• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan white paper kredensial tenaga kesehatan lainnya

N/A
N/A
Nickhita Montana

Academic year: 2023

Membagikan "Panduan white paper kredensial tenaga kesehatan lainnya"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK NOMOR

TENTANG

WHITE PAPER (BUKU PUTIH) TENAGA KESEHATAN LAIN DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA

WHITE PAPER (BUKU PUTIH) STAF TENAGA KESEHATAN LAIN DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan di Rumah Sakit setiap tenaga kesehatan lain sebagai pemberi pelayanan harus memiliki kompetensi dan kewenangan klinis. Untuk merekomendasikan pemberian kewenangan klinis bagi setiap tenaga kesehatan, diperlukan perangkat untuk melakukan tahapan kredensial, antara lain buku putih. Buku Putih berisi tentang dokumen persyaratan atau kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan sesuai dengan standar kompetensinya.

Buku putih menjelaskan tentang kriteria yang harus dipenuhi seorang tenaga kesehatan untuk mendapatkan kewenangan klinis. Kriteria yang dipersyaratkan terdiri dari kriteria umum dan kriteria khusus, serta Buku Putih juga merupakan tolak ukur atau acuan bagi Mitra Bestari dalam proses kredensial keperawatan, guna memastikan seorang tenaga kesehatan layak diberikan kewengan klinis terhadap asuhan pelayanan tertentu.

Rumah Sakit Universitas Tanjungpura merancang pedoman ini mengacu pada kulifikasi pendidikan, pelatihan yang relevan dengan kemungkinan kewengan klinis yang diberikan, jumlah kasus, tindakan dan atau asuhan yang telah dilakukan seorang tenaga kesehatan, serta keikutsertaannya dalam pengembangan diri dalam organisasi keprofesiannya. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya suatu pedoman dalam memberikan petunjuk dan arahan bagi pemangku kepentingan, pimpinan, dan tenaga kesehatan lain terhadap kompetensi kewenangan klinis tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak.

(2)

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No 74 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Tanjungpura (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2017 Nomor 1741).

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/MENKES/PER/VII/2011 tentang registrasi tenaga Kesehatan.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 373/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Sanitarian.

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi.

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 375/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer.

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 376/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi.

12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 377/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.

13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 537/MENKES/SK/VI/2008 tentang Standar Profesi Asisten Apoteker.

14. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 830/KMK.05/2017 tentang Penetapan Universitas Tanjungpura pada Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai Instansi Pemerintah yang Menerakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

15. Keputusan Rektor Universitas Tanjungpura Nomor 1913/UN22/KP/2021 tentang Direktur Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

(3)

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Panduan ini disusun untuk melindungi masyarakat atas layanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sebagai jaminan mutu dan keselamatan pasien serta juga melindungi tenaga kesehatan atas penyelenggaraan praktik kerja asuhan yang diberikan.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan pedoman kualifikasi dalam penetapan kompetensi dan kualifikasi bagi tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

b. Memberikan pedoman rincian kompetensi bagi tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

c. Memberikan pedoman rincian kewenangan klinis bagi tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

d. Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas tenaga kesehatan lain dalam penyelenggaraan praktik asuhan kerja di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

e. Menjamin tata kelola klinis yang baik dalam penyelenggaraan praktik kerja tenaga kesehatan lain di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura.

C. RUANG LINGKUP

Lingkup tenaga kesehatan lain yang akan dibahas pada panduan ini sesuai dengan kualifikasi, mengacu pada regulasi yang ada. Adapun tenaga kesehatan lain yang ada di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura yakni Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, Radiografer, Ahli Tenaga Laboratorium Medik, Fisioterapis, Perekam medis, Sanitarian, Nutrisionist, Terapis gigi dan mulut, dan Refraksionis Optisien.

D. SASARAN

Pedoman ini ditujukan untuk memberikan petunjuk dan arahan bagi sub komite kredensial dan mitra bestari di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura untuk menjamin mutu layanan dan keselamatan pasien terhadap penyelenggaraan praktik kerja setiap profesi tenaga kesehatan lain.

(4)

BAB II

DESKRIPSI DAN KUALIFIKASI

A. APOTEKER

1. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker

2. Lulus pendidikan formal minimal S1 - Profesi Apoteker

3. Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker, Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA), Surat Izin Praktek (SIP) Apoteker yang masih berlaku

4. Telah melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai apoteker secara mandiri dan atau disupervisi

B. TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

1. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian.

2. Lulus pendidikan Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.

3. Memiliki Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK), Surat Izin Praktek (SIP) Tenaga Teknis Kefarmasian yang masih berlaku.

4. Telah melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai tenaga teknis kefarmasian secara mandiri dan atau disupervisi

C. RADIOGRAFER

1. Radiografer adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan teknik radio diagnostik dan radioterapi sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

2. Lulusan pendidikan D III Teknik Radio diagnostik / DIII Radiologi/ DIII ATRO 3. Memiliki Sertifikat Kompetensi dan Surat Izin Praktek yang masioh berlaku

4. Telah melakukan pekerjaan sebagai Ahli Tenaga Laboratorium Medik ahli secara mandiri dan atau disupervisi.

D. AHLI TENAGA LABORATORIUM MEDIK

1. Ahli Tenaga Laboratorium Medik adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi melakukan pengumpulan sampel dan melakukan pengujian terhadap cairan tubuh, jaringan dan substansi lain.

2. Lulus pendidikan formal minimal DIII Ahli Tenaga Laboratorium Medik /D IV Ahli Tenaga Laboratorium Medik

(5)

3. Memiliki Sertifikat Kompetensi Ahli Tenaga Laboratorium Medik, Surat Tanda Registrasi Ahli Tenaga Laboratorium Medik (STRTTK), Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku.

4. Telah melakukan pekerjaan sebagai Ahli Tenaga Laboratorium Medik ahli secara mandiri dan atau disupervisi.

E. FISIOTERAPIS

1. Fisioterapis adalah sarjana atau diploma yang telah lulus pendidikan fisioterapi dan telah mengucapkan sumpah jabatan fisioterapis

2. Lulus pendidikan formal Diploma atau Sarjana Fisioterapi

3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Fisioterapi (STRF) dan Surat Izin Praktik Fisioterapis (SIPF) yang masih berlaku.

4. Telah melakukan pekerjaan sebagai fisioterapis secara mandiri atau supervisi.

F. PEREKAM MEDIS

1. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yang selanjutnya disebut PMIK adalah seorang yang telah lulus Pendidikan RMIK sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. RMIK di Indonesia saat ini Diploma III (tiga) Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Diploma IV (empat) dan Sarjana I (satu) Manajemen Informasi Kesehatan

3. Memiliki sertifikat kompetensi Perekam Medis, Surat Tanda Registrasi Perekam Medis dan Surat Izin Kerja (SIK) yang masih berlaku

4. Telah melakukan pekerjaan sebagai perekam medis secara mandiri atau supervisi

G. SANITARIAN

1. Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

2. Lulusan Pendidikan Kesehatan lingkungan, Ahli madya Kesehatan Lingkungan (D-III Kesling) dan Terapan Kesehatan Lingkungan (D-IV Kesling)

3. Surat Tanda Registrasi Tenaga Sanitarian selanjutnya disingkat STRTS adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Tenaga Sanitarian yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian selanjutnya disingkat SIKTS adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan di bidang kesehatan lingkungan pada Fasilitas Pelayanan.

(6)

5. Memiliki sertifikat kompetensi Kesehatan lingkungan, Surat tanda Registrasi Tenaga Sanitarian selanjutnya disingkat STRTS, Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian (SIKTS) yang masih berlaku.

6. Telah melakukan pekerjaan Kesehatan lingkungan sebagai sanitarian secara mandiri dan disupervisi.

H. NUTRISIONIST

1. Nutrisionist adalah seorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik, baik dimasyarakat maupun dirumah sakit dan unit kesehatan lain.

2. Lulus pendidikan formal D IV / S1 pendidikan Gizi

3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Gizi, Surat Izin Kerja (SIK) Gizi yang masuk berlaku .

4. Telah melakukan pekerjaan nutrisionist secara mandiri dan atau disupervisi

I. TERAPIS GIGI DAN MULUT

1. Terapis Gigi dan Mulut adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan kesehatan gigi, perawat gigi atau terapis gigi dan mulut sesuai ketentuan perundang-undangan 2. Terapis Gigi dan Mulut lulusan Diploma III Kesehatan Gigi, Keperawatan Gigi

atau Terapis Gigi dan Mulut

3. Surat Tanda Registrasi Terapis Gigi dan Mulut yang selanjutnya disingkat STRTGM adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Terapis Gigi dan Mulut yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Surat Izin Praktik Terapis Gigi dan Mulut yang selanjutnya disingkat SIPTGM adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik keprofesian Terapis Gigi dan Mulut.

5. Memiliki Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi Terapis Gigi dan Mulut (STRTGM), Surat Izin Praktik Terapis Gigi dan Mulut (SIPTGM) yang masih berlaku.

6. Telah melakukan pekerjaan terapis gigi dan mulut secara mandiri dan atau disupervisi

(7)

J. REFRAKSIONIS OPTISIEN

1. Refraksionis adalah pelayan teknis di bidang pelayanan Refraksionis Optisien pada sarana pelayanan kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan kegiatan pelayanan refraksi, pelayanan optisi, pelayanan lensa kontak, konsultasi/ rujukan, bimbingan dan penyuluhan, evaluasi dan pencatatan pelayanan.

2. Lulus pendidikan formal Diploma III Refraksionis Optisien

3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku.

4. Telah melakukan pekerjaan sebagai fisioterapis secara mandiri atau supervisi.

(8)

BAB III

KEWENANGAN KLINIS TENAGA KESEHATAN LAIN

A. APOTEKER

KEWENANGAN KLINIS APOTEKER 1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian secara Profesional Dan Etik

1.1. Menguasai Kode Etik yang Berlaku dalam Praktik Profesi.

1.1.1. Artikulasi Kode Etik dalam Praktik Profesi

1.2. Mampu menarapkan Praktik Kefarmasian secara Legal dan Profesional sesuai Kode Etik Apoteker Indonesia.

1.2.1. Perilaku profesional sesuai dengan Kode Etik Apoteker Indonesia 1.2.2. Integritas personal dan professional

1.3. Memiliki Keterampilan Komunikasi

1.3.1. Mampu menerapkan prinsip-prinsip Komunikasi Terapetik

1.3.2. Mampu mengelola Informasi yang ada dalam diri untuk dikomunikasikan 1.3.3. Mampu memfasilitasi proses komunikasi

1.4. Mampu Berkomunikasi dengan Pasien 1.4.1. Mampu menghargai pasien

1.4.2. Mampu melaksanakan tahapan komunikasi dengan pasien 1.5. Mampu Berkomunikasi dengan Tenaga Kesehatan

1.5.1. Mampu melaksanakan tahapan komunikasi dengan tenaga kesehatan 1.6. Mampu Berkomunikasi Secara Tertulis

1.6.1. Pemahaman Rekam Medis (Medical Record) atau Rekam Kefarmasian/Catatan Pengobatan (Medication Record)

1.6.2. Mampu komunikasi tertulis dalam Rekam Medis (Medical Record) atau Rekam Kefarmasian/Catatan Pengobatan (Medication Record) secara benar 1.7. Mampu Melakukan Konsultasi/Konseling Sediaan farmasi dan Alat Kesehatan

(Konseling Farmasi)

1.7.1. Melakukan persiapan konseling sediaan farmasi dan alat kesehatan 1.7.2. Melakukan konseling farmasi

1.7.3. Membuat dokumentasi Praktik Konseling

2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait dengan Penggunaan Sediaan Farmasi 2.1. Mampu Menyelesaikan Masalah Penggunaan obat yang rasional

2.1.1. Mampu Melakukan Penelusuran riwayat pengobatan pasien (patient medication history)

2.1.2. Mampu Melakukan Tinjauan Penggunaan Obat Pasien

2.1.3. Melakukan Analisis Masalah Sehubungan Obat (DTPs/DrugTherapy Problem)

2.1.4. Mampu Memberikan Dukungan Kemandirian Pasien Dalam Penggunaan Obat

2.1.5. Mampu Monitoring Parameter Keberhasilan Pengobatan 2.1.6. Mampu Evaluasi hasil akhir terapi obat Pasien

2.2. Mampu Melakukan Telaah Penggunaan Obat Pasien

2.2.1. Melakukan Tindak lanjut Hasil Monitoring Pengobatan Pasien 2.2.2. Melakukan Intervensi/Tindakan Apoteker

2.2.3. Membuat Dokumentasi Obat Pasien

2.3. Mampu Melakukan Monitoring Efek Samping Obat

2.3.1. Melakukan Sosialisasi Pentingnya Pelaporan Efek Samping Obat 2.3.2. Mengumpulkan Informasi Untuk Pengkajian Efek Samping Obat

(9)

2.3.3. Melakukan Kajian data yang Terkumpul

2.3.4. Memantau Keluaran Klinis(Outcome Clinic) Yang Mengarah Ke Timbulnya Efek Samping

2.3.5. Memastikan Pelaporan Efek Samping Obat

2.3.6. Menentukan Alternatif Penyelesaian Masalah Efek Samping Obat 2.3.7. Membuat Dokumentasi MESO

2.4. Mampu Melakukan Evaluasi Penggunaan Obat

2.4.1. Menentukan Prioritas Obat Yang Akan Dievaluasi

2.4.2. Menetapkan Indikator Dan Kriteria Evaluasi Serta Standar Pembanding 2.4.3. Menetapkan Data pengobatan yang Relevan Dengan Kondisi Pasien 2.4.4. Melakukan Analisis Penggunaan Obat Dari Data Yang Telah Diperoleh 2.4.5. Mengambil Kesimpulan Dan Rekomendasi Alternatif Intervensi

2.4.6. Melakukan Tindak lanjut dari rekomendasi

2.4.7. Membuat Dokumentasi Evaluasi Penggunaan Obat

2.5. Mampu Melakukan Praktik Therapeutic Drug Monitoring (TDM)*

2.5.1. Melakukan Persiapan kelengkapan pelaksanaan TDM

2.5.2. Melakukan Analisis Kebutuhan Dan Prioritas Golongan Obat 2.5.3. Melakukan Assessment Kebutuhan Monitoring Terapi Obat Pasien 2.5.4. Melakukan Praktik TDM

2.5.5. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Praktik TDM 2.5.6. Membuat Dokumentasi Praktik TDM

2.6. Mampu Mendampingi Pengobatan Mandiri (Swamedikasi) oleh Pasien 2.6.1. Mampu Melakukan Pendampingan Pasien dalam Pengobatan Mandiri 2.6.2. Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengobatan mandiri 2.6.3. Melaksanakan pelayanan pengobatan mandiri kepada masyarakat

2.6.4. Membuat Dokumentasi Pelayanan Pendampingan pengobatan mandiri oleh Pasien

3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 3.1. Mampu Melakukan Penilaian Resep

3.1.1. Memeriksa Keabsahan resep

3.1.2. Melakukan Klarifikasi Permintaan obat 3.1.3. Memastikan Ketersediaan Obat

3.2. Melakukan Evaluasi Obat Yang Diresepkan 3.2.1. Mempertimbangkan Obat Yang Diresepkan

3.2.2. Melakukan Telaah Obat Yang Diresepkan Terkait Dengan Riwayat Pengobatan Dan Terapi Terakhir Yang Dialami Pasien

3.2.3. Melakukan Upaya Optimalisasi Terapi Obat

3.3. Melakukan Penyiapan Dan Penyerahan Obat Yang Diresepkan

3.3.1. Menerapkan Standar Prosedur Operasional Penyrapan Dan Penyerahan Obat 3.3.2. Membuat Dokumentasi Dispensing

3.3.3. Membangun Kemandirian Pasien Terkait Dengan Kepatuhan Penggunaan Obat

4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan sesuai Standar yang Berlaku.

4.1. Mampu Melakukan Persiapan Pembuatan/Produksi Obat 4.1.1. Memahami Standar Dalam Formulasi Dan Produksi 4.1.2. Memastikan Jaminan Mutu Dalam Pembuatan Sediaan

4.1.3. Memastikan Ketersediaan Peralatan Pembuatan Sediaan Farmasi 4.1.4. Melakukan Penilaian Ulang Formulasi

4.2. Mampu Membuat Formulasi dan Pembuatan/Produksi Sediaan Farmasi

4.2.1. Mempertimbangkan Persyaratan Kebijakan Dan Peraturan Pembuatan Dan

(10)

Formulasi

4.2.2. Melakukan Persiapan Dan Menjaga Dokumentasi Obat 4.2.3. Melakukan Pencampuran Zat Aktif Dan Zat Tambahan

4.2.4. Menerapkan Prinsip-Prinsip Dan Teknik-Teknik Penyiapan Pembuatan Obat Non Steril

4.2.5. Menerapkan Prinsip-Prinsip Dan Teknik-Teknik Penyiapan Produk Steril 4.2.6. Melakukan Pengemasan, Labe/Penandaan Dan Penyimpanan

4.2.7. Melakukan Kontrol Kualitas Sediaan Farmasi

4.3. Mampu Melakukan iv-Admixture dan Mengendalikan Sitostatika/Obat Khusus*

4.3.1. Melakukan Persiapan Penatalalaanaan Sitostatika/Obat Khusus

4.3.2. Melakukan iv-Admixture (Rekonstitusi dan Pencampuran) Sitostatika/Obat Khusus

4.3.3. Melakukan pengamanan sitostatika

4.4. Mampu Melakukan Persiapan Persyaratan Sterilisasi Alat Kesehatan 4.4.1. Mampu Memastikan Persyaratan Infrastruktur Sterilisasi

4.4.2. Memastikan Bahan Dasar Alat Kesehatan yang Akan Disterilkan 4.4.3. Memastikan Kualitas pemilihan bahan sterilisasi

4.5. Mampu Melakukan Sterilisasi Alat Kesehatan Sesuai Prosedur Standar 4.5.1. Memahami Persyaratan Dan Prosedur Kerja Sterilisasi

4.5.2. Melakukan Dolumentasi Proses Sterilisasi Alat Kesehatan

4.5.3. Menyiapkan Set Alat Kesehatan Steril Utama Dan Alat Kesehatan Penunjangnya

4.5.4. Menerapkan Prinsip-Prinsip Dan Teknik-Teknik Penyiapan Sediaan Farmasi Steril

4.5.5. Menerapkanprinsip-Prinsip Dan Teknik-Teknik Penyiapan Alat Kesehatan Steril

4.5.6. Melakukan Pengemasan, Penandaan/Labelisasi Dan Indikator Ekstemal.

4.5.7. Menerapkan Prinsip-Prinsip Proses Sterilisasi Alat Kesehatan Steril 4.5.8. Menerapkan Prinsip-Prinsip Penyimpanan Dan Distribusi Alat Kesehatan

