• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Pada dasarnya karya sastra tidak hanya mengandung nilai hedonik (kesenangan) secara langsung bagi penikmatnya, tetapi karya sastra juga mengandung nilai-nilai pendidikan yang perlu dipertahankan.

Dengan demikian, perlu adanya pemertahanan nilai-nilai pendidikan khususnya nilai pendiidkan sosial dan pendidikan religius dalam penyusunan karya sastra. Selain itu, disarankan juga diadakan penelitian lebih lanjut terhadap novel “ Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdrrohman dan

Kertika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa dengan sudut permasalahan yang berbeda, misalnya dari segi nilai-nilai kehidupan, sehingga pemahaman pembaca terhadap pesan yang disampaikan pengarang dalam karyanya semakin dalam

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran dan usulan sebagai berikut:

1. Kepada mahasiswa Pascasarjana jurusan Bahasa dan sastra Indonesia diharapkan dapat mengembangkan penelitian sastra dengan sebaik- baiknya, khususnya dalam menganalisis nilai pendidikan dalam sebuah novel.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang mengambil novel ini sebagai objek penelitian, diharapkan dapat meneliti dan mengkaji hal-hal lain yang juga sangat penting dalam karya sastra.

3. Kepada pembaca novel “Mendayung Impian” karya Reyhan M.Abdurrohman dan novel “Ketika Mas Gagah Pergi” karya Helvy Tiana Rosa , di harapkan mengabil sebagai pelajaran bahwa kehidupan ini tidak pernah lepas dari kerangka nilai- nilai. oleh karena itu, di harapkan hadir

dalam benak individu kesadaran keritis untuk mendalami dan memahami nilai pendidikan dalam karya sastra dapat diaplikasi kan dalam kehidupan..

4. Kepada pembaca diharapkan dapat memperoleh mamfaat dari hasil penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sabulloh Ayoh. 2011. Pengantar Pendidikan Filsafat. Bandung: Alfabeta

Damin. 2010. Psikologi Pendidikan (Dalam Persepsi Baru). Bandung : Alfabeta.

Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

H. Maslow Abraham , 2013. A Theory of Human Motivation (Paperback).

U.S.A : Martino Fine Books.

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Herlianingsih. e-journal. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Tanjungpinang

Junaedie, Moha. 1994. Apresiasi Sastra Indonesia. Ujung Pandang: CV.

Putra Maspul Ujung Pandang.`

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Latif Abdul, 2009. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: PT.

Refika Adimata.

Mahayana, Maman S. 2007. Ekstrinsikalitas Sastra Indonesia. Jakarta:

Rajawali Perss.

Muhadjir, Noeng. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Telaah Positivistik, Rasoinalistik, Phenomenologik, Realisme Metaphisik. Yogyakarta:

Rake Sarasin.

Moeliono, Anto M. Tanpa tahun. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia: Ancangan Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa.

Surabaya: Djambatan.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Parmini Ni Kadek dkk, e-Journal Volume: Vol: 2, 2014 . Nilai-nilai Pendidikan Pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Undiksha Singaraja

Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Ratna, Noman Kutha. 2008. Poskolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosyadi. 1995. Nilai-nilai Budaya dalam Naskah Kaba. Jakarta: CV Dewi Sri

_______, 2007. Sastra dan Cultural Studies: refresentase fiksi dan fakta.

Yogyakarta: Pustaka Pela Sholahuddin, Muhammad. Ekonomi yang Sejahterah, Mandiri dan Berkah. Majalah al-wa’ie. No. 107 Tahun IX 1- 31 Juli 2009.

_______, 2007. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sabarani, e-journal. 2013. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Sastrawati, Ekarini. 2007. Sosiologi Sastra. Surabaya: UMM Malang.

Semi, M. Atar. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Semi, Atar. M. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya

Sirozi, M. 2005. Politik pendidikan: Dinamika Hubungan antara Kepentingan Kekuasaan Praktik Penyelenggara Pendidikan. `Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjiman, Panut. 1984. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugiono. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suhaeb,Abdul Djihil. 1979. Karaktorologi. Ujung pandang: IKIP.

Sukada,Madu. 1993.Pembinaan Kritik Sastra Indonesia Masalah Sistematika Struktur Fiksi. Bandung: Angkasa.

Sumarjo, Jako. 1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni.

Suparto. 2008. Fungsi dan Pengertian Nilai Sosial (http: //www.pengertian- nilai-sosial-sosiologi-ip, Diakses, 10 Juni 2009)

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMA. Bandung: Erlangga.

Sutopo, H.B. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif (Metologi untuk Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya), Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Tarigan. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Tilaar, H.A.R. 2008. Kebijakan Pendidikan: Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan Dan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Uzey. 2009. Macam-macam Nilai. (http://uzey.blogspot.com/2009/09/

pengertian-nilai. diakses pada tanggal 25 Oktober 2009).

Wellek, Rene dan Weren, Austin. 1993. (Teori Kesusastraan). Jakarta : PT.

Gramedia.

Woods. 2008. Pengertian Nilai Sosial. (http://www. Pengertian- nilai- sosial-Ip, Diakses, 10 Juni 2009)

Zaidan, Abdul Razak, dkk. 1994. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Balai Pustaka.

Zaenul Fitri Agus,2012. Reinventing Human Character ( Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Dan Etika Di Sekolah). Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

LAMPIRAN 1

BIOGRAFI SINGKAT REYHAN M. ABDURROHMAN

Penulis ini sebenarnya mempunyai nama asli Mohammad Abdurrohman (tanpa embel-embel Reyhan). Sedangkan nama Reyhan dipilih sebagai hoki sekaligus nama pena sekarang. Si pempi yang masih berusaha mengejar mimpinya ini adalah alumni SMK Wisudha Kudus Jurusan Teknik Audio Vedio, sekarang masih berjuang menyelesaikan S1 Akuntasinya di Universitas Pandanaran (Unpand) Semarang. Dua jurusan yang saling bertolak belakang apalagi sama sekali tidak ada kaitannya dengan dunia litrasi, namun Reyhan menikmatinya.

Sebenarnya kegiatan menulisnya berawal dari iseng, namun kini ia malah sudah terlanjur cinta dengan menulis. Meski sebenarnya mempunyai banyak hobi yang sering berubah-ubah.

Si taurus yang menyukai warna putih dan biru ini lahir d Kudus pada 18 Mei 1994. Pengalaman di dunia tulis menulispun masih dangkal.

Memutuskan untuk menjalani hobi ini di akhir tahun 2012, hingga menghantarkan beberapa karyanya terpublikasi dalam beberapa buku analogi bersama penulis lain: Ototo wa koibito (Ping!!! 2013), curhatku untuk semesta (de TEENS, 2013),Ibuku berbeda (de TEENS 2013). Di awal tahun 2014. Menerbitkan novel solo perdananya berjudul ajari melupakanmu (Zuttu,2014)

.

LAMPIRAN 2

BIOGRAFI SINGKAT HELVY TIANA ROSA

Kegemaran membaca dan menulis Helvy Tiana Rosa telah digeluti sejak kecil. Perempuan yang dilahirkan dari keluarga yang gemar menulis, terutama ayahnya yang seorang penulis lirik lagu Jangan Ada Dusta Di Antara Kita. Sebuah lagu yang sangat populer yang dinyanyikan oleh Dewi Yull. Putri dari Amin Usman dan Maria Eri Susianti sering mencorat-coret di buku untuk menulis catatan harian. Kegemaran mencorat-mencoret itu terus dilakukan hingga ia duduk di bangku sekolah. Setelah tamat SMA, Helvy Tiana Rosa yang dilahir di Medan, tanggal 2 April 1970, meyelesaikan S1 di Fakultas Sastra UI jurusan Sastra Arab, S2 jurusan Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Budaya UI dan S3 Pendidikan Bahasa UNJ.

Perempuan yang sangat bersahaja telah menulis dan menerbitkan karya sastra, yang boleh dikatakan banyak, yaitu 30 buah. Beberapa karya sastra, baik cerpen maupun tulisan-tulisannya dalam bentuk esai juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Arab, Jepang serta Swedia. Di sela-sela kesibukan Helvy Tiana Rosa menulis karya sastra, ia juga pernah aktif bekerja sebagai redaktur dan pemimpin Redaksi Majalah Annida (1991—2001). Sebuah majalah bernuansa islami yang ditujukan untuk remaja. Di samping menulis puisi dan cerpen serta sebagai redaktur, ia pernah juga menulis 10 naskah drama dan menyutradai pementasan-

pementasan Teater Bening. Teater Bening adalah teater yang anggotanya mayoritas perempuan.

