• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor,rffiazuT - Artikel Universitas Bandar Lampung [UBL]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Nomor,rffiazuT - Artikel Universitas Bandar Lampung [UBL]"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian

  • Permasalahan Penelitian
  • Ruang Lingkup Penelitian

Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kegiatan perasuransian di Indonesia? Faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan perasuransian oleh Otoritas Jasa Keuangan di Indonesia.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga independen di bidang pengawasan sektor jasa keuangan publik yang didirikan pada tahun 2011 berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, dan beroperasi pada bulan Januari 2013 (untuk sektor: Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank) dan pada tahun 2014 (untuk sektor perbankan). Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 yang disetujui pada tanggal 22 November 2011. Perundang-undangan Jil.

Sedangkan fungsi otoritas jasa keuangan sendiri sesuai dengan Pasal 5 UU No. 21 Tahun 2011 : Fungsi Otoritas Jasa Keuangan. Tugas pengaturan dan pengawasan diatur dalam Pasal 7 yaitu Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan pengawasan. Otoritas Jasa Keuangan menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan dan harus independen dalam melaksanakan tugasnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah menyusun nota kesepahaman. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga meluncurkan aplikasi sistem perizinan dan registrasi secara elektronik untuk mendukung proses kerja perizinan yang terintegrasi antara sektor perbankan dan sektor keuangan non-bank (IKNB).

Kerangka Konsepsional

Metode Penelitian

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SEBAGAI LEMBAGA

  • Tujuan Otoritas Jasa Keuangan
  • Tugas Pengaturan dan Pengawasan Jasa Otoritas Keuangan
  • Wewenang Otoritas Jasa Keuangan
  • Lembaga Keuangan Nonbank
    • Dasar Hukum Lembaga Keuangan Nonbank
    • Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Nonbank
  • Pengertian dan Dasar Hukum Perasuransian
    • Jenis-Jenis Persuransian Di Indonesia
    • Jenis-Jenis Kegiatan Usaha Perasuransian
    • Penunjang Usaha Asuransi
  • Syarat-syarat Sah Pendirian Perasuransian

Dengan berlakunya undang-undang ini, seluruh fungsi pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan yang saat ini berada di bawah kewenangan Bank Indonesia dan Bapepam-LK akan diintegrasikan ke dalam Otoritas Jasa Keuangan12. Selain itu, permasalahan lintas sektoral di sektor jasa keuangan yang meliputi kerusakan moral, belum memadainya perlindungan terhadap konsumen jasa keuangan, dan terganggunya stabilitas sistem keuangan tidak lagi terjadi akibat pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi. Undang-Undang Otoritas Pengawas Keuangan Denmark memuat ketentuan dasar tentang organisasi dan manajemen lembaga yang mempunyai kewenangan pengawasan dan pengawasan terhadap sektor keuangan.

Ada beberapa alasan lahirnya Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan selain mengikuti Undang-Undang Perbankan Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah, yaitu. Keberadaan lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan di berbagai subsektor keuangan (konglomerasi) telah meningkatkan kompleksitas transaksi dan interaksi antar lembaga jasa keuangan dalam sistem keuangan14. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang mandiri dan tidak campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Berdasarkan Pasal 4 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan disebutkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan dibentuk untuk menjamin seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan. 15Bisdan Sigalingging, Analisis Hubungan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, Tesis Magister Hukum, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2013, hal. 17 terselenggaranya sistem pengaturan dan pengawasan yang terpadu terhadap seluruh kegiatan sektor jasa keuangan.

Menetapkan peraturan mengenai tata cara pemberian sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Melaksanakan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku dan/atau pendukung kegiatan jasa keuangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; Pengenaan sanksi administratif terhadap pihak-pihak yang melanggar peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; Dan.

19 menjalankan kegiatan usaha untuk mengesahkan persetujuan atau ketentuan pembubaran dan ketentuan lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Setiap Pihak dan badan usaha yang akan melakukan kegiatan usaha di bidang usaha perasuransian harus terlebih dahulu memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (Pasal 8 ayat (1) UU Perasuransian. Otoritas Jasa Keuangan tidak menyetujui permohonan izin usaha perasuransian. Izin usaha Perusahaan Perasuransian paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan lengkap diterima.

ANALISIS YURIDIS FUNGSI PENGAWASAN OTORITAS JASA

Faktor Penghambat Dalam Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Pengawas Keuangan Denmark dibentuk dengan tujuan agar seluruh kegiatan jasa keuangan di sektor keuangan dapat dilaksanakan secara tertib, adil, transparan dan bertanggung jawab serta dapat menciptakan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan sehat. Keberadaan Otoritas Pengawas Keuangan sebagai lembaga independen dinilai menjadi suatu kebutuhan untuk mengatasi permasalahan keuangan yang fokus pada lembaga keuangan, menghindari penanganan pengelolaan dan permasalahan keuangan yang tidak transparan. Untuk menyeimbangkan kebijakan ini, pemerintah dan/atau Otoritas Pengawas Keuangan Denmark melakukan upaya untuk mendorong peningkatan kapasitas asuransi dan reasuransi dalam negeri.

39 11) Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah wajib membentuk dana jaminan yang bentuk dan besarannya ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pengaturan, analisa laporan, pemeriksaan dan penyidikan usaha perasuransian, termasuk aspek pengelolaan, penyelenggaraan usaha, dan kesehatan keuangan, dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan mempunyai fungsi kewenangan penuh sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan diberi wewenang oleh Pasal 57 ayat (1) Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan dinilai perlu untuk mengatasi permasalahan keuangan yang menyasar lembaga keuangan, menghindari penanganan pengelolaan dan permasalahan keuangan yang tidak transparan. Otoritas Jasa Keuangan yang mandiri/mandiri berpedoman pada asas independensi, asas kepastian hukum, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas profesionalisme, asas integritas, dan asas tanggung jawab. Dengan demikian, OJK diharapkan dapat mendukung kepentingan industri jasa keuangan nasional sehingga meningkatkan daya saing nasional.

Fungsi Otoritas Jasa Keuangan yang disingkat OJK untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha perasuransian di Indonesia terhadap kepentingan jaminan sosial masyarakat mempunyai beberapa poin penting dalam pelaksanaan fungsi OJK terhadap perusahaan asuransi yaitu pengaturan, pengawasan dan perlindungan. Otoritas Jasa Keuangan didirikan dengan tujuan untuk menjamin seluruh kegiatan jasa keuangan di sektor jasa keuangan dapat dilaksanakan secara tertib, adil, transparan, dan akuntabel, serta dapat menciptakan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan sehat. Untuk menjaga independensi OJK dalam pengaturan dan pengawasan kegiatan sektor jasa keuangan, perlu dilakukan koordinasi.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan no. 5/POJK.05/2013 tentang pengawasan badan penyelenggara jaminan sosial oleh Otoritas Jasa Keuangan. Bisdan Sigalingging, Analisis Hubungan Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, Tesis Magister, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2013. Dasrol, Fungsi Strategis Lembaga Otoritas Jasa Keuangan dalam Pengawasan Perbankan Nasional Indonesia, Jurnal Ekonomi, Volume 21, Nomor 2, Juni 2013.

Rebekka Dosma Sinaga, Sistem koordinasi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam pengawasan perbankan pasca lahirnya UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Jurnal Hukum Perekonomian Universitas Sumatera Utara, 2013. Publikasi pada PROCEEDING berjudul : “OJK Harapan Baru Sistem Keuangan Indonesia” dengan pemateri/pembicara berjudul: “Hubungan Hukum antara Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)".

PENUTUP

Saran

Dosen Fakultas Hukum (S1) dan Program Studi Hukum – Program Pascasarjana (S2) – Universitas Bandar Lampung – Bandar Lampung, tahun 1992 sampai sekarang. Pembicara/Pembicara dengan judul : “Perbandingan Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah Dalam Kegiatan Operasional Lembaga Perbankan di Indonesia (Berdasarkan Perspektif Hukum Perbankan)”. Cabang Teluk Betung - Bandar Lampung, di Pengadilan Tinggi Lampung dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang, Agustus 2013.

Pembicara/Dosen pada Seminar Nasional: “Kewenangan Bank Indonesia dalam Keputusan Likuidasi Bank” yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH UNILA), Bandar Lampung, 2013. Pembicara/Dosen dengan Judul: “Membangun Kesadaran Perempuan dalam politik" memaparkan makalah pada seminar nasional satu hari "Perempuan dan Partisipasi dalam Kegiatan Politik di Indonesia", yang diselenggarakan oleh Pusat Humaniora bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Persatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri Indonesia. Republik Indonesia, Bandar Lampung, 2013. NADA SUARA ABADI (NAV KAROKE Cabang Bandar Lampung), di Polda Lampung, Bandar Lampung, 2014.

Ahli Hukum Perdata Kasus CV Badan Usaha Seputar Perjanjian Kredit Bank Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri Kelas I A di Tanjung Karang Bandar Lampung, Tahun 2014. Pembicara/Pembicara dalam diskusi dengan topik : “Tantangan Pembangunan Infrastruktur Lampung” yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil, Universitas Bandar Lampung, 2014. Pembicara dengan judul “Optimalisasi Peran Perempuan dalam Politik di Indonesia” Makalah pada seminar nasional satu hari.

Makalah dipresentasikan pada Third International Multidisciplinary Conference on Social Sciences yang diselenggarakan oleh Universitas Bandar Lampung, 5-7 Juni 2015. Saksi ahli hukum perbankan dalam kasus kejahatan perbankan berupa over-lending di Polda Provinsi Lampung, Bandar Lampung, Tahun 2015. Saksi ahli hukum bisnis kasus sistem budi daya tanaman, di Polda Lampung, Bandar Lampung, 2015.

Saksi Hukum Perdata Perkara Perdata (Perbankan) di Pengadilan Tanjung Karang, Bandar Lampung, 6 September 2016. Pendidikan Khusus Profesi Hukum (Materi: Organisasi Dunia Usaha Termasuk Merger dan Akuisisi II), DPC Peradi - Bandar Lampung, 9 Juni 2012, sebagai pembicara. Pendidikan khusus profesi hukum (Materi: organisasi bisnis termasuk merger dan akuisisi II), DPC Peradi - Bandar Lampung, 8 Juni 2013, sebagai pembicara.

Publikasi dalam Jurnal Ilmiah Lembaga Hukum dengan judul: “Perjanjian Pinjaman Bank Berdasarkan Prinsip Syariah Berdasarkan Hukum Perbankan di Indonesia”; Penerbit Jurnal Magister Hukum Universitas Bandar Lampung; Jil. Publikasi dalam Jurnal Ilmiah Hukum Progresif dengan judul: “Lembaga Penjamin Simpanan dan Fungsinya dalam Penyelesaian Bank Gagal di Indonesia”; Penerbit Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung; Jil.

Gambar

Diagram 1. Persentase Keuangan Asuransi Jiwa Di Tahun 2016
Diagram 2. Persentase Keuangan Asuransi Umum Ditahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty od Engineering and Faculty of Computer Science

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty od Engineering and Faculty of Computer Science

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty od Engineering and Faculty of Computer Science

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty of Engineering and Faculty of Computer Science

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty od Engineering and Faculty of Computer Science

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty od Engineering and Faculty of Computer Science

1st International Conference on Engineering and Technology Development ISSN 2301-6590 ICETD 2012 Universitas Bandar Lampung Faculty od Engineering and Faculty of Computer Science

Hasil penelitian melalui wawancara dengan Bapak Abu Bakar selaku Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menyatakan bahwa: Imlementasi program kebijakan program