PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Selain itu juga merupakan lembaga keuangan yang mempunyai motif keuntungan karena Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Bakti Huria Syariah K.C Parepare juga melakukan kegiatan yang berkaitan dengan jasa keuangan dan sektor riil. Salah satu K.C yang ada di koperasi ini adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Bakti Huria Syariah K.C Parepare.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Pratinjau. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan dalam penyusunan Laporan Keuangan, memperbaiki dan meningkatkan kepercayaan dalam penyusunan Laporan Keuangan. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi alat penerapan ilmu akuntansi khususnya pembuatan laporan keuangan yang diperoleh selama perkuliahan dan pengenalan kondisi nyata dalam penyusunan dan tata cara penyusunan laporan keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Persamaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada subjek penelitian yaitu laporan keuangan, dan perbedaannya terdapat pada subjek penelitian.Penelitian Brian Aderiand Bahri ini dilakukan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga sedangkan penelitian yang akan dilakukan adalah pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Bakti Huria K.C Parepare.
Tinjauan Teori
- Penerapan
- Akuntansi Syariah
- Pembiayaan Syariah
Akuntansi perbankan syariah yang diterbitkan pada tanggal 1 Mei 2002. Pernyataan standar akuntansi keuangan 101: Penyajian laporan keuangan syariah (selanjutnya disebut PSAK 101) mendefinisikan dasar penyajian laporan keuangan bertujuan umum entitas syariah 16. Laporan sumber dan penggunaan dana amal disajikan sebagai komponen utama laporan keuangan entitas syariah. g) Catatan atas Laporan Keuangan.
Tinjauan Konseptual
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau rekening yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian atau perjanjian antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk menyediakan uang atau membayar kembali tagihan setelah jangka waktu tertentu. periode. jangka waktu pengembalian atau bagi hasil. Prinsip-prinsip pembiayaan syariah antara lain: prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa. Jenis pembiayaan syariah antara lain pembiayaan modal kerja, pembiayaan konsumsi, pembiayaan investasi, dan pembiayaan produktif. Lalu yang dimaksud dengan Pembiayaan Syariah pada Koperasi Simpan Pinjam, sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 91/kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan. Kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) memberikan gambaran bahwa koperasi pembiayaan dan peminjaman syariah atau koperasi jasa keuangan syariah (KJSK) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan tabungan sesuai dengan pola bagi hasil syariah.
Berdasarkan penjelasan di atas, calon peneliti bermaksud penerapan PSAK 101 pada pembiayaan koperasi simpan pinjam. 24Farid Hidayat, Alternatif Sistem Pengawasan Pada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) dalam Mewujudkan Kepatuhan Syariah, Jurnal Pengadilan, vol.2, no Kerangka pemikiran adalah proses pemilihan aspek-aspek dalam tinjauan teori yang berhubungan dengan penelitian masalah. Dibuat dalam bentuk diagram dan terdiri dari sekumpulan konsep dasar yang menggambarkan variabel secara sistematis dan hubungan antar variabel.25.
Diagram kerangka di bawah ini menjelaskan penerapan PSAK 101 khususnya dengan adanya koperasi simpan pinjam berbiaya syariah yang beroperasi di Kota Parepare yang berlokasi di JLH, peminjaman Pembiayaan Syariah Bakti Huria Syariah KC Parepare sedang melakukan penerapan pencatatan laporan keuangan sesuai dengan Prinsip syariah yaitu kewajaran, tanggung jawab dan kebenaran agar dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku khususnya bagi entitas syariah yaitu PSAK 101 Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis dapat merumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lain, dan bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual dengan mengumpulkan data dari lingkungan alam, dengan menggunakan peneliti sendiri yang berperan. sebuah instrumen kunci. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yaitu metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang melibatkan pengumpulan data secara sebenar-benarnya, kemudian mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data tersebut untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan yang ada. 26.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Fokus Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian yang akan dilakukan, calon peneliti akan mengumpulkan data melalui observasi awal dan wawancara. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari manajemen K.C. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, melalui media perantara. Data sekunder biasanya berupa bukti-bukti, catatan atau catatan sejarah yang terkumpul dalam arsip, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan. Dengan kata lain, peneliti harus mengumpulkan data dengan mengunjungi perpustakaan dan membaca jurnal serta artikel yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Menurut Supardi, observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. Peneliti mengamati objek yang akan diselidiki kemudian mencatat semua data yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode observasi untuk mengetahui langsung apa yang ada di lapangan tentang bagaimana penerapan PSAK 101 pada Koperasi Simpan Pinjam Keuangan Syariah Bakti Huria Syariah K.C Parepare. Wawancara merupakan suatu cara untuk memperoleh data primer dari responden. Wawancara dengan responden juga dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Wawancara langsung artinya peneliti bertatap muka dengan responden kemudian mengajukan beberapa pertanyaan. untuk pertanyaan yang diajukan .31. Informan yang akan peneliti wawancarai adalah pimpinan atau karyawan K.C yang bekerja di Bakti Huria Syariah K.C. Koperasi Keuangan dan Pinjaman Syariah Parepare.
Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar, maupun karya monumental yang kesemuanya memberikan informasi bagi proses penelitian.
Uji Keabsahan Data
Prinsip apa yang menjadi acuan dalam penyajian laporan keuangan pada KSPPS Bakti Huria Syariah K.C Parepare. Jabatan : Staff Admin Teller KSPPS Bakti Huria Syariah K.C Parepare Daftar pertanyaan penyajian laporan keuangan sesuai PSAK 101.
