Pengembangan LKS luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu siswa di SMA Negeri 1 Maros. “Pembangunan LKS siswa luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu siswa di SMA Negeri 1 Maros”. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan LKS siswa kelas terpadu kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu siswa di SMA Negeri 1 Maros”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Batasan Istilah
- Penelitian dan Pengembangan
- Kurikulum 2013
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Rasa ingin tahu
Karakter rasa ingin tahu adalah rasa ingin tahu yang dimiliki siswa terhadap hal-hal baru dengan mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya dalam bentuk jawaban atau pertanyaan. Rasa ingin tahu menunjang berpikir kritis siswa, berdasarkan rasa ingin tahu maka dapat diketahui tingkat berpikir siswa. Pengetahuan konseptual adalah kemampuan mengklasifikasikan atau mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan pengetahuan dasar yang telah dimiliki siswa.
No Komponen Pertanyaan/Masalah
Kearifan lokal Bugis Makassar
Sipakatau : mempunyai arti memanusiakan manusia, dimana masyarakat Bugis-Makassar memperlakukan manusia dengan hormat dan menghargai satu sama lain, serta tidak memperlakukan hak orang lain secara sembarangan. Siri' na pace: merupakan asas hidup masyarakat Bugis-Makassar dan menjadi landasan perilaku dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan kekerasan bukanlah kemaksiatan dan perangai, melainkan kekerasan yang artinya masyarakat Bugis-Makassar cenderung menjaga adat dan ucapannya.
Bakul Maulid
Adanya baku' ini sebagai simbol bersedekah kepada orang sekitar, karena pada jaman dulu banyak orang yang kesusahan dan tidak bisa merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, sehingga baku' ini diisi dengan berbagai jenis makanan. seperti nasi, songkolo (dari ketan) dan lauk pauk untuk disantap bersama. Istilah 'bakul' (bakul) pada dasarnya mengacu pada wadah oleh-oleh yang terbuat dari anyaman daun lontara, seiring perkembangan zaman 'bakul' mulai menghilang sehingga masyarakat memilih ember plastik sebagai wadahnya agar lebih praktis dan tahan lama, adapun hiasan yang terdapat pada standar' seperti telur berwarna, semata-mata untuk membuat tampilannya lebih meriah dan menarik tanpa ada tujuan tertentu di dalamnya. Ukuran bakunya berbeda-beda tergantung kemampuan orang yang membuatnya, ukuran, isi dan hiasan dalam baku itu tidak mempunyai syarat tertentu, semua tergantung kemampuan masing-masing orang.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, nama baku dalam bahasa Makassar adalah keranjang (wadah anyaman totan). Seiring berjalannya waktu, budaya penggunaan anyaman rotan sebagai wadah digantikan dengan ember plastik yang dianggap lebih awet, bahkan saat ini wadah pun terbuat dari anyaman rotan yang sulit ditemukan di daerah Maros. Bukan hanya ukuran dan wadahnya saja, hal mencolok lainnya yang berubah dengan standar ini adalah isinya. Jika dulu isi standar ini hanya berupa makanan berat seperti nasi dan lauk pauk, kini masyarakat berinovasi memasukkan makanan ringan seperti kerupuk kemasan, minuman kemasan, bahkan di tahun 2018 semakin banyak masyarakat yang memenuhi standarnya dengan bahan pecah belah. barang-barang. bagi, dari piring ke mixer (alat untuk mengaduk adonan).
Kembalinya nilai-nilai moral dan budaya melalui pengembangan potensi kearifan lokal dapat menjadi salah satu cara untuk melawan arus modernisasi yang erat kaitannya dengan individualisme. Oleh karena itu, pengembangan kearifan lokal hendaknya dilakukan di seluruh wilayah Indonesia yang mempunyai kearifan lokal yang beragam di setiap daerah.
Kerangka Berpikir
Model Hipotetik
Subjek Penelitian
Desain Penelitian
- Development (Pengembangan)
- Implementation (Implementasi)
- Evaluation (Evaluasi)
Dalam hal ini LKPD mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam mata pelajaran fisika untuk memperkuat sifat ingin tahu siswa SMA. Fase ini merupakan tahapan untuk menghasilkan LKPD di luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal untuk memperkuat rasa ingin tahu yang telah dikembangkan. Selanjutnya dilakukan validasi ahli untuk melihat kesesuaian LKPD dan memberikan saran terhadap LKPD, sehingga diketahui rancangan LKPD asli tidak sah sehingga dihasilkan rancangan baru.
Tahap implementasi LKPD luar biasa mengintegrasikan kearifan lokal dalam penguatan karakter rasa ingin tahu yang dikembangkan, divalidasi dan diuji pada satu responden. Tes yang digunakan adalah tes individual yaitu dengan mengambil siswa yang mempunyai potensi di bidang fisika sebagai subjek tes.
Instrumen Penelitian
Instrumen persepsi guru digunakan untuk memperoleh persepsi guru terhadap LKPD berbasis kontekstual di luar kelas untuk meningkatkan literasi sains. Instrumen Persepsi Siswa digunakan untuk memperoleh data pendapat siswa terhadap LKPD kontekstual di luar kelas untuk meningkatkan literasi sains.
Prosedur Penelitian
Pada tahap ini dilakukan penelitian awal mengenai potensi pengembangan LKPD yang terintegrasi dengan kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu siswa SMA dalam mengamati permasalahan di sekolah, sehingga hal ini menjadi alasan dikembangkannya LKPD-of. Potensi pengembangan LKPD yang terintegrasi dengan kearifan lokal berupa kearifan lokal masyarakat Maros yaitu Bakul Maulid. Observasi dilakukan terhadap siswa dengan menggunakan wawancara yang menunjukkan bahwa siswa tersebut mempunyai kemampuan fisik yang baik namun rasa ingin tahunya rendah.
Prototipe LKPD yang telah dibuat didiskusikan dengan sesama mahasiswa atau dosen untuk menyempurnakan prototipe tersebut. Pada bagian ini dibahas perbaikan format penyajian serta bahasa yang sesuai untuk LKPD ini. Dari hasil FGD dengan mahasiswa atau dosen, dilakukan revisi atau perbaikan terhadap prototype hingga menghasilkan prototype acuan tetap.
Prototipe referensi tetap merupakan kerangka dasar tetap yang akan menjadi landasan dalam pembuatan LKPD yang dikembangkan. Saran validator akan ditindaklanjuti sehingga menghasilkan LKPD yang siap uji lapangan. Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap siswa SMA Negeri 1 Maros dan hasilnya menunjukkan bahwa LKPD yang digunakan memberikan dampak positif.
Teknik Pengumpulan Data
- Tahap Analisis
- Tahap Desain
- Tahap Pengembangan
- Tahap Implementasi
Data persepsi siswa terhadap LKPD di luar kelas diintegrasikan dengan kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu. Data persepsi siswa terhadap LKPD di luar kelas diintegrasikan dengan kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu, serta data persepsi guru terhadap LKPD masing-masing menggunakan analisis instrumen angket skala likert. Berikut ini penjabaran hasil pengembangan Lembar Kerja Siswa Luar Kelas (OCW) yang terintegrasi dengan kearifan lokal dalam penguatan karakter rasa ingin tahu siswa pada setiap fasenya.
Hasil wawancara dengan guru dan siswa menunjukkan bahwa rasa ingin tahu siswa rendah. Tujuan tahap ini adalah untuk mempersiapkan desain awal produk yang akan dikembangkan, dalam hal ini Lembar Kerja Siswa Luar Kelas (LKPD) yang terintegrasi dengan kearifan lokal untuk memperkuat sifat ingin tahu siswa. Berdasarkan penilaian validator terhadap LKS, aspek format memperoleh rata-rata persentase sebesar 96,4% yang berarti aspek ini masuk dalam kategori sangat kuat.
Tingkat keingintahuan siswa pada tiga dimensi pengetahuan Tabel 4.4 Hasil uji coba LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kinerja siswa pada tes LKPD rasa ingin tahu terpadu kearifan lokal diarahkan pada dimensi pengetahuan faktual komponen telur mempunyai persentase rata-rata sebesar 88,9% yang menunjukkan bahwa rasa ingin tahu subjek adalah dalam kategori sangat kuat. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kinerja siswa pada tes LKPD rasa ingin tahu terpadu berorientasi kearifan lokal pada dimensi pengetahuan konseptual komponen telur mempunyai persentase rata-rata sebesar 60,0% yang menunjukkan bahwa rasa ingin tahu subjek terhadap komponen telur memiliki persentase rata-rata sebesar 60,0%. kategori kuat.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kinerja siswa pada tes LKPD rasa ingin tahu terpadu dimensi pengetahuan prosedural berorientasi kearifan lokal komponen telur mempunyai persentase rata-rata sebesar 83,3% yang menunjukkan bahwa rasa ingin tahu subjek terhadap mata pelajaran tersebut kategori sangat kuat.
