Atas bantuan berupa moril dan materil serta semua pihak yang berusaha meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan, sehingga lahirlah skripsi yang berjudul “Hakim Sejati Dengan Alasan Pandemi Perspektif Teori Kesadaran Hukum (Studi Pada Kantor Urusan Agama). ), Kec. Wali Hakim dengan perspektif penyebab pandemi) Teori kesadaran hukum (studi di kantor urusan agama di kecamatan Cluring dan kabupaten Tegaldlimo Banyuwangi).
- Konteks Penelitian
- Fokus Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Orisinalitas Penelitian
- Definisi Istilah
Masafatul Qashhri sebagai Penetapan Hakim Wali Hukum (Studi Kasus di KUA Kota Kota Kabupaten Kediri). Penghulu Sebagai Hakim Wali Amanat Dalam Akad Nikah (Studi Pada Penghulu Kantor Urusan Agama Kota Yogyakarta).
Pernikahan
Menurut Didi Jubaedi Ismail, perkawinan adalah perjanjian antara pria dan wanita sebagai pasangan untuk menyetujui hubungan pria dan wanita untuk hidup bersama berdasarkan norma dan peraturan yang ditetapkan, bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Harmonis dalam menjalankan hak dan kewajiban anggota keluarga, kesejahteraan berarti menciptakan kedamaian lahir dan batin melalui terpenuhinya kebutuhan hidup lahir dan batin seseorang, sehingga timbul kebahagiaan yaitu kasih sayang antar anggota keluarga. Seorang pria mendatangi Nabi SAW dan berkata; Saya memang telah menemukan seorang wanita yang memiliki keturunan yang baik dan cantik, tetapi dia mandul, apakah saya boleh menikahinya?
Kedua, mendidik manusia untuk membentuk rasa cinta, kasih sayang antar sesama dan antar dua pasang manusia, sehingga tercipta perbedaan untuk saling melengkapi. Dari Imran, Ibnu Husein dari Nabi SAW bersabda: Tidak sah perkawinan kecuali dengan seorang wali dan dua orang saksi yang saleh.” (HR. Ahmad Ibnu Hanbal). munculnya pengabdian dan cinta.
Wali
Oleh karena itu, wali berhak untuk “mengambil” kuasa dari mempelai wanita untuk dinikahkan dengan orang yang dikehendaki wali untuk kebutuhan si wanita, bukan semata-mata kebutuhan wali pribadinya. Menurut hukum Islam, wali nasab dalam pernikahan Muslim harus ditempati oleh laki-laki dari pihak ayah. 45 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Terkait Penyusunan Hukum Islam dan Definisinya dalam Pembahasan Buku I UU Perkawinan (Jakarta: Perpustakaan Mahkamah Agung RI, 2011), 68.
Sepupu/anak paman dan sebagainya51 Dalam Pasal 21 KHI ayat 2 sampai dengan 4 disebutkan bahwa jika dalam satu rombongan ada beberapa wali, maka yang harus didahulukan sebagai wali nikah adalah orang yang paling dekat dengan mempelai wanita. Jika suatu golongan memiliki kesamaan, maka mereka yang lebih tua dari wali nikah dan telah menyelesaikan syarat sebagai wali didahulukan. Dikatakan pandangan Kompilasi Hukum Islam pasal 1 menyatakan sebenarnya wali hakim adalah Menteri Agama mengangkat pejabat sebagai wali nikah, diberi amanah berupa hak dan wewenang wali atau tidak dapat datang atau tidak dapat ditentukan. benar atau tidak terlihat (menghilang) atau adlal atau tidak diinginkan (ditolak).
Wali Hakim
Wali hakim adalah KUA bupati yang ditunjuk oleh Menteri Agama sebagai wali nikah yang diberi hak dan wewenang. Wali hakim berperan jika calon mempelai tidak memiliki wali, atau wali tidak memenuhi syarat, atau mafqud (hilang/tidak terlihat), atau tidak hadir (tidak mampu), atau. Calon mempelai menikah melalui perwalian seorang hakim yaitu kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan yang diatur dalam § 2 ayat
Menteri Agama mengangkat salah satu penghulu sebagai wali hakim jika wali berhalangan.Kepala KUA kabupaten tidak dapat hadir, maka kepala dinas menangani urusan keislaman atas nama kepala kabupaten atau kota Kantor Kementerian Agama. Asisten Ketua Hakim Daerah ditunjuk oleh Ketua Departemen Agama Islam atas nama Ketua Kementerian Agama untuk mengawal hakim di luar negeri atau daerah yang sulit dijangkau kendaraan. Hakim perwalian sebagai wakil Republik Indonesia yang cakap dan cakap diangkat oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji atas nama Menteri Agama tersebut dalam Pasal 2 ayat (1).
Taukil Wali
Dalam penelitian ini data terkait penggunaan hakim wali pada masa pandemi di KUA Cluring dan Tegaldlimo. Melakukan wawancara dengan wali pelaku atau hakim di KUA Cluring dan Tegaldlimo, dan wali garis keturunan. Berdasarkan wawancara dengan Kepala KUA Cluring dan Tegaldlimo, mereka mengatakan bahwa menggunakan wali hakim adalah pilihan terakhir.
Sehingga menimbulkan ketidaktahuan tentang penggunaan wali hakim dan wali taukil sebagai pengganti wali nasab saat melangsungkan akad nikah. Penggunaan wali hakim pada masa pandemi di KUA Cluring dan Tegaldlimo dianggap sah karena telah mendapat izin dari wali nasab. Maka menggunakan wali hakim di masa pandemi merupakan salah satu bentuk rukhshah (keringanan) bagi wali nasab yang tidak bisa menghadiri akad nikah.
Teori Kesadaran Soerjono Soekanto
Kerangka Berfikir
Society on Disabled Marriage at KUA Perspective of Soerjono Soekanto's Legal Awareness Theory (Study in Plampa'an Village .. Kab, Sampang), "Thesis, (Malang: Maulana Malik Ibrahim State Islamic University Malang.
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Latar Penelitian
- Data dan Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Pengolahan Data
- Pengecekan Keabsahan Data
Pemilihan lokasi tersebut didasari oleh banyaknya kasus penggunaan hakim pada masa pandemi Covid-19 di KUA Kabupaten Cluring dan Tegaldlimo. Data primer adalah data yang berasal dari sumber pertama.81 Sumber data primer ini adalah hasil wawancara dengan ketua CUA PN Cluring, ketua CUA PN Tegaldlimo, wali nasab dan catatan-catatan terkait surat nikah. untuk penggunaan wali sah selama pandemi Covid. Setelah diperoleh data terkait penempatan hakim di CUA dari Pengadilan Negeri Cluring dan Pengadilan Negeri Tegaldlimo Banyuwangi di masa pandemi, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi data yang terstruktur dan sistematis agar nantinya lebih mudah diambil kembali. dianalisis.
Dengan memeriksa kembali semua data yang diterima, proses penyuntingan ini sangat menekankan pada sudut pandang kejelasan, kepatutan dan integritas. Kesimpulannya adalah menarik kesimpulan berupa data yang diperoleh setelah dianalisis untuk mendapatkan jawaban atas kecemasan yang telah dijelaskan di latar belakang masalah dari yang tidak jelas menjadi jelas 88 Setelah analisis selesai, peneliti akan menarik kesimpulan atas gambaran tentang penggunaan hakim wali di KUA Kecamatan Cluring dan Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi di masa pandemi perspektif kesadaran hukum Soerjono Soekanto yang dicapai secara ringkas, jelas dan mudah dipahami. 88 Masyanto, “Respon Masyarakat Terhadap Perkawinan Difabel Di KUA Perspektif Teori Kesadaran Hukum Soerjono Soekanto (Studi di Desa Plampa’an, Kab, Sampang),” Disertasi (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019), 69.
Paparan Data KUA Cluring dan KUA Tegaldlimo
Jawaban Wali tentang Wali Hakim dan Taukil Wali Perspektif Teori Kesadaran Hukum Teori Kesadaran Hukum. Namun pada kenyataannya KUA Cluring dan Tegaldlimo lebih memilih menggunakan wali hakim daripada wali taukil bil kitabah. Namun dalam hal ini, ketua KUA memutuskan bahwa wali nikah adalah wali hakim, tanpa menggunakan wali taukil.
Tata cara penggunaan wali hakim sesuai dengan tanggal yang ditetapkan oleh KUA sesuai dengan kebijakan PSBB dan PPKM. Kemudian KUA akan menilai kembali (rafak) kelengkapan berkas untuk menggali informasi penggunaan wali hakim. Mengubah status Adhal Wali menjadi wali jauh guna memperoleh hak hakim wali dalam perkawinan (studi di Kantor Urusan Agama Kota Medan).
Hasil Wawancara KUA Cluring, KUA Tegaldlimo, dan Wali Nasab
Prosedur Penggunaan Wali Hakim Masa Pandemi di KUA Cluring dan
6 Tahun 2020 tentang Pelayanan Perkawinan Menuju Masyarakat Produktif Aman Covid memiliki maksud dan tujuan untuk mencegah dan mengurangi resiko penyebaran wabah Covid-19 serta perlindungan pegawai KUA kecamatan dan masyarakat saat baru menikah. tatanan normal untuk layanan pernikahan tetap dipertahankan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. AKU kecamatan berkewajiban mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan akad nikah agar protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik. Akad nikah dilaksanakan di luar KUA, sehingga kepala KUA kecamatan dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak terkait yaitu petugas keamanan untuk mengawasi pelaksanaan akad nikah berdasarkan protokol kesehatan yang ketat.
KUA bupati melakukan pengaturan terkait strategi regulasi kenormalan baru pelayanan perkawinan kepada ketua gugus tugas kabupaten; Surat rekomendasi nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan (jika pernikahan dilangsungkan di luar wilayah tempat tinggal kucing); Jika perkara sudah selesai maka pencatatan perkawinan akan dilakukan di KUA wilayah kecamatan tempat perkawinan akan dilangsungkan.
Penggunaan Wali Hakim Masa Pandemi dalam Kajian Hukum Islam
Berdasarkan Pasal 23 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam, wali pengadilan dapat berperan sebagai wali nikah jika wali tidak hadir atau tidak dapat datang atau tidak dapat ditentukan ke mana dia berada atau tidak terlihat (menghilang) atau adlal atau tidak mau (menolak). ). Wali hakim berperan ketika wali qarib dalam keadaan ihram, sehingga wali ab'ad tidak berhak menjadi wali. Demikian pula, jika wali qarib pergi dengan jarak hingga dua marhalah (sekitar 60 km), akad nikah dilakukan oleh wali hakim.
Kepala KUA Tegaldlimo menanggapi, penggunaan wali hakim memang terjadi di masa pandemi yang membuat wali keluarganya tidak bisa menghadiri akad nikah karena aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pemerintah mulai tahun 2020. menggunakan wali wali yang sah karena walinya yang sah mengalami keadaan darurat dan tidak bisa pulang akibat dampak covid-19, sehingga penerapan PSBB dan PPKM berdasarkan asas adl-dlorurotu tubihu al mahdzuroh. Namun demikian, pelaku wali hakim atau ketua KUA kecamatan harus menindak tegas penggunaan wali hakim tersebut, karena masih ada cara tanpa menghilangkan peran wali nasab sebagai wali hukum. , salah satunya taukil bil kitabah.
Tanggapan Wali Nasab Terkait Wali Hakim dan Taukil Wali Perspektif
Kalau diminta pakai surat kuasa, ikut saja, baru kemarin wali hakim dari KUA yang melakukannya”. Menggunakan wali hakim ini, yang wali bapaknya semula digantikan oleh Kepala KUA, membebaskan kami sebagai wali yang berada di luar kota adalah solusi yang tepat. Namun ada hal yang memungkinkan untuk lebih diutamakan yaitu dari taukil wali bil kitabah tanpa mengalihkan wali nasab menjadi wali hakim.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran hukum responden rendah dikarenakan pengetahuan dan pemahaman hukum terhadap putusan hakim wali dan wali taukil yang ternyata tidak bekerja sesuai fungsinya. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan wali hakim dan taukil wali disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya sosialisasi dari Kantor Urusan Agama setempat. Wali hakim harus digunakan bila tidak ada wali aqrab atau wali ab'ad.
Kesimpulan
KUA Cluring dan Tegaldlimo memberikan akses seleksi taukil agar perkawinan tidak menghilangkan peran wali nasab. Tanggapan keempat informan atau wali nasab adalah wali tidak mengetahui pilihan wali taukil karena opsi yang ditawarkan adalah menggunakan wali hakim sesuai perintah KUA Cluring dan Tegaldlimo. Sehingga menurut Soerjono Soekanto didapat empat indikator kesadaran hukum bahwa kesadaran hukum wali nasab mengenai penggunaan wali hakim dan wali taukil cukup rendah karena rendahnya tingkat pendidikan, faktor penegakan hukum dan fasilitas yang kurang memadai.
Saran
Status hukum perkawinan yang dilakukan oleh hakim wali di luar negeri (Studi kasus di Pengadilan Syariah Negeri Kelantan. Masafatul Qashhri sebagai alasan penetapan hakim wali dalam pernikahan (Studi kasus di KUA Kabupaten Kota Kediri. Review Hak Islam) Terhadap wali nikah anak perempuan yang lahir kurang dari enam bulan (studi kasus di Kabupaten Sukoharjo).
Perpindahan Wali Nasab Menjadi Wali Hakim (Analisis Penyebab 'Adal Wali di KUA Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh). Eksistensi dan Kedudukan Hakim-Wali Sebagai Wali Nikah Dalam Perspektif Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005 (Studi Kasus Pada Kantor Urusan Agama China). Diakses pada 20 Oktober 2022, dari https://smeru.or.id/id/research-id/studi-dampak-social-economic-pandemi-covid-19-di-indonesia.
