• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Distribusi Tabung Gas LPG 3KG Menggunakan Metode Kuantitatif

N/A
N/A
Alvi Syahrein Nasution

Academic year: 2025

Membagikan " Optimalisasi Distribusi Tabung Gas LPG 3KG Menggunakan Metode Kuantitatif"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN TABUNG GAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NORTH-WEST CORNER, METODE LEAST COST, VOGEL’S

APPROXIMATION METHOD, METODE STEPPING STONEdanMETODE MODIFIED DISTRIBUTION

(Studi Kasus : Pendistribusian Tabung Gas LPG 3KG pada PT. TRI PRIBUMI SEJATI)

Rindhi Pitaloka Kirana Marbun1, Sindi Rahmadhani2, Thanaya Lovry Lastiar3, Wahyuni Susi Sulastri Berasa4

Jurusan Matematika, Universitas Negeri Medan

[email protected]1, [email protected], [email protected]3,[email protected]4 Abstrak

Zaman dan teknologi yang semakin maju juga mempengaruhi semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan di bidang jasa. Distribusi dan transportasi merupakan aspek penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Distribusi merupakan kegiatan yang melibatkan pengiriman barang dari pabrik ke agen. Proses pengiriman barang dianggap efisien jika proses distribusi barang dilakukan dengan jarak yang minimum. Dalam hal ini, waktu dan biaya yang terlibat dalam proses distribusi juga berkurang. Proses distribusi barang memiliki dampak yang besar terhadap keuntungan perusahaan. Itulah mengapa penting untuk merencanakan proses distribusi produk sedemikian rupa sehingga biaya transportasi serendah mungkin. Hal yang diperlukan dalam pelaksanaan operasi dan yang berpengaru8h dalam kesuksesan suatu sistem distribusi adalah bentuk transportasi dan distribusi yang digunakan oleh industri.

Salah satu cara pengoptimalan biaya distribusi yaitu memakai metoda transportasi.

Metode ini adalah metode yang mengurus sumber distribusi produk yang serupa ke lokasi yang membutuhkannya secara optimum, sehingga dicapai biaya transmisi serendah mungkin. Dalam kasus masalah transportasi, biasanya masalah tersebut diselesaikan dengan dua langkah, yaitu: Langkah I dengan pengerjaan awal dimana metode pendekatan NWC, Least Cost dan VAM dapat digunakan. Meskipun penyelesaian akhir Langkah II dilakukan dengan menggunakan Stepping Stone dan Modified Distribution (Zulfikarizah, 2004).

Kata kunci: Biaya Tranportasi, NWC,Least Cost,VAM, Stepping Stone,MODI Abstract

The times and increasingly advanced technology also affect the growing development of companies in the service sector. Distribution and transportation are important aspects that can affect the success of a company's performance. Distribution is an activity that involves sending goods from factories to agents. The process of sending goods is considered efficient if the process of distributing goods is carried out with a minimum distance. In this case, the time and costs involved in the distribution process are also reduced. The goods distribution process has a big impact on the company's profits. That is why it is important to plan the product distribution process in such a way that transportation costs are as low as possible. What is needed in the implementation of

(2)

operations and which influences the success of a distribution system is the form of transportation and distribution used by the industry. One way to optimize distribution costs is the transportation method. This method is a method that takes care of the optimal distribution of the same product source to the places that need it, so that the transmission cost is as low as possible. In the case of transportation problems, the problem is usually solved in two stages, namely: Phase I with initial work where the North West Corner, Least Cost and Vogel approaches can be used. Although the final completion of phase II was carried out using the Stepping Stone and Modified Distribution methods (Zulfikarizah, 2004).

Keywords: Transportation costs, NWC, Least Cost, VAM, Stepping Stone, MODI

PENDAHULUAN

Pada dasarnya, distribusi adalah proses pemberian barang dari produsen kepada konsumen atau dengan keadaan bagus, aman dan cepat. Kegiatan distribusi biasanya dijalankan dengan cara ketemu, dengan perantara maupun melalui keduanya. Pada kegiatan distribusi pasti akan memakan biaya contohnya biaya distribusi. (Rachman , yuningsih : 2010)

Adapun metode yang akan kami pakai untuk membantu pengoptimalan biaya pendistribusian kali ini yaitu metode transportasi. Metode ini adalah metode yang dipergunakan guna mengurus distribusi yang berasal dari suplier barang yang serupa ke lokasi yang memerlukan secara optimum, dengan begitu biaya distribusi yang keluar adalah minimum (Ratnasari, dkk : 2019). Pada jurnal ini membahas dan meyelesaikan salah satu permasalahan yang dialami sebuah PT.TRI PRIBUMI SEJATI dalam pembiayaan distribusi dengan metode transportasi.

