• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Hukum Aborsi, Bayi Tabung, Kloning, dan Merokok

N/A
N/A
Rizal Faris

Academic year: 2025

Membagikan "Panduan Hukum Aborsi, Bayi Tabung, Kloning, dan Merokok"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 11

Nama anggota : - Rizal Faris Nur z (210102059)

- Rizal Ilham S (210102060)

- Ryan Adhri L (210102061)

- Salma Fadzila M

(21010263)

(2)

Pembahasan

1 2 3 4

Hukum Aborsi

Hukum Bayi Tabung

Hukum Kloning

Humum

Merokok

(3)

Aborsi

Aborsi yaitu menggugurkan kandungan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibunya. Sementara itu dalam Bahasa Arab, aborsi disebut dengan istilah al-Ijhadh.

Kata al-Ijhadh berasal dari kata ajhadha-yajhidhu yang memiliki arti 'wanita yang melahirkan anaknya secara paksa dalam keadaan belum sempurna

penciptaannya'. Sementara menurut KBBI aborsi adalah pengguguran kandungan yang dilakukan

dengan sengaja karena suatu alasan dan bertentangan

dengan undang-undang yang berlaku.

(4)

Hukum Aborsi menurut Madzhab Ahlussunnah Wal jamaah

Madzhab Imam Hanafi:Hukumnya adalah "Mubah;boleh" yaitu diperbolehkan menggugurkan kandungan (tanpa sebab ada 'udzur) selagi belum ada tanda-tanda kehidupan, dan belum mencapai usia kandungan setelah berumur 120 hari, sebab janin yang belum mencapai usia ini belum dikatakan manusia, karena belum adanya ruh pada janin. -Madzhab Imam

MalikMenggugurkan kandungan menurut pendapat yang mu'tamad dalam madzhab ini hukumnya adalah "Haram"

meskipun usia kandungan belum mencapai 40 hari. -Madzhab Imam Syafi'iDiperbolehkan namun hukumnya adalah "Makruh"

menggugurkan kandungan apabila sudah mencapai pada usia

antara 40, 42, dan 45 hari dari awal kehamilannya, dengan

syarat jika ada persetujuan dari suami dan isteri, dan jika tidak

mendatangkan kemudoratan dalam penggugurannya

.
(5)

Syarat Bolehnya Aborsi

1. syarat diperbolehkannya menggugurkan kehamilan jika undang-undang Negara (undang-undang kesehatan) yang membolehkan aborsi tidak bertentangan dengan keputusan dari kesepakatan fatwa ulama yaitu dari lembaga ulama yang berkompeten. Jika undang-undang Negara (undang-undang kesehatan) bertentangan dengan hasil keputusan lembaga ulama yang berkompeten maka mutlak hukumnya adalah

"Haram“.

2. .Aborsi yang diperbolehkan selagi usia kandungan belum mencapai setelah umur 120 hari dari awal kehamilannya

(sebelum adanya ruh pada janin), dan menggugurkan setelah janin berusia diatas 120 hari (sudah adanya ruh), maka

hukumnya adalah 'Haram'.

(6)

Pengertian Kloning

• Kloning (klonasi) adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.

• Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia,

kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita –yang telah dihilangkan inti selnya–

dengan suatu metode yang mirip dengan proses

pembuahan atau inse minasi buatan.

(7)

Hukum Kloning

Kloning ini haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan.

Dalil-dalil keharamannya adalah sebagai berikut :

1. Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami.

2. Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki- laki), tidak akan mempunyai ayah.

3. Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).

4. Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah

pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’, seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubun gan

‘ashabah, dan lain-lain.

(8)

Bayi Tabung

• Bayi tabung atau dikenal juga sebagai pembuahan in vitro merupakan teknik pembuahan atau inseminasi yakni pembuahan sel telur di bagian luar tubuh wanita.

Bayi tabung merupakan metode yang dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi masalah kesuburan atau tidak bisa memperoleh keturunan saat berbagai metode lain tidak berhasil untuk dilakukan.

• Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri sudah

mengeluarkan fatwa soal Bayi Tabung. Dalam fatwa dinyatakan jika bayi tabung berasal dari sperma dan sel telur pasangan suami istri sah menurut hukum, maka mubah atau diperbolehkan. Hal ini bisa terjadi karena masuk ke dalam ikhtiar yang didasari kaidah agama.

Akan tetapi, para ulama melarang penggunaan

teknologi bayi tabung dari pasangan suami istri yang menggunakan rahim perempuan lain sebagai sarana dan ini adalah haram hukumnya.

(9)

Hukum Bayi Tabung

Hukum Bayi Tabung dan Inseminasi Dalam IslamAda beberapa hukum yang bekaitan

dengan bayi tabung dan juga inseminasi buatan di dalam rahim menurut pandangan Islam, yakni:

• Mendatangkan Pihak Ketiga Sehingga Haram

• Menggunakan Rahim Wanita Lain Adalah Haram

• Bayi Tabung Pada Masa ‘Iddah Hukumnya Haram

• Diperbolehkan Dalam Ikatan Suami dan Istri

• Bayi Tabung Dengan Jenis Kelamin Sesuai      Keinginan

(10)

Dalil Syar’i Dasar Hukum Mengharamkan Bayi

Tabung

1. Surat Al-Isra ayat 70

“Dan sesungguhnya telah Kami meliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.

2. Surat At-Tin ayat 4

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Dari kedua ayat tersebut, memperlihatkan jika manusia sudah diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang memiliki keistimewaan melebihi dari makhluk Allah yang lainnya. Allah sendiri sudah memuliakan manusia, sehingga sudah sepantasnya manusia untuk juga menghormati martabatnya sendiri sekaligus menghirmati martabat sesama manusia. Bayi tabung atau inseminasi buatan yang dilakukan dengan cara donor mengartikan merendahkan harkat manusia yang disejajarkan dengan hewan yang di inseminasi.

(11)

Dari kedua ayat tersebut, memperlihatkan jika manusia sudah diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang memiliki keistimewaan melebihi dari makhluk Allah yang lainnya. Allah sendiri sudah memuliakan manusia,

sehingga sudah sepantasnya manusia untuk juga

menghormati martabatnya sendiri sekaligus menghirmati

martabat sesama manusia. Bayi tabung atau inseminasi

buatan yang dilakukan dengan cara donor mengartikan

merendahkan harkat manusia yang disejajarkan dengan

hewan yang di inseminasi.

(12)

Hukum Merokok

Dalam Islam

(13)

Hukum Merokok Dalam Islam

Setelah mengetahui bahaya rokok melalui pengujian secara ilmiah, ada banyak ulama terkenal dunia yang akhirnya menjatuhi hukum haram pada rokok. Beberapa dari ulama tersebut adalah:

Qalyubi, Ibnu Allan, As-Sanhury, Al-Buhuty, dan As-Surunbulaly. Beberapa ulama lain dari mazhab Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Hanafi pun sepakat bahwa merokok hukumnya haram.Penegasan hukum haram tersebut setelah para dokter menyampaikan temuan mengerikan terkait bahaya merokok bagi tubuh. Dengan temuan ini, para ulama memiliki dalil kuat untuk mengharamkan rokok yaitu melalui ayat Al Quran:

EنَيHنِHسِKحْMمُKلْا QبُّHحْMيُ EهَUلَّلْا UنَّHإِ اوMنِHسِKحْ ۛ EأَEوَ HةِEكَMلَّKهْUتَّلْا ىEلْHإِ KمْMكَيُHدِKيُEأَHبِ اوMقُKلَّMتُ EلَاEوَ HهَUلَّلْا HلِيHبِEسَ يHفِ اوMقُHفِKنْEأَEوَ ۛ

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah: 195)

Di saat rokok baru pertama kali diperkenalkan di kalangan umat Islam, para ulama masih belum mengetahui apa saja manfaat dan bahaya rokok, sehingga wajar saja sebagian dari ulama

akhirnya memberi pendapat bahwa merokok diperbolehkan. Namun setelah muncul dampak yang kurang baik seperti bau mulut tidak sedap, hukum merokok dalam islam lalu berubah jadi makruh.

(14)

Demikian akhir presentasi

kami, semoga bermanfaat

untuk kita semua..

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data dilakukan secara yuridis kualitatif Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan: (1) Politik hukum legalisasi aborsi akibat perkosaan didasarkan pada upaya

Akan tetapi jika inseminasi buatan dan bayi tabung itu berasal dari sperma donor atau orang lain yang sama sekali tidak memiliki keterikatan akad nikah Qnseminasi

Hak mewarisi anak yang dilahirkan melalui hasil proses bayi tabung dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) hak mewarisi anak hasil proses bayi tabung yang menggunakan

Kemudian dalam konsep Kompilasi Hukum Islam, untuk mengetahui kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung yang menggunakan rahim titipan (surrogate

undang tersebut tidak ada suatu ketentuan yang mengatur secara tegas tentang kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung, baik yang menggunakan

Mengenai kedudukan bukum anak hasil proses bayi tabung dengan ibu pgngganti dapat kita lihat dalam KUH Pcrdata bahwa tidak ada satu pasal pun yang mengatur hubungan antara

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menemukan bahwa aborsi yang dibenarkan menurut hukum positif maupun hukum Islam adalah tindakan pengguguran kandungan yang

Bayi tabung merupakan produk kemajuan teknologi kedokteran yang demikian canggih yang ditemukan oleh pakar kedokteran.. zigot kemudian dimasukkan ke dalam rahim