• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan masyarakat terhadap uang panai' yang mahal

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pandangan masyarakat terhadap uang panai' yang mahal"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dilakukan karena melihat fenomena umbul-umbul mahal di daerah Bugis pada umumnya dan di Desa Tobenteng Kecamatan Amali Kab. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan kedudukan uang panai' dalam aspek hukum adat dan agama, serta untuk mengetahui pengaruh uang panai' terhadap perkawinan di Desa Tobenteng Kec. Untuk lebih memahami keberadaan yang lahir dari uang panai' yang tinggi dan mahal dalam perkawinan di Desa Tobenteng, Kec.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang dengan izin-Nya memungkinkan penulis menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) dari Jurusan Ahwal Syakhsiyah Universitas Muhammadiyah Makassar.

Latar Belakang

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu teman-teman dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berfikir.

3 ٌءا

Rumusan Masalah

Untuk mendapatkan gambaran yang konkrit tentang arah, pokok bahasan dan tujuan penulisan yang ingin kita capai dalam penulisan karya ilmiah ini, maka perlu dijelaskan secara jelas maksud dari judul tersebut agar tidak terjadi kesalahan penafsiran. Uang Panai' adalah sejumlah uang yang diberikan calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita sebagai pengakuan dan kenyataan penghormatan terhadap norma dan golongan masyarakat. Dan jika kamu takut tidak akan bisa menghormati (hak) wanita yatim (jika kamu menikahi mereka), maka nikahi wanita yang kamu sukai: dua, tiga atau empat.

Maka tatkala Zaid mengakhiri hajatnya terhadap isterinya (bercerai), kami kahwini kamu (Zainab) supaya tidak ada lagi.

Tujuan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk memahami persoalan pemberian uang kepada Panai. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang pandangan hukum Islam dan pandangan uang panai' dalam perkawinan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk tidak meminta uang terlalu banyak untuk menikah di Desa Tobenteng Kec.

Konsep Walimah Dalam Islam

  • Pengertian walimah
  • Hukum Acara Walimah al-Urs

Menurut pendapat para ahli bahasa tersebut di atas, kata walimah tidak digunakan untuk acara lain selain pernikahan, meskipun juga menyajikan makanan.”18 Sedangkan menurut Sayyid Sabiq, walimah berarti jamuan khusus untuk merayakan pernikahan atau acara apa pun. perjamuan. untuk pihak lain 19 Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa walimah. Ulama Jumhur mengatakan bahwa hukum acara walimah adalah sunnah mu'akkad sedangkan ulama madzhab Zahiriyah mengatakan bahwa hukum acara walimah adalah wajib dan merupakan salah satu pendapat Imam Malik dan juga pendapat Imam Syafi'i. Bagi Abdurrahman bin Auf untuk menyelenggarakan acara pernikahan walimah, yang menurut sebagian besar ulama tidak wajib tetapi hanya anjuran (sunnah) karena itu hanya tradisi di kalangan bangsa Arab sebelum Islam, dan Islam melanjutkan tradisi ini dengan sedikit perubahan dan adaptasi dengan ajaran Islam.

Kemudian salah seorang dari mereka berkata, "dan ada seorang nabi di antara kami yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari." Jadi dia berkata, "Tinggalkan ungkapan itu dan katakan apa yang anda ingin katakan". Abdurrahman bin 'Auf untuk mengadakan walimah perkahwinannya, jika hanya dengan menyembelih seekor kambing.

Biaya Walimah

Sub bab ini akan memaparkan dalil-dalil yang mewajibkan pembayaran walimah, baik oleh calon istri maupun oleh calon suami. Hadits ini secara tegas memberikan pengertian bahwa biaya walimah ditanggung oleh calon suami atau keluarga calon suami karena Rasulullah SAW. Atas wibawa ibn Buraid atas wibawa ayahnya, yang mengatakan: “Ketika Ali bin Abi Thalib r.a melamar Fatimah, Rasulullah.

ةاَشِب

  • Hikmah Walimah
  • Peran Uang Panai’ (Uang Belanja) Terhadap Pernikahan
  • Lokasi Penelitian
  • Jenis penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Sasaran Penelitian
  • Profil Desa 1. Letak Desa
  • Pandangan Masyarakat Desa Tobenteng Tentang Uang panai’
  • Tinjauan Hukum Islam Tentang Uang Panai’ Dalam Pernikahan

Uang Panai' adalah sejumlah uang yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita sebagai penghargaan terhadap norma dan strata sosial. Bagi laki-laki yang juga berasal dari suku Bugis, memenuhi sejumlah uang panai' dianggap sebagai budaya siri. Maka wanita yang benar-benar mencintai adalah motivasi untuk memenuhi kerumunan uang panai' sebagai simbol keikhlasannya untuk melamar pujaan hatinya."

Dalam Islam tidak dikenal istilah Uang Panai' melainkan walimah yang diilustrasikan oleh Rasulullah SAW. Salah satu adat yang harus diperhatikan adalah pemberian Uang Panai', yang bertujuan untuk membiayai akad nikah. Uang panai' merupakan ukuran derajat status sosial seseorang dalam masyarakat, sehingga tidak jarang pernikahan dijadikan sebagai ajang untuk mengangkat status sosial.

Adapun yang akan dijadikan observasi oleh peneliti yaitu pemahaman masyarakat tentang uang panai', dan pengaruh mahalnya uang panai' terhadap pernikahan menurut masyarakat Desa Tobenteng Kec. Tujuan dari penelitian ini adalah Uang Panai' dalam perkawinan dengan dua kategori yang akan diteliti, yaitu yang belum menikah dan yang sudah menikah. Perlu diketahui bahwa masalah uang panai' merupakan masalah mendesak yang sering dijadikan kriteria dalam perkawinan.

Menurut Lita Citra, mahasiswi STKIP Muhammadiyah Bone, Uang Panai' adalah sejumlah uang yang diberikan oleh laki-laki kepada perempuan yang disepakati kedua belah pihak tanpa ada kewajiban dan merupakan adat suku Bugis. Menurut Eka Ardianti, Uang Panai' adalah sejumlah uang yang harus disiapkan dan diserahkan oleh suami kepada istri dengan jumlah tertentu yang telah disepakati, apabila suami tidak dapat menyiapkan uang yang diminta oleh istri maka perkawinan batal. Uang panai' lebih penting dari mahar, dan ini bahkan standar untuk menerima lamaran laki-laki, jika dia laki-laki.

Uang panai' hanya dikenal dalam suku Bugis dan sudah menjadi tradisi bahkan syarat yang harus dipenuhi dengan melangsungkan perkawinan. Namun jika dilihat dari tujuan dan fungsi uang panai', maka akan ditemukan kesesuaian dan kecocokan dalam bab pembahasan walimah dalam kitab-kitab fikih serta kesepakatan dengan hadits Nabi Muhammad.

Tabel :  Pekerjaan pokok warga Desa Tobenteng Tahun 2016-2017: 4
Tabel : Pekerjaan pokok warga Desa Tobenteng Tahun 2016-2017: 4

ةا

Kitab-kitab fikih para ulama, ulama dulu dan sekarang, tidak akan ditemukan dalam kitab-kitab mereka yang membahas apa itu Wang Panai'.

ص ََلا

مَِر ََلل

لا

ماَعَّطلا

Hadis tersebut menunjukkan bahawa pada setiap perkahwinan Nabi saw, beliau tidak pernah meninggalkan valima perkahwinan, di mana beliau kemudian berkahwin dengan Zainab, Nabi saw. Daripada Anas radiallahu 'anhu berkata: Ketika Rasulullah s.a.w. berkahwin dengan Zainab binti Jahsy, beliau menyediakan makanan dari roti dan daging. Dia berkata, "Ambil makananmu." Tetapi ada tiga orang bercakap.

Dia pergi ke kamar semua isterinya dan berkata kepada mereka seperti yang dia katakan kepada Aisyah, mereka pun menjawab seperti Aisyah menjawab: Kemudian Nabi saw kembali. Kemudian dia balik ke bilik Aisyah, entah aku bagitahu atau tidak yang diorang semua dah pulang.

وْنَعَُوَّللا

Ini merupakan ancaman terhadap pernikahan mewah yang hanya mengundang orang kaya tanpa mengundang orang miskin, padahal yang seharusnya diundang makan adalah orang miskin karena merekalah yang harus makan. Diperbolehkan juga bagi yang kurang mampu untuk meminta kepada keluarga atau temannya yang mampu membawa sesuatu untuk dijadikan bekal walim, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.