PT TRI PRIBUMI SEJATI ialah suatu agen yang mendistribusikan tabung gas LPG 3 kg kepada 5 pangkalan yaitu pangkalan Lia Gas, LPG Rawis, LPG Abdul, LPG Cahaya dan Herawati juga memenuhi kebutuhan enam toko, yaitu Toko Ramli, Toko Sandy, Toko Habibah, Toko Zahra, Toko Mario dan Toko Jumian . Saat pendistribusian barang suplier ke lokasi toko, PT.TRI PRIBUMI SEJATI menerapkan metode sendiri. Setiap bulannya PT. TRI PRIBUMI SEJATI mendistribusikan 6.000 tabung gas ke toko yang dijual 2 kali seminggu. Setiap pangkalan atau suplier memiliki persediaan berbeda-beda Pangkalan Herawati memiliki persediaan 1.123 tabung gas, Pangkalan LPG Cahaya memilikin prsediaan 1.256 tabung gas, Pangkalan LPG Abdul memiliki persediaan 1.203 tabung gas, Pangkalan LPG Rawis memiliki persediaan 1.124 tabung gas dan Pangkalan Lia Gas memiliki persediaan 1,294 tabung gas.

Keenam Toko memiliki permintaan sesuai yang dibutuhkan. Toko Ramli membutuhkan 920

(3)

tabung gas, Toko Sandy membutuhkan 985 tabung gas, Toko Habibah membutuhkan 1.255 tabung gas, Toko Zahra membutuh 890 tabung gas, dan Toko Mario membutuhkan 950 tabung gas.

Untuk menyelesaikan permasalahan transportasi tersebut dapat dilakukan atau diselesaikan dengan beberapa metode seperti Metode Nortuest Cornes, Metode Least Cost, Vogel’s Approximation Method, Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution .

TINJAUAN PUSTAKA Program Linier

Program linier adalah suatu bentuk matematika yang dapat menjadi alternatif yang baik atas sumber data-data. Sifat linier dipergunakan agar memperlihatkan manfaat matematik yang dipakai secara proporsional. Oleh karena itu, arti dari program linier ialah suatu metode yang memiliki sifat analitis dan pemecahan masalahnya memakai model matematis, dengan tujuan mendapatkan cara untuk pemecahan optimum terhadap persoalan.

Persoalan yang dikerjakan dengan progrma linear dalam mengalokasikan faktor produksi yang memiliki jumlah terbatas sehingga diperoleh faedah yang optimum (maksi dan minim). Masalah optimasi terdiri dari maksimum dan minimum dari fungsi tujuan dengan hambatan batas sumber daya serta masalah syarat yang mesti dicapai. Persoalan tersebut muncul jika seseorang wajib untuk memilah ataupun menetapkan tingkat semua kegiatan yang ada dan masing-masing dari kegiatan tersebut memerlukan sumber yang serupa dengan jumlah yang memakai batas. Ada beberapa juga aturan atau rule dalam program linier standar atau baku, yakni

1. Batas kendala merupakan persamaan yang mempunyai sisi kanan bernilai positif 2. Seluruh variabel keputusan bernilai positif

3. Fungsi tujuannya bisa bernilai maksimum ataupun minimum.

Model Transportasi

Model transportasi adalah salah satu metoda yang berfungsi guna mengurus distribusi dari suplier yang menyiapkan produk serupa ke lokasi yang memerlukan produk secara optimum dengan harga lebih rendah. Penyediaan produk, seharusnya lebih diteliti dikarenakan setiap produk memiliki harga yang berbeda dari sumber yang satu ke tujuan lokasi yang berbeda pula.

Model transportasi berhubungan dengan waktu pada saat barang yang akan dikirim dari

(4)

berbagai suplier ke berbagai lokasi tujuan. Permasalahan itu, menetapkan jumlah barang yang harus didistribusikan dari semua sumber ke setiap tujuan sampai pengeluaran pengiriman bisa diminimalkan, lalu pada waktu yang sama batasan yang termasuk modal serta kebutuhan pemesanan tidak bisa dilanggar. Model transportasi memperhitungkan harga transportasi saat jalur tertentu ialah sebanding dengan banyak jumlah barang yang sudah dikirim ke jalur tersebut. Menurut Taha (1996), model transportasi dapat membuat perencanaan transportasi suatu barang dari berbagai suplier ke bermacam tujuan.

Model transportasi merupakan bentuk matematika dari salah satu kasus transportasi yang mendukung menunjang proses berfikir cermat serta sistematis tentang suatu kasus.

Bentuk umumnya model transportasi bisa dinyatakan dalam matriks transportasi. Suatu matriks pasti mempunyai kolom serta baris. Semua data suplier dalam matriks transportasi dibuat di bagian baris, sedangkan bagian tujuannya di kolom. seiring berjalannya waktu, model transportasi sudah dipergunakan pada berbagai bisnis. Ada pun tujuan model transportasi ini untuk merancangkan pengiriman dari suatu suplier ke lokasi tujuan yang ada guna meminimalkan total harga transportasi serta kendala sebagai berikut :

1. semua permintaan tujuannya dipenuhi. Sumber tidak dapat mengirimkan barang yang melebihi kapasitasnya.

