PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PEMMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Jl. Krakatau No.2, Tambor, Nyamok, Kec. Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah 51161
PAPARAN LAPORAN PENDAHULUAN
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KECAMATAN KANDANGSERANG
TAHUN 2023
URGENSI
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
PERDESAAN
SOSIAL EKONOMI
Mayoritas Petani
Masy. Guyub
Gemar Gotong Royong
Kaya SDA
Basis Pertanian
Peternakan
Perikanan
Perdaganga n
MASALAH
Memiliki Penghasilan Rendah
Aksesibilitas Kurang Baik
Pelayanan pemerintahan jauh
Jauh dari pusat kota
Fasilitas Minim
UU 6/ 2014
PERBUB 61/2019
Desa dapat mengatur dan mengurus kepentingan setempat.
Pembangunan desa dilakukan dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
RPKP bertujuan untuk menciptakan kesamaan pemahaman bagi aarat pemerintah daerah, Pemerintah desa dalam menyelenggarakan pembangunan antar desa yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif yang ditetapkan oleh Bupati.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
KAJIAN Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Kecamatan Kandangserang SK BUPATI 400.1.6.3/234/ 2023
Ds Sukoharjo (Desa Utama)
Ds Klesem (Desa Penyangga)
Ds. Gembong (Desa Penyangga)
Ds. Bodas (Desa Penyangga)
Ds. Trajumas (Desa Penyangga)
Ds. Karangkondang (Desa Penyangga)
Ds. Garungwiyoro (Desa Penyangga)
POTENSI
PERTANIAN
KERAJINAN RUMPUT AWISsapu songket Padi
Jagung Ubi/ Ketela
Ayam Kampung Domba
Kambing
PETERNAKAN PENDUKUNG
UTAMA
Kapulaga Kopi
Gula Jawa Nilam
URGENSI
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
Masih cukup tingginya disparitas antar wilayah desa – kota (Ekonomi, Infrastruktur, SDM)
Kemiskinan di wilayah perdesaan yang masih cukup tinggi
Cukup banyak potensi Sumberdaya alam di perdesaan namun belum optimal pemanfaatannya (row material)
Keterbatasan sumberdaya manusia terampil di perdesaan
Keterbatasan anggaran daerah dalam mengembangakan potensi yang ada di perdesaan.
Adanya Peraturan Pemendes No 5 Tahun 2016 tentang Tembangunan Kawsan Perdesaan Pembangunan antar desa dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masayrakat desa yang ditetapkan oleh bupati/walikota
Perbub 61/2019 Peraturan pelaksanaan Pembangunan Kawasan perdesaan
SK BUPATI 400.1.6.3/234/ 2023 7 desa (Sukorejo, Klesem,
Gembong, Bodas, Trajumas,Karanggondang, Garungwiyoro) di Kecamatan Kandangserang
Diperlukan tindak lanjut berupa Perencanaan Pembangunan
Kawasan Perdesaaan yang nantinya akan dijadikan dasar penyusunan
perbup.
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
1. Melakukan analisis Fisik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kawasan Pedesaan Kabupaten Pekalongan.
2. Identifikasi Isu Strategis Kawasan Perdesaan Di Kabupaten Pekalongan
3. Menyusun Perumusan Rancangan RPKP
4. Menyusun Rencana Pendanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan
Mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan/atau pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.
Meyusun dokumen sebagai upaya percepatan pembangunan perdesaan di Kabupaten Pekalongan dengan memprioritaskan pada pengembangan potensi dan pemecehan masalah kawasan perdesaan.
MAKSUD
TUJUAN
SASARAN
DASAR HUKUM
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
2. Peraturan Menteri Desa, pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan
3. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 2 Tahun 2011 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 - 2031
4. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2021-2026
5. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 61 Tahun 2019 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan
6. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 400.1.6.3/250 Tahun 2023 Tentang Pembentukan Tim Teknis Pembangunan Kawasan Perdesaan Fasilitasi Kegiatan Kawasan Hasil Pertanian Dan Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan
7. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 400.1.6.3/234 Tahun 2023 Tentang
Penetapan Lokasi Pembangunan Kawasan perdesaan Fasilitasi Kegiatan
Kawasan Hasil Pertanian Dan Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan.
TINJAUAN KEBIJAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
PEMBANGUN AN
KAWASAN PERDESAAN
DEFINISI
KAWASAN PERDESA AN
PKP
Kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengolahan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi
Pembangunan antar desa yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa.
