• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "OPTIMALISASI PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) "

Copied!
159
0
0

Teks penuh

Tercapainya kegiatan aktualisasi dan sosialisasi yang dilaksanakan adalah 100% karena seluruh kegiatan telah terlaksana dan diperoleh hasil/output akhir sesuai dengan yang diharapkan, yaitu petugas mampu menerapkan spill kit dalam penanganan tumpahan B3 di ruangan sehingga berperilaku bisa lebih cepat, tepat dan optimal. Penulis mengucapkan puji syukur atas rahmat, nikmat, bimbingan dan inayah yang diberikan oleh Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Update dengan judul “Optimalisasi Penanganan Tumpahan B3 di RSUD R.A.A.

Gambar 1.1 RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo
Gambar 1.1 RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo

Tugas dan Fungsi Organisasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Peningkatan daya saing sumber daya manusia unggul dalam arti luas mengutamakan keterampilan dan kompetensi keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat. Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang disinergikan dengan pengembangan MSMV, perdagangan dan industri.

Tujuan Organisasi

Nilai-Nilai Budaya Organisasi

Tugas Peserta

Dalam pelaksanaan SPJ, klaim juga dilaksanakan secara transparan dengan melampirkan bukti-bukti yang benar dan sesuai dengan PDPA. Setiap kali ada penyaluran dana Covid juga dilakukan secara adil sesuai tugas dan fungsi masing-masing pegawai (Akuntable).

Gambar 1.3 Foto Role Model dr. Nunik Sulistyaningsih.,M.Si,
Gambar 1.3 Foto Role Model dr. Nunik Sulistyaningsih.,M.Si,

Identifikasi Isu

Penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang tumpah di RSUD R.A.A Tjokronegoro belum optimal (sumber permasalahan: unit kerja). Limbah lampu bekas pada ruangan yang akan ditempatkan di TPS Limbah B3 masih belum terkelola.

Tabel 2.2. Data Dukung Isu
Tabel 2.2. Data Dukung Isu

Analisis Isu

Definisi konseptual dan definisi operasional parameter pemecahan masalah metode USG dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan teknik analisa USG, permasalahan prioritas yang ingin diselesaikan adalah belum memadainya penanganan pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di RSUD R.A.A Tjokronegoro.

Tabel 2.6 Kriteria USG
Tabel 2.6 Kriteria USG

Analisis Penyebab

Jika ruangan tidak segera membersihkan tumpahan B3, maka dapat menimbulkan infeksi nosokomial (HaIS) yang dapat menyerang pasien dan petugas yang menangani ruangan. Optimalisasi kegiatan pengelolaan tumpahan B3 di RSUD R.A.A Tjokronegoro dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga dapat mencegah infeksi nosokomial (HaIS) dan diharapkan petugas setempat dapat menangani tumpahan sesuai dengan SOP yang ada.

Gagasan Pemecahan Isu

Buatlah video penanganan B3 yang tumpah dengan Spill Kit. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelesaikan penyebab permasalahan materi dalam herringbone yaitu kurangnya media informasi edukasi cara mengatasi tumpahan B3 dan kurangnya media informasi pemberitaan kebocoran B3. Sosialisasi penanganan B3 yang tumpah menggunakan Spill Kit. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelesaikan akar permasalahan man in the fishbone problem yaitu kurangnya pemahaman para tenaga kesehatan dalam menangani tumpahan B3 (sumber kegiatan: SKP).

Rancangan Aktualisasi Dan Habituasi

Revisi SOP penanganan tumpahan B3 dengan menggunakan Spill Kit (Sumber kegiatan :..SKP). kegiatan : Perintah atasan dan SKP). Dengan kegiatan review SOP penanganan tumpahan B3 dengan menggunakan spill kit yang sudah ada. diatur, akan memperkuat nilai-nilai organisasi antara lain: -Tanggung jawab.

Tabel 2.10. Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022  No  Kegiatan  Tahapan Kegiatan  Output/Hasil
Tabel 2.10. Matrik Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Jadwal Kegiatan

Oleh karena itu, perlu disampaikan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut, dan perlu dicari strategi untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut. Memberikan handout kepada peserta sosialisasi dan memanfaatkan waktu sosialisasi secara efektif dan efisien 6 Mengelola simulasi. Berikut perubahan kegiatan dari rancangan semula: Tabel 3.1 Perubahan kegiatan dari rancangan semula No. Informasi.