2. Sumber tidak akan mengirim barang yang jauh lebih banyak dari persediaan kapasitasnya 3. Suatu model pengiriman ialah sama jika banyak permintaan dan penawaran bernilai sama Ada beberapa metode untuk biaya Transportasi, yakni

Metode North West Corner

Metode North West Corner ialah metode yang berfungsi sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan transportasi. Metode ini berlandaskan dari persediaan dan permintaan sumber dalam matriks transportasi tanpa memperhitungkan jumlah yang bersifat ekonomis. Berikut beberapa penerapan NWC :

1. Sel atau kotak diisi mulai pada ujung kiri atas.

2. Jumlah maksimal harus dialokasikan serupa dengan persyaratan agar dapat memenuhi permintaan.

3. Pergi ke kotak di sebelah kanan jika Anda masih memiliki cukup waktu. Jika tidak, buka kotak di bawah ini sesuai keinginan. Terus bergerak sampai pasokan habis dan

permintaan terpenuhi.

Metode Least Cost

Least cost merupakan salah satu metode untuk pengoptimalan biaya transportasi dan distribusi.

Kelebihan metode termurah adalah lebih mudah dipahami karena penentuannya didasarkan

(5)

pada tingkat biaya yang paling murah. Kelemahan dari metode termurah itu sendiri biasanya terlihat pada hasil akhir.

Adapun langkah pengerjaan metode ini ialah : 1. Pilih box yang ongkos kirim termurah (Cij)

2. Bidik sebanyak mungkin penawaran atau permintaan. Pada Cij terendah, Xij = minimal [Si, Dj] yang akan mengisi baris i atau kolom j

3. Menghapus baris dan kolom yang sudah digunakan

4. Pada kotak yang tersis, pilih lagi Cij terendah dan letakkan sebanyak mungkin pada baris i atau kolom j.

Langkah ini dilanjutkan sampai seluruh permintaan serta penawaran dipenuhi.

Vogel's Approximation Method (VAM)

Vogwl’s Approximation Method (VAM) adalah metode yang memecahkan masalah biaya transportasi minimum. VAM ini memiliki banyak celah dalam langkah-langkah pemrosesan untuk mendapatkan nilai yang tidak optimal (mencapai biaya minimum). Metode VAM biasanya dimulai dengan terlebih dahulu mencari selisih biaya terkecil untuk setiap kolom atau baris dengan biaya terendah berikutnya. Setelah itu, pilih biaya tertinggi dan tetapkan produk sebanyak mungkin ke sel dengan biaya terendah.

Metode Stepping Stone

Metode Stepping ini ialah metode yang dipakai dalam mengubah alokasi produksi guna mencapai tingkat produksi yang optimum melalui\ trial and error. Aturan melingkar dari metode ini sebagai berikut :

1. Siklus perubahan distrubusi tidak boleh mengubah nilai permintaan serta penawaran.

2. Hanya terdapat satu kotak variabel non baris atau kosong dalam satu putaran 3. Siklus dimulai serta diakhiri di kotak yang serupa.

4. Hanya terdapat 2 kotak berurutan di baris/kolom yang sama.

Oleh karena itu, dalam metode ini digunakan pengujian yang berdasar pada perubahan hitungan siklus biaya, bertujuan agar dapat mencoba menetapkan kotak kosong.

Metode MODI (Modified Distribution)

MODI ini adalah metode stepping stone yang sudah dikembangkan atau di modif untuk menyelesaikann kasus transportasi

(6)

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, adapun metode yang kami pakai yaitu metode kualitatif. Metode ini dipakai dengan tujuan memperoleh data secara detail, yakni data yang bermakna. Strauss dan Corbin 1997 menyatakan bahwa penelitian dengan metode kualitatif merupakan penelitian yang memuat output berbagai penemuan yang tidak bisa diraih dengan memakai cara statistik atau langkah-langkah dari kuantifikasi. Output dari penelitian ini bisa berupa penjabaran yang detail mengenai tulisan, lisan atau perbuatan yang diteliti.

Adapun kami mendapatkan data melalui internet searching yang kami ambil dari jurnal.

