• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi Event dan Time Sampling

N/A
N/A
Wening Syifayunda

Academic year: 2024

Membagikan "Observasi Event dan Time Sampling"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI Event dan

Time Sampling

(2)

A. Event Sampling

Mengacu pada setiap tingkah laku spesifik yang menjadi target behavior

Titik sentral observasi adalah event atau kejadiannya

Bentzen (2000) menyatakan bahwa yang dimaksud event adalah setiap kejadian yang terjadi disuatu tempat

Event mencakup perilaku tertentu yang dapat dimasukkan kedalam kategori

Misal: tingkah laku bertengkar; suara keras, teriak, ekspresi wajah tertentu, t.l merebut, t.l. melawan, dll

Event harus memiliki karakteristik tertentu untuk disebut sebagai tingkah laku

Cek Setting

(3)

Bentzen  ada tiga teknik untuk mencatat:

menggunakan kode

menggunakan narrative description

kombinasi kode dan narrative Perhatikan TUJUAN!!

Event sampling dikategorikan sebagai terbuka dan tertutup;

terbuka  dicatat dengan narrative description dengan data mentah yang lengkap

tertutup  dicatat dengan sistem kode

Derajat Selektifitas sangat tinggi  t. l. sudah ditentukan

Derajat inferensis tinggi  t.l. terlihat langsung

(4)

Sattler (2006) :

event sampling berguna untuk observasi yang terkontrol

event sampling sangat cocok untuk mengukur t.l. diskrit (muncul tidak teralu sering sehingga masih mudah dihitung frekuensinya dan tidak terlalu lama) yang dengan mudah dapat dididentifikasi kapan mulai dan selesainya.

mis: mengeja kata dengan benar, menyelesaikan masalahm mengancingkan baju, bertindak agresi, terlambat ke kelas, dll

t.l yang meninggalkan permanent products (berapa banyak jumlah kata yang dieja, berapa banyak soal yang diselesaikan, dll)akan sangat mudah diukur dengan event sampling

event sampling kurang cocok digunakan untuk high rate behavior (tingkah laku yang frekuensi munculnya sering terjadi)

mis: t.l. bertepuk tangan

(5)

Kuantifikasi data dalam Event Sampling

Data primer yang diperoleh dari event sampling adalah hitungan frekuensi  berapa kali jumlah tingkah laku yang muncul dalam periode waktu observasi tertentu

Sattler (2006) ; Selain frekuensi, dapat juga mengukur dimensi tingkah laku yang lain, yaitu:

rate of behavior (tampilan rata-rata)

durations of behavior (lamanya tingkah laku berlangsung)

intensity of behavior (intensitas kekuatan tingkah laku)

latency of behavior (waktu yang diperlukan untuk memunculkan t.l)

(6)

Data Kualitatif Event Sampling

Teknik pencatatan yang digunakan untuk memperoleh gambaran target behavior, kapan t.l. muncul, bagaimana rangkaian kejadian di lingkungan, bagaimana reaksi lingkungan terhadap munculnya target behavior, dll maka sebaiknya kita menggunakan metode Narrative description

Disesuaikan dengan tujuan dilakukannya observasi

(7)

Mendesain Event Sampling

Sattler (2002, 2006), untuk mendesain event sampling, perlu memperhatikan:

Berapa kali individu akan diobservasi?

berapa total waktu observasi?

berapa periode observasi dilakukan?

apa target behavior yang akan diobservasi?

bagaimana metode pencatatan data yang digunakan?

periode observasi berlangsung 10-30 menit, bisa lebih dari 1 kali

t.l spesifik dipilih berdasarkan hasil wawancara/rujukan/tes

pencatatan  checklist, hitungan tangan, paper and pencil, dot line, tally, d;;

Kembali ke TUJUAN!!!

(8)

CONTOH OBSERVASI EVENT SAMPLING

Tugas Observasi Event sampling

(9)

Keunggulan Event Sampling

Kazdin dan Nay (Sattler, 2002, 2006):

berguna mengukur low rate behavior

memfasilitasi penelitian tentang berbagai t.l. / event yang berbeda

efisien dalam waktu dan personel

mengakomodasi berbagai macam teknik pencatatan yag berbeda

menyediakan informasi tentang perubahan t.l. dalam waktu tertentu dan perubahan dalam jumlah t.l. yang ditampilkan

menurut Bentzen (2000):

memberikan informasi yang kaya terutama dengan pencatatan narrative

praktisdan sangat sesuai untuk low rate behavior

(10)

Keterbatasan Event Sampling

Sattler (2006):

gambaran yang kurang mendalam tentang rangkaian tingkah lalu karena memisahkan

kejadian masa lalu dengan masa kini yang bisa saja mempengaruhi munculnya t.l masa kini

kurang mengungkap rangkaian urutan pola t.l

tidak cocok untuk mencatat t.l. yang tida diskrit

mempersyaratkan observer untuk memelihara level atensi untuk tetap optimal selama observasi berlangsung

sulit membandingkan data event sampling jikan waktu periode observasi tidak konstan

(11)

B. TIME SAMPLING

1. PENGERTIAN

Berfokus pada aspek tingkah laku yang dipilih yang terjadi dalam interval waktu tertentu!!

