• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPARAN LAPORAN PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KECAMATAN KANDANGSERANG TAHUN 2023

N/A
N/A
faishal hanif

Academic year: 2023

Membagikan "PAPARAN LAPORAN PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KECAMATAN KANDANGSERANG TAHUN 2023"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PEMMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Jl. Krakatau No.2, Tambor, Nyamok, Kec. Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah 51161

PAPARAN LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KECAMATAN KANDANGSERANG

TAHUN 2023

(2)

URGENSI

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PERDESAAN

SOSIAL EKONOMI

 Mayoritas Petani

Masy. Guyub

 Gemar Gotong Royong

 Kaya SDA

Basis Pertanian

 Peternakan

 Perikanan

 Perdaganga n

MASALAH

 Memiliki Penghasilan Rendah

 Aksesibilitas Kurang Baik

 Pelayanan pemerintahan jauh

 Jauh dari pusat kota

 Fasilitas Minim

UU 6/ 2014

PERBUB 61/2019

Desa dapat mengatur dan mengurus kepentingan setempat.

Pembangunan desa dilakukan dengan mengembangkan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan

RPKP bertujuan untuk menciptakan kesamaan pemahaman bagi aarat pemerintah daerah, Pemerintah desa dalam menyelenggarakan pembangunan antar desa yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif yang ditetapkan oleh Bupati.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

KAJIAN Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan Kecamatan Kandangserang SK BUPATI 400.1.6.3/234/ 2023

Ds Sukoharjo (Desa Utama)

Ds Klesem (Desa Penyangga)

Ds. Gembong (Desa Penyangga)

Ds. Bodas (Desa Penyangga)

Ds. Trajumas (Desa Penyangga)

Ds. Karangkondang (Desa Penyangga)

Ds. Garungwiyoro (Desa Penyangga)

POTENSI

PERTANIAN

KERAJINAN RUMPUT AWIS

sapu songket Padi

Jagung Ubi/ Ketela

Ayam Kampung Domba

Kambing

PETERNAKAN PENDUKUNG

UTAMA

Kapulaga Kopi

Gula Jawa Nilam

(3)

URGENSI

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

 Masih cukup tingginya disparitas antar wilayah desa – kota (Ekonomi, Infrastruktur, SDM)

Kemiskinan di wilayah perdesaan yang masih cukup tinggi

 Cukup banyak potensi Sumberdaya alam di perdesaan namun belum optimal pemanfaatannya (row material)

Keterbatasan sumberdaya manusia terampil di perdesaan

Keterbatasan anggaran daerah dalam mengembangakan potensi yang ada di perdesaan.

 Adanya Peraturan Pemendes No 5 Tahun 2016 tentang Tembangunan Kawsan Perdesaan  Pembangunan antar desa dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masayrakat desa yang ditetapkan oleh bupati/walikota

 Perbub 61/2019  Peraturan pelaksanaan Pembangunan Kawasan perdesaan

SK BUPATI 400.1.6.3/234/ 2023  7 desa (Sukorejo, Klesem,

Gembong, Bodas, Trajumas,Karanggondang, Garungwiyoro) di Kecamatan Kandangserang

 Diperlukan tindak lanjut berupa Perencanaan Pembangunan

Kawasan Perdesaaan yang nantinya akan dijadikan dasar penyusunan

perbup.

(4)

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

1. Melakukan analisis Fisik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Kawasan Pedesaan Kabupaten Pekalongan.

2. Identifikasi Isu Strategis Kawasan Perdesaan Di Kabupaten Pekalongan

3. Menyusun Perumusan Rancangan RPKP

4. Menyusun Rencana Pendanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan

Mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan/atau pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan.

Meyusun dokumen sebagai upaya percepatan pembangunan perdesaan di Kabupaten Pekalongan dengan memprioritaskan pada pengembangan potensi dan pemecehan masalah kawasan perdesaan.

MAKSUD

TUJUAN

SASARAN

(5)

DASAR HUKUM

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

2. Peraturan Menteri Desa, pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan

3. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 2 Tahun 2011 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 - 2031

4. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2021-2026

5. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 61 Tahun 2019 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Peraturan daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan

6. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 400.1.6.3/250 Tahun 2023 Tentang Pembentukan Tim Teknis Pembangunan Kawasan Perdesaan Fasilitasi Kegiatan Kawasan Hasil Pertanian Dan Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan

7. Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 400.1.6.3/234 Tahun 2023 Tentang

Penetapan Lokasi Pembangunan Kawasan perdesaan Fasilitasi Kegiatan

Kawasan Hasil Pertanian Dan Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan.

(6)

TINJAUAN KEBIJAKAN

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PEMBANGUN AN

KAWASAN PERDESAAN

DEFINISI

KAWASAN PERDESA AN

PKP

Kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengolahan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi

Pembangunan antar desa yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa.

UU 6/2014

Ps 1 Ps 1

Perda 7/2018 Perbub 61/2019

PENYELENGGAR AAN PKP

PENGUSULAN PKP

PENETAPAN DAN

PERENCANAA N

PELAKSANAA N

PEMBANGUN AN

PELAPORAN EVALUASI

Ps 10-11 Ps 6-9 Ps 5

Permendesa PDTT 5/2016

a. Diprakarsai oleh Bupati b. Memperhatikan aspirasi

masyarakat

c. Memiliki gagasan (potensi unggulan) d. Persetujuan kepala desa dan tokoh

masyarakat

Perda 7/2018 Perbub 61/2019

a. isu strategis kawasan perdesaan;

b. tujuan dan sasaran pembangunan kawasan perdesaan;

c. strategi dan arah kebijakan kawasan perdesaan;

d. program dan kegiatan

pembangunan kawasan

perdesaan;

e. indikator capaian kegiatan; dan f. kebutuhan pendanaan.

Kawasan Perdesaan ditetapkan terdiri dari beberapa desa yang beebatasan dalam sebuah wilayah perencanaan terpadu yang memiliki kesamaan dan keterkaitan masalah dan potensi pengembangan

Muatan RPKP Muatan Kawasan

Perdesaan

Ps 9 ayat (1) Ps 7 ayat (4)

a.Perwujudan program dan kegiatan pembangunan

b.Penguatan kapasitas masyarakat dan hubungan kemitraan yang dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat

Perda 7/2018

a. APBN b. APBD PROV c. APBD KAB d. APB DESA e. LAINNYA

Dilaksanakan oleh Satker, Pemda dan atau TKPKP

Dilaksanakan oleh Pemerintah Desa

 Jangka Waktu 5th

 Ditetapkan Dlm Perbub

a.Laporan kinerja dilakukan setiap 3 bulan

b.dievaluasi setiap 1 tahun sejak dimulainya pelaksanaan pembangunan

a. Sebagai acuan perencanaan periode selanjutnya

b. BAPPEDA menyerahkan kepada Bupati

c. Bupati melaporkan

kepadaTKPKP ProvinsiPs 13-14

Permendesa PDTT 5/2016 Perda 7/2018Ps 12

(7)

TINJAUAN KEBIJAKAN

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PEMBANGUN AN

KAWASAN PERDESAAN

KELEMBAGAAN

TKPKP

a. Perangkat daerah Kabupaten

b. Camat c. Kepala desa d. Kepala badan

kerjasama antar desa

e. Tokoh masyarakat

Keputusan Bupati

TKPKP PUSAT

TKPKP PROVIN SI

TKPKP KABUPATE N

Kementerian/

Lembaga

Keputusan menteri

Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan pada tingkat nasional

Kepala satuan kerja perangkat daerah

Keputusan Gubernur

Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan pada tingkat provinsi

a.mengkoordinasikan penetapan kawasan perdesaan;

b.mengkoordinasikan penyusunan RPKP;

c.menunjuk pelaksana pembangunan kawasan perdesaan

d.melaksanakan arahan kebijakan sebagai hasil evaluasi laporan kinerja pembangunan kawasan perdesaan.

Ps 16

Ps 17

Permendesa PDTT 5/2016

SUSUN AN

TUGA S

Ps 18

SK Bupati Pekalongan Nomor

400.1.6.3/250 Tahun 2023 Sudah Tersusun Dalam:

Tentang Pembentukan Tim Teknis Pembangunan Kawasan Perdesaan Fasilitasi Kegiatan Kawasan Hasil Pertanian Dan Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan

(8)

TINJAUAN KEBIJAKAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PEKALONGAN

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN URAIAN

TERKAIT

Misi 3:

Menumbuhkem bangkan

ekonomi kerakyatan, investasi, peluang pasar dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan berlandaskan potensi lokal.

meningkatkan daya saing ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan

1. Meningkatnya kontribusi dari sektor-sektor potensial pendukung perekonomian daerah

Menguatkan sistem ekonomi melalui peningkatan kompetensi pelaku-pelaku usaha, penguatan jejaring permodalan, produksi, dan juga pemasaran, serta pemberdayaan ekonomi di sektor pertanian, perdagangan, koperasi dan UKM, pariwisata, perikanan, dan sektor sektor lainnya.

Penguatan ekonomi lokal berbasis masyarakat

 Pertanian

 Pangan

 Kelautan dan Perikanan

 Perdaganga n

 Perindustria n

2. Meningkatnya daya tarik

investasi

Meningkatkan daya tarik berinvestasi melalui penyebarluasan potensi investasi, dan pemberian kemudahan berinvestasi

Pengembanga n potensi investasi

 Penanaman modal

Pariwisata 4. Menguatnya

peran desa dalam mengembangkan potensi

masyarakat

Menguatkan keberdayaan desa dalam mengembangkan potensi perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan lembaga ekonomi desa dan juga penguatan lembaga pemerintahan desa

Optimalisasi dana desa untuk

pengembanga n potensi ekonomi masyarakat

 Pemberday aan

masyarakat dan desa

Misi 5 : Meningkatan kualitas infrastruktur publik yang merata, pengurangan resiko bencana berlandaskan daya dukung dan kelestarian lingkungan.

Meningkatkan kualitas dan pemerataan infrastruktur, pengelolaan lingkungan yang

berkelanjutan dan responsif terhadap bencana.

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur, pemanfaatan ruang, dan keterhubungan antar wilayah.

Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah dan keterhubungan antar wilayah melalui optimalisasi pendayagunaan SDA untuk memenuhi kebutuhan air dan pengendalian daya rusak air serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan regulasi dalam pengelolaan SDA, peningkatan jalan dan jembatan untuk mencapai kondisi mantap sebagai sarana aksesibilitas masyarakat serta pengelolaan sistem drainase, pemenuhan akses layanan air minum yang layak bagi masyarakat, pemenuhan terhadap akses air limbah domestik, peningkatan tertib penyelenggaraan jasa konstruksi, Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan serta bangunan gedung, penyusunan rencan rinci tata ruang, sinkronisasi dan koordinasi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, peningkatan kualitas Rumah Layak Huni (RTLH) milik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan fasilitasi prasarana sarana dan utilitas, serta peningkatan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan dalam keterhubungan antar wilayah

Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah, konektivitas antar wilayah, dan ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang

Wilayah

 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukima n

 Perhubunga n

Sumber: RPJMD Kabupaten Pekalongan 2021-2026

(9)

TINJAUAN KEBIJAKAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN PEKALONGAN

KODE

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS

PEMBANGUNAN

INDIKATTOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

 TARGET KINERJA PROGRAM DAN ANGGARAN

PERANGKAT DAERAH PENANGGUNGJAWAB

 2022  2023  2024  2025  2026

Rp Rp Rp Rp Rp

1 2 3 8 10 12 14 16 19

1.03 PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG      

  Program penyelenggaraan Jalan Presentase panjang jaringan jalan

dalam kondisi baik 52.521.760.

000 53.318.000.0

00 56.200.000.0

00 57.427.300.

000 59.604.900.0

00 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

       

2.0

7 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DAN DESA      

  Program Penataan Desa Persentase Desa yang difasilitasi untuk meningkatkan kualitas

penataan sarana dan prasarana desa815.000.000 811.900.000 872.100.000 891.200.000 925.000.000 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa   Program Peningkatan Kerjasama

Desa Presentase kerjasama pembangunan

kawasan perdesaan yang terfasilitasi 30.000.000 29.900.000 32.200.000 32.900.000 34.100.000 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa   Program Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan, Lembaga Adat dan Masyarakat Hukum Adat

Presentase lembaga kemasyarakatan

yang dibina 400.000.000

398.500.000 428.100.000

437.400.00

0

454.000.000 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

       

2.1

1 KOPERASI, USAHA KECIL DAN

MENENGAH      

  Program Pemberdayaan Usaha Menengah, usaha Kecil dan Usaha Mikro (UMKM)

Presentase Usaha Mikro yang mendapatkan fasilitasi

pemberdayaan 228.000.000 227.200.000 244.000.000 249.300.000 258.800.000

Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah dan Tenaga Kerja   Program Pengembangan UMKM Presentase usaha mikro yang

mendapatkan fasilitasi

pengembngan usaha 42.000.000 41.900.000 45.000.000 46.000.000 47.700.000 Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah dan Tenaga Kerja

     JUMLAH 54.036.760.

000 54.827.400.0

00 57.821.400.0

00 59.084.100.

000 61.324.500.0 00  

3.03 PERTANIAN      

  Program Penyediaan dan

Pengembangan Sarana Pertanian Pertumbuhan produktivitas pertanian

unggulan 582.000.000 579.800.000 622.800.000 636.400.000 660.500.000 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

    Populasi ternak unggulan (sapi dan

Kambing      

  Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian

Presentase pertumbuhan prasarana

pertanian 4.684.000.0

00 4.566.300.00

0 4.905.100.00

0 5.012.200.0

00 5.202.200.00

0 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

     JUMLAH 59.302.760.

000 59.973.500.0

00 63.349.300.0

00 64.732.700.

000 67.187.200.0 00   INFRASTRUKTUR

JALAN

279.071.960.000

PEMBANGUNAN DESA

6.592.300.

000

UMKM

1.429.900.

000 27.451.300 .000

PERTANIAN

POTENSI KEUANGAN KABUPATEN

TERKAIT PEMBANGUNAN DESA

DENGAN PERTANIAN

TANPA PERTANIAN

314.545.460.000 287.094.160.000

1.103.668.

280

Jml.

Kecamatan Jml.