Teater ini didirikan Helvy ketika dia masih aktif sebagai mahasiswa di FSUI tahun 1990. Sebagai seorang penulis perempuan, semangat menulis Helvy Tiana Rosa tidak pernah padam. Dia menginginkan agar kegiatan menulis merupakan sebuah kegiatan seperti halnya makan. Karenanya, Helvy ingin agar di seluruh pelosok negeri ini kegiatan menulis menjadi sebiah kegiatan rutin yang harus terus menerus dilakukan.

Dengan obsesinya itu pada tahun 1997, Helvy mendirikan Forum Lingkar Pena (FLP). Forum Lingkar Pena merupakan suatu gerakan fenomenal di bidang penulisan bagi kalangan muda yang ada lebih dari 125 kota di Indonesia dan mancanegara. Ia terpilih sebagai Ketua Umum FLP (1997—

2005). Kapasitas dan pengalamannya sebagai ketua umum FLP, sekaligus pendirinya, Helvy Tiana Rosa secara rutin diundang memberikan ceramah dan pelatihan penulisan karya sastra keliling Indonesia dan luar negeri.

Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Hongkong, Jepang, Mesir, hingga Amerika Serikat adalah negara-negara yang sudah dikunjungi Helvy dalam memotivasi kegiatan menulis fiksi.

Pengalaman lainnya yang pernah digeluti Helvy adalah Ketua Departemen Litbang Yayasan Prakasa Insan Mandiri (1997—2002), Litbang Senat Mahasiswa UI (1994—1995, dan Litbang Senat Mahasiswa FSUI (1993—1994). Karena dedikasi dan semangat yang dikobarkan Helvy dalam

dunia tulis menulis membuat surat kabar Tempo menyebutnya sebagai

“Lokomotif Penulis Muda Indonesia”.

Nama Helvy Tiana Rosa yang oleh sebagian penikmat kesusastraan lebih dikenal sebagai penulis cerpen, ternyata juga piawai menulis cerpen puisi. Puisinya yang berjudu Fi Sabililah memenangkan Sayembara Penulisan Puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Yayasan Iqra (1992) dengan Ketua Dewan Juri HB. Jassin, dan lain-lain.

Kesibukan sehari-hari Helvy Tiana Rosa, selain sebagai pengarang adalah dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Jakarta. Istri dari Tomi Satryatomo, yang bekerja di Media Televisi dan bunda dari putra peyair Abdurrahman Faiz dan Nadya Paramitha ini pernah menjadi Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (2003—

2006). Sampai sekarang Helvy, sang pendiri Forum Lingkar Pena masih diamanatkan sebagai Ketua Majelis Penulis FLP, dan sejak 2006 menjadi Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera).

Helvy menulis puluhan buku. Beberapa cerpennya telah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris, Arab, Jepang, Perancis, Jerman,Swedia. Di samping itu ia adalah editor puluhan buku dan kerap diundang sebagai juri dalam berbagai sayembara penulisan di dalam dan luar negeri.Buku :

1. Bukavu (LPPH), 2008)2. Catatan Pernikahan (LPPH, 2008)3. Tanah Perempuan, Naskah Drama (Lapena, 2007)4. Risalah Cinta (Lingkar Pena Publishing House, 2005)5. Menulis Bisa Bikin Kaya! (MVP 2006)

6. Perempuan Bermata Lembut ( Antologi Cerpen Bersama, FBA Press 2005) 7. Ketika Cinta Menemukanmu (Antologi Cerpen Bersama, Gema Insani Press 2005)8. Dokumen Jibril (Antologi Cerpen Bersama, Republika 2005)9.

Jilbab Pertamaku (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2005) 10.1001 Kisah Luar Biasa dari Orang-orang Biasa (Penerbit Anak Saleh 2004)11.Dari Pemburu ke Teurapeutik (Antologi Cerpen Bersama, Pusat Bahasa 2004)12.Lelaki Semesta (Antologi Cerpen Bersama, LPPH, 2004) 13.Matahari Tak Pernah Sendiri I (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004) 14.Di Sini Ada Cinta! (Kumpulan Tulisan Bersama, LPPH, 2004) 15.Leksikon Sastra Jakarta (DKJ dan Penerbit Bentang, 2003) 16.Segenggam Gumam, Esai-esai Sastra dan Budaya (Syaamil, 2003) 17.Bukan di Negeri Dongeng (Syaamil, 2003)18.Lelaki Kabut dan Boneka/

