NILAI PENDIDIKAN NOVEL “PERINING DREAMS” KARYA REYHAN ABDURROHMAN DAN NOVEL “KIKA MAS GAGAH GO” KARYA HELVY. Irwan Akib, M.Pd atas segala bimbingannya mulai dari masa perkuliahan hingga proses penyelesaian disertasi ini.
ABSTRAK
Abstrak
This study aims to (1) describe the educational value in the novel "Mendayung Impian" by Reyhan Abdurrohman and the novel "Ketika Mas Gagah Pergi" by Helvy Tiana Rosa, (2) describe the given form of educational value in the novel Novelë. In addition, continuous research is needed for the novel "Mendayung Impian" by Reyhan Abdurrohman and the novel "Ketika Mas Gagah Pergi" by Helvy Tiana Rosa with different perspectives so that the reader can understand the message that the writer will give.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Novel “Mendayung Impian” dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” dikemas dengan bahasa yang sederhana, imajinatif, namun tetap memperhatikan kualitas isi. Saat membaca novel “Mendayung Impian” dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi”, pembaca serasa melihat potret nyata kehidupan masyarakat Indonesia.
Fokus Penelitian
Nilai-nilai budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Lea” karya Helvy Tiana Rosa merupakan pengamatan terhadap fenomena-fenomena yang lebih konkrit seperti tingkah laku dan benda-benda material sebagai akibat dari pencurahan konsep nilai. . melalui tindakan pola.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang relevan
- Pengertian Novel
- Jenis Novel
- Unsur yang Membangun Novel
- Penokohan
- Karakter
- Plot atau Alur
- Latar (setting)
- Amanah
- Titik Pengisahan (Sudut Pandang)
- Gaya Bahasa
Agama tidak hanya menyangkut aspek luar kehidupan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan pribadi manusia dalam keterpaduan hubungan secara total dalam keesaan Tuhan (Rosyadi dan novel Laskar Pelangi, hasil penelitian nilai-nilai budaya. Uzey (2009: 1) berpendapat tentang pengertian nilai-nilai budaya dalam kehidupan manusia, yang diperoleh melalui penafsiran masyarakat terhadap ruang dan waktu dalam berbagai novel. Nilai-nilai pendidikan a) Pengertian nilai a) Pengertian nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekstrinsik dengan mengkaji nilai agama, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya.
Kerangka Pikir
Nilai pendidikan yang paling banyak ditemukan dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman adalah nilai pendidikan sosial dan novel “Ketiga Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa adalah nilai religius. Dalam “Mas Gagah Lagi Ketiga” karya Helvy Tiana Rosa, penulis ingin para pembaca khususnya masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan umat beragama. Islam adalah pedoman terpenting dalam hidup.
Desain Penelitian
Dalam perkembangan penelitian kualitatif yang semakin kaya akan variasi, penelitian ini mempunyai fleksibilitas dalam bentuk dan strategi. Dari berbagai bentuk dan strategi yang dikembangkan selama ini, terlihat ciri-ciri utamanya semakin menonjol sehingga dapat dirumuskan dengan lebih jelas.
Definisi Fokus Penelitian
- Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah informasi yang dijadikan objek kajian yaitu kata, kalimat, ungkapan apa saja yang mendukung aspek nilai atau strategi dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” oleh Helvy Tiana Rosa. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman, sebanyak 299 halaman, terbitan Elex Mediakomputindo pada tahun 2014 di Jakarta, dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa, sebanyak 241 halaman. halaman, diterbitkan oleh Asma.Nadia pada tahun 2002 di Depok.
Teknik Pengumpulan Data
Mengidentifikasi nilai-nilai agama, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa. Mencatat seluruh data yang ditemukan berupa nilai-nilai pendidikan dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa. Menganalisis seluruh data yang diperoleh berupa nilai agama, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya dalam novel “Mendaung Impian”.
Mendeskripsikan unsur-unsur yang membangun karya sastra khususnya yang berkaitan dengan nilai agama, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdurrohman dan dalam novel tersebut. Mendeskripsikan nilai agama, nilai moral, nilai sosial dan nilai budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa.
Deskripsi Hasil Penelitian
- Nilai Pendidikan Religius
- Nilai Pendidikan Moral
- Nilai Sosial
- Nilai Budaya
Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah tentang pentingnya ilmu dan kesadaran bagaimana menghargai, mengisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Data di atas menggambarkan perkataan Mas Gagah kepada adiknya Gita yang mencoba menyadarkan dengan memberikan bacaan dan pedoman tentang batasan antara mohram yang selalu menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai keagamaan lain yang tergambar dalam novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa adalah sebagai berikut.
Abdurrohman sepuluh nilai pendidikan akhlak dalam novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa. Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah mengenai makna sabar, menyampaikan dan memberikan gambaran kepada Gita tentang ajaran Islam yang hakiki yang mengutamakan kesabaran umat Islam yang selalu menjadi sasaran fitnah oleh pihak-pihak yang tidak seiman. tidak suka Islam dan banyak hal lain yang berbicara buruk – menghina Islam. Abdurrohman dan sepuluh data nilai pendidikan sosial dalam novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa.