Kelurahan Jml. Desa

19 13 27 2

 Kebutuhan pembangunan di perdesaan banyak terutama infrastruktur

 Dengan mengandalkan APBD waktu pembangunan membutuhkan waktu lebih lama

 Pendanaan perlu didukung dengan sumber lain

 Melibatkan pendanaan swasta atau sumber lainnya

1.007.347.

929

P

N

P

(10)

ADMINISTRASI KAW. PERDESAAN

KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN

NO KELURAHAN/DE SA

LUAS

(KM

2

) DUSUN RW RT

1 Sukoharjo 4,59 5 3 10

2 Klesem 3,71 2 2 7

3 Gembong 5,51 7 7 12

4 Bodas 6,97 4 3 12

5 Trajumas 5,10 7 5 11

6 Karanggondang 2,52 3 4 8

7 Garungwiyoro 9,70 7 5 10

Total 38,10 35 29 70

(11)

INDEKS DESA MEMBANGUN

KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN

Sukoharjo

Klesem

Gembong

Bodas

Trajumas

Karanggondang

Garungwiyoro 0.56

0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7

2021 2022 2023

 IDM Dari ketujuh desa, semuanya masih dalam kategori berkembang

 Mayoritas Mengalami penurunan Indeks

 IKE (indeks ketahanan ekonomi) yang memiliki indeks terendah dari ketiga kelompok

KOMPOSIT Indeks Desa Membangun (IDM)

indeks ketahanan social (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE) dan indeks ketahanan lingkungan (IKL) N

O

DESA 2021 2022 2023

IKS

1 Sukoharjo 0,7371 0,7314 0,7029

2 Klesem 0,6343 0,6571 0,6457

3 Gembong 0,7143 0,6971 0,6629

4 Bodas 0,6971 0,6800 0,6571

5 Trajumas 0,7029 0,7200 0,7314 6 Karanggondan

g 0,7029 0,7143 0,7029

7 Garungwiyoro 0,8114 0,8057 0,7714 IKE

1 Sukoharjo 0,5833 0,5833 0,5833

2 Klesem 0.4000 0,3667 0.3667

3 Gembong 0,6833 0,6833 0,6833

4 Bodas 0,7167 0,7000 0,7000

5 Trajumas 0,5333 0,5000 0,5333 6 Karanggondan

g 0.4500 0,5167 0,5167

7 Garungwiyoro 0,6000 0,6000 0,6000 IKL

1 Sukoharjo 0,6000 0,6000 0,6000

2 Klesem 0,8000 0,8000 0,8000

3 Gembong 0,6667 0,6000 0,5333

4 Bodas 0,6000 0,6000 0,6000

5 Trajumas 0,6000 0,6000 0,6000 6 Karanggondan

g 0,6667 0,6667 0,6667

7 Garungwiyoro 0,6000 0,6000 0,6000

(12)

POTENSI DAN PERMASALAHAN

KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN

Sumber: Form Deskripsi Kawasan Perdesaan Penilaian, 2023

POTENSI

Desa Sukohar

jo

Klesem Gembo ng

Trajum as

Bodas Karanggonda ng

Garungwiy oro A. KOMODITAS

UNGGULAN

             

1. Rumput awis/

Songket

Ada Ada Ada Ada Ada Ada  

2. Gula Jawa/ Aren   Ada     Ada    

3. Kapulaga Ada       Ada Ada  

B. KOMODITAS POTENSIAL

             

1. Nilam (Dilem)         Ada    

2. Kopi       Ada      

C. POTENSI LAHAN              

1. Luas lahan

  504,46 504,46 877,17

7 431,1 2.423,57  

2. Sawah 76,69 176,57 176,57 113,05 67,7 151,78  

3. Perkebunan 8 201,79 201,79 319,85 191,2 90,5747  

4. Hutan 140 126,16 126,16 269,1      

D. PRODUKTIVITAS HASIL PANEN PER TAHUN

             

1. Prukades 1

(Ton/th) 50 67 15 175,11

7 122    

2. Prukades 2

(Ton/th) 10     14

(Kopi) 90 (gabah) 3  

Potensi Utama

 Sapu Songket bahan dasar Rumput Awis

 Potensi pertanian sangat luas untuk mendukung potensi desa

Komoditas Pendukung

 Gula Jawa

 Kapulaga

 Nilam

 Kopi

Nb: Produk Unggulan desa

(13)

POTENSI DAN PERMASALAHAN

KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN

Sumber: Form Deskripsi Kawasan Perdesaan Penilaian, 2023

PERMASALAHAN Desa

Sukoharjo Klesem Gembong Trajumas Bodas Karanggondang Garungwiyoro

A. MASALAH PERTANIAN      

1. Kurangnya bibit unggul          

2. Sulit pupuk    

3. Hama        

4. Irigasi kurang mendukung lahan/ Tidak adanya irigasi

   

