Opsional Study Banding 2024 (Jawa Timur)
1. Pondok Pesantren Sidogiri (Jawa Timur)
Pondok Pesantren Sidogiri adalah lembaga pendidikan salaf yang fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan akhlak ala Ahlussunnah wal Jamaah. Didirikan oleh Sayyid Sulaiman pada tahun 1745 M atau 1158 H dengan tujuan untuk mencetak santri menjadi ibadillah as-Shalihin.
Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman.
Beliau adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban. Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan cucu Sunan Gunung Jati.
Sayyid Sulaiman membabat dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean. Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Sidogiri dipilih untuk dibabat dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.
Saat ini Pondok Pesantren ini diasuh oleh K.H. Fuad Noer Hasan.
Kini Sidogiri bukan lagi sekedar pesantren yang mengajarkan kitab kuning, melainkan telah menjadi Lembaga Ekonomi dan Sosial dibawah payung Sidogiri Network Forum (SNF) dengan serangkaian usaha yang meliputi (1) koperasi pesantren, (2) BMT Maslahah, (3), BMT UGT Usaha Gabungan Terpadu (4) BPR Syariah Ummu (jasa Keuangan), (5) koperasi Agro, (6) SBC Sidogiri (Diklat Profesi Jasa Keuangan Syariah), (7) LAZ Sidogiri (Lembaga Amil Zakat), (8) L-KAF Sidogiri (Lembaga Wakaf), (9) IASS Sidogiri (Ikatan Alumni Santri), (10) majalah Buletin Sidogiri, dan (11) Penerbitan Pustaka Sidogiri.
Target Study Banding : -
-
Video Profil :
https://youtu.be/w7VlzRHK9HY?si=O9AGF7XTLCJPguMN 2. Pondok Pesantren Amanatul Ummah
Amanatul Ummah atau dikenal Pondok Modern Amanatul Ummah adalah sebuah pondok pesantren yang berinduk di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Pondok Pesantren ini di pimpin oleh pengasuh Prof. Dr.KH. Asep Saifuddin Chalim. MA dan memiliki ketua yayasan serta Wakil Bupati Mojokerto yaitu Dr.KH. Muhammad Al-Barra. Lc.
Mhum.
Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, kembali menerima penghargaan Indonesia Top Innovative Education Choice Award 2023, kategori "Best Inspiring Islamic School of The Year 2023",
Kemudian mendapatkan penghargaan Indonesia Business Professional &
Education Award 2023 untuk kategori The Best Islamic Boarding School in Excellent Quality Programme of The Year.[5]
Peringatan Hari Santri Nasional, Kiai Asep Terima Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas 2022 dari Gubernur Khofifah.[6]
PP. Amanatul Ummah meraih penghargaan Kategori Kualitas Pendidikan terbaik se-Indonesia (Excelence for Quality Education) pada malam penghargaan Indonesia Best of Award: Winner Award in Excelence 2020 di Santika Premiere Hotel Semarang pada tanggal 07 Februari 2020 lalu. Ajang tersebut merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Indonesia Development Achievment Foundation (IDAF)
kurikulum pembelajaran yang digunakan di MBI Amanatul Ummah Pacet merangkum kurikulum nasional dan kurikulum internasional. Kurikulum nasional mengikuti Kemendikbud dan Kemenag sedangkan untuk kurikulum internasional distandarisasikan dengan kurikulum yang digunakan di Universitas Al Azhar (Kairo- Mesir). Terdapat dua bagian sekolah, yakni sekolah formal (mengikuti kurikulum nasional ) dan sekolah mu’adalah/diniyah (mengikuti kurikulum standarisasi Al-azhar Cairo Mesir).
Setiap santri wajib mengikuti dua sekolah, yakni sekolah formal dan sekolah muadalah. Setiap kelas terdiri maksimal 27-30 santri (kelas dipisah antara putra dan putri). Meskipun dialog percakapan sehari-sehari santri diwajibkan menggunakan bahasa arab & inggris, akan tetapi pada pelajaran formal disampaikan dalam bahasa Indonesia dan ujian mata pelajaran umum (MIPA) diujikan dalam bahasa inggris. Setiap santri diwajibkan berbahasa Inggris dan Arab dalam kesehariannya. Wajib mengikuti ektrakulikuler pilihan. Para santri juga ada pembimbingan khusus untuk membaca kitab kuning (klasik) serta hafalan beberapa kita kuning.
Target Study Banding : -
-
Profil Pesantren :
https://www.youtube.com/watch?v=4BObgpyJPlU&t=346s
3. Ponpes Darussalam Sumbersari
Pondok Pesantren Darussalam Sumbersari didirikan oleh Kyai Nur Aliman yang merupakan pengikut pangeran Diponegoro. Pesantren ini merupakan salah satu elemen pendidikan Nasional yang memiliki eksistensi cukup lama, yakni sejak tahun 1943 M.
Meski sudah sangat lama berdiri, namun pesantren ini masih mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat sebagai sarana penimba ilmu agama Islam.
Sampai sekarang, pesantren ini telah memiliki beberapa unit pendidikan, yakni PAUD, TK, MI, MTS, MA, MMD (Majlis Musyawaroh Darul Falah) dan perguruan tinggi STIS Faqih Asy'ari (STISFA) yang berdiri sejak 2013 lalu.
Nasirul yang merupakan salah satu pengajar di pondok tersebut dibantu 3 santrinya menemukan Alat pembakar sampah tanpa asap yang diberi nama Incenerator Go green Ds 2 terbukti mampu membakar sampah non organik yang terkumpul setiap harinya tanpa mengeluarkan asap berbahaya. Tingkat keberhasilannya mencapai 95%.
Target Study Banding:
- Sambung sanad (murid langsung mbah hasyim asy’ari)
- Belajar Teknik Pengolahan sampah Incenerator Go green Ds 2 ( pembakar sampah tanpa asap )
Profil Pesantren :
https://youtu.be/OFMR9DwqNOY?si=SYBy4IZc5vQw74zm
4. Pondok Pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang.
Pesantren yang didirikan pada tahun 1979 tersebut, saat ini diasuh oleh KH Fathul Bahri Badruddin. Pondok Pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang sendiri memiliki lembaga pendidikan formal yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Ma’had Aly.
Pondok Pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang yang memiliki 8000 santri tersebut ternyata memiliki keunggulan yang berbeda dari pesantren pada umumnya. Selain mandiri dalam membangun 17 unit usaha, pesantren ini juga memiliki lokasi wisata.
Gus Choiruddin yang juga pendiri sekaligus Ketua Kopontren juga menyampaikan, bahwa 17 unit usaha tersebut diantaranya unit simpan pinjam, Tebu Rakyat Indonesia (TRI), SPBU, Swalayan, Bengkel, Travel Haji, Umroh maupun wisata, hingga pusat oleh-oleh yang dikelola pesantren.
Selain itu, Gus Choiruddin juga mengimbuhkan bahwa pesantren ini memiliki ciri khas yakni taman yang akhirnya menjadi landasan pesantren ini mendapat julukan pesantren wisata.
Target Study Banding :
- Belajar ekonomi pesantren dari 17 unit usaha yang dikelola PP. An Nur 2
- Berkunjung dan melihat pengelolaan pesantren yang dijuluki “ pesantren wisata”
dengan konsep pesantren asri, bersih, dan indah Profil Pesantren :
https://youtu.be/J88Ep4WaZ1s?si=qjITn0_JYHTkHcMb
5. PP. Sunan Drajat
Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan adalah salah satu pesantren peninggalan wali songo. Pesantren dengan yang berdiri diatas lahan 140 hektar dengan 14.000 santri tersebut diasuh oleh sosok kiai kharismatik, Prof Dr KH Abdul Ghofur.
Kiai Ghofur mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Sunan Drajat berdaya serta mandiri secara ekonomi. Kemajuan ini tak luput dari inisiatif para pengasuh pesantren.
Unit-unit usaha yang dimiliki pesantren ini bergerak dalam bidang perdagangan, produksi hingga materil, mulai dari toserba, food court, produksi garam SSD, mustika sunan drajat, produksi pabrik pupuk, pabrik kapal, dll
Target Study Banding : -
-
Profil Pesantren :
https://youtu.be/9s1dOkhA-6k?si=FNeam1JWg-0FiQ0y
6. Ponpes Dalwa
Pondok Pesantren Dalwa Bangil Pasuruan merupakan salah satu pondok pesantren ternama di Jawa Timur. Pondok Pesantren Dalwa ini didirikan oleh Al Habib Hasan Baharun pada tahun 1981 silam.
Awalnya pondok pesantren ini hanya sebuah rumah kontrakan, kemudian semakin tahun berkembang pesat sampai sekarang telah memiliki 7.450 santri putra dan putri dan telah memiliki 4 kampus.
Dikutip dari laman Kemenag, Pondok Pesantren Dalwa dapat mengembangkan kehidupan keagamaan dan juga pemberdayaan ekonomi syariah. Hal ini dapat dilihat dari ada sembilan bidang usaha yang sedang dijalankan Pondok Pesantren Dalwa.
Mulai dari hotel, mini market, pembuatan roti, air minum kemasan, furniture, fashion, percetakan, travel haji dan umrah, dan katering. Dengan pemberdayaan ekonomi syariah menjadikan Pondok Pesantren Dalwa menjadi inspirasi bagi pondok pesantren lainnya.
Profil Pesantren :
https://youtu.be/JIBBfGb2ugE?si=QgmnzOzF4tyoe1GC
(Jawa Barat)
7. PP Al-Ittifaq, Bandung
Pesantren yang berlokasi di Ciwidey ini sebenarnya sudah berusia cukup panjang, tepatnya didirikan pada 16 Syawal 1302 H/ 1 Februari 1934 M oleh KH Mansyur, ulama setempat yang juga kakek KH Fuad Affandi. Kiai Mansur merupakan tokoh yang sangat anti penjajah sehingga berprinsip apa yang dilakukan oleh Belanda tidak boleh ditiru.
Kepemimpinan pesantren kemudian dilanjutkan oleh H Rifai.
Diantara inovasinya adalah menampung santri tidak mampu dan merintis kegiatan ekonomi berbasis pertanian guna membiayai operasional pesantren.
Pesantren mengolah lahan seluas 14 hektar yang ditanami 25 macam sayur mayur.
Disamping memproduksi dari lahannya sendiri, Kiai Fuad juga melibatkan para petani di desanya untuk memproduksi sayur mayur yang semua produknya dipasarkan oleh
pesantren. Produksi hasil pertanian sebanyak 3-4 ton secara rutin dikirimkan ke berbagai supermarket dan pasar modern di Bandung dan Jakarta setiap harinya.
Target Stusy Banding ; -
-
Profil Pesantren :
https://youtu.be/_tJhWSLqqAY?si=7GFK5c0JOf4mH1za
8. Pondok pesantren Khas Kempek
Pondok Pesantren ini didirikan oleh almarhum almaghfurlah KH. Harun Soleh bin KH.
Abdul Jalil bin Kiai Murdan, salah seorang kiai sepuh yang mempunyai garis keturunan dari daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
(Program keunggulan)(?) Target Study Banding : Profil Pesantren :
https://youtu.be/SlsERNi4tLU?si=9PjLvQSY7fdG34HB
(Jawa Tengah)
9. Pondok Pesantren Ali Mash’um Krapyak
Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak merupakan lembaga pendidikan dan sosial keagamaan di bawah naungan Yayasan Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1990, Yayasan Ali Maksum adalah badan hukum pelanjut amal usaha almarhum Kyai Haji Ali Maksum dalam kiprah perjuangan selama hidup beliau.
(Program keunggulan)(?) Target Study Banding :
Video Profil :
https://youtu.be/IlQtqfqgA6s?si=uRRk4BgMv9M9hViO 10. PP Al Imdad
Pondok Pesantren Al-Imdad didirikan oleh KH. Humam Bajuri pada tahun 1980 di Dusun pada tahun 1980 di Dusun Kauman Desa Wijirejo Kec. Pandak Bantul, selepas beliau menuntut ilmu di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. Sekembalinya dari Pondok Pesantren Krapyak,
Kyai Humam mengadakan majlis pengajian yang diikuti oleh masyarakat dalam format madrasah diniyah dan majlis ta'lim khas kampung yang kelak berkembang menjadi Pondok Pesantren Al-Imdad. Kepemimpinan KH. Humam Bajuri di Pondok Pesantren Al-Imdad berlangsung hingga mangkatnya beliau pada hari jumat tanggal 14 Juni 1996. Seiring dengan perjalanan waktu jumlah santri terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini meniscayakan Yayasan Pondok Pesantren Al-Imdad untuk bekerja keras menyediakan berbagai sarana dan pra- sarana yang dibutuhkan.
Hingga saat ini, Pondok Pesantren Al-Imdad telah memiliki dua komplek gedung yang dilengkapi dengan asrama, musholla, ruang-ruang kelas, kantor, serta fasilitas untuk kepentingan lainnya. Kendati demikian, hal ini ternyata dirasa sangat kurang memadai mengingat pertambahan jumlah santri yang sukup signifikan.
Dengan visi SANTRI SALIH, yang merupakan singkatan dari Santun, Agamis, Nasionalis, Ramah, Inovatif dan Sadar Lingkungan Hidup. Pondok Pesantren Al-Imdad terus memperjuangkan misi mulia, yaitu mendidik santri menjadi pribadi yang santun dimanapun dan kapanpun, menghantarkan santri berilmu ke-islam-an yang luas dan mendalam berdasar pada tradisi para 'ulama negeri, menghantarkan santri berwawasan yang kuat, menghantarkan santri menjadi pribadi yang mandiri dan terampil, menumbuhkan sikap ramah santri baik kepada sesama manusia maupun kepada lingkungan, menghantarkan santri memiliki pengembangan keislaman di berbagai bidang, dan meningkatkan wawasan keislaman dan keilmuan yang berbasis pada lingkungan hidup. PP Al-Imdad memiliki Badan Usaha Milik Pesantren yang dinaungi oleh Pondok Pesantren Al-Imdad yang dibagi menjadi 2 yaitu BUMP Internal (Koperasi, Katering, dan Laundry) dan BUMP Eksternal (Rice Milling Unit, Depot Air Minum, Tambak Udang, I- mart).