PENDAHULUAN
Identifikasi masalah
Apakah ada pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SD Negeri 24 kota Bengkulu. Apakah ada pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Bengkulu. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu.
Untuk mengetahui manfaat kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri 24 Kota Bengkulu. Ho1 : = 0, tidak terdapat pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu. Ha1 : ≠ 0, terdapat pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu.
Ho2 : = 0, tidak terdapat pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu. Ha2 : ≠ 0, terdapat pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu. Terdapat pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa Terdapat pengaruh yang cukup kuat pada taraf signifikan α = 0,05.
Terdapat pengaruh yang cukup kuat kebiasaan pagi hari terhadap hasil belajar siswa pada taraf signifikan α = 0,05.
Pembatasan masalah
Rumusan masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat penelitian
Bagi orang tua dapat memperoleh pengetahuan tentang pentingnya menerapkan sarapan pagi pada siswanya sebelum berangkat ke sekolah.
Kajian Teori
Hubungan sarapan pagi dan kegiatan belajar dengan hasil belajar bahasa jawa. kembali pada waktu makan siang. Menurut Aunurrahman, belajar merupakan kegiatan yang penting bagi setiap orang, termasuk belajar bagaimana caranya belajar. 30 Menurut Witherington, belajar adalah perubahan kepribadian yang muncul sebagai pola respons baru yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kepribadian, atau suatu pemahaman. 31. Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Berdasarkan teori ini, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, yaitu siswa itu sendiri dan lingkungan. Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga mempengaruhi hasil belajar siswa. Lebih lanjut Wasliman mengatakan sekolah merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil belajar siswa.
Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru.
Dilihat dari hasil belajar siswa, tingkat perkembangan mentalnya lebih baik dibandingkan sebelum pembelajaran.
Kajian penelitian terdahulu
Hasil percobaan yang dilakukan terhadap hasil variabel kebiasaan sarapan (X) yang terdiri dari 20 item dengan jumlah sampel 30 orang, terdapat 16 item yang valid sedangkan 4 item lainnya tidak valid (gagal). Mengenai nilai variabel kebiasaan sarapan pagi (X) sebesar 0,082 untuk variabel konsentrasi belajar (Y1) dengan nilai sebesar 0,067 dan untuk variabel hasil belajar (Y2) nilai sebesar 0,092 untuk uji Kolmogorov Smirnov dan untuk uji Shapiro Wilk nilai variabel kebiasaan sarapan pagi (X ) sebesar 0,313 untuk. Dari hasil perhitungan pada tabel R sebesar 0,408, maka ditempatkan antara pengaruh variabel kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu pada kategori cukup.
Dampak positif yang dimaksud adalah adanya perubahan nilai berupa peningkatan kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan pada tabel R sebesar 0,484 terletak antara pengaruh variabel kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu dalam kategori cukup. Dampak positif yang dimaksud adalah adanya perubahan nilai berupa peningkatan kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa.
Dengan kata lain pengaruh kebiasaan sarapan pagi memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu. Kita lihat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa antara variabel kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa.
Kerangka pikir
Hipotesis
Berdasarkan analisis menggunakan rumus Alpha Cronbach, reliabilitas variabel kebiasaan sarapan pagi (X) memperoleh hasil sebesar 0,745 >. Untuk mengetahui data pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar dan konsentrasi belajar (Y1) siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu, dapat diperoleh dari hasil angket yang dibagikan kepada 30 siswa kelas V. Dari tabel diatas terlihat perolehan nilai variabel metode kebiasaan sarapan pagi (X) dari sampel siswa sebanyak 30 orang diperoleh mean (nilai mean) sebesar 43,70, median (Nilai sentral) sebesar 45, mode ( Modus/nilai yang sering muncul) adalah nilai 45, standar deviasi 7,106, varians 50,49 rentang 28, nilai terendah 28, nilai tertinggi 56 dan penjumlahan nilai-nilai variabel metode kebiasaan sarapan pagi (X ) adalah 1311.
Dari tabel diatas diketahui besarnya nilai t hitung parsial sebesar 2,362 dengan signifikansi 5% > dari tabel 1,710 maka terdapat pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu selain membandingkan nilai t untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap. Pada tabel diatas terlihat R = 0,408 Untuk menarik kesimpulan, pertama-tama simak tabel r, sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu, melalui tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r seperti gambar dibawah ini. Pengaruh kebiasaan sarapan pagi (X) terhadap konsentrasi belajar (Y1) Dengan melihat hasil perhitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa antar variabel pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa terdapat pengaruh yang cukup kuat. tentang tingkat signifikan a = 0,05.
Dikatakan kuat karena dari hasil perhitungan tersebut diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,408, dimana koefisien korelasi tersebut jika dilihat pada tabel interpretasi terletak di antara yang berarti pengaruh kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar signifikan. siswa. 0,484 yang jika dilihat pada tabel interpretasi koefisien korelasi antara berarti terdapat pengaruh yang cukup kuat antara kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini di SD Negeri 24 Kota Bengkulu semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Populasi penelitian ini terfokus pada siswa SDN 24 Kota Bengkulu, jadi populasinya adalah seluruh siswa kelas VB SD Negeri 24 Kota Bengkulu. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi 46 Jenis sampel dalam penelitian ini adalah jenis sampel non-probabilitas, sampel non-probabilitas adalah unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tidak mempunyai peluang atau peluang yang sama. kesempatan untuk dipilih mewakili sampel dalam penelitian.47 Hal ini disebabkan adanya keterbatasan pengambilan sampel pada judul yang dipelajari peneliti yaitu siswa kelas VB SDN 24 Kota Bengkulu.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh, yaitu teknik yang digunakan apabila seluruh anggota dijadikan sampel dalam penelitian.48 Menurut Arikunto, jika jumlah subjek kurang dari 100 sebaiknya diambil semuanya sehingga penelitian ini merupakan populasi. penyaringan.
