PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Banyak inovasi pendidikan yang memasukkan seni pencak silat sebagai sarana penanaman nilai-nilai pendidikan khususnya pendidikan Islam kepada siswa atau anak didiknya. Selain itu masih ada masyarakat yang memandang kegiatan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate kurang memperhatikan pendidikan atau ajaran yang diberikan. Untuk itu pencak silat Persaudaraan Setia Terate dinilai sangat cocok dijadikan alternatif lain dalam menegakkan nilai-nilai pendidikan Islam.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang “Nilai-nilai Pendidikan Islam pada Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Desa Tempurrejo Widodaren Ngawi”.
Identifikasi Masalah
Masih banyak nilai-nilai pendidikan Islam yang belum diketahui siswa dalam organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Tempurrejo Widodaren Ngawi. Terdapat perbedaan pengetahuan dan pemahaman terhadap nilai-nilai pendidikan Islam pada organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Tempurrejo Widodaren Ngawi.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Kajian Teori
- Nilai-nilai Pendidikan Islam
- Pencak Silat
- Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Segala gagasan, konsep dan pemikiran yang berkaitan dengan pendidikan merupakan bagian dari makna pendidikan Islam. Sumber-sumber pendidikan Islam yang dimaksud adalah segala acuan atau rujukan dari mana timbul ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang akan dikembangkan dalam pendidikan Islam. Menurut Duryat, fungsi dan tugas pendidikan Islam merupakan suatu kesatuan tanpa batas, sesuai dengan tujuan pendidikan Islam.
Setiap aspek pendidikan Islam mengandungi nilai-nilai agama yang dapat memberikan panduan hidup manusia.
Kajian Hasil Penelitian
Perbedaan penelitian pertama dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah fokus penelitiannya, pada penelitian ini fokus penelitiannya adalah pada nilai-nilai karakter. Kesamaan penelitian ini dengan apa yang telah peneliti lakukan adalah fokus penelitiannya pada kedua Pencak Silat tersebut. Dan yang membedakan penelitian kedua dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah fokus penelitiannya, dalam penelitian ini fokus penelitiannya adalah pada nilai-nilai pendidikan moral sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti fokus penelitiannya adalah tentang nilai-nilai pendidikan Islam yaitu nilai I'tiqodiyah, nilai Khuluqiyah dan nilai Amaliyah.
Kerangka Berfikir
Pendidikan Islam tidak hanya dapat diperoleh dari pembelajaran formal saja, namun banyak pula kegiatan pembelajaran nonformal yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam. Salah satu kegiatan yang digunakan untuk membangun pendidikan Islam adalah seni bela diri Indonesia atau lebih dikenal dengan pencak silat. Pencak silat tidak hanya mengajarkan gerakan-gerakan yang mengedepankan aktivitas fisik dan penguatan mental, seperti dalam kegiatan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate tidak lepas dari pengajaran ajaran agama, etika moral dan akhlak yang baik.
Dalam Persaudaraan Setia Hati, Terate juga melahirkan manusia-manusia yang manusiawi, berakhlak mulia, rendah hati, mencintai segala makhluk dan mempererat tali persaudaraan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Tempurrejo yang terjadi dalam kenyataan. Masih terdapat anggota pencak silat PSHT yang masih menggunakan keahliannya untuk hal-hal negatif yang dapat menimbulkan permasalahan sosial di masyarakat. Selain itu masih ada masyarakat yang salah kaprah terhadap pendidikan yang diajarkan dalam kegiatan pencak silat Persaudaraan Setia Terate.
Mereka juga beranggapan bahwa dalam kegiatan tersebut hanya diajarkan gerak seni, senam, jurus, tendangan, menangkis dan memukul, bahkan ada pula yang beranggapan hanya melatih tarung dan kanuragan dan tidak ada pengajaran yang sesuai dengan pendidikan Islam. Bahkan, dalam pelatihan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), siswa tidak hanya diajarkan kegiatan pencak silat saja, tapi juga.
