• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Petanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam praktiknya, penelitian ini berperan sebagai bahan yang dapat dijadikan rujukan bagi permasalahan masyarakat yang semakin hari semakin beragam. Penelitian ini juga diharapkan mampu berpikir bersama, dalam konteks kontekstualisasi hukum yang sesuai dengan dinamika zaman, tanpa meninggalkan dimensi tekstual khususnya dalam perkembangan khazanah keilmuan di Indonesia.

Penelitian Relevan

Disertasi berjudul Kesiapan Hakim untuk Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Melalui Persidangan Sederhana di Pengadilan Agama Gunung Sugih. Skripsi berjudul Implementasi Gugatan Sederhana (Small Claim Court) Dalam Sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama Purbalingga.

LANDASAN TEORI

Kopetensi Pengadilan Agama Di Indonesia

Penyelesaian Perkara Gugatan Sederhana dengan Asas

24 Shanti Riskawati, “Perintah Agung No. 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Tuntutan Sederhana Sebagai Instrumen Pelaksanaan Asas Persidangan Sederhana, Cepat, dan Murah, Vej, vol.4, no. Keterkaitan antara asas sederhana, cepat dan murah dengan perkara gugatan sederhana dalam sengketa niaga syariah dapat dipahami melalui latar belakang lahirnya dua ketetapan Mahkamah Agung yang dirancang untuk menjawab sorotan masyarakat ekonomi global, yang menjadi saksi bahwa Indonesia dapat menyelesaikan perselisihan bisnis dengan cara yang sederhana, cepat dan efisien dengan biaya rendah karena Indonesia belum memiliki sistem. 30 Ridwan Mansyur dan Witanto, Teori Gugatan Sederhana, Praktek dan Peraturan Mahkamah Agung, (Jakarta: Pustaka Dunia, 2017)h.

Hatta Ali, Hakim Agung, menyatakan ketentuan sidang sederhana MA dimaksudkan untuk mempercepat proses penyelesaian perkara sesuai dengan prinsip peradilan sederhana, cepat dengan biaya ringan. Dengan demikian, proses peradilan penyelesaian perkara hukum sederhana dalam sengketa ekonomi syariah dapat memberikan kepastian hukum bagi para pencari keadilan karena tidak berbelit-belit. Secara garis besar, tahapan penyelesaian perkara hukum sederhana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Tuntutan Sederhana dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Keuangan Syariah, antara lain.

Perma No. 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Tuntutan Sederhana dan Perma No. 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah merupakan bagian dari upaya mengisi kekosongan hukum yang belum pernah dijamah oleh HIR/RBg. Sebaliknya asas sederhana, cepat dan murah dapat diwujudkan dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui sistem penyelesaian gugatan sederhana (small claim court).

Perbedaan Penyelesaian Perkara Gugatan Sederhana dengan

Alur pemikiran inilah yang digunakan peneliti untuk menganalisis optimalisasi persidangan sederhana dalam sengketa ekonomi syariah oleh hakim tunggal di Pengadilan Agama Sukadana. 8 Dokumen PA Sukadana, “Salinan Putusan Pengadilan Agama Sukadana Terkait Penyelesaian Perkara Sederhana Sengketa Ekonomi Syariah 8 Juli 2020”. 9 Dokumen PA Sukadana “Salinan Putusan Pengadilan Agama Sukadana Tentang Penyelesaian Perkara Hukum Sederhana Dalam Sengketa Ekonomi Syariah Tanggal 8 Juli.

Optimalisasi pemeriksaan perkara gugatan sederhana sengketa ekonomi syariah oleh hakim tunggal di Pengadilan Agama Sukadana. 15 Wawancara Shobirin, hakim Pengadilan Agama Sukadana yang menangani kasus ekonomi syariah pada 8 Juli 2020. Pengadilan Agama Sukadana menerima, mengadili dan memutus perkara ekonomi syariah dalam 4 (empat) perkara.

