PROGRAM PENGUATAN EKOSISTEM KEMITRAAN UNTUK PENGEMBANGAN INOVASI BERBASIS POTENSI DAERAH
TAHUN 2023
Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kemendikbudristek RI
Transformasi Program
Design 2021
●
Aktivitas kunci berupa seremonial dan akuisisi kemitraan industri●
Wilayah pelaksanaan:Batam, Papua Barat, Manado, Lombok, Balikpapan
●
Hasil: 179 MoU●
Gabungan dariprogram Menara Vokasi dan kampus
pendamping kemitraan
●
Hasil: 293 MoU, 50 MoA, bantuan dana dari pemda setempat, dan Peraturan Gubernur Provinsi Riau Nomor 6 Tahun 20222020 2022 2023
Menara Vokasi
●
Pelaksanaan program Akselerator Daerah fokus ke aktivitas evaluasiAkselerator Kemitraan Daerah
Akselerator Kemitraan Daerah
Riset Keilmuan Terapan Kampus Pendamping
Kemitraan
●
Hasil: 57 Satuan Pendidikan Vokasi Afiliasi yang Bermitra dengan IDUKA, dengan rincian: PTV = 30; SMK = 27;melibatkan 104 IDUKA dalam pelaksanaan program
●
Pengembangan riset terapan dengan pendanaan dari LPDP yang dilakukan secara kolaboratif antara PTV dengan DUDI untuk menjawab persoalan●
DUDITerdapat 66 hasil riset terapanPenguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah
●
Program pendanaan dari LPDP untukmenghasilkan Policy Brief yang mencakup workforce planning dan innovation planning di 27 provinsi.
●
Menargetkan minimal 50 PKS antara SPV dan DUDI di setiap daerah.●
Hasil innovation planning akan diimplementasikan untuk menghasilkan inovasi berbasis potensi dan kebutuhan daerah pada pendanaan tahun ke-2 dan ke-3.Grand Design Program 2023 - 2025
Tahun 2023
2024 2025
Intervensi Luaran Target
Pemetaan potensi dan kondisi daerah secara konprehensif untuk menghasilkan klaster inovasi yang selaras dengan agenda pembangunan daerah dan program prioritas nasional.
Policy Brief, meliputi:
Workforce Planning Innovation Planning
Penetapan Pengampu
27 Provinsi Penugasan kepada PTV
Luncuran hibah untuk implementasi . pengembangan inovasi yang berasal
dari klaster inovasi yang telah terbentuk.
Inovasi berupa produk /teknologi/model/sistem
berbasis kebutuhan daerah/wilayah.
Luncuran hibah untuk implementasi pengembangan inovasi yang berasal
dari klaster inovasi yang telah terbentuk.
Inovasi berupa produk /teknologi/model/sistem
berbasis kebutuhan daerah/wilayah.
40 Inovasi
40 Inovasi
Kompetisi Proposal inovasi
Kompetisi Proposal inovasi
Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah
2023
Gambaran Umum Program
Urgensi
• Pendidikan vokasi menjadi langkah strategis dalam pembangunan SDM unggul dengan adanyaPerpres No 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi
Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, termasuk denganterbentuknya TKNV dan TKDV.
• Diperlukan aktivitas untukmewujudkan ekosistem kemitraan sinergisantara satuan pendidikan vokasi dengan
pemangku kepentingan yang diturunkan dari kebijakan terkait pendidikan vokasi yang searah dan sejalan dengan agenda pembangunan nasional atau daerah.
• Pelunyamembangun strategi yang berorientasi pada penyelarasansupply dan demandtenaga kerja, local skills, dan critical occupations dengan penyiapan skillsmasa depan dari lulusan pendidikan vokasi yang komprehensif berdasarkan potensi sumber daya ekonomi di daerah.
Pengertian Output
• Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan pendanaan LPDP.
• Pada tahun pertama Program
Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah adalah riset yang menyinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkanpolicy brief, yang berisiworkforce planning dan innovation planningguna
menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi/kebutuhan daerah.
• Workforce Planning: Hasil riset yang berisisupplydan demandtenaga kerja, critical occupations, jenis keahlian, local skillsbeserta penyiapanskills masa depandari lulusan pendidikan vokasi yang komprehensif berdasarkan potensi pengembangan sumber daya ekonomi di daerah beserta program studi vokasi pendukung di SMK dan PTV yang diperlukan untuk memenuhi tujuan, sasaran strategis, dan rencana pembangunan daerah.
• Innovation Planning: Rencana inovasi strategis berbasis potensi daerahyang terintegrasi dengan kebutuhan
pengembangan kawasan industri, agenda prioritas pembangunan daerah, dan dinamika pengembangan ekonomi daerah yang terhubung dengan jejaring untuk membangun daya saing inovasi dalam satu daerah.
Tujuan
Terbentuknya ekosistem kemitraan yang
dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah/wilayah melalui kemitraan sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan Pemerintah Daerah yang
diselaraskan dengan kebutuhan DUDI.
⦁ Tersusunnya strategi untuk menyelaraskan supply dan demand kebutuhan tenaga kerja dan critical occupations beserta penyiapan skills masa depan yang komprehensif berdasarkan potensi sumber daya di daerah yang menjadi target program (workforce planning)
Umum Khusus
⦁ Tersusunnya model ekosistem melalui rencana strategis riset dan inovasi, serta meningkatnya kuantitas dan kualitas riset terapan (applied research) yang berbasis pada keunggulan dan potensi daerah/wilayah dalam bentuk innovation planning
⦁ Meningkatnya kuantitas dan kualitas kemitraan, interaksi, peran dan komitmen, serta partisipasi Pemerintah Daerah, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah/wilayah target terhadap implementasi kebijakan dan program prioritas pendidikan vokasi.
Penerima Manfaat
Dapat menjadi acuan dalam menyusun kebijakan yang tepat sasaran untuk mengembangkan potensi sumber daya vokasi dan ekonomi di wilayah secara optimal
Kemendikbudristek
1 2 3
4 5 6
Penerima Manfaat
Dapat menjadi rujukan bagi TKDV dan Lembaga Inkubator dalam perencanaan dan pengembangan pembangunan ekonomi daerah
TKDV dan Lembaga Inkubator
Dapat menjadi rujukan serta mengakselerasi pembangunan ekonomi berbasis potensi dan keunggulan daerah
Pemerintah Daerah
Dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kemitraan, dan penyelarasan dengan unsur pemda, DUDI, dan pemangku kepentingan strategis di daerah.
Satuan Pendidikan Vokasi
Dapat menyinergikan kebutuhan sekaligus ikut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi
Dunia Usaha Dunia Industri
Dapat ikut terlibat dalam
pