Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya Panduan Program Unggulan PRN 2020 ini dapat disusun dan diterbitkan. Penyusunan pedoman ini dimaksudkan agar pelaksanaan program ini berjalan lancar dan menjadi acuan bagi seluruh pihak terkait dalam penyusunan, pembiayaan, pelaksanaan dan pelaporan program sehingga pelaksana dan penyelenggara program dapat mencapai tujuan program dengan baik. . Untuk mendukung upaya produk nasional yang berdaya saing, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan yang dapat menghasilkan produk yang berdaya saing.
Program unggulan PRN merupakan upaya mewujudkan rencana tersebut sebagai turunan dari Rencana Induk Riset Nasional. Program ini bersifat multiyears hingga 5 tahun untuk menjamin kelangsungan penelitian dan pengembangan, sehingga diharapkan dapat muncul produk-produk nasional yang mempunyai potensi besar dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini.
Kami berharap Program Konsorsium Riset dan Inovasi PRN 2020 dapat berkontribusi dalam pengembangan produk lokal di Indonesia.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Landasan Hukum
- Maksud dan Tujuan
- Target Tahun 2020
- Skema Program
- Bidang Prioritas
- Besaran Dan Komponen Dana
- Ketentuan Pendanaan
- Jangka Waktu Pendanaan
- Penyaluran Dana
- Informasi Program
Perpres nomor 38 tahun 2018 telah memberikan mandat kepada Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Prioritas Riset Nasional (PRN) yang telah ditetapkan ditujukan untuk menjadi unggulan Program Riset Nasional yang terdiri dari 9 fokus penelitian yaitu 1) Pangan, 2) Energi, 3) Kesehatan, 4) Transportasi, 5) Keinsinyuran, 6 ) Pertahanan dan keamanan 7 ) Kelautan, 8) Sosial Humaniora, Pendidikan, Seni dan Budaya, 9) Interdisipliner dan lintas sektoral. Kerja sama dan sinergi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diwujudkan dalam bentuk konsorsium, yaitu wadah bersama penelitian dan pengembangan teknologi unggul untuk mewujudkan inovasi melalui sistem inovasi yang andal dengan optimalisasi sumber daya yang ada.
Prioritas penelitian nasional merupakan instrumen politik untuk mensinergikan kegiatan penelitian dan pengembangan yang sudah ada yang dilakukan oleh kementerian/lembaga. Sehingga alokasi sumber daya (sumber daya manusia, infrastruktur dan pembiayaan) dapat dikelola secara efektif dan efisien untuk mendukung tercapainya kegiatan penelitian dan pengembangan menuju hasil yang nyata serta mampu memberikan kontribusi dalam peningkatan nilai tambah di bidang perekonomian. 36 Tahun 2018 tentang tata cara penyusunan prioritas penelitian nasional dan mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana induk penelitian nasional;
Setiap produk sasaran dipimpin oleh seorang koordinator dan terdiri dari WBS/WP sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan pengembangan; PRN telah mengidentifikasi sembilan fokus penelitian yaitu pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk teknik, pertahanan dan keamanan, maritim, sosial humaniora, seni, budaya dan pendidikan, serta multidisiplin dan lintas sektoral, mencakup 30 tema, 47 topik dengan 49 penelitian. produk dan inovasi (Lampiran 1) paling lama 5 tahun.
PERSYARATAN PENGUSULAN
Persyaratan Substansi
Persyaratan Administrasi
PENYUSUNAN PROPOSAL
Sistematika Penyusunan Proposal
Rincian keluaran dari masing-masing WBS juga dituliskan secara jelas baik kuantitas maupun kualitasnya pada setiap tahun kegiatan. Rencana kegiatan, rencana kegiatan satu tahun (12 bulan) ditulis dengan jelas sesuai pekerjaan tahun pertama, rencana kegiatan jelas berkaitan dengan tahapan kerja metodologi, jadwal multitahun keseluruhan ditambah tersendiri. Anggaran, format anggaran tahun pertama terdiri dari tabel dengan judul usulan tiap WBS dan besaran pendanaan tiap WBS yang tercantum pada tabel.
Struktur anggaran harus selaras dengan pekerjaan yang timbul dari metodologi dan jadwal kegiatan untuk mendukung pencapaian outcome pada tahun pertama. Jika Anda mengirimkan anggaran tahun jamak, anggaran tersebut ditambahkan secara terpisah ke tabel anggaran tahun pertama untuk tahun berikutnya. Metodologi, metodologi ilmiah memuat tahapan-tahapan kerja pada tahun pertama, dituliskan secara jelas untuk memperoleh hasil yang dijanjikan pada tahun pertama.
Keluaran, keluaran usulan WBS dapat berupa produk/prototype/model/HAKI/Publikasi, tertulis jelas kuantitas dan kualitasnya untuk tahun pertama dan setiap tahun jika diajukan beberapa tahun. Rencana kegiatan, rencana kegiatan satu tahun (12 bulan) proposal WBS ditulis dengan jelas sesuai pekerjaan tahun pertama, rencana kegiatan jelas berkaitan dengan tahapan kerja metode, jadwal multiyears secara keseluruhan adalah ditambahkan secara terpisah.
Pengiriman Proposal
Daftar Pustaka, maksimal 1 halaman, relevan dan terkini, yang dicantumkan hanya daftar pustaka yang dikutip dalam proposal. Anggaran, format anggaran untuk menunjang kegiatan pengusulan WBS dituangkan dalam bentuk tabel seperti lampiran 6. Tim Peneliti, struktur organisasi tim peneliti WBS ditulis dengan jelas, daftar nama peneliti/perekayasa/ dosen juga dijadikan peran setiap peneliti/insinyur/dosen.
Lampiran CV, identitas peneliti/insinyur, indeks Scopus H (jika ada), memuat rekam jejak penelitian selama 5 tahun terakhir, terdiri dari rekam jejak publikasi/HAKI/buku, kegiatan penelitian/rekayasa, penghargaan.
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
- Alur Pelaksanaan Kegiatan
- Kriteria Penilaian
- Pelaporan
- Ketentuan Lain-Lain
- Jadwal Kegiatan
P3: Prototipe yang memenuhi konsep menjadi prototipe laboratorium yang dapat ditingkatkan skalanya. P4: Prototipe yang memenuhi konsep menjadi prototipe yang dapat ditingkatkan skalanya yang akan diuji. Mengaitkan proposal dengan tema dan subjek, menunjukkan hasil atau luaran yang diperoleh sesuai dengan prototipe produk sasaran. Work Breakdown Structure/Work Package, pembagian kerja yang saling mendukung untuk mencapai tujuan keluaran yang dijanjikan.
Pembagian peran dan sumber daya, pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang serta pembagian sumber daya litbang bagi seluruh lembaga yang turut serta dan terlibat dalam pengajuan proposal beserta hak dan kewajibannya. Evaluasi terhadap rincian anggaran biaya (RAB) yang diusulkan pada setiap usulan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian terhadap ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan baik yang tercantum dalam pedoman maupun peraturan terkait. Segala tuntutan/tuntutan pihak lain atas pelanggaran paten, hak cipta, merek dagang atau hak-hak lain yang dilindungi peraturan perundang-undangan menjadi tanggung jawab pengusul.
Mekanisme perolehan mesin dan peralatan, kepemilikan mesin dan peralatan dilakukan oleh calon instansi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian/Kontrak.
PENUTUP
Anggota: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Tenaga Nuklir. Koordinator : Institut Teknologi Bandung Anggota : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Penelitian dan Pengembangan. Anggota: Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Penelitian dan Pengembangan.
Anggota : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Penelitian dan Pengembangan. Pembinaan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perindustrian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Standardisasi Nasional, Perguruan Tinggi, Badan Usaha. Kementerian Perhubungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Perindustrian, Badan.
Anggota: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Informasi Geospasial, Badan Tenaga Atom Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penelitian dan. Anggota : Badan Perencanaan Pembangunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan. Anggota Kementerian Perindustrian: Badan Penelitian dan Pengembangan Denmark, Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Denmark, Kementerian Pertanian.
Badan Penerapan Teknologi, Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, perguruan tinggi, badan usaha. Anggota: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Penelitian dan. Penelitian dan pengembangan Kementerian Perindustrian, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, perguruan tinggi, badan usaha.
Anggota: Badan Penelitian dan SDM pada Kementerian Perkapalan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementerian Perindustrian, Badan Pengkajian dan Pemanfaatan Teknologi, Badan Penelitian dan Pengembangan di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, Badan Obat Denmark dan. Anggota: Badan Penelitian dan Pengembangan Politik Kementerian Luar Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Dewan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perindustrian, Kementerian Riset dan Badan Sumber Daya Manusia.