• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA CERITA ANAK DALAM KORAN PADANG EKSPRES

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA CERITA ANAK DALAM KORAN PADANG EKSPRES "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA CERITA ANAK DALAM KORAN PADANG EKSPRES

ARTIKEL ILMIAH

MERI MAN SUSANTI NPM 11080144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)
(4)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA CERITA ANAK DALAM KORAN PADANG EKSPRES

Oleh

Meri Man Susanti1, Zulfitriyani2, Putri Dian Afrinda3 1) Mahasiswa STKIP PGRI PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan yang ditemukan pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015.

Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita anak tersebut dapat dijadikan contoh dalam perkembangan anak diantaranya nilai budi pekerti, nilai kepedulian sosial, nilai kecerdasan, nilai agama. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.

Hasil penelitian ini ditinjau dari nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015. Budi Pekerti dapat dilihat dari sikap kepedulian sosial Yani yang membuang sampah pada tempatnya. Tuli merasa peduli kepada Pincang yang sering celakai oleh Jago. Tetapi rasa peduli Tuli sangat besar sehingga Jago di tantang oleh tulis untuk duel. Akhirnya, Jago menyerah dan minta maaf pada Tuli. Kedua, kepedulian sosial dapat dilihat dari sikap kepedulian sosial Yani yang membuang sampah pada tempatnya. sikap kepedulian sosial Tuli yang rela bertanding dengan jago untuk membuktikan seberapa kuat diantara mereka. Tuli merasa peduli kepada Pincang yang sering celakai oleh Jago.

Tetapi rasa peduli Tuli sangat besar sehingga Jago di tantang oleh tuli untuk duel. Akhirnya, Jago menyerah dan minta maaf pada Tuli..

Ketiga, Kecerdasan yang dapat dilihat sikap Yani yang pamit ketika pergi kepada ibunya sikap Mila yang selalu percaya diri melakukan sesuatu yang benar. Sikap kancil yang selalu cerdik ternyata bisa di bongkar oleh singa. Kako memberikan motivasi kepada teman-temanya.

kecerdasan yang dimiliki oleh Kamal. Keempat, agama yang dapat dilihat Jiji menggigit. Jiji menyesal. Hal itu merupakan bagian dari kecerdasan Agama membentuk insan yang beriman (percaya) menyadari kedudukannya. Sikap Malin Kundang yang berbuat baik kepada orang tua, masyarakat dana alam merupakan bagian dari nilai-nilai keiman (mempercayai) sifat-sifat yang harus dipatuhi di dunia. Mukjizat Tuhan dan mempercayai Tuhan adalah nyata. Hal itu dibuktikan dari sikap Kamal yang terkejut dengan mendapatkan hewan untuk kurban.

Kata kunci:Nilai-nilai Pendidikan dalam Koran padang ekspres.

(5)

ALUES IN EDUCATION STORIES CHILDREN NEWSPAPER IN PADANG EXPRESS

By

Meri Man Susanti1, Zulfitriyani2, Putri Dian Afrinda3 1) Students STKIP PGRI PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia PGRI STKIP West Sumatra

ABSTRACT

The problem underlying this study is the educational values found in children's stories in Padang Ekspres newspaper editions week period from April to May 2015. The educational values contained in the children's story can serve as an example in child development including character value, the value of caring social, the value of intelligence, religious values. Therefore, the purpose of this study was to determine the educational values contained in children's stories in Padang Ekspres newspaper editions week period from April to May. This type of research used in this study is a qualitative research, whereas the method used in this research is descriptive analysis method.

The results of this study in terms of educational values contained in children's stories in Padang Ekspres newspaper editions week period from April to May 2015. Budi Character can be seen from the attitude of social awareness Yani who dispose of waste in place. Deaf feel cared for Lame often celakai by Jago. But the sense of caring Tuli is so large that Jago was challenged by the hair to a duel. Finally, Jago gave up and apologize to the Deaf. Second, social concern can be seen from the attitude of social awareness Yani who dispose of waste in place. Tuli social care attitude that is willing to compete with the champion to prove how powerful among them. Deaf feel cared for Lame often celakai by Jago. But the sense of caring Tuli is so large that Jago was challenged by the deaf to duel. Finally, Jago gave up and apologized to the Deaf ..