Steril

5. Mempunyai Keterampilan Komunikasi dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

5.1. Mampu Melakukan Pelayanan Informasi Sediaan Farmasi

5.1.1. Melakukan Klarifikasi Permintaan Informasi Obat Yang Dibutuhkan 5.1.2. Melakukan Identifikasi Sumber Informasi/Referensi Yang Relevan 5.1.3. Melakukan Akses Informasi Sediaan Farmasi Yang Valid

5.1.4. Melakukan Evaluasi Sumber Informasi (Critical Appraisal) 5.1.5. Merespon Pertanyaan Dengan Informasi Jelas, Tidak Bias, Valid,

Independen

5.2. Mampu Menyampaikan Informasi Bagi Masyarakat dengan Mengindahkan Etika Profesi Kefarmasian

5.2.1. Menyediakan Materi Informasi Sediaan Farmasi Dan Alkes Untuk Pelayanan Pasien

5.2.2. Menyediakan Edukasi Masyarakat Mengenai Penggunaan Obat Yang Aman 6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat

6.1. Mampu Bekerjasama Dalam Pelayanan Kesehatan Dasar

6.1.1. Bekerjasama Dengan Tenaga Kesehatan Lain Dalam Menangani Masalah Kesehatan Di Masyarakat

6.1.2. Melakukan Survei Masalah Obat Di Masyarakat

(11)

6.1.3. Melakukan Identifikasi Dan Prioritas Masalah Kesehatan Di Masyarakat Berdasar Data

6.1.4. Melakukan Upaya Promosi Dan Preventif Kesehatan Masyarakat 6.1.5. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan 6.1.6. Membuat Dokumentasi Pelalaanaan Program Promosi Kesehatan

7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan sesuai Standar yang Berlaku 7.1. Mampu Melakukan Seleksi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

7.1.1. Menetapkan Kriteria Seleksi Sediaan Farmasi Dan Alkes

7.1.2. Menatapkan Daftar Kebutuhan Sediaan Farrrasi Dan Alat Kesehatan 7.2. Mampu Melakukan Pengadaan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

7.2.1. Melakukan Perencanaan Pengadaan Sediaan Farmasi Dan Alkes 7.2.2. Melakukan Pemilihan Pemasok Sediaan Farmasi Dan Alkes 7.2.3. Menetapkan Metode Pengadaan Sediaan Farmasi Dan Alkes 7.2.4. Melaksanakan Pengadaan Sediaan Farmasi Dan Alkes

7.3. Mampu Mendesain, Melakukan Penyimpanan Dan Distribusi Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

7.3.1. Melakukan Penyimpanan Sediaan Farmasi Dan Alkes Dengan Tepat 7.3.2. Melakukan Distribusi Sediaan Farmasi Dan Alkes

7.3.3. Melakukan Pengawasan Mutu Penyimpanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

7.4. Mampu Melakukan Pemusnahan Sediaan Farmasi Dan Alkes sesuai Peraturan 7.4.1. Memusnahkan Sediaan Farmasi Dan Alkes

7.5. Mampu Menetapkan Sistem dan Melakukan Penarikan Sediaan Farmasi Dan Alkes 7.5.1. Memastikan Informasi Tentang Penarikan Sediaan Farmasi Dan Alkes 7.5.2. Melakukan Perencanaan Dan Melaksanakan Penarikan Sediaan Farmasi Dan

Alkes

7.5.3. Komunikasi Efektif Dalam Mengurangi Risiko Akibat Penarikan Sediaan Farmasi Dan Alkes

7.6. Mampu Mengelola Infrastruktur Dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alkes 7.6.1. Memanfaatkan Sistem Dan Teknologi Lnformasi Dalam Pengelolaan

Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan

7.6.2. Membuat Dan Menetapkan Struktur Organisasi Dengan SDM Yang Kompeten

7.6.3. Mengelola Sumber Daya Manusia Dengan Optimal 7.6.4. Mengelola Keuangan

7.6.5. Penyelenggaraan Praktik Kefarmasian Yang Bermutu

8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Profesionai Kefarmasian

8.1. Mampu Merencanakan Dan Mengelola Waktu Kerja

8.1.1. Membuat Perencanaan Dan Penggunaan Waktu Kerja 8.1.2. Mengelola Waktu Dan Tugas

8.1.3. Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

8.2. Mampu Optimalisasi Kontribusi Diri Terhadap Pekerjaan 8.2.1. Memahami Lingkungan Bekerja

8.2.2. Melakukan Penilaian Kebutuhan Sumber Daya Manusia 8.2.3. Mengelola Kegiatan Kerja

8.2.4. Melakukan Evaluasi Diri 8.3. Mampu Bekerja Dalam Tim

8.3.1. Mampu Berbagi informasi yang relevan

8.3.2. Berpartisipasi dan kerjasama tim dalam pelayanan 8.4. Mampu Membangun Kepercayaan Diri

(12)

8.4.1. Mampu Memahami Persyaratan Standar Profesi 8.4.2. Mampu Menetapkan Peran Diri Terhadap Profesi 8.5. Mampu Menyelesaikan Masalah

8.5.1. Mampu Menggali Masalah Aktual Atau Masalah Yang Potensial 8.5.2. Mampu Menyelesaikan masalah

8.6. Mampu Mengelola Konflik

8.6.1. Melakukan Identifikasi Penyebab Konflik 8.6.2. Menyelesaikan Konflik

9. Mampu mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berhubungan dengan Kefarmasian

9.1. Belajar Sepanjang Hayat dan Kontribusi untuk Kemajuan Profesi

9.1.1. Mengetahui, Mengikuti Dan Mengamalkan Perkembangan Terkini Di Bidang Farmasi

9.1.2. Kontribusi Secara Nyata Terhadap Kemajuan Profesi 9.1.3. Mampu Menjaga Dan Meningkatkan Kompetensi Profesi

9.2. Mampu Menggunakan Teknologi Untuk Pengembangan Profesionalitas 9.2.1. Mampu Menggunakan Teknologi Untuk Meningkatkan Profesionalitas 9.2.2. Mampu Mengikuti Teknologi Dalam Pelayanan Kefarmasian (Teknologi

Informasi Dan Teknologi Sediaan)

10 Mampu menerapkan 6 Sasaran Keselamatan Pasien, manajemen risiko, dan program keselamatan rumah sakit lainnya dalam pekerjaan kefarmasian sehari-hari

10.1 Mampu menerapkan 6 Sasaran Keselamatan Pasien 10.1.1 Mampu melakukan identifikasi pasien yang benar 10.1.2 Mampu menerapkan komunikasi yang efektif

10.1.3 Mampu menerapkan manajemen perbekalan farmasi dan asuhan kefarmasian yang benar pada obat Kewaspadaan Tinggi

10.1.4 Mengetahui dan memahami standar tepat lokasi, tepat operasi, dan tepat pasien

10.1.5 Mampu menerapkan standar pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

10.1.6 Mampu menerapkan jatuh

10.2 Mampu melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien kepada KPRS 10.3 Mampu melakukan investigasi sederhana dan RCA

10.4 Mampu melakukan manajemen risiko terhadap pelayanan farmasi Ketentuan :

1. * : Harus dengan bukti sertifikat pelatihan handling cytotoxic dan IV Admixture

2. Daftar rincian kewenangan kerja klinis ini tidak membatasi suatu tugas Apoteker yang diberikan tugas tambahan secara tertulis dan dapat disesuaikan pada kondisi tertentu.

3. Kewenangan kerja diberikan berdasarkan pendidikan, pelatihan, uji kompetensi dan pengalaman yang telah dilakukan serta disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia.

4. Daftar kewenangan kerja yang diperoleh Apoteker akan diberikan surat penugasan kerja oleh Direktur dan diatur dalam prosedur kredensial

(13)

B. TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

KEWENANGAN KLINIS TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN 1. Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

1.1. Memeriksa ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di unit kerja.

1.2. Memeriksa persediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang mendekati waktu kadaluarsa.

1.3. Membuat usulan penanganan obat yang mendekati tanggal kadaluarsa 2. Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

2.1. Mengusulkan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di unit kerja.

2.2. Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan berdasarkan permintaan dari Apoteker.

3. Menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

3.1. Menerima sediaan farmasi/perbekalan kesehatan dan kesehatan dan memeriksa kesesuaian pesanan.

3.2. Memeriksa keadaan fisik sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.

3.3. Membuat bukti penerimaan.

4. Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan 4.1. Verifikasi Ruang dan Alat

4.2. Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai golongannya.

4.3. Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai bentuk sediaannya.

5. Melakukan administrasi dokumen sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan 5.1. Melakukan pengelompokan faktur pembelian dan resep sesuai prosedur.

5.2. Menyimpan faktur pembelian dan resep.

5.3. Mengelompokkan resep yang akan dimusnahkan.

6. Menghitung/kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan 6.1. Menghitung jumlah sediaan farmasi/perbekalan kesehatan.

6.2. Menghitung biaya.

6.3. Menginformasikan jumlah biaya.

7. Melaksanakan prosedur penerimaan dan penilaian resep di apotek 7.1. Menerima dan memeriksa resep.

8. Melaksanakan proses peracikan sediaan farmasi sesuai permintaan Dokter 8.1. Menyiapkan sediaan farmasi sesuai prosedur.

8.2. Meracik sediaan farmasi di bawah pengawasan Apoteker/Kepala Unit.

9. Menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi 9.1. Menulis etiket.

9.2. Menempelkan etiket dan label pada kemasan 9.3. Melakukan pengecekan etiket dan label

10. Memberikan pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan

(14)

10.1 Memantau kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sekitar lokasi apotek.

10.2 Menyiapkan obat yang diperlukan masyarakat sesuai protap.

10.3 Menyerahkan obat dan perbekalan kesehatan kepada masyarakat sesuai protap.

10.4 Mencatat obat yang diserahkan kepada masyarakat 11. Berkomunikasi dengan orang lain

11.1 Menerima dan klarifikasi perintah.

11.2 Menerima dan meneruskan pesan

11.3 Menunjukkan keterampilan pribadi yang benar 11.4 Memberikan informasi yang benar.

12. Mengusulkan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dalam pembuatan rencana pengadaan

12.1 Melakukan verifikasi kebutuhan

13. Berperan serta melakukan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai protap

13.1 Mencari data PBF/distributor sesuai kebutuhan.

14. Melaksanakan prosedur penyerahan obat kepada pasien sesuai protap 14.1 Menyerahkan obat kepada pasien

15. Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

15.1 Membantu Apoteker/Kepala Unit membuat dokumen perencanaan.

15.2 Mengarsipkan dokumen.

16. Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan 16.1 Mengumpulkan data vendor..

17. Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bersifat droping,hibah dan produksi

17.1 Mencatat kebutuhan yang sudah ditetapkan.

17.2 Membantu Apoteker dalam produksi obat.

17.3 Membantu persiapan pelaksanaan prosedur produksi sesuai protap.

17.4 Melakukan produksi di bawah pengawasan Apoteker.

17.5 Mengirim produk ke gudang dan membuat dokumentasi.

18. Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai protap

18.1 Mengevaluasi kualitas fisik barang (sesuai protap).

18.2 Mencatat dalam buku penerimaan.

19. Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai protap 19.1 Mengecek barang yang datang ke gudang (sesuai protap).

19.2 Melakukan penempatan barang sesuai protap.

19.3 Membuat dokumentasi sesuai protap.

20. Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dari gudang Rumah Sakit sesuai protap

21.1 Verifikasi barang yang harus segera didistribusikan.

21.2 Mencatat persediaan barang yang fast moving.

21.3 Mendistribusikan barang ke unit pemesan sesuai protap.

21. Melaksanakan prosedur kalkulasi biaya resep obat

21.1 Menghitung dosis/jumlah obat dalam resep yang akan diberikan.

21.2 Menghitung harga obat dalam resep yang diberikan.

21.3 Menyerahkan hasil kalkulasi pada kasir.

22. Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi di Rumah Sakit tipe C sesuai protap

22.1 Menyiapkan bahan obat/obat sesuai protap.

22.2 Menyiapkan pengemas sesuai protap.

22.3 Membantu pelaksanaan dispensing sesuai protap.

(15)

22.4 Melakukan pencatatan.

23. Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose/resep individu di bawah pengawasan Apoteker/Kepala Unit

23.1 Verifikasi kesesuaian resep dan obat yang diberikan sesuai protap.

23.2 Melakukan penyerahan obat sesuai protap.

23.3 Membuat dokumentasi.

24. Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk keperluan floor stock sesuai protap di bawah supervisi Apoteker/Kepala Unit 24.1 Verivikasi dokumen permintaan barang.

24.2 Menyiapkan sediaan farmasi/perbekalan kesehatan.

24.3 Pelaksanaan distribusi sesuai protap.

24.4 Membuat dokumentasi sesuai protap.

25. Berkomunikasi dengan orang lain

25.1 Menerima dan klarifikasi perintah.

25.2 Menerima dan meneruskan pesan.

25.3 Menunjukkan keterampilan pribadi yang benar.

25.4 Memberikan informasi yang benar.

26. Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan permintaan Dokter sesuai protap di bawah supervisi Apoteker/Kepala Unit

26.1 Menyiapkan obat.

26.2 Melakukan peracikan.

26.3 Melakukan pengemasan.

26.4 Memberikan etiket.

26.5 Memeriksakan kesesuaian obat dengan resep.

27. Melakukan pencatatan semua data yang berhubungan dengan proses dispensing di bawah supervisi Apoteker/Kepala Unit

27.1 Melakukan rekam farmasi.

27.2 Melakukan pencatatan semua data.

27.3 Penyimpanan dokumen.

28. Mengusulkan konsep perencanaan pembelian barang atas permintaan dari PPIC 28.1 Memilih bahan sesuai dengan spesifikasi dan deskripsi yang diminta.

(16)

C. RADIOGRAFER

KEWENANGAN KLINIS RADIOGRAFER Fungsi Pelaksana

1. Kompetensi Radiodiagnostik Konvensional

1.1. Melaksanakan Radiografi Alat Gerak Atas (Ext. Superior) 1.2. Melaksanakan Radiografi Alat Gerak Bawah (Ext. Inferior) 1.3 Melaksanakan Radiografi Perut / Abdomen

1.4 Melaksanakan Radiografi Dada /Thorax

1.5 Melaksanakan Radiografi Tulang Belakang / Columna Vertebralis 1.6 Melaksanakan Radiografi Kepala / Schedel

1.7 Melaksanakan Radiografi Tulang Wajah / Facial Bone 1.8 Melaksanakan Radiografi Tulang Panggul / Pelvis 1.9 Melaksanakan Radiografi Bone Survey

1.10 Melaksanakan Radiografi Gigi Geligi dan Panoramic

1.11 Melaksanakan Radiografi Saluran Pernapasan/ Tr. Respiratorius 1.12 Melaksanakan Radiografi Saluran Pencernaan / Tr. Digestifus 1.13 Melaksanakan Radiografi Saluran Perkencingan / Tr. Urinarius 1.14 Melaksanakan Radiografi Sistim Reproduksi / Tr. Genitalia 1.15 Melaksanakan Radiografi Sistim Persyarafan / Tr. Neurologis 1.16 Melaksanakan Radiografi Sistim Hormon / Tr. Billiaris

1.17 Melaksanakan Radiografi Sistim Pembuluh Darah Arteri / Arteriografi 1.18 Melaksanakan Radiografi Sistim Pembuluh Darah Vena / Venografi.

1.19 Upaya Proteksi Radiasi 1.20 Implementasi QA/QC 2. Kompetensi Imejing CT Scan

2.1. Melaksanakan pemeriksaan kepala / otak.

2.2. Melaksanakan pemeriksaan sinus paranasal.

2.3 Melaksanakan pemeriksaan nasopharynk.

(17)

2.4 Melaksanakan pemeriksaan orbita.

2.5 Melaksanakan pemeriksaan leher.

2.6 Melaksanakan pemeriksaan abdomen.

2.7 Melaksanakan pemeriksaan thorax.

2.8 Melaksanakan pemeriksaan tulang belakang.

2.9 Melaksanakan pemeriksaan pelvis.

2.10 Melaksanakan pemeriksaan alat gerak atas.

2.11 Melaksanakan pemeriksaan alat gerak bawah.

2.12 Upaya Proteksi Radiasi 2.13 Implementasi QA/QC 3. Kompetensi Imejing MRI

3.1. Melaksanakan pemeriksaan kepala.

3.2. Melaksanakan pemeriksaan otak.

3.3. Melaksanakan pemeriksaan leher.

3.4. Melaksanakan pemeriksaan mediastinum 3.5. Melaksanakan pemeriksaan thorax 3.6. Melaksanakan pemeriksaan abdomen 3.7. Melaksanakan pemeriksaan tulang belakang 3.8. Melaksanakan pemeriksaan muskuloskeletal.

3.9. Implementasi QA/Q 4. Kompetensi Imejing USG

4.1. Melaksanakan scanning liver 4.2. Melaksanakan scanning empedu 4.3. Melaksanakan scanning ginjal.

4.4. Melaksanakan scanning pankreas.

4.5. Melaksanakan scanning limpa.

4.6. Melaksanakan scanning aorta abdominalis 4.7. Melaksanakan scanning vena cava inferior 4.8. Melaksanakan scanning pelvis.

4.9. Melaksanakan scanning obstetric 4.10. Melaksanakan scanning payudara 4.11. Melaksanakan scanning thyroid 4.12. Melaksanakan scanning scorotom.

4.13. Melaksanakan scanning Neonatal.

4.14. Melaksanakan scanning Appendix.

4.15. Implementasi QA/QC 5. Kompetensi Bidang Radioterapi

5.1. Melaksanakan teknik radiasi eksterna.

5.2. Melaksanakan teknik radioterapi kuratif.

5.3. Melaksanakan teknik radioterapi valiatif.

5.4. Melaksanakan teknik radioterapi pra-bedah.

5.5. Melaksanakan teknik radioterapi pasca bedah.

5.6. Melaksanakan teknik radiasi interna.

5.7. Melaksanakan teknik afterloading.

5.8. Melaksanakan teknik intra caviter.

5.9. Melaksanakan teknik inflantasi.

5.10. Melaksanakan teknik radiasi sistemic.

5.11. Melaksanakan teknik radioterapi total body irradiation.

5.12. Melaksanakan teknik radioterapi hemi body.

5.13. Melaksanakan teknik radioterapi sterios static.

(18)

5.14. Melaksanakan teknik radioterapi total skin irradiation.

5.15. Melaksanakan teknik radioterapi intra operative.

5.16. Melaksanakan teknik radioterapi IMRT.

5.17. Upaya Proteksi Radiasi 5.18. Implementasi QA/QC

6. Kompetensi Bidang Kedokteran Nuklir 6.1. Melaksanakan scanning liver.

6.2. Melaksanakan scanning empedu.

6.3. Melaksanakan scanning ginjal.

6.4. Melaksanakan scanning pankreas.

6.5. Melaksanakan scanning limpa.

6.6. Melaksanakan scanning aorta abdominalis.

6.7. Melaksanakan scanning vena cava inferior.

6.8. Melaksanakan scanning pelvis.

6.9. Melaksanakan scanning obstetric.

6.10. Melaksanakan scanning whole body.

6.11 Upaya Proteksi Radiasi 6.12 Implementasi QA/QC Fungsi Manajerial / Pengelola

1. Melaksanakan pengelolaan Pelayanan Radiografi Konvensional 2. Melaksanakan pengelolaan Pelayanan CT Scan

3. Melaksanakan pengelolaan Pelayanan MRI 4. Melaksanakan pengelolaan Pelayanan USG 5. Melaksanakan pengelolaan Pelayanan Radioterapi

6. Melaksanakan pengelolaan Pelayanan Kedokteran Nuklir 7. Melaksanakan pengelolaan Upaya Proteksi Radiasi 8. Melaksanakan pengelolaan Implementasi QA/QC Fungsi Pendidik dan Pembimbing

1. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang Radiografi Konvensional 2. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang CT Scan

3. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang MRI 4. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang USG 5. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang Radioterapi

6. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang Kedokteran Nuklir 7. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang Upaya Proteksi Radiasi 8. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan di bidang Implementasi QA/QC Fungsi Peneliti dan Penyuluh

1. Melaksanakan penelitian bidang Radiografi Konvensional 2. Melaksanakan penelitian bidang CT Scan

3. Melaksanakan penelitian bidang MRI 4. Melaksanakan penelitian bidang USG 5. Melaksanakan penelitian bidang Radioterapi

6. Melaksanakan penelitian bidang Kedokteran Nuklir 7. Melaksanakan penelitian bidang Upaya Proteksi Radiasi 8. Melaksanakan penelitian bidang Implementasi QA/QC Fungsi Kewirausahaan

1. Mengaplikasikan kewirausahaan bidang Radiografi Konvensional 2. Mengaplikasikan kewirausahaan bidang CT Scan

3. Mengaplikasikan kewirausahaan bidang MRI 4. Mengaplikasikan kewirausahaan bidang USG 5. Mengaplikasikan kewirausahaan bidang Radioterapi

6. Mengaplikasikan kewirausahaan bidang Kedokteran Nuklir

(19)

D. AHLI TENAGA LABORATORIUM MEDIK

KEWENANGAN KLINIS AHLI TENAGA LABORATORIUM MEDIK 1. Mempersiapkan Pasien untuk Pengambilan Spesimen

1.1. Mengidentifikasi persyaratan pasien untuk jenis pemeriksaan yang diminta 1.2. Mencatat kondisi persiapan pasien

2. Mempersiapkan Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan Laboratorium 2.1. Melakukan identifikasi alat dan reagen yang diperlukan 2.2. Melaporkan kesiapan sampel kepada teknisi

3. Mempersiapkan Spesimen atau Sediaan untuk Pemeriksaan Laboratorium 3.1. Mengidentifikasi spesimen atau sediaan

3.2. Melakukan penanganan spesimen 3.3. Mempersiapkan spesimen

3.4. Mempersiapkan spesimen rujukan 3.5. Melakukan penyimpanan spesimen 4. Melakukan Penerimaan dan Pencatatan Pasien

4.1. Menerima dan mendokumentasikan data pasien 4.2. Menyesuaikan data pasien ke bagian lain 5. Melakukan Flebotomi Vena dan Kapiler

5.1. Melakukan persiapan pasien flebotomi vena dan kapiler 5.2. Mempersiapkan flebotomi vena dan kapiler

5.3. Melakukan flebotomi darah vena 5.4. Melakukan flebotomi darah kapiler

5.5. Melakukan flebotomi khusus (pasien geriatrik, pediatrik, penyakit tertentu (stroke, alzheimer, arthritis, terapi antikoagulan, parkinson)

5.6. Melakukan flebotomi dengan penyulit (pasien hemodialisa, luka bakar, odema, kerusakan vena, mastektomi, obesitas, IV therapy, heparin and saline locks) 5.7. Melakukan pengolahan spesimen

5.8. Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium 6. Melakukan Pengambilan dan/atau Pengumpulan Spesimen Selain Darah

(20)

6.1. Melakukan persiapan pasien untuk pengambilan spesimen selain darah

6.2. Melakukan persiapan yang diperlukan dalam pengambilan spesimen selain darah 6.3. Melakukan pengambilan spesimen selain darah

6.4. Melakukan penanganan spesimen selain darah 6.5. Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 7. Melakukan Pemeriksaan Urin

7.1. Melakukan persiapan pemeriksaan urin sacara manual dan otomatis 7.2. Melakukan pemeriksaan urin sacara manual dan otomatis

7.3. Membaca hasil pemeriksaan urin secara manual dan otomatis 7.4. Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7.5. Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

8. Melakukan Pemeriksaan Feses

8.1. Melakukan persiapan pemeriksaan feses 8.2. Melakukan pemeriksaan feses

8.3. Membaca hasil pemeriksaan feses

8.4. Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 8.5. Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

9. Melakukan Pemeriksaan Sperma

9.1. Melakukan persiapan pemeriksaan sperma 9.2. Melakukan pemeriksaan sperma

9.3. Membaca hasil pemeriksaan sperma

9.4. Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 9.5. Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

10. Melakukan Pemeriksaan Transudat dan Eksudat

10.1 Melakukan persiapan pemeriksaan transudat dan eksudat 10.2 Melakukan pemeriksaan transudat dan eksudat

10.3 Membaca dan verifikasi hasil pemeriksaan transudat dan eksuda 10.4 Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 10.5 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

11. Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik Dasar

11.1 Melakukan persiapan pemeriksaan kimia klinik dasar 11.2 Melakukan pemeriksaan transudat dan eksudat

11.3 Membaca dan verifikasi hasil pemeriksaan transudat dan eksuda 11.4 Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11.5 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

12. Melakukan Pemeriksaan Hematologi Dasar

12.1 Melakukan persiapan pemeriksaan hematologi dasar

12.2 Melaporkan dan memelihara hasil dan alat laboratorium hematologi dasar 12.3 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium hematologi

dasar

12.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium hematologi dasar

13. Melakukan Pemeriksaan Hemostasis

13.1 Melakukan persiapan pemeriksaan Hemostasis 13.2 Melakukan pemeriksaan hemostasis

13.3 Melaporkan dan memelihara hasil dan alat laboratorium

13.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium 14. Melakukan Pemeriksaan Imunologi Dasar

14.1 Melakukan persiapan pemeriksan imunologi dasar 14.2 Melakukan pemeriksaan imunologi dasar

14.3 Melaporkan hasil pemeriksaan imunologi dasar

14.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium

(21)

15. Melakukan Pemeriksaan Imunohematologi

15.1 Melakukan persiapan pemeriksan imunohematologi 15.2 Melakukan pemeriksaan imunohematologi

15.3 Melaporkan hasil pemeriksaan imunohematologi

15.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium 16. Melakukan Pemeriksaan Screening NAPZA dan Psikotropika

16.1 Menyiapkan pengambilan sampel sesuai aturan yang berlaku 16.2 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 16.3 Melakukan pemeriksaan dan memproses data

16.4 Melaporkan hasil pemeriksaan

16.5 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 16.6 Memelihara catatan laboratorium

17. Melakukan Pemeriksaan Logam Berat Dalam Darah

17.1 Menyiapkan pengambilan sampel sesuai aturan yang berlaku 17.2 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 17.3 Melakukan pemeriksaan dan memproses data

17.4 Melaporkan hasil pemeriksaan

17.5 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 17.6 Memelihara catatan laboratorium

18. Melakukan Analisis Keracunan pada Spesimen Darah dan Cairan Tubuh 18.1 Melakukan persiapan pengambilan sampel sesuai aturan yang berlaku 18.2 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan

18.3 Melakukan pemeriksaan screening test dan uji konfirmasi serta memproses data 18.4 Melaporkan hasil pemeriksaan

18.5 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 18.6 Memelihara catatan laboratorium

19. Membuat Media dan Reagensia untuk Biakan Mikrobiologi 19.1 Menyiapkan media dan reagensia

19.2 Melakukan sterilisasi media

19.3 Menuang, meletakkan, member label, dan menyimpan media 19.4 Melakukan kontrol mutu media dan reagensia

19.5 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 19.6 Memelihara catatan laboratorium

20. Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis Preparat Langsung

21.1 Melakukan persiapan pemeriksaan mikroskopis preparat langsung 21.2 Melakukan pemeriksaan mikroskopis preparat langsung 21.3 Melaporkan hasil pemeriksaan mikroskopis preparat langsung

21.4 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di laboratorium Mikrobiologi Klinik

21. Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis Basil Tahan Asam (BTA)

21.1 Melakukan persiapan pemeriksaan Mikroskopis Basil Tahan Asam (BTA) 21.2 Melakukan pemeriksaan Mikroskopis Basil Tahan Asam (BTA)

21.3 Melaporkan hasil pemeriksaan Mikroskopis Preparat Langsung

21.4 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di laboratorium Mikrobiologi Klinik

22. Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis Malaria 22.1 Menyiapkan dan membuat sediaan darah

(22)

22.2 Melakukan pewarnaan sediaan 22.3 Menyiapkan Mikroskop

22.4 Melakukan pemeriksaan sediaan

22.5 Mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 22.6 Melaporkan hasil pemeriksaan mikroskopis malaria

23. Melakukan Identifikasi dan Uji Kepekaan Mycobacterium tuberculosis

23.1 Melakukan persiapan pemeriksan Identifikasi dan Uji Kepekaan M.tuberculosis 23.2 Melakukan pemeriksaan Identifikasi dan Uji Kepekaan M.tuberculosis

23.3 Melaporkan hasil pemeriksaan identifikasi dan Uji Kepekaan M.tuberculosis 23.4 Melakukan prosedur keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di laboratorium

Mikrobiologi Klinik

24. Melakukan Identifikasi dan Uji Kepekaan Bakteri

24.1 Melakukan persiapan pemeriksan Identifikasi dan Uji Kepekaan Bakteri 24.2 Melakukan pemeriksaan Identifikasi dan Uji Kepekaan Bakteri

24.3 Melaporkan hasil pemeriksaan identifikasi dan Uji Kepekaan Bakteri 24.4 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di laboratorium

Mikrobiologi Klinik

25. Melakukan Identifikasi dan Uji Kepekaan Jamur, Kapang, dan Yeast

25.1 Menerima spesimen dan memproses spesimen sesuai formulir permintaan

25.2 Melakukan persiapan untuk pemeriksaan jamur secara aman dengan menerapkan teknik aseptik

25.3 Memproses spesimen untuk pemeriksaan mikroskopis langsung 25.4 Melakukan pembiakan jamur dengan menerapkan teknik aseptik

25.5 Melakukan posedur- prosedur yang dapat membantu dalam mengidentifikasi mikroorganisme

25.6 Melakukan uji kepekaan terhadap anti jamur

25.7 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 25.8 Memelihara catatan laboratorium

26. Melakukan Identifikasi dan Uji Kepekaan Mikroba secara Semi-automatik (Microbiology Analyzer)

26.1 Melakukan persiapan pasien/ spesimen, alat, media dan reagen

26.2 Melakukan identifikasi dan uji kepekaan mikroba secara Semi- automatik 26.3 Melaporkan hasil pemeriksaan

26.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 26.5 Memelihara catatan laboratorium

27. Melakukan Pemeriksaan Virus pada Telur Berembrio 27.1 Melakukan persiapan pemeriksan telur berembrio 27.2 Melakukan pemeriksaan telur berembrio

27.3 Melakukan pemeriksaan virus pada telur berembrio 27.4 Membaca hasil pemeriksaan virus pada telur berembrio 27.5 Mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 27.6 Melaporkan hasil pemeriksaan virus pada telur berembrio 27.7 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

28. Melakukan Pemeliharaan Strain Mikroba

28.1 Melakukan persiapan isolat, alat, media dan reagen 28.2 Melakukan pemeliharaan strain bakteri

28.3 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 28.4 Memelihara catatan laboratorium

29. Melakukan Penanganan Jaringan

29.1 Melakukan persiapan cairan fiksasi jaringan

(23)

29.2 Melakukan fiksasi jaringan 29.3 Mencatat data jaringan 30. Melakukan Proses Jaringan

30.1 Melakukan persiapan bahan dan peralatan untuk proses jaringan 30.2 Melakukan proses jaringan

30.3 Membuat blok parafin (embedding) 31. Melakukan Penanganan Sampel Sitopatologi

31.1 Menerima sampel sitopatologi

31.2 Melakukan persiapan proses sampel sitopatologi 31.3 Melakukan proses sampel sitopatologi

32. Melakukan Pembuatan Sediaan Histopatologi

32.1 Melakukan persiapan pembuatan sediaan histopatologi 32.2 Melakukan pemotongan kasar (trimming) blok parafin 32.3 Melakukan pemotongan tipis blok paraffin

32.4 Melakukan pengembangan pita potongan blok paraffin 32.5 Melakukan perekatan pita blok parafin

33. Melakukan Potong Beku Jaringan

33.1 Melakukan persiapan potong beku jaringan

33.2 Melakukan pembuatan blok (embedding) jaringan segar 33.3 Melakukan pemotongan kasar (trimming) blok jaringan segar 33.4 Melakukan pemotongan tipis blok jaringan segar

33.5 Melakukan perekatan pita blok jaringan segar 34. Melakukan Pembuatan Blok Sel

34.1 Melakukan persiapan pembuatan blok sel 34.2 Melakukan proses sampel

34.3 Melakukan proses blok sel

34.4 Melakukan pembuatan blok (embedding) parafin 35. Melakukan Pewarnaan Histopatologi

35.1 Melakukan persiapan pewarnaan histopatologi 35.2 Melakukan pewarnaan histopatologi

35.3 Melakukan proses akhir pewarnaan histopatologi 36. Melakukan Pewarnaan Papanicolau

36.1 Melakukan persiapan pewarnaan papanicolau 36.2 Melakukan pewarnaan papanicolau

36.3 Melakukan proses akhir pewarnaan papanicolau 37. Melakukan Pewarnaan Histokimia

37.1 Melakukan persiapan pewarnaan histokimia 37.2 Melakukan pewarnaan histokimia

37.3 Melakukan proses akhir pewarnaan histokimia 38. Melakukan Teknik Isolasi Asam Nukleat

38.1 Melakukan persiapan pengambilan sampel sesuai aturan yang berlaku 38.2 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan

38.3 Melakukan ekstraksi untuk mendapatkan isolat asam nukleat dan uji konfirmasi serta memproses data

38.4 Melaporkan hasil pemeriksaan

38.5 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja

(24)

38.6 Memelihara catatan laboratorium 39. Melakukan Teknik Amplifikasi Asam Nukleat

39.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 39.2 Melakukan Teknik amplifikasi sesuai prosedur

39.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 39.4 Memelihara catatan laboratorium

40. Melakukan Teknik Identifikasi Asam Nukleat

40.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 40.2 Melakukan Teknik Identifikasi asam nukleat

40.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 40.4 Memelihara catatan laboratorium

41. Memilih dan Menguji Kualitas Alat dan Reagensia

41.1 Mengidentifikasi jenis pemeriksaan yang diminta 41.2 Menguji reagensia yang diperlukan

41.3 Membuat keputusan terhadap reagensia

42. Melakukan Kalibrasi Internal Terhadap Alat Ukur Laboratorium 42.1 Mempersiapkan alat/obyek ukur yang akan dikalibrasi 42.2 Mempersiapkan standar ukur dan Kondisi lingkungan 42.3 Mengkalibrasi alat ukur

42.4 Mendokumentasikan hasil kalibrasi alat

43. Melakukan Pemeliharaan dan Penanganan Masalah pada Mikroskop 43.1 Mengidentifikasi kelayakan mikroskop

43.2 Mengoperasikan mikroskop

43.3 Melakukan pemeliharaan dan penangananan pada mikroskop 43.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja

43.5 Memelihara catatan laboratorium

44. Melakukan Pengendalian Mutu Internal Laboratorium 44.1 Melakukan persiapan Pengendalia Mutu Internal 44.2 Melakukan pengendalian pada tahap pra analitik 44.3 Pengendalian pada tahap analitik

44.4 Melakukan pengendalian pada tahap pasca analitik 44.5 Pelaporan hasil pengendalian pemantapan mutu internal 44.6 Memelihara catatan pengendalian mutu internal laboratorium 45. Membuat Dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

45.1 Persiapan membuat dokumen hasil laboratorium 45.2 Melakukan proses perhitungan/computation

45.3 Menyajikan data dalam bentuk tabel, chart dan grafik 45.4 Menjaga keaslian dan kerahasiaan data

46. Melakukan Verifikasi terhadap Proses Analisis Sampel 46.1 Verifikasi data pra analitik

46.2 Verifikasi data analitik 47. Penanganan Limbah Laboratorium

47.1 Melakukan pengumpulan limbah laboratorium

47.2 Melakukan transportasi (pengiriman) limbah laboratorium 47.3 Melakukan penyimpanan limbah laboratorium

47.4 Melakukan pembuangan limbah laboratorium

47.5 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 47.6 Memelihara pencatatan laboratorium

48. Melakukan Flebotomi Arteri dengan Penyulit

(25)

48.1 Melakukan persiapan pasien flebotomi arteri 48.2 Mempersiapkan flebotomi arteri

48.3 Melakukan flebotomi arteri

48.4 Melakukan flebotomi dengan penyulit

48.5 Melakukan Prosedur setelah pengambilan darah

48.6 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium 49. Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik Khusus

49.1 Melakukan persiapan pemeriksaan kimia klinik khusus 49.2 Melakukan pemeriksaan kimia klinik khusus

49.3 Membaca dan memverfikasi hasil pemeriksaan kimia klinik khusus 49.4 Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

49.5 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium 50. Melakukan Pemeriksaan Analisis Gas Darah

50.1 Melakukan persiapanAnalisis Gas Darah 50.2 Melakukan Analisis Gas Darah

50.3 Membaca dan memverfikasi hasil Analisis Gas Darah 50.4 Melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 50.5 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

51. Melakukan Pemeriksaan Hematologi Khusus

51.1 Melakukan persiapan pemeriksan Hematologi Khusus 51.2 Melakukan Pemeriksaan Hematologi Khusus

51.3 Melaporkan dan memelihara hasil dan alat laboratorium Hematologi Khusus 51.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium Hematologi

Khusus

52. Melakukan Pemeriksaan Sitologi Darah

52.1 Melakukan persiapan pemeriksan sitologi darah 52.2 Melakukan pemeriksaan sitologi darah

52.3 Melaporkan dan memelihara hasil dan alat laboratorium sitologi darah

52.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium sitologi darah 53. Melakukan Pemeriksaan Imunologi Khusus

53.1 Melakukan persiapan pemeriksan Imunologi Khusus 53.2 Melakukan pemeriksaan Imunologi Khusus

53.3 Melaporkan dan memelihara hasil dan alat laboratorium Imunologi Khusus 53.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di laboratorium Imunologi

Khusus

54. Melakukan Kultur Mikrobiologi Khusus

54.1 Melakukan persiapan pasien/ spesimen, alat, media dan reagen 54.2 Melakukan kultur, identifikasi dan uji kepekaan

54.3 Melaporkan hasil pemeriksaan

54.4 Melakukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja 54.5 Memelihara catatan laboratorium

55. Melakukan Kultur Virus pada Jaringan

55.1 Melakukan persiapan pembuatan biakan jaringan 55.2 Melakukan pembuatan biakan jaringan

55.3 Melakukan pemeriksaan virus pada biakan jaringan 55.4 Membaca hasil pemeriksaan virus pada biakan jaringan 55.5 Mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 55.6 Melaporkan hasil pemeriksaan virus pada biakan jaringan 55.7 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium

56. Melakukan Pemeriksaan Virus pada Hewan Coba

(26)

56.1 Melakukan persiapan pemeriksaan virus pada Hewan Coba 56.2 Melakukan pemilihan hewan coba

56.3 Melakukan pemeriksaan virus pada hewan coba 56.4 Membaca hasil pemeriksaan virus pada hewan coba 56.5 Mengikuti prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 56.6 Melaporkan hasil pemeriksaan virus pada hewan coba 56.7 Melakukan pemeliharaan catatan laboratorium.

57. Melakukan Pewarnaan Imunohistokimia (IHK)

57.1 Melakukan persiapan pewarnaan imunohistokimia 57.2 Melakukan pewarnaan imunohistokimia

57.3 Melakukan proses akhir pewarnaan imunohistokimia 58. Melakukan Pewarnaan In situ Hybridization (ISH)

58.1 Melakukan persiapan pewarnaan in situ hybridization 58.2 Melakukan pewarnaan in situ hybridization

58.3 Melakukan proses akhir pewarnaan in situ hybridization 59. Melakukan Pewarnaan Imunofluoresensi

59.1 Melakukan persiapan pewarnaan imunofluoresensi 59.2 Melakukan pewarnaan imunofluoresensi

59.3 Melakukan proses akhir pewarnaan imunofluoresensi 60. Melakukan Skrining Sediaan Sitopatologi

60.1 Melakukan persiapan skrining sediaan sitopatologi 60.2 Melakukan skrining sediaan sitopatologi

60.3 Melakukan proses akhir skrining sediaan sitopatologi 61. Melakukan Pemeriksaan Sitogenetika

61.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 61.2 Melakukan Identifikasi Protein Biomarker

61.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 61.4 Memelihara catatan laboratorium

62. Menggunakan Aplikasi Bioinformatika

62.1 Melakukan penelusuran database yang diperlukan untuk spesimen 62.2 Melakukan pengoperasian software untuk merancang primer 62.3 Melakukan pengoperasian software untuk merancang primer

62.4 Melakukan uji coba primer hasil rancangan menggunakan perangkat lunak 62.5 Melakukan dokumentasi hasil rancangan software

63. Melakukan Pemeriksaan Protein Biomarker

63.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 63.2 Melakukan Identifikasi Protein Biomarker

63.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 63.4 Memelihara catatan laboratorium

64. Melakukan Penilaian Hasil Uji Konfirmasi 64.1 Verifikasi data analitik

64.2 Verifikasi data uji konfirmasi 64.3 Validasi hasil uji konfirmasi

65. Melakukan Pengendalian Ketidaksesuaian dan Pemecahan Masalah Sesuai Bidang Keahliannya

65.1 Melakukan identifikasi masalah dan melakukan tindakan koreksi 65.2 Menentukan penyebab dan melakukan tindakan perbaikan 65.3 Menentukan akar penyebab dan tindakan preventif

(27)

65.4 Mengkomunikasikan masalah untuk memverifikasi keefektifan tindakan 66. Mengkoordinir Kegiatan Teknis Operasional Laboratorium di Lingkup Bidangnya

66.1 Membuat program dan jadwal kerja

66.2 Mengarahkan pekerjaan/ kegiatan dalam lingkungan kerja 66.3 Mengelola karyawan dalam area kerja

67. Melakukan Audit Mutu Internal Laboratorium 67.1 Mempersiapkan audit internal

67.2 Melaksanakan audit 67.3 Melaporkan temuan

68. Melakukan Verifikasi Pengendalian Mutu Internal Laboratorium 68.1 Verifikasi data persiapan PMI harian

68.2 Verifikasi metode pemeriksaan 68.3 Pengumpulan data PMI harian 68.4 Pelaporan hasil verifikasi 69. Melakukan Teknik Isolasi Plasmid

69.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 69.2 Melakukan Teknik Isolasi Plasmid

69.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 69.4 Memelihara catatan laboratorium

70. Melakukan Teknik Transformasi Asam Nukleat

70.1 Melakukan persiapan1 alat dan reagen yang diperlukan 70.2 Melakukan Teknik transformasi asam nukleat

70.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 70.4 Memelihara catatan laboratorium

71. Melakukan Teknik Kultur Sel

71.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 71.2 Melakukan Teknik Kultur Sel

71.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 71.4 Memelihara catatan laboratorium

72. Melakukan Teknik Immunomolekuler Staining Cell

72.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 72.2 Melakukan Teknik Imunomolekuler staining

72.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 72.4 Memelihara catatan laboratorium

73. Melakukan Teknik DNA Sequencing

73.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 73.2 Melakukan Teknik DNA sequencing

73.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 73.4 Memelihara catatan laboratorium

74. Melakukan Teknik Whole Genome Sequencing

74.1 Melakukan persiapan alat dan reagen yang diperlukan 74.2 Melakukan Teknik Whole Genome sequencing 74.3 Melakukan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 74.4 Memelihara catatan laboratorium

75. Melakukan Pemeriksaan Histologi Menggunakan Mikroskop Elektron 75.1 Melakukan persiapan pemeriksaan

75.2 Melakukan proses sampel 75.3 Melakukan pembuatan sediaan

(28)

75.4 Melakukan proses akhir pemeriksaan

76. Melakukan Validasi Secara Analitis terhadap Pemeriksaan Laboratorium

76.1 Mengumpulkan data hasil pengendalian mutu internal dan data pendukung lain 76.2 Melakukan verifikasi aspek administratif

76.3 Melakukan verifikasi aspek teknis

76.4 Melakukan verifikasi aspek pathofisiologis 76.5 Membuat keputusan validasi

77. Membuat Perencanaan dan Pengawasan Kegiatan Teknis Operasional Laboratorium

77.1 Menganalisis kontek dan posisioning organisasi unit 77.2 Menganalisis risiko dan peluang

77.3 Menyusun strategi dan rencana operasional

77.4 Menyusun rencana kegiatan pemeriksaan dan kebutuhan reagensia periode tahunan

77.5 Menyusun Anggaran

77.6 Menetapkan sasaran dan indikator pencapaian program kerja 77.7 Membuat dokumentasi perencanaan operasional

78. Mengorganisasikan Kegiatan Teknis Operasional Laboratorium

78.1 Melakukan pemetaan seluruh aktiftas proses pada organisasinya dalam menjalankan kegatan operasional pemeriksaan

78.2 Menyusun Standard Operating Procedure 78.3 Menetapkan intruksi kerja

78.4 Melakukan pengawasan implementasi di lapangan

78.5 Membuat keputusan teknis berkaitan dengan kegiatan operasional laboratorium 79. Melakukan Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Kegiatan Teknis Operasional Laboratorium

79.1 Mengukur indikator kinerja proses 79.2 Melakukan evaluasi hasil pengukuran 79.3 Melakukan tindaklanjut ketidaksesuaian

80. Mengelola Risiko pada Kegiatan Teknis Operasional Laboratorium

80.1 Mengidentifikasi sumber risiko potensial pada unit kerja pemeriksaan laboratorium

80.2 Menganalisa risiko untuk menilai peluang dan potensi dampak

80.3 Mengevaluasi risiko untuk menilai peringkat dan penanggung jawab pengelolaan 80.4 Merencanakan tindakan penanganan risiko

80.5 Melakukan tindakan penanganan dan pengawasan

81. Melakukan Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif pada Proses diBagiannya 81.1 Melakukan identifikasi masalah dan melakukan tindakan koreksi

81.2 Menentukan penyebab dan melakukan tindakan perbaikan 81.3 Menentukan akar penyebab dan tindakan preventif

81.4 Mengkomunikasikan masalah untuk memverifikasi keefektifan tindakan 82. Mengorganisasikan Sumber Daya Manusia di Unit Kerja

82.1 Menyusun struktur organisasi di unit kerja yang dipimpinnya

82.2 Menyusun pembagian tugas dan dan tanggung jawab dalam dokumen uraian tugas

82.3 Menyusun pendelegasian tugas dan kewenangan kepada pelaksana fungsi/jabatan

(29)

82.4 Memberikan motivasi pada staff 82.5 Melakukan bimbingan teknis pada staf 82.6 Melakukan fungsi interpersonal

82.7 Membuat keputusan dalam mengelola dan organisasi sumber daya manusia 83. Melakukan Pengawasan Kinerja Staf

83.1 Melakukan supervisi pada kegiatan operasional pemeriksaan laboratorium 83.2 Melakukan penilaian key performance indikator (KINERJA) staf

83.3 Melakukan assessment kompetensi staf 83.4 Melakukan penilaian prestasi kerja staf.

84. Melakukan Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Mutu Laboratorium

84.1 Membuat rencana program pengendalian mutu dari keseluruhan proses pemeriksaan di laboratorium.

84.2 Mengorganisasikan pelaksanaan program pengendalian mutu

84.3 Melakukan evaluasi pengendalian mutu internal – verifikasi kesesuaian proses 84.4 Melakukan evaluasi hasil pengendalian mutu - uji ketelitihan dan ketepatan 84.5 Melakukan evaluasi hasil pemantapan mutu eksternal

84.6 Melakukan tindaklanjut ketidaksesuaian

85. Mengorganisasikan Sistem Manajemen K3 Laboratorium

85.1 Mengidentifikasi dan menganalisis sumber potensial bahaya dan risiko untuk menilai peluang dan potensi dampak

85.2 Merencanakan tindakan penanganan risiko bahaya

85.3 Mengkoordinasikan pelaksanaan dan melakukan pengawasan 85.4 Melakukan upaya perbaikan dan mendaklanjuti ketidaksesuaian 86. Mengelola Program Penjaminan Mutu Laboratorium

86.1 Membuat rencana program penjaminan mutu 86.2 Mengorganisasikan pelaksanaan jaminan mutu 86.3 Melakukan pengawasan implementasinya 86.4 Melakukan evaluasi dan tindaklanjut 87. Mengelola Survei Kepuasan Pelanggan Laboratorium

87.1 Menentukan tujuan dan variabel survei 87.2 Menyusun prosedur survei pelanggan 87.3 Mengambil sampel survei sesuai prosedur 87.4 Melakukan analisa hasil survei

87.5 Membuat laporan dan mengkoordinasikan tindaklanjut 88. Mengelola Program Kalibrasi dan Uji Fungsi Alat Laboratorium

88.1 Membuat perencanaan program kalibrasi dan uji fungsi alat pemeriksaan dan alat pemantauan

88.2 Membuat prosedur kalibrasi alat ukur dan system pengukuran

88.3 Mengevaluasi hasil kalibrasi dan mengkoordinasikan tindaklanjut terhadap ketidaksesuaian

88.4 Membuat laporan dan mengkoordinasikan tindaklanjut 89. Melakukan Evaluasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium

89.1 Mempersiapkan alat dan bahan 89.2 Melakukan uji presisi dan akurasi

89.3 Melakukan Uji ketangguhan metode, selektifitas, spesifisitas dan stabilitas metode 89.4 Melakukan verifikasi

(30)

89.5 Membuat keputusan validasi 90. Mengelola Audit Mutu Internal

90.1 Melakukan persiapan dan penyusunan rencana audit 90.2 Mengelola pelaksanaan audit

90.3 Analisa data hasil audit mutu internal 90.4 Pelaporan dan diseminasi hasil audit

91. Mengelola Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif Pada Sistem Mutu 91.1 Melakukan identifikasi masalah dan melakukan tindakan koreksi

91.2 Menentukan penyebab dan melakukan tindakan perbaikan 91.3 Menentukan akar penyebab dan tindakan preventif

91.4 Mengkomunikasikan masalah untuk memverifikasi keefektifan tindakan 92. Melakukan Pengendalian Dokumen dan Rekaman Mutu

92.1 Persiapan Pengendalian Mutu Internal 92.2 Pengendalian pada tahap pra analitik 92.3 Pengendalian pada tahap analitik 92.4 Pengendalian pada tahap pasca analitik

92.5 Pelaporan hasil pengendalian pemantapan mutu internal 92.6 Memelihara Rekaman mutu laboratorium

93. Melakukan Pengukuran dan Evaluasi Sasaran Mutu 93.1 Mengumpulkan data sasaran mutu

93.2 Pengukuran sasaran mutu

93.3 Melakukan evaluasi sasaran mutu 94. Membuat Laporan Sistem Manajemen Mutu

94.1 Mendokumentasikan

94.2 Mempresentasikan/menyiapkan 94.3 Menetapkan strategi

95. Membuat Rencana Pengembangan Pelayanan Laboratorium 95.1 Menganalisa situasi internal dan eksternal

95.2 Menyusun rencana strategis

95.3 Melakukan monitoring dan evaluasi 96. Mengelola Sistem Pelayanan Laboratorium

96.1 Mengelola sistem layanan pelanggan 96.2 Mengelola sistem operasional pemeriksaan 96.3 Mengelola sistem data informasi laboratorium 97. Merencanakan dan Memantau Sistem Manajemen Laboratorium

97.1 Mempersiapkan dokumen

97.2 Merencanakan Sistem Manajemen Laboratorium

97.3 Mengkoordinasikan pelaksanaan dan memantau atau melaksanakan pengawasan 97.4 Melakukan upaya perbaikan dan mendaklanjuti ketidaksesuaian

98. Mengevaluasi Dan Menindaklanjuti Sistem Manajemen Laboratorium

98.1 Melakukan pengumpulan data terkait dengan sistem manajemen laboratorium 98.2 Melakukan analisis untuk mengevaluasi sistem manajemen laboratorium 98.3 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dari hasil evaluasi sistem manajemen

laboratorium

98.4 Melaksanakan kegiatan tindak lanjut hasil evaluasi sistem manajemen laboratorium

98.5 Mendokumentasikan kegiatan evaluasi dan tindak lanjut sistem manajemen

(31)

laboratorium

99. Melakukan Interpretasi Secara Analitik terhadap Hasil Tes Khusus

99.1 Mengumpulkan data hasil pengendalian mutu internal dan data pendukung lain 99.2 Melakukan verifikasi aspek teknis

99.3 Melakukan verifikasi aspek pathofisiologis

99.4 Membuat Interpretasi secara analitik terhadap hasil

100. Memberikan Saran dan Strategi dalam Pengelolaan Pelayanan Laboratorium

100.1 Melakukan pengumpulan data terkait dengan sistem manajemen laboratorium 100.2 Melakukan analisis untuk mengevaluasi sistem manajemen laboratorium 100.3 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dari hasil evaluasi sistem manajemen

laboratorium

100.4 Mendokumentasikan kegiatan evaluasi dan tindak lanjut sistem manajemen laboratorium

101. Memberikan Saran dalam Pengembangan Teknologi dan Pelayanan Laboratorium 101.1 Melakukan pengumpulan data terkait dengan teknologi dan pelayanan

laboratorium yang dijalankan

101.2 Melakukan analisis untuk mengevaluasi teknologi dan pelayanan laboratorium yang dijalankan

101.3 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dari hasil evaluasi teknologi dan pelayanan laboratorium yang dijalankan

101.4 Mendokumentasikan kegiatan evaluasi dan tindak lanjut terkait dengan pengembangan teknologi dan pelayanan laboratorium yang dijalanan.

102. Memberikan Konsultasi Teknis Analisis Pemeriksaan Laboratorium

102.1 Melakukan pengumpulan data terkait dengan hasil pemeriksaan laboratorium 102.2 Melakukan analisis teknis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium

102.3 Melakukan konsultasi teknis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium 102.4 Mendokumentasikan kegiatan konsultasi teknis terhadap hasil pemeriksaan 103. Memberikan Saran dan Bimbingan dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu

103.1 Melakukan pengumpulan data terkait dengan sistem manajemen mutu 103.2 Merencanakan kegiatan terkait dengan sistem manajemen mutu

103.3 Melakukan analisis untuk mengevaluasi sistem manajemen mutu yang diterapkan 103.4 Membuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan sistem manajemen mutu

103.5 Mendokumentaskan kegiatan perencanaan, penerapan, dan evaluasi sistem manajemen mutu

104. Melakukan Kajian Ilmiah Terhadap Kasus dan Temuan Terkait Teknis Pemeriksaan Laboratorium

104.1 Melakukan pengumpulan data kasus dan temuan terkait teknis pemeriksaan laboratorium

104.2 Melakukan analisis kajian ilmiah teknis terkait kasus dan temuan pemeriksaan laboratorium

104.3 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dari hasil analisis kajian ilmiah teknis terkait kasus dan temuan pemeriksaan laboratorium

104.4 Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dari hasil analisis kajian ilmiah teknis terkait kasus dan temuan pemeriksaan laboratorium

104.5 Mendokumentasikan kegiatan kajian ilmiah teknis terkait kasus dan temuan pemeriksaan laboratorium

105. Melakukan Inovasi Terhadap Pengembangan Tes Biomarker Penyakit Berbasis Laboratorium

(32)

105.1 Melakukan pengumpulan data terkait biomarker penyakit berbasis laboratorium

105.2 Melakukan analisis kajian terkait pengembangan biomarker penyakit berbasis laboratorium

105.3 Merencanakan kegiatan penelitian atau inovasi terkait pengembangan biomarker penyakit berbasis laboratorium

105.4 Melaksanakan kegiatan penelitian terkait inovasi terhadap pengembangan biomarker penyakit berbasis laboratorium

105.5 Mendokumentasikan hasil kegiatan terkait inovasi terhadap pengembangan biomarker penyakit berbasis laboratorium

105.6 Mempublikasikan dan mendaftarkan hak atas kekayaan intelektual terkait inovasi terhadap pengembangan biomarker penyakit berbasis laboratorium

106. Mempersiapkan Spesimen Untuk Pemeriksaan Laboratorium Histopatologi dan Sitopatologi 106.1 Melakukan identifikasi spesimen

106.2 Melakukan penomoran pada spesimen 106.3 Melakukan pengelompokan spesimen

107. Membuat Dokumen Laporan Hasil Pekerjaan Teknis Laboratorium Patologi Anatomik 107.1 Melakukan identifikasi jenis pekerjaan

107.2 Melakukan input data hasil pemeriksaan 107.3 Melakukan cetak data laporan

108. Melakukan Proses Registrasi Pasien 108.1 Melakukan identifikasi pasien 108.2 Melakukan registrasi data pasien

E. FISIOTERAPIS

KEWENANGAN KLINIS FISIOTERAPIS 1. Analisa Ilmu sebagai dasar praktik

1.1. Analisa pola perkembangan manusia baik yang normal atau pun abnormal 1.2. Menganalisa struktur tubuh manusia baik yang normal ataupun abnormal

sepanjang daur kehidupan.

Referensi

Dokumen terkait