Data di atas menggambarkan sikap kepedulian Mas Gagah terhadap anak-anak lingkungan yang tinggal di daerah kumuh dan kolong jembatan. Data di atas menggambarkan sikap berani Mas Gagah ketika ketika terjadi kerusuhan, Mas Gagah berusaha menghadang massa yang hendak merusak rumah ibadah yang menjadi sasaran pengrusakan massa saat melintasi kawasan tersebut, padahal Mas Gagah tahu risiko yang akan dia hadapi ketika menghadapi ratusan tumpukan. Abdurrohman dan sebanyak empat data nilai pendidikan budaya dalam novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa.
Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah terhadap pengajaran Gita. Budaya Timur masih perlu mewarnai kehidupan seharian; adat dan budaya mengetuk pintu dan memberi salam telah melahirkan rasa saling menghargai. Data di atas menggambarkan sikap Mas Gagah terhadap tabiatnya yang menjaga kehormatan diri dan orang lain, mengajar Gita tentang adat dan budaya Sunda yang penting diterapkan dalam kehidupan, adat Sunda yang sentiasa menitikberatkan kesopanan dan tingkah laku yang baik, tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Hasil Pembahasan
- Nilai Pendidikan Religius
- Nilai Pendidikan Sosial
- Nilai Pendidikan Budaya
Bentuk penyampaian nilai pendidikan dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa adalah sebagai berikut. Mimpi Mendayung” karya Reyhan M. Abdurrohman merupakan nilai pendidikan sosial dan novel “Ketiga Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa merupakan nilai religius. Nilai pendidikan agama terdapat dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman dan “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa digambarkan melalui sikap para tokoh terhadap ketaatan dan ibadah beragama.
Nilai pendidikan akhlak dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa digambarkan melalui baik buruknya tingkah laku para tokoh dalam novel tersebut. Nilai pendidikan sosial dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa disampaikan melalui refleksi kehidupan para tokohnya. Hal serupa juga digambarkan oleh tokoh-tokoh dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa, sehingga nilai-nilai sosial dalam novel tersebut dapat dilihat sebagai cerminan kehidupan. di masyarakat.
Nilai pendidikan budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa digambarkan melalui tingkah laku dan benda atau produk masyarakat Melayu. Nilai-nilai budaya dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa dapat dilihat dari tingkah laku masyarakat sehari-hari dan benda-benda khasnya. Dan ditemukan gambaran nilai pendidikan agama sebanyak (4) data, nilai pendidikan moral sebanyak (11) data, nilai pendidikan sosial sebanyak (12) data dan nilai pendidikan budaya. sebanyak (6) data, serta pada novel “Ketika Mas Gagah Lea” karya Helvy Tiana Rosa ditemukan gambaran nilai pendidikan agama sebanyak (23) data, nilai pendidikan moral sebanyak ( 10) data, nilai pendidikan sosial sebanyak (10) data dan nilai pendidikan budaya sebanyak (4) data.
PENUTUP
Kesimpulan
Nilai-nilai pendidikan yang paling sering muncul dalam novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan “Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa adalah nilai-nilai pendidikan sosial dan pendidikan agama. Sebab, penulis ingin agar para pembaca khususnya masyarakat Indonesia sadar akan kepeduliannya terhadap sesama, terutama dalam hal pendidikan dan menjadikan agama sebagai pedoman dan landasan dalam hidup. Berdasarkan rumusan masalah yang kedua, dapat disimpulkan bahwa bentuk penyampaian nilai-nilai pendidikan terdapat dalam novel “Mendayung Impian”.
Dalam hal ini nilai-nilai pendidikan lebih tersampaikan secara langsung karena penulis ingin memudahkan pembaca memahami makna cerita yang disampaikan.
Saran
Kertika Mas Gagah Lagi” karya Helvy Tiana Rosa dengan sudut pandang berbeda terhadap permasalahan tersebut, misalnya kaitannya dengan nilai-nilai kehidupan, sehingga pemahaman pembaca terhadap pesan yang disampaikan penulis dalam karyanya semakin mendalam. Pembaca novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa diharapkan dapat mengambil pelajaran bahwa hidup tidak pernah lepas dari kerangka nilai. Selepas SMA, Helvy Tiana Rosa yang lahir di Medan, 2 April 1970, menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Ilmu Budaya UI jurusan sastra Arab, magister sastra di Fakultas Seni UI, dan gelar Ph.D. D. dalam pengajaran bahasa di UNJ.
Selagi Helvy Tiana Rosa sibuk menulis karya sastra, ia juga aktif bekerja sebagai editor dan pemimpin redaksi majalah Annida. Kapasitas dan pengalamannya sebagai Ketua Umum FLP sekaligus pendirinya, Helvy Tiana Rosa rutin diundang untuk memberikan ceramah dan pelatihan penulisan karya sastra di dalam dan luar negeri. Nama Helvy Tiana Rosa yang lebih dikenal oleh sebagian pecinta sastra sebagai penulis cerpen ternyata juga pandai menulis cerita puisi.
Keseharian Helvy Tiana Rosa selain menjadi penulis adalah dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Jakarta. Namun hanya di tempat yang jauh dia bisa bersembunyi dan mulai mencapai apa yang diimpikannya. Vano merahasiakan identitasnya dan memperkenalkan dirinya sebagai Topan. Lestari terpaksa menerima lamaran tersebut karena ayahnya terlilit hutang yang cukup banyak dan tidak mampu membayar.Vano berusaha membantu Lestari.