Dolls and The Man of Mist, Kumpulan Cerpen Dwi Bahasa (Syamil, 2002) 19.Wanita yang Mengalahkan Setan, Kritik Sastra (Tamboer Press, 2002) 20.Pelangi Nurani (Syaamil, 2002)21.Sajadah Kata (Antologi Puisi Bersama, Syaamil, 2002)22.Kitab Cerpen: Horison Sastra Indonesia (Yayasan Indonesia & Ford Foundation,2002)23.Dunia Perempuan (Antologi Cerpen Bersama, Bentang, 2002)24.Ini…Sirkus Senyum (Antologi Cerpen Bersama, Komunitas Bumi Manusia, 2002)25.Luka Telah Menyapa Cinta (Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2002)26.Kado Pernikahan (Antologi Cerpen Bersama, Syaamil, 2002)27.Graffiti Gratitude (Antologi Puisi Bersama, Penerbit Angkasa, 2001)28.Dari Fansuri ke Handayani (Penerbit Horison dan

Ford Foundation, 2001)29.Ketika Duka Tersenyum (Antologi Cerpen Bersama, FBA Press, 2001)30.Titian Pelangi, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)31.Hari-Hari Cinta Tiara, Kumpulan Cerpen (Mizan, 2000)32.Akira no Seisen/ Akira: Muslim wa tashiwa, Novel (Syaamil, 2000)33.Pangeranku, Cerita Anak (Syaamil, 2000)34.Manusia-Manusia Langit, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 2000)35.Nyanyian Perjalanan, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)36.Hingga Batu Bicara, Kumpulan Cerpen (Syaamil, 1999)37.Lentera (An Najah Press,1999)38.Kembara Kasih, Novel (Pustaka Annida, 1999)39.Sebab Sastra yang Merenggutku dari Pasrah, Kumpulan Cerpen (Gunung Jati, 1999)40.Ketika Mas Gagah Pergi, Kumpulan Cerpen (Pustaka Annida, 1997. Syahmil )41.Mc Alliester, Novel (Moslem Press, London, 1996) 42.Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia (Kumpulan Tulisan Bersama, Grasindo, 2000.)43.Kembang Mayang (Antologi Cerpen Bersama, Penerbit Kelompok Cinta Baca, 2000)44.Sembilan Mata Hati (Antologi Cerpen Bersama, Pustaka Annida, Jakarta, 1998)Naskah Drama :Menulis naskah dan menyutradarai pementasan Teater Bening di Gedung Kesenian Jakarta, Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Auditorium Fakultas Sastra UI, serta keliling kampus di Jawa dan Sumatera (1991-2000) 1. Tanah Perempuan (2005)2. Mata ai rmata Merdeka (bersama Rahmadiyanti, 2000).3. Pertemuan Perempuan (bersama Muthiah Syahidah, 1997)4. Mencari Senyuman (1998)5. Sebab Aku Cinta, Sebab Aku Angin (1999)6. Luka Bumi (1997)7. Fathiya dari Srebrenica (1994)

8. Maut di Kamp Loka (1994)9. Negeri Para Pesulap (1993)10.Aminah &

Palestina (1991) PENGHARGAAN

• Juara III Lomba Cipta Puisi Yayasan Iqra Tingkat Nasional ( 1992 )

• Cerpen Terbaik Majalah Sastra Horison ( 1990 – 2000 )

• Muslimah Berpretasi versi Majalah Amanah (2000)

• Lingkar Pena Award sebagai Kumpulan Cerpen Terpuji ( 2002 )

• Ummi Award dari Majalah Ummi ( 2004 )

• Penghargaan bagi Wanita Indonesia Terkemuka oleh Tabloid Nova dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ( 2004 )

• Muslimah Teladan versi Majalah Alia (2006)

• Tokoh pembukuan IBF Award IKAPI ( 2006 )

• Tokoh Sastra Eramuslim Award ( 2006 )

• Indonesia Woman Icon oleh Majalah Gatra ( 2007 )

• Award untuk Dosen Terbaik oleh Universitas Negeri Jakarta ( 2008 )

• Danamon Award mengusung Forum Lingkar Pena yang ia dirikan ( 2008 )

• Bukavu terpilih sebagai calon dari Khatulistiwa Literary Award 2008 ( 2008 )

• Penghargaan PKS sebagai salah satu Pemimpin Muda 100 di Indonesia ( 2008 )

• Kartini Award sebagai salah satu Perempuan Paling Menginspirasi di

Indonesia, oleh Tabloid Wanita Indonesia ( 2008 ) dan Majalah Kartini ( 2009)

LAMPIRAN 3

SINOPSIS NOVEL “MENDAYUNG IMPIAN” KARYA REYHAN M.

