commit to user
PERENCANAAN BAGIAN BAWAH
JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO
KABUPATEN MAGETAN
TUGAS AKHIR
Disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
pada Program DIII Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
OLEH :
HERY KRISTIAWAN
NIM: I 8707043
PROGRAM D3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user LEMBAR PERSETUJUAN
PERENCANAAN BAGIAN BAWAH
JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO
KABUPATEN MAGETAN
TUGAS AKHIR
Disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
pada Program DIII Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
OLEH :
HERY KRISTIAWAN
NIM: I 8707043
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran
D-III Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Dosen Pembimbing
commit to user LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN BAGIAN BAWAH
JEMBATAN TAMBAKMAS I KECAMATAN SUKOMORO
KABUPATEN MAGETAN
TUGAS AKHIR
Dikerjaan oleh:
HERY KRISTIAWAN I 8707043
Dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dan diterima dengan memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya.
Pada hari : Tanggal : Dipertahankan di depan Tim Penguji:
1. Ir. Sunarmasto, MT ………..
NIP. 19560717 198703 1 003
2. Ir. A. Mediyanto, MT ………..
NIP. 19531227198601 1 001
3. Ir. Slamet Prayitno, MT ……….
NIP. 19620118199512 1 001
Disahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS
Disahkan,
Ketua Program D-III Teknik Jurusan Teknik Sipil UNS
Ir. Bambang Santosa, M.T. NIP. 19590823 198601 1 001
Ir. Slamet Prayitno, M.T. NIP. 19531227 198601 1 001
Mengetahui, Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS
commit to user
MOTTO
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong, sesungguhnya ALLAH beserta
orang – orang yang sabar (Q. S. AL BAQARAH, AYAT 153)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q. S. ALAM NASYRAH,
Ayat 6)
Jangan ragu ambil keputusan, siap terima resikonya, dan jangan pernah melihat
kebelakang. (Author Unknown)
Pengalaman adalah guru terbaik. (Author Unknown)
Live is Struggle. (Author Unknown)
Hiduplah seperti yang kau inginkan, karena hidup cuma sekali. (Author
Unknown)
commit to user
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penyusun persembahkan untuk:
Allah AWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga semua
dapat berjalan dengan lancar.
Orangtua dan kakak yang penulis cintai atas semua kasih sayang, bimbingan dan
doa yang telah engkau berikan kepadaku selama ini.
Teman-teman Infras’06, Infras ’07 dan Infras ’08 terima kasih karena kalian
adalah teman sekaligus keluarga yang berharga.
Sahabat dan kerabatku, terima kasih atas semua doa dan bantuan sehingga bisa
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
commit to user
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat,
rahmat dan talenta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
baik dan lancar. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk meraih gelar Ahli Madya pada
Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tugas Akhir ini dengan judul “ Perencanaan Bangunan Bawah Jembatan Tambakmas I Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada Ir. Sunarmasto, MT selaku Pembimbing Tugas Akhir, Bapak Ir. Agus Hari W, M.sc selaku Pembimbing Akademik, orangtua dan saudara yang telah memotivasi dan memberikan doa, teman-teman seperjuangan D3 Infrastruktur Perkotaan angkatan ’07 terima kasih dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak terdapat kekurangan,
kritik dan saran yang membangun merupakan masukan yang sangat diharapkan. Akhir
kata besar harapan penulis agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya serta bagi pengembangan ilmu di bidang Teknik Sipil khususnya.
Surakarta, februari 2011
commit to user
NOTASI
a = Tinggi balok tegangan persegi ekuivalen (mm)
As = Luas tulangan tarik longitudinal (mm2)
As’ = Luas tulangan tekan longitudinal (mm²)
Asf = Luas tulangan tarik longitudinal untuk daerah flens pada balok T atau L (mm²)
b = Lebar efektif penampang melintang
bw = Lebar web pada balok T atau L (mm)
d = Tinggi efektif penampang, diukur dari serat tekan keluar ketempat
pusat tulangan tarik
d’ = Tebal selimut beton yang diukur dari serat tekan keluar kepusat
tulangan tekan
D = Diameter baja ulir (mm)
f’c = Kuat tekan beton silinder (MPa)
fy = Tegangan leleh baja tulangan (MPa)
h = Tinggi efektif
hf = Tebal pada balok T atau L (mm)
H = Gaya horizontal padatiang sandaran (kg/m)
K = Koefisien kejut
Ln/Ln = Jarak bersih antar gelagar (mm)
L = Panjang bentang jembatan (m,mm)
Lx = Jarak antar gelagar (mm,m)
m = Perbandingan tegangan
M/Mmax = Momen yang terjadi (kgm,Nmm,Nm)
MDL = Momen akibat beban mati (kgm,Nmm,Nm)
MLL = Momen akibat beban hidup (kgm,Nmm,Nm)
Mn = Momen lentur nominal (kgm,Nmm,Nm)
Mu = Momen lentur ultimit (kgm,Nmm,Nm)
P = Diameter gaya tulangan polos (mm)
PLL = Beban hidup terpusat (T)
commit to user
QLL = Beban hidup merata (t/m)
Rn = Resistensi struktur
V = Gaya melintang
Vc = Kekuatan geser nominal yang diakibatkan oleh beton
Vn = Kekuatan geser, Vc + Vs
Vs = Kekuatan geser nominal yang diakibatkan oleh ulangan geser
Vu = Kekuatan berfaktor
β1 = Faktor blok tegangan beton
ρ = Rasio luas tulangan tarik terhadap luas penampang beton
ρ1 = Rasio luas tulangan tekan terhadap luas penampang beton
ρbalance = Rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang
ρf = Rasio luas tulangan tarik daerah flens pada balok T atau L (mm²)
ρmin = Rasio blok tulangan minimum ρmax = Rasio blok tulangan maksimum
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
PENGANTAR ... vi
NOTASI ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Struktur Bangunan Jembatan ... 2
1.3 Spesifikasi ... 2
1.4 Abutment... 3
1.4.1 Perencanaan Abutment... 4
1.4.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Abutment ... 4
1.4.3 Hitungan Daya Dukung Tanah Dasar Pondasi ... 5
1.4.4 Hitungan Stabilitas Abutment ... 5
1.4.5 Penulangan Abutment... 6
1.5 Sayap Jembatan... 8
1.5.1 Perencanaan Sayap Jembatan ... 8
1.5.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Sayap jembatan... 8
1.5.3 Hitungan Daya Dukung Tanah ... 9
1.5.4 Hitungan Stabilitas Sayap Jembetan... 9
commit to user
