Kebahagiaan terbesar seorang Ayah, adalah kebahagiaan anak tercintanya.
Ayah... Aku tau kau memang tak mengandungku, tapi darahmu mengalir di tubuhku, kedermawanan dan kerendahan hatimu mewarisi segala sifatku...
Ayah... Setiap tetesan keringat mu menjadi berkah dan rezeki terbaik untuk anakmu...
Ayah... Aku tau kau tak selalu berada disampingku setiap saat, tapi aku tau setiap doa yang kau panjatkan tak pernah lupa kau sebut namaku Ayah...
Ayah... Aku tak pernah mendengar tangisanmu, yang ku pikir dirimu begitu kuat dan tegar, tapi, semua kau lakukan karena hanya ingin membuat kami tak ragu untuk berlindung di dada dan lenganmu Ayah...
Ayah... Saat aku menangis, dirimu datang menghampiriku. Mengusap pundakku dan mendengar semua keluh kesahku. Mengapa engkau masih mau menghampiriku, Ayah?
Tidakkah kau lelah setelah bekerja seharian?
“Ceritakan apa yang ingin kamu ceritakan, Ayah siap mendengarnya”
Ayah.. tidak pernah mengeluh dalam pekerjaanmu, Walaupun keringat bercucuran, kau tetap ikhlas menjalankan pekerjaanmu, Kau tidak ingin anak dan istrimu di rumah kelaparan, Kau juga berharap dengan jerih payahmu, anakmu mendapat pendidikan yang layak agar berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Engkau bagaikan seorang petani. Yang selalu menanamkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan kepada anakmu. Kau rawat anakmu dengan penuh kasih sayang hingga menghasilkan bibit unggul yang berguna bagi masa depan.
Ayah, aku tahu di balik senyummu terdapat jutaan kekhawatiran yang kau sembunyikan. Kau yang selalu tampak kuat, Kau yang selalu tampak tegar. Jangan kau khawatir ayah, anakmu sedang berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Ayah, mengapa engkau begitu hebat? Tak pernah sekalipun aku mendengar keluhanmu. Kau begitu hebat menyembunyikan semua masalah. Walaupun sibuk bekerja, kau selalu sempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Tak pernah ada rasa iri sedikitpun jika anak-anakmu lebih dekat dengan ibunya. Entah sebenarnya terbuat dari apa hatimu, Ayah.
Ayah.. Jika ibu adalah malaikat tak bersayap, maka engkau adalah pahlawan yang tak kenal lelah. dalam hati anak-anakmu, engkau akan selalu ada. Mengukir cerita bersama ayah hari ini, adalah salah satu kenangan terindah yang takkan anakmu lupa.
Kebahagiaan terbesar seorang Ayah, adalah kebahagiaan anak tercintanya.
Ayah... Aku tau kau memang tak mengandungku, tapi darahmu mengalir di tubuhku, kedermawanan dan kerendahan hatimu mewarisi segala sifatku...
Ayah... Setiap tetesan keringat mu menjadi berkah dan rezeki terbaik untuk anakmu...
Ayah... Aku tau kau tak selalu berada disampingku setiap saat, tapi aku tau setiap doa yang kau panjatkan tak pernah lupa kau sebut namaku Ayah...
Ayah... Aku tak pernah mendengar tangisanmu, yang ku pikir dirimu begitu kuat dan tegar, tapi, semua kau lakukan karena hanya ingin membuat kami tak ragu untuk berlindung di dada dan lenganmu Ayah...
Ayah... Saat aku menangis, dirimu datang menghampiriku. Mengusap pundakku dan mendengar semua keluh kesahku. Mengapa engkau masih mau menghampiriku, Ayah?
Tidakkah kau lelah setelah bekerja seharian?
“Ceritakan apa yang ingin kamu ceritakan, Ayah siap mendengarnya”
Ayah.. tidak pernah mengeluh dalam pekerjaanmu, Walaupun keringat bercucuran, kau tetap ikhlas menjalankan pekerjaanmu, Kau tidak ingin anak dan istrimu di rumah kelaparan, Kau juga berharap dengan jerih payahmu, anakmu mendapat pendidikan yang layak agar berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Engkau bagaikan seorang petani. Yang selalu menanamkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan kepada anakmu. Kau rawat anakmu dengan penuh kasih sayang hingga menghasilkan bibit unggul yang berguna bagi masa depan.
Ayah, aku tahu di balik senyummu terdapat jutaan kekhawatiran yang kau sembunyikan. Kau yang selalu tampak kuat, Kau yang selalu tampak tegar. Jangan kau khawatir ayah, anakmu sedang berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Ayah, mengapa engkau begitu hebat? Tak pernah sekalipun aku mendengar keluhanmu. Kau begitu hebat menyembunyikan semua masalah. Walaupun sibuk bekerja, kau selalu sempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Tak pernah ada rasa iri sedikitpun jika anak-anakmu lebih dekat dengan ibunya. Entah sebenarnya terbuat dari apa hatimu, Ayah.
Ayah.. Jika ibu adalah malaikat tak bersayap, maka engkau adalah pahlawan yang tak kenal lelah. dalam hati anak-anakmu, engkau akan selalu ada. Mengukir cerita bersama ayah hari ini, adalah salah satu kenangan terindah yang takkan anakmu lupa.
Kebahagiaan terbesar seorang Ayah, adalah kebahagiaan anak tercintanya.
Ayah... Aku tau kau memang tak mengandungku, tapi darahmu mengalir di tubuhku, kedermawanan dan kerendahan hatimu mewarisi segala sifatku...
Ayah... Setiap tetesan keringat mu menjadi berkah dan rezeki terbaik untuk anakmu...
Ayah... Aku tau kau tak selalu berada disampingku setiap saat, tapi aku tau setiap doa yang kau panjatkan tak pernah lupa kau sebut namaku Ayah...
Ayah... Aku tak pernah mendengar tangisanmu, yang ku pikir dirimu begitu kuat dan tegar, tapi, semua kau lakukan karena hanya ingin membuat kami tak ragu untuk berlindung di dada dan lenganmu Ayah...
Ayah... Saat aku menangis, dirimu datang menghampiriku. Mengusap pundakku dan mendengar semua keluh kesahku. Mengapa engkau masih mau menghampiriku, Ayah?
Tidakkah kau lelah setelah bekerja seharian?
“Ceritakan apa yang ingin kamu ceritakan, Ayah siap mendengarnya”
Ayah.. tidak pernah mengeluh dalam pekerjaanmu, Walaupun keringat bercucuran, kau tetap ikhlas menjalankan pekerjaanmu, Kau tidak ingin anak dan istrimu di rumah kelaparan, Kau juga berharap dengan jerih payahmu, anakmu mendapat pendidikan yang layak agar berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Engkau bagaikan seorang petani. Yang selalu menanamkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan kepada anakmu. Kau rawat anakmu dengan penuh kasih sayang hingga menghasilkan bibit unggul yang berguna bagi masa depan.
Ayah, aku tahu di balik senyummu terdapat jutaan kekhawatiran yang kau sembunyikan. Kau yang selalu tampak kuat, Kau yang selalu tampak tegar. Jangan kau khawatir ayah, anakmu sedang berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Ayah, mengapa engkau begitu hebat? Tak pernah sekalipun aku mendengar keluhanmu. Kau begitu hebat menyembunyikan semua masalah. Walaupun sibuk bekerja, kau selalu sempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Tak pernah ada rasa iri sedikitpun jika anak-anakmu lebih dekat dengan ibunya. Entah sebenarnya terbuat dari apa hatimu, Ayah.
Ayah.. Jika ibu adalah malaikat tak bersayap, maka engkau adalah pahlawan yang tak kenal lelah. dalam hati anak-anakmu, engkau akan selalu ada. Mengukir cerita bersama ayah hari ini, adalah salah satu kenangan terindah yang takkan anakmu lupa.