Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Qur'an Patokan Kraksaan Probolinggo yang membantu membimbing dan mengarahkan skripsi ini hingga dapat selesai. Husnul Widad, 2021; Pandangan Muhammad Quraish Shihab dan Buya Hamka tentang Konsep Kajian Perbandingan Ulama dan Umara Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar. Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimana konsep ulama dan umara menurut M. Quraish Shihab dan Buya Hamka?
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sebagai manusia mesti pandai mengurus sumber yang ada. Sebagai manusia jangan lupa fitrahnya iaitu beribadah kepada Pencipta Allah swt. Oleh itu, seseorang itu harus mempunyai keimanan yang ikhlas untuk tidak menyimpang dari apa yang Allah swt itu. tugasan. Agar manusia memiliki iman yang ikhlas, maka perlu adanya pemimpin kerohanian dalam kerohanian agar tidak terjadi penyelewengan akidah. Supaya penyelewengan tidak hanya ditujukan kepada aqidah, bahkan perlu ada pemimpin duniawi yang mengatur segala urusan yang berkaitan dengan negara sedemikian rupa sehingga apabila membuat keputusan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah swt, yang demikian baiknya. situasi timbul. masyarakat dengan sentimen negara yang aman dan damai
ءايبن لاا ةثرو ءاملعلا
- Fokus Penelitian
 - Tujuan Penelitian
 - Manfaat Penelitian
 - Manfaat Teoritis
 - Manfaat Praktis
 - Definisi Istilah
 - Ulama
 - Umara
 - Studi Komparatif
 - Sistematika Pembahasan
 
Oleh karena itu, kriteria dan konsep terkait ulama dan umara harus dijelaskan secara menyeluruh. Hubungan yang dibangun antara ulama dan umara saat ini, khususnya di Indonesia pada masa pemerintahan Bapak Joko Widodo banyak mendapat kritik dari masyarakat. Apabila ada ulama dan umara yang bersatu dan mempunyai hubungan baik maka akan tercipta negara yang lebih baik, damai, aman dan nyaman.
PENDAHULUAN
KAJIAN KEPUSTAKAAN
METODE PENELITIAN
Agar dapat mencapai tujuan dan wawasan yang jelas dalam ulasan penelitian ini, penulis akan mencantumkan langkah-langkah penulisannya agar sistematis.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
PENUTUP
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
Al-Quran mempunyai pendekatan tematik dan mempunyai ruang lingkup penelitian yang lebih umum yaitu Al-Quran. Selamat menikmati skripsi Tujiza tahun 2018 yang berjudul „Peranan Ulama dan Umara dalam Penguatan Aqidah, digunakan skripsi ini untuk menyelesaikan tugas akhir dan meraih gelar sarjana dari Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, fokus pada ulama dan umara dalam penguatan aqidah dari kalangan perspektif mufassir Indonesia. Kesamaan penelitian dalam bentuk disertasi ini berfokus pada cara mereka memberikan ilmu pengetahuan. 9 Dan yang membedakan adalah penelitian Enjoyn Tujiza menggunakan pendekatan tematik dan cakupan penelitian Aqidah lebih bersifat umum.
Disertasi Yogi Kurniawan Hubungan Ulama dan Umara Menurut Imam Al-Ghazali dan Relevansinya di Indonesia. Sedangkan yang membedakan adalah penelitian Yogi Kurniawan lebih mendalami objek penelitiannya dan mempunyai ruang lingkup penelitian yang lebih spesifik yaitu Imam Al-Ghazali. Jurnal Ahmad Zuhdi, Ivan Sunata “Kerjasama Dakwah Ulama dan Umara dalam Perspektif Islam” Penelitian dalam bentuk jurnal ini berfokus pada berbagai bentuk tugas pokoknya.
10 Yogi Kurniawan, “Hubungan Uma dan Umara Menurut Imam al-Ghazali dan Pentingnya di Indonesia” hal 113. Sedangkan yang membedakan, penelitian Ahmad Zuhdi lebih mendalam pada objek penelitiannya dan mempunyai cakupan penelitian yang lebih umum. . Tinjauan Hubungan Agama dan Negara dalam bentuk jurnal ini berfokus pada bentuk-bentuk persatuan antara Ulama dan Umara.
Tesis Ahmad Mubarok “Sinergi Ulama’ dan Umara’ dalam Perspektif Hadits. Penelitian berbentuk jurnal ini fokus pada jenjang masing-masing.13 Kesamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mengupas tentang sinergi Ulama dan Umara sebagai objek penelitian.
Kajian Teori
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian Ahmad Mubarok lebih mendalam dan objek penelitian lebih terfokus dalam hal kajian teks hadis dengan pendekatan tematik.
Sosiologi Agama, yang berpendapat tentang keterkaitan antara agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi di antara keduanya. Dorongan, gagasan dan institusi keagamaan mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh kekuatan sosial. Goddijn W menyatakan, bagian yang mempelajari ilmu budaya yang empiris, profan, dan positif yang mengarah pada pengetahuan umum, jelas, dan definitif tentang struktur, fungsi, gejala, dan perubahan kelompok agama untuk kepentingan agama dan masyarakat.
Namun norma-norma dasar tersebut saja tidak cukup, karena ulama harus mampu memimpin masyarakat sesuai dengan konteks sosiologis dan sejarah tertentu.16 mengemukakan beberapa syarat ulama ideal yang diharapkan masyarakat Indonesia di era modern, yaitu: pertama, ulama harus . mempunyai penguasaan yang kuat pada satu atau lebih cabang ilmu-ilmu keislaman, namun juga harus mengetahui cabang ilmu keislaman lain dan disiplin ilmu lain yang berkaitan dengan tugasnya; kedua, ulama harus menguasai metodologi berpikir yang sistematis sehingga mampu memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat; ketiga, ulama harus mengikuti dinamika sosial dan dinamika keilmuan; keempat, ulama harus mengetahui dan benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi umat Islam.17.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pendekatan Penelitian
Sumber Data
Teknis Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Kemudian kumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tajuk untuk mencari lebih lanjut tafsir topik dengan tafsir yang dipelajari, dalam hal ini Tafsir al-Misbah dan Tafsir Al-Azhar. Quraish Shihab dan Buya Hamka dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan ulama dan umrah.
Keabsahan Data
- Konsep penafsiran Qs Fathir Ayat 28
 - Konsep penafsiran Qs As-Shaff Ayatt 2-3
 - Konsep penafsiran Qs An-Nisa’ Ayat 59
 - Konsep penafsiran Qs Al-Anbiya’ Ayat 73
 - Konsep penafsiran Qs Fathir 39
 
Menurut tafsiran ayat ini, Quraish Shihab percaya bahawa apabila orang-orang kafir tidak mempercayai kebenaran al-Quran, yang telah dijelaskan dan disahkan oleh Allah swt dalam kitab-kitab terdahulu ( Zabur, Taurat, Injil), bahkan ayat di atas. bahkan menggunakan ulama, Allah swt memberikan penjelasan yang jelas dan tugas menyampaikannya kepada masyarakat kafir ketika itu adalah ulama Bani Israil sendiri, kerana mereka yang memahaminya dan mendapat manfaat. Maka apabila ungkapan yang diberikan oleh seorang ulama Bani Isra'il kepada orang-orang kafir tentang keagungan Allah swt, dan mengetahui sifat-sifat Allah swt. Quraish Shihab yang menitikberatkan peranan seorang ulama sebagai seorang yang menyampaikan segala kebenaran Allah swt kepada orang-orang kafir.
Azbabun Nuzul Surah Fathir ayat 28 dijelaskan dalam Tafsir Al-Misbah oleh Quraish Shihab bahwa ayat ini ada kaitannya dengan ayat sebelumnya. Ayat ini melanjutkan uraian tentang bukti-bukti kekuasaan Allah. Dalam hal ini Allah SWT mengajak kita untuk memikirkan hal-hal yang berada di luar jangkauan pikiran kita, dengan tujuan agar manusia mengetahui dan beriman kepada kekuasaan Allah SWT. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak hanya orang yang mempunyai ilmu Rasulullah SAW dan Allah SWT saja yang akan dimuliakan, namun kemuliaan tersebut akan diberikan ketika ilmu tersebut dapat membuat orang tersebut takut dan memberikan pengertian serta pengertian terhadap segala sesuatu yang terjadi tanpa mendahulukan yang utama. ciri-ciri orang yang membencinya.
Sedangkan pendapat Buya Hamka dalam tafsirnya adalah bahwa orang yang mempunyai ilmu tidak hanya sekedar memilikinya saja, namun melakukan aktivitas sehari-hari melalui ilmu yang dimilikinya, itulah yang terpenting dari segala yang dimilikinya, maka dalam tafsir Buya Hamka bukankah demikian? hanya terfokus pada ilmu agama yang wajib dimiliki manusia karena segala ilmu yang dipelajari akan berdampak baik dan akan kembali kepada kita, namun dengan segala kebebasan mencari ilmu yang diberikan oleh Allah SWT ada batasannya yaitu dapat bermanfaat bagi kita dan masyarakat sekitar. Tujuan pertama adalah menanamkan dalam jiwa setiap muslim bahwa ajaran agamanya merupakan sistem kehidupan final yang ditetapkan oleh Allah SWT. Jadi dalam konsep penafsiran ayat ini menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar beliau mengatakan bahwa ayat diatsa merupakan suatu bentuk kejutan yang ditujukan kepada semua orang yang masih menyatakan keimanan kepada Allah SWT dan menyampaikan sesuatu dengan baik, tetapi masih tidak konsisten dengan semua yang telah dilakukan seperti itu.
Maka dapat disimpulkan bahawa orang yang beriman dengan mengetahui segala keagungan dan kekuasaan Allah swt, mustahil mereka tidak mengikuti segala yang diperintahkan oleh Allah swt dan wajib ditaati oleh semua manusia. Mengambil kedudukan kedua, iaitu ketaatan kepada rasul-rasul, yang mana penyampaian segala ilmu dan ilmu disalurkan kepada para nabi dan rasul, sehingga keaslian ilmu bahkan segala ilmu tidak mungkin dia berdusta tentang segala sesuatu yang melalui Allah. telah diwahyukan swt kepadanya kerana rasul Rasul adalah seorang yang sudah terjaga dari segala perkara yang berbuat demikian. Sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w: Janganlah kamu taat kepada makhluk yang menyebabkan kamu menderhaka kepada Allah swt.
Hal-hal yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan penafsiran M. Quraish Shihab dan Buya Hamka
Perbedaan metode dan gaya yang digunakan Buya Hamka adalah dalam penulisannya menggunakan metode tahlili dengan penjelasan mendalam mengenai makna ayat yang dimaknai dengan mencoba menyeimbangkannya dengan menyeimbangkan dirayah dan riwayah, bahkan Buya Hamka Bukankah ini hanya sekedar mengutip pendapat seorang ulama, ia bahkan menggali beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika mengutip pendapatnya. . Sehingga Al-Azhar dapat dibaca oleh semua kalangan. 62 Sementara itu, Buya Hamka menulis Tafsir Al-Azhar ketika ia sedang dalam penulisannya pada tahun 1958 hingga 1964. Dan ia berhenti menulis karena berada di penjara, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menyelesaikan penulisan tafsir tersebut meskipun saat itu ia berada di penjara. sel penahan.
Perbedaan tempat penulisan tafsir merupakan salah satu perbedaan yang mempengaruhi penafsiran, sehingga terdapat perbedaan antara kedua mufasir, tidak hanya pada waktu penulisannya saja, tetapi perbedaan waktu penulisan tafsir juga mempengaruhi hasil yang diperoleh oleh mufasir tersebut. .
Kesimpulan
Perbedaan dan persamaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti lingkungan kedua juru bahasa, waktu dan tempat persiapan kedua juru bahasa, sehingga terdapat persamaan dan perbedaan.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mubarok, Ahmad Sinergi Ulama' dan Umara' dalam Perspektif Hadis Moesa, Ali Maschan Kyai Nasionalisme: Konstruksi Sosial Berbasis Agama. Yunan Yusuf, Gaya Pemikiran Kalam Tafsir al-Azhar: Kajian Pemikiran Hamka dalam Teologi Islam (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990).
SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN