• Tidak ada hasil yang ditemukan

P R O S I D I N G - Repositori Institusi | Universitas Binawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "P R O S I D I N G - Repositori Institusi | Universitas Binawan"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

1 Pentingnya dukungan keluarga terhadap kepatuhan vaksinasi tetanus toksoid pada ibu hamil di 2 wilayah Puskesmas. Ibu hamil dengan status imunisasi minimal T5 (TT umur panjang) tidak perlu dilakukan vaksinasi ulang TT (Kementerian Kesehatan, 2015).

Tabel 1. Hasil Penelitian  Tidak Dilakukan  Dilakukan Namun
Tabel 1. Hasil Penelitian Tidak Dilakukan Dilakukan Namun

INTRANATAL CARE

Dimensi  Mutu  Pelayanan  Kehandalan  (Reliablitas)

Dimensi  Mutu  Pelayanan  Ketanggapan(Responsiveness)

Dimensi  MutuPelayanan  Jaminan(Assurance)

Dimensi  Mutu  Pelayanan  Perhatian  (Emphaty)

Dimensi  Mutu  Pelayanan  Bukti  Fisik  (Tangible)

Analisa Bivariat

PEMBAHASAN

  • Tingkat  Kepuasan  Pasien  Terhadap  Pelayanan
  • Mutu Pelayanan Bidan
  • Tingkat  kepuasan  Ibu  terhadap  mutu  pelayanan kebidanan

Hasil survei menunjukkan bahwa 60% ibu menyatakan kualitas pelayanan obstetri dalam memberikan asuhan ibu saat melahirkan berkualitas baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan bidan dalam memberikan asuhan ibu saat melahirkan sudah baik. Meskipun hasil penelitian kualitas pelayanan bidan cukup baik dalam hal memberikan pelayanan dengan kasih sayang ibu saat proses persalinan, namun angka 40% ibu yang menyatakan kualitas pelayanan bidan kurang baik juga seharusnya menjadi kekhawatiran. .

Penelitian Agus dkk (2008) juga menemukan adanya hubungan positif antara kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: terdapat hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan kebidanan dalam memberikan pelayanan ibu dengan tingkat kepuasan ibu. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas Penumping Kota Surakarta.

Analisis hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Balai Pengobatan (BP Umum) Kabupaten Tasikmalaya.

Analisis Univariat

Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan merupakan salah satu rumah sakit bersalin rujukan di Jabodetabek dengan jumlah kelahiran pada tahun 2016 sebanyak 4326 kelahiran. Jumlah kelahiran spontan pada tahun 2016 sebanyak 2114 kelahiran, sedangkan jumlah kelahiran sesar sebanyak 2569 kelahiran. Data rujukan ibu pada bulan Januari-Desember 2016 berjumlah 2205 kasus rujukan, sedangkan jumlah kasus rujukan ibu pada bulan Oktober-Desember sebanyak 404 kasus rujukan.

Untuk itu tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik ibu rujukan di RSIA Budi Kemuliaan periode Oktober-Desember 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.Populasi penelitian ini adalah seluruh kasus rujukan ibu periode Oktober-Desember 2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang dirujuk ke RSIA Budi Kemuliaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara acak (Probability Sampling) dengan metode pengambilan sampel acak sistematik (Systematic Random Sampling).

Analisis Bivariat Kelengkapan

  • Metode Penelitian
  • Hasil Penelitian    Analisa Univariat

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat lahirnya kurang dari 2500 gram. BBLR merupakan bayi yang beresiko tinggi, karena terdapat komplikasi yang akan terjadi ketika bayi dengan berat badan lahir rendah dilahirkan. Metode Penelitian : Mengenai gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah di RSIA Budi Kemuliaan periode September-November 2016.

Hasil penelitian: menunjukkan bahwa komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah berdasarkan pada kejadian hipotermia yaitu (45%), hipoglikemia yaitu (23,3%), hiperbiliruinemia yaitu (61,7%), infeksi yaitu (16,7%). %). , dan penyakit pernafasan (RD/RDS) yaitu (48,3%). Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah selama bulan September-November 2016 di RSIA Budi Kemuliaan. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan sampel 60 bayi berat lahir rendah yang diperoleh dari status bayi di rekam medis RSIA Budi Kemuliaan, periode penelitian adalah bulan September.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan September-November 2016 di RSIA Budi Kemuliaan diperoleh data yang menggambarkan komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah.

HIPOTERMI

Berdasarkan penelitian gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah di RSIA Budi Kemuliaan periode September – November 2016 sebagai berikut. Dari hasil penelitian, gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah berdasarkan angka kejadian hipotermia yaitu persentase sebesar 45%, tidak mencapai perbandingan angka kejadian menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, komplikasi. yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu 60%. Dari hasil penelitian, gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah berdasarkan terjadinya hipoglikemia yaitu persentase sebesar 23,3% tidak mencapai perbandingan.

Dari hasil penelitian, gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah didasarkan pada angka kejadian hiperbilirubinemia yaitu dengan persentase sebesar 61,7% melebihi perbandingan prevalensi menurut Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015. , komplikasi yang terjadi. pada BBLR masing-masing 60%. Dari hasil penelitian, gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah berdasarkan pada kejadian infeksi yaitu dengan persentase sebesar 16,7%, tidak mencapai perbandingan prevalensi menurut Kementerian Kesehatan RI. pada tahun 2015. Komplikasi yang terjadi pada bayi baru lahir sebesar 60%. Dari hasil penelitian, gambaran komplikasi yang terjadi pada bayi berat lahir rendah berdasarkan angka kejadian gangguan pernafasan (RD/RDS) masing-masing dengan persentase sebesar 48,3%, tidak mencapai perbandingan prevalensi menurut Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015, komplikasi yang terjadi pada bayi baru lahir masing-masing sebesar 60%.

Analisis faktor risiko kejadian bayi berat lahir rendah. http://www.fik.umsurabaya.ac.i d/jurnal/ANALISIS-FAKTOR-RISIKO-.

POSTNATAL CARE

Karakteristik Ibu Post Partum

Pada hari ketiga, lakukan tes lanjutan dengan menanyakan langsung pada ibu mengenai nyeri perineum yang dialaminya kemudian diisi pada checklist. Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap nyeri perineum pada ibu nifas”.

Analisis Univariat

Analisis Bivariat

  • Lengkap  tapi
  • Handayani,  Leni  Astria.Gambaran  Pengetahuan  Ibu  Nifas  Tentang
  • Istiqomah,  Ari  Andriani.Tingkat  Pengetahuan  Ibu  Nifas  Tentang
  • Bangulu,  Mesriyani  M.Mengembangkan  Kemampuan
  • Apriyanti,  Fitri.Gambaran  Pengetahuan  Ibu  Pasca  Melahirkan
  • Pracita,  Rohmayana.Pengaruh  Pendidikan  Kesehatan  Terhadap
  • Hidayat,  Aziz  Alimul.  Metode  Penelitian Keperawatan Dan Tekhnik

Perawatan Tali Pusat Ibu Nifas Sebelum dan Sesudah Demonstrasi Perawatan Tali Pusat Di RS UMUM KABUPATEN TANGERANG. Dimana peneliti mengamati kemampuan ibu nifas dalam melakukan perawatan tali pusat di RSUD Kabupaten Tangerang pada tahun 2017. Tangerang dengan sebaran statistik deskriptif cara merawat tali pusat ibu nifas sebelum dan sesudah demonstrasi mengenai perawatan tali pusat.

Berdasarkan penelitian Tri Hartini diperoleh hasil perbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi. Berdasarkan hasil penelitian perawatan tali pusat oleh ibu nifas sebelum dan sesudah demonstrasi perawatan tali pusat di RSU Kab. Diketahui, sebelum dilakukan demonstrasi tentang perawatan tali pusat, hasilnya sebanyak 26 responden masuk dalam kategori kurang baik (100%).