“sampling”  ide dasar time sampling, bahwa observer mengambil sample t.l.daripada mencatat setiap t.l. yang muncul dalam periode observasi.

Irwin & Bushnell  time sampling  menggunakan observasi untuk mengambil sampel t.l. bukan menggunakan observasi untuk menggambarkan t.l

dalam time sampling diperlukan pembatasan terhadap apa yang akan diobservasi

(12)

Time Sampling…

2. TEKNIK PENCATATAN

Teknik pencatatan dalam Time sampling bervariasi, bisa dengan Narrative description aau juga dengan kode

Penulisan dengan kode lebih memungkinkan.

mempersyaratkan observer memberi tanda pada form observasi ketika observe menampilkan t.l

Sistem kode ada dua: sistem kategori dan sign system

Sign system: mempersyaratkan kategori t.l bersifat mutually exclusive (tidak ada satupun t.l yang dapat digolongkan ke dalam lebih dari satu kategori)

Setiap t.l hanya dapat digolongan dalam satu kategori

Kategori : mempersyaratkan mutually exclusive dan exhaustive

exhaustive: kategori mencakup rentang total t.l. sehingga setiap t.l yang dilakukan observe dapat di tally dengana pasti

Contoh tidak mutually exclusive: Kristen, baptis, katolik, muslim, yahudi, yang lain

Contoh tidak exhaustive : Kristen, yahudi, muslim, yang lain

(13)

Time…

Perhatikan contoh-contoh penggunaan time sampling di halaman 40-45

Time sampling dikategorikan sebagai metode tertutup karena observer tidak memperoleh data mentah selama proses observasi

Time sampling memiliki derajat selektivitas yang tinggi karena hanya melihat t.l spesifik yang telah ditetapkan

dilihat dari derajat inferences, time sampling menuntut observer melakukan inferences (menarik kesimpulan) karena harus ada keputusan untuk mencatat atau tidak perilaku yang muncul

Pencatatan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan

(14)

Time..

3. PENGGUNAAN TIME SAMPLING

Untuk mencatat perilaku yang overt (tampak), moderat (terjadi dalam 10-15 detik), tidak dapat ditentukan mulai dan selesainya

t.l lain ; membaca, berteriak, menjerit, tidur

time sampling untuk mencatat perilaku non diskrit yang berdurasi lama

(15)

Time…

4. PROSEDUR TIME SAMPLING

Partial time sampling

whole interval time sampling

point time interval sampling

momentary time interval sampling

Variabel interoccasion interval time sampling

(16)

Time..

5. MENDESAIN TIME SAMPLING Menurut Sattler (2006) :

Frekuensi observasi, panjangnya/lamanya mengobservasi dan saat yang tepat untuk mengobservasi

Usia observe, setting, tujuan.satu periode biasanya 10-30 menit. Lakukan observasi >1x

Tipe time sampling yang digunakan

pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan

lamanya interval waktu untuk observasi

bergantung pada target behavior

lamanya waktu untuk mencatat

bergabtung pada jumlah t.l. yang akan dicatat

(17)

Time..

Sattler…

Target Behavior

Pilihlah targer t.l. berdasarkan pencatatan narrative sebelumnya, wawancara, tes

Metode mencatat data

pencil n paper atau pencatat elektronik, interval waktu

interval waktu mengobservasi 10 detik

interval waktu mencatat 5 detik

interval waktu mengobservasi 10 detik

interval waktu mencatat 5 detik

urutan akan diulang2

(18)

Time…

6. Kuantitatif data dalam Time sampling

Data kuantitatif primer yang diperoleh dalam time sampling atau interval recording adalah jumlah interval dimana target behavior terjadi.

hitungan frekuensi dalam time sampling mencerminkan jumlah interval t.l. terjadi BUKAN berapa kali target behavior terjadi

Berbeda dengan event sampling yang fokus pada berapa kali target behavior terjadi

(19)

Kelebihan dan Keterbatasan Time Sampling

Kelebihan

dapat menjaring semua t.l

lebih ekonomis dari sis waktu dan energi (efisien)

meminimalisir judgement

memungkinkan interobserver reliability

tidak membutuhkan banyak peralatan

memungkinkan perolehan data yang banyak

Keterbatasan

Menyediakan informasi rangkaian t.l yang kurang mendalam

kurang menggali kualitas t.l

kurang menangkap keadaan yang sebenarnya

(20)

Contoh time sampling

Hal 51-56

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang tergolong dalam LQ 45 pada periode Agustus 2015 sampai Januari 2016, dengan alasan karena penelitian event

Laporan customer ini dapat dilihat berdasarkan dari event yang sudah berlangsung, baru kemudian muncul data-data customer yang membeli produk pada event tersebut

Frekuensi sampling rate dari perangkat yang digunakan tidak lebih dari 512 Hz, sehingga untuk data yang berdurasi rekam 3 detik akan dihasilkan minimal 1500 data

Data primer yang dikumpulkan meliputi informasi tentang kebiasaan atau pola tingkah laku nelayan sebelum melaut meliputi melihat prakiraan cuaca, prakiraan harga ikan, prakiraan