Konservasi Tanah dan Air (KTA) dapat dilakukan dengan metode teknik sipil pada bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA). Keberadaan Konservasi Tanah dan Air (KTA) sebagaimana disebutkan di atas jelas menunjukkan bahwa secara langsung maupun tidak langsung akan membantu tercapainya tujuan Restorasi Hutan dan Lahan (RHL) (pemulihan, pemeliharaan, dan peningkatan fungsi hutan dan lahan, sehingga peran mereka dalam mempertahankan sistem pendukung kehidupan tetap terjaga).
Kriteria Teknis Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) 1. Dam Pengendali (DPi)
Dam Penahan (DPn)
Pengendali Jurang/Gully Plug (GP)
Sumur resapan air (SRA)
Analisis Bangunan KTA secara Spasial
- Dam Pengendali (DPi)
- Sumur Resapan Air (SRA)
- Dam Pengendali (DPi), Dam Penahan (DPn) dan Gully Plug (GP)
- Sumur Resapan Air (SRA)
Tujuan dilaksanakannya survei lapangan adalah untuk memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan dan permasalahan di lapangan yang mungkin mempengaruhi realisasi pembangunan fasilitas KTA. Lokasi yang dilakukan identifikasi dan inventarisasi spasial dan dilakukan inspeksi lapangan, dilakukan data limpasan permukaan dan sedimentasi.
Maksud dan Tujuan
Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut dengan konservasi tanah dan air adalah upaya untuk memelihara, menjaga dan meningkatkan produktivitas tanah, kuantitas dan kualitas air. Petunjuk teknis ini disusun untuk mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan gedung DPi di lapangan, baik yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, atau pihak lain.
Pengertian
Pintu air (gate) merupakan bagian bendungan yang berfungsi mengatur, membuka dan menutup aliran air pada saluran terbuka dan tertutup. Tepian sungai adalah ruang antara tepi dasar sungai dan kaki tanggul bagian dalam yang terletak di sebelah kiri dan/atau kanan dasar sungai.
Ruang Lingkup
Spillway (katup) adalah struktur yang digunakan untuk mengontrol aliran dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir, biasanya sungai yang dibendung. Sungai adalah suatu saluran atau wadah air alami dan/atau buatan yang berupa jaringan pengaliran air dan air yang ada di dalamnya, dari hulu sampai ke muara sungai, di kanan dan kirinya dibatasi oleh garis batas.
Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Harga per unit disesuaikan dengan Harga Satuan Kegiatan Dasar (HSPK) yang ditetapkan Direktorat Jenderal PDASHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun berjalan. Untuk melaksanakan pembangunan gedung DPi dengan model swakelola, dihitung harga satuan pekerjaan konstruksi dikurangi biaya overhead dan keuntungan sebesar 15%.
Kegiatan dan Peralatan Pengukuran
BM dan CP dipasang di tempat yang aman, stabil dan mudah ditemukan. Jika tidak memungkinkan menemukan lokasi yang stabil, misalnya tanah gembur atau rawa, maka pemasangan BM dan CP harus ditopang dengan bambu/kayu.
Pelaksanaan Pengukuran
Untuk menentukan beda tinggi antara dua titik dengan alat datar, dapat menggunakan tiga cara penempatan alat ukur tersebut, tergantung kondisi lapangan, yaitu: Mengukur beda tinggi dengan pipa plastik sebenarnya sama saja dengan mengukur beda tinggi dengan menggunakan alat datar. level spirit, pipa plastik yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
Peraturan Menteri Kehutanan, nomor: P.9/menhut-II/2013 tentang tata cara pelaksanaan, penunjang kegiatan, dan pemberian insentif kegiatan restorasi hutan dan lahan, sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, nomor: P.39/Menlhk /Setjen/Kum .1/4/2016.
Persyaratan DPi
Data sekunder dapat diperoleh dengan mengumpulkan data yang ada/tersedia dari instansi pemerintah/swasta dan lain-lain.
Contoh Gambar Teknis Dam Pengendali (DPi) 1. Tipe spesi batu
Contoh Analisa Rencana Anggaran Biaya DPi 1. Tipe spesi batu
Penetapan standar anggaran pelaksanaan pembangunan gedung DPi mengacu pada analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) pada BAB II bagian C. RAB di atas mengacu pada Harga Satuan Dasar Kegiatan (HSPK) tahun 2017 sesuai dengan rayon yang ditentukan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal PDASHL Nomor : P.3 /PDASHL/SET/Kum.1/8/2016.