Internet searching ini ialah suatu prosedur pencarian data dari website guna mendapatkan info- info berpedoman pada jurnal, referensi website, artikel maupun aturan perundangan secara daring yang berhubungan pada objek penelitian. Lalu, objek yang kami angkat dalam penelitian kali ini yaitu distribusi LPG 3 kilogram dari PT. Tri Pribumi dari wilayah Kutai Kartanegara yang merupakan Agen tabung gas tersebut dalam 5 buah pangkalan yakni Pusat Gas Herawati, Pusat LPG Abdul, Pusat LPG Cahaya, Pusat Lia Gas, Pusat LPG Rawis dan memenuhi kebutuhan gas ke enam toko yaitu Toko Habibah, Toko Jumian, Toko Ramli, Toko Mario, Toko Zahra dan Toko Sandy.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PT TRI PRIBUMI SEJATI adalah salah satu agen yang mendistribusikan tabung gas LPG 3 kg kepada 5 pangkalan yaitu pangkalan Herawati, LPG Cahaya, LPG Abdul, LPG Rawis dan Lia Gas dan memenuhi kebutuhan enam toko, yaitu Toko Ramli, Toko Sandy, Toko Habibah, Toko Zahra, Toko Mario dan Toko Jumian). Saat pendistribusian barang pangkalan ke toko, PT.TRI PRIBUMI SEJATI menerapkan metode sendiri. Setiap bulannya PT. TRI PRIBUMI SEJATI mendistribusikan 6.000 tabung gas ke toko yang dilakukan 2 kali seminggu. Setiap pangkalan memiliki persediaan berbeda-beda Pangkalan Herawati memiliki persediaan 1.123 tabung gas, Pangkalan LPG Cahaya memilikin prsediaan 1.256 tabung gas, Pangkalan LPG Abdul memiliki persediaan 1.203 tabung gas, Pangkalan LPG Rawis memiliki persediaan 1.124 tabung gas dan Pangkalan Lia Gas memiliki persediaan 1,294 tabung gas. Keenam Toko memiliki permintaan sesuai yang dibutuhkan. Toko Ramli membutuhkan 920 tabung gas, Toko Sandy membutuhkan 985 tabung gas, Toko Habibah membutuhkan 1.255 tabung gas, Toko Zahra membutuh 890 tabung gas, dan Toko Mario membutuhkan 950 tabung gas.

Penyelesaian :

(7)

Tabel 1.Masalah Transportasi PT. Tri Pribumi Sejati Ke

Dari

RamliToko Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152 934 934 1.738 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319 878 1.317 1.038 319 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102 2.251 443 205 1.203

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955 692 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246 2.506 329 246 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

1. Metode North West Corner

Tabel 2. Metode North west Corner

Ke Dari

RamliToko Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152

920 934

203 934 1.738 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319

782 878

474 1.317 1.038 319 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

781 2.251

422 443 205 1.203

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

528 692

596 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246 2.506 329

294 246

1000 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

Total biaya :

� = 152 � 920 + 934 x 203 + 319 x 782 + 878 x 474 + 102 x 781 + 2.251 x 422 + 1.955 x 528 + 692 x 596 + 329 x 294 + (246 x 1.000)

= 139.840 + 189.602 + 249.458 + 416.172 + 79.662 + 949.922 + 1.032.240 + 412.432 + 96.726 + 246.000

= 3.812.054

(8)

2. METODE LEAST COST

Tabel 3.Metode Least Cost

Ke Dari

Toko Ramli Toko

Sandy Toko

Habibah Toko Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152

920 934 934 1.738

203 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319

985 878 1.317

271 1.038 319 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102 2.251

203 443 205

1.000 1.203

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

234 692

890 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246

1.255 2.506

39 29 246 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

Total Biaya :

� = 152 � 920 + 319 x 985 + 246 x 1.255 + 692 x 980 + 205 x 1.000 + 1.738 x 203 + 1.317 x 271 + 2.251 x 203 + 1.955 x 234 + (2.506 x 39)

= 139.840 + 314.215 + 308.730 + 615.880 + 205.000 + 352.814 + 356.907 + 456.953 + 457.470 + 97.739

= 3.305.548

3. Vogel’s Approximation Method

Tabel 4.Vogel’s Approximation Method

Ke Dari

RamliToko Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152

920 934 934 1.738

203 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319

985 878 1.317 1.038 319

271 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

1.203 2.251 443 205 1.203

(9)

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

747 692

377 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246

52 2.506 329

513 246

729 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

Total Biaya:

� = 152 � 920 + 1.738 � 203 + 319 � 985 + 319 � 271 + 102 � 1.203

+ (1.955 � 747) + 692 � 377 + 246 � 52 + 329 � 513 + (246 � 729)

= 139.840 + 352.814 + 314.215 + 86.449 + 122.707 + 1.460.385 + 260.884 + 12.792 + 168.777 + 179.334

= �� 3.098.196

4. METODE STEPING STONE

Tabel 5.Analisis Steping Stone Method Iterasi 1

Sel NB Loop Oportunity Cost

C₁₂ C₁₂- C₂₂+ C₂₆- C₅₆+C₅₅-C₄₅+ C₄₄-

C₁₄ 934 – 319 + 319 – 246 + 329 –

692 + 1.955 – 1.738 = 524

C₁₃ C₁₃- C₅₃+C₅₅-C₄₅+ C₄₄- C₁₄ 934 – 246 + 329 – 692 + 1.955 –

1.738 = 542

C₁₅ C₁₅- C₁₄+ C₄₄- C₄₅ 913 – 1.738 + 1.955 – 692 = 438

C₁₆ C₁₆- C₅₆+ C₅₄- C₄₅+ C₄₄- C₁₄ 956 – 246 + 329 – 692 + 1.955 –

1.738 = 564

C₂₁ C₂₁- C₂₆+ C₅₆- C₅₅+ C₄₅- C₄₄+

C₁₄- C₁₁ 1.756 – 319 + 246 – 329 + 692 –

1.955 + 1.738 – 152 = 240

C₂₃ C₂₃- C₅₃+ C₅₆- C₂₆ 878 – 246 + 246 – 319 = 559

C₂₄ C₂₄- C₄₄+ C₄₅- C₅₅+ C₅₆- C₂₆ 1.317 – 1.955 + 692 – 329 + 246

– 319 = -348

C₂₅ C₂₅- C₂₆+ C₅₆- C₅₅ 1.038 – 319 + 246 – 329 = 636

C₃₁ C₃₁- C₃₃+ C₅₃- C₅₅+ C₄₅- C₄₄+

C₁₄- C₁₁ 1.330 – 102 + 246 – 329 + 692 –

1.955 + 1.738 + 152 = 1.468 C₃₂ C₃₂- C₃₃ + C₅₃- C₅₅+ C₂₆- C₂₂ 1.296 – 102 + 246 – 246 + 319 –

319 = 217

C₃₄ C₃₄-C₃₃+C₅₃-C₅₅+C₄₅-C₄₄ 2.251 – 102 + 246 – 329 + 629 –

1.955 = 803

C₃₅ C₃₅-C₅₅+C₅₃-C₃₃ 443 – 329 + 246 – 102 = 258

C₃₆ C₃₆-C₅₆+C₅₃-C₃₃ 205 – 246 + 246 – 102 = 103

C₄₁ C₄₁-C₁₁+C₁₄-C₄₄ 525 – 152 + 1.738 – 1.955 = 156

C₄₂ C₄₂-C₂₂+C₂₆-C₅₆+C₅₅-C₄₅ 1.002 – 319 + 319 – 246 + 329 –

692 = 393

C₄₃ C₄₃-C₅₃+C₅₅-C₄₅ 715 – 246 + 329 – 692 = 106

C₄₆ C₄₆-C₅₆+C₅₅-C₄₅ 739 – 246 + 329 – 692 = 130

C₅₁ C₅₁-C₅₅+C₄₅-C₄₄+C₁₄-C₁₁ 1.438 – 329 + 692 – 1.955 +

1.738 – 152 = 1.432

C₅₂ C₅₂-C₅₆+C₂₆-C₂₂ 863 – 246 + 319 – 319 = 617

C₅₄ C₅₄-C₅₄+C₄₅-C₄₄ 2.056 – 329 + 692 – 1.955 = 730

(10)

Pada tabel dapat dilihat bahwa nilai oportunity cost yang negatif yang artinya belum optimal dan harus menghitung kembali nilai opportunity cost sampai menghasilkan bilai yang nonnegatif. Pada sel tersebut ada nilai negatif buat perubahan alokasi pada keenam sel.

Kemudian pembuatan jalur tertutup dimulai dari sel kosong dengan memberi tanda “+”

dan diakhir “-“. Pada jalur terdapat tiga sel yang bertanda “-“ yaitu nilai 271, 747 dan 513.

Kita dapat memilih nilai yang paling kecil adalah 271 dan akan disatukan ke dalam setiap sel sesuai penandaannya.

Apabila nilai tersebut mempunyai tanda “+” maka, nilai akan ditambahkan dengan 271, sebaliknya apabila sel tersebut memiliki tanda “-“ maka nilai akan dikurangkan dengan 271.

Tabel 6. Hasil Analisis Steping Stone Method Iterasi 1

Tabel 7.Analisis Steping Stone Method Iterasi 2

Sel Non Basis Loop Opportunity Cost

C₁₂ C₁₂- C₁₄+C₂₄-C₂₂ 934 – 1.738 + 1.317 – 319 = 194

C₁₃ C₁₃- C₁₄+ C₄₄- C₄₅+C₅₅-C₅₃ 934 – 1.738 + 1.955 – 692 + 392

– 246 = 542

C₁₅ C₁₅- C₁₄+ C₄₄- C₄₅ 913 – 1.738 + 1.955 – 692 = 438

C₁₆ C₁₆- C₅₆+ C₅₄- C₄₅+ C₄₄- C₁₄ 956 – 246 + 329 – 692 + 1.955 – 1.738 = 564

C₂₁ C₂₁-C₁₁+C₁₄-C₂₄ 1.756 – 152 + 1.738 – 1317 =

2.025

C₂₃ C₂₃- C₅₃+ C₅₅- C₄₅+C₄₃-C₂₄ 878 – 246 + 329 – 692 + 1.955 –

1.317 = 907

C₂₅ C₂₅- C₂₄+ C₄₄- C₄₅ 1.038 – 1.317 + 1.955 – 692 =

984

(11)