UU 6/2014
Ps 1 Ps 1
Perda 7/2018 Perbub 61/2019
PENYELENGGAR AAN PKP
PENGUSULAN PKP
PENETAPAN DAN
PERENCANAA N
PELAKSANAA N
PEMBANGUN AN
PELAPORAN EVALUASI
Ps 10-11 Ps 6-9 Ps 5
Permendesa PDTT 5/2016
a. Diprakarsai oleh Bupati b. Memperhatikan aspirasi
masyarakat
c. Memiliki gagasan (potensi unggulan) d. Persetujuan kepala desa dan tokoh
masyarakat
Perda 7/2018 Perbub 61/2019
a. isu strategis kawasan perdesaan;
b. tujuan dan sasaran pembangunan kawasan perdesaan;
c. strategi dan arah kebijakan kawasan perdesaan;
d. program dan kegiatan
pembangunan kawasan
perdesaan;
e. indikator capaian kegiatan; dan f. kebutuhan pendanaan.
Kawasan Perdesaan ditetapkan terdiri dari beberapa desa yang beebatasan dalam sebuah wilayah perencanaan terpadu yang memiliki kesamaan dan keterkaitan masalah dan potensi pengembangan
Muatan RPKP Muatan Kawasan
Perdesaan
Ps 9 ayat (1) Ps 7 ayat (4)
a.Perwujudan program dan kegiatan pembangunan
b.Penguatan kapasitas masyarakat dan hubungan kemitraan yang dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat
Perda 7/2018
a. APBN b. APBD PROV c. APBD KAB d. APB DESA e. LAINNYA
Dilaksanakan oleh Satker, Pemda dan atau TKPKP
Dilaksanakan oleh Pemerintah Desa
Jangka Waktu 5th
Ditetapkan Dlm Perbub
a.Laporan kinerja dilakukan setiap 3 bulan
b.dievaluasi setiap 1 tahun sejak dimulainya pelaksanaan pembangunan
a. Sebagai acuan perencanaan periode selanjutnya
b. BAPPEDA menyerahkan kepada Bupati
c. Bupati melaporkan
kepadaTKPKP ProvinsiPs 13-14
Permendesa PDTT 5/2016 Perda 7/2018Ps 12
TINJAUAN KEBIJAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
PEMBANGUN AN
KAWASAN PERDESAAN
KELEMBAGAAN
TKPKP
a. Perangkat daerah Kabupaten
b. Camat c. Kepala desa d. Kepala badan
kerjasama antar desa
e. Tokoh masyarakat
Keputusan BupatiTKPKP PUSAT
TKPKP PROVIN SI
TKPKP KABUPATE N
Kementerian/
Lembaga
Keputusan menteriMelakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan pada tingkat nasional
Kepala satuan kerja perangkat daerah
Keputusan GubernurMelakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan pada tingkat provinsi
a.mengkoordinasikan penetapan kawasan perdesaan;
b.mengkoordinasikan penyusunan RPKP;
c.menunjuk pelaksana pembangunan kawasan perdesaan
d.melaksanakan arahan kebijakan sebagai hasil evaluasi laporan kinerja pembangunan kawasan perdesaan.
Ps 16
Ps 17
Permendesa PDTT 5/2016
SUSUN AN
TUGA S
Ps 18
SK Bupati Pekalongan Nomor
400.1.6.3/250 Tahun 2023 Sudah Tersusun Dalam:
Tentang Pembentukan Tim Teknis Pembangunan Kawasan Perdesaan Fasilitasi Kegiatan Kawasan Hasil Pertanian Dan Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan
TINJAUAN KEBIJAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PEKALONGAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN URAIAN
TERKAIT
Misi 3:
Menumbuhkem bangkan
ekonomi kerakyatan, investasi, peluang pasar dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan berlandaskan potensi lokal.
meningkatkan daya saing ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan
1. Meningkatnya kontribusi dari sektor-sektor potensial pendukung perekonomian daerah
Menguatkan sistem ekonomi melalui peningkatan kompetensi pelaku-pelaku usaha, penguatan jejaring permodalan, produksi, dan juga pemasaran, serta pemberdayaan ekonomi di sektor pertanian, perdagangan, koperasi dan UKM, pariwisata, perikanan, dan sektor sektor lainnya.
Penguatan ekonomi lokal berbasis masyarakat
Pertanian
Pangan
Kelautan dan Perikanan
Perdaganga n
Perindustria n
2. Meningkatnya daya tarik
investasi
Meningkatkan daya tarik berinvestasi melalui penyebarluasan potensi investasi, dan pemberian kemudahan berinvestasi
Pengembanga n potensi investasi
Penanaman modal
Pariwisata 4. Menguatnya
peran desa dalam mengembangkan potensi
masyarakat
Menguatkan keberdayaan desa dalam mengembangkan potensi perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan lembaga ekonomi desa dan juga penguatan lembaga pemerintahan desa
Optimalisasi dana desa untuk
pengembanga n potensi ekonomi masyarakat
Pemberday aan
masyarakat dan desa
Misi 5 : Meningkatan kualitas infrastruktur publik yang merata, pengurangan resiko bencana berlandaskan daya dukung dan kelestarian lingkungan.
Meningkatkan kualitas dan pemerataan infrastruktur, pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan dan responsif terhadap bencana.
1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur, pemanfaatan ruang, dan keterhubungan antar wilayah.
Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah dan keterhubungan antar wilayah melalui optimalisasi pendayagunaan SDA untuk memenuhi kebutuhan air dan pengendalian daya rusak air serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan regulasi dalam pengelolaan SDA, peningkatan jalan dan jembatan untuk mencapai kondisi mantap sebagai sarana aksesibilitas masyarakat serta pengelolaan sistem drainase, pemenuhan akses layanan air minum yang layak bagi masyarakat, pemenuhan terhadap akses air limbah domestik, peningkatan tertib penyelenggaraan jasa konstruksi, Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan serta bangunan gedung, penyusunan rencan rinci tata ruang, sinkronisasi dan koordinasi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, peningkatan kualitas Rumah Layak Huni (RTLH) milik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan fasilitasi prasarana sarana dan utilitas, serta peningkatan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam keterhubungan antar wilayah
Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah, konektivitas antar wilayah, dan ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang
Wilayah
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukima n
Perhubunga n
Sumber: RPJMD Kabupaten Pekalongan 2021-2026
TINJAUAN KEBIJAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN PEKALONGAN
KODE
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
INDIKATTOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN ANGGARAN
PERANGKAT DAERAH PENANGGUNGJAWAB
2022 2023 2024 2025 2026
Rp Rp Rp Rp Rp
1 2 3 8 10 12 14 16 19
1.03 PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
Program penyelenggaraan Jalan Presentase panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik 52.521.760.
000 53.318.000.0
00 56.200.000.0
00 57.427.300.
000 59.604.900.0
00 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2.0
7 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA
Program Penataan Desa Persentase Desa yang difasilitasi untuk meningkatkan kualitas
penataan sarana dan prasarana desa815.000.000 811.900.000 872.100.000 891.200.000 925.000.000 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Program Peningkatan Kerjasama
Desa Presentase kerjasama pembangunan
kawasan perdesaan yang terfasilitasi 30.000.000 29.900.000 32.200.000 32.900.000 34.100.000 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Program Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan, Lembaga Adat dan Masyarakat Hukum Adat
Presentase lembaga kemasyarakatan
yang dibina 400.000.000
398.500.000 428.100.000
437.400.00
0
454.000.000 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
2.1
1 KOPERASI, USAHA KECIL DAN
MENENGAH
Program Pemberdayaan Usaha Menengah, usaha Kecil dan Usaha Mikro (UMKM)
Presentase Usaha Mikro yang mendapatkan fasilitasi
pemberdayaan 228.000.000 227.200.000 244.000.000 249.300.000 258.800.000
Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah dan Tenaga Kerja Program Pengembangan UMKM Presentase usaha mikro yang
mendapatkan fasilitasi
pengembngan usaha 42.000.000 41.900.000 45.000.000 46.000.000 47.700.000 Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah dan Tenaga Kerja
JUMLAH 54.036.760.
000 54.827.400.0
00 57.821.400.0
00 59.084.100.
000 61.324.500.0 00
3.03 PERTANIAN
Program Penyediaan dan
Pengembangan Sarana Pertanian Pertumbuhan produktivitas pertanian
unggulan 582.000.000 579.800.000 622.800.000 636.400.000 660.500.000 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Populasi ternak unggulan (sapi dan
Kambing
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian
Presentase pertumbuhan prasarana
pertanian 4.684.000.0
00 4.566.300.00
0 4.905.100.00
0 5.012.200.0
00 5.202.200.00
0 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
JUMLAH 59.302.760.
000 59.973.500.0
00 63.349.300.0
00 64.732.700.
000 67.187.200.0 00 INFRASTRUKTUR
JALAN
279.071.960.000
PEMBANGUNAN DESA
6.592.300.
000
UMKM
1.429.900.
000 27.451.300 .000
PERTANIAN
POTENSI KEUANGAN KABUPATEN
TERKAIT PEMBANGUNAN DESA
DENGAN PERTANIAN
TANPA PERTANIAN
314.545.460.000 287.094.160.000
1.103.668.
280
Jml.
Kecamatan Jml.
Kelurahan Jml. Desa
19 13 27 2
Kebutuhan pembangunan di perdesaan banyak terutama infrastruktur
Dengan mengandalkan APBD waktu pembangunan membutuhkan waktu lebih lama
Pendanaan perlu didukung dengan sumber lain
Melibatkan pendanaan swasta atau sumber lainnya
1.007.347.
929
P
N
P
ADMINISTRASI KAW. PERDESAAN
KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN
NO KELURAHAN/DE SA
LUAS
(KM
2) DUSUN RW RT
1 Sukoharjo 4,59 5 3 10
2 Klesem 3,71 2 2 7
3 Gembong 5,51 7 7 12
4 Bodas 6,97 4 3 12
5 Trajumas 5,10 7 5 11
6 Karanggondang 2,52 3 4 8
7 Garungwiyoro 9,70 7 5 10
Total 38,10 35 29 70
INDEKS DESA MEMBANGUN
KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN
Sukoharjo
Klesem
Gembong
Bodas
Trajumas
Karanggondang
Garungwiyoro 0.56
0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7
2021 2022 2023
IDM Dari ketujuh desa, semuanya masih dalam kategori berkembang
Mayoritas Mengalami penurunan Indeks
IKE (indeks ketahanan ekonomi) yang memiliki indeks terendah dari ketiga kelompok
KOMPOSIT Indeks Desa Membangun (IDM)
indeks ketahanan social (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE) dan indeks ketahanan lingkungan (IKL) N
O
DESA 2021 2022 2023
IKS
1 Sukoharjo 0,7371 0,7314 0,7029
2 Klesem 0,6343 0,6571 0,6457
3 Gembong 0,7143 0,6971 0,6629
4 Bodas 0,6971 0,6800 0,6571
5 Trajumas 0,7029 0,7200 0,7314 6 Karanggondan
g 0,7029 0,7143 0,7029
7 Garungwiyoro 0,8114 0,8057 0,7714 IKE
1 Sukoharjo 0,5833 0,5833 0,5833
2 Klesem 0.4000 0,3667 0.3667
3 Gembong 0,6833 0,6833 0,6833
4 Bodas 0,7167 0,7000 0,7000
5 Trajumas 0,5333 0,5000 0,5333 6 Karanggondan
g 0.4500 0,5167 0,5167
7 Garungwiyoro 0,6000 0,6000 0,6000 IKL
1 Sukoharjo 0,6000 0,6000 0,6000
2 Klesem 0,8000 0,8000 0,8000
3 Gembong 0,6667 0,6000 0,5333
4 Bodas 0,6000 0,6000 0,6000
5 Trajumas 0,6000 0,6000 0,6000 6 Karanggondan
g 0,6667 0,6667 0,6667
7 Garungwiyoro 0,6000 0,6000 0,6000
POTENSI DAN PERMASALAHAN
KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN
Sumber: Form Deskripsi Kawasan Perdesaan Penilaian, 2023
POTENSI
Desa Sukohar
jo
Klesem Gembo ng
Trajum as
Bodas Karanggonda ng
Garungwiy oro A. KOMODITAS
UNGGULAN
1. Rumput awis/
Songket
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2. Gula Jawa/ Aren Ada Ada
3. Kapulaga Ada Ada Ada
B. KOMODITAS POTENSIAL
1. Nilam (Dilem) Ada
2. Kopi Ada
C. POTENSI LAHAN
1. Luas lahan
504,46 504,46 877,17
7 431,1 2.423,57
2. Sawah 76,69 176,57 176,57 113,05 67,7 151,78
3. Perkebunan 8 201,79 201,79 319,85 191,2 90,5747
4. Hutan 140 126,16 126,16 269,1
D. PRODUKTIVITAS HASIL PANEN PER TAHUN
1. Prukades 1
(Ton/th) 50 67 15 175,11
7 122
2. Prukades 2
(Ton/th) 10 14
(Kopi) 90 (gabah) 3
Potensi Utama
Sapu Songket bahan dasar Rumput Awis
Potensi pertanian sangat luas untuk mendukung potensi desa
Komoditas Pendukung
Gula Jawa
Kapulaga
Nilam
Kopi
Nb: Produk Unggulan desa
POTENSI DAN PERMASALAHAN
KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN
Sumber: Form Deskripsi Kawasan Perdesaan Penilaian, 2023
PERMASALAHAN Desa
Sukoharjo Klesem Gembong Trajumas Bodas Karanggondang Garungwiyoro
A. MASALAH PERTANIAN
1. Kurangnya bibit unggul √ √
2. Sulit pupuk √ √ √ √ √
3. Hama √ √ √
4. Irigasi kurang mendukung lahan/ Tidak adanya irigasi
√ √ √ √ √
5. Harga tidak stabil √
6. Kurang Penyuluhan √ √ √
7. Rawan bencana longsor √
B. MASALAH PETERNAKAN
1. Penyakit ternak dan ternak mati √ √
2. Kurang penyuluhan √ √
3. Sistem masih tradisional √
4. Kurang manajemen bisnis √ √
C. MASALAH EKONOMI
1. Pasar desa kurang layak √
2. Kurang lapangan kerja √ √ √
3. Harga transport besar √ √
4. Pemasaran sulit (Sales/ Tengkulak) √
5. Angka kemiskinan tinggi √
D. MASALAHINFRASTRUKTIR
1. Jalan belum aspal/ Kondisi rusak √ √ √ √ √ √
2. Tidak ada drainase √
3. Kurang infrastruktur pertanian √
E. MASALAH PENDIDIKAN
1. Kurangnya fasilitas sekolah √
2. Kesadaran sekolah rendah √ √ √ √ √
3. Kurang tenaga pengajar √
4. Jarak fasilitas jauh √ √
F. MASALAH KESEHATAN
1. Minim fasilitas kesehatan dan rawat inap √ √ √ √
2. Kurang tenaga medis √ √ √
3. Kurang kesadaran masyarakat √
4. Obat terbatas √
G. RISIKO BENCANA
1. Jenis Bencana Longsor Longsor Longsor Longsor Longsor Longsor
2. Tingkat Kerawanan Sedang Tinggi Tinggi
POTENSI KAWASAN
PENGEOLAHAN RUMPUT AWIS
PRODUKSI
RUMPUT AWIS
Sapu
Rayung Dekor/
Hiasan Tanaman
Hias
PEMASARAN
INDUSTRI
EKSPOR
Tumbuh di ketinggian
Dekat dengan tanaman lain
Tumbuh di Tebing Jurang, bukit, hutan, hingga pandang rumput
Budidaya stek akar
90 Hari masa panen
Memanen bunga
± 3 Hari
Warna menguning
Bunga awis dipisahkan dengan biji malai
Dibagi perkilo
Dijual ke Paninggaran, pemalang, Magelang, Banjarnegara
Harga 18.000/Kg
PENGOLAHAN
PT RAYUNG PELANGI NUSANTARA
Korea selatan
Pakistan
India
±20.000/
Buah
±14.000/
Batang
±50.000/ Pot PRODUKSI
PANINGGARA N
Gagang Sapu
Tali sapu
Lem
Tali
Pot/ Vas hias
Tali/ Lem
Tanaman lain
Produksi 1 UMKM 71 buah/ hari
Klaten, Solo, Kudus, Bali, Purbalingg a,
Surabaya
PASAR
KONSUMEN
Rumah Tangga
PRODUK Sapu Rayung
50.000 – 100.000 /Sapu
PASAR INDUSTRI
KONSUMEN
Rumah Tangga
Toko Dekorasi
Florist
Perusahaan Furniture
Pengeringan
Masa Tanam – Panen
Pembersihan
Pengikatan
SAAT INI VARIASI PRODUK DARI RUMPUT AWIS MASIH
TERBATAS.
KLASTER
• Menurut Porter (1998), Klaster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan institusi yang saling berhubungan pada sektor tertentu dan saling melengkapi.
• Menurut Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jawa Tengah, klaster adalah sekumpulan usaha atas produk barang/jasa tertentu dalam suatu wilayah, yang membentuk kerjasama dengan usaha pendukung dan usaha terkait untuk menciptakan efisiensi kolektif berdasarkan kearifan lokal guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
SENTRA
• Menurut Suparmono (2013), Sentra merupakan pengelompokan aktivitas bisnis yang serupa/sejenis di suatu lokasi. Satu atau beberapa sentra bisa merupakan bagian integral dan sebagai titik masuk (entry point) dari upaya pengembangan (perkuatan) suatu klaster industri. Klaster memiiki pengertian lebih luas dari sentra.
• Menurut Taufik (2003), Sentra industri merupakan pengelompokan aktivitas bisnis yang serupa di suatu lokasi.
• Menurut SE Mendagri 500/1404/V/Bangda/2009, Sentra merupakan kelompok atau kumpulan para produsen suatu produk sejenis dikawasan yang sama.
POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN
PENDEKATAN TEORI
HILIRISASI PRODUK
HILIRISASI SAPU RAYUNG/ SONGKET
HILIRISASI INDUSTRI adalah Strategi untuk
meningkatkan nilai tambah komoditas dengan produk yang bervariasi
BAHAN MENTAH
Wilayah A
Wilayah B
Wilayah C
Wilayah D
Pusat SDA
Baha n Ment
ah
Prose s
½ jadi
Proses skala besar
Bara ng Jadi
Pengeluar
an Bruto Nilai Tambah
Perhitunga n Ganda NILAI RANTAI
KETERLIBATA N WILAYAH
PROSES ½ JADI
HILIRISASI PRODUK
PEMASARAN
Kategori
Barang konvensional
Diolah di Lokasi lain
Barang siap pakai
Terdapat penampung barang (Skala kecil – besar)
Sumber Daya Alam
Pertanian
Peternakan
Perikanan
dll
Proses penanaman
Panen
Penyiapan untuk diproduksi
Perlu pengolahan
Tidak dapat digunakan
Nilai tambah kecil
Branding
PengemasanBaru
Inovatif
Produk
Pasar Swalayan
Supermarket
Marketplace
PRODUKSI
BARANG Kategori hilirisasi
Berbasis sumber daya
Inovasi
Dapat
diindustrialisasi
Potensi pasar luas
Barang Jadi
Pengeringan
Pembersihan Pewadahan
P1 P2 P3
Toko
PASAR
Pusat Produks
Pusat Desa
i
Bahan Mentah
Bahan Mentah Bahan
Mentah
Support Produksi
Produk Pendukung
Bahan Mentah
Bahan Mentah
Pusat Kota
Pemasaran
Petani (SDM)
Lahan
Sumber daya alam
Pembeli/
Customer
Tengkulak besar
Sarana Perdagangan
UMKM Produksi
SDM
Showroom
Aksesibilitas
P1
KAWASAN PERDESA
AN
A
DESA B
PUSAT KOTA
Ds. D
Ds. B
Ds. F
Ds. E
Ds. G Ds. H
Ds. A Ds. C Adm . Kecamatan
PENGEMB.
PARIWISAT
A
EDUKASI
HILIRISASI PRODUK
Il ustrasi HILIRISASI SAPU RAYUNG
LEGENDA
Pasar
Produksi
Bahan Mentah
Pusat Kota
Desa Basis industri/ Perdagangan
Desa Basis Pertanian
Pembangunan desa
Pusat Desa
Pusat IKM
Showroom
Jejaring customer
Kerjasama pusat IKM lain
KONEKTIVITAS KAWASAN
KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN
Desa Utama 3,8 Km
2,2 Km
4,6 Km 2,7 Km 5,1 Km
8,1 Km
31,6 Km
± 1 Jam
Lokasi RPKP
Ds. Sukoharjo
SK LOKASI PKP KANDANGSERANG
Ds Sukoharjo (Desa Utama) 459 Ha
Ds Klesem (Desa Penyangga) 371 Ha
Ds. Gembong (Desa Penyangga) 551 ha
Ds. Bodas (Desa Penyangga) 697 Ha
Ds. Trajumas (Desa Penyangga) 510 Ha
Ds. Karangkondang (Desa Penyangga) 252 Ha
Ds. Garungwiyoro (Desa Penyangga) 970 Ha
Jarak & desa dengan pusat kota memiliki jarak yang jauh dengan perjalanan ± 1 jam
Jarak menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan barang
Infrastruktur Kandangserang masih kurang terutama jaringan jalan sehingga perjalanan menjadi lebih lama
Moda angkutan umum menuju
lokasi RPKP masih terbatas
bahkan tidak ada
TOPOGRAFI KAWASAN
TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN
KAWASAN PERDESAAN BERADA DI KETINGGIAN ANTARA 330 mdpl –
1.410 mdpl
Kawasan permukiman berada di Lembah
pegunungan
Aksesibilitas antar desa
terbatas dan cukup sulit
untuk dikembangkan
KONDISI KELERENGAN
TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN
DESA KLASIFIKASI KELERENGAN LUAS HA BODAS
Datar 0-8%
12.77 Landai 8-15%
38.67 Agak Curam 15-25%
132.36
Curam 25-45%
322.43 Sangat Curam >45%
232.29 GARUNGWIYORO
Datar 0-8%
29.73
Landai 8-15%
102.72 Agak Curam 15-25%
277.85
Curam 25-45%
462.21 Sangat Curam >45%
159.21 GEMBONG
Datar 0-8%
12.47 Landai 8-15%
36.14 Agak Curam 15-25%
109.62
Curam 25-45%
267.12 Sangat Curam >45%
172.29 KARANGGONDANG
Datar 0-8%
9.46 Landai 8-15%
32.75 Agak Curam 15-25%
88.79
Curam 25-45%
159.13 Sangat Curam >45%
37.38 KLESEM
Datar 0-8%
9.78 Landai 8-15%
30.81 Agak Curam 15-25%
87.96
Curam 25-45%
134.71 Sangat Curam >45%
108.45 SUKOHARJO
Datar 0-8%
12.34 Landai 8-15%
32.99 Agak Curam 15-25%
77.00
Curam 25-45%
188.19 Sangat Curam >45%
115.60 TRAJUMAS
Datar 0-8%
8.24 Landai 8-15%
26.59 Agak Curam 15-25%
70.49
Curam 25-45%
200.51 Sangat Curam >45%
239.48
JUMLAH
4,038.51
Sumber : Olahan data DEMNas
KAWASAN RAWAN BENCANA
TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN
Sumber : Data SHP RTRW Tahun 2019
DESA KAWASAN LUAS (ha) Bodas
Kaw. Aman 461.65 Kaw. Rawan
Longsor 282.44 Garungwiyor
o Kaw. Aman
576.34 Kaw. Rawan
Longsor 461.69 Gembong
Kaw. Aman 51.57 Kaw. Rawan
Longsor 548.70 Karanggonda
ng Kaw. Aman
141.78 Kaw. Rawan
Longsor 187.22 Klesem
Kaw. Aman 54.16 Kaw. Rawan
Longsor 322.10 Sukoharjo
Kaw. Aman 254.50 Kaw. Rawan
Longsor 173.70 Trajumas
Kaw. Aman 514.54 Kaw. Rawan
Longsor 32.59 JUMLAH
4,062.99
KEPENDUDUKAN
KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN
NO KELURAHAN/
DESA
JUMLAH PENDUDUK
2018 2019 2020 2021 2022 1 Sukoharjo 1.824 1.836 1.878 1.873 1.938
2 Klesem 1.833 1.850 1.768 1.647 1.698
3 Gembong 4.479 4.522 4.453 4.313 4.404
4 Bodas 2.333 2.351 2.409 2.380 2.421
5 Trajumas 1.743 1.755 1.827 1.789 1.815 6 Karanggondan
g 1.695 1.710 1.764 1.734 1.780
7 Garungwiyoro 3.389 3.434 3.405 3.326 3.443
TOTAL 17.29
6
17.45 8
17.50 4
17.06 2
17.49 9
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
-1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1,000 736
703 697
567 759 760
692 660
649 486 513
487 430
276 211 212
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
677 659 661 613 724 713 679 689 620 472 505 476 437 263 179 244 Laki-Laki Gap Perempuan
Kelompok Umur Jenis Kelamin
Jumlah Laki-Laki Perempua
n
JUMLAH PENDUDUK 8.837 8.612 17.449
PRODUKTIF 6.002 5.929 11.931
NON PRODUKTIF 2.138 2.022 4.160
SEX RATIO 104,06
0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000
2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: Kecamatan Kandangserang Dalam Angka, 2023
Penduduk terbanyak berada di Gembong
Masyarakat mayoritas usia produktif namun
banyak yang merantau karena kurang lapangan
pekerjaan
KABUPATEN KEBUMEN
RPKP KEC. KARANGANYAR & KEC. KARANGGAYAM KAWASAN PERDESAAN ANYAMAN PANDAN TAHUN 2021 – 2026Lokasi
Kec. Karanganyar Kec. Karanganyam
POTENSI MASALAH
A N Y A M A N P A N D A N
UTAMA
Sudah terdapat kelompok masyarakat pengerajin anyaman pandan
Sudah terdapat produk jadi dan setengah jadi
Terdapat BUMDes di 2 desa
Terdapat
pokdarwis di desa Grenggeng
Kurang SDM terampil
Kurangterbukanya akses pasar
Peran tengkulak menyebabkan harga pengerajin rendah
BUMDes belum optimal dan fokus
belum adanya identitas kawasan anyaman pandan PENDUKUNG
Lahan pertanian luas (48%)
Jaringan jalan telah terkoneksi dan sudah diperkeras
Sumber air dan listrik telah terhubung dan mencukupi
Permasalahan kemiskinan 41%
penduduk masuk kategori miskin
Jaringan
telekomunikasi masih terdapat blankspot
Desa1. Ds.
Grenggeng 2. Ds. Wonorejo 3. Ds.