Third, the intelligence can be seen Yani farewell gesture when he went to his mother Mila attitude were always confident doing something right. The attitude of the deer are always ingenious it can be apart by lions. Kako provide motivation to her friends. intelligence possessed by Kamal. Fourth, religion can be seen Jiji bite. Jiji sorry. It was part of the intelligence Religion forming beings who believe (believe) realized his position. Attitude Malin Kundang who do good to parents, the public fund is part of the natural values of keiman (trust) the properties that must be obeyed in the world. Miracles of God and believing God is real. This was evidenced from Kamal were surprised by the attitude of getting animals to sacrifice.

PENDAHULUAN

Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari norma-norma. Norma diwujudkan berupa nilai-nilai dalam kehidupan. Salah satu nilai dalam kehidupan manusia adalah nilai pendidikan.

Bagi usia kanak-kanak, nilai pendidikan dapat menjadi acuan untuk menjalani kehidupannya di masa yang akan datang. Selain itu, nilai pendidikan dapat membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat baik, dan warga negara yang baik bagi masyarakat atau bangsa.

Dewasa ini, nilai-nilai pendidikan sudah mulai terpinggirkan bahkan hilang di kalangan anak-anak. Orang yang pertama kali menanamkan nilai-nilai pendidikan adalah orangtua.

Misalnya, menghormati orangtua, berkata sopan, berperilaku baik, bagaimana cara bergaul dengan orang lain, dan sebagainya. Apabila orangtua lengah dalam memberikan nilai-nilai pendidikan kepada anaknya, maka anak tersebut akan terbiasa hidup tanpa aturan dalam lingkungannya.

Mendidik anak bukanlah hal mudah bagi orangtua apalagi dalam hal memberikan nilai- nilai pendidikan. Setiap anak mempunyai sifat dan cara menerima nilai-nilai pendidikan yang berbeda. Orangtua harus tahu terlebih dahulu dengan kepribadian anak itu sendiri. Nilai pendidikan yang diberikan di rumah akan dilaksanakan pada lingkungan sekitar. Apabila orangtua

(6)

lengah terhadap anaknya, maka anak tersebut akan mudah terpengaruh terhadap lingkungan.

Pengaruh buruk lingkungan terhadap anak salah satunya adalah dalam berbicara. Apabila anak- anak telah mendengar satu kata yang tidak layak dibicarakan maka dia akan mengingat kata tersebut dan mengucapkannya. Hal tersebut terjadi karena daya ingat anak-anak masih kuat. Oleh sebab itu, nilai-nilai pendidikan harus tertanam dalam dirinya

Guru selain sebagai pendidik juga merupakan orangtua kedua bagi anak. Guru harus bisa mengontrol pola pikir siswa khususnya anak-anak pada saat menerima nilai-nilai pendidikan.

Nilai-nilai pendidikan tersebut bisa seperti budi pekerti, kepedulian sosial, kecerdasan, dan agama.

Guru dapat memberikan bacaan-bacaan yang mendidik ataupun contoh perilaku yang memiliki nilai-nilai pendidikan di dalamnya.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai pendidikan pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015.

Rumusan masalah penelitian ini adalah berdasarkan latar belakang dan focus masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ini.

1. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan budi pekerti pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015?

2. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan kepedulian sosial pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015?

3. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan kecerdasan pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015?

4. Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan agama pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015?

Tujuan penelitian nilai-nilai pendidikan pada cerita anak dalam Koran padang Ekspres adalah sebagai berikut ini.

1. Nilai-nilai budi pekerti yang terdapat pada cerita anak dalam korang Padang Ekspres edisi minggu periode April-mei 2015.

2. Nilai-nilai kepedulian sosial yang terdapat pada cerita anak dalam korang Padang Ekspres edisi minggu periode April-mei 2015.

3. Nilai-nilai kecerdasan yang terdapat pada cerita anak dalam korang Padang Ekspres edisi minggu periode April-mei 20115.

4. Nilai-nilai agama yang terdapat pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres edisi minggu periode April-Mei 2015.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara paraktis.

1. Secara teoretis diharapkan dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu sastra tentang pendidikan anak. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya penggunan teori-teori sastra secara teknik analisis terhadap karya sastra.

2. Secara praktis, bagi mahasiswa penelitian ini dapat memberikan masukan untuk dapat melihat karya sastra yang bernilai. Bagi peneliti lain, untuk memperluas wawasan dalam karya sastra khususnya nilai-nilai pendidikan dalam cerita anak pada Padang Ekspres.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Ratna (2004:47) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang memperkenankan hakikat nilai-nilai yang mana objek penelitiannya bukan gejala sosial secara substantif, melainkan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan, yang justru menimbulkan gejala sosial tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian Nilai-nilai pendidikan pada cerita anak dalam Koran padang Ekpres meliputi: pertama, Nilai pendidikan budi pekerti seperti tokoh Yani bahwa Yani selalu membuang sampah pada tempatnya. Yani memiliki sifat yang sangat peduli terhadap kebersihan. Sifat terpuji

(7)

Yani yang peduli terhadap kebersihan lingkungannya membuat teman-temannya termotivasi untuk melakukannya diantaranya Anton dan Mila.

Kedua, Nilai pendidikan Kepedulian Sosial seperti tokoh Tuli yang rela bertanding dengan Jago untuk membuktikan seberapa kuat diantara mereka. Tuli merasa peduli kepada pincang yang sering celakai oleh jago. Sikap pendidikan social itu mendidik agar biasa menyesuaikan diri, tidak sok jago dan biasa bersosialisasi menempatkan diri di dalam lingkungan.

Ketiga, Nilai pendidikan Kecerdasan seperti tokoh Mila berfikir secara kreatif dari nilai pendidikan kecerdasan terlihat dari sikap Mila yang selalu percaya diri melakukan sesuatu yang benar. Mila terlihat cerdas dalam menyikapi sesuatu. Hal itu terlihat pantang mundur kalau yang dilakukan itu benar. Hal itu terlihat dari sikap Mila. Berdasarkan perkataan itu terlihat kecerdasan mendidik bersifat kritis, kreatif dan logis.

Keempat, Nilai pendidikan agama seperti tokoh aku yang mempercayai keindahan dan ujian dari Tuhan. Kekurangan biasanya menjadikan merekan harus berusaha keras menjalani kehidupan. Kekurangan adalah motivasi untuk bertahan. Bagi mereka kekurangan itu adalah anugerah Tuhan yang harus disyukuri karena dibalik kekurangan fisik, ada kelebihan lain yang mereka miliki. Hal itu merupakan semua kegiatan yang dilakukan semata-mata karena Allah menyampaikan informasi dalam rangka pembentukan insane yang beriman dan bertakwa, sebab dimana ada kekurangan disitu pasti ada kelebihan yang diberikan oleh Tuhan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka nilai-nilai pendidikan Budi Pekerti, Kepedulian Sosial, Kecerdasan dan Agama yang terdapat pada tokoh utama pada Cerita Anak Dalam Koran Padang Ekspres akan dibahas dan dicocokan dengan teori yang digunakan.

1. Nilai-nilai pendidikan Budi Pekerti

Menurut Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2007:16) budi pekerti atau akhlak adalah satu-satunya aspek yang sangat fondamental dalam kehidupan. Baik bagi kehidupan sebagai orang-orang maupun bagi kehidupan masyarakat. Bagaimanapun pandainya seseorang, bagaimanapun tinggi pangkatnya seseorang, bagaimanapun cakapnya seseorang, tanpa dilandasi dengan akhlak yang luhur, segala-galanya akan membawa malapetaka saja. Oleh karena itu pendidikan budi pekerti adalah merupakan dasar yang fondamentil bagi semua pendidikan yang lain. Tujuan dari pendidikan budi pekerti ialah mendidik anak agar dapat membedakan antara baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, sifat terpuji dan tercela dan sebagainya.

2. Nilai-nilai Pendidikan Kepedulian Sosial

Ahmadi dan Nur Ubiyati (2007:19-20) mengemukakan bahwa manusia dalam kenyataannya tidak dapat hidup sendirian. Ia tidak dapat terpisah dengan manusia-manusia lain dalam pergaulan sehari-hari. Manusia senantiasa hidup dalam kelompok-kelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Untuk dapat hidup bersama dengan orang lain dalam kelompok-kelompok itu, orang harus dapat menyesuaikan diri. Yang dimaksud menyesuaian diri ialah menyamakan dirinya atau menganggap dirinya sebagai orang lain. Atau dengan kata lain:dapat menempatkan dirinya dalam diri orang lain. Dalam bahasa bahasa jawa hal ini disebut:teposliro. Artinya menganggap orang lain sebagai dirinya sendiri. Selanjutnya orang harus bisa turut merasakan, apa yang dirasakan oleh orang lain. Disamping itu, untuk kehidupan bersama diperlakukan sifat-sifat seperi:sabar, ramah tamah, sopan santun, tolong menolong, harga menghargai, hormat- menghormati, dan sebagainya.

3. Nilai-nilai pendidikan Kecerdasan

Menurut Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2007:17-18) pendidikan kecerdasan adalah merupakan tugas pokok dari sekolah. Tujuan dari pendidikan kecerdasan ialah, mendidik anak agar dapat berfikir secara kritis, logis dan kreatif. Berfikir secara kritis berarti, bahwa dengan cepat anak dapat melihat hal-hal yang tidak benar. Berfikir secara logis berarti, bahwa dengan cepat anak dapat melihat hubungan masalah yang satu dengan masalah yang lain. Dapat menghubungkan dari beberapa masalah, membanding-bandingkan dan menarik kesimpulan. Berfikir secara kreatif berarti, bahwa dari apa yang telah diselidiki, atau dari percobaan-percobaan yang dilakukan, dapat menemukan sesuatu yang dianggap baru. Guna melatih berfikir pada anak, maka janganlah anak dibiasakan hanya menerima saja atau pasif saja. Tetapi berikanlah kepada anak kesempatan untuk

(8)

berfikir sendiri, melakukan percobaan sendiri, mengadakan penyelidikan sendiri dan menarik kesimpulan sendiri.

4. Nilai-nilai pendidikan Agama

Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2007:22-23), menjelaskan pendidikan agama adalah merupakan tanggung jawab pribadi, tanggung jawab perseorangan. Oleh karena itu masalah pendidikan agama banyak diserahkan kepada lembaga-lembaga keagamaan. Di Indonesia, mula-mula pendidikan pelaksanaanya diserahkan pada pihak swasta. Pemerintah tidak mencantumkan pendidikan agama itu kedalam kurikulum dari sekolah-sekolah negeri. Baru setelah timbulnya undang-undang No. 4 tahun 1950 pasal 20, ditentukan pengaturan pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri.ini berarti bahwa negaratelah mulai ikut mengambil tanggung jawab mengenai masalah pendidikan agama.

Hanya saja, sifat pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri itu masih begitu longgar, belum merupakan suatu keharusan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres adalah sebagai berikut.

Dari pembahasan nilai pendidikan Budi Pekerti dapat disimpulkan bahwa tokoh aku sifat terpuji yang diperlihatkan oleh tokoh Yani bahwa Yani selalu membuang sampah pada tempatnya.

Sifat sopan santun terhadap orangtua yang diperlihatkan oleh tokoh malin. Sebagai seorang anak Malin tidak mau melihat orangtuanya merasakan kesakitan. Karena malin memiliki etika, sopan santun ia langsung menolong orangtuanya dan membawanya untuk berobat.

Berdasarkan pembahasan nilai pendidikan kepedulian sosial tokoh utama yang begitu peduli kepada teman-temannya mendidik agar biasa menyesuaikan diri, tidak sok jago dan biasa bersosialisasi menempatkan diri di dalam lingkungan.

Berdasarkan pembahasan nilai pendidikan kecerdasan. Terlihat dari sikap Mila yang selalu percaya diri melakukan sesuatu yang benar. Mila terlihat cerdas dalam menyikapi sesuatu.

Hal itu terlihat pantang mundur kalau yang dilakukan itu benar. Hal itu terlihat dari sikap Mila.

Berdasarkan perkataan itu terlihat kecerdasan mendidik bersifat kritis, kreatif dan logis.

Berdasarkan pembahasan nilai pendidikan agama. tokoh aku yang mempercayai keindahan dan ujian dari Tuhan. Kekurangan biasanya menjadikan merekan harus berusaha keras menjalani kehidupan. Kekurangan adalah motivasi untuk bertahan. Bagi mereka kekurangan itu adalah anugerah Tuhan yang harus disyukuri karena dibalik kekurangan fisik, ada kelebihan lain yang mereka miliki.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang nilai-nilai pendidikan pada cerita anak dalam koran Padang Ekspres berhubungan nilai-nilai budi pekerti, kepedulian sosial, kecerdasan, dan agama dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dianjurkan membaca dan menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi pembelajaran apresiasi prosa, khususnya apresiasi terhadap cerita anak.

2. Bagi peneliti lain. Dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi penelitian selanjutnya di bidang sastra anak

KEPUSTAKAAN

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiti. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

54

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan dari penelitian Devi Febriana adalah sama-sama menyatakan bahwa yang membentuk karakter anak bukan hanya guru namun kedua orang tua juga memiliki peran pembentukkan karakter

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak sekali nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalam kumpulan cerita anak