C₂₆ C₂₆-C₂₄+C₄₄-C₄₅+C₅₅-C₅₆ 1.038 – 1.317 + 1.955 – 692 + 329 - 246= 348

C₃₁ C₃₁- C₃₃+ C₅₃- C₅₅+ C₄₅- C₄₄+

C₁₄- C₁₁ 1.330 – 102 + 246 – 329 + 692 –

1.955 + 1.738 + 152 = 1.468

C₃₂ C₃₂- C₂₂+ C₂₄- C₄₄+ C₄₅- C₅₅+C₅₃-

C₃₃ 1.296 – 319 + 1.317 – 1.955 +

692 – 329 + 246 – 102 = 846

C₃₄ C₃₄-C₃₃+C₅₃-C₅₅+C₄₅-C₄₄ 2.251 – 102 + 246 – 329 + 629 –

1.955 = 803

C₃₅ C₃₅-C₅₅+C₅₃-C₃₃ 443 – 329 + 246 – 102 = 258

C₃₆ C₃₆-C₅₆+C₅₃-C₃₃ 205 – 246 + 246 – 102 = 103

C₄₁ C₄₁-C₁₁+C₁₄-C₄₄ 525 – 152 + 1.738 – 1.955 = 156

C₅₄ C₅₄-C₅₄+C₄₅-C₄₄ 2.056 – 329 + 692 – 1.955 = 730

C₄₃ C₄₃-C₅₃+C₅₅-C₄₅ C₄₃-C₅₃+C₅₅-C₄₅

C₄₆ C₄₆-C₅₆+C₅₅-C₄₅ 739 – 246 + 329 – 692 = 130

Pada tabel 7 dapat dilihat tidak ada yang bernilai negatif yang artinya biaya transportasinys telah optimal. Pada tabel 8 dapat dilihat hasilnya.

Tabel 8.Hasil Analisis Stepping Stone Method Iterasi 2

Jum lah biaya trasnpostasi semuanyan dengan perhitungan Stepping Stone Method ialah :

Z =

�=1 5

�=1 6 � ����

= C₁₁X₁₁ + C₁₄X₁₄ + C₂₂X₂₂ + C₂₄X₂₄ + C₃₃X₃₃ + C₄₄X₄₄ + C₄₅X₄₅ + C₅₃X₅₃ + C₅₅X₅₅ + C₅₆X₅₆

= (152 x 920) + (1.738 x 203) + (319 x 985) + (1.317 x 271) + (102 x 1.203) + (1.955 x 476) + (692 x 648) + (246 x 52) + (329 x 513) + (246 x 1.000)

= 139.840 + 352.814 + 314.215 + 356.907 + 122.706 + 930.580 + 448.416 + 12.792 + 79.618

(12)

+ 246.000

= Rp 3.003.888

Jumlah biaya transportasinya dengan Stepping Stone Method adalah Rp 3.003.888. Jadi jumlah biaya transportasinya sebanyak 8 kali pengiriman adalah Rp 24.031.104,-. Denan begitu dapat memperkecil biaya transportasinya menjadi 46,6% beserta perbedaan harga sebesar Rp 20.968.896,- dari biaya yang sebelumnya sebesar Rp 45.000.000,-

5. METODE MODIFIED DISTRIBUTION Berdasarkan Hasil NWC

Tabel 9. METODE MODIFIED DISTRIBUTION

Ke Dari

Toko Ramli Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152

920 934

203 934 1.738 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319

782 878

474 1.317 1.038 319 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

781 2.251

422 443 205 1.203

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

528 692

596 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246 2.506 329

294 246

1000 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

��: ���= �+ � ; � = �

11: �11 = �1+ �1 152 = 0 + �1 → �1 = 152

12: �12 = �1+ �2 934 = 0 + �2 → �2 = 934

22: �22 = �2+ �2 319 = �2+ 934 → �2 =-615

23: �23 = �2+ �3 878 =− 615 + �3 → �3 = 1493

33: �33 = �3+ �3 102 = �3+ 1493 → �3 =− 1391

34: �34 = �3+ �4 2251 =− 1391 + �4 → �4 = 3642

44: �44 = �4+ �4 1955 = �4+ 3642 → �4 =− 1687

45: �45 = �4+ �5 692 =− 1687 + �5 → �5 = 2379

55: �55 = �5+ �5 329 = �5+ 2379 → �5 =− 2050

56: �56 = �5+ �6 246 =− 2050 + �6 → �6 = 2296

(13)

Ke Dari

Toko Ramli Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko Jumian Persediaan

Pangkalan

Herawati 152

920 934

203 934 1.738 913 956 1.123 1= 0

Pangkalan

Cahaya 1.756 319

782 878

474 1.317 1.038 319 1.256 2=− 615

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

781 2.251

422 443 205 1.203 3=− 1391

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

528 692

596 739 1.124 4=− 1687

Pangkalan Lia

Gaas 1.438 863 246 2.506 329

294 246

1000 1.294 5=− 2050

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

1= 152 2= 934 3= 1493 4= 3642 �5= 2379 6= 2296

���: ��� = ���− �− �

13 = �13− �1− �3 = 934 − 0 − 1493 =− 559

14 = �14− �1− �4 = 1738 − 0 − 3642 =− 1904(Entering Variabel)

