• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Firyunda Ayu Putri NIM : P07220116049

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Oleh : Firyunda Ayu Putri NIM : P07220116049"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

Kepala ruang Mawar beserta seluruh staf yang memberikan izin dan dukungan untuk penyusunan artikel ilmiah ini. Andi Lis A.G.S.Kep., M.Kep, selaku ketua program studi D-III keperawatan Sekolah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Kepada kedua orang tua dan kakek dan nenek saya di rumah yang telah memberikan dukungan, doa, nasehat, kasih sayang, semangat dan bantuan biaya kepada penulis untuk menyelesaikan artikel ilmiah ini.

Kepada Briptu Ahmad Nur Fauzi, A.Md.Kep dan teman-teman Indah, Fitra, Nadia, Aya, Dewi serta rekan-rekan kelas D-III Keperawatan yang telah memberikan yang terbaik, mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan makalah penelitian ini.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Studi Kasus 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.2 Bagi Penulis

  • Bagi Tempat Penulisan
  • Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi pelaksanaan asuhan keperawatan dan peningkatan kualitas pelayanan khususnya pada ibu spontan pasca melahirkan. Studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi profesi keperawatan khususnya dalam penerapan asuhan keperawatan pada ibu nifas spontan.

Konsep Dasar Kasus .1 Definisi Post Partum

  • Klasifikasi Masa Nifas
  • Perubahan Fisiologis Masa Nifas
  • Perubahan Psikologi Masa Nifas
  • Tanda dan Gejala
  • Kunjungan Masa Nifas
  • Penatalaksanaan

Jika pernapasan menjadi lebih cepat pada masa nifas, mungkin terdapat tanda-tanda syok (Rukiyah, 2010). Pada fase ini terjadi pembentukan kolagen lebih lanjut, reabsorpsi sel inflamasi, penutupan dan reabsorpsi kapiler baru serta pemecahan kelebihan kolagen. Pada tahap ini, ibu lebih mudah marah dan cenderung pasif terhadap lingkungan karena kelelahan.

Pada fase ini muncul kebutuhan ibu akan perhatian dan penerimaan dari orang lain serta keinginan untuk dapat melakukan segala sesuatunya secara mandiri.

Gambar 2.1 Involusi Uterus
Gambar 2.1 Involusi Uterus

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian

Kegiatan yang dilakukan pada fase ini meliputi validasi data, interpretasi dan identifikasi masalah dari kelompok data, serta perumusan diagnosa keperawatan. Riwayat kesehatan dengan mengumpulkan data respon pasien terhadap kelahiran bayinya dan penyesuaiannya selama masa nifas. Penilaian ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko signifikan yang mempengaruhi komplikasi pascapersalinan.

Penyebabnya, ibu sedang dalam kondisi pemulihan atau istirahat. Apabila terjadi pernafasan cepat setelah melahirkan (>30 x/menit), hal ini mungkin disebabkan oleh tanda-tanda syok.

Kepala dan wajah

Sebaliknya jika tekanan darah tinggi merupakan indikator kemungkinan terjadinya preeklamsia yang dapat muncul pada masa nifas. Jika kenaikan mencapai lebih dari 38 C pada hari kedua atau hari berikutnya, sebaiknya waspadai adanya infeksi atau sepsis nifas. Denyut nadi ibu akan melambat hingga sekitar 60 kali/menit, yaitu pada akhir persalinan, karena ibu dalam keadaan istirahat total.

Pembesaran kelenjar getah bening mungkin mengindikasikan infeksi, didukung oleh temuan lain seperti hipertermia, nyeri, dan pembengkakan.

Pemeriksaan thorak 1) Inspeksi payudara

Palpasi Payudara

Pemeriksaan abdomen 1). Inspeksi Abdomen

Tinggi fundus uteri: Segera setelah lahir, TFU berada 2 cm di bawah bagian tengah, 12 jam kemudian kembali ke 1 cm di atas bagian tengah dan turun kira-kira. 1 cm setiap hari. TFU post partum hari kedua 1 cm di bawah bagian tengah. Hari ke 3 - 4 TFU post partum 2 cm di bawah bagian tengah. Hari ke 5 – 7 post partum TFU simfisis midcentral Hari ke 10 post partum TFU sudah tidak teraba lagi.

Diastasis rektus abdominis adalah regangan pada otot rektus abdominis akibat pembesaran rahim pada palpasi. Peregangan ini menyerupai garpu yang memanjang dari prosesus xiphoid hingga umbilikus sehingga dapat diukur panjang dan lebarnya.

Keadaan kandung kemih

Ekstremitas atas dan bawah

  • Diagnosa keperawatan
    • SDKI, 2017
    • SDKI, 2017
    • SDKI, 2017
    • SDKI, 2017
    • SDKI, 2017
    • SDKI, 2017
    • SDKI, 2017
  • Perencanaan Keperawatan
  • Implementasi keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan
  • Dokumentasi Keperawatan
  • Rancangan Penulisan
  • Subyek Studi Kasus
  • Subyek Studi Kasus
  • Definisi Operasional
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Prosedur Studi Kasus
  • Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .1 Teknik Pengumpulan Data
    • Instrumen Pengumpulan Data
  • Keabsahan Data
  • Analisis Data

Penilaian awal status gizi pada masa nifas didasarkan pada data ibu sebelum hamil dan berat badan saat hamil, bukti simpanan zat besi yang cukup (misalnya konjungtiva), dan riwayat gizi atau penampilan yang adekuat. Namun, jika gejala-gejala ini menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau jika pasien menjadi tidak berfungsi atau menyatakan keinginan untuk menyakiti bayi atau dirinya sendiri setelah melahirkan, pasien harus diajari untuk segera memberi tahu perawat, bidan, atau dokter. Masalah terselesaikan jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan tujuan dan ukuran hasil yang ditetapkan.

Subyek dalam studi kasus ini adalah dua orang responden yang dirawat di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur yang pernah dievaluasi dan mengalami kasus yang sama yaitu spontan pasca melahirkan. Responden dirawat di Ruang Nifas Mawar RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan diagnosa medis persalinan spontan. Masa nifas atau nifas adalah masa setelah melahirkan dan lahirnya bayi, ari-ari, dan selaput ketuban yang diperlukan untuk mengembalikan organ rahim seperti sebelum hamil dalam waktu kurang lebih 6 minggu.

Adapun tempat pelayanan kebidanan bagi ibu dengan persalinan spontan akan disediakan di Ruang Nifas Mawar RS Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur. Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan sehari-hari setelah melakukan asuhan keperawatan pasien dengan menggunakan Format Asesmen Ibu Pasca Persalinan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Format Asesmen Asuhan Keperawatan Ibu.

Bab ini merupakan hasil studi kasus dan pembahasannya, yang meliputi uraian data umum dan data khusus terkait asuhan keperawatan pasien pasca persalinan spontan di ruang mawar RS Abdul Wahab Sjahranie. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie yang terletak di Jalan Palang Merah Indonesia No.

Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan Diagnosa
Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan Diagnosa

Pengkajian

Setelah melahirkan pada pukul 10.45 WIB, pemeriksaan yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 5/10/2019 pukul 15.00 WIB di ruang rosario, didapatkan pasien mengeluh nyeri akibat adanya luka pada jalan lahir pada saat episiotomi atau kontraksi rahim. ,KT: 110/80 mmHg. , N:. Dari Tabel 4.2 diperoleh data pengkajian riwayat kesehatan klien 1 dan klien 2 terdapat kesamaan keluhan utama seperti nyeri pada luka jalan lahir. Pasien 1 dan Pasien 2 belum pernah melahirkan di rumah sakit dalam riwayat kesehatan sebelumnya. Riwayat kesehatan keluarga klien 1 dan klien 2 tidak terdapat penyakit keturunan maupun penyakit menular lainnya.

Riwayat kehamilan saat ini Pasien 1 Pasien 2. Kata Klien ANC/Ante Natal Care. memeriksakan kehamilannya setiap bulan di klinik bidan dan meminum 90 tablet penambah darah setiap hari. memeriksakan kehamilannya setiap bulan di klinik bidan dan meminum 90 tablet penambah darah setiap hari. Gangguan kesehatan Tidak ada gangguan kesehatan Tidak ada gangguan kesehatan Riwayat kehamilan dan kelahiran anak pertama : 37-38 minggu. Pada tahun 2009, persalinan normal dan ditolong oleh bidan klinik. Kondisi umum Nyeri ringan, tidak ada gejala klinis yang jelas, pasien duduk/posisi Fowler, tidak dipasang alat invasif. Nyeri ringan, gejala klinis tidak jelas, posisi pasien duduk menyusui bayi, tidak dipasang alat invasif.

Tidak ada keluhan sesak, pemeriksaan : bentuk payudara simetris, payudara simetris, puting menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada areola, tidak terdapat pembesaran pembuluh limfe, tidak keluar kolostrum. Auskultasi : bising usus 21x/i Palpasi : TFU 2 jari dibawah tengah, kandung kemih teraba, diastasis rektus abdominis 2 jari saat kontraksi 5 jari saat relaksasi Perkusi : hipertimpania Pada pemeriksaan ekstremitas bawah tidak tampak edema. Bersih, tidak ada keluhan kencing, bisa buang air kecil spontan, produksi urin ± 900 ml/hari, warna urin jernih, bau urin khas.

Seksualitas dan sistem reproduksi Tidak ada benjolan di payudara, HPHT Genetalia: tidak ada makan, tidak ada prolaps rahim, tidak ada wasir di anus. Tidak ada benjolan di payudara, HPHT Genetalia: tidak ada makan, tidak ada kolaps rahim, tidak ada wasir di anus.

Tabel 4.2 Hasil riwayat biodata pasien post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Syahranie
Tabel 4.2 Hasil riwayat biodata pasien post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Syahranie

Diagnosa Keperawatan

Dari tabel 4.7 diperoleh data pengkajian klien 1 dan klien 2 didapatkan permasalahan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 terdiri dari 6 diagnosa keperawatan, diantaranya diagnosa keperawatan yang sama yaitu nyeri akut akibat zat berbahaya secara fisik, surat spontan. . luka episiotomi partum dan risiko perfusi perifer tidak efektif dalam menurunkan konsentrasi hemoglobin.

Intervensi Keperawatan

Berdasarkan tabel 4.8, setelah dilakukan diagnosa keperawatan pada klien 1 dan klien 2, disusun rencana tindakan keperawatan berdasarkan setiap diagnosa yang ditemukan pada klien.

Implementasi Keperawatan

Berdasarkan tabel 4.9 dan 4.10 diatas maka intervensi yang dilakukan didasarkan pada rencana atau intervensi yang dibuat, tujuannya untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai intervensi keperawatan sehingga kriteria outcome dapat tercapai. Pelaksanaan untuk klien 1 dilakukan pada tanggal 06-09 Mei 2019 selama 2 hari di rumah sakit dan 1 hari di rumah pasien, dan untuk pasien 2 dilakukan selama 2 hari di rumah sakit dan 1 hari di rumah pasien mulai pukul 10. -13 Mei 2019.

Tabel 4.10 Implementasi keperawatan pada pasien 2 dengan post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Syahranie
Tabel 4.10 Implementasi keperawatan pada pasien 2 dengan post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Syahranie

Hasil Evaluasi

  • Pembahasan
    • Nyeri akut bd agen pencedera fisik, luka episiotomi post partum spontan
    • Menyusui tidak efektif bd ketidakadekuatan suplai ASI
    • Resiko infeksi bd trauma jaringan
    • Resiko perfusi perifer tidak efektif bd penurunan konsentrasi hemoglobin
    • Bagi Instansi Rumah Sakit
    • Bagi Keluarga
    • Bagi Penulis Selanjutnya

Pasien tidak melaporkan merasakan atau menemukan tanda-tanda syok - Pasien memahami tanda dan gejala. Pasien tidak melaporkan perasaan atau tanda-tanda syok - Pasien minum terlalu banyak. Data subyektif, pasien 2 mengeluh adanya luka jahitan pada jalan lahir, dan data obyektif tidak ada edema vagina, kemerahan ringan, peningkatan leukosit pasien sebesar 13,56 10ˆ3/uL, dan penurunan hemoglobin sebesar 10,5 g. /dL.

