• Tidak ada hasil yang ditemukan

nayuh dalam perspektif hukum islam - IAIN Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "nayuh dalam perspektif hukum islam - IAIN Repository"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan valima telah menjadi lahan bisnis masyarakat dan tidak lagi menjadikan valima sebagai wujud rasa syukur kepada Allah. Penelitian Netty Novi Yanti, 2006 yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam tentang Valimah yang Dilakukan pada Masyarakat Suku Lampung”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa valimah adat lampung sangat berlebihan jika dibandingkan dengan valimah Islam yang dianjurkan.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pada skripsi pertama pembahasannya terfokus pada perilaku masyarakat yang menjadikan walimah sebagai ladang usaha dan tidak menjadikan walimah sebagai wujud rasa syukur karena telah mempertemukan pasangan suami istri yang sah. Tesis kedua lebih fokus pada tinjauan terhadap hukum pelaksanaan walimah yang berlaku dalam adat istiadat lampung. Namun penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan tesis yang ditulis peneliti, yaitu sama-sama membahas tentang hukum kinerja walimatul 'urs.

12Netty Novi Yanti, Review of Islamic Law Concerning Walimah Practiced in the Lampung Tribal Community, STAIN Jurai Siwo Metro, 2006. NAYUH IN AN ISLAMITIAL LEGAL PERSPECTIVE (Case Study of the Practice of Walimah in the Lampung Coastal custom in Pekon Padang Dalam Ngaras, Ngaras district, district Pesisir Barat).

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Nayuh
  • Sistim Nayuh/ Ngepara Pangan
  • Proses Pelaksanaan Nayuh
  • Walimah Dalam Pengertian Ulama Kitab Fiqih
    • Dasar Hukum Walimah
    • Walimah Dalam Pandangan Ulama Fiqh
    • Hukum Menghadiri Undangan Walimah
    • Hikmah Walimah
    • Anjuran Mengadakan Walimah pada Masa Rasulallah

Sebagai penyeimbang adat, ia berkewajiban memajukan dan memelihara stabilitas pemerintahan adat, keharmonisan masyarakat adat yang dipimpinnya. Mekhatin adat adalah pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan adat yang dilakukan oleh para penyeimbang adat dan dipimpin oleh para penyeimbang adat. Pada dasarnya istilah merwatin mengacu pada kegiatan peppung/buhippun (diskusi), keduanya bersifat penyeimbang adat.

Pengertian walimatul 'urs ditinjau dari terminologinya adalah pihak yang menyertai akad nikah, atau jamuan makan karena telah menikah. Jadi dapat dipahami bahwa walimatul 'urs adalah upacara perjamuan yang diadakan baik pada saat aqad, setelah aqad maupun dukhul (setelah jima'). Terdapat beberapa pandangan para ulama mengenai hukum melaksanakan walimah, diantaranya hukum wajib mengadakan walimatul. milik kami untuk orang yang akan menikah.

Maksudnya: Qutaibah menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid meriwayatkan daripada Thabit meriwayatkan daripada Anas: Sesungguhnya Rasulullah melihat bintik kuning pada Abdurrahman bin Auf. Dalam hadis, Ibnu Hazm menggunakan perkataan ) (ةاَشِب ْوَلَو ْمِلْوَأ) sebagai bukti keharusan mempunyai walimah 'urs. Maksudnya: Daripada Anas katanya Rasulullah SAW tidak pernah mengadakan walimah kepada isteri-isterinya, sebagaimana baginda menjaga walimah. untuk Zainab dia mengadakan walimah untuknya, dengan seekor kambing.

Berdasarkan hadits di atas jelas bahwa Rasulallah SAW sangat menganjurkan adanya walimah dalam pernikahan. Walimah juga dapat dilakukan dengan menghidangkan makanan apa saja sesuai dengan kemampuan seseorang, hal ini ditunjukkan oleh Nabi SAW bahwa perbedaan dalam memegang walimahnya bukanlah perbedaan atau sekedar pembedaan yang salah atau berlebihan antara yang satu dengan yang lain, melainkan sekedar disesuaikan dengan keadaan. keadaan. berat atau luas. Beliau tidak pernah mempunyai walimah untuk istri-istrinya seperti walimah yang dimilikinya untuk Zainab.