BAB 2 PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
2.1 Perencanaan Abutment ... 11
2.1.1 Data Perencanaan abutment... 11
2.1.2 Pembebanan Jembatan ... 12
2.1.3 Perencanaan Dimensi Abutment... 13
2.1.4 Analisa Tampang Abutment dan Tekanan Tanah... 14
2.1.4.1 Badan Abutment... 14
2.1.4.2 Tanah di Samping Abutment ... 14
2.1.4.3 Hitungan Statis Momen Tanah di Depan Abutment ... 15
2.1.4.4 Reaksi pada Bangunan Bawah ... 15
2.1.4.5 Hitungan Daya Dukung Tanah Dasar Pondasi ... 16
2.1.5 Hitungan Stabilitas Abutment ... 17
2.1.5.1 Saat Normal ... 17
2.1.5.2 Saat Beban Atas Belum bekerja... 19
2.1.5.3 Saat Keadaan gempa ... 21
2.1.6 Penulangan Abutment... 23
2.1.7 Penulangan Plat Injak ... 23
2.2 Perencanaan Sayap Jembatan ... 27
2.2.1 Dimensi Sayap Jembatan... 27
2.2.2 Analisa Tampang Sayap Jembatan ... 28
2.2.2.1 Badan Sayap Jembatan... 28
2.2.2.2 Tanah di Samping Sayap Jembatan ... 28
2.2.2.3 Tanah di Depan Sayap Jembatan... 29
2.2.2.4 Reaksi Pada Sayap Jembatanan... 29
2.2.2.5 Hitungan Daya Dukung Tanah Dasar Pondasi ... 30
2.2.3 Hitungan Stabilitas Sayap Jembatan... 31
2.2.3.1 Saat Normal ... 31
2.2.3.2 Saat Keadaan Gempa... 33
BAB 3 RENCANA ANGGARAN BIAYA 3.1 Hitungan Tiap-tiap Pekerjaan ... 35
commit to user
3.1.2 Pekerjaan Tanah ... 35
3.1.3 Pekerjaan Pasangan... 36
3.1.4 Pekerjaan Plesteran... 37
3.1.5 Pekerjaan Beton Plat Injak... 37
3.1.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya... 40
BAB 4 RINGKASAN HITUNGAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN 4.1 Dimensi ... 41
4.1.1 Abutment... 41
4.1.2 Plat Injak ... 41
4.1.3 Sayap Jembatan... 41
4.1.4 Pasangan Lantai Dasar jembatanan ... 42
4.2 Stabilitas ... 42
4.2.1 Abutment... 42
4.2.2 Sayap Jembatan... 44
PENUTUP ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Bangunan Jembatan ... 2
Gambar 1.2 Gaya yan Bekerja Pada Abutment ... 3
Gambar 1.3 Gaya yang Bekerja Pada Sayap Jembatan ... 8
Gambar 2.1 Dimensi Abutment ...13
Gambar 2.2 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi ...16
Gambar 2.3 Gaya-gaya Eksternal Saat Normal ...17
Gambar 2.4 Gaya-gaya Eksternal Saat Beban Bangunan Atas Belum Bekerja .19 Gambar 2.5 Gaya-gaya Eksternal Saat Keadaan Gempa...21
Gambar 2.6 Beban yang Bekerja Pada Plat Injak ...23
Gambar 2.7 Dimensi Sayap Jembatan ...27
Gambar 2.8 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi sayap Jembatan ...30
Gambar 2.9 Gaya-gaya Eksternal Saat Normal Pada Sayap Jembatan ...31
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Badan Abutment ...14
Tabel 2.2 Hitungan Titik Berat Tanah di Belakang Abutment...14
Tabel 2.3 Gaya-gaya Eksternal Saat normal ...18
Tabel 2.4 Gaya-gaya Eksternal Saat beban bangunan Atas Belum Bekerja ...20
Tabel 2.5 Gaya-gaya Eksternal Saat Gempa ...22
Tabel 2.6 Hitungan Titik Berat Badan Abutment...28
Tabel 2.7 Hitungan titik Berat Tanah di Belakang Abutment ...28
Tabel 2.8 Gaya-gaya yang Eksternal Saat Normal...32
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jembatan merupakan bagian dari jalan raya dan merupakan konstruksi bangunan yang
bertujuan untuk menghubungkan antara jalan yang satu dengan yang lain melalui suatu
rintangan yang lebih rendah dari permukaan jembatan tersebut baik itu sungai, danau,
lembah ataupun jurang. Gelagar merupakan bagian dari konstruksi yang mempunyai
fungsi menahan beban–beban di atasnya.
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi angkutan jalan raya maka konstruksi
jembatan harus direncanakan sesuai dengan tuntutan transportasi baik dari segi
kecepatan, kenyamanan, maupun keamanan. Disamping itu mengingat keterbatasan
dana maka pemilihan jenis konstruksi yang paling ekonomis perlu diusahakan agar
biaya pembangunan dapat ditekan serendah mungkin.
Jembatan Tambakmas I merupakan jembatan penghubung ruas jalan Tambakmas-Bibis
yang berada pada Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Saat ini kondisi jembatan sedang
mengalami kerusakan yang cukup parah dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat
sehingga mengganggu arus lalu lintas yang ada. Untuk menangani hal tersebut diatas
maka direncanakan pembangunan jembatan baru yang menggunakan struktur beton
bertulang dengan sebagai gelagar utama dengan panjang bentang 8 m dan lebar 8 m.
Konstruksi beton bertulang merupakan jenis konstruksi yang baik untuk diterapkan pada
pembangunan jembatan dengan bentang yang pendek.
Jembatan beton bertulang adalah suatu struktur jembatan yang bahan dasarnya
menggunakan profil dari beton bertulang. Jembatan terdiri dari 2 bagian utama, yaitu
bangunan atas dan bangunan bawah juga dilengkapi dengan bangunan pelengkap.
commit to user
berfungsi untuk menumpu gelagar jembatan, sedangkan sayap jembatan berfungsi
menahan longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal jembatan (abutment).
1.2
Struktur Bangunan Jembatan
Gambar 1.1 struktur bangunan jembatan
Keterangan Gambar:
1. Tiang Sandaran 4. Gelagar utama
2. Trotoar 5. Plat injak
3. Plat lantai kendaraan 6. Abutment
1.3
Spesifikasi
Spesifikasi jembatan yang akan direncanakan adalah sebagai berikut:
1. Tipe Jembatan : beton bertulang
2. Klasifikasi jalan : Kelas II A
3. Lebar Perkerasan : 7 meter
4. Lebar trotoar : 50 cm
5. Bentang : 8 meter
6. Jumlah gelagar : 5 buah
commit to user
8. Tebal plat lantai kendaraan : 20 cm
9. Dimensi gelagar (bxh) : 40 x 60 cm
10. Jarak antar gelagar : 1,10 meter
1.4
Abutment
1.4.1 Perencanaan Abutment
Pada perencanaan abutment jembatan ini akan diperhitungkan banyak gaya dan beban
yang bekerja pada abutment tersebut.
Gaya – gaya tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Rvd
Hrm
G1
G
Pa1
Hg
Pa2
Pp1
Gambar 1.2. Gaya yang bekerja pada abutment
Keterangan :
Pa1 , Pa2 , Pa3 : Gaya tekan aktip tanah pada belakang abutment
Pp1 : Gaya tekan pasif tanah pada depan abutmment
commit to user
G1 : Gaya gempa akibat bangunan atas
Hg : Gaya gesek akibat tumpuan bergerak
Hrm : Gaya akibat rem
Rvd : Gaya tekan akibat beban dari atas
1.4.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Abutment
1. Gaya akibat beban mati
2. Gaya Horisontal akibat gesekan tumpuan bergerak (Hg)
Koefisien gesekan = 0,25 ( PPPJJR / 1987 pasal 2.6.2)
Hgesekan = koefisiengesekan . Rvd
RVD = t
Ptotal ...