15 = �15− �1− �5 = 913 − 0 − 2379 =− 1466

16 = �16− �1− �6 = 956 − 0 − 2296 =− 1340

21 = �21− �2− �1 = 1756 − −615 − 152 = 2219

24 = �24− �2− �4 = 1317 − −615 − 3642 =− 1710

25 = �25− �2− �5 = 1038 − −615 − 2379 =− 726

26 = �26− �2− �6 = 319 − −615 − 2296 =− 1362

31 = �31− �3− �1 = 1330 − −1391 − 152 = 2569

32 = �32− �3− �2 = 1296 − −1391 − 934 = 1753

35 = �35− �3− �5 = 443 − −1391 − 2379 =− 545

36 = �36− �3− �6 = 205 − −1391 − 2296 =− 783

41 = �41− �4− �1 = 525 − −1687 − 152 = 2060

42 = �42− �4− �2 = 1002 − −1687 − 934 = 1755

43 = �43− �4− �3 = 715 − −1687 − 1493 = 909

46 = �46− �4− �6 = 739 − −1687 − 2296 = 130

(14)

51 = �51− �5− �1 = 1438 − −2050 − 152 = 3336

52 = �52− �5− �2 = 863 − −2050 − 934 = 1979

53 = �53− �5− �3 = 246 − −2050 − 1493 = 803

54 = �54− �5− �4 = 2506 − −2050 − 3642 = 914

Tabel 10. ITERASI MENGGUNAKAN STEPPING STONE

Ke Dari

Toko Ramli Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152

920 934

203 -203 934 1.738

+203 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319

782+203 878

474-203 1.317 1.038 319 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

781+203 2.251

422-203 443 205 1.203

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

528 692

596 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246 2.506 329

294 246

1000 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

Sehingga

Ke Dari

Toko Ramli Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko

Jumian Persediaan Pangkalan

Herawati 152

920 934 934 1.738

203 913 956 1.123

Pangkalan

LPG Cahaya 1.756 319

985 878

271 1.317 1.038 319 1.256

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

984 2.251

219 443 205 1.203

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

528 692

596 739 1.124

Pangkalan

Lia Gaas 1.438 863 246 2.506 329

294 246

1000 1.294

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

��: ���= �+ � ; � = �

11: �11 = �1+ �1 152 = 0 + �1 → �1 = 152

14: �14 = �1+ �4 1738 = 0 + �2 → �2 = 1738

(15)

22: �22 = �2+ �2 319 = �2+ 1738 → �2 =− 1419

23: �23 = �2+ �3 878 =− 1419 + �3 → �3 = 2297

33: �33 = �3+ �3 102 = �3+ 2297 → �3 =− 2195

34: �34 = �3+ �4 2251 =− 2195 + �4 → �4 = 4446

44: �44 = �4+ �4 1955 = �4+ 4446 → �4 =− 2491

45: �45 = �4+ �5 692 =− 2491 + �5 → �5 = 3183

55: �55 = �5+ �5 329 = �5+ 3183 → �5 =− 2854

56: �56 = �5+ �6 246 =− 2854 + �6 → �6 = 3100

Ke Dari

Toko Ramli Toko

Sandy Toko

Habibah Toko

Zahra Toko

Mario Toko Jumian Persediaan

Pangkalan

Herawati 152

920 934 934 1.738

203 913 956 1.123 1= 0

Pangkalan

Cahaya 1.756 319

985 878

271 1.317 1.038 319 1.256 2=− 1419

Pangkalan

LPG Abdul 1.330 1.296 102

984 2.251

219 443 205 1.203 3− 2195

Pangkalan

LPG Rawis 525 1.002 715 1.955

528 692

596 739 1.124 4= 2491

Pangkalan Lia

Gaas 1.438 863 246 2.506 329

294 246

1000 1.294 5=− 2854

Permintaan 920 985 1.255 950 890 1.000 6.000

1= 152 2= 1738 3= 2297 4= 4446 �5= 3183 6= 3100

���: ��� = ���− �− �

12 = �12− �1− �2 = 934 − 0 − 1738 =− 804

13 = �13− �1− �3 = 934 − 0 − 2297 =− 1363

15 = �15− �1− �5 = 913 − 0 − 3183 =− 2270

16 = �16− �1− �6 = 956 − 0 − 3100 =− 2144

21 = �21− �2− �1 = 1756 − −1419 − 152 = 3023

24 = �24− �2− �4 = 1317 − −1419 − 4446 =− 1710

25 = �25− �2− �5 = 1038 − −1419 − 3183 =− 726

(16)

26 = �26− �2− �6 = 319 − −1419 − 3100 =− 1362

31 = �31− �3− �1 = 1330 − −2195 − 152 = 3373

32 = �32− �3− �2 = 1295 − −2195 − 1738 = 1752

35 = �35− �3− �5 = 443 − −2195 − 3183 =− 545

36 = �36− �3− �6 = 205 − −2195 − 3100 =− 700

41 = �41− �4− �1 = 525 − 2491 − 152 =− 2118

42 = �42− �4− �2 = 1002 − 2491 − 1738 =− 2924

43 = �43− �4− �3 = 715 − 2491 − 2297 =− 4073

46 = �46− �4− �6 = 739 − 2297 − 3100 =− 4658(Entering Variabel)

51 = �51− �5− �1 = 1438 − −2854 − 152 = 4140

52 = �52− �5− �2 = 863 − −2854 − 1738 = 1979

53 = �53− �5− �3 = 246 − −2854 − 2297 = 803

54 = �54− �5− �4 = 2506 − −2854 − 4446 = 914

Karena masih terdapat angka yang bernilai negatif maka iterasi diteruskan hingga iterasi ke-n (tidak terdapat nilai negative di VNB tersebut.