METODE PENELITIAN
- Metode Penelitian
- Setting Penelitian
- Subyek dan Informan Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menyajikan data mengenai pelaksanaan kegiatan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Beliau juga ingin memperkenalkan estetika dan keunikan ajaran Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Disini penulis akan menjelaskan gerakan pembuka pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan maknanya.
Dalam organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Terate di desa Tempurrejo terdapat keyakinan dasar yang membentuk akidah Islam. Pelajar Pencak Silat dari Persaudaraan Setia Terate hendaknya mampu menerapkan pendidikan Islam yang dipelajari dalam kehidupannya. Saya : Berapa batasan umur untuk mengikuti latihan persaudaraan setia hati pencak silat Terate disini mbak.
Saya : Berapa batas waktu latihan Pencak Silat Persaudaraan Setia Terate di Tempurrejo pak? Saya : Lalu berapa batas waktu untuk mengikuti kegiatan Pencak Silat Persaudaraan Setia Terate di Tempurrejo pak? Hasil wawancara pada malam ini adalah untuk mengetahui manfaat latihan berpasangan (lanjutan) dalam kegiatan pencak silat Persaudaraan Setia Terate di Desa Tempurrejo.
Topik: Wawancara Nilai-Nilai Edukasi Dalam Ajaran Pencak Silat Persaudaraan Setia Terate di Tempurre. Topik : Wawancara Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pengukuhan Gerakan Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati Terate.
HASIL PENELITIAN
Fakta Temuan Penelitian
Gambaran Umum Organisasi Persaudaraan Setia Terate, bertempat di rumah Mbah Guru Sarqun di dusun Tempurrejo RT 05 dan RW 02. Sebelah barat berbatasan dengan Jembatan Leter S, sebelah utara berbatasan dengan Sungai Kedung Ampel, sampai ke sebelah timur berbatasan dengan pertigaan Tretes dan sebelah selatan berbatasan dengan bendungan Pleret. Persaudaraan Setia Hati Terate di Tempurrejo Desa Widodaren Ngawi didirikan pada tahun 1979 oleh Ali Muchtarom.
Saat itu, tidak ada seorang pun yang menjadi anggota Persaudaraan Setia Hati Terate kecuali dirinya (Ali Muchtarom), setelah itu ia berinisiatif untuk melakukan pelatihan. Pelatihan ini dimulai pada tahun 1979 di rumah Mbah Haji Saqeh kemudian dipindahkan ke rumah Mbah Mangun Wiryo dan berhasil disetujui oleh 6 warga atau pelatih pada tahun 1982. Perisai dapat berarti penguatan atau pembelaan diri, seorang anggota Persaudaraan Setia Hati Terate harus mampu melindungi diri dari ancaman lahir dan batin.
Melambangkan bahwa orang yang setia harus mampu menjadi penerang disekelilingnya, yang artinya harus mampu menjadi teladan bagi orang lain di seluruh dunia. Karena melambangkan sifat kelahiran atau realisasi diri, maka orang yang setia pada hati terate hendaknya berjiwa agung dan cantik serta mampu hidup di semua lapisan masyarakat sesuai dengan sifat bunga terate yaitu indah, simpatik. dan bisa tinggal dimana saja, namun tetap menjadi satu saudara. Sarana dan prasarana organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Terate di desa Tempurrejo Widodaren juga menjadi salah satu media pendukung dalam mencapai hasil dalam proses latihan pencak silat.
PSHT Sub Rayon Tempurrejo mempunyai beberapa sarana dan prasarana yang disediakan untuk memperlancar proses latihan pencak silat dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal. Sarana dan Prasarana yang disediakan antara lain Lapangan Latihan, Sekretariat, Pengawal (alat pengaman badan dan alat pelindung diri), Belati, Tojak, Pedang dan Ruyung serta seragam IPSI jika sewaktu-waktu ada pertunjukan.
