Penelitian Pajak
Dwi Martani
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSAKSI INTERNASIONAL
1. Teknologi Informasi 2. Sarana Transportasi
3. Semangat Globalisasi (FTA, EPA & Other Multilateral Co-operation)
4. Tingkat Ketergantungan
ISU KLASIK
1. Transfer Pricing 2. Double Taxation
3. Harmful Tax Competition 4. Electronic Commerce
5. Special Purpose Vehicle & Tax Haven Countries
ISU TERKINI
1. Treaty Shopping
2. Contract Manufacturing 3. Beneficial Owner
4. Mutual Agreement Procedure versus Tax Arbitration
ASPEK INTERNASIONAL DALAM UNDANG-UNDANG PPh
1. Subjek Pajak 2. Objek Pajak
3. BUT & Kantor Perwakilan Dagang Asing 4. SAAR
a. Related Party
b. Arm’s Length Price
c. Controlled Foreign Company 5. Pemotongan PPh Pasal 21/26
6. Kredit Pajak Luar Negeri & Sumber Penghasilan
SUBJEK PAJAK
1. Domicile Principle
2. Quantitative Test or Qualitative Test 3. Incorporation
4. Effective Management Note:
a. Scope of tax obligations
b. Double taxation due to dual resident cannot be avoided
OBJEK PAJAK
1. World Wide Income versus Territorial Income
2. All type of income (business income, passive income, employment income & other income)
3. Tax Object (final & non final) & Non Tax Object 4. Foreign Tax Credit Claims
Note:
a. Withholding Tax on Certain Income
b. Double taxation on the same income cannot be avoided
BENTUK USAHA TETAP & KANTOR PERWAKILAN DAGANG ASING
1. Perusahaan PMA vs BUT vs KPDA
2. Pengertian BUT & jenis BUT (Asset type, Activity type, Insurance type & Agency type)
3. Perlakuan perpajakan sama dengan WP DN 4. Cakupan penghasilan
5. Branch Profit Tax & Insentif Pajak Note:
a. KPDA deem tax 0,44 % b. How if there is tax treaty?
KREDIT PAJAK LUAR NEGERI & SUMBER PENGHASILAN
1. Exemption vs Credit Method
2. Full Exemption & Exemption with Progression 3. Full Credit & Ordinary Credit
4. Ordinary Credit per Country Limitation 5. Source Rule
Note:
a. To avoid any double taxation
TAX TREATY
1. Bilateral Tax Agreement (DTAs) 2. Division of Taxing Rights
3. Spirit DTA & Combat of Tax Evasion
4. Objective: DTA, Combat of Tax Evasion, Cash
Flow Saving, Non Discrimination, EoI, MAP for tax dispute settlement
OUTLOOK KEBIJAKAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL
1. Beneficial Owner
2. W/H atas Penghapusan Utang LN 3. Deem Purchase Rule
4. Deem Sale of Share Rule
5. World Wide Employment Rule
May 16, 2025 12
Bank A
BVI Ltd
L N DN
PT X memiliki 95%
saham BVI Ltd.
PT X Bank A menjual
asset kredit atas PT X kepada BVI Ltd
Merupakan penjualan asset kredit kepada PT X
Bank A memiliki asset kredit atas PT X
Special Purpose Company
PASAL 18 AYAT (3c)
Penjualan atau pengalihan saham perusahaan antara (conduit company atau Special Purpose Company) yang didirikan atau bertempat kedudukan di negara yang memberikan perlindungan pajak (Tax Haven Country) yang mempunyai hubungan istimewa dengan badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau bentuk usaha tetap di Indonesia dapat ditetapkan sebagai penjualan atau pengalihan saham badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau bentuk usaha tetap di Indonesia.
May 16, 2025 13
May 16, 2025 14
PT PMA Y BVI Ltd
US Co.
UK Co.