Naskah Rancangan
RANCANGAN BIAYA
JADWAL PELAKSANAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tim penyusun desain dapat terdiri atas unsur BPDASHL, Dinas Kehutanan Provinsi/KPH, PU Kabupaten/Kota, dan ditetapkan dengan surat keputusan (SK) kepala BPDASHL. Draf tersebut disusun (son) oleh tim penyusun, dinilai (Lai) oleh kepala bagian program BPDASHL dan disahkan (Sah) oleh kepala BPDASHL.
Pelaksanaan Pembuatan
Sebelum dilakukan penimbunan kembali badan bendungan, perlu dilakukan perbaikan tanah dasar guna meningkatkan daya dukung dan kuat geser serta menjamin kontak yang baik antara permukaan tanah dasar (pondasi) dengan dasar bendungan. tubuh. Pemadatan pondasi dilakukan setelah pondasi dikeluarkan dan digali, dimana udara dalam pori-pori tanah dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis (penggilingan/penumbukan/pengerjaan), hal ini dilakukan untuk.
Pemeliharaan
Jadwal Kegiatan
Pola pelaksanaan
Jadwal Kegiatan
Organisasi pelaksana
Pembangunan gedung KTA khususnya DPi memerlukan pengawasan dan pendampingan yang baik dan ketat terutama dalam pemilihan lokasi, penempatan bangunan, penggalian sesuai ukuran, kondisi air tanah, pemasangan batu dan pembuatan penutup, dll.
Tim Pengawas
Pendamping
SERAH TERIMA
Serah Terima Pekerjaan dari Penyedia Jasa kepada PPK
Serah Terima Pekerjaan dari PPK kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Serah Terima Pekerjaan dari KPA kepada Kepala Pemerintahan setempat/Kepala Pemangku Kawasan Hutan
Konservasi tanah dan air adalah upaya untuk melindungi, memulihkan, meningkatkan, dan memelihara fungsi tanah pada lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan lahan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan kehidupan berkelanjutan. Salah satu cara pelaksanaan konservasi tanah dan air adalah teknik sipil untuk pembangunan Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) yaitu Bendungan Penahan (DPn). Konservasi tanah dan air adalah upaya untuk melindungi, memulihkan, meningkatkan, dan memelihara fungsi tanah pada lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan lahan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan kehidupan berkelanjutan.
Perancangan Konstruksi
Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Ketinggian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menentukan perbedaan ketinggian antara dua tempat atau lebih pada lapangan dengan cara membaca skala pada suatu tanda vertikal yang ditekan pada posisi salib mendatar. Pengukuran beda ketinggian dilakukan dengan alat/instrumen level/gelembung/auto leveling dengan teknik umum. Pengukuran perbedaan ketinggian ini dilakukan pada seluruh patok BM dan poligon serta situasi lain yang diperlukan dan dapat mewakili.
Formulir Survai
Lukisan garisan kontur tidak boleh dipecahkan dan antara satu garisan kontur dengan garis kontur yang lain tidak akan bersilang.
Contoh Perhitungan Data Survei Tabel1. Perhitungan Profil Melintang
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.9/Menhut-II/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pendukung Kegiatan dan Pemberian Insentif Kegiatan Restorasi Hutan dan Lahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.39/Menlhk /Setjen/Kum.1/.
Pengertian dan Prinsip Kerja DAM Penahan
Data Teknis Perencanaan 1. Data primer
Contoh Gambar Teknis
- Dam Penahan Batu Bronjong
- Dam Penahan Batu Bronjongdengan Sayap
- DPn Pasangan batu spesi
Penyusunan RAB mengacu pada Harga Dasar Satuan Kerja (HSPK) tahun 2017 sesuai wilayah yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Dirjen PDASHL Nomor: P.3/PDASHL/SET/Kum.1/ 8/2016.
- PEKERJAAN PERSIAPAN
- RANCANGAN KEGIATAN A. Sarana dan Prasarana
PELAKSANAAN
Pola pelaksanaan
Jadwal Kegiatan
Organisasi pelaksana
- BPDASHL,
Analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah perhitungan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk memperoleh suatu harga satuan atau jenis pekerjaan tertentu. Harga satuan disesuaikan dengan Harga Satuan Kegiatan Dasar (HSPK) yang ditetapkan pada tahun berjalan oleh Direktorat Jenderal PDASHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk melaksanakan pembangunan bangunan penutup parit dengan pola swakelola, dihitung harga satuan pekerjaan konstruksi dikurangi biaya overhead dan keuntungan sebesar 15%.
Contoh Perhitungan Data Survei Tabel 1. Perhitungan Profil Melintang
Daftar Acuan dan Standar Desain
Pengertian dan Prinsip Kerja
Contoh Gambar Teknis 1. Tipe Batu Bronjong
Contoh Analisa Rencana Anggaran Biaya
Secara umum rencana kegiatan pembangunan Gully Plug memuat: 1. Catatan umum mengenai letak, luas dan lokasi pembangunan gedung. kabupaten/kota, kelurahan, kelurahan/desa).
Persiapan
Papan bangunan (bouwplanken) berfungsi untuk memperoleh titik-titik bangunan yang diperlukan sesuai dengan hasil pengukuran. Profilnya bisa terbuat dari kayu lurus atau bambu atau bahan lain yang sesuai dengan desain. Stabilisasi dasar ngarai (stabilisasi gradien) untuk bangunan kendali permeabel air dan bangunan kendali kedap air.
Organisasi pelaksana
PENGAWASAN
- Umum
- Persyaratan lokasi
- Contoh Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
- Contoh Gambar teknis dan RAB 1. Gambar Teknis
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan pada Sektor Pekerjaan Umum. Analisa ini dijadikan dasar dalam menyusun harga perkiraan sendiri (HPS) atau perkiraan pemilik (OE) dan perkiraan harga perencana (HPP) atau estimasi teknik (EE), yang dinyatakan sebagai kumpulan harga satuan kerja untuk seluruh item pembayaran. . . 28/PRT/M/2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Umum, dan apabila peraturan tersebut belum ada, maka peraturan lain yang sudah ada dapat diadopsi atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
PELAKSANAAN
Pelaksana pembangunan tangki air adalah pihak ketiga dan/atau kelompok masyarakat setempat yang didampingi oleh tenaga pendukung yang mempunyai keahlian di bidang pekerjaan teknis sipil atau Forest Extension Field Workers (FWW). Pembangunan penampungan air memerlukan pengawasan dan pendampingan yang baik dan ketat, memperhatikan tantangan pelaksanaan pembangunan gedung secara massal, kurangnya SDM teknis sipil di UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kurangnya pengalaman kerja. di bidang konstruksi bangunan teknis sipil, paradigma baru dan perhatian audit dari auditor. Bantuan dapat diberikan oleh tenaga honorer yang menguasai pekerjaan teknis sipil atau instruktur yang berpengalaman.
SERAH TERIMA
Prinsip Kerja SRA
Prinsip pengoperasian SRA adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam lubang atau sumur, agar air hujan dapat bertahan lebih lama di permukaan tanah, sehingga lama kelamaan air dapat meresap ke dalam tanah. Di bawah tanah, air rendaman ini akan meresap ke dalam lapisan tanah yang disebut dengan lapisan tak jenuh, dimana pada berbagai jenis tanah, lapisan ini masih dapat menyerap air. Dengan demikian, masuknya air hujan ke dalam tanah akan menyebabkan terjadinya imbuhan air tanah sehingga menambah jumlah air tanah di akuifer.
Persyaratan Teknis SRA 1. Persyaratan Umum
Contoh Gambar Teknis SRA
Analisis harga satuan ini menentukan penghitungan harga satuan upah, tenaga kerja dan bahan, serta pekerjaan yang dirinci secara teknis berdasarkan metode dan asumsi yang sesuai dengan yang diuraikan dalam spesifikasi teknis, gambar desain, dan komponen harga satuan. Untuk melaksanakan pembangunan gedung SRA dengan pola swakelola, dihitung harga satuan pekerjaan konstruksi dikurangi biaya overhead dan keuntungan sebesar 15%.
Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Naskah Rancangan
- RANCANGAN KEGIATAN A. Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan Pembuatan SRA
Pembangunan saluran air masuk dari talang atau saluran air di atas permukaan tanah yang dipasang pada sumur-sumur yang ukurannya sesuai dengan besarnya aliran. Penutup SRA dapat terbuat dari beton bertulang atau plat besi tergantung kebutuhan dan ketersediaan anggaran.
Organisasi pelaksana
Permintaan penugasan pekerjaan awal (penugasan sementara) dapat diajukan oleh penyedia jasa setelah pekerjaan mencapai kinerja 100%. Direktur teknis harus telah menetapkan program pengujian yang dilaksanakan oleh panitia dan dikomunikasikan kepada penyedia layanan. Selama masa pemeliharaan (Masa Garansi = WP), Penyedia Jasa wajib memeliharanya agar kondisinya tetap seperti pada saat penyerahan, sedangkan pekerjaan/PHO disetujui oleh panitia.
Rorak (Saluran Buntu) 1. Maksud dan Tujuan
Kegiatan pengukuran dilakukan di area pengolahan pembuatan rorak dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 0,30 meter dan kedalaman 0,40 meter. Setelah dilakukan pengukuran, tanah digali dan hasil galian diratakan pada lahan budidaya atau pada tiang pancang. Konstruksi Rorak dapat dipadukan dengan bangunan konservasi tanah lainnya seperti terasering, sumur, Saluran Pengaliran Air (SPA) dan lain-lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
Saluran Pembuangan Air (SPA) dan Bangunan Terjunan Air 1. Tujuan
Pelaksana produksi rorak adalah kelompok masyarakat setempat yang dibimbing oleh tenaga pembantu yang ahli di bidang pekerjaan sipil teknis atau instruktur bidang kehutanan (PKL). Pelaksana produksi rorak adalah kelompok masyarakat setempat yang dibimbing oleh tenaga pembantu yang ahli di bidang pekerjaan sipil teknis atau instruktur bidang kehutanan (PKL).
Teras 1. Tujuan
Teras bergerombol merupakan teknik konservasi tanah berupa tanah dan saluran air b) pematang ditanami kacang-kacangan atau rerumputan dan dipangkas secara teratur. Teras individu merupakan suatu teknik konservasi tanah berupa terasering yang dibuat hanya pada tempat-tempat yang akan ditanami tanaman pokok. Teras taman merupakan suatu teknik konservasi tanah berupa terasering yang hanya dibuat pada bidang tanah yang akan ditanami dan searah kontur b) volume tanah > 30 cm. c) lebar teras ± 1,5 m d) kemiringan teras ke dalam ± 1%. e) menanam tanaman penutup teras di luar teras. f) cocok untuk ditanami tanaman perkebunan/tahunan. g) cocok untuk tanah dengan daya serap lambat.
Lubang Resapan Biopori (LRB)
Pelaksana pembangunan teras adalah kelompok masyarakat setempat yang didampingi oleh tenaga pendukung yang ahli dalam pekerjaan teknis sipil atau instruktur kehutanan lapangan (FLP). a) buat lubang dengan bor, untuk memudahkan lubang bisa dibantu dengan air untuk menggemburkan tanah... b) masukkan bor dan setelah terisi tanah (kedalaman tanah kurang lebih 10 cm) angkat, Buang tanahnya, lalu perdalam kembali lubang hingga mencapai permukaan air tanah (30 cm hingga 100 cm). Hal ini untuk mencegah erosi tanah. e) kemudian pada bagian atasnya terdapat besi pengaman. f) menempatkan sampah organik (sampah dapur, sampah kebun/kebun) di LRB. Jangan sertakan sampah anorganik (seperti besi, plastik, baterai, dll). g) jika sampahnya tidak banyak, masukkan saja ke dalam mulut lubang, namun jika sampahnya banyak bisa dibantu dengan tongkat yang terbuka, namun jangan terlalu padat karena akan mengganggu proses penyerapan air.
Strip Rumput (Grass Barrier) 1. Tujuan
Pembuatan saluran bertujuan untuk mengendalikan limpasan permukaan yang mengalir menuruni lereng dan tempat penanaman rumput. Pada tekstur tanah gembur, penanaman tanaman pokok dapat dilakukan langsung tanpa pengolahan tanah. Pelaksana pembangunan grass belt adalah kelompok masyarakat lokal yang didampingi oleh tenaga pendukung yang mempunyai keahlian di bidang pekerjaan teknis sipil atau instruktur kehutanan lapangan (FFL).