Deskrpisi Data
Persaudaraan Setia Hati Terate dalam konteks ini menuntut warganya untuk mempunyai sikap berbudi luhur, berperilaku baik terhadap orang yang lebih tua, menyayangi sesama atau lebih muda, rela berkorban, mengutamakan kepentingan umum dan mengorbankan kepentingan pribadi. Dalam prosesnya, Persaudaraan Setia Hati Terate Desa Tempurrejo membiasakan para santrinya berpamitan kepada orang tua sebelum berangkat latihan, serta bersalaman dengan sesama santri dan warga saat latihan maupun saat bertemu di luar latihan. Artinya, kedepannya para pelajar dan warga PSHT akan menciptakan kerukunan di masyarakat dan mewariskan kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dikenalkan saat pelatihan.
Persaudaraan Setia Hati Terate mengajarkan kepada masyarakat yang bernaung di bawahnya untuk memiliki jiwa pemberani, pantang menyerah dan tidak takut mati. Berani disini maksudnya berani karena kebenaran, hal ini sesuai dengan salah satu makna garis vertikal putih merah putih yang artinya warga SPHT hendaknya berdiri tegak di tengah kebenaran. Sedangkan persoalan yang mengancam keberlangsungan hidup manusia adalah persoalan prinsip yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan dan harus diambil tindakan jika sudah melampaui batas toleransi.
Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan salah satu pencak silat yang tidak hanya mempunyai ajaran yang unik, namun juga mempunyai gerakan-gerakan yang sarat dengan pesan-pesan falsafah hidup yang positif, yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, agama dan negara. Jurus ini berarti berani, selalu mempunyai sifat-sifat pejuang dan selalu berani mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan. Untuk itu, sebagai warga PSHT hendaknya kita mencintai tanah air dan tidak menyombongkan diri karena merasa lebih unggul dari orang lain.
Warga PSHT jangan sampai kehilangan arah dalam menghadapi permasalahan hidup, harus selalu mengingat porsi dan sikap dalam menyelesaikan permasalahan. Gerakan ini mempunyai makna mengenal naik turun, atau mengenal yang muda, mengetahui yang tua, mengetahui bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi sosial dan mengetahui sopan santun.
Interpretasi Hasil Penelitian
Pembukaannya adalah doa yang diiringi gerakan-gerakan khas pencak silat Persaudaraan Setia Terate. Ada hikmah yang dapat dipetik dalam melaksanakan kegiatan latihan pencak silat Persaudaraan Setia Terate yaitu dapat mempererat tali silaturahmi sehingga dapat terjalin persaudaraan dalam kebersamaan. Pelajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate harus memanfaatkan ilmu Pencak Silat yang dipelajarinya dengan positif.
Siswa Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate hendaknya lebih pandai mengatur waktu agar tidak terjadi kemunduran di sekolah maupun dalam latihan pencak silat. Siswa hendaknya lebih rajin dan tekun serta tidak terlambat dalam mengikuti latihan Pencak Silat Persaudaraan Setia Terate agar tidak kurang pemahaman terhadap materi. Latihan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Desa Tempurrejo ini dibawakan oleh 5 orang pelatih tetap dan membimbing 28 orang siswa yang terdiri dari 22 siswa putra dan 6 siswa putri.
Pada hari Jumat sore tanggal 17 Mei 2019, saya kembali ke tempat latihan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate di desa Tempurrejo. Hasil observasi malam ini diperoleh informasi hasil latihan kegiatan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate dari awal latihan hingga selesai. Pada Senin malam tanggal 20 Mei 2019 pukul 19.30 WIB saya tiba lebih awal di tempat latihan pencak silat Persaudaraan Setia Terate.
Farid : Sepertinya waktu latihan dari awal sampai disetujuinya pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Desa Tempurrejo sekitar 2 bulan pak, 2-3 tahun. Hasil wawancara malam ini memberikan informasi mengenai syarat mengikuti latihan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate di Tempurrejo yaitu persetujuan orang tua sangat penting. Pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2019 pukul 20.00 WIB saya datang lagi ke tempat latihan pencak silat Persaudaraan Setia Terate.
Saya : Apa saja nilai pendidikan yang terkandung dalam ajaran Pencak Silat PSHT gan.
