OBSERVASI
Event Recording
Event Recording
• Event recording adalah pencatatan pada perilaku spesifik yang menjadi target behavior yang
terjadi selama waktu observasi tertentu
• Fokus pada event/kejadian perilaku (event = kejadian/peristiwa)
• Disebut juga dengan Frequency Recording
• Unit pengukuran : target perilaku itu sendiri
• Observer menunggu sampai target perilaku (event) muncul kemudian mencatatnya.
• Berguna bila observasi terkontrol atau laboratorium (manipulatif).
Event Recording
• Target perilaku yang sesuai untuk event recording:
– Perilaku yang dapat diidentifikasi dengan jelas awal
& akhirnya. Misal: respon sosial (mengucapkan salam, berbagi mainan), mengajukan pertanyaan, keluar kelas, dll.
– Perilaku yang memunculkan hasil yang
menetap/permanen. Misal: jumlah soal yang terselesaikan, jumlah gambar yang dibuat, dll.
Event Recording
• Target perilaku yang sulit/kurang cocok untuk event recording:
– Perilaku yang durasinya lama & bervariasi. Misal:
tepuk tangan, tersenyum, membaca, mendengarkan, dll
– Perilaku yang kemunculan sangat sering (every
second). Misal: menggoyangkan kaki, jari-jari diketuk, dll.
Event Recording
• Target perilaku event recording
– Perilaku spesifik yang munculnya tidak terlalu sering (low frequency) & durasi perilaku yang tidak terlalu lama.
– Perilaku yang mudah diidentifikasi permulaan
& akhir perilaku
Langkah Menyusun Event Recording
• Berapa kali akan melakukan observasi
• Berapa lama melakukan observasi (bisa 10 – 30 menit atau lebih), bisa menggunakan stopwatch, jam tangan, jam
dinding, counters (frekuensi dan durasi bersamaan), dll
• Kapan waktu yang tepat untuk observasi
• Target perilakunya (biasanya perilaku yang mudah diidentifikasi permulaan & akhir perilaku.)
• Metode pencatatan data tallies atau dot-and-line
Untuk perilaku yang sering terjadi, kombinasi antara interval dan event recording adalah pilihan terbaik.
Data kuantitatif
• Data utama dalam event recording frekuensi kemunculan target perilaku
• Data pelengkap:
1. Rata-rata perilaku 2. Durasi perilaku
3. Intensitas perilaku 4. Latensi perilaku
Data kuantitatif
• Frekuensi
• Data kuantitatif yang diperoleh dari event recording adalah frekuensinya.
• Contoh: Subyek A menggunakan 10 kata kotor selama 20 menit observasi.
Data kuantitatif
• Rata-rata perilaku
= n/t
n : jumlah perilaku t : lama observasi
• Misal: si A meninggalkan tempat duduknya sebanyak 40 kali selama 10 menit observasi
• Rata-rata perilaku = 40/10 = 4/1
• Artinya rata-rata perilaku si A meninggalkan tempat duduknya di kelas adalah 4 kali tiap 1 menit
Data kuantitatif
• Durasi perilaku
• Berapa lama masing2 perilaku yang muncul tersebut berlangsung (awal hingga akhir dari perilaku target)
• Seringkali dibutuhkan untuk mengukur seperti durasi temper tantrum, tangisan, pertengkaran, perilaku kooperatif, dll.
• Bentuk durasi perilaku Persentase & Rata-rata
Data kuantitatif
• Persentase durasi perilaku = (d/t) x 100
d : total durasi perilaku t : lama observasi
• Rata-rata durasi perilaku = d/e
d : total durasi perilaku
e : jumlah episode/kemunculan perilaku (bisa dengan tally atau hand counter)
Data kuantitatif
• Misal:
– Hari 1, si B 2 kali tantrum (2 episode) selama total 6 menit dalam 30 menit observasi.
– Hari 2, si B 6 kali tantrum (6 episode) selama total 6 menit dalam 60 menit observasi
• Persentase durasi perilaku = (d/t) x 100
Hari 1 (6 menit/30 menit) x 100 = 20% per sesi Hari 2 (6 menit/60 menit) x 100 = 10% per sesi
• Rata-rata durasi perilaku = d/e
Hari 1 6 menit/2 episode = 3 menit per episode Hari 2 6 menit/6 episode = 1 menit per episode
Data kuantitatif
• Intensitas perilaku
• Membagi perilaku menjadi beberapa derajat intensitas, seperti interval recording.
• Contoh:
– Perilaku agresif, dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu slightly, moderate, severely aggresive
– Perilaku mengumpulkan tugas tanpa komplain, dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu
• Mengumpulkan tugas tepat waktu tanpa komplain
• Mengumpulkan tugas tepat waktu dan komplain
• Mengumpulkan tugas terlambat tanpa komplain
• Mengumpulkan tugas terlambat dan komplain
Dihitung secara separate frequency untuk setiap kategori
Data kuantitatif
• Latensi perilaku
• Untuk mengetahui durasi yang diperlukan untuk memunculkan target perilaku mulai dari stimulus dimunculkan.
• Biasanya diukur dengan bantuan stopwatch
• Misal: siswa diberikan tugas di kelas, berapa lama muncul perilaku target (mengerjakan tugasnya) setelah instruksi diberikan.
Kelebihan Event Recording
• Efisien dalam waktu dan jumlah observer.
• Bisa dilakukan oleh orang yang sudah berada dalam setting observasi (guru).
• Bisa mengakomodasi beragam metode pencatatan.
Kekurangan Event Recording
• Tidak terlihat pola runtutan peristiwa (sebab – akibat).
• Sulit untuk diperoleh reliabilitas antar observer.
• Perbandingan antar sesi observasi sulit dilakukan bila lama observasi tidak tetap.