• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBSERVASI Event Recording - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "OBSERVASI Event Recording - Spada UNS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI

Event Recording

(2)

Event Recording

• Event recording adalah pencatatan pada perilaku spesifik yang menjadi target behavior yang

terjadi selama waktu observasi tertentu

• Fokus pada event/kejadian perilaku (event = kejadian/peristiwa)

• Disebut juga dengan Frequency Recording

• Unit pengukuran : target perilaku itu sendiri

• Observer menunggu sampai target perilaku (event) muncul kemudian mencatatnya.

• Berguna bila observasi terkontrol atau laboratorium (manipulatif).

(3)

Event Recording

Target perilaku yang sesuai untuk event recording:

Perilaku yang dapat diidentifikasi dengan jelas awal

& akhirnya. Misal: respon sosial (mengucapkan salam, berbagi mainan), mengajukan pertanyaan, keluar kelas, dll.

Perilaku yang memunculkan hasil yang

menetap/permanen. Misal: jumlah soal yang terselesaikan, jumlah gambar yang dibuat, dll.

(4)

Event Recording

Target perilaku yang sulit/kurang cocok untuk event recording:

Perilaku yang durasinya lama & bervariasi. Misal:

tepuk tangan, tersenyum, membaca, mendengarkan, dll

Perilaku yang kemunculan sangat sering (every

second). Misal: menggoyangkan kaki, jari-jari diketuk, dll.

(5)

Event Recording

Target perilaku event recording

– Perilaku spesifik yang munculnya tidak terlalu sering (low frequency) & durasi perilaku yang tidak terlalu lama.

– Perilaku yang mudah diidentifikasi permulaan

& akhir perilaku

(6)

Langkah Menyusun Event Recording

Berapa kali akan melakukan observasi

Berapa lama melakukan observasi (bisa 10 – 30 menit atau lebih), bisa menggunakan stopwatch, jam tangan, jam

dinding, counters (frekuensi dan durasi bersamaan), dll

Kapan waktu yang tepat untuk observasi

Target perilakunya (biasanya perilaku yang mudah diidentifikasi permulaan & akhir perilaku.)

Metode pencatatan data tallies atau dot-and-line

(7)
(8)

Untuk perilaku yang sering terjadi, kombinasi antara interval dan event recording adalah pilihan terbaik.

(9)

Data kuantitatif

Data utama dalam event recording frekuensi kemunculan target perilaku

Data pelengkap:

1. Rata-rata perilaku 2. Durasi perilaku

3. Intensitas perilaku 4. Latensi perilaku

(10)

Data kuantitatif

Frekuensi

• Data kuantitatif yang diperoleh dari event recording adalah frekuensinya.

• Contoh: Subyek A menggunakan 10 kata kotor selama 20 menit observasi.

(11)

Data kuantitatif

Rata-rata perilaku

= n/t

n : jumlah perilaku t : lama observasi

• Misal: si A meninggalkan tempat duduknya sebanyak 40 kali selama 10 menit observasi

• Rata-rata perilaku = 40/10 = 4/1

• Artinya rata-rata perilaku si A meninggalkan tempat duduknya di kelas adalah 4 kali tiap 1 menit

(12)

Data kuantitatif

Durasi perilaku

• Berapa lama masing2 perilaku yang muncul tersebut berlangsung (awal hingga akhir dari perilaku target)

• Seringkali dibutuhkan untuk mengukur seperti durasi temper tantrum, tangisan, pertengkaran, perilaku kooperatif, dll.

• Bentuk durasi perilaku  Persentase & Rata-rata

(13)

Data kuantitatif

• Persentase durasi perilaku = (d/t) x 100

d : total durasi perilaku t : lama observasi

• Rata-rata durasi perilaku = d/e

d : total durasi perilaku

e : jumlah episode/kemunculan perilaku (bisa dengan tally atau hand counter)

(14)

Data kuantitatif

• Misal:

Hari 1, si B 2 kali tantrum (2 episode) selama total 6 menit dalam 30 menit observasi.

Hari 2, si B 6 kali tantrum (6 episode) selama total 6 menit dalam 60 menit observasi

• Persentase durasi perilaku = (d/t) x 100

Hari 1 (6 menit/30 menit) x 100 = 20% per sesi Hari 2 (6 menit/60 menit) x 100 = 10% per sesi

• Rata-rata durasi perilaku = d/e

Hari 1 6 menit/2 episode = 3 menit per episode Hari 2 6 menit/6 episode = 1 menit per episode

(15)

Data kuantitatif

Intensitas perilaku

Membagi perilaku menjadi beberapa derajat intensitas, seperti interval recording.

Contoh:

Perilaku agresif, dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu slightly, moderate, severely aggresive

Perilaku mengumpulkan tugas tanpa komplain, dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu

Mengumpulkan tugas tepat waktu tanpa komplain

Mengumpulkan tugas tepat waktu dan komplain

Mengumpulkan tugas terlambat tanpa komplain

Mengumpulkan tugas terlambat dan komplain

Dihitung secara separate frequency untuk setiap kategori

(16)

Data kuantitatif

Latensi perilaku

• Untuk mengetahui durasi yang diperlukan untuk memunculkan target perilaku mulai dari stimulus dimunculkan.

• Biasanya diukur dengan bantuan stopwatch

• Misal: siswa diberikan tugas di kelas, berapa lama muncul perilaku target (mengerjakan tugasnya) setelah instruksi diberikan.

(17)

Kelebihan Event Recording

• Efisien dalam waktu dan jumlah observer.

• Bisa dilakukan oleh orang yang sudah berada dalam setting observasi (guru).

• Bisa mengakomodasi beragam metode pencatatan.

(18)

Kekurangan Event Recording

• Tidak terlihat pola runtutan peristiwa (sebab – akibat).

• Sulit untuk diperoleh reliabilitas antar observer.

• Perbandingan antar sesi observasi sulit dilakukan bila lama observasi tidak tetap.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

The UK Royal College of Physicians has concluded that “the hazard to health arising from long- term vapour inhalation from the e-cigarettes available today is unlikely to exceed 5% of