Dalam pelaksanaannya, pembinaan wajib pramuka harus diatur dan dibina agar mudah dilaksanakan di satuan pendidikan. Dengan diterbitkannya panduan ini diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat lebih memahami teknis pelaksanaan Pramuka sebagai mata pelajaran wajib sekolah menengah khususnya pada tingkat sekolah dasar. Kegiatan sekolah gratis yang dilaksanakan di satuan pendidikan, salah satunya adalah ekstrakurikuler wajib latihan pramuka (EWPK).
Pendidikan pramuka sebagai mata pelajaran tambahan di sekolah dasar dilaksanakan melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu melalui 1) EWPK dengan model blok dan model aktualisasi 2) Pelatihan pramuka dengan model reguler. Implementasi pelatihan pramuka sebagai mata pelajaran tambahan wajib pada satuan pengajaran sekolah dasar, pimpinan sekolah bertanggung jawab atas penerapan kurikulum 2013 melalui pelatihan pramuka. Pelatihan wajib pramuka Kursus tambahan diselenggarakan oleh guru bekerja sama dengan pimpinan pramuka pada satuan pendidikan yang berada di bawah tanggung jawab kepala sekolah.
Guru berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan (blok dan pemutakhiran), sedangkan pembina pramuka berperan sebagai pembimbing penerapan metode dan teknik kepramukaan. Memahami pendidikan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah dan sebagai sarana penguatan sikap dan keterampilan siswa.
PENERAPAN MODEL BLOK
- KONSEP DASAR MODEL BLOK
- SIFAT DAN BENTUK KEGIATAN MODEL BLOK
- PENGORGANISASIAN DAN KONTEN KEGIATAN MODEL BLOK
- TAHAPAN MENYUSUN KEGIATAN MODEL BLOK
Penerapan model blok sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 adalah sebagai berikut: (1) wajib, (2) dilaksanakan setahun sekali, (3) berlaku bagi seluruh siswa, (4) terjadwal, dan (5) penilaian umum. Kegiatan model blok bersifat wajib bagi seluruh siswa dan dilaksanakan setahun sekali pada awal tahun ajaran bagi siswa kelas I yang terintegrasi dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan model blok dikelola secara bersama-sama antara guru sebagai Pengawas Ekstramural dan Pembina Satuan Kelompok Depan di bawah kendali kepala sekolah sebagai penanggung jawab pelaksanaan Pendidikan Pramuka sebagai Kurikulum Ekstramural Wajib pada Kurikulum 2013.
Struktur materi kegiatan model blok memuat orientasi pendidikan eksplorasi, muatan nilai-nilai sikap dan keterampilan (KI-1, KI-2 dan KI-4) mata pelajaran yang akan diperkuat melalui kegiatan perkemahan, ditambah kegiatan pengembangan karakter dalam upaya mewujudkan Profil pelajar Pancasila. Guru dan Pemimpin Pramuka berdiskusi mengidentifikasi materi yang akan disampaikan dalam kegiatan model blok. Hasil musyawarah berupa struktur materi kegiatan model blok dengan isi materi orientasi pendidikan eksplorasi, isi mata pelajaran dan pengembangan karakter sesuai tingkat kelas siswa.
Materi model kegiatan kelas II-VI dikembangkan sesuai tujuan masing-masing kelas, tanpa menghadirkan materi lingkungan sekolah. Penyusunan kurikulum diawali dengan identifikasi isi nilai-nilai sikap dan keterampilan (KI-1, KI-2 dan KI-4) yang sebaiknya disajikan dalam kegiatan model blok.
PENERAPAN MODEL AKTUALISASI
- KONSEP DASAR MODEL AKTUALISASI
- SIFAT DAN BENTUK KEGIATAN MODEL AKTUALISASI
- PENGORGANISASIAN KEGIATAN MODEL AKTUALISASI
- TAHAPAN MENYUSUN KEGIATAN MODEL AKTUALISASI Penyusunan kegiatan aktualisasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
Penutupan kegiatan Aktualisasi Model berlangsung dalam rangka refleksi terhadap nilai-nilai yang telah diwujudkan dalam kegiatan dasar dan penilaian siswa. Peran Gugus Frontline Trainer adalah sebagai konsultan dalam merancang proses pembelajaran dengan menggunakan metode dan teknik penemuan, sedangkan guru berperan sebagai pelatih dalam kegiatan aktualisasi. Identifikasi dapat melihat peta kompetensi inti dan ruang lingkup pembelajaran pada buku pegangan guru pada kurikulum 2013.