L N
DN
BVI Ltd. memiliki 95% PT PMA Y
US Co. memiliki 50%
saham BVI Ltd.
UK Co. memiliki 50% saham BVI Ltd.
PT X
US Co. & UK Co.
menjual saham BVI Ltd. yg
dimilikinya kepada PT X
Merupakan penjualan
kepemilikan atas PT PMA Y kepada PT X
Conduit/Dummy Company
PASAL 18 AYAT (3d)
Besarnya penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dari pemberi kerja yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan lain yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia dapat ditentukan kembali, dalam hal pemberi kerja mengalihkan seluruh atau sebagian penghasilan Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tersebut ke dalam bentuk biaya atau pengeluaran lainnya yang dibayarkan kepada perusahaan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia tersebut.
May 16, 2025 15
May 16, 2025 16
Meminimalkan Penghindaran Pajak
A
X Co
L N DN
Terdapat hubungan istimewa antara X Co dengan PT X
PT X Pembayaran
tunjangan keluarga
Pembayaran Gaji
Pembayaran Managemen t fee
/royalti /dll Keluarga A
Penghasilan A di
Indonesia adalah
pembayara n gaji + pembayara n tunjangan keluarga
Comparability Analysis
Faktor-faktor yang menentukan perbandingan:
Karakteristik Barang dan Jasa.
Analisis fungsional atas kegiatan usaha yang
dilakukan, risiko yang ditanggung, dan aktiva yang dipergunakan dalam kegiatan usaha.
Syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak (e.g.
cara pembayaran, jangka waktu pembayaran, volume penjualan, jaminan yang diberikan).
Lingkungan ekonomi (e.g. geografi, kompetisi bisnis, permintaan, penawaran, regulasi pemerintah, dan produk pengganti).
Strategi bisnis yang dijalankan perusahaan (e.g.
pengembangan produk baru dan penetrasi pasar).
Transfer Pricing Methods
Methods
Cost plus
Profit based methods
Profit split Transactional
Net
Margin method Comparable
Uncontrolled price (CUP)
Resale Price Method
(RPM)
Contribution analysis Net
Margin on cost
Residual analysis Net
Margin on assets Net
Margin on sales
Preferred methods (Transaction based)
OECD Guidelines Hierarchy
Cost Plus
Comparable Uncontrolled
Price
Resale Price Method
Transactional Net Margin
Method
Profit Split
Most Preferred
Least Preferred
Selection of Methods - OECD Guidelines
Cost Plus
Is CUP approach reliable? Use CUP
RPM
TNMM
NO
YES
Profit Method
Profit Split
NO YES
EITHER
Is RPM or Cost Plus
reliable?
YES
OECD Guidelines tentang TP Methods
Tidak ada satu metode yang tepat untuk dipergunakan dalam setiap situasi yang ada.
Wajib Pajak tidak dipersyaratkan untuk menentukan harga pasar wajar melalui pendekatan berbagai metode yang ada.
Sedangkan di Amerika Serikat, Wajib Pajak diharuskan
menentukan harga pasar wajar melalui berbagai metode yang ada. Setelah itu, Wajib Pajak diminta untuk memilih salah satu metode yang dipakai sebagai penentuan harga pasar yang
paling baik (best method rule).
Metode tradisional yang terdiri dari CUP, resale price, dan cost plus lebih diutamakan daripada metode transactional profit.
Comparable Controlled Price (CUP)
Tested Party
Independent Party Related Party
Independent Party Tested Party
Independent Party Related Party
Produk/jasa sama, syarat dan kondisi sama, membandingkan harga X dengan harga Y
Produk/jasa sama, syarat dan kondisi sama, membandingkan harga A
dengan harga B
X Y A B
(Source: Douglas Fone)
Penggunaan CUP
Metode CUP dalam praktiknya memerlukan adjustment (misalnya karena perbedaan:
currency, terms of trade seperti FOB, CIF, credit terms)
secara luas dipergunakan pada perusahaan pertambangan minyak, biji besi, gandum, dan jenis barang lainnya dalam pasar komoditi.
Resale Price Method (RPM)
Related Party Independent Party
Tested Party
Independent Party
Independent Party Independent
Party Independent
Party
Independent Party Tested Party Related Party
produk sama, ada penambahan value oleh tested distributor, membandingkan gross margin X dengan gross margin Y
produk sama, ada penambahan value oleh tested distributor, membandingkan gross margin A dengan gross margin B
X Y A B
(Source: Douglas Fone)
Penggunaan RPM
Diterapkan di perusahaan yang menjalankan fungsi distribusi yang tidak terlalu banyak
memberikan added value atas produk yang didistribusikan
Cost Plus Method (CPM)
Tested Party
Independent Party Related Party
Independent Party Tested Party
Independent Party Related Party
FAR sama, membandingkan gross margin X dengan gross margin Y
FAR sama, membandingkan gross margin A dengan gross margin B
X Y A B
(Source: Douglas Fone)
Penggunaan CPM
Metode ini diterapkan untuk kondisi seperti berikut:
barang yang diperjual-belikan oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah barang
setengah jadi (semi-finished goods),
kegiatan pemberian jasa (intra group services)
Ketersediaan data dan keakuratan data
Profit Split Method (PSM)-Residual
Routine Return Contract R&D
(cost centre)
Limited risk procurement (cost centre)
Limited risk sales & distribution (revenue centre)
Call centre services (cost centre)
Contract manufacturer (cost centre)
(Source: Douglas Fone)
Profit Split Method (PSM)-Contribution
Tested Party Related Party
Related Party
To ta l p ro fi t ke se lu ru h an
Related Party
(Source: Douglas Fone)
Transactional Net Margin Method (TNNM)
Related Party Tested Party
Tested Party
Independent Party
FAR sama, membandingkan net margin X dengan net margin Y
Related Party
Tested Party
Independent Party
Independent Party
Independent Party
Independent Party
FAR sama, membandingkan net margin A dengan net margin B
X Y A B
(Source: Douglas Fone)
Illustration of Traditional Methods
A
B
C
160 Cost 110
150
Independent Enterprise distributor
Associated Enterprise (distributor)
D
180
Independent buyer
High taxing country
Low taxing country
Comparative Traditional Methods
No Description Non
arm’s lengt price
Arm’s length price based on traditional methods CUP Cost
plus Resale price
1 Sale price of C 180 180 180 180
2 Sale price of A 150 160 154 162
3 Cost of A 110 110 110 110
4 Profit of A 40 50 44 52
5 Profit of C 30 20 26 18
6 Total profit of groups 70 70 70 70
33
Pengungkapan Hubungan Istimewa - 1
Hakekat hubungan istimewa,
Jenis dan unsur transaksi yang diperlukan untuk pemahaman laporan keuangan tersebut.
suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun proporsinya, jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items), dan
kebijakan harga.
Pos-pos yang berhakekat sama dapat diungkapkan secara agregatif kecuali bila pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi antara
pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada laporan keuangan perusahaan pelapor.
Pengaruh pengungkapan ini untuk semua transaksi dan tersebar untuk semua akun (piutang, utang, penjualan, dll)
34
Pengungkapan Hubungan Istimewa - 2
Pengungkapan transaksi tidak diperlukan:
dalam laporan keuangan konsolidasi sehubungan dengan transaksi intra-kelompok.
dalam laporan keuangan induk perusahaan bila laporan itu tersedia atau ikut diterbitkan bersama dengan laporan keuangan konsolidasi.
dalam laporan keuangan anak perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh induk perusahaan dan telah disusun laporan keuangan konsolidasinya, dan dalam
laporan keuangan badan usaha milik negara/daerah mengenai transaksi dengan badan usaha milik
negara/daerah lainnya.