• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENGUATAN EKOSISTEM KEMITRAAN UNTUK PENGEMBANGAN INOVASI BERBASIS POTENSI DAERAH TAHUN 2023

N/A
N/A
Alamin Tanari

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM PENGUATAN EKOSISTEM KEMITRAAN UNTUK PENGEMBANGAN INOVASI BERBASIS POTENSI DAERAH TAHUN 2023"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PENGUATAN EKOSISTEM KEMITRAAN UNTUK PENGEMBANGAN INOVASI BERBASIS POTENSI DAERAH

TAHUN 2023

Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Kemendikbudristek RI

(2)

Transformasi Program

Design 2021

Aktivitas kunci berupa seremonial dan akuisisi kemitraan industri

Wilayah pelaksanaan:

Batam, Papua Barat, Manado, Lombok, Balikpapan

Hasil: 179 MoU

Gabungan dari

program Menara Vokasi dan kampus

pendamping kemitraan

Hasil: 293 MoU, 50 MoA, bantuan dana dari pemda setempat, dan Peraturan Gubernur Provinsi Riau Nomor 6 Tahun 2022

2020 2022 2023

Menara Vokasi

Pelaksanaan program Akselerator Daerah fokus ke aktivitas evaluasi

Akselerator Kemitraan Daerah

Akselerator Kemitraan Daerah

Riset Keilmuan Terapan Kampus Pendamping

Kemitraan

Hasil: 57 Satuan Pendidikan Vokasi Afiliasi yang Bermitra dengan IDUKA, dengan rincian: PTV = 30; SMK = 27;

melibatkan 104 IDUKA dalam pelaksanaan program

Pengembangan riset terapan dengan pendanaan dari LPDP yang dilakukan secara kolaboratif antara PTV dengan DUDI untuk menjawab persoalan

DUDITerdapat 66 hasil riset terapan

Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah

Program pendanaan dari LPDP untuk

menghasilkan Policy Brief yang mencakup workforce planning dan innovation planning di 27 provinsi.

Menargetkan minimal 50 PKS antara SPV dan DUDI di setiap daerah.

Hasil innovation planning akan diimplementasikan untuk menghasilkan inovasi berbasis potensi dan kebutuhan daerah pada pendanaan tahun ke-2 dan ke-3.

(3)

Grand Design Program 2023 - 2025

Tahun 2023

2024 2025

Intervensi Luaran Target

Pemetaan potensi dan kondisi daerah secara konprehensif untuk menghasilkan klaster inovasi yang selaras dengan agenda pembangunan daerah dan program prioritas nasional.

Policy Brief, meliputi:

Workforce Planning Innovation Planning

Penetapan Pengampu

27 Provinsi Penugasan kepada PTV

Luncuran hibah untuk implementasi . pengembangan inovasi yang berasal

dari klaster inovasi yang telah terbentuk.

Inovasi berupa produk /teknologi/model/sistem

berbasis kebutuhan daerah/wilayah.

Luncuran hibah untuk implementasi pengembangan inovasi yang berasal

dari klaster inovasi yang telah terbentuk.

Inovasi berupa produk /teknologi/model/sistem

berbasis kebutuhan daerah/wilayah.

40 Inovasi

40 Inovasi

Kompetisi Proposal inovasi

Kompetisi Proposal inovasi

(4)

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah

2023

(5)

Gambaran Umum Program

Urgensi

Pendidikan vokasi menjadi langkah strategis dalam pembangunan SDM unggul dengan adanyaPerpres No 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi

Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, termasuk denganterbentuknya TKNV dan TKDV.

Diperlukan aktivitas untukmewujudkan ekosistem kemitraan sinergisantara satuan pendidikan vokasi dengan

pemangku kepentingan yang diturunkan dari kebijakan terkait pendidikan vokasi yang searah dan sejalan dengan agenda pembangunan nasional atau daerah.

Pelunyamembangun strategi yang berorientasi pada penyelarasansupply dan demandtenaga kerja, local skills, dan critical occupations dengan penyiapan skillsmasa depan dari lulusan pendidikan vokasi yang komprehensif berdasarkan potensi sumber daya ekonomi di daerah.

Pengertian Output

Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan pendanaan LPDP.

Pada tahun pertama Program

Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah adalah riset yang menyinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkanpolicy brief, yang berisiworkforce planning dan innovation planningguna

menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi/kebutuhan daerah.

Workforce Planning: Hasil riset yang berisisupplydan demandtenaga kerja, critical occupations, jenis keahlian, local skillsbeserta penyiapanskills masa depandari lulusan pendidikan vokasi yang komprehensif berdasarkan potensi pengembangan sumber daya ekonomi di daerah beserta program studi vokasi pendukung di SMK dan PTV yang diperlukan untuk memenuhi tujuan, sasaran strategis, dan rencana pembangunan daerah.

Innovation Planning: Rencana inovasi strategis berbasis potensi daerahyang terintegrasi dengan kebutuhan

pengembangan kawasan industri, agenda prioritas pembangunan daerah, dan dinamika pengembangan ekonomi daerah yang terhubung dengan jejaring untuk membangun daya saing inovasi dalam satu daerah.

(6)

Tujuan

Terbentuknya ekosistem kemitraan yang

dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah/wilayah melalui kemitraan sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan Pemerintah Daerah yang

diselaraskan dengan kebutuhan DUDI.

⦁ Tersusunnya strategi untuk menyelaraskan supply dan demand kebutuhan tenaga kerja dan critical occupations beserta penyiapan skills masa depan yang komprehensif berdasarkan potensi sumber daya di daerah yang menjadi target program (workforce planning)

Umum Khusus

⦁ Tersusunnya model ekosistem melalui rencana strategis riset dan inovasi, serta meningkatnya kuantitas dan kualitas riset terapan (applied research) yang berbasis pada keunggulan dan potensi daerah/wilayah dalam bentuk innovation planning

⦁ Meningkatnya kuantitas dan kualitas kemitraan, interaksi, peran dan komitmen, serta partisipasi Pemerintah Daerah, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah/wilayah target terhadap implementasi kebijakan dan program prioritas pendidikan vokasi.

(7)

Penerima Manfaat

Dapat menjadi acuan dalam menyusun kebijakan yang tepat sasaran untuk mengembangkan potensi sumber daya vokasi dan ekonomi di wilayah secara optimal

Kemendikbudristek

1 2 3

4 5 6

Penerima Manfaat

Dapat menjadi rujukan bagi TKDV dan Lembaga Inkubator dalam perencanaan dan pengembangan pembangunan ekonomi daerah

TKDV dan Lembaga Inkubator

Dapat menjadi rujukan serta mengakselerasi pembangunan ekonomi berbasis potensi dan keunggulan daerah

Pemerintah Daerah

Dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kemitraan, dan penyelarasan dengan unsur pemda, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah.

Satuan Pendidikan Vokasi

Dapat menyinergikan kebutuhan sekaligus ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi

Dunia Usaha Dunia Industri

Dapat ikut terlibat dalam

pembangunan sumberdaya manusia dan ekonomi daerah serta menerima manfaat jangka panjang secara tidak langsung dari keberhasilan program.

Masyarakat dan Komunitas

(8)

Stakeholder Sasaran

PTV di bawah koordinasi Kemdikbudristek, baik sebagai pengampu program, anggota konsorsium, dan PTV lain di luar tim riset yang dilibatkan, (memiliki prodi yang selaras dengan pengembangan potensi daerah);

SMK yang dapat diwakili oleh MKKS atau Kepala SMK terkait yang dilibatkan dalam program.

Satuan Pendidikan Vokasi

Pemerintah Daerah

Dunia Usaha dan Dunia Industri

Komunitas dan Masyarakat

Media Massa

Pemerintah Provinsi sebagai mitra utama;

OPD kota/kabupaten di bidang terkait yang terlibat dalam penyusunanworkforce planningdan innovation planning.

Kadin Daerah dan Asosiasi Industri;

Pengelola Kawasan Industri/KEK di Daerah

DUDI sebagai mitra yang terlibat dalam penyusunan workforce planning dan innovation planning.

Komunitas di daerah yang terlibat dan memiliki keterkaitan dengan sektor/bidang yang dikembangkan;

Masyarakat/komunitas, dapat diwakili ole Forkominda, atau Forum Masyarakat Daerah, atau komunitas lainnya yang terlibat.

Media massa nasional dan lokal yang terlibat dan aktif menjadi mitra publisitas program.

(9)

Skema Program

Riset pengembangan klaster inovasi berbasis daerah yang disusun oleh PTV di satu provinsi dengan membentuk konsorsium riset bersama setidaknya 2 (dua) PTV lain yang berada di provinsi terkait melalui keterlibatan Pemerintah Daerah.

Riset pengembangan klaster inovasi berbasis wilayah yang disusun oleh PTV melibatkan setidaknya dua provinsi berbeda dengan membentuk konsorsium riset bersama setidaknya 2 (dua) PTV lain yang berada di masing- masing provinsi dengan

keterlibatan Pemerintah Daerah dari masing-masing provinsi.

Skema A Skema B

(10)

PTV Pengampu dan Komposisi Tim Kerja

Ketua Tim

Ditunjuk oleh pimpinan PTV pengampu secara formal selama kurun waktu pelaksanaan program untuk memimpin tim kerja, mewakili,

memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam merencanakan dan mengintegrasikan pelaksanaan program hingga tuntas

Anggota Tim

Terdiri dari dosen atau kombinasi antara dosen dan tenaga kependidikan yang ditugaskan secara formal oleh pimpinan PTV pengampu dan

pimpinan PTV anggota konsorsium riset agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim.

Narasumber

Tim kerja dapat menunjuk narasumber yang memiliki kemampuan dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan program, dipilih dan ditunjuk oleh ketua tim kerja selama kurun waktu penugasan yang spesifik untuk memberikan keahliannya. Narasumber adalah seseorang yang bukan termasuk anggota tim kerja.

PTV Pengampu

PTV (Politeknik/Sekolah Vokasi/Fakultas Vokasi) di bawah koordinasi Kemendikbudristek di lokasi target program yang memiliki kriteria antara lain memiliki rekam jejak kemitraan yang baik dengan pemangku

kepentingan di daerah dan telah mengisi data kemitraan pada platform Mitreka. PTV pengampu disepakati oleh PTV anggota konsorsium dan Pemerintah Daerah.

(11)

Posisi PTV Sebagai Pengampu Program

Pengampu PTV

PTV 1

PTV 2

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

Anggota Tim

● Ketua Tim

● Anggota Tim

● Sekretariat, Administrasi, Monev Internal, Pernjaminan Mutu

1. Tim kerja (working group) harus terdiri dari anggota yang ditunjuk secara formal dari PTV pengampu dan PTV anggota;

konsorsium;

2. Ketua tim dapat membentuk lebih dari satu tim kerja sesuai kebutuhan;

3. Jumlah dan kualifikasi dari anggota tim kerja disesuaikan dengan kebutuhan, dan mempertimbangkan pemenuhan ketentuan penggunaan anggaran.

(12)

Ketua Tim

Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Anggota 4 Anggota n

Komposisi anggota tim

kerja dikombinasikan

berasal dari PTV Pengampu

dan PTV anggota konsorsium

riset

Ketua Tim

Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Anggota 4 Anggota n

Tim Kerja 1

Anggota 1 Anggota 2 Anggota n

Tim Kerja 2

Anggota 1 Anggota 2 Anggota n Contoh Bentuk Tim dengan Lebih dari Satu Tim Kerja Contoh Bentuk Tim

dengan Satu Tim Kerja

Bentuk Tim Kerja

(13)

Pola Pengerjaan Program

(14)

Luaran Tugas Indikator Kinerja

1. Menentukan cakupan dariworkforce plan

Workforce Planning

2. Memetakan komposisi, jumlah dan jenis keahlian kebutuhan tenaga kerja (sisi demand)

4. Menganalisis dan mengidentifikasi kesenjangan antara profil tenaga kerja saat ini dengan kebutuhan masa depan serta strategi untuk mengatasinya

5. Menyusun rencana implementasi workforce plan

a) Hasil analisis pemangku kepentingan daerah yang terlibat dalam pengembangan ekonomi daerah/wilayah

b) Hasil kajian bidang disertai sektor prioritas pengembangan ekonomi dan industri di daerah dalam jangka waktu minimal 3 (tiga) tahun, termasuk pola investasinya

a) Hasil pemetaan komposisi kebutuhan tenaga kerja

b) Hasil pemetaan jumlah dan jenis keahlian yang diperlukan bagi pengembangan daerah dan di masa depan (future job) c) Hasil analisis yang menggambarkan dinamika ketenagakerjaan

a) Hasil analisis kesenjangan profil tenaga kerja di daerah

b) Hasil evaluasi strategi kebijakan dan program (pusat/daerah) penguatan pendidikan vokasi yang sudah dilaksanakan

c) Hasil kajian terkait pengembangan strategi yang tepat untuk mengatasi kesenjangan

a) Rencana aksi implementasi workforce plan, antara lain pengembangan kebutuhan prodi vokasi, peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, penguatan kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan DUDI, penyusunan aspek legal (kebijakan) di daerah, peningkatan persepsi pendidikan vokasi (diukur melalui indeks kemitraan), dan bentuk inisiasi lainnya

b) Pengisian platform data kemitraan (Mitreka) oleh pendidikan tinggi vokasi (PTV) di daerah/wilayah target

3. Memetakan komposisi, jumlah dan jenis keahlian tenaga kerja yang dimiliki saat ini (sisi supply)

a) Hasil pemetaan faktor internal dan eksternal yang memberikan dampak terhadap ketenagakerjaan di masa kini

b) Hasil analisis komposisi dan jumlah lulusan pendidikan vokasi dengan keahlian yang dibutuhkan bagi pengembangan daerah/wilayah.

c) Hasil analisislocal skillslulusan pendidikan vokasi di daerah/wilayah target.