5. Harga tidak stabil            

6. Kurang Penyuluhan        

7. Rawan bencana longsor            

B. MASALAH PETERNAKAN      

1. Penyakit ternak dan ternak mati          

2. Kurang penyuluhan          

3. Sistem masih tradisional        

4. Kurang manajemen bisnis          

C. MASALAH EKONOMI      

1. Pasar desa kurang layak      

2. Kurang lapangan kerja        

3. Harga transport besar          

4. Pemasaran sulit (Sales/ Tengkulak)            

5. Angka kemiskinan tinggi            

D. MASALAHINFRASTRUKTIR      

1. Jalan belum aspal/ Kondisi rusak  

2. Tidak ada drainase      

3. Kurang infrastruktur pertanian        

E. MASALAH PENDIDIKAN      

1. Kurangnya fasilitas sekolah        

2. Kesadaran sekolah rendah    

3. Kurang tenaga pengajar            

4. Jarak fasilitas jauh          

F. MASALAH KESEHATAN      

1. Minim fasilitas kesehatan dan rawat inap      

2. Kurang tenaga medis        

3. Kurang kesadaran masyarakat            

4. Obat terbatas            

G. RISIKO BENCANA              

1. Jenis Bencana Longsor Longsor Longsor Longsor Longsor Longsor  

2. Tingkat Kerawanan Sedang Tinggi     Tinggi    

(14)

POTENSI KAWASAN

PENGEOLAHAN RUMPUT AWIS

PRODUKSI

RUMPUT AWIS

Sapu

Rayung Dekor/

Hiasan Tanaman

Hias

PEMASARAN

INDUSTRI

EKSPOR

 Tumbuh di ketinggian

 Dekat dengan tanaman lain

 Tumbuh di Tebing Jurang, bukit, hutan, hingga pandang rumput

 Budidaya stek akar

 90 Hari masa panen

 Memanen bunga

 ± 3 Hari

 Warna menguning

 Bunga awis dipisahkan dengan biji malai

 Dibagi perkilo

 Dijual ke Paninggaran, pemalang, Magelang, Banjarnegara

 Harga 18.000/Kg

PENGOLAHAN

PT RAYUNG PELANGI NUSANTARA

Korea selatan

Pakistan

India

±20.000/

Buah

±14.000/

Batang

±50.000/ Pot PRODUKSI

PANINGGARA N

Gagang Sapu

Tali sapu

Lem

Tali

Pot/ Vas hias

Tali/ Lem

Tanaman lain

Produksi 1 UMKM 71 buah/ hari

Klaten, Solo, Kudus, Bali, Purbalingg a,

Surabaya

PASAR

KONSUMEN

Rumah Tangga

PRODUK Sapu Rayung

50.000 – 100.000 /Sapu

PASAR INDUSTRI

KONSUMEN

Rumah Tangga

Toko Dekorasi

Florist

Perusahaan Furniture

Pengeringan

Masa Tanam – Panen

Pembersihan

Pengikatan

SAAT INI VARIASI PRODUK DARI RUMPUT AWIS MASIH

TERBATAS.

(15)

KLASTER

• Menurut Porter (1998), Klaster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan institusi yang saling berhubungan pada sektor tertentu dan saling melengkapi.

• Menurut Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD) Jawa Tengah, klaster adalah sekumpulan usaha atas produk barang/jasa tertentu dalam suatu wilayah, yang membentuk kerjasama dengan usaha pendukung dan usaha terkait untuk menciptakan efisiensi kolektif berdasarkan kearifan lokal guna mencapai kesejahteraan masyarakat.

SENTRA

• Menurut Suparmono (2013), Sentra merupakan pengelompokan aktivitas bisnis yang serupa/sejenis di suatu lokasi. Satu atau beberapa sentra bisa merupakan bagian integral dan sebagai titik masuk (entry point) dari upaya pengembangan (perkuatan) suatu klaster industri. Klaster memiiki pengertian lebih luas dari sentra.

• Menurut Taufik (2003), Sentra industri merupakan pengelompokan aktivitas bisnis yang serupa di suatu lokasi.

• Menurut SE Mendagri 500/1404/V/Bangda/2009, Sentra merupakan kelompok atau kumpulan para produsen suatu produk sejenis dikawasan yang sama.

POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN

PENDEKATAN TEORI

(16)
(17)

HILIRISASI PRODUK

HILIRISASI SAPU RAYUNG/ SONGKET

HILIRISASI INDUSTRI adalah Strategi untuk

meningkatkan nilai tambah komoditas dengan produk yang bervariasi

BAHAN MENTAH

Wilayah A

Wilayah B

Wilayah C

Wilayah D

Pusat SDA

Baha n Ment

ah

Prose s

½ jadi

Proses skala besar

Bara ng Jadi

Pengeluar

an Bruto Nilai Tambah

Perhitunga n Ganda NILAI RANTAI

KETERLIBATA N WILAYAH

PROSES ½ JADI

HILIRISASI PRODUK

PEMASARAN

Kategori

Barang konvensional

Diolah di Lokasi lain

Barang siap pakai

Terdapat penampung barang (Skala kecil – besar)