Pohkumbang
5. Ds.
Karanganya m
6. Ds.
Penimbun
Kelemba gaan
1. TKPKP 2. BUMDes 3. Pokdarwis
4. Kelompok pengerajin
RENCANA PENANGANAN ANYAMAN PANDAN BERKELANJUTAN
~fasilitasi kemitraan swasta dalam pemasaran produk
~Pengembangan sistem informasi pasar serta pengadaan market analysis secara rutin
~penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi yang akan dipasarkan
~penyuluhan pemasaran produksi
~pembuatan packing dan branding hasil produksi ANYAMAN PANDAN TERKEMUKA
~Memiliki hak paten Merek Anyaman Pandan
~Produksi anyaman pandan yang dihasilkan kawasan mencapai Rp 50 Milyar di tahun 2023
~Menjadi top 5 souvenir dari Jawa Tengah pada tahun 2023 dibuktikan melalui survei
~Memiliki brand lokal yang masuk dalam top 20 merek dalam kategori mereknya di tingkat nasional
~Sudah mengekspor produk anyaman pandan pada tahun 2023 atau lebih cepat
Aspek lingkungan masih belum terjaga Kerajinan belum berkontribusi terhadap kesejahteraan
pengerajin
Penetapan kawasan Geopark
kerangsambung -Karangbolong Sarana prasarana belum mendukung pengembangan anyaman pandan
Masih rendahnya inovasi kerajinan anyaman pandan
ISU STRATEGIS
Peran BUMDes dan
BUMDESAMA belum
optimal
ANYAMAN PANDAN
KAWASAN PKP ANYAMAN PANDAN KEC. KARANGANYAR DAN KEC KARANGANYAM
BAHAN MENTAH PROSES ½ JADI
Proses penanaman
Magas/ Panen
Dereih/
Memisahkan Duri
Perebusan
Perendaman
Pengeringan
Pewarnaan
Besuti
Ngawiti
Complong
PROSES BARANG
PENJUALAN
Menganyam
Tas Domp et
Topi Hiasan Rumah
Pengerajin Kawasan
Wisata
Bali Yogyakart a
Jepang Malaysia Singapor e
D N L N
Desa
Karanggaya m
Desa
Karanggayam
Desa Grenggeng Desa Kejaten Desa
Wonorejo Desa
Pohkumbang Desa
Penimbun
METODOLOGI
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
I
1
6
RENCANA KERJA
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN N
O KEGIATAN
BLN I BLN II I II III IV V VI A PERSIAPAN DAN ORGANISASI KERJA
1 Koordinasi Teknis
2 Review dan Identifikasi Regulasi
3 Kajian Teori
4 Quick Assesement
5 Pembahasan Laporan Pendahuluan
B PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
1 Pengumpulan Data Sekunder
2 Pengumpulan Data Primer - Sebaran pengrajin UMKM - Konektivitas kawasan - Potensi lahan produktif - Aset desa produktif
C PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
1 Analisis Kawasan Perdesaan
2 Isu Strategis Pembangunan Kandangserang - Potensi Masalah
- Klaster
- Sinkronisasi Rencana
D PERUMUSAN RPKP KANDANGSERANG
1 Perumusan RPKP
2 Perumusan Program dan Kegiatan
3 Pembahasan Laporan Akhir
KEBUTUHAN DATA
N
O KEBUTUHAN DATA KETERANGAN SUMBER
1 MONOGRAFI DESA Periode 2018-2023 DESA/PMD
2 MAPPING TANAH MILIK PEMDES
(BENGKOK) DESA
3
KOMODITAS UNGGULAN DESA
komoditas apa saja yang menjadi unggulan
selain rumput awis DESA/DKPP
4
LUAS AREAL LAHAN BUDIDAYA luas dari masing-masing jenis komoditas
unggulan DESA/DKPP
5 STATUS KEPEMILIKAN LAHAN BUDIDAYA
Jika ada pengklasifikasian lahan yang
digunakan (milik sendiri, sewa, dll) DESA
6 JUMLAH PRODUKSI RUMPUT AWIS Periode waktu 2018 - 2023 DESA/DKPP 7
GAPOKTAN/POKTAN RUMPUT AWIS
Jumlah petani, luas area yang dibudidayakan
masing-masing gapoktan DKPP
8
DATA TENGKULAK Jumlah, Asalnya, kemampuan/daya beli, harga
beli DINKOP UKM
9
KELEMBAGAAN
Struktur kelembagaan pengelola komoditas
rumput awis BAPPEDA/PMD
10 DAFTAR PROGRAM YANG SUDAH
DILAKUKAN OLEH DINAS Target/output program, program rutin/tidak (DINAS PMD, BAPPEDA LITBANG, Dinperindag, DKPP, Dinporapar, DINKOPUKM, DPUTARU,
DINPERKIM LH) OPD Terkait
11 DAFTAR PROGRAM YANG
DIRENCANAKAN DILAKUKAN DI
WILAYAH DELINIASI Daftar program, sasaran, anggaran dan tahun
pelaksanaan program/kegiatan OPD Terkait
12 RPJMDes 7 desa yang masuk dalam kawasan RPKP DESA/PMD
13
PETA KAWASAN RAWAN BENCANA
BAPPEDA/BPBD /DPUTARU
14
FASILITAS EKONOMI
Fasilitas yang mendukung kegiatan
pengembangan produksi rumut awis (koperasi, pasar, dll)
DISPERINDAG/
DKPP/DESA 15
PRODUK TURUNAN
Jenis produk apa saja yang sudah
dikembangkan dari rumput awis & produk
unggulan lainnya DINDAKOP
UKM/DESA 16
KERJASAMA YANG SUDAH DILAKUKAN
Langkah Kerjasama apa saja yang sudah dilakukan, contoh kerjasama dengan
distributor dll DESAA/DINKOP
UKM 17
PROFIL DESA Potensi dan permasalahan awal
pengembangan potensi desa DESA
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PEMMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Jl. Krakatau No.2, Tambor, Nyamok, Kec. Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah 51161