Tahapan penyusunan kurikulum didasarkan pada hasil identifikasi muatan pengetahuan, sikap dan keterampilan mata pelajaran KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 yang belum tuntas di kelas. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui teknik non tes (observasi, wawancara, catatan anekdot, penilaian diri, dan penilaian teman sejawat). Kelompok Depan dibentuk melalui musyawarah kelompok depan (Mugus) yang dilaksanakan secara berkala setiap 3 tahun sekali.
Anggota laki-laki dan anggota perempuan dikumpulkan ke dalam kelompok Front terpisah, yang masing-masing merupakan kelompok Front independen. Setiap Gugus Depan wajib menerima pemuda-pemudi yang tinggal di sekitar basis Gugus Depan, sehingga memungkinkan terbentuknya Gugus Depan yang utuh.
PENERAPAN MODEL REGULER DI GUGUS DEPAN
- GUGUS DEPAN DI SEKOLAH DASAR
- PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI GUGUS DEPAN
- PERINDUKAN SIAGA
- PASUKAN PENGGALANG
Siswa Sekolah Dasar yang berminat dapat menjadi anggota Gerakan Pramuka di Kelompok Terdepan dan mengenakan seragam Gerakan Pramuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Gerakan Pramuka. Kelompok Depan yang berkedudukan di Sekolah Dasar berfungsi sebagai konsultan pemberi informasi model pelatihan/kegiatan pendidikan pramuka bagi sekolah/guru dalam penerapan model blok dan model aktualisasi. Penyelenggaraan kegiatan kepramukaan di Kelompok Terdepan mengacu pada seluruh Pedoman Organisasi dan Pedoman yang dikeluarkan oleh Gerakan Pramuka.
Pembinaan Kelompok Depan merupakan tanggung jawab Gerakan Pramuka dari Kuartal Cabang hingga Kuartal Nasional. Di bawah ini adalah komponen-komponen metode Pramuka yang merupakan suatu sistem, saling berhubungan dan memberi arti satu sama lain bagi kompetensi peserta didik. C. PERKEMBANGAN SISWA KELOMPOK PERTAMA. Pembinaan peserta didik Gerakan Pramuka didasarkan pada Prinsip Dasar Kepramukaan, dilakukan dengan metode Pramuka, dan pengawas gerak menggunakan sistem perantara dalam proses pembinaan peserta didik.
Tujuannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri serta kreativitas sesuai dengan keinginan siswa. Early Warning, yaitu level skill umum bagi Pramuka Siaga yang telah melengkapi persyaratan skill umum level Early Warning. Asisten Siap, yaitu tingkat keterampilan umum bagi Pramuka Siap yang telah menyelesaikan persyaratan keterampilan umum tingkat Asisten Siag.
Siaga Tata, yaitu tingkat keterampilan umum Pramuka Siaga yang telah melengkapi persyaratan keterampilan umum tingkat Siaga Tata. Pramuka Waspada yang telah menempuh persyaratan keahlian umum dan ditunjuk oleh Yanda atau ibunya dapat memenuhi persyaratan keahlian khusus sesuai dengan bidang keahliannya. Telah menyelesaikan persyaratan keterampilan umum (SKU), tingkat Tata Siaga dan dilatih minimal 2 (dua) bulan setelah dilantik.
Sistem penilaian keterampilan terdiri dari Persyaratan Keterampilan Umum (SKU), Persyaratan Keterampilan Khusus (SKK) dan Persyaratan Pramuka Garuda (SPG). Keterampilan umum yang selanjutnya disebut Persyaratan Keterampilan Umum (SKU) Pramuka dan keterampilan khusus yang selanjutnya disebut Persyaratan Keterampilan Khusus (SSK) Pramuka. Ramu Raising yaitu level skill umum bagi Pramuka Ramu Raising yang telah memenuhi persyaratan skill umum level Ramu Raising.
Raft Raider yaitu level skill umum Scout Raiders yang telah memenuhi persyaratan skill umum level Raft Raider. Applied Raising, yaitu level skill umum bagi Pramuka yang telah melengkapi persyaratan skill umum level Applied Raising.
PENUTUP