• Tidak ada hasil yang ditemukan

nilai-nilai pendidikan dalam novel sabtu bersama bapak

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "nilai-nilai pendidikan dalam novel sabtu bersama bapak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADHITYA MULYA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

NOVRI WALDI NPM 12080003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADHITYA MULYA

Oleh

Novri Waldi1, Titiek Fujita Yusandra2, Yulia Pebriani3

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian terhadap novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya menggambarkan tentang nilai-nilai pendidikan dari sebuah keluarga yang berlatar budaya Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan religius, nilai-nilai pendidikan toleransi, nilai-nilai pendidikan kreatif, nilai-nilai pendidikan mandiri, nilai-nilai pendidikan peduli sosial, dan nilai-nilai pendidikan tanggung jawab. Penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya?

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah teks berupa kutipan berbentuk kalimat yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Untuk keakuratan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi peneliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan mimesis. Teknik pengumpulan data pada penelitian nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya adalah: membaca dan memahami novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya; menandai bentuk nilai-nilai pendidikan yang berkaitan dengan religius, toleransi, kreatif, mandiri, peduli sosial, dan tanggung jawab; mengiventarisasi data dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya; dan mengklasifikasikan data yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Mendeskripsikan data yang berkaitan dengan nilai- nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya.

Kata Kunci: Nilai-nilai Pendidikan, Sastra, Novel

(5)

THE VALUES OF EDUCATION IN THE NOVEL SABTU BERSAMA BAPAK BY ADHITYA MULYA

By

Novri Waldi1, Titiek Fujita Yusandra2, Yulia Pebriani3

1) Student of Indonesia Language and Literature Education Development Studies STKIP PGRI West Sumatera

2) 3) Lecturers of Indonesia Language and Literature Education Development Studies STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

The research to the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya describes about the values of education from a family background of Sunda culture. This researchaims to describe the values of education in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya, that relating to the values of religious education, values of tolerance education, values of creative education, values of independent education, values of matter social education, and values of responsibility education. This research is focused on the values of education in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya. The problem formulation in this research is how the values of education in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya?

This type of research is qualitative research using descriptive method. The data in this research is text in the form of a quote a sentence that contains the values of education in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya. Sources of data in this research is the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya. For the accuracy of the data, researchers used the techniques tringulation researchers. The approach used in this study is a mimetic approach. Data collection techniques in the study of educational values in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya works are: reading and understanding novel novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya; marking the forms of educational values that relating to religious education, tolerance education, creative education, independent education, matter social education, and responsibility education; inventorying data in novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya; clarifying the data that contained in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya; Describe the data relating to the value of education in the novel Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya.

Keywords: the values of education, Literature, Novel

(6)

PENDAHULUAN

Dilihat dari realitas kehidupan masyarakat sekarang, telah banyak terjadi konflik dan kebencian dimana-mana. Hal tersebut disebabkan oleh nilai-nilai kemanusiaan yang telah memudar di dalam masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu ditanamkan nilai-nilai pendidikan pada setiap individu. Novel dapat dijadikan panutan seseorang dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, karena novel memunculkan nilai-nilai positif bagi penikmatnya. Satu diantara nilai-nilai yang sangat berperan penting dalam membentuk kepribadian manusia adalah nilai pendidikan. Salah satu novel yang mengungkapkan nila-nilai pendidikan, yaitu novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya memiliki keunikan tersendiri, yaitu setting cerita novel ini diambil di Kota Bandung dan di dalamnya juga diungkapkan nilai-nilai pendidikan dari sebuah keluarga kecil. Selain itu, Dibandingkan dengan novel lain bertema pendidikan, novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya memiliki sisi menarik dari figur seorang ayah yang memberi dan menanamkan nilai pendidikan pada anaknya secara tidak langsung, namun melalui video rekaman berisi pengajaran yang telah dipersiapkan sebelum ia meninggal. Hal tersebut memperlihatkan tokoh Pak Gunawan memiliki pribadi yang tanggung jawab, penuh persiapan, kreatif, serta peduli pada anak dan istrinya.

Menurut Mustari (2014:4), Nilai-nilai pendidikan adalah suatu pandangan hidup bagi sekelompok orang atau masyarakat agar seseorang memiliki nilai kepribadian yang sesuai dengan kehidupan masyarakat serta dapat membentuk pribadi yang lebih baik sebagai individu, sosial, religius, dan intelektual yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan itu adalah segala hal yang berguna, yang diberikan secara sadar dan tanggung jawab dalam usaha memberikan perubahan terhadap sikap dan tingkah laku yang lebih baik. Hafid, dkk. (2014:113) mengungkapkan bahwa ada delapan belas jenis nilai yang dikembangkan dalam pendidikan, diantaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Enam nilai pendidikan yang akan diteliti di dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, yaitu religi, toleransi, kreatif, mandiri, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Bentuk-bentuk nilai-nilai pendidikan tesebut perlu dikaji lebih lanjut agar nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dapat diuraikan dengan jelas.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Nazir (2003:54) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Langkah- langkah dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) membaca dan memahami novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya secara mendalam, (2) mencatat dan menandai data-data yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan dalam Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, (3) mengidentifikasi data-data yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, (4) menginventarisasi data yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, dan (5) mengklasifikasi bagian-bagian yang akan dianalisis yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya.

Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi peneliti. Menurut Moleong (2010:330), triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian, baik data atau kesimpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti lain. Validator dalam penelitian ini yaitu Mila Kurnia Sari, S.S., M.Pd. Beliau adalah dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. Pemilihan validator ini

(7)

telah sesuai dengan kriteria validator yang baik karena yang bersangkutan pakar yang kompeten di bidang sastra dan pernah melakukan penelitian di bidang tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini diuraikan berdasarkan data yang diperoleh. Data yang akan disajikan pada bagian ini adalah data yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, yaitu nilai-nilai pendidikan religius sebanyak 8 data, nilai-nilai pendidikan toleransi sebanyak 6 data, nilai-nilai pendidikan kreatif sebanyak 7 data, nilai-nilai pendidikan mandiri sebanyak 7 data, nilai-nilai pendidikan peduli sosial sebanyak 5 data, dan nilai-nilai pendidikan tanggung jawab sebanyak 9 data. Jadi, secara keseluruhan data dalam penelitian ini sebanyak 42 data.

Nilai-nilai pendidikan religius dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dilihat dari beberapa peristiwa. Ryan, Miku, dan Dani adalah tokoh yang menggambarkan ibadah berwudhu dan shalat. Mereka melaksanakan kewajiban umat Islam tersebut dengan kemauan dan penuh kesadaran dari dalam diri sendiri tanpa ada unsur paksaan. Sebagai umat muslim, mereka merasa malu apabila tidak mengerjakan perintah Allah Swt. Nilai religius yang ditanamkan oleh orangtua mereka sedari dini, telah melekat dalam jiwa mereka. Cakra adalah salah satu tokoh yang menggambarkan sikap selalu bersyukur atas apa yang Allah Swt berikan. Seperti kebiasaan orang umat muslim lainnya yang mengadakan acara syukuran di setiap ada peristiwa tertentu, Cakra mengadakan syukuran dan selamatan atas rumah baru yang telah selesai dibangunnya.

Nilai-nilai pendidikan toleransi dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dilihat dari beberapa peristiwa. Nilai toleransi diterapkan oleh tokoh Satya kepada istri dan anak- anaknya. Salah satu contohnya adalah ketika pulang kerja, Satya melihat rumah yang sangat berantakkan. Semua suami di dunia yang telah lelah bekerja siang dan malam demi keluarganya, tentu ingin dimanjakan dengan kebersihan dan keindahan. Satya menerima semua itu dengan sabar. Satya tidak langsung marah pada istri dan anak-anaknya, ia menyikapi hal tersebut dengan bijak.

Menurutnya, wajar apabila rumah berantakan karena memiliki anak kecil dan laki-laki semuanya.

Selain itu, Satya juga memperlihatkan nilai pendidikan toleransi kepada istrinya ketika ia melihat dan merasakan sesuatu yang salah dengan cara istrinya dalam memasak. Satya bertanya dalam hati,

“Kenapa untuk memasak sedikit ini dapur bisa berantakan”. Namun, Satya tidak memarahi istrinya tersebut dan mencari sisi positifnya dari masakan istrinya. Setelah berpikir panjang, Satya sadar bahwa memang semua pekerjaan istri tersebut hanya kelihatannya saja yang mudah. Tapi, apabila dilakukan oleh suami, belum tentu bisa.

Nilai-nilai pendidikan kreatif dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dapat dilihat pada tokoh Pak Gunawan. Pak Gunawan menunjukkan kekrativannya dalam menyelesaikan suatu persoalan. Persoalan besar yang akan dihadapi setelah ia meninggal, yakni tidak bisa mendidik kedua anaknya hingga besar secara langsung. Namun, melalui pikiran kreatifnya, ia mampu mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah ia berpikir panjang, ia membeli sebuah alat, yakni handycam yang berguna untuk merekam sebuah momen yang diinginkan. Dengan bantuan alat tersebut, ia mendidik anak-anaknya hingga dewasa. Anak-anaknya tumbuh menjadi pria dewasa yang tampan luar-dalam.

Nilai-nilai pendidikan mandiri dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dapat dilihat pada tokoh Cakra. Sebagai seorang anak, Cakra telah mampu membiayai kebutuhan hidup dengan penghasilannya sendiri. Bahkan, ia telah mampu membangun rumah sendiri di usia muda. Kecerdasan, soft skill, dan kemauan yang ia miliki, membuat Cakra menjadi pria yang sukses di usia muda. Potensi yang ia kembangkan di dunia kerja, bos Cakra mempercayai dan mengangkat Cakra menjadi Deputy Directur sebuah bank swasta.