ABDURROHMAN

Novel ini menceritakan kisah tentang seorang pemuda bernama Tevano Aliandra Putra yang sejak kecil bermimpi menjadi guru. Akan tetapi, hambatan Vano (panggilan Tevano) justru datang dari ayahnya tidak senang jika Vano menjadi guru. Alasannya adalah gaji guru yang kecil. Ayahnya yang seorang pengusaha sukses, pemilik pabrik rokok dan pabrik peralatan elektronik ternama, menginginkan Vano akan meneruskan usaha keluarga.

Saat sekolah kelas menengah, Vano dipaksa untuk mengambil jurusan akuntansi di SMK terbaik di kotanya. Setelah lulus sarjana dari jurusan business management di Paris, ayahnya meminta Vano untuk melanjutkan S2 di Jerman. Mengikuti kehendak orang tua yang bertolak belakang dengan impiannya, membuat Vano menolak permintaan ayahnya. Vano merencanakan untuk pergi dari rumah ke sebuah pedalaman di tengah hutan Kalimantan Barat bernama Kampung Meliau. Vano sempat dihantui kebimbangan, di satu sisi, ia ingin mewujudkan mimpi masa kecilnya. Di sisi lain, ia tidak ingin membuat ibunya khawatir akan keberadaannya. Tapi, semangat mengajar, perjuangan memberantas kebodohan, dan dasar cinta yang membuatnya kuat. Vano secara diam-diam berngakat ke pedalaman Kalinmantan Barat yaitu ke Desa Meliau. Desa Meliau tidak ada listrik. Situasi

yang jauh berbeda dengan kehidupan Vano bersama orang tuanya. Vano harus membiasakan diri tinggal di lingkungan yang memiliki banyak keterbatasan. Tetapi, hanya di tempat terpencil itulah, ia bisa bersembunyi, sekaligus mulai merengkuh apa yang telah dicita-citakan.Vano merahasiakan identitasnya dan memperkenalkan diri sebagai Topan.

Selama di Meliau, Vano tinggal di rumah Apai (bapak) Sahat, yang dianggap Vano sebagai sosok ayah yang ideal. Apai Sahat juga yang membantu Vano bisa mengajar di SD Mini Penggerak. Vano terkejut saat pertama kali melihat SD yang hanya beratapkan seng yang sudah berkarat.

Setiap kelas hanya memiliki tiga sampai empat murid. Melihat semangat murid-murid yang harus berangkat sekolah menggunakan perahu dayung dan melewati hutan. Meskipun honor yang akan diterima sangat kecil, tetapi Vano tidak mempermasalahkannya. Sekolah itu hanya ada dua orang guru, seorang kepala sekolah yang bernama Inai (ibu) Atin dan dibantu oleh perempuan muda asli Meliau bernama Lestari. Cara mengajar Vano yang tidak biasa, membuat Lestari tidak suka dengan kehadiran Vano. Lestari menganggap Vano hanya bermainmain dan tidak serius dalam mengajar.

Tetapi Vano memiliki pandangan lain. Ketika sekolah tersebut mendapat undangan lomba baca puisi, sikap Lestari pun berseberangan dengan Vano.

Lestari beranggapan bahwa sekolah mereka tidak perlu mengirimkan muridnya untuk mengikuti lomba karena faktor biaya. Selain itu, kalaupun ikut pasti akan kalah bersaing dengan sekolah-sekolah dari kota lain. Vano justru

berpendapat bahwa harus ada muridnya yang mengikuti lomba tersebut, untuk menambah pengalaman. Vano juga memotivasi muridnya untuk mau mengikuti lomba itu. Tetapi Vano kesulitan melatih muridmuridnya berpuisi, karena Vano sama sekali tidak menguasai puisi. Beruntung, Widya, keponakan Apai Sahat yang berasal dari kota sempat datang berkunjung.