Indikator Kinerja (1)

(15)

Luaran Tugas Indikator Kinerja

1. Memetakan potensi dan keunggulan daerah

Innovation Planning

2. Membuat visi, prioritas, roadmap, dan rencana inovasi daerah dalam suatu model ekosistem

3. Menetapkan klaster inovasi yang akan dikembangkan di daerah

4. Menyelenggarakanbusiness matchinguntuk membuka peluang kerjasama inovasi dengan DUDI

a) Hasil analisis potensi dan keunggulan untuk pengembangan sektor industri di daerah

b) Hasil pemetaan ketersediaan inovasi yang dimiliki daerah beserta kegunaannya

a) Hasil analisis rencana pengembangan inovasi daerah, baik yang sudah tersedia maupun yang belum

b) Hasil analisis stakeholder terkait aktor yang terlibat dalam pengembangan inovasi di daerah

c) Roadmappengembangan inovasi daerah dan rencana aksi dalam kurun waktu setidaknya tiga tahun ke depan

d) Model ekosistem pengembangan ekonomi yang selaras dengan potensi dan keunggulan daerah

a) Rencana kerja implementasi klaster inovasi daerah

b) Dokumen usulan ragam inovasi sebagai solusi/upaya pengembangan sektor unggulan daerah yang akan dikembangkan melalui riset terapan

a) Minimal 50 (lima puluh) rintisan kemitraan baru per daerah/wilayah target

b) Minimal 50 (lima puluh) peserta per daerah/wilayah mengikuti pelatihan peningkatan kapabilitas kemitraan dan penyelarasan c) Publisitas kegiatan atau capaian strategis di media lokal/nasional

Indikator Kinerja (2)

(16)

Target Lokasi Program

Provinsi Skema A Provinsi Skema B

1. Aceh

2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Kepulauan Riau 5. Riau

1. Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 2. Lampung dan Bengkulu

6. Jawa Tengah 7. Jawa Timur 8. D.I. Yogyakarta

3. Jawa Barat dan Banten

9. Kalimantan Barat 4. Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 5. Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 10. Sulawesi Utara 6. Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan

Sulawesi Tenggara 11. Bali

12. Nusa Tenggara Timur (NTT) 13. Maluku

14. Papua Barat

• Total terdapat 20 target lokasi (14 Skema A dan 6 Skema B) yang tersebar di 27 Provinsi.

• Penentuan lokasi dan skema dilakukan oleh Dit. Mitras DUDI dengan mempertimbangkan potensi ekonomi wilayah, potensi DUDI, dan potensi satuan pendidikan vokasi.

(17)

Pendanaan

Dana yang dapat diajukan oleh PTV pengampu berada pada rentang Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan maksimal senilai Rp1.200.000.000,- (satu miliar dua ratus juta rupiah).

Besaran Dana

1. Ketua : maksimal Rp3.600.000/bulan 2. Anggota : maksimal Rp2.400.000/bulan 3. Asisten : maksimal Rp1.500.000/bulan 4. Administrator: maksimal Rp1.500.000/bulan

Biaya Langsung Personil (maks 30%) Biaya Langsung Non Personil (min 65%)

1. Bahan habis pakai dan peralatan;

2. Honor tenaga ahli/tenaga lapangan/narasumber 3. Perjalanan dalam negeri;

4. Keperluan lainnya yang dapat mendukung pencapaian luaran program;

5. Belanja modal untuk mendukung pemcapaian luaran program.

Biaya Tidak Langsung (5%)

Biaya ini dialokasikan untuk PTV pengampu guna membiayai manajemen internal program, antara lain kegiatan pengendalian,

monitoring/evaluasi internal, pencapaian kinerja atau dukungan administrasi/logistik.

PTV pengampu dapat memperoleh dana

pendamping dari sumber lain (non RISPRO) sesuai dengan item kegiatan yang dilaksanakan

Dana Pendamping

(18)

Pencairan dan Penggunaan Dana

Termin 1 : 70%

Termin 2 : 30%

Pembelian lahan;

Pembelian kendaraan operasional;

Pembangunan gedung/kantor;

Jaminan dan pinjaman kepada pihak lain;

Hibah atau bantuan berbentuk uang tunai kepada pihak lain atau masyarakat;

Penggunaan lainnya yang tidak relevan dengan luaran program yang akan dihasilkan;

Pembayaran insentif bagi ketua/tim kerja yang telah mendapatkan insentif dari

sumber pendanaan lainnya; dan

Apabila ketua/tim kerja (penerima pendanaan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah) merupakan penerima pendanaan RISPRO LPDP, maka insentif tim kerja tidak diberikan lagi sampai berakhirnya kontrak pendanaan RISPRO LPDP.