Sumber Daya Alam

Pertanian

Peternakan

Perikanan

dll

Proses penanaman

Panen

Penyiapan untuk diproduksi

Perlu pengolahan

Tidak dapat digunakan

Nilai tambah kecil

Branding

Pengemasan

Baru

Inovatif

Produk

Pasar Swalayan

Supermarket

Marketplace

PRODUKSI

BARANG Kategori hilirisasi

Berbasis sumber daya

Inovasi

Dapat

diindustrialisasi

Potensi pasar luas

Barang Jadi

Pengeringan

Pembersihan Pewadahan

P1 P2 P3

Toko

PASAR

Pusat Produks

Pusat Desa

i

Bahan Mentah

Bahan Mentah Bahan

Mentah

Support Produksi

Produk Pendukung

Bahan Mentah

Bahan Mentah

Pusat Kota

Pemasaran

Petani (SDM)

Lahan

Sumber daya alam

Pembeli/

Customer

Tengkulak besar

Sarana Perdagangan

UMKM Produksi

SDM

Showroom

Aksesibilitas

P1

KAWASAN PERDESA

AN

A

DESA B

PUSAT KOTA

Ds. D

Ds. B

Ds. F

Ds. E

Ds. G Ds. H

Ds. A Ds. C Adm . Kecamatan

PENGEMB.

PARIWISAT

A

EDUKASI

(18)

HILIRISASI PRODUK

Il ustrasi HILIRISASI SAPU RAYUNG

LEGENDA

Pasar

Produksi

Bahan Mentah

Pusat Kota

Desa Basis industri/ Perdagangan

Desa Basis Pertanian

Pembangunan desa

Pusat Desa

Pusat IKM

Showroom

Jejaring customer

Kerjasama pusat IKM lain

(19)

KONEKTIVITAS KAWASAN

KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN

Desa Utama 3,8 Km

2,2 Km

4,6 Km 2,7 Km 5,1 Km

8,1 Km

31,6 Km

± 1 Jam

Lokasi RPKP

Ds. Sukoharjo

SK LOKASI PKP KANDANGSERANG

Ds Sukoharjo (Desa Utama) 459 Ha

Ds Klesem (Desa Penyangga) 371 Ha

Ds. Gembong (Desa Penyangga) 551 ha

Ds. Bodas (Desa Penyangga) 697 Ha

Ds. Trajumas (Desa Penyangga) 510 Ha

Ds. Karangkondang (Desa Penyangga) 252 Ha

Ds. Garungwiyoro (Desa Penyangga) 970 Ha

 Jarak & desa dengan pusat kota memiliki jarak yang jauh dengan perjalanan ± 1 jam

 Jarak menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan barang

 Infrastruktur Kandangserang masih kurang terutama jaringan jalan sehingga perjalanan menjadi lebih lama

 Moda angkutan umum menuju

lokasi RPKP masih terbatas

bahkan tidak ada

(20)

TOPOGRAFI KAWASAN

TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN

 KAWASAN PERDESAAN BERADA DI KETINGGIAN ANTARA 330 mdpl –

1.410 mdpl

 Kawasan permukiman berada di Lembah

pegunungan

 Aksesibilitas antar desa

terbatas dan cukup sulit

untuk dikembangkan

(21)

KONDISI KELERENGAN

TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN

DESA KLASIFIKASI KELERENGAN LUAS HA BODAS

Datar 0-8%

12.77 Landai 8-15%

38.67 Agak Curam 15-25%

132.36

Curam 25-45%

322.43 Sangat Curam >45%

232.29 GARUNGWIYORO

Datar 0-8%

29.73

Landai 8-15%

102.72 Agak Curam 15-25%

277.85

Curam 25-45%

462.21 Sangat Curam >45%

159.21 GEMBONG

Datar 0-8%

12.47 Landai 8-15%

36.14 Agak Curam 15-25%

109.62

Curam 25-45%

267.12 Sangat Curam >45%

172.29 KARANGGONDANG

Datar 0-8%

9.46 Landai 8-15%

32.75 Agak Curam 15-25%

88.79

Curam 25-45%

159.13 Sangat Curam >45%

37.38 KLESEM

Datar 0-8%

9.78 Landai 8-15%

30.81 Agak Curam 15-25%

87.96

Curam 25-45%

134.71 Sangat Curam >45%

108.45 SUKOHARJO

Datar 0-8%

12.34 Landai 8-15%

32.99 Agak Curam 15-25%

77.00

Curam 25-45%

188.19 Sangat Curam >45%

115.60 TRAJUMAS

Datar 0-8%

8.24 Landai 8-15%

26.59 Agak Curam 15-25%

70.49

Curam 25-45%

200.51 Sangat Curam >45%

239.48

JUMLAH

4,038.51

Sumber : Olahan data DEMNas

(22)