سَلَغِبَِةا

راَزِْلْ

رْمَّتلاِبَ

Baginda menjawab, "Shafiyyah sendiri, iaitu membebaskannya dan kemudian mengahwininya." Dalam perjalanan pulang, Ummu Sulaim menyiapkannya dan memberikannya pada petang itu. Pada pagi harinya, Rasulullah s.a.w mengadakan kenduri kahwin sambil bersabda: "Siapa yang mempunyai sesuatu, bawalah ke sini." Anas berkata: kemudian dia menghamparkan tikar kulit, kemudian ada yang membawa susu kering, ada yang membawa kurma dan ada yang membawa minyak samin, lalu mencampurkannya. Dari Anas bahawa Rasulullah s.a.w. telah memerdekakan Syafiyyah dan kemudian mengahwininya, baginda memerdekakannya sebagai mas kahwinnya.

اوُلُك َ

Kesimpulan

Setelah penulis memaparkan pembahasan di atas tentang pengaruh uang panai' yang mahal terhadap perkawinan di Desa Tobenteng Kec. Uang Panai' adalah uang yang diserahkan kepada mempelai wanita oleh keluarga mempelai pria sebagai biaya upacara perkawinan. Tinjauan hukum Islam tentang uang panai' dikenal sebagai harga nikah walimah dan sangat dianjurkan oleh beberapa ulama bahkan mensyaratkannya23 dengan alasan bahwa yang pertama adalah perbuatan Nabi Muhammad.

Abu Abdillah al-Bukhari al-ju'fi, Muhammad Bin Ismail, Shahih al-Bukhari, jilid 3 Damasykus, Daru Thuqu an-Najah, 2002,. Ahmad Bin Syuaib Bin Ali, Abu Abdi ar-Rahman, as-Sunan al-Kubra li an- Nasai, jilid 9 Bairut, Muassah ar-Risalah, 2001. Al-Amir Ash-Shan'ani, Muhammad Bin Ismail, Subul As- Salam Syarhu Bulugu al-Maram jilid 2 Jakarta, Darus Sunnah Press, 2015,.

Muhammad Bin Musthafa Bin Abdil Latif, Abdul Mundzir Muhammad, Syarhu al-Kabir Limukhtashar al-Ushul, jilid 1, Al-Maktabah As-Syamilah, 2011,. Surah bin Musa bin Dhahhak, Muhammad bin Isa, Sunan at-Tirmidzi, jilid 2 Bairut, Daru al-Garbi al-Islami, 1998,. Shuaib bin Ali, Abu Abdi ar-Rahman, As-sunan al-Kubra li an-Nasa'i jilid 9 Bairut, Muassah ar-Risalah, 2001,.

Dedi Muhlas, lahir pada tanggal 12 Juni 1990 di Desa Tobenteng, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, dari pasangan suami istri Muhammad Hasyim dan Nurhaya, penulis mulai kuliah di MIS 26 Tobenteng pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2002. Setelah itu, ia menyelesaikan pendidikannya di tingkat selanjutnya di SMPN 2 Ulaweng selama tiga tahun, dan tamat pada tahun 2005. Setelah itu penulis kembali ke SMP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu di MA YAPIT Taretta selama tiga tahun, dan tamat pada tahun 2008.

Setelah lulus dari MA YAPIT Taretta, penulis tidak melanjutkan pendidikannya karena terkendala biaya dan lebih memilih membantu orang tuanya. Pada tahun 2010, penulis mengikuti Taddiribut Du'at yang dilaksanakan selama 6 bulan di Pesantren Hidayatullah BTP Makassar, disinilah penulis mulai belajar agama dan bahasa Arab, kemudian penulis menyelesaikan pendidikannya di Ma'had Al-birr selama dua lanjutan. . tahun dan selesai pada tahun 2012, selanjutnya pada tahun 2013 penulis melaksanakan masa bakti selama satu tahun di Pulau Medang, Sumbawa, NTB. Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) selama empat tahun di Fakultas Agama Islam program studi Ahwal Syakhsiyah dan menyelesaikannya pada tahun 2018.

Gambar

Tabel :  Pekerjaan pokok warga Desa Tobenteng Tahun 2016-2017: 4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan pandangan hukum ekonomi Islam terhadap praktik arisan uang yang dilakukan di masyarakat Watang Suppa Kabupaten Pinrang menyatakan bahwa persyaratan yang diwajibkan