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hal ini juga diperkuat dengan wawancara yang dilakukan terhadap Putri selaku pengurus di KSPPS Bakti Huria Syariah K.C.Parepare yaitu sebagai berikut. 38Putri, Staf Admin Staf Admin Hitung KSPPS Bakti Huria Syariah K.C.Parepare, wawancara di Parepare, 7 Juni 2021. Pada item tanggung jawab ditemukan dana syirkah temporer yaitu deposito berjangka Mudharabah, simpanan tersebut berasal dari simpanan mudharabah SySPPS Bakhti K.Cia . pelanggan. Mempersiapkan.
Hak penyertaan laba menjadi milik bank.. e) Pendapatan dan beban non operasional f) Laba sebelum pajak.. g) Laba (rugi) bersih periode berjalan.. 51Laporan Akuntansi KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Parepare Tahun 2020. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perbandingan item laporan laba rugi KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Laporan laba rugi berbasis Parepare dan PSAK 101, terdapat beberapa perbedaan. Sementara itu di KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Sumber pendapatan Parepara terbagi menjadi dua, yaitu pendapatan dari akad konvensional dan akad syariah53.
Berdasarkan penjelasan diatas, KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Parepare hampir konsisten dengan PSAK 101, namun hal ini belum bisa dilihat secara utuh. 55Putri, staf admin staf admin counter KSPPS Bakti Huria Syariah K.C.Parepare, wawancara di Parepare, 7 Juni 2021. 57 Muhammad Annas, ketua K.C KSPPS Bakti Huria Syariah K.C.Parepare, wawancara di Parepare 7 Juni 2021 dengan menggunakan dana. untuk membeli mobil Ambulans”.58.
KSPPS Bakti Huria Syariah K.C Parepare Dalam pelaksanaan penyajian laporan keuangan terdiri dari beberapa unsur seperti yang disebutkan oleh JS. KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Sebelumnya dalam penyajian laporan keuangannya terdapat program seperti produk pinjaman/pembiayaan dan produk tabungan, berdasarkan wawancara yang dilakukan masing-masing dengan pimpinan K.C.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan wawancara di atas maka tujuan penyajian laporan keuangan KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Hal terpenting dari Parepare sebagai lembaga keuangan berbasis syariah adalah sistem bagi hasil yang dikhususkan pada produk pembiayaan berbasis syariah. Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dalam ketentuan pelaporan keuangan pada KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Laporan keuangan sangat berbeda dengan ketentuan penyajian laporan keuangan yang diatur dalam PSAK 101 yang terdiri dari 9 komponen. Penyajian laporan keuangan KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Parepare masih belum patuh terutama dalam hal pemenuhan komponen pelaporan keuangan yang akan disajikan, karena saat ini pihak koperasi masih menyajikan komponen pelaporan keuangan dengan mengacu pada peraturan atau standar yang ditetapkan oleh pusat yaitu microdata dan excel.
Berdasarkan data diatas penerapan PSAK 101 pada KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Pasangan secara keseluruhan tidak optimal. Selanjutnya penerapan PSAK 101 di KSPPS Bakti Huria Syariah K.C. Parepare belum sepenuhnya menerapkan prinsip akuntansi syariah dalam penyajian laporan keuangannya. Ketentuan penyajian laporan keuangan pada Bakti Huria Syariah K.C Parepare belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK 101, hal ini dikarenakan koperasi hanya mencatat 3 komponen laporan keuangan yaitu neraca, laba rugi dan arus kas.
Analisis Penerapan PSAK 101 dalam Pelaporan Keuangan pada KSPPS BMT Al-Bina Tasikmalaya, Jurnal Ekonomi Syariah, vol.5 No. 1 Mei 2020. Putriningtiyas, Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK 101: Kajian Pada BMT Wanita Mandiri Boyolali, Skripsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah Surakarta, 2019.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai Penerapan PSAK 101 Pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Bakti Huria Syariah K.C Parepare, penulis menyimpulkan bahwa. Sebelum data yang disajikan bersifat konkrit dan nyata serta tidak ada rekayasa didalamnya untuk memenuhi prinsip akuntabilitas namun belum sepenuhnya sejalan dengan prinsip keadilan karena rasio keuangan Baitul Tanwil (Bisnis) dengan Baitul Mall (Sosial) adalah masih digabungkan, yang juga belum sepenuhnya sesuai dengan asas kebenaran adalah karena penyajian laporan keuangan masih menggunakan pinjaman atau kredit yang berbasis konvensional.
Saran
Silahi, R.Sanjaya, Analisis Penerapan PSAK 101 Pada Laporan Keuangan Koperasi Syariah BMT Al-Ittihad-Pekan Baru, Skripsi: Jurusan Akuntansi, Riau, 2012. Analisis Penerapan PSAK 101, dalam Presentasi Laporan Keuangan: Studi Kasus; Koperasi Syariah BMT Madani Sumatera Utara, Skripsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah, Medan, 2018. Wulandari, Renny. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Syariah dalam Penyajian Laporan Keuangan Baitul Malal Tamwil di Pontianak, Jurnal Repository, Vol.2 No.1, 2019.
Yang pertama adalah transparansi yang artinya jika suatu perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan yang pasti tentu tidak akan kemana-mana dan yang berikutnya adalah prinsip kejujuran dan tanggung jawab.