KAWASAN RAWAN BENCANA

TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN

Sumber : Data SHP RTRW Tahun 2019

DESA KAWASAN LUAS (ha) Bodas

Kaw. Aman 461.65 Kaw. Rawan

Longsor 282.44 Garungwiyor

o Kaw. Aman

576.34 Kaw. Rawan

Longsor 461.69 Gembong

Kaw. Aman 51.57 Kaw. Rawan

Longsor 548.70 Karanggonda

ng Kaw. Aman

141.78 Kaw. Rawan

Longsor 187.22 Klesem

Kaw. Aman 54.16 Kaw. Rawan

Longsor 322.10 Sukoharjo

Kaw. Aman 254.50 Kaw. Rawan

Longsor 173.70 Trajumas

Kaw. Aman 514.54 Kaw. Rawan

Longsor 32.59 JUMLAH

4,062.99

(23)

KEPENDUDUKAN

KECAMATAN KANDANGSERANG, KABUPATEN PEKALONGAN

NO KELURAHAN/

DESA

JUMLAH PENDUDUK

2018 2019 2020 2021 2022 1 Sukoharjo 1.824 1.836 1.878 1.873 1.938

2 Klesem 1.833 1.850 1.768 1.647 1.698

3 Gembong 4.479 4.522 4.453 4.313 4.404

4 Bodas 2.333 2.351 2.409 2.380 2.421

5 Trajumas 1.743 1.755 1.827 1.789 1.815 6 Karanggondan

g 1.695 1.710 1.764 1.734 1.780

7 Garungwiyoro 3.389 3.434 3.405 3.326 3.443

TOTAL 17.29

6

17.45 8

17.50 4

17.06 2

17.49 9

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +

-1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 1,000 736

703 697

567 759 760

692 660

649 486 513

487 430

276 211 212

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +

677 659 661 613 724 713 679 689 620 472 505 476 437 263 179 244 Laki-Laki Gap Perempuan

Kelompok Umur Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempua

n

JUMLAH PENDUDUK 8.837 8.612 17.449

PRODUKTIF 6.002 5.929 11.931

NON PRODUKTIF 2.138 2.022 4.160

SEX RATIO     104,06

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000

2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Kecamatan Kandangserang Dalam Angka, 2023

Penduduk terbanyak berada di Gembong

Masyarakat mayoritas usia produktif namun

banyak yang merantau karena kurang lapangan

pekerjaan

(24)

KABUPATEN KEBUMEN

RPKP KEC. KARANGANYAR & KEC. KARANGGAYAM KAWASAN PERDESAAN ANYAMAN PANDAN TAHUN 2021 – 2026

Lokasi

Kec. Karanganyar Kec. Karanganyam

 

POTENSI MASALAH

A N Y A M A N P A N D A N

UTAMA

Sudah terdapat kelompok masyarakat pengerajin anyaman pandan

Sudah terdapat produk jadi dan setengah jadi

Terdapat BUMDes di 2 desa

Terdapat

pokdarwis di desa Grenggeng

Kurang SDM terampil

Kurangterbukanya akses pasar

Peran tengkulak menyebabkan harga pengerajin rendah

BUMDes belum optimal dan fokus

belum adanya identitas kawasan anyaman pandan PENDUKUNG

Lahan pertanian luas (48%)

Jaringan jalan telah terkoneksi dan sudah diperkeras

Sumber air dan listrik telah terhubung dan mencukupi

Permasalahan kemiskinan 41%

penduduk masuk kategori miskin

Jaringan

telekomunikasi masih terdapat blankspot

Desa

1. Ds.

Grenggeng 2. Ds. Wonorejo 3. Ds.

Pohkumbang

5. Ds.

Karanganya m

6. Ds.

Penimbun

Kelemba gaan

1. TKPKP 2. BUMDes 3. Pokdarwis

4. Kelompok pengerajin

RENCANA PENANGANAN ANYAMAN PANDAN BERKELANJUTAN

~fasilitasi kemitraan swasta dalam pemasaran produk

~Pengembangan sistem informasi pasar serta pengadaan market analysis secara rutin

~penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi yang akan dipasarkan

~penyuluhan pemasaran produksi

~pembuatan packing dan branding hasil produksi ANYAMAN PANDAN TERKEMUKA

~Memiliki hak paten Merek Anyaman Pandan

~Produksi anyaman pandan yang dihasilkan kawasan mencapai Rp 50 Milyar di tahun 2023

~Menjadi top 5 souvenir dari Jawa Tengah pada tahun 2023 dibuktikan melalui survei

~Memiliki brand lokal yang masuk dalam top 20 merek dalam kategori mereknya di tingkat nasional

~Sudah mengekspor produk anyaman pandan pada tahun 2023 atau lebih cepat

Aspek lingkungan masih belum terjaga Kerajinan belum berkontribusi terhadap kesejahteraan

pengerajin

Penetapan kawasan Geopark

kerangsambung -Karangbolong Sarana prasarana belum mendukung pengembangan anyaman pandan

Masih rendahnya inovasi kerajinan anyaman pandan

ISU STRATEGIS

Peran BUMDes dan

BUMDESAMA belum

optimal

(25)

ANYAMAN PANDAN

KAWASAN PKP ANYAMAN PANDAN KEC. KARANGANYAR DAN KEC KARANGANYAM

BAHAN MENTAH PROSES ½ JADI

Proses penanaman

Magas/ Panen

Dereih/

Memisahkan Duri

Perebusan

Perendaman

Pengeringan

Pewarnaan

Besuti

Ngawiti

Complong

PROSES BARANG

PENJUALAN

Menganyam

Tas Domp et

Topi Hiasan Rumah

Pengerajin Kawasan

Wisata

Bali Yogyakart a

Jepang Malaysia Singapor e

D N L N

Desa

Karanggaya m

Desa

Karanggayam

Desa Grenggeng Desa Kejaten Desa

Wonorejo Desa

Pohkumbang Desa

Penimbun

(26)

METODOLOGI

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

I

1

6

(27)

RENCANA KERJA

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN N

O KEGIATAN

BLN I BLN II I II III IV V VI A PERSIAPAN DAN ORGANISASI KERJA

1 Koordinasi Teknis            

2 Review dan Identifikasi Regulasi            

3 Kajian Teori            

4 Quick Assesement            

5 Pembahasan Laporan Pendahuluan            

B PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI

1 Pengumpulan Data Sekunder            

2 Pengumpulan Data Primer - Sebaran pengrajin UMKM - Konektivitas kawasan - Potensi lahan produktif - Aset desa produktif

           

C PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

1 Analisis Kawasan Perdesaan            

2 Isu Strategis Pembangunan Kandangserang - Potensi Masalah

- Klaster

- Sinkronisasi Rencana

           

D PERUMUSAN RPKP KANDANGSERANG

1 Perumusan RPKP            

2 Perumusan Program dan Kegiatan            

3 Pembahasan Laporan Akhir            

(28)

KEBUTUHAN DATA

N

O KEBUTUHAN DATA KETERANGAN SUMBER

1 MONOGRAFI DESA Periode 2018-2023 DESA/PMD

2 MAPPING TANAH MILIK PEMDES

(BENGKOK)   DESA

3

KOMODITAS UNGGULAN DESA

komoditas apa saja yang menjadi unggulan

selain rumput awis DESA/DKPP

4

LUAS AREAL LAHAN BUDIDAYA luas dari masing-masing jenis komoditas

unggulan DESA/DKPP

5 STATUS KEPEMILIKAN LAHAN BUDIDAYA

Jika ada pengklasifikasian lahan yang

digunakan (milik sendiri, sewa, dll) DESA

6 JUMLAH PRODUKSI RUMPUT AWIS Periode waktu 2018 - 2023 DESA/DKPP 7

GAPOKTAN/POKTAN RUMPUT AWIS

Jumlah petani, luas area yang dibudidayakan

masing-masing gapoktan DKPP

8

DATA TENGKULAK Jumlah, Asalnya, kemampuan/daya beli, harga

beli DINKOP UKM

9

KELEMBAGAAN

Struktur kelembagaan pengelola komoditas

rumput awis BAPPEDA/PMD

10 DAFTAR PROGRAM YANG SUDAH

DILAKUKAN OLEH DINAS Target/output program, program rutin/tidak (DINAS PMD, BAPPEDA LITBANG, Dinperindag, DKPP, Dinporapar, DINKOPUKM, DPUTARU,

DINPERKIM LH) OPD Terkait

11 DAFTAR PROGRAM YANG

DIRENCANAKAN DILAKUKAN DI

WILAYAH DELINIASI Daftar program, sasaran, anggaran dan tahun

pelaksanaan program/kegiatan OPD Terkait

12 RPJMDes 7 desa yang masuk dalam kawasan RPKP DESA/PMD

13

PETA KAWASAN RAWAN BENCANA  

BAPPEDA/BPBD /DPUTARU

14

FASILITAS EKONOMI

Fasilitas yang mendukung kegiatan

pengembangan produksi rumut awis (koperasi, pasar, dll)

DISPERINDAG/

DKPP/DESA 15

PRODUK TURUNAN

Jenis produk apa saja yang sudah

dikembangkan dari rumput awis & produk

unggulan lainnya DINDAKOP

UKM/DESA 16

KERJASAMA YANG SUDAH DILAKUKAN

Langkah Kerjasama apa saja yang sudah dilakukan, contoh kerjasama dengan

distributor dll DESAA/DINKOP

UKM 17

PROFIL DESA Potensi dan permasalahan awal

pengembangan potensi desa DESA

(29)

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PEMMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Jl. Krakatau No.2, Tambor, Nyamok, Kec. Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah 51161

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian menggunakan tema evaluasi pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang dengan memanfaatkan data hasil perekaman penginderaan jauh berupa