Pada tanggal 20 April peserta menyampaikan laporan sehingga kegiatan konsultasi selanjutnya diundur menjadi tanggal 22 April 2022. 4. Terdapat revisi video sehingga beberapa bagian video terpaksa direkam ulang keesokan harinya yaitu pada tanggal 9 Mei 2022 .

Tabel 2.12. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 2.12. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Kegiatan 1

Pada Kegiatan 1, saya meninjau SOP penanganan tumpahan B3 menggunakan Spill Kit dengan memenuhi persyaratan hukum (Kewajiban ASN, Kode Etik dan Perilaku) dan melaksanakannya sesuai dengan kebijakan dan program pemerintah (nilai-nilai dasar ASN). Saat mencari referensi, konsultasikan dengan beberapa sumber terpercaya untuk mendapatkan SOP penanganan tumpahan B3 yang berkualitas baik dengan menggunakan spill kit (service centric). Tahapan revisi SOP penanganan tumpahan B3 dengan menggunakan spill kit antara lain perbaikan pada tahap SPO yang kurang sesuai untuk peningkatan kualitas (berorientasi pelayanan) lingkungan yang sehat.

Tjokronegoro Purworejo bertanggung jawab karena penilaian terhadap SPO dapat memperhatikan sumber informasi yang dapat dialihkan, sehingga penanganan kebocoran B3 dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan SPO yang dinilai. Setelah berkonsultasi dengan atasan, saya mencari referensi alur pelaporan kebocoran B3, bekerja sama dengan rekan kerja mencari referensi baik dari regulasi maupun website (Kolaboratif). Dalam penyusunan alur pemberitahuan tumpahan B3 ini dibuat menggunakan aplikasi Canva dengan performa terbaik (kompeten) sehingga alur pemberitahuan tumpahan B3 dapat diterapkan dengan baik di rumah sakit.

Gambar 3.2 Referensi SPO penanganan tumpahan B3  menggunakan spill kit
Gambar 3.2 Referensi SPO penanganan tumpahan B3 menggunakan spill kit

Kegiatan 3

Dengan menyiapkan surat permohonan memiliki spill kit secara jujur, cermat dan berintegritas tinggi (Akuntable) sehingga dapat membantu petugas ruang belajar dalam melengkapi daftar kebutuhan spill kit (Kompeten). Saya memenuhi kebutuhan alat tumpahan dengan berkoordinasi dengan ruangan untuk mendapatkan data jumlah alat tumpahan yang dibutuhkan (berorientasi pada pelayanan). Saya secara proaktif menanyakan kepada setiap ruangan tentang kebutuhan alat tumpahan (Adaptif) dan mengizinkan ruangan untuk berkontribusi dalam perencanaan kebutuhan internal.

Data-data yang terkumpul dari ruangan kemudian dirangkum dan dijadikan penanda resmi untuk penyerahan alat tumpah yang bertanggung jawab, efisien dan efektif (bertanggung jawab) dan saya mencurahkan waktu dan pikiran saya untuk membuat penanda resmi (setia) dan terus berinovasi dengan membuat penanda buku resmi dengan berbagai konsep, mudah dipahami (Adaptif). Keuntungan dari kegiatan 2 ini adalah dapat memperkuat nilai-nilai organisasi dalam merespon dengan cepat permintaan alat tumpah di dalam ruangan.

Gambar 3.12 Konsultasi dengan atasan terkait identifikasi kebutuhan spill kit  2)  Pembuatan  surat  permohonan  kebutuhan  spill  kit  di  ruangan
Gambar 3.12 Konsultasi dengan atasan terkait identifikasi kebutuhan spill kit 2) Pembuatan surat permohonan kebutuhan spill kit di ruangan

Kegiatan 4

Keunggulan kegiatan 2 adalah dapat berkontribusi terhadap visi Kepala Daerah yaitu “Purworejo berdaya saing di tahun 2025” dan berkontribusi pada misi nomor 5 yaitu… meningkatkan daya saing sarana dan prasarana yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi juga sebagaimana tujuan organisasi ke-6 yaitu penyediaan pelayanan yang berkualitas, mudah diakses oleh pelanggan dengan menggunakan teknologi, telekomunikasi dan informatika. Video tersebut dibagikan ke ruangan melalui tautan yang diunggah ke saluran YouTube rumah sakit sehingga semua petugas dapat melihatnya di mana saja, kapan saja (kemahiran digital). Agar video yang diupload memiliki kualitas terbaik, saya menggunakan rasio video yang tepat agar video terlihat jernih (service oriented).

Video yang diunggah di YouTube RS tersebut kemudian disosialisasikan, dalam kegiatan sosialisasi tersebut saya membagikan link youtube tersebut kepada ruangan tanpa memandang perbedaan satu sama lain (secara harmonis) dengan mengabdikan diri pada segala pemikiran yang saya berikan (Setia). Ketika saya mengirimkan link video melalui WA, saya memastikan terlebih dahulu kebenaran link tersebut, sehingga link yang dibagikan dapat dipercaya (dapat dipertanggungjawabkan). Keunggulan dari kegiatan 2 ini adalah dapat memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital dalam pembuatan video yang relevan dan mendidik.

Gambar 17. Konsultasi dengan atasan terkait konsep aluruntuk  pembuatan video sesuai SPO
Gambar 17. Konsultasi dengan atasan terkait konsep aluruntuk pembuatan video sesuai SPO

Kegiatan 5

Saya membuat materi sosialisasi dan angket evaluasi dengan menggunakan kewenangan jabatan yang mempunyai integritas tinggi (akuntabilitas) bekerjasama dengan rekan kerja (kolaboratif) untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan sosialisasi (kompeten). Dalam pendistribusian undangan terdapat kendala karena tidak bertemu dengan ketua ruangan, sehingga saya proaktif menggunakan media WA untuk mengirimkan undangan sosialisasi (Customizable) agar undangan dapat cepat tersampaikan. Dalam menyusun kata-kata saat membagikan undangan, gunakanlah bahasa yang baik dan sopan sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif (harmonis).

Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan mencurahkan waktu dan pikiran untuk mencapai hasil yang maksimal (setia). Gambar 3.28 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi 6) Evaluasi hasil sosialisasi. Pelaksanaan Pre-Test dan Post-Test pada saat sosialisasi kemudian dilakukan evaluasi dengan mengolah data secara transparan (Akuntable) menggunakan aplikasi Google Form, kemudian dianalisis dengan menjaga rahasia jabatan dan negara (Loyal). Manfaat dari 2 kegiatan tersebut adalah dapat memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu sigap, semangat dan semangat dalam memberikan materi sosialisasi.

Gambar 3.22 Screen Shoot WA membuat jadwal Konsultasi  dengan atasan
Gambar 3.22 Screen Shoot WA membuat jadwal Konsultasi dengan atasan

Kegiatan 6

Untuk hasil yang lebih baik saya bergabung bersama rekan-rekan dalam mencari referensi pembuatan materi sosialisasi yang inovatif dan angket evaluasi (Kolaboratif) mengikuti perkembangan (Adaptif) untuk mencapai keberhasilan sosialisasi yang sesuai (kompeten). 3) Siapkan casting kit di ruangan tempat simulasi akan dilakukan. Saya membuat materi sosialisasi dan angket evaluasi dengan menggunakan kewenangan posisi integritas tinggi (bertanggung jawab) bekerjasama dengan rekan kerja (kolaborator) untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan sosialisasi (kompeten). Gambar 3.32 Proses penyiapan chamber casting kit 4) Melakukan simulasi penanganan chamber casting B3. Melakukan simulasi penanganan tumpahan B3 di dalam ruangan secara berkesinambungan (Responsible) yang berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan petugas (Loyal) guna mencapai kualitas terbaik (Service Oriented).