Widyalah yang memilih sekaligus melatih murid yang akan mengikuti lomba baca puisi. Meskipun hanya melatih satu hari, hal itu sangat membantu.

Kehadiran Widya, lagi-lagi membuat sikap Lestari menjadi tidak bersahabat.

Dua hari menjelang perlombaan, ada kabar dari panitia lomba bahwa teks puisi yang akan diperlombakan mengalami perubahan. Vano pun kebingungan. Widya sudah kembali ke kotanya, sedangkan dirinya tidak mengerti puisi sama sekali. Ia pun akhirnya minta bantuan kepada Lestari yang ternyata pernah menjadi juara lomba baca puisi sewaktu duduk di bangku SMA. Awalnya Lestari enggan. Setelah diDesak, akhirnya mau juga.

Vano dan Lestari ditugaskan Inai Atin untuk mengantar perwakilan murid yang akan mengikuti lomba di Lanjak. Perlombaan itu membawa dua piala kemenangan bagi SD Mini Penggerak. Sepulang dari Lanjak, Vano dan Lestari semakin akrab. Vano pun jatuh hati pada Lestari. Hati Vano seakan teriris ketika mengetahui gadis pujaan hatinya akan dinikahi oleh pria tua yang sudah mempunyai tiga istri. Lestari terpaksa menerima pinangan itu, karena ayahnya terlilit hutang yang cukup besar dan tidak sanggup membayar.Vano berusaha untuk membantu Lestari. Vano melunasi hutang

ayahnya Lestari, dengan harapan Lestari dapat menikah dengan pria yang dicintainya. Karena gagal menikahi Lestari, pria itu akhirnya menculik Lestari.

Vano, Apai Sahat dan ayahnya Lestari mencari hingga ke kota seberang di Putussibau. Lestari disekap disebuah gudang.

Dengan bantuan Polisi, akhirnya Lestari dapat diselamatkan. Sewaktu menemani Lestari ke kantor Polisi untuk dimintai keterangan, ternyata salah seorang polisi mengenali wajah Vano yang masuk dalam Daftar Orang Hilang (DPO). Setelah dihubungi, orangtua Vano pun datang bersama Widya yang ternyata juga menyukai Vano. Melihat rahasianya terbongkar, Lestari pun marah karena merasa dibohongi. Akhirnya Vano menyetujui untuk pulang dan menuruti permintaan ayahnya, dengan syarat ayahnya harus membantu renovasi SD Mini Penggerak dan melengkapi fasilitas sekolah tersebut.

Vano pulang dengan berat meninggalkan tanah Meliau, impiannya telah selesai. Bagaimanapun ia sudah sedikit mewujudkan mimpinya. Dia pergi tanpa pamit terhadap muridmuridnya dan warga Meliau. Vano berjanji suatu saat nanti setelah menyelesaikan studi S2-nya di Jerman, ia tetap bertekad akan kembali ke Desa Meliau.

LAMPIRAN 4

SINOPSIS NOVEL “KETIKA MAS GAGAH PERGI” KARYA HELVY TIANA ROSA

Novel ini bercerita tentang seorang pria cerdas dan tampan yang kuliah di Fakultas Teknik Sipil bernama Mas Gagah (Hamas Syahid).Dia memiliki seorang adik yang sangat cantik bernama Gita (Aquino Umar) yang masih sekolah dibangku SMA.

Suatu ketika Mas Gagah seperti mendapatkan hidayah dari tuhan, yang menyebabkan dia sangat fanatik dan senang sekali mempelajari dunia agama. Tak sedikit warga yang tinggal di dekat rumahnya juga sedikit demi sedikit mulai suka pempelajari tetang agama, begitu puladengan para preman yang juga ikut mendapatkan hidayah.

Akan tetapi sang adik Mas Gagah awalnya sedikit menolak perubahan yang dia alami kakaknya, namu dengan seiring waktu berjalan Gita sedikit demi sedikit mau mengikuti perintah kakaknya dan juga mau mempelajari tentang agama, yang berdampak iya sekarang sudah menggunakan pakaian yang sopan dan berjilbab.

Suatu hari timbullah suatu kerusuhan di salah satu tempat ibadah yang berada dekat di kediaman Mas Gagah, Mas gagah mencoba untuk menangkan keributan tersebut, akan tetapi dia tidak bisa menghadapinya

Dokumen terkait