Salinan putusan Pengadilan Agama Sukadana tentang penyelesaian sidang sederhana sengketa ekonomi syariah tertanggal 8 Juli 2020, “Mengenai kesiapan hakim menyelesaikan sengketa ekonomi syariah melalui sidang sederhana di Pengadilan Agama Gunung Sugih.

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik melalui wawancara, observasi maupun laporan berupa dokumen tidak resmi yang diolah oleh peneliti.4 Teknik yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil orang-orang yang tepat dipilih oleh peneliti sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut.

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah informasi yang diperoleh dari Ny. Erna Resdya, S.H., M.E (sebagai ketua Pengadilan Agama Sukadana), Shobirin, S.H.I,.M.E.Sy. Sebagai satu-satunya hakim yang menangani sengketa ekonomi syariah, Dr. Rio Satria, S.H.I, M.E.Sy (sebagai Hakim Penasehat dari Pengadilan Agama Sukadana) dan Asep Supriyadi, S.H.I (Sebagai Panitera Pengganti). Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian, hasil penelitian berupa laporan, tesis, disertasi dan peraturan perundang-undangan. Sumber data sekunder berupa buku yang peneliti gunakan sebagai referensi antara lain: Naskah resmi Pengadilan Agama Sukadana berupa salinan putusan sengketa ekonomi syariah dengan Nomor Pendaftaran 0001/Pdt.S/2019/PA.Sda dan Nomor Perkara 0001/Pdt.S/2020/PA.Sda, Kitab Syariat Penyelesaian Sengketa Ekonomi Invensi dan Kaidah Hukum (Amran Suadi), Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama (Abdul Manan ), Hukum Acara Perdata Peradilan Agama & Pengadilan Syar'iyah (Mardani), Hukum Acara Perdata Indonesia (Abdulkadir Muhammad), Lingkup Penegakan Perkara di Bidang Perdata (M. Yahya Harahap), Penggugat: Teori, Praktek dan Masalah (Ridwan Mansyur dan D.Y. Witanto).

Skripsi Ansori Yahya, Kemauan Hakim Menyelesaikan Sengketa Dagang Syariah Dengan Klaim Sederhana di Pengadilan Agama Gunung Sugih (Mahasiswa IAIN Metro, Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, 2020), Skripsi Ana Lathifatul Hanifah, Implementasi Klaim Sederhana (Nilai Gugatan Kecil) dalam sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama. PERMA No. 2 Tahun 2015, sebagaimana telah diubah dengan PERMA No. 4 Tahun 2019, tentang tata cara penyelesaian klaim sederhana, UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama dan UU No. 48 tahun 2009 tentang yurisdiksi.

Tehnik Pengumpulan Data

Sebagai Pengadilan Agama baru, Pengadilan Agama Sukadana masih kekurangan dalam hal aset seperti gedung perkantoran. Di Pengadilan Agama Sukadana terdapat 2 (dua) orang hakim yang mengikuti sertifikasi hakim ekonomi syariah dan 1 orang yang telah memiliki SK sebagai hakim ekonomi syariah. Penyelesaian masalah ekonomi syariah ditangani oleh Pengadilan Agama Sukadana dengan gugatan sederhana dan ditinjau oleh hakim tunggal dan sampai pada putusan.

Setelah dilakukan penelitian di Pengadilan Agama Sukadana dapat dijelaskan bahwa Optimalisasi gugatan sederhana dalam sengketa ekonomi syariah oleh hakim tunggal dilihat dari sistem hukum. Penyelesaian sengketa ekonomi syariah dalam gugatan sederhana hanya dilakukan oleh hakim tunggal agar lebih cepat dan efisien dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama Sukadana. Dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah dalam gugatan sederhana hanya dilakukan oleh hakim tunggal agar lebih cepat dan efisien dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama Sukadana.

Ketersediaan Hakim dan Peraturan Perundang-Undangan Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama Purwokerto.” Islamadina XVIII, no.