2 = ... (1.1)
3. Gaya akibat muatan hidup
RPL = xP ....ton
75 , 2
1
= ... (1.2)
RqL= xqxl ton
P
... 75
,
2 = ... (1.3)
Koefisien kejut = 1 + ton L ...
50 20
=
+ ... (1.4)
4. Gaya akibat rem dan traksi
Diperhitungkan 5 % dari beban D tanpa koefisien kejut dengan titik tangkap 1,8 m
diatas permukaan lantai kendaraan ( PPPJJR / 1987 hal 15).
traksi Rrt = x RPL RqL ...ton
2
) (
% 5
= +
... (1.5)
5. Gaya gempa akibat bangunan atas
K = ketetapan (0,07)
G1 = K . Rvd ... (1.6)
6. Gaya horisontal tanah
Ka = tg 2( 45o -
2
F
commit to user
Kp = tg2( 45o +
2
F
) ... (1.8)
Pa1 = Ka . q . h1 . b ... (1.9)
Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 ... (1.10)
Pp = ½ . Kp . g1 . h22 . b ... (1.11)
1.4.3 Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi
f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9
Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi
pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2 ...(2.12)
Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng ... (1.13)
Qall =
SF Qult
... (1.14)
1.4.4 Hitungan stabilitas abutment
1. Syarat aman terhadap geser
SF =
å
å
F°+H B c V . 3 2 tan . ... (1.15)
2. Syarat aman terhadap guling
SF =
å
å
My Mx ... (1.16)3. Syarat aman terhadap eksentrisitas
e = 6 2 B V My Mx B <
-å
å
å
... (1.17)4. Kontrol terhadap tegangan
σ = ÷ ø ö ç è æ ±
-å
B e L BV 6.
1
. ... (1.18)
σmaks = Qall (OK)
commit to user 1.4.5 Penulangan abutment
1. Penulangan balok sandung
2. Penulangan Plat injak
3. Penulangan konsul
4. Penulangan tubuh abutment
5. Penulangan dasar abutment
Batas – batas penulangan pada abutment menggunakan rumus yang sama seperti
penulangan di bawah ini :
ρbln = ÷÷
ø ö çç è æ + ´ ÷÷ ø ö çç è æ ´ ´ fy fy c f 600 600 ' 85 , 0 b1
... (1.19)
ρmax = 0,75 x ρbln ... (1.20)
ρmin =
fy fy 1,4
4 , 1
´
... (1.21)
m =
c f fy ' 85 ,
0 ´ ... (1.22)
Mn =
f
Mu
... (1.23)
Rn = 2
.d b
Mn
... (1.24)
ρperlu =
ïþ ï ý ü ïî ï í ì ÷÷ ø ö çç è æ -fy Rn m m . . 2 1 1 1
... (1.25)
Luas tulangan :
As = ρmin . b . d ... (1.26)
Tulangan bagi :
commit to user
a. Kontrol tulangan geser :
Vc = f'c .b.d
6 1
÷ ø ö ç
è
æ ... (1.28)
f . Vc < Vu < 3 . f . Vc ... (1.29)
Vsperlu =
F F - Vc
Vu .
... (1.30)
Av = 2 . ¼ . π . d2 ... (1.31)
S = Vs
d fy Av. .
... (1.32)
b. Jarak sengkang maksimum tulangan geser :
Smax =
2
d
... (1.33)
Vsada =
S d fy Av. .
... (1.34)
commit to user 1.5 Sayap Jembatan
Sayap Jembatan merupakan bagian pelengkap jembatan yang berfungsi untuk menahan
longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal jembatan (abutment).
1.5.1 Perencanaan Sayap Jembatan
G
Pa2
Pa1
Pp1
Gambar 1.3. Gaya yang bekerja pada sayap jembatan
Keterangan :
Pa1 , Pa2 : Gaya tekan aktip tanah pada belakang abutment
Pp1 : Gaya tekan pasif tanah pada depan abutmment
G : Berat sendiri abutment
1.5.2 Gaya-gaya yang Bekerja pada Sayap Jembatan
Gaya horisontal tanah
Ka = tg 2( 45o -
2
F
)... (1.35)
Kp = tg2( 45o +
2
F
) ... (1.36)
commit to user
Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 ... (1.38)
1.5.3 Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi
f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9
Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi
pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2 ...(1.39)
Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng ... (1.40)
Qall =
SF Qult
... (1.41)
1.5.4 Perhitungan stabilitas sayap jembatan
1. Syarat aman terhadap geser
SF =
å
å
F°+H B c V . 3 2 tan . ... (1.42)
2. Syarat aman terhadap guling
SF =
å
å
My Mx ... (1.43)3. Syarat aman terhadap eksentrisitas
e = 6 2 B V My Mx B <
-å
å
å
... (1.44)4. Kontrol terhadap tegangan
σ = ÷ ø ö ç è æ ±
-å
B e L BV 6.
1
. ... (1.45)
σmaks = Qall (OK)
commit to user
1.6
Peraturan yang digunakan
Untuk perencanaan dalam tugas akhir ini mengacu pada peraturan sebagai
berikut :
1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya SKBI 1.3.28. 1987
Udl : 624.042.624.21
2. Peraturan muatan untuk Jembatan Jalan Raya No. 12/1970
3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2. 1971
4. Standart Nasional Indonesia (Kumpulan Analisis Biaya Konstruksi Bangunan
commit to user
BAB II
PERENCANAAN BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
2.1
Perencanaan Abutment
2.1.1
Data Perencanaan Jembatan
1. Spesifikasi jembatana. Bentang jembatan : 8 m
b. Lebar perkerasan : 7 m
c. Kohesi tanah (C ) : 8,5 t/m2 ~ asumsi untuk tanah kerikil padat
d. Mutu beton (f’c) : 25 MPa
e. Muatan garis PL : 12 t
f. Muatan terbagi rata q : 2,2 t/m ~ muatan merata L<30m
g. γ tanah : 1,7 t/m2
h. Sudut geser tanah dalam : 39,62°
Pondasi menggunakan pondasi telapak persegi
2. Spesifikasi bahan yang dipakai adalah sebagai berikut
a. Mutu beton (f’c) : 25 MPa
b. Mutu baja (f’y)
1) Baja polos : 240 MPa
2) Baja ulir (D) : 360 MPa
c. Mutu Baja Sandaran : 1400 kg/cm2
d. Pipa Sandaran : Ø 3 “/ 76,3 mm
3. Berat jenis Bahan dan beban yang dipakai:
a. Perkerasan LASTON : 2,2 ton/m3
b. Beton bertulang : 2,5 ton/m3
c. Pasangan batu kali : 2,2 ton/m3
d. Pipa : 7,25 ton/m3
commit to user
2.1.2
Pembebanan Jembatan
1. Beban mati
a. Lantai kendaraan = 0,2 . 7. 8 . 2,5 = 28 t
b. Air hujan (3 cm) = 0,03 . 7. 8 . 1,0 = 1,68 t
c. Aspal ( 7 cm ) = 0,07 . 7. 8 . 2,2 = 8,624 t
d. Trotoar = 2 . 0,25 . 0,80. 8. 2,5 = 8 t
e. Pipa sandaran = 4 . 0,0009085 . 8. 7,13 = 0,207 t
f. Tiang sandaran = 10 . 0,2 . 0,2 . 1,07 . 2,5 = 1,07 t
g. Gelagar utama = 5 . 0,4 . 0,4 . 2,5 . 8 = 16 t
h. Beban tak terduga = = 5 t
Ptotal = 65,221 t
RVD =
2 581 , 68
= 32,611 t
2. Beban hidup
RPL = 12 4.3636
75 , 2 1 75 , 2 1 = = x
xP t
RqL = 2,2 7 12 67,2
75 , 2 1 75 , 2 1 =
= x x x
xqxlxP t
Koefisien kejut (k) = 1 + 1,344 8 50 20 1 50 20 = + + = +L
RVL = (k x RPL) + (
2 1
x RqL)
= (1,344 x 4.3636) + (
2 1
x 67,2)
= 39,495 t
3. Gaya akibat rem dan traksi
Diperhitungkan 5 % dari beban D tanpa koefisien kejut dengan titik tangkap 1,8 m
diatas permukaan lantai kendaraan.
