarat aman yang diijinkan antara lain:

1. Saat keadaan normal

a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

SF = 13,162 ≥ 1....Aman!

b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

SF = 6,706 ≥ 1....Aman!

c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

6 2

B V

My Mx

B

e= - - <

å

å

å

e = - 0,171 < 0,55....Aman!

d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)

σmaks = 10,867 – 0,147 = 10,719 t/m2 ≤ Qall = 111,981 t/m2

(57)

commit to user

2. Saat gempa

a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi

SF = 6,010 ≥ 1....Aman!

b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi

SF = 3,204 ≥ 1....Aman!

c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)

6 2

B V

My Mx

B

e= - - <

å

å

å

e = -0,023 < 0,55....Aman!

d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)

(58)

commit to user

PENUTUP

Puji syukur kehadirat

SWT yang telah membimbing dan selalau memberikan

petunjuk sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir kami dengan baik.

Dan tidak terlupakan terima kasih kami ucapkan terutama ayah – bunda yang

telah memberi dorongan dan semangat serta do’a. Dan kami juga mengucapkan

terima kasih kepada teman – teman dan semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya Tugas Ahir ini.

Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Untuk itu berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.

Akhirnya harapan yang tertinggi adalah semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak seluruh pembaca yang terlibat langsung. Khususnya

bagi penyusun sendiri dan bagi semua civitas akademis Fakultas Teknik Jurusan

(59)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Anonim; 1971; Peraturan Beton Bertulang Indonesia; DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Anonim; 1976; Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya; SKBI- 1.3.28.1987 UDC : 642.21; DIREKTORAT JENDRAL BINA MARGA, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Anonim; 2002; Standart Nasional Indonesia; BADAN STANDARDISASI NASIONAL, Bandung.

(60)

Gambar

Tabel 2.1 Badan Abutment..................................................................................14
Gambar 1.1 struktur bangunan jembatan
Gambar 1.2. Gaya yang bekerja pada abutment
Gambar 1.3. Gaya yang bekerja pada sayap jembatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pemecahan masalah terhadap kendala yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar

Dimana komposisi existing yang ada yaitu tipe condotel sebanyak 185 unit (tetap), apartemen sebanyak 71 unit, dan penthouse sebanyak 7 unit.. Berdasarkan komposisi optimal

Dokumen Rencana Operasional Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari Rencana Stretegis Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate

Independent variable menjadi penjelas bagi variabel terikat dalam penelitian terdapat Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Akuntansi,

Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 39 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian Pengurangan, Keringanan

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh decanter solid dan pupuk fosfat pada berbagai dosis dan mendapatkan dosis decanter solid dan pupuk fosfat yang terbaik terhadap

Jadi, setiap orang yang shalat dan membaca surat al-Fatihah, selalu meminta kepada Allah agar dijauhkan dari jalan kedua golongan tersebut; yaitu jalan mereka yang berilmu namun

Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan 10 orang perwakilan masyarakat dari kecamatan pamijahan dan kecamatan leuwiliang, terlihat bahwa penanggulangan kemiskinan