Nilai-nilai pendidikan peduli sosial dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya terlihat dari beberapa peristiwa. Pertama, Sikap saling tolong-menolong yang ditunjukkan oleh tokoh Pak Dadang yang bekerja sebagai supir ibunya Cakra, datang ingin membantu pekerjaan Cakra yaitu menalikan tanaman menjalar di perkarangan rumah barunya Cakra. Pak Dadang merasa terpanggil hatinya untuk membantu Cakra. Pak Dadang melakukan semua itu dengan ikhlas juga sebagai ucapan

(8)

terima kasih atas kebaikan Cakra selama ini kepadanya. Dalam hal inilah terjadi interaksi sosial yang mencerminkan nilai peduli sosial tolong menolong. Nilai peduli sosial ini menunjukkan adanya hubungan kasih sayang yang erat antara sopir dengan anak majikan. Kedua, sikap empati yang ditunjukkan oleh tokoh Bu Tyas. Ketika Bu Itje dirawat di rumah sakit, Bu Tyas datang menjengok dengan membawa makanan, obat, dan rambut palsu untuk Bu Itje. Bu Tyas menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada temannya yang sedang sakit. Rasa sakit Bu Itje juga dirasakan oleh Bu Tyas.

Nilai-nilai pendidikan tanggung jawab dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya terlihat dari beberapa peristiwa. Salah satunya ditunjukkan oleh tokoh Pak Gunawan. Pak Gunawan menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin rumah tangga. Pak Gunawan menyiapkan segala kebutuhan Bu Itje serta kebutuhan Satya dan Cakra, seperti pendidikan, asuransi, saham, penghasilan, dan lain sebagainya agar di kemudian hari tidak merepotkan orang lain. Hal tersebut beliau persiapkan sebelum meninggal dunia. Selain itu, nilai Pendidikan tanggung jawab juga ditunjukkan oleh tokoh Rissa sebagai ibu rumah tangga kepada keluarganya. nilai pendidikan tanggung jawab istri kepada keluarganya juga diimplikasikan oleh tokoh Rissa dalam mengatur rumah tangganya. Naluri seorang ibu dalam diri Rissa, selalu mengusahakan yang terbaik untuk keluarganya.

Rissa juga berperan dalam mengatur kehidupan rumah tangga. Ibu mampu mengatur rumah, keuangan, serta kesehatan keluarga. Semua dilakukan Rissa untuk membuat kehidupan keluarga menjadi teratur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya ini mengangkat tema nilai-nilai pendidikan dari sebuah keluarga yang berlatar budaya Sunda. Ada enam jenis nilai-nilai pendidikan yang diungkapkan dalam novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya, yaitu nilai-nilai pendidikan religius berkaitan dengan ibadah seperti berwudhu, mengerjakan shalat, syukur, berdoa kepada Allah Swt, mengunjungi tempat ibadah (masjid atau mushala), dan berakhlak baik kepada sesama manusia. Nilai-nilai pendidikan toleransi berkaitan dengan lapang dada menerima perbedaan dan saling pengertian. Nilai-nilai pendidikan kreatif berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dalam mencari alternatif pemecahan masalah dan kemampuan daya imajinasi dalam menghasilkan suatu karya. Nilai-nilai pendidikan mandiri berkaitan dengan kemandirian emosional dan kemandirian ekonomi. Nilai-nilai pendidikan peduli sosial berkaitan dengan sifat tolong menolong dan empati. Nilai-nilai pendidikan tanggung jawab berkaitan dengan tanggung jawab kepada keluarga yang meliputi: tanggung jawab suami kepada keluarga, istri kepada keluarganya, dan anak kepada keluarganya.

Peneliti mengharapkan dan mengemukakan beberapa saran, yaitu: kepada orang tua, supaya dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan pada putra-putrinya dengan baik karena nilai pendidikan adalah menjadi pedoman bagi anak-anak untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan rintangan ataupun godaan, dan diharapkan dengan nilai-nilai pendidikan tersebut, anak-anak akan menjadi manusia yang bijaksana; kepada pendidik, supaya dapat menjadikan novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran apresiasi sastra. Selain itu, dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan tersebut kepada siswa; kepada masyarakat, supaya dapat membantu dalam proses menanamkan nilai pendidikan kepada semua anggota masyarakat khususnya anak-anak, dengan membiasakan mereka untuk berbuat baik sesuai dengan nilai-nilai dan norma- norma yang ada; kepada peneliti selanjutnya yang hendak meneliti tentang nilai-nilai pendidikan dalam sebuah novel, agar lebih variatif dalam pemakaian teknik analisis datanya, sehingga dapat diperoleh makna yang lebih dalam dan akan lebih menggugah kesadaran setiap orang.

(9)

KEPUSTAKAAN

Esten, Mursal. 2013. Kesusasteraan: Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: CV Angkasa.

Hafid, Anwar dkk. 2014. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahmawati Fitri. 2015. Jurus Kilat Menguasai Sastra Indonesia. Jakarta: Laskar Aksara.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Jakarta: Bumi Aksara.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

The behavior of administrators influence development The linkage between value commitments and development is analyzed in terms of development- orientedness defined as a set of value