Jika saya tidak dapat menggunakan nilai Kompeten pada Kegiatan 6, maka saya tidak akan membantu orang lain mempelajari cara menggunakan alat tumpahan. Jika saya tidak dapat menggunakan nilai harmonik pada kegiatan 6, maka simulasi tidak akan menciptakan suasana yang kondusif. Manfaatnya bagi pihak lain adalah adanya simulasi cara penanggulangan tumpahan B3 dengan menggunakan spill kit yaitu petugas dapat berlatih menangani tumpahan B3 dengan menggunakan spill kit, sehingga jika terjadi tumpahan B3 petugas dapat mengambil tindakan yang tepat.

Gambar 3.30 Konsultasi dengan atasan
Gambar 3.30 Konsultasi dengan atasan

Kegiatan 7

Jika saya tidak menerapkan Service Oriented Values ​​pada kegiatan 7, maka penyajian laporan evaluasi tidak akan berkualitas terbaik. Jika saya tidak menerapkan nilai Kompeten pada kegiatan 7, maka tidak akan tercipta evaluasi dengan kinerja terbaik. Jika saya tidak menerapkan nilai-nilai Harmonis pada kegiatan 7 maka saya akan melakukan diskriminasi dan tidak menghargai pendapat dalam melaksanakan evaluasi.

Jika saya tidak menerapkan nilai Loyal pada Kegiatan 7, saya tidak akan menghabiskan pikiran dan waktu saya untuk membuat laporan evaluasi simulasi. Jika saya tidak menerapkan nilai adaptif pada kegiatan 7, saya tidak akan menemui perubahan jika ada kendala dalam pelaksanaan penilaian. Apabila saya tidak menerapkan Nilai-Nilai Kolaboratif pada kegiatan 7, maka saya tidak akan bekerjasama dengan pihak lain dalam melakukan evaluasi.

Gambar 3.34 Konsultasi dengan atasan
Gambar 3.34 Konsultasi dengan atasan

KONDISI SEBELUM DAN SESUDAH

Manfaat dari kegiatan 2 ini adalah dapat memperkuat nilai-nilai organisasi yaitu akuntabilitas dengan melakukan penilaian sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

SIMPULAN

Manajemen ASN

Pembuatan alat pengecoran dan pendistribusiannya di ruangan dilakukan secara jujur, penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan berintegritas tinggi (kewajiban ASN, kode etik dan perilaku) dan. Pelaksanaan kegiatan review SOP penanganan tumpahan bahan berbahaya dan beracun (B3) dimulai pada tanggal 13 April 2022 dengan berkonsultasi dengan atasan. Referensi penetapan SOP diperoleh dari beberapa sumber, yang pertama berasal dari RSUD Tjitrowardoyo Purworejo yaitu SOP penanganan tumpahan darah/cairan tubuh dengan menggunakan alat transfusi.

Tata cara pemakaian dan pelepasan APD disesuaikan dengan standar PPI. Berdasarkan hasil peninjauan, disusunlah rancangan SOP penanganan tumpahan bahan berbahaya dan beracun (B3) di RSUD R.A.A. Hasil pre-test: Sosialisasi penanganan tumpahan B3 dengan menggunakan spill kit. Peserta diminta mengisi pretest menggunakan Google form. Hasil pre-test memperoleh skor rata-rata 60,91 dari maksimal 100 poin. Usai sosialisasi, petugas diminta mengisi kuisioner terkait dengan melihat video penanganan tumpahan B3 menggunakan alat tumpahan yang diunggah ke YouTube rumah sakit.

Hasil angket opini peserta sosialisasi mengenai video pengelolaan tumpahan B3 menggunakan spill kit di YouTube Hospital. Kuesioner juga menanyakan betapa mudahnya memahami video tersebut, hasilnya seluruh peserta lebih mudah memahami cara mengatasi tumpahan B3 dengan menggunakan spill kit melalui video yang telah ditayangkan.

Lampiran 16. Foto Proses Pembuatan Video
Lampiran 16. Foto Proses Pembuatan Video

Gambar

Gambar 1.3 Foto Role Model dr. Nunik Sulistyaningsih.,M.Si,
Tabel 2.2. Data Dukung Isu
Tabel 2.3 Skala Likert
Tabel 2.6 Kriteria USG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Table 4: Summarization and comparison of data categories [15] Data category Classification Advantages Disadvantages Type Explanation Packet level data Source address The IP address