Berdasarkan hasil studi kasus evaluasi sumatif yang diperoleh dari pasien 2, tidak terdapat risiko infeksi berdasarkan data subjektif. Pasien menyatakan terdapat luka episiotomi dan data obyektif tidak terdapat kemerahan dan pembengkakan pada sekitar perineum. pasien dan perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah setiap prosedur keperawatan. Berdasarkan studi kasus pada pasien 1 dan 2, seluruh intervensi diagnosis keperawatan risiko ketidakefektifan perfusi perifer dapat dilakukan pada pasien dan tidak ditemukan perbedaan. Menurut NOC (2015), tujuan asuhan keperawatan adalah agar risiko ketidakefektifan perfusi perifer tidak terjadi sesuai kriteria hasil.

Berdasarkan hasil studi kasus, evaluasi sumatif yang diperoleh dari pasien 1 adalah tidak terjadi risiko ketidakefektifan perfusi perifer dengan data obyektif pasien: N: 86x/menit, pernapasan teratur, TD: 90/80 mmHg, baik turgor, CRT > 2 detik , pasien tidak tersedia Laporan perasaan atau tanda syok Pasien minum lebih banyak dan makan buah untuk asupan cairan oral. Warna : hitam dan mulai berubah warna menjadi abu-abu Mudah patah : tidak mudah patah Bercabang : tidak bercabang Cerah/kusam : tampak cerah Kelainan : tidak ada kelainan pada mata. Keluhan : ( ) sesak napas ( ) nyeri saat bernapas Batuk ( ) produktif () tidak produktif Sekresi : tidak ada sekret Konsistensi : tidak Warna : tidak Bau : tidak.

Kondisi : Drain ( ) ada ( ) tidak Jumlah : tidak ada Warna : tidak ada Kondisi daerah sekitar insersi : tidak ada Auskultasi : Peristaltik : 9 x/menit.

Table 4.11 Evaluasi Asuhan Keperawatan pada pasien 2 dengan post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Syahranie
Table 4.11 Evaluasi Asuhan Keperawatan pada pasien 2 dengan post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Syahranie

MANFAAT

PIJAT

OKSITOSIN

  • Tujuan Institusional Umum (TIU)
  • Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
  • Metode a. Ceramah
  • Media a. Leaflet
  • Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )
  • Evaluasi
  • Daftar Pustaka
  • Tujuan Pijat Oksitosin
  • Manfaat Pijat Oksitosin
  • Tehnik Pijat Oksitosin

Pijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan dua kepalan tangan, dengan ibu jari mengarah ke bagian depan jari. Pijat secara bersamaan kedua sisi tulang belakang ke bawah, dari leher hingga tulang belikat, selama 2-3 menit. Tempat/ruang : Rumah pasien Sasaran : Pasien dan pasangan Pelaku : Mahasiswa peneliti PENKES Subyek : Pijat oksitosin.

Setelah meminum PENKES selama 20 menit, diharapkan pasien dan suaminya dapat melakukan pijatan oksitosin untuk memperlancar produksi ASI yang telah dipelajari di rumah sakit. Pijat oksitosin adalah pemijatan di sepanjang tulang belakang (vertebra) hingga tulang rusuk kelima dan keenam dan merupakan upaya untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran (Biancuzzo, 2003; Indiyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009). Selain merangsang refleks let-down, manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi engorgement (mati lemas), mengurangi pembengkakan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, menjaga produksi ASI saat ibu dan bayi. anak sedang sakit. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).

Pijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan dua kepalan tangan, ibu jari mengarah ke depan. Tekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang dengan gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jari.

Gambar

Gambar 2.1 Involusi Uterus
Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan Diagnosa
Tabel 3.1 Definisi Oprasional
Tabel 4.1 Hasil Anamnesis biodata pada pasien post partum spontan di Ruang Mawar RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarida
+7

Referensi

Dokumen terkait

4 1.5 Metode Penyelesaian masalah Tahapan proses penyelesaian masalah yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode yang disusun secara terurut dengan melakukan tahapan-