Rrt = 2 ) 2 , 67 3636 , 4 ( % 5 2 ) ( % 5 + =
+R x
R
x PL qL
commit to user
4. Gaya gesek pada tumpuan bergerak
Harga koefisien gerak diambil 0,25 dari PPPGJR pasal 2.6.2
Gg = koefisien gesek . RVD
Gg = 0,25 . 34,291 = 8,573 t
5. Gaya gempa
K = ketetapan (0,07)
E1 = K . Rvd = 0,07 . 34,291 = 2,4 t
2.1.3
Perencanaan Dimensi Abutment
commit to user
2.1.4
Analisa Tampang Abutment dan Tekanan Tanah
2.1.4.1Badan abutment
Tabel 2.1 Hitungan titik berat badan abutment
Lengan dari O Segmen Luas segmen (m2)
X (m) Y (m) Mx = Ac.x My = Ac.y 1 0,3. 0,65 = 0,195 1,05 7,325 0,205 1,428 2 1 . 5 = 0,6 0,7 4,5 3,500 22,500 3 ½ . 1,9 . 5,65 = 5,37 1,833 3,667 9,840 19,681 4 3,3 . 2 = 6,2 1,65 1 10,89 6,6
∑ At = 17,163 ∑ Mx = 24,435 ∑ My = 50,209
Sumber : hasil perhitungan titik berat badan abutment
Jarak dari titik O terhadap pusat berat adalah :
Xc = = =
å
å
163 , 17 435 , 24 Ac Mx 1,424mYc = = =
å
å
163 , 17 209 , 50 Ac My 2,926 m2.1.4.2Tanah di samping abutment
Tabel 2.2 Hitungan titik berat tanah di belakang abutment
Lengan dari O Segmen Luas segmen (m2)
X (m) X (m) Mx = Ac.x My = Ac.y A ½ . 5,65 . 1,9 = 5.368 2.467 5.777 13.240 31.006 B 0,8 . 5,65 = 4.52 3.5 4.825 15.82 21.809 C 0,6 . 2 = 1.2 3.6 1 4.32 1.2
∑ At = 11,088 33,380 54,015
Sumber : hasil hitungan titik berat tanah di belakang abutment
Jarak dari titik O terhadap pusat geometri adalah :
Xt1 = = =
å
å
11,088 380 , 33 1 At Mx 3,011 mYt1 = = =
commit to user
2.1.4.3Hitungan statis momen untuk titik berat tanah di depan abutment tidak diperhitungkan karena tanah di depan abutment tidak konsistensi
Hitungan koefisien tekanan tanah
Ka = tg 2( 45o -
2
F
) = tg2( 45o - 2
62 , 39 o
) = 0,221 t
Kp = tg2( 45o +
2
F
) = tg2( 45o + 2
62 , 39 o
) = 4,52 t
Tekanan tanah aktif (Pa)
Pa1 = Ka . q . h1 . b = 0,221 . 2,2 . 7,65 . 3,3 = 12,274 t
Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 . b = ½ . 0,221 . 1,7. 7,652 . 3,3 = 36,278 t
2.1.4.4Reaksi pada bangunan bawah
1. Saat normal
Rv = Rd + RL = 32,611 + 39,495 = 72,105 t
Berat abutment
Wc = 17,163 x 8 x 2,2 = 302,06 ton
Berat tanah dibelakang abutment
Wt = 11,088 x 8 x 1,7 = 150,79 t
Gaya akibat rem dan traksi = Rrt = 1,8 t
Gaya gesek pada tumpuan bergerak = Gg = 8,573 t
2. Saat gempa
Gaya gempa akibat bangunan atas
E1 = 2,4 t
Gaya gempa pada abutment
commit to user 2.1.4.5Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi
Keadaan lapisan tanah untuk pondasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.2 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi
Data tanah : pada lapisan 3 dengan f = 39,62o akan di dapat
f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9
= arc tg (0,7 . tan 39,62o) = 30,09o
Dari nilai f = 30,09o dengan tabel 4 (SNI 03 – 3446 – 1994) akan diperoleh faktor daya
dukung Nc = 30,14 ; Nq = 18,4 ; Ng = 15,92
Data pondasi :
Kedalaman pondasi D = 2 m, Lebar pondasi B = 3,3 m
Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi
pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2
Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng
= 8,5 . 30,14 + 2 . 1,7 . 18,4 + 0,5 . 3,3 . 1,8 . 15,92
= 366,032 t/m2
Qall = = =
3 032 , 366
SF Qult
122,011 t/m2
g1 = 1,7 t/m3
f = 39,62o
commit to user
2.1.5
Hitungan Stabilitas Abutment
2.1.5.1Saat normal
[image:30.595.104.450.205.632.2]Gaya – gaya yang bekerja pada Abutment saat normal :
commit to user
Tabel 2.3 Gaya – gaya eksternal saat normal
Lengan Momen Gaya V (ton) H (ton)
X (m) Y (m)
Mx = V . x
Momen
penahan (tm)
My = H . y
Momen
guling (tm)
Rv 72,105 0,700 50,474
Wc 302,060 1,424 430,059
Wt 150,790 3,011 453,966
Rrt 1,789 9,800 17,533
Gg 8,153 7 57,069
Pa1 12,274 3,825 46,949
Pa2 36,278 2,550 92,510
∑H = 58,494
∑ V =
524,955
∑ Mx =
934,498
∑ My =
214,060
Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat normal
1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
ΣV = gaya vertical = 524,955 ton
ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 58,494 ton
SF = =
+ ° = + ° F
å
å
494 , 58 3 , 3 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 955 , 524 . 3 2 tan. x x
H
B c V
4,937 ≥ 1 ....OK !
2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
ΣMx = momen penahan = 934,498 tm
ΣMy = momen guling = 214,060 tm
SF = = =
å
å
060 , 214 498 , 934 My Mxcommit to user
3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
e = - - < = - - =
å
å
å
955 , 524 060 , 214 498 , 934 2 3 , 3 6 2 B V My Mx B0,278 < 0,55 ...OK!
4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment
σ = ÷ ø ö ç è æ ± -´ = ÷ ø ö ç è æ ±
-å
3 , 3 278 , 0 . 6 1 8 3 , 3 955 , 524 . 6 1 . B e L B Vσmaks = 19,885 – 0,495 = 19,389 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2
σmin = 19,885 – 1,505 = 18,380 t/m2
2.1.5.2Saat beban bangunan atas belum bekerja
[image:32.595.85.460.105.704.2]Gaya – gaya yang bekerja pada Abutment saat bangunan atas belum bekerja :
commit to user
Tabel 2.4 gaya – gaya eksternal saat beban bangunan atas belum bekerja
Lengan Momen Gaya V (ton) H (ton)
X (m) Y (m)
Mx = V . x
Momen
penahan (tm)
My = H . y
Momen
guling (tm)
Wc 302,060 1,424 430,059
Wt 150,790 3,011 453,966
Pa1 12,274 3,825 46,949
Pa2 36,278 2,550 92,510
∑H = 48,553
å
V =452,850
å
Mx =884,025
å
My=156,991
Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat beban bangunan atas belum bekerja
1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
ΣV = gaya vertical = 452,850 ton
ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 48,533 ton
SF = =
+ ° = + ° F
å
å
553 , 48 3 , 3 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 850 , 452 . 3 2 tan. x x
H
B c V
5,210 ≥ 1....OK!
2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
ΣMx = momen penahan = 884,025 tm
ΣMy = momen guling = 156,991 tm
SF = = =
å
å
911 , 156 884,025 My Mx5,631 ≥ 1....OK !
3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
e = - - < = - - =
å
å
å
850 , 452 991 , 156 025 , 884 2 3 , 3 6 2 B V My Mx Bcommit to user
4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment
σ = ÷
ø ö ç
è æ ± -´ = ÷ ø ö ç
è æ ±
-å
3 , 3
045 , 0 . 6 1 8 3 , 3
850 , 452 .
6 1
. B
e L
B V
σmaks = 17,153 – 0,919 = 16,234 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2 σmin = 17,153 – 1,081 = 16,072 t/m2
2.1.5.3Saat keadaan gempa
1. Gaya gempa pada bangunan atas, E1 = 2,400 (diasumsikan bekerja 8 m dari dasar
abutment)
[image:34.595.90.505.130.723.2]2. Gaya gempa pada bangunan bawah E2 = 7,080 (bekerja 2,5 m dari dasar abutment)
Tabel 2.5 Gaya – gaya eksternal saat keadaan gempa
commit to user
Lengan Momen Gaya V (ton) H (ton)
X (m) Y (m)
Mx = V . x
Momen
penahan (tm)
My = H . y
Momen guling
(tm)
Rv 72,105 0,700 50,474
Wc 302,060 1,424 430,059
Wt 150,790 3,011 453,966
Rrt 1,789 9,800 17,533
Gg 8,153 7 57,069
Pa1 12,274 3,825 46,949
Pa2 36,278 2,550 92,510
E1 2,283 8 18,262
E2 21,144 2,5 52,861
∑H = 81,921
∑V = 524,955 ∑Mx = 934,498 ∑My = 285,183
Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat keadaan gempa
1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
ΣV = gaya vertical = 524,955 ton
ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 81,921 ton
SF = =
+ ° = + ° F
å
å
291 , 81 3 , 3 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 955 , 524 . 3 2 tan. x x
H
B c V
3,525 ≥ 1 ....OK !
2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
ΣMx = momen penahan = 934,498 tm
ΣMy = momen guling = 285,193 tm
SF = = =
å
å
193 , 285 498 , 934 My Mxcommit to user
3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
e = - - < = - - =
å
å
å
955 , 524 193 , 285 498 , 934 2 3 , 3 6 2 B V My Mx B0,413 < 0,55 ...OK !
4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment
σ = ÷ ø ö ç è æ ± ´ = ÷ ø ö ç è æ ±
-å
3 , 3 413 , 0 . 6 1 8 3 , 3 955 , 524 . 6 1 . B e L B Vσmaks = 19,885 – 0,249 = 10,581 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2 σmin = 19,885 – 1,751 = 18,134 t/m2
2.1.6
Penulangan Abutment
2.1.6.1 Penulangan Plat Injak
[image:36.595.84.446.109.573.2]Beban yang bekerja pada platinjak seperti yangterlihat pada gambar :
Gambar 2.6 Beban yang bekerja pada plat injak
Tinjauan per meter lebar plat
1. Pembebanan
a. Beban mati
- Beban aspal beton = 0,07 . 1. 2,2 = 0,154 t/m
- Batu pecah dan sirtu = 0,25 . 1 . 2,25 = 0,563 t/m
- Plat = 0,2 . 1 . 2,5 = 0,5 t/m
q = 1,217 t/m 7 cm
25 cm
20 cm
300 cm
commit to user
b. Beban hidup
qll = 2,2 t/m
Pll = 10 ton.
2. Penghitungan Momen
σtanah =
3 A dl q P + = 3 217 , 1 (8x3) 10 +
= 0,822 t/m2
Mu = ½ . q . L2
= ½ . 0,822 . 42
= 6,577 tm
3. Perhitungan tulangan pokok plat injak
Digunakan:
f’c = 25 MPa β1 = 0,85
fy = 360 MPa baja tulangan ulir
Didapat:
ρbalance =
þ ý ü î í ì fy 0,85.fc'.β1
þ ý ü î í ì +fy 600 600 = þ ý ü î í ì ´ ´ 360 0,85 25 0,85 þ ý ü î í ì +360 600 600
= 0,031
ρmax = 0,75 × ρbalance
= 0,75 × 0,031
commit to user ρmin = fy 4 , 1 = 360 4 , 1
= 0,004
Dimensi :
b = 1000 mm ; h = 200 mm ; d’ = 30 mm ; D = 19 mm
d = ht – d’ – ½ Ø = 200 – 30 – ½ . 19 = 160,5 mm
Mn =
F u M = 8 , 0 10 6,577´ 7
= 8,222 x 107 Nmm
Rn = n2
d b
M
´
= 2
7 5 , 160 000 1 8,222x10
´ = 3,192
m =
c f' 85 , 0 fy ´ = 5 2 85 , 0 360 ´
= 16,941
ρperlu =
ú ú û ù ê ê ë é ÷÷ ø ö çç è æ ´ ´ -fy Rn m 2 1 1 m 1 = ú ú û ù ê ê ë é ÷ ø ö ç è æ ´ ´ -360 192 , 3 ,941 6 1 2 1 1 16,941 1 = 0,0096
ρperlu < ρmax
0,0096 < 0,023 dipakai tulangan tunggal
ρperlu > ρmin
commit to user
As = ρperlu × b × d
= 0,0096× 1000 × 160,5
= 1549,666 mm²
Jika dipakai baja tulangan D 19
Jarak tulangan =
(
)
As
1000 geser
tulangan 4
1 ´p´ f 2´
=
1549,666 1000 19
4
1 ´p´ 2´
= 183,035 mm 180 mm
Maka dipakai tulangan D19 - 180 mm (283,643 mm²)
4. Penghitungan tulangan bagi
As bagi = 20% . As pokok
= 20% . 1701,857
= 340,371 mm²
Dipakai baja Ø 12
Jarak tulangan =
(
)
As
1000 geser
tulangan 4
1 ´p´ f 2´
=
340,371 1000 12
4
1 ´p´ 2´
= 332,41 mm 330 mm
Maka dipakai tulangan Ø12 – 330 mm (113,143 mm²)
commit to user
2.2
Perencanaan Sayap Jembatan
[image:40.595.166.430.179.671.2]2.2.1
Dimensi sayap jembatan
commit to user
2.2.2
Analisa tampang sayap dan tekanan tanah
[image:41.595.83.506.172.627.2]2.2.2.1Badan sayap
Tabel 2.6 Hitungan titik berat badan abutment
Lengan dari O Segmen Luas segmen (m2)
X (m) Y (m)
Mx = Ac.x My = Ac.y
1 ½ . 0,3 . 4 = 0,6 1,300 4,667 0,780 2,800
2 ½ . 1 . 4 = 2 0,867 3,333 1,733 6,667
3 1,2 . 2 = 2,4 0,6 1 1,44 2,4
∑ At = 5 ∑ Mx = 3,953 ∑ My = 11,867
Sumber : hasil perhitungan titik berat badan abutment
Jarak dari titik O terhadap pusat berat adalah :
Xc = 5 953 , 3 =
å
å
Ac Mx= 0,791 m
Yc = = =
å
å
5 867 , 11 Ac My 2,373 m2.2.2.2Tanah di samping abutment
Tabel 2.7 Hitungan titik berat tanah di belakang abutment
Lengan dari O
Segmen Luas segmen (m2)
X (m) Y (m)
Mx = At1.x My = At1.y
A ½ . 0,3 . 0,4 = 0,6 1,6 3,333 0,960 2,0
B ½ . 0,3 . 2 = 0,6 1,45 1 0,87 0,6
∑ At = 1,2 ∑ Mx =1,83 ∑ My = 2,6
Sumber : hasil hitungan titik berat tanah di belakang abutment
Jarak dari titik O terhadap pusat geometri adalah :
Xt1 = = =
å
å
1,2 83 , 1 1 At Mx 1,525 mYt1 = = =
commit to user
2.2.2.3Hitungan statis momen untuk titik berat tanah di depan abutment tidak diperhitungkan karena tanah di depan sayap jembatan tidak konsistensi
Hitungan koefisien tekanan tanah
Ka = tg 2( 45o -
2
F
) = tg2( 45o - 2
62 , 39 o
) = 0,221 t
Kp = tg2( 45o +
2
F
) = tg2( 45o + 2
62 , 39 o
) = 4,52 t
Tekanan tanah aktif (Pa)
Pa1 = Ka . q . h1 . b = 0,221 . 2,2 . 4 .1,2 = 2,334 t
Pa2 = ½ . Ka . g1 . h2 . b = ½ . 0,221 . 1,7 . 22 . 1,2 = 0,902 t
2.2.2.4Reaksi pada bangunan bawah
1. Saat normal
Berat sayap
Wc = 5 . 5 . 2,2 = 55 t
Berat tanah dibelakang sayap
Wt = 1,2 . 5 . 1,7 = 10,2 t
2. Saat gempa
Gaya gempa pada sayap
commit to user 2.2.2.5Hitungan daya dukung tanah dasar pondasi
Keadaan lapisan tanah untuk pondasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
[image:43.595.91.493.170.507.2]Gambar 2.8 Keadaan Lapisan Tanah Pondasi sayap
Data tanah : pada lapisan 3 dengan f = 39,62o akan di dapat
f = arc tg(Kr f . tan f) SNI 03 – 3446 – 1994, halaman 8 – 9
= arc tg (0,7 . tan 39,62o) = 30,09o
Dari nilai f = 30,09o dengan tabel 4 (SNI 03 – 3446 – 1994) akan diperoleh faktor daya
dukung Nc = 30,14 ; Nq = 18,4 ; Ng = 15,92
Data pondasi :
Kedalaman pondasi D = 2 m, Lebar pondasi B = 1,2 m
Daya dukung tanah dasar pondasi berdasarkan rumus Tarzhagi untuk pondasi persegi
pada kondisi tanah C = 8,5 t/m2
Qult = C . Nc + D . g1 . Nq + 0,5 . B . g2 . Ng
= 8,5 . 30,14 + 2 . 1,7 . 18,4 + 0,5 . 1,2 . 1,8 . 15,92
= 335,944 t/m2
g1 = 1,7 t/m3
f = 39,62o
commit to user
Qall = = =
3 944 , 335
SF Qult
111,981 t/m2
2.2.3
Hitungan Stabilitas Sayap Jembatan
[image:44.595.166.433.228.698.2]2.2.3.1Saat normal
commit to user
Tabel 2.8 Gaya – gaya eksternal saat normal
Lengan Momen
Gaya V (ton) H (ton)
X (m) Y (m)
Mx = V . x
Momen
penahan (tm)
My = H . y
Momen
guling (tm)
Wc 55 0,791 43,487
Wt 10,2 1,525 15,555
Pa1 2,334 3 7,001
Pa2 0,902 2 1,803
∑V= 65,2 ∑H= 3,235 ∑Mx= 59,042 ∑My= 8,805
Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat normal
1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
ΣV = gaya vertical = 65,2 ton
ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 3,235 ton
SF = =
+ ° = + ° F
å
å
235 , 3 2 , 1 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 2 , 65 . 3 2 tan. x x
H
B c V
13,162 > 1 ....OK!
2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
ΣMx = momen penahan = 59,042 tm
ΣMy = momen guling = 8,805 tm
SF = = =
å
å
805 , 8 59,042 My Mx6,706 > 1 ....OK!
3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
e = - - < = - - =
å
å
å
2 , 65 805 , 8 042 , 59 2 2 , 1 6 2 B V My Mx B-0,171 < 0,2 ....OK!
4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment
σ = ÷ ø ö ç è æ ± -´ = ÷ ø ö ç è æ ±
-å
2 , 1 171 , 0 . 6 1 5 2 , 1 2 , 65 . 6 1 . B e L B Vσmaks = 10,867 – 0,147 = 10,719 t/m2 ≤ Qall = 111,981 t/m2
commit to user 2.2.3.2Saat keadaan gempa
1. Gaya gempa pada bangunan bawah E = 1,05 (bekerja 2,5 m dari dasar pondasi sayap
[image:46.595.168.435.196.656.2]jembatan)
commit to user
Tabel 2.9 Gaya – gaya eksternal saat gempa
Lengan
Momen Gaya V (ton) H (ton)
X (m) Y (m)
Mx = V . x
Momen
penahan (tm)
My = H . y
Momen
guling (tm)
Wc 55 0,791 43,487
Wt 10,2 1,525 15,555
Pa1 2,334 3 7,001
Pa2 0,902 2 1,803
E 3,85 2,5 10,938
∑V= 65,2 ∑H= 7,085 ∑Mx= 59,042 ∑My= 18,430
Sumber : Hasil hitungan gaya – gaya eksternal saat normal
1. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
ΣV = gaya vertical = 65,2 ton
ΣH = gaya horizontal (diambil tekanan tanah aktip) = 7,085 ton
SF = =
+ ° = + ° F
å
å
085 , 7 2 , 1 5 , 8 62 , 39 . 3 2 tan 2 , 65 . 3 2 tan. x x
H
B c V
6,010 > 1....OK!
2. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
ΣMx = momen penahan = 59,042 tm
ΣMy = momen guling = 18,430 tm
SF = = =
å
å
430 , 18 59,042 My Mx3,204 > 1....OK!
3. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
e = - - < = - - =
å
å
å
2 , 65 430 , 18 042 , 59 2 2 , 1 6 2 B V My Mx B-0,023 < 0,2...OK!
4. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment
σ = ÷ ø ö ç è æ ± -´ = ÷ ø ö ç è æ ±
-å
2 , 1 023 , 0 . 6 1 5 2 , 1 2 , 65 . 6 1 . B e L B Vcommit to user
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA
3.1
Hitungan Tiap-tiap Pekerjaan
3.1.1 Pekerjaan bongkaran pasangan lama
A- 6.13
1 M3 bongkaran pasangan
Upah : 6.67 OH Pekerja Rp. 30,000.00 = Rp. 200,010.00 0.33 OH Mandor Rp. 45,000.00 = Rp. 14,985.00 Jumlah ( U ) = Rp. 214,995.00
Dibulatkan = Rp. 214,990.00
Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan
= 73,840 m3 x Rp 214.990,00
= Rp 15.874.905,00
3.1.2 Pekerjaan Tanah
An.A.1
1 M3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter
Upah : 0.75 OH Pekerja Rp. 30,000.00 = Rp. 22,500.00 0.025 OH Mandor Rp. 45,000.00 = Rp. 1,125.00
Jumlah ( U ) = Rp. 23,625.00
Dibulatkan = Rp. 23,600.00
Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan
= 631,408 m3 x Rp 23.660,00
commit to user 3.1.3 Pekerjaan pasangan
An.B.4
1 M3 Pasang batu kali 1 Pc : 5 Ps
Bahan : 1.2 M3 Batu gebal Rp. 92000 = Rp. 110,400.00 136 Kg Semen Portland Rp. 1242 = Rp. 168,912.00 0.544 M3 Pasir pasang Rp. 132250 = Rp. 71,944.00
Jumlah ( B ) = Rp. 351,256.00
Upah : 1.5 OH Pekerja Rp. 30000 = Rp. 45,000.00 0.75 OH Tukang batu Rp. 40000 = Rp. 30,000.00
0.075 OH Kepala tukang
batu Rp. 42000 = Rp. 3,150.00 0.075 OH Mandor Rp. 45000 = Rp. 3,375.00
Jumlah ( U ) = Rp. 81,525.00
Jumlah ( B + U ) = Rp. 432,781.00
Dibulatkan = Rp. 432,700.00
Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan
= 364,168 m3 x Rp 432.700,00
= Rp 157.575.667,00
3.1.4 Pekerjaan Plesteran
An.D.26
1 M2 Finising Siar Pasangan batu kali 1Pc : 2 Ps
Bahan: 6.3400 Kg Semen Portland Rp 1,242.00 = Rp 7,874.28 0.0120 m3 Pasir Pasang Rp 132,250.00 = Rp 1,587.00
= Rp 9,461.28
Upah: 0.3000 OH Pekerja Rp 30,000.00 = Rp 9,000.00 0.1500 OH Tukang batu Rp 40,000.00 = Rp 6,000.00 0.0150 OH Kepala tukang batu Rp 42,000.00 = Rp 630.00 0.0150 OH Mandor Rp 45,000.00 = Rp 675.00 Jumlah ( U ) = Rp 16,305.00 Jumlah ( B + U ) = Rp 25,766.28 Dibulatkan = Rp 25,700.00
Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan
= 213,4 m2 x Rp 25.700,00
commit to user
An.D.2
1 M2 Plesteran 1 Pc : 2 Ps tebal 15 mm
Bahan : 10.224 Kg Semen Portland Rp 1,242.00 = Rp 12,698.21 0.0200 M3 Pasir pasang Rp 132,250.00 = Rp 2,645.00
Jumlah ( B ) = Rp 15,343.21
Upah: 0.3000 OH Pekerja Rp 30,000.00 = Rp 9,000.00 0.1500 OH Tukang batu Rp 40,000.00 = Rp 6,000.00 0.0150 OH Kepala tukang batu Rp 42,000.00 = Rp 630.00 0.0150 OH Mandor Rp 45,000.00 = Rp 675.00 Jumlah ( U ) = Rp 16,305.00 Jumlah (B + U) = Rp 31,648.21
Dibulatkan = Rp 31,600.00
Jumlah harga pekerjaan = volume pekerjaan x harga satuan
= 53,4 m2 x Rp 31.600,00
= Rp 1.687.440,00
3.1.5 Pekerjaan beton plat injak
An.F.5
1 M3 Beton K.175
commit to user
An.F.17
Penulangan Baja Ulir
Bahan: 123.889 Kg Baja ulir Rp 9,550 = Rp 1,183,138.89 0.150 Kg Kawat bendrat Rp 17,250 = Rp 2,587.50
Jumlah ( B ) = Rp 1,185,726.39 Upah: 0.070 OH Pekerja Rp 30,000 = Rp 2,100.00
0.070 OH Tukang Baja Rp 40,000 = Rp 2,800.00 0.007 OH Kpl tukang Baja Rp 42,000 = Rp 294.00 0.004 OH Mandor Rp 45,000 = Rp 180.00 Jumlah ( U ) = Rp 5,374.00 Jumlah ( U ) = Rp 1,191,100.39
Dibulatkan = Rp 1,191,100.00
An.F.18
Penulangan Baja Polos
Bahan: 26.879 Kg Baja polos Rp 8,750 = Rp 235,189.39 0.150 Kg Kawat bendrat Rp 17,250 = Rp 2,587.50
Jumlah ( B ) = Rp 290,365.28
Upah: 0.070 OH Pekerja Rp 30,000 = Rp 2,100.00 0.070 OH Tukang Baja Rp 40,000 = Rp 2,800.00 0.007 OH Kpl tukang Baja Rp 42,000 = Rp 294.00 0.004 OH Mandor Rp 45,000 = Rp 180.00 Jumlah ( U ) = Rp 5,374.00 Jumlah ( B + U ) = Rp 243,150.89 Dibulatkan = Rp 243,150.00
Harga satuan pekerjaan plat injak
= beton + baja ulir + baja polos
= Rp 693.800 + Rp 1.191.100 + Rp 243.150
= Rp 2.128.057,00
Jumlah harga pekerjaan plat injak = volume x harga satuan
= 9,6 m3 x Rp 2.128.057,00
commit to user
An. F.2
Pasang Begisting/ Cetakan Beton
Bahan: 0.0264 M3 Kayu Begisting Rp1,150,000 = Rp 30,360.00 4.000 Kg Paku Reng Rp 13,800 = Rp 55,200.00
Jumlah ( B ) = Rp 85,560.00
Upah: 2.000 OH Pembantu Tukang Rp 27,500 = Rp 55,000.00 5.000 OH Tukang Kayu Rp 40,000 = Rp 200,000.00 0.500 OH Kpl Tukang Kayu Rp 42,000 = Rp 21,000.00 0.100 OH Mandor Rp 5,000 = Rp 4,500.00 Jumlah ( U ) = Rp 280,500.00 Jumlah ( B + U ) = Rp 366,060.00
Dibulatkan = Rp 366,060.00
An. F.4
1 M3 Membongkar Begisting dan Menyiram Beton
Upah: 4.000 OH Rp 27,500.00 = Rp 110,000.00
Pembantu Tukang Kayu Tak Terampil
Jumlah ( U ) = Rp 110,000.00
Harga satuan pekerjaan bongkar begisting = vol x upah per m3
= 0,0264 x Rp 110.000,00
= Rp 2.904,00
Jumlah harga pekerjaan begisting plat injak = pasang + bongkar begisting
= Rp 366.060,00 + Rp 2.904,00
commit to user
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
PROYEK : PEMBANGUNAN JEMBATAN TAMBAKMAS I PROPINSI : JAWA TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2010
NO URAIAN PEKERJAAN KODE
ANALISA VOLUME SATUAN
HARGA SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA (Rp)
1 2 3 4 5 6 7= 4 x 6
I. PEKERJAAN UMUM
1 Pengukuran 1 Ls Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 2 Mobilisasi dan demobilisasi 1 Ls Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 3 Papan proyek 1 Ls Rp 500,000 Rp 500,000 4 Papan Data Jembatan 1 Ls Rp 500,000 Rp 500,000