Istiqomah, Ari Andriani Tingkat pengetahuan ibu nifas mengenai pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat di Puskesmas Ngawen Blora.

Tabel 1. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Terapi Baby Spa di Puskesmas Kecamatan  Pulogadung Jakarta Timur Tahun 20016 
Tabel 1. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Terapi Baby Spa di Puskesmas Kecamatan  Pulogadung Jakarta Timur Tahun 20016 

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Usia Pertama Kali Berhubungan Seksual  Tabel  3.,  menunjukan  bahwa

Di antara mereka yang melakukan hubungan seks di atas 20 tahun, 40% memiliki pengetahuan baik, 13,3% memiliki pengetahuan cukup, dan 6,7% memiliki pengetahuan buruk. 0,05 maka Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara usia pertama kali berhubungan badan dengan pengetahuan tes IVA. Orang yang menikah di bawah usia 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami perubahan pada sel-sel leher rahim.

Hal ini disebabkan karena sel-sel rahim masih belum matang di usia muda. Wanita yang menikah sebelum usia 20 tahun berisiko terkena kanker serviks karena pada usia tersebut alat kelaminnya belum siap untuk melakukan hubungan seksual dini (Syatriani, 2011). Uji korelasi memperoleh nilai signifikansi 0,036 < 0,05 sehingga Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan pada uji IVA.

Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin tinggi pula risikonya terkena kanker serviks, apalagi jika jarak kehamilannya sangat berdekatan, hal ini berkaitan dengan proses melahirkan dan perubahan hormonal.

Pendidikan

Setiap anak mempunyai nilai-nilai, artinya setiap anak merupakan cerminan harapan dan keinginan orang tua yang menjadi pedoman pola pikir, sikap dan perilaku orang tua. Jadi, untuk setiap anak yang dimiliki oleh pria dan wanita, mereka akan memikirkan apakah mereka ingin memiliki anak dan, jika iya, berapa jumlahnya. Berbeda dengan teori Nursalam yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah dalam menentukan informasi, maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, pada gilirannya semakin sedikit pendidikan maka akan menghambat pembangunan. sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

Demikian pula hasil beberapa penelitian lain yang justru memperoleh hasil berbeda dari penelitian ini, seperti Jo dkk (2003), menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh positif terhadap masalah kesehatan dengan secara tidak langsung mempengaruhi perilaku kesehatan.

Pekerjaan

Merokok

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa paparan asap rokok menyebabkan terjadinya lesi prakanker pada serviks dengan nilai OR CI sebesar 2,19. 10,33, sehingga paparan asap rokok meningkatkan risiko terjadinya lesi prakanker pada serviks sebesar 4 kali lipat dibandingkan tidak terpapar asap rokok (Dewi, 2005).

Alat Kontrasepsi

Partisipasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN MENOPAUSE DI POSYANDU LANJUT DI WILAYAH OPERASI PUSKESMAS KABUPATEN LEUWILIANG. Untuk mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan pengetahuan menopause di empat posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Leuwiliang. Hasil penelitian Setiasih (2003) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang menopause adalah usia, pendidikan dan pekerjaan.

Analisis faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Posyandu lansia di wilayah operasi Puskesmas Semuli Raya Lampung Utara. Faktor yang berhubungan dengan usia menopause di wilayah kerja Puskesmas Lembang Tengah Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada pelayanan lansia di Posyandu pra lanjut usia dan lanjut usia di wilayah binaan Puskesmas Kemiri Muka.

Faktor yang berhubungan dengan kunjungan lansia ke Posyandu sesepuh di RW 03 Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kecamatan Nanggalo Padang Tahun 2010.