Memperhatikan syarat-syaratnya, jelaslah jika valima ke majlis perkahwinan itu menjemput orang kaya sahaja, hukumnya adalah makruh. Hidangan walim boleh seadanya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a, sejak Rasulullah a.s. berkahwin dengan Zainab, dia pergi ke rumah isterinya. Maka, anjuran untuk menjaga validat telah pun wujud pada zaman Rasulullah s.a.w.s. dimana valima diadakan sesuai dengan kemampuan orang yang melangsungkan pernikahannya, dengan catatan, agar tidak terjadi pemborosan, pembaziran dalam pelaksanaan valima. , lebih-lebih lagi disertai dengan sifat angkuh dan sombong.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah para tokoh adat yang terkait dengan praktik penerapan nayuh pada masyarakat adat Saibatin Lampung, selain para tokoh peneliti adat tersebut. Pekon Padang Dalam berpenduduk 709 jiwa, terbagi atas 3 Pemangku yaitu Pemangku I, Pemangku II, Pemangku III. Sama halnya dengan tingkat pendidikan pekon lainnya di Kecamatan Ngaras, warga Pekon Padang memiliki tingkat pendidikan terbanyak dari segi pendidikan dan jumlah penduduk.

Dalam adat istiadat Lampung di pesisir pantai, tepatnya di Pekon Padang Dalam, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat, suku Saibatin terbagi menjadi dua suku, yakni suku Saibatin dan suku Saibatin. Untuk melihat lebih jelas struktur perwatin adat Lampung Pesisir Pekon Padang Dalam dapat dilihat pada tabel berikut. Tradisi nayuh dalam perkawinan merupakan sistem perkawinan adat yang masih dilakukan di kawasan Pantai Barat, tepatnya di pekon Padang Dalam, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat.

Menurut Ketua Komunitas Adat Saibatin Lampung di Pekon Padang Dalam Ngaras, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat, nayuh mengumpulkan seluruh minak campurhi (kerabat) untuk melangsungkan upacara pernikahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Zeen selaku tokoh adat di desa Padang Dalam menjelaskan bahwa nayuh balak merupakan pesta adat berskala besar yang diselenggarakan oleh masyarakat mampu karena memerlukan sumber daya yang besar.9. Bagi masyarakat adat Lampung Saibatin, piil pesenggiri merupakan suatu cara hidup yang menjadi pedoman perilaku pribadi dan masyarakat dalam pembangunan saat ini.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa proses perkawinan adat saibatin Lampung mempunyai tiga tahapan, yaitu akhak-ahakan, ngadok dan niyuh/manjau pedom. Di satu sisi, praktik nayuh yang dilakukan di masyarakat Pekon Padang Dalam Kecamatan Ngaras mempunyai manfaat yang besar dalam menghilangkan prasangka buruk atau pencemaran nama baik terhadap pasangan suami istri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam perkawinan adat atau nayuh pada masyarakat Lampung Saibatin, di Pekon Padang Dalam, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat, terdapat pembahasan yang sangat menarik dimana Praktek melakukan nayuh, jika dilihat dari hukum Islam, banyak terjadi perubahan dalam pelaksanaannya.

Dilihat dari hukum adat, pelaksanaan nayuh saat ini tidak lagi sama dengan yang diajarkan nenek moyang dahulu kala. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan di tengah kuatnya arus globalisasi, diharapkan masyarakat adat Lampung Saibatin di Pekon Padang Dalam, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat tidak meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah ada. yang diwariskan oleh nenek moyang sebagai identitas mereka sebagai masyarakat adat Lampung Saibatin yang mempunyai kebudayaan. NAYUH DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Praktek Walimah Pada Adat Pesisir Lampung Di Pekon Padang Dalam Ngaras Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat).

Tabel 1. Jumlah Penduduk Pekon Padang Dalam
Tabel 1. Jumlah Penduduk Pekon Padang Dalam

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Letak Geografis Pekon Padang Dalam

Geografis Pekon

Keadaan Social Ekonomi Penduduk

Struktur Pekon Padang Dalam

Struktur Adat Lampung Pesisir

Status Sosoal Perwatin Adat

Pelaksanaan Nayuh Dalam Adat Lampung Saibatin

  • Proses Pelaksanaan Nayuh Dalam Adat Lampung Saibatin
  • Nayuh Ditinjau dari Perspektif Hokum Islam

PENUTUP

Saran

Berapa mata pelajaran nayuh yang dilaksanakan pada Pekon Padang di Kecamatan Ngaras Kabupaten Pesisir Barat? Foto Nayuh, Tokoh Adat dan Pratin/Kepala Desa Pekon Padang di Kecamatan Ngaras Kabupaten Pesisir Barat.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Penduduk Pekon Padang Dalam
Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk Pekon Padang Dalam  No.  Mata Pencaharian  Jumlah (Orang)  Keterangan
Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Pekon Padang Dalam  No.  Tingkat Pendidikan  Jumlah (Orang)  Keterangan
Gambar  1  Struktur  Organisasi  Pekon  Padang  Dalam    Tanggal  12  November 2018 5
+3

Referensi

Dokumen terkait

24198 dated 3 July 2017, which indicate that High Pathogenic Avian Influenza HPAI outbreaks have occurred in West- Vlaanderen, Belgium, South Africa and Togo, it is deemed necessary for