Jumlah I Rp 17,500,000
II. PEKERJAAN BANGUNAN BAWAH
A. Pekerjaan Tanah
1 Galian tanah biasa An.A.1 696.308 m3 Rp 23,600 Rp 14,901,226 2 Bongkaran pasangan A- 6.13 67.9 m3 Rp 214,990 Rp 5,874,905
B. Pekerjaan Pasangan
1 Pasangan batu kali 1 : 5 An.B.4 374.6 m3 Rp 432,700 Rp 157,575,667 2 Plesteran siar 1 : 2 An.D.26 160 m2 Rp 25,700 Rp 5,484,380 3 Plesteran Trasram 1 : 2 An.D.2 53.4 m2 Rp 31,600 Rp 1,687,440
C. Pekerjaan Beton Bertulang
1 Pekerjaan beton 2 plat injak
1 M3 Beton K.175 An.F.5 14.4 m3 Rp 693,806 Penulangan baja ulir An.F.17 185.833 kg Rp 1,191,100 Penulangan baja polos An.F.18 39.422 kg Rp 243,151 9.6 m3 Rp 2,128,057 Rp 20,429,350 Pasang begisting An. F.2 0.0264 m3 Rp 366,060
Bongkar & siram begisting An. F.4 0.0264 m3 Rp 2,904
Rp 368,964 Rp 368,964
Jumlah II Rp 216,321,932
Jumlah ( I + II ) Rp 233,821,932
PPN ( 10 % ) Rp 23,382,193
Total biaya konstruksi bangunan bawah Rp 257,204,125
Dibulatkan Rp257,204,100
commit to user
BAB IV
RINGKASAN HITUNGAN BAGIAN BAWAH JEMBATAN
Dari uraian hasil hitungan pada perencanaan bangunan bawah jembatan
Tambakmas I ini telah ditentukan berbagai kesimpulan antara lain:
4.1 Dimensi 4.1.1 Abutment
1. Tinggi : 5,7 m
2. Panjang : 3,3 m
3. Lebar : 8 m
4. Kedalaman pondasi : 2 m
5. Jumlah : 2 buah
6. Jenis pasangan pondasi : pasangan batu kali 1 : 5
4.1.2 Plat Injak
1. Panjang : 3,3 m
2. Lebar : 8 m
3. Tebal : 0,2 m
4. Mutu Beton (fc) : 25 MPa β1 = 0,85
5. Mutu baja (fy)
a) Tulangan pokok : 360 MPa Baja tulangan ulir
b) Tulangan bagi : 240 MPa Baja tulangan polos
6. Tulangan pokok : D19 – 180 mm
7. Tulangan bagi : Ø12 – 330 mm
4.1.1 Sayap Jembatan
1. Tinggi : 4 m
2. Panjang : 1,2 m
commit to user
4. Kedalaman pondasi : 2 m
5. Jumlah : 4 buah
6. Jenis pasangan pondasi : pasangan batu kali 1 : 5
4.2 Stabilitas 4.2.1 Abutment
Abutment telah memenuhi syarat-syarat aman yang diijinkan antara lain:
1. Saat keadaan normal
a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
SF = 4,937 ≥ 1....Aman!
b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
SF = 4,366 ≥ 1....Aman!
c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
6 2
B V
My Mx
B
e= - - <
å
å
å
e = 0,278 < 0,55....Aman!
d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)
σmaks = 19,885 – 0,495 = 19,389 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2
σmin = 19,885 – 1,505 = 18,380 t/m2
2. Saat beban bangunan atas belum bekerja
a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
SF = 5,210 ≥ 1....Aman!
b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
SF = 5,631 ≥ 1....Aman!
c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
6 2
B V
My Mx
B
e= - - <
å
å
å
commit to user
d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)
σmaks= 17,153 – 0,919 = 16,234 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2
σmin = 17,153 – 1,081 = 16,072 t/m2
3. Saat gempa
a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
SF = 3,525 ≥ 1....Aman!
b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
SF = 3,277 ≥ 1....Aman!
c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
6 2
B V
My Mx
B
e= - - <
å
å
å
e = 0,278 < 0,55....Aman!
d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)
σmaks = 19,885 – 0,249 = 10,581 t/m2 ≤ Qall = 122,011 t/m2
σmin = 19,885 – 1,751 = 18,134 t/m2
4.2.2 Sayap Jembatan
Sayap jembatan telah memenuhi syarat-syarat aman yang diijinkan antara lain:
1. Saat keadaan normal
a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
SF = 13,162 ≥ 1....Aman!
b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
SF = 6,706 ≥ 1....Aman!
c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
6 2
B V
My Mx
B
e= - - <
å
å
å
e = - 0,171 < 0,55....Aman!
d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)
σmaks = 10,867 – 0,147 = 10,719 t/m2 ≤ Qall = 111,981 t/m2
commit to user
2. Saat gempa
a. Stabilitas terhadap geser dasar pondasi
SF = 6,010 ≥ 1....Aman!
b. Stabilitas terhadap guling dasar pondasi
SF = 3,204 ≥ 1....Aman!
c. Stabilitas terhadap eksentrisitas (e)
6 2
B V
My Mx
B
e= - - <
å
å
å
e = -0,023 < 0,55....Aman!
d. Kontrol tegangan tanah pada dasar abutment (σ)
commit to user
PENUTUP
Puji syukur kehadirat
ﷲ
SWT yang telah membimbing dan selalau memberikanpetunjuk sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir kami dengan baik.
Dan tidak terlupakan terima kasih kami ucapkan terutama ayah – bunda yang
telah memberi dorongan dan semangat serta do’a. Dan kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman – teman dan semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya Tugas Ahir ini.
Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Untuk itu berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.
Akhirnya harapan yang tertinggi adalah semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak seluruh pembaca yang terlibat langsung. Khususnya
bagi penyusun sendiri dan bagi semua civitas akademis Fakultas Teknik Jurusan
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Anonim; 1971; Peraturan Beton Bertulang Indonesia; DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Anonim; 1976; Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya; SKBI- 1.3.28.1987 UDC : 642.21; DIREKTORAT JENDRAL BINA MARGA, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Anonim; 2002; Standart Nasional Indonesia; BADAN STANDARDISASI NASIONAL, Bandung.