Nama : Nabila Novitasari NIM : 21040120140188
Jurnal : Sustainable Communities: Affordable Housing and Socio-economic Relations.
Penulis:Vida Maliene, Oseph Howe, Naglis Malys Tahun :2008
Perumahan berkelanjutan adalah konsep yang memfokuskan perhatian pada pengembangan dan pemeliharaan hunian yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam konteks ini, pilar ekonomi memiliki peran penting sebagai penggerak kegiatan sosial dan pemanfaatan lingkungan. Peran ekonomi dalam perumahan berkelanjutan yang dibahas dalam jurnal berjudul “Sustainable Communities: Affordable Housing and Socio-economic Relations”
oleh Maliene et. Al (2008) menjelaskan isu perumahan berkelanjutan dari perspektif sosial ekonomi.
Kekurangan pasokan perumahan menjadi salah satu persoalan pada perumahan berkelanjutan. Ketidakseimbanngan antara pasokan dan permintaan perumahan telah menjadi permaslaahan yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir. Harga rumah yang terlalu tinggi menyebabkan keterbatasan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menjangkau atau menyewa rumah. Hal ini terjadi pada daerah tempat tinggal dengan peminat yang tinggi, seperti kawasan pusat kota sehingga harga properti yang ditawarkan akan meningkat dan muncul pelaku-pelaku tunawisma. Sementara itu, bagi daerah yang rendah peminat berdampak pada turunnya harga rumah dan banyak masyarakat yang mengalami kesulitan untuk menjual propertinya sehingga banyak lahan kosong dan menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan perumahan. Balchin dan Rhoden, 2002; O'Sullivan dan Gibb, 2003 dalam [ CITATION Vid08 \l 1033 ] menambahkan bahwa permintaan terhadap perumahan juga dipengaruhi oleh pendapatan, kepercayaan konsumen, lapangan kerja, ekspetasi harga di masa depan, selera, pajak, dan subsidi. Barker, 2004 dalam [ CITATION Vid08 \l 1033 ] juga menambahkan pasokan rumah yang kurang mengakibatkan ketidakstabilan makroekonomi yang berdampak pada tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi sehingga perumahan semakin tidak terjangkau dari waktu-ke waktu.
Berdasarkan grafik di atas menunjukan peringkat faktor yang mempengaruhi harga pasar perumahan berdasarkan jawaban responden. Empat diantaranya murni bersifat ekonomi, yakni pertumbuhan ekonomi, suku bunga rendah, investasi, dan meningkatnya harga tanah, dan dua lainnya berkaitan dengan kebijakan pemerintah, yakni kurangnnya perumahan berkualitas Menyoroti faktor persoalan tersebut terdapat beberapa tanggapan dari narasumber sebagai bentuk penyelesainnya, yaitu pada aspek ekonomi dapat dilakukan melalui peningkatan investasi untuk membangun rumah baru dalam memastikan akses perumahan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat dan pembangunan lebih banyak perumahan sosial yang layak dengan harga terjangkau. Sementara itu, pada aspek kebijakan juga turut andil dalam mewujudkan perumahan yang berkelanjutan melalui penyederhanaan birokrasi untuk memiliki rumah dan pemberian insentif kepada pengembang swasta untuk mendorong pembangunan perumahan yang layak dengan biaya rendah. Jurnal ini juga menyebutkan bahwa, apabila persoalan terkait perumahan ini dapat diatasi maka akan menciptakan komunitas yang berkelanjutan.
Walaupun begitu, Penyediaan lebih banyak membangun rumah yang terjangkau saja tidaklah cukup untuk mengatasinya maka perlu adanya keseimbangan sosio-ekonomi bagi masyarakatnya melalui peningkatan layanan, insentif pembangunan, dan sistem perencanaan yang efektif dalam mendukung daerah-daerah yang mengalami persoalan tersebut.