• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM MESIN LISTRIK DASAR

N/A
N/A
Candra Febri Nugraha

Academic year: 2023

Membagikan "PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM MESIN LISTRIK DASAR"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Jika satu atau lebih trafo akan diparalelkan, atau digunakan trafo 1 fasa sebagai trafo 3 fasa, maka polaritas relatif antara terminal primer dan terminal sekunder masing-masing trafo harus diketahui agar proses penyambungan dapat dilakukan. keluar dengan benar. . Polaritas transformator terhadap terminal primer ke terminal sekunder dapat diketahui dengan uji polaritas, dimana rangkaian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Tegangan yang diukur antara terminal primer dan sekunder lebih besar dari tegangan primer atau tegangan yang diukur antara terminal primer dan sekunder hampir sama dengan jumlah tegangan yang diukur dari tegangan primer dan tegangan sekunder, sehingga polaritas dari terminal primer dan sekunder hampir sama. transformator bersifat aditif.

Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih kecil dari tegangan primer, atau tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder hampir sama dengan pengurangan tegangan terukur dari tegangan primer dan tegangan sekunder, sehingga polaritasnya transformator bersifat subtraktif. Nilai perbandingan transformasi ini adalah angka yang ditunjukkan dengan simbol “a”, yaitu nilai perbandingan antara sisi primer dan sisi sekunder ditinjau dari tegangan, arus dan jumlah lilitan. Selain itu, perbandingan nilai transformasi akan sangat berguna dalam menghitung nilai parameter rangkaian ekivalen dan juga dalam menghitung rugi-rugi yang terjadi.

Namun jika diketahui nilai Rdc maka nilai rapat arus antara sisi primer dan sekunder trafo akan mengalami perbedaan. Berdasarkan rangkaian ekivalen diatas dan kondisi rangkaian terhubung terbuka diketahui nilai I2 = I2' = 0, maka diperoleh nilai impedansi sebagai;.

Gambar  1.1. Rangkaian Tes Polaritas suatu Transformator.
Gambar 1.1. Rangkaian Tes Polaritas suatu Transformator.

UNIT GENERATOR DC MEDAN TERPISAH

Dimana E adalah ggl tegangan dan Ra adalah tahanan jangkar yang menyebabkan jatuh tegangan pada terminal. Pada generator jenis ini, sumber tegangan DC yang mentenagai kumparan medan ditenagai oleh sumber yang berbeda dengan sumber yang mentenagai kumparan angker/angker. Dalam praktikum ini kemudian dilakukan pengujian karakteristik beban dan tanpa beban pada generator DC medan terpisah.

Menyelesaikan Pretest Tertulis Asisten Praktikum, BUKU TERTUTUP, yang dilaksanakan selama 20 menit. Setelah Anda menyelesaikan pretest, Anda dapat merakit panel sesuai dengan jadwal rangkaian unit praktik yang dilakukan. Mengapa pada saat arus start/eksitasi 0 volt, masih ada tegangan pada terminal generator?

Sebutkan dan jelaskan apa yang mempengaruhi tegangan terminal generator DC medan terpisah.

UNIT GENERATOR DC SHUNT

Mengapa penurunan beban pada generator DC shunt lebih besar dibandingkan pada generator DC shunt?

Gambar  4.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.
Gambar 4.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.

UNIT MOTOR DC SHUNT

UNIT PENGUJIAN TANPA BEBAN MOTOR INDUKSI (ASINKRON)

Untuk mempermudah analisanya maka dapat digunakan rangkaian ekivalen trafo sebagai dasar rangkaian ekivalen mesin listrik ini. Parameter yang terdapat pada rangkaian terkait di atas diperoleh berdasarkan nilai yang diperoleh dalam pengujian. Pada pengujian blok rotor diperoleh beberapa hasil pengujian yaitu: arus masukan (Ibr), tegangan masukan (V.

Kemudian pada pengujian ini akan diperoleh data hasil pengujian berupa arus masukan tanpa beban, tegangan masukan tanpa beban (Vnl) dan daya masukan per fasa.Untuk memudahkan analisa dapat diterapkan rangkaian ekivalen transformator sebagai basisnya. untuk rangkaian ekivalen mesin listrik ini. Pengujian yang dilakukan untuk memperoleh nilai tersebut adalah pengujian rotor blok rotor yang akan diperoleh tegangan masukan (Vbr). pengujian tanpa beban akan diperoleh nilai parameter Rc dan Xm. Pada kondisi pengujian ini, kecepatan putaran mekanis akan mendekati Kemudian pada pengujian ini pengujiannya berupa arus masukan tanpa ) dan daya masukan per fasa.

Untuk parameter lainnya, Xm dihitung berdasarkan nilai daya reaktif yang mengalir melalui Xm. Dimana PFWs adalah nilai gesekan tarik dan rugi-rugi gesekan angin pada kecepatan sinkron dan n adalah nilai daya eksponen yang sesuai. Temukan dan salin nilai empiris reaktansi ekuivalen yang diberikan oleh NEMA untuk mesin induksi.

UNIT PENGUJIAN BLOCK ROTOR MOTOR INDUKSI (ASINKRON)

Kemudian berdasarkan persamaan rangkaian ekuivalen mesin induksi dengan rangkaian ekuivalen trafo dan persamaan diatas diperoleh persamaan sebagai berikut. Nilai distribusi X1 dan X2' yang diperoleh berdasarkan Xeq dapat dilihat pada tabel desain NEMA untuk mesin induksi.

UNIT PENGUJIAN BERBEBAN MOTOR INDUKSI/ASINKRON SANGKAR TUPAI

Adanya slip menyebabkan garis fluks medan putar terpotong oleh konduktor rotor, sehingga timbul ggl induksi di dalam konduktor rotor. Karena penghantar pada rotor berada dalam keadaan loop tertutup, maka timbullah arus pada penghantar tersebut. Arus ini menimbulkan gaya Lorentz pada rotor yang menimbulkan torsi sehingga rotor berputar.

UNIT PENGUJIAN TANPA BEBAN DAN BERBEBAN MOTOR SINKRON

Motor sinkron dapat berada dalam keadaan over output atau under output tergantung dari arus penggeraknya, bagi driver yang melebihi normal akan terjadi over eksitasi sehingga motor akan menerima arus “penggerak”. Dalam kondisi tanpa beban dengan penggerak = 0, tetapi berjalan pada kecepatan sinkron, arus bersih dapat mencapai 150% dari arus "terukur" atau lebih. Jika arus medan dc meningkat dari nol, arus masukan ke motor akan berkurang hingga arus minimum tercapai pada PF = 1. Di atas titik ini, motor akan beroperasi pada PF "Drive".

Peningkatan lebih lanjut pada arus medan akan mengurangi “Faktor Daya” dan PF “Leading” dan arus bersih yang ditarik oleh motor akan menjadi besar untuk mempertahankan masukan daya yang sama. Jika motor dibebani kurang dari beban penuh, maka untuk nilai If arus masukan yang dibutuhkan lebih kecil dari arus masukan pada beban penuh. Dengan pengertian di atas maka dapat dibuat bentuk umum karakter beban motor sinkron yang disebut juga dengan “kurva V” yaitu sebagai berikut.

Sebutkan kelebihan dan kekurangan motor sinkron dibandingkan motor induksi.

UNIT PENGUJIAN GENERATOR SINKRON

Jika generator dihubungkan dengan beban induktif murni, diperoleh karakteristik belitan beban penuh, faktor daya fbl (beban penuh nol p.f) (karakteristik), yaitu belitan FoP pada gambar. Namun jika faktor dayanya bukan nol melainkan 0 < P.F < 1 maka letak kumparan yang dimaksud adalah antara kumparan ONR dan FoP. Untuk Cos ϕ yang lebih kecil, kenaikan tegangan lebih cepat. Pada terminal = 0 (U = 0, . "korsleting") maka loop karakter eksternal untuk Cos yang berbeda akan bersilangan pada suatu titik, menunjukkan nilai Isc: 3 fasa.

Catatan: Untuk mesin sinkron dengan "kutub non-sensitif" (generator turbo), jangkar reaksinya lebih besar dibandingkan mesin dengan. Mengapa pembangkit listrik berkapasitas besar memilih menggunakan generator sinkron dibandingkan teknologi generator lainnya?

PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM

KERANGKA LAPORAN PRAKTIKUM 1. Bagian Awal Laporan Praktikum

Bagian ini dapat diambil dari buku atau sumber referensi lain yang nantinya akan ditulis pada bagian Daftar Pustaka. Gambarlah rangkaian yang digunakan dalam praktikum, meliputi rangkaian sederhana, rangkaian ekivalen, dan rangkaian lengkap. Bagian pendahuluan ini harus ditulis tangan dan metode pencetakan tidak diperbolehkan.

Bagian ini harus menjelaskan apa yang terjadi dan penyebab peristiwa yang terjadi selama latihan. Bagian ini merupakan bagian dari jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada praktisi yang diambil dari panduan latihan. Bagian ini harus benar-benar ada dan harus ditulis tangan (tidak diperkenankan hasil cetakan, termasuk fotokopi).

Merupakan bagian laporan praktik yang menyajikan sumber referensi yang digunakan praktik untuk menyusun bagian pendahuluan dan pembahasan. Jika salah satu item di atas tidak dicantumkan dalam laporan latihan, maka laporan latihan akan tetap diterima, namun nilai laporan akan berkurang.

KETENTUAN DAN TATA TERTIB LAPORAN PRAKTIKUM

CONTOH COVER PRAKTIKUM

LEMBAR PENGAMATAN

TRANSFORMATOR 1 FASE

  • TES POLARITAS TRAFO
  • PENENTUAN NILAI PERBANDINGAN TRANSFORMASI Sumber tegangan dari sisi Tegangan Tinggi (TT)
  • PENGUJIAN HUBUNG BUKA
  • PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT

PENENTUAN NILAI PERBANDINGAN TRANSFORMASI Sumber tegangan dari sisi tegangan tinggi (TT) Sumber tegangan dari sisi tegangan tinggi (TT) Uji tanpa beban.

LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIKUM 2 : MESIN DC

MESIN ASINKRON (INDUKSI) ROTOR LILIT

MESIN ASINKRON (INDUKSI) ROTOR SANGKAR TUPAI

MESIN SINKRON

Gambar

Gambar  1.1. Rangkaian Tes Polaritas suatu Transformator.
Gambar  2.1. Rangkaian Ekuivalen Trafo 1 fase.
Gambar  4.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.
Gambar  5.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.

Referensi

Dokumen terkait

Yang diperoleh suatu pengukuran kuat arus yang didapatkan dengan disaatnya resistor pada 100Ώ,680Ώ,dan 3300Ώ dialirkan oleh pengubah tegangan sumber sampai agar bisa arus

Berdasarkan data-data di atas dapat dibuat grafik faktor daya, arus beban, arus kapasitor, daya nyata, daya semu, daya reaktif sebelum dan sesudah perbaikan (baik secara manual

Agar fase gelombang arus dan tegangan pada beban induktif menjadi sefase maka dapat digunakan kompensator faktor daya menggunakan kapasitor yang dirangkaia paralel dengan

Rangkaian daya pengasutan resistor pada motor induksi, dilengkapi dengan pengaman beban lebih bimetal overload relay dan pengaman arus hubung singkat pada kontaktor Q1 (Gambar

Pada rangkaian arus searah, perkalian antara tegangan dan arus memberikan nilai daya listrik yang diperlukan oleh rangkaian tersebut, di mana factor daya tidak diperlukan

Nilai koefisien korelasi ( ) untuk pengujian data konsumsi daya listrik pada Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) yang sama sekali tidak dilatih atau informasi

Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak

Berdasarkan data-data di atas dapat dibuat grafik faktor daya, arus beban, arus kapasitor, daya nyata, daya semu, daya reaktif sebelum dan sesudah perbaikan (baik secara manual