KESIMPULAN

Metode transportasi merupakan metoda pengaturan penyaluran suplier yang mengirimkan hasil produk yang sama ke lokasi tujuan yang memerlukan secara optimum dengan harga minimum.

Moda transportasi adalah distribusi produk satu-satunya dari bermacam-macam sumber dalam jumlah terbatas ke berbagai lokasi dengan persyaratan tertentu. Bertujuan untuk memperoleh solusi optimal yang menghasilkan biaya yang rendah. Ada beberapa metode untuk menyelesaikan masalah transportasi yaitu Metode Sudut Barat Laut, Biaya Terkecil, Pendekatan Vogel, Modi Sudut Barat Laut, Modi Biaya Terkecil, Pendekatan Vogel dan MODI serta beberapa lainnya. Model transportasi ini juga merupakan suatu masalah pemrograman linier. Metode pemrograman linier berikut bertujuan guna menemukan solusi optimum ketika fungsi numerik terdiri dari satu atau lebih variabel yang memiliki kendala. Permasalahan akan diselesaikan dengan model transportasi ialah menentukan pendistribusian produk yang meminimalkan jumlah harga distribusi tersebut. Oleh karena itu, metode tersebut cocok digunakan saat menetapkan biaya atau harga distribusi optimum jika terjadi persoalan

(17)

transportasi. Model transport ini berdasarkan bahwa program linier yang bisa diselesaikan dengan menggunakan metoda simpleks standar.

DAFTAR PUSTAKA

Amaluna, M., Alamsyah, N., Khofia, R., & Fauzi, M. (2022). Mengoptimalkan Biaya Transportasi Menggunakan Metode North West Corner (NWC) Dan Software Lingo.Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Industri Universitas Kadiri, Vol. 4 No. 1, 26 – 36.

Imbang, P., Pratasis, P., & Walangitan, D. (2018). OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI MATERIAL DENGAN METODE NWC (NORTH WEST CORNER) (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG

LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI).Jurnal Sipil Statik, Vol.6 No.10, 847-852.

Rachman, G., & Yuningsih , K. (2010). Pengaruh Biaya Distribusi Dan Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan .Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis

Ratnasari, Y., Yuniarti, D., & Purnamasari, I. (2019). Optimasi Pendistribusian Barang Dengan Menggunakan Vogel’s Approximation Method dan Stepping Stone Method (Studi Kasus:

Pendistribusian Tabung Gas LPG 3 Kg Pada PT. Tri Pribumi Sejati).Jurnal EKSPONENSIAL, Volume 10, Nomor 2, 165-174.

Safari, L., Ceffi, M., & Suprapto, M. (2020). OPTIMASI BIAYA PENGIRIMAN BERAS MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI METODE NORTH WEST CORNER (NWC) DAN SOFTWARE LINGO.Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume 6, No 3, 184-189.

Soplanit, P., Dundu, A., & Mangare, J. (2019). OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI MATERIAL DENGAN KOMBINASI METODE NWC (NORTH WEST CORNER) DAN MODI ( MODIFIED DISTRIBUTION) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN DI SULAWESI UTARA.Jurnal Sipil Statik, Vol.7 No.12, 1633-1640.

Iii, B., Penelitian, M., Analisis, D., & Penelitian, A. (n.d.). Retrieved from http://repositori.unsil.ac.id/5047/7/g.%20Bab%20III.pdf

Welcome to Repository STEI - Repository STEI. (2023). Retrieved June 8, 2023, from Stei.ac.id website: http://repository.stei.ac.id/

(18)

Referensi

Dokumen terkait

pemurnian gas menggunakan batu zeolite pada variasi jumlah tabung untuk mengetahui waktu nyala efektif produk gas metana dan jumlah kalor pembakaran gas metana dengan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan periode pemesanan serta jumlah pemesanan tabung gas LPG supaya dapat memenuhi permintaan konsumen..

Tabung gas LPG telah banyak digunakan oleh masyarakat luas guna keperluan sehari-hari. Tentunya faktor keamanan menjadi hal utama dalam penggunaan dan pemakaian

SISTEM PENGAMANAN KEBOCORAN PADA SELANG TABUNG GAS LPG DENGAN SMS GATE WAY BERBASIS

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan periode pemesanan serta jumlah pemesanan tabung gas LPG supaya dapat memenuhi permintaan konsumen..

Ketika tabung gas dimasukan, kemudian sensor gas mendeteksi bahwa terjadi kebocoran pada tabung gas maka LED yang berwarna merah akan menyala bersamaan dengan

Perubahan warna pada tabung gas menunjukkan suatu jarak tertentu yang dapat diukur melalui program komputer dengan mengaplikasikan metode segmentasi warna

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram dan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun