PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak permasalahan di bidang sumber daya manusia khususnya dalam perekrutan pegawai honorer, karena jumlah pegawai yang kurang produktif dan kualitas yang kurang memadai menyebabkan profesionalisme kerja banyak yang kurang kompetensinya. Keberhasilan memperoleh sejumlah pegawai honorer yang berkompeten di birokrasi tentu sangat bergantung pada kegiatan rekrutmen. Apabila proses rekrutmen berjalan sesuai harapan, maka tujuan rekrutmen dengan sendirinya akan tercapai secara optimal dalam hal memperoleh pegawai honorer yang memadai dan berkualitas.
Sejauh mana pemerintah daerah melalui aparat birokrasinya mampu melaksanakan rekrutmen pegawai khususnya pegawai honorer sehingga akan menghasilkan kinerja yang prima dan mewujudkan keadilan melalui birokrasi yang efektif dan sehat khususnya dalam rekrutmen pegawai honorer. Melihat realita yang ada, pelaksanaan rekrutmen tenaga honorer yang ada lebih mengutamakan faktor keluarga (klien patron) sehingga tenaga honorer yang diterima kurang optimal kompetensi dan bidang yang dibutuhkan pada instansi tersebut.
Rumusan Masalah
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelanggan patron dalam perekrutan pegawai honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa D. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian terhadap pelanggan patron dalam perekrutan pegawai honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa. Lebih lanjut penulis mencoba mengkaji bagaimana klien melindungi rekrutmen pegawai, khususnya pegawai honorer.
Persoalan pendidikan dalam perekrutan tenaga honorer khususnya di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa menjadi bagian yang paling penting. Tingkat pengetahuan para pegawai honorer yang ada cukup baik, tanpa pernah mengikuti pelatihan apapun sebelum bergabung dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Patron Klien
Lebih lanjut menurut Dam, ia berpendapat bahwa patron-klien adalah hubungan antara pihak yang mengabdi dan mengabdi. Kausar As, mengatakan hubungan patron-klien merupakan hubungan ketimpangan yang terjalin secara individual antara seorang tokoh masyarakat (patron) dengan sejumlah pengikutnya (klien). Hubungan dengan pemerintah merupakan hubungan patron-klien yang memberikan “akses yang menguntungkan” atau fasilitas tertentu kepada kelompok tertentu.
Pola hubungan patron-klien yang memberikan “favorable access” atau fasilitas tertentu ini berdampak pada berjalannya birokrasi pemerintah daerah yang seharusnya berupaya mencapai efisiensi dan menghindari praktik partikularisme, yang keduanya berbasiskan primordialisme. Beberapa cara untuk mengurangi dampak negatif budaya antara patron dan klien adalah dengan meningkatkan rasa keterhubungan di seluruh jajaran birokrasi pemerintah daerah.
Konsep Rekrutmen Pegawai Honorer
- Pengertian Rekrutmen
- Pengertian Pegawai Honorer
Terdapat beberapa paradigma yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan rekrutmen dan seleksi dalam kaitannya dengan tindakan kerja. Cara pandang Manusia Asli seperti ini dalam proses rekrutmen dan seleksi hanya akan mencari dan menyeleksi orang-orang yang belum punya pengalaman sama sekali, tidak perlu pintar-pintar, yang terpenting bisa dibina, diarahkan dan dibentuk dengan cara meningkatkan kualitas diri. sumber daya manusia sekolah. Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan dan menarik pelamar kerja pada suatu organisasi untuk menyediakan sebanyak-banyaknya.
Menurut pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 disebutkan bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil : Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1976 Bab IV tentang Pengangkatan menyatakan bahwa “Pelamar yang dengan persetujuan diterima dari Kepala Badan Administrasi Kepegawaian, diangkat oleh pejabat yang berwenang menjadi PNS selama masa uji coba dan dipekerjakan serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 11). diartikan sebagai proses kegiatan pengisian jabatan-jabatan yang kosong, mulai dari perencanaan, pengumuman, lamaran, seleksi hingga pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Kehidupan sosial kita pahami sebagai suatu sistem sosial, yaitu sekumpulan bagian-bagian dan unsur-unsur yang saling berhubungan menjadi satu kesatuan yang bercirikan: (1) orang-orang itu hidup bersama-sama (2) orang-orang itu mengadakan kontak dalam jangka waktu yang lama (3) orang-orang itu hidup bersama. memiliki kesadaran. bahwa mereka merupakan satu kesatuan dan (4) manusia merupakan suatu sistem yang hidup (Berry dan Alvin : 1982. Pegawai adalah kata benda berupa sekelompok orang yang mempunyai status tertentu karena pekerjaannya, Pegawai juga dalam bahasa jawa berasal dari kata kata “gawe” atau pekerjaan. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pelayanan Publik Pasal 1 huruf a ditentukan bahwa pegawai adalah orang yang memenuhi syarat-syarat peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan memegang tugas negara dengan jabatan dan gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut Soedaryono dalam bukunya (Tata Laksana Perkantoran), pegawai adalah seseorang yang mencari nafkah dengan bekerja pada suatu unit organisasi, baik satuan kerja pemerintah maupun satuan kerja swasta. Sedangkan menurut Robbins (Perilaku Organisasi, Edisi), pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap maupun tidak, berdasarkan suatu kontrak kerja tertulis atau tidak tertulis, untuk melaksanakan pekerjaan pada suatu pemberi kerja fungsi tertentu. atau kegiatan Berdasarkan pengertian di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu unit organisasi baik tetap maupun tidak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Kerangka Pemikiran
Pengembangan pegawai hendaknya dilakukan untuk kepentingan birokrasi pegawai, pengembangan masyarakat dan pegawai sangat diperlukan agar peranannya dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembangunan pemerintahan. Perekrutan pegawai khususnya pegawai honorer hendaknya dilakukan secara lebih terbuka dan mengedepankan keterampilan pegawai sesuai kebutuhan, tanpa mengutamakan hubungan kekeluargaan (patron-client) agar bersifat adil dan terbuka sehingga potensi pegawai dapat maksimal. Mengenai permasalahan pelanggan pelanggan dalam perekrutan pegawai honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa dapat dilihat dari bagan kerangka yang merupakan pedoman untuk membantu mendapatkan gambaran yang sistematis dan menyeluruh seperti di bawah ini.
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus
Hubungan kekeluargaan, yaitu hubungan antara beberapa orang yang karena terikat oleh satu garis keturunan, memahami dan merasakan bahwa mereka berdiri sebagai satu kesatuan yang hakiki dan hakiki, dan ingin bekerja sama memperkuat kesatuan tersebut, memuliakan masing-masing anggotanya. . Lokasi penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa. Alasan penulis memilih lokasi ini karena tertarik untuk melakukan penelitian ini, karena para karyawan diterima karena mempunyai hubungan keluarga di kantor tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, mencoba mendeskripsikan dan mengungkapkan fakta atau kenyataan suatu fenomena sosial tertentu sebagaimana adanya serta memberikan gambaran obyektif mengenai patron pelanggan dalam perekrutan pegawai honorer. Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki keadaan benda-benda alam, bukan eksperimen, dimana peneliti sebagai alat kuncinya, teknik pengumpulan data dilakukan melalui triangulasi (kombinasi), analisis data. bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih ditekankan daripada generalisasi.
Informan Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Data primer berasal dari data hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung terhadap objek yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Keabsahan Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Namun, sebagian besar pegawai honorer yang diterima memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan jenjang pegawai tersebut. Dari hasil wawancara dengan Bapak A.A selaku Kepala Sudin Kepegawaian dan peneliti dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai tersebut dan beberapa pegawai honorer mempunyai latar belakang pendidikan yang setara. Keterampilan kerja pegawai sesuai dengan departemennya masing-masing, baik pegawai tetap maupun honorer.”
“Setiap pegawai yang diterima khususnya pegawai honorer di lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa selalu memperhatikan kinerja pegawainya, baik pegawai tetap maupun honorer, walaupun ada beberapa tingkat pendidikan pegawai yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai tersebut. ," (Wawancara dengan Pak L.H. 22 Mei 2013) . Tingkat pengetahuan kerja pegawai honorer cukup baik meskipun dalam rekrutmen pegawai honorer belum mengikuti pelatihan pegawai. Rekrutmen sangat berpengaruh dalam proses rekrutmen pegawai dimana kualitas dan profesionalisme sangat penting bagi pegawai dalam mewujudkan tata kelola yang baik dalam hubungannya dengan pelanggan dalam perekrutan pegawai honorer khususnya pada Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa yang berpengaruh terhadap kualitas dan kinerja. karyawan. .
Oleh karena itu, faktor yang sangat mempengaruhi rekrutmen tenaga honorer adalah hubungan keluarga dan kebutuhan pelayanan. “Salah satu faktor yang mempengaruhi rekrutmen dan penerimaan pegawai khususnya pegawai honorer adalah adanya hubungan kekeluargaan” (Wawancara 22 Mei 2013). “Kebutuhan pelayanan rekrutmen tenaga honorer khususnya Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa sesuai dengan kebutuhan dan rekrutmen dilakukan berdasarkan surat dari pimpinan pusat, walaupun penerimaannya tidak terbuka, namun rekrutmen tenaga honorer dilakukan secara terbuka. pegawai honorer harus sesuai dengan kebutuhan” (Wawancara 22 Mei 2013).
Berdasarkan hasil wawancara dengan K.N selaku salah satu petugas terminal dan parkir dapat disimpulkan bahwa perekrutan Petugas Honorer Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa sudah sesuai dengan kebutuhan, karena kebutuhan pelayanan langsung dipesan oleh atasan melalui surat, namun proses rekrutmennya tidak terbuka dan hanya diketahui instansi yang ada. Pembahasan dalam penelitian ini fokus pada evaluasi rekrutmen tenaga honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa, dimana hasil pembahasan menunjukkan bahwa rekrutmen tenaga honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa dapat dijabarkan sebagai berikut. Kinerja pegawai paruh waktu cukup baik, namun ada pula yang belum optimal dan tidak mencapai tingkat pendidikan pegawai yang dipersyaratkan.
Disarankan dalam proses perekrutan pegawai honorer tetap mengutamakan kompetensi, keterampilan, dan kualifikasi pendidikan yang diperlukan dan sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai tersebut. Disarankan pula kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa untuk selalu menerapkan kebebasan pelanggan pelanggan, KKN dalam pelaksanaan rekrutmen pegawai honorer.
Patron Klien Dalam Rekrutmen Pegawai Honorer Di Dinas
Faktor yang Mempengaruhi Patron Klien dalam Rekrutimen
PENUTUP
Kesimpulan
Pelanggan patron di Dishub Kabupaten Gowa rekrutmen tenaga honorer ada, pelanggan patron adalah faktor yang meliputi hubungan saudara dan keluarga, dimana tenaga honorer yang diterima lebih banyak karena faktor keluarga, di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa aspek pendidikan sangat diperhatikan dalam melakukan honorer. rekrutmen staf, kompetensi, kinerja dan pelatihan karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perekrutan tenaga honorer khususnya pada Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa faktor pendukung yang mempengaruhi adalah kebutuhan akan pelayanan, hal tersebut dikarenakan dengan adanya kebutuhan akan pelayanan bagi pegawai maka perekrutan tenaga honorer dapat terlaksana dengan lebih baik lagi. kedepannya, karena dengan melaksanakan rekrutmen sesuai kebutuhan pelayanan, kita dapat mengurangi perekrutan pegawai yang hanya melihat faktor keluarga, dan penerimaannya akan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelayanan serta sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh manajemen.
Saran