Teknik pengumpulan data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan tabel Koefisien di atas terlihat pada kolom B pada bagian konstanta terdapat nilai sebesar 24,170 sedangkan nilai variabel kebiasaan sarapan pagi sebesar 0,460, sehingga persamaan regresi liniernya dapat dinyatakan sebagai berikut. Koefisien b disebut koefisien arah regresi dan mewakili perubahan rata-rata variabel konsentrasi belajar setiap perubahan variabel kebiasaan sarapan sebesar satu satuan. Hasil perhitungan pada tabel diatas b = 0,460 adalah positif yang artinya setiap variabel kebiasaan sarapan pagi bertambah satu maka rata-rata variabel konsentrasi belajar bertambah 0,460, penambahan tersebut signifikan.
Hasil perhitungan pada tabel diatas b = 4,389 adalah positif yang artinya setiap variabel kebiasaan sarapan pagi bertambah satu maka rata-rata variabel konsentrasi belajar bertambah 4,389, penambahan tersebut signifikan. Pada tabel diatas terlihat R = 0,484, jika ingin diambil kesimpulannya lihat dulu tabel rnya, sehingga bisa melalui tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r, seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Sumbangan pengaruh variabel kebiasaan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar siswa dari pengujian regresi linier sederhana angka tersebut menunjukkan sumbangan yang cukup kuat, dan sisanya sebesar 83,40% ditentukan oleh variabel selain variabel pengaruh kebiasaan sarapan pagi.
Hasil penelitian mengenai pengaruh variabel kebiasaan sarapan terhadap konsentrasi belajar siswa didasarkan pada asumsi bahwa jika siswa rutin membiasakan sarapan yang baik maka konsentrasi belajar siswa juga akan meningkat. 60 Patricia Safaryani, Sri Hartini, Pengaruh sarapan pagi terhadap tingkat belajar anak di SD Negeri Karangayu 02 Semarang, (Jurnal: STIKES Telogorejo Semarang, 2017). Variabel kebiasaan sarapan memberikan sumbangan yang cukup kuat terhadap hasil belajar siswa berdasarkan uji regresi linier sederhana dan sisanya sebesar 76,60% ditentukan oleh faktor selain kebiasaan sarapan.
Dikatakan cukup kuat karena dari hasil perhitungan tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar r = 0,484 yang jika dilihat pada tabel interpretasi koefisien korelasi antar berarti memberikan pengaruh yang cukup kuat antara kebiasaan sarapan pagi terhadap belajar siswa. hasil. .
Teknik analisis data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyajian Data Hasil Penelitian
Pembahasan
Berdasarkan asumsi peneliti, sebagian besar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu sudah sarapan, namun ada beberapa siswa yang belum terbiasa sarapan sebelum berangkat ke sekolah, dan responden survei menyatakan tidak selalu sarapan. Keadaan tersebut diakibatkan oleh kurangnya perhatian orang tua dan pengetahuan mereka akan pentingnya sarapan pagi sebagai penunjang konsentrasi siswa dalam belajar. Alasan di balik temuan ini adalah jika siswa membiasakan sarapan, prestasi akademik pun meningkat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang kebiasaan sarapan pagi terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 24 Kota Bengkulu, diketahui bahwa pengaruh tersebut merupakan pengaruh tidak langsung yang saling berhubungan dengan variabel kebiasaan sarapan pagi (X) terhadap konsentrasi belajar. variabel (Y1) dan variabel hasil belajar (Y2), keterkaitan ini saling mempengaruhi antara konsentrasi belajar dengan hasil belajar, hal ini berdasarkan hasil analisis peneliti siswa bahwa konsentrasi belajar akan meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar. Sarapan akan mengisi energi selama kegiatan belajar yang berlangsung sekitar 8-10 jam dan akan terisi kembali saat makan siang. Sarapan sebaiknya dilakukan agar dapat menunjang konsentrasi belajar dan memberikan kontribusi penting terhadap beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Kami berharap guru selalu mengingatkan siswa dan orang tua siswa akan pentingnya sarapan sehat agar siswa dapat belajar dengan baik di kelas. Siswa dapat menerapkan kebiasaan sarapan pagi yang baik yang mengandung karbohidrat dan protein untuk memenuhi kecukupan gizi serta dapat meningkatkan konsentrasi belajar selama pelajaran di sekolah dan berdampak pada prestasi akademik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Dengan menyiapkan sarapan sehat untuk anak, sehingga berdampak pada konsentrasi dan hasil belajar siswa. Perlunya kepedulian sosial yang luas dalam mendorong budaya sarapan sehat, sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan anak, dengan membentuk gerakan yang mengajak sebagian masyarakat untuk dapat sarapan sehat. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba metode lain selain tingkat konsentrasi untuk membiasakan sarapan pagi dengan menggunakan berbagai metode untuk menyampaikan subjek dengan teknik analisis yang berbeda.
Anjar Pujiayu Lestari, Kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar selama 5.-6. anak kelas SDN Manduro Kabuh, skripsi: STIK Inasan Cendekia Medika Jombang, 2017.