Hasil Uji coba LKPD
Tahap Evaluasi
Pembahasan
- Ketercapaian Tujuan Penelitian
- Temuan Khusus
- Kendala Penelitian
Pada tahap ini dilakukan evaluasi perbaikan LKPD di luar kelas berdasarkan saran dan kritik yang diterima dalam angket persepsi guru dan siswa. Penilaian siswa terhadap LKPD luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal diperoleh dari angket siswa mengenai post test LKPD. Secara umum siswa menyukai penggunaan LKPD di luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal dalam proses pembelajaran fisika.
Hal ini dibuktikan dengan siswa yang sangat antusias ketika menggunakan LKPD di luar kelas, terutama menggunakan benda nyata seperti keranjang ulang tahun. Siswa juga menjadi lebih peka terhadap konsep-konsep fisika disekitarnya. Hal ini terbukti setelah dilakukan pengujian LKPD. Siswa kembali ditanyai pertanyaan yang sama pada saat pembelajaran, awalnya untuk melihat perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat setuju dengan penggunaan LKPD di luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal. Setelah dilakukan uji coba produk, ditemukan hasil penelitian dalam proses penelitian yaitu LKS di luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal, pertanyaan-pertanyaan tak terduga yang mampu ditanyakan oleh siswa, meskipun pada pembelajaran awal siswa hanya mampu bertanya dua kali. pertanyaan umum tentang objek yang diamati. .
Ada pula perbedaan antara sebelum dan sesudah uji coba yang dialami siswa, dimana pada saat wawancara langsung subjek mengungkapkan bahwa dirinya sendiri merasa tidak mampu berpikir seperti itu sebelumnya, subjek juga mengakui bahwa sekarang setelah melihat objek tersebut. , rasa ingin tahu muncul tanpa disadari dan ia menyadari bahwa fisika selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Dan contoh-contoh yang digunakan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa memerlukan kearifan lokal yang berbeda-beda. Berdasarkan persepsi guru terhadap Lembar Kerja Siswa Luar Kelas (LKPD) yang terintegrasi dengan kearifan lokal dalam memperkuat karakter rasa ingin tahu siswa di SMA Negeri 1 Maros, maka LKPD luar kelas yang terintegrasi dengan kearifan lokal layak digunakan seperti mengajar. bahan dalam kategori sangat kuat.
Berdasarkan persepsi siswa terhadap Lembar Kerja Siswa Luar Kelas (OCSW) yang diintegrasikan dengan kearifan lokal untuk memperkuat karakter rasa ingin tahu, siswa memberikan respon positif terhadap OCS dengan kategori sangat kuat.
Saran
- Surat Izin Penenlitian
- Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
- Keterangan Telah Melakukan Validasi
- Respon Peserta Didik Sebelum Pemberian LKPD
- Respon Peserta Didik Setelah Pemberian
- Hasil Uji Coba LKPD
- LKPD Keingintahuan Faktual
- LKPD Keingintahuan Konseptual
- LKPD Keingintahuan Prosedural
- Hasil Persepsi Guru Terhadap LKPD
- Hasil Persepsi Peserta Didik Terhadap LKPD
Pengembangan LKPD luar kelas terintegrasi kearifan lokal dalam penguatan karakter rasa ingin tahu dinyatakan valid setelah melalui kelompok validator ahli dengan hasil uji validitas diperoleh berdasarkan analisis Gregory memperoleh koefisien validitas (r) sebesar 1,0. Untuk pengembangan lebih lanjut, diharapkan siswa mampu menggunakan LKPD secara menyeluruh, sehingga harus disesuaikan dengan tingkat pemikiran siswa secara umum.
Analisis Hasil Validasi Ahli
Dokumentasi
- Pengenalan Objek Kearifan Lokal
- Persepsi Guru
Sebelum Revisi
Setelah Revisi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KEINGINTAHUAN TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL
BERORIENTASI DIMENSI PENGETAHUAN FAKTUAL Nama
BERORIENTASI DIMENSI PENGETAHUAN KONSEPTUAL
BERORIENTASI DIMENSI PENGETAHUAN PROSEDURAL Nama