Tehnik Analisis Dat

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Pengadilan Agama Sukadana

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Sukadana

4 Dikutip dari https://pa-sukadana.go.id/ mengenai-pengadian/profile-pengdinding/History-trial.html diakses pada 8 Juli 2020. Hal itu karena sertifikasi hakim ekonomi syariah belum sepenuhnya dilaksanakan, yang mana artinya, peserta diseleksi melalui Sertifikasi Tinggi Pengadilan Agama berdasarkan senioritas dan kebutuhan masing-masing yurisdiksi pengadilan agama. Sehingga yang mendapat sertifikasi sebagai Hakim Ekonomi Syariah lebih diutamakan daripada hakim yang bekerja di daerah padat penduduk atau di ibukota yang kemungkinan besar terjadi sengketa Ekonomi Syariah.

Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah adalah proses pemberian sertifikat kepada hakim yang telah dinyatakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia telah lulus seleksi administrasi, kompetensi, integritas dan pelatihan untuk menjadi hakim Ekonomi Syariah. Sertifikasi hakim Ekonomi Syariah sendiri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penanganan perkara Ekonomi Syariah di Peradilan Agama/Pengadilan Syar'iyah sebagai bagian dari upaya penegakan hukum Ekonomi Syariah yang memenuhi rasa keadilan. Salah satu cara untuk mempersiapkan hakim di lingkungan Peradilan Agama dalam menghadapi perkembangan tersebut adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan wawasan hakim khususnya di bidang hukum Ekonomi Syariah dan meningkatkan kemampuan hakim dalam melakukan penemuan hukum (rechtsvinding) menjadi meningkat.

Kegiatan peningkatan kapasitas hakim ini dilaksanakan sebagai bagian dari Diklat Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah oleh Balai Latihan Teknis Mahkamah Agung Republik Indonesia. Berdasarkan pengklasifikasian di atas dapat disimpulkan bahwa di Pengadilan Agama Sukadana, hakim, pejabat, juru sita dan pegawai harus menguasai materi ekonomi syariah dengan gugatan sederhana, sekurang-kurangnya setelah pelatihan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung atau setelah adanya kesadaran dari para hakim, pejabat dan karena itu melanjutkan gelar master di bidang ekonomi syariah.

Visi dan Misi Pengadilan Agama Sukadana

Penyiapan aparatur peradilan yang berintegritas untuk menyelenggarakan pelayanan peradilan tanpa korupsi, kolusi dan nepotisme.

Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Sukadana

Mempersiapkan lembaga peradilan yang berintegritas untuk mewujudkan pelayanan peradilan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. H). Kecamatan Batanghari terdiri dari 16 kecamatan/desa; ..di dalam). Kecamatan Pekalongan terdiri dari 10 kelurahan/desa; . J). Kecamatan Raman Utara terdiri dari 11 kelurahan/desa; . k). Kecamatan Way Bungur terdiri dari 8 kelurahan/desa; .. l). Kecamatan Way Jepara terdiri dari 13 kecamatan/desa; ..M). Kecamatan Bandar Sribawono terdiri dari 7 kelurahan/desa; ..N). Kecamatan Braja Selebah terdiri dari 7 kelurahan/desa; ..pulau). Kecamatan Mataram Baru terdiri dari 7 kelurahan/desa; . P). Kecamatan Metro Kibang terdiri dari 6 kelurahan/desa; ..Q). Kecamatan Sekampung Udik terdiri dari 16 kelurahan/desa; . R). Kecamatan Labuhan Maringgai terdiri dari 10 kelurahan/desa; ..S). Kecamatan Melinting terdiri dari 6 kelurahan/desa; ..T). Kecamatan Gunung Pelindung terdiri dari 6 kelurahan/desa; . kamu). Kelurahan Marga Sekampung terdiri dari 8 kelurahan/desa; . v). Kecamatan Jabung terdiri dari 11 kelurahan/desa; ..w).

Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Sukadana

Sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan Agama Sukadana

8 Penyelesaian perkara Ekonomi Syariah yang diajukan dengan Tuntutan Sederhana paling lama dua puluh lima hari kerja, terhitung sejak sidang pertama; Isi undang-undang tersebut diatur dalam Perma Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Tuntutan Sederhana yang disesuaikan dengan Perma Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah. 10 ―Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang tata cara penyelesaian perkara sederhana.

Latar belakang penyelesaian perkara ekonomi syariah yang diajukan melalui litigasi sederhana adalah keinginan Mahkamah Agung untuk mewujudkan prinsip berperkara cepat, sederhana dan murah. 13 Perma No. 2 Tahun 2015, disempurnakan dengan Perma No. 4 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah. Namun setelah melihat di lapangan bahwa hasil putusan terkait litigasi ekonomi syariah yang peneliti uraikan di atas justru kurang optimal karena proses litigasi melebihi waktu yang ditentukan dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyelesaian Dugaan Sederhana.

Peraturan Mahkamah Agung no. 2 Tahun 2015 tentang tata cara penyelesaian perkara gugatan sederhana sebagai instrumen mewujudkan asas peradilan sederhana, cepat, dan murah. Penerapan asas sederhana, cepat dan murah terhadap perkara peradilan sederhana dalam sengketa ekonomi syariah, “t.t. Penerapan asas sederhana, cepat dan murah dalam perkara peradilan sederhana dalam sengketa ekonomi syariah (Analisis persyaratan tempat tinggal para pihak), “n.t., 16.

Penerapan sistem peradilan sederhana (Small Claim Court) dalam penyelesaian perkara wanprestasi di Pengadilan Negeri Makassar, “t.t.

Tabel  3.  Data  Pengadilan  Agama  Sukadana  selama  tahun  2019/2020 terdapat 4 perkara tentang ekonomi syariah
Tabel 3. Data Pengadilan Agama Sukadana selama tahun 2019/2020 terdapat 4 perkara tentang ekonomi syariah

Proses Sidang Sengketa Ekonomi Syariah di Pengadilan

PENUTUP

Gambar

Tabel 1.Kriteria Gugatan Sederhana dalam Sengketa Ekonomi  Syariah
Tabel 1. Sumber daya manusia (SDM) yang ada pada Pengadilan  Agama Sukadana
Tabel  2.  Jumlah  Perkara  keseluruhan    yang  ditangani  oleh  Pengadilan Agama Sukadana  sampai dengan 31 Desember 2019
Tabel  3.  Data  Pengadilan  Agama  Sukadana  selama  tahun  2019/2020 terdapat 4 perkara tentang ekonomi syariah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa Ekonomi Syariah melalui proses mediasi yang ada pada Pengadilan Agama Surakarta masih cukup sulit tercapai, hal ini terjadi

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 37 informan mengenai sengketa ekonomi syariah dan beberapa contoh putusan di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama setelah adanya

Ruang lingkup kewenangan Peradilan Agama dalam mengadili sengketa ekonomi Syariah adalah melingkupi semua sengketa ekonomi Syariah bidang Hukum Perdata dengan subyek

Kendala Yang Dihadapi Pengadilan Agama Cimahi dalam Pelaksanaan Pe- nyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah adalah Belum adanya hukum formil khusus mengenai penyelesaian

Tujuan Prodi Hukum Ekonomi Syariah adalah mencetak sarjana hukum Islam yang berkompetensi menjadi hakim di Pengadilan Agama, konsultan hukum ekonomi/bisnis syariah,

Penjelasan tersebut menjelaskan bah- wa Faktor yang mempengaruhi Tingginya penyelesaian sengketa ekonomi Syari’ahdi Pengadilan Agama Purbalingga antara lain: a) Pengadilan

ABSTRAK PEMANFAATAN TANAH WAKAF DENGAN CARA BAGI HASIL DITINJAU DARI HUKUM EKONOMI SYARIAH Studi Kasus di Desa Bumimas Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Oleh: ANGGI

Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Pemanfaatan Harta Titipan al Wadi’ah di Desa Bumi Ratu Kecamatan Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah Perjanjian penitipan harta atau barang al