Tabel 5.1 Tabel Silang Umur dengan Pengetahuan,  Status Perkawinan, Tingkat Pendidikan, Status 
Tabel 5.1 Tabel Silang Umur dengan Pengetahuan,  Status Perkawinan, Tingkat Pendidikan, Status 

Total  75  100%

Berdasarkan Tabel 5.1.3.1 terdapat 62 orang responden yang memasukkan telepon genggam ke dalam saku celana/baju (82,7%) dan 13 orang (17,3%) tidak memasukkan telepon genggam ke dalam saku celana/baju.

Tidak  65  86,70%

Tingkat 1  25  33,3%

Tingkat 2  25  33,3%

Tingkat 3  25  33,3%

Tujuan penelitian adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan Sosialisasi program Generasi Plan dalam membangun keluarga pada remaja. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Sosialisasi Program Generasi Berencana dalam membangun keluarga bagi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Kota Tembilahan Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tembilahan Kecamatan Tembilahan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) pada pasangan usia subur (PUS) di Kecamatan Tembilahan Kota Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tembilahan Kabupaten Tembilahan Tahun 2014. Hubungan Pendapatan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) Di PUS Kecamatan Kota Tembilahan Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tembilahan Tahun 2014. Hubungan Sikap Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) Di PUS Kecamatan Kota Tembilahan wilayah kerja Puskesmas Kota Tembilahan Tahun 2014.

Faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD) di wilayah kerja Puskesmas Kabun Kabupaten Rokan Hulu.

Diagram  naan AKDR Be Puskesmas Te Alat Kontras
Diagram  naan AKDR Be Puskesmas Te Alat Kontras

BAYI BARU LAHIR DAN BALITA

HASIL PENELITIAN   1. Karakteristik Responden

  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

PEMBAHASAN

  • Desain Penelitian. Metode penelitian yang  digunakan  adalah  Kuantitatif  dengan
  • Instrument  Penelitian.  Data  yang  digunakan  berdasarkan  data  sekunder
  • Analisis  Data.  pengumpulan  data  kemudian dilakukan pengolahan data yang
  • Posisi Menyusui   Baik
  • Dukungan Sosial Ekonomi  Dukungan yang baik
  • Pengetahuan PMK

GAMBARAN UMUM MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BANTUAN PEREMPUAN DI Praktek Mandiri (BPM) KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi pemberian ASI Eksklusif di BPraktek Mandiri (BPM) Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang Jawa Timur. Semakin tinggi motivasi pemberian ASI eksklusif maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilannya dan hal ini dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan.

Untuk mengetahui gambaran motivasi pemberian ASI Eksklusif pada bidan praktek mandiri (BPM) di Kecamatan Tirtoyudo Malang Jawa Timur. Temuan data menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mempunyai motivasi memberikan ASI Eksklusif pada kategori sedang yaitu sebanyak 30 responden (60%). Pekerjaan ibu berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dimana ibu yang tidak bekerja mempunyai kesempatan untuk memberikan ASI eksklusif (Tan, 2011) dalam jangka waktu yang lebih lama (Kimbro, 2006) karena ibu yang tidak bekerja mempunyai banyak waktu luang untuk memberikan ASI. (Wijayanti, 2015; Fahrani, 2013).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi cukup bulan dilakukan dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di salah satu rumah sakit ramah bayi di Jakarta.

Table 1. Hasil Penelitian 
Table 1. Hasil Penelitian 

Gambar

Tabel 1. Hasil Penelitian  Tidak Dilakukan  Dilakukan Namun
Tabel  1  Tabel  diatas  menujukkan  sebagian  besar  responden  melakukan  standar  10T dengan tepat, namun masih ada sebagian  kecil  yang  tidak  melaksanakan  10T  dengan  baik,  atau  tidak  memenuhi  standar  10T
Table 1. Hasil Penelitian
Tabel 3 Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang PMTCT dengan  pendidikan di wilayah kerja Puskemas Garuda Kota Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

_ _ Uri pdjl· dirt I ApI boleb dlldl oraaa janl aoeda blroe tidil lam pane boeal orang rob.b.. boeroe, HperU apa