Pencairan Dana Batasan

Penggunaan Dana

(19)

Alur dan Timeline Pelaksanaan Program

13 Juli 2023

Soft launching dan sosialisasi program

14 Juli 2023

• FGD PTV per lokasi untuk menentukan calon PTV pengampu

14 – 23 Juli 2023

• Penyerahan usulan PTV pengampu dan proposal singkat pelaksanaan program

26 Juli 2023

• Penetapan PTV pengampu Program

27-28 Juli 2023

• Pembekalan dan workshop

• Penandata- nganan kontrak untuk pencairan dana termin 1

Mei 2024

• Penyerahan Laporan Akhir Program

Februari - Maret 2024

• Monev 2

Desember 2023

• Pencairan dana termin 2

November 2023

• Monev 1

28 Juli 2023 – Mei 2024

• Pelaksanaan Program (10 bulan)

(20)

Jadwal FGD Per Regional

Sesi dan Waktu

Daftar PTV

Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Ruang 4 Ruang 5

Jumat, 14 Juli 2023, 08.30-09.30

WIB

1. Politeknik Negeri Lhokseumawe 2. Akademi Komunitas

Negeri Aceh Barat

1. Politeknik Negeri Medan

2. Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara

1. Politeknik Negeri Padang

2. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 3. Sekolah Vokasi

Universitas Negeri Padang

1. Politeknik Negeri Batam

1. Politeknik Negeri Bengkalis

Jumat, 14 Juli 2023, 09.30-10.30

WIB

1. Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

1. Politeknik Negeri Lampung

2. Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong

1. Politeknik Negeri Bandung

2. Politeknik Manufaktur Negeri Bandung 3. Politeknik Negeri

Indramayu 4. Politeknik Negeri

Subang

5. Politeknik Negeri Jakarta

6. Politeknik Negeri Media Kreatif 7. Sekolah Vokasi IPB 8. Sekolah Vokasi UI

1. Politeknik Negeri Semarang 2. Politeknik Maritim

Negeri Indonesia 3. Politeknik Negeri

Cilacap

4. Sekolah Vokasi Undip 5. Sekolah Vokasi UNS

1. Politeknik Negeri Elektronika Surabaya 2. Politeknik Perkapalan

Negeri Surabaya 3. Politeknik Negeri Madura 4. Politeknik Negeri Madiun 5. Politeknik Negeri Malang 6. Politeknik Negeri Jember 7. Politeknik Negeri

Banyuwangi

8. Akademi Komunitas Negeri Pacitan

9. Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar 10. Fakultas Vokasi ITS 11. Fakultas Vokasi Unair 12. Fakultas Vokasi

Universitas Brawijaya 13. Fakultas Vokasi

Universitas Negeri Surabaya 14. Fakultas Vokasi

Universitas Negeri Malang

(21)

Jadwal FGD Per Regional

Sesi dan Waktu Daftar PTV

Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Ruang 4 Ruang 5

Jumat, 14 Juli 2023, 13.30-14.30

WIB

1. Sekolah Vokasi UGM 2. Akademi Komunitas

Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta 3. Fakultas Vokasi

Universitas Negeri Yogyakarta

1. Politeknik Negeri Pontianak 2. Politeknik Negeri

Ketapang 3. Politeknik Negeri

Sambas

1. Politeknik Negeri Balikpapan 2. Politeknik Negeri

Samarinda

3. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 4. Politeknik Negeri

Nunukan

1. Politeknik Negeri Banjarmasin 2. Politeknik Negeri

Tanah Laut

1. Politeknik Negeri Manado 2. Politeknik Negeri Nusa

Utara

Jumat, 14 Juli 2023, 15.30-16.30

WIB

1. Politeknik Negeri Ujung Pandang 2. Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan 3. Fakultas Vokasi

Universitas Hasanuddin 4. Program Pendidikan

Vokasi Universitas Halu Oleo

1. Politeknik Negeri Bali 1. Politeknik Negeri Kupang

2. Politeknik Pertanian Negeri Kupang

1. Politeknik Negeri Ambon

2. Politeknik Perikanan Negeri Tual

Politeknik Negeri Fak-Fak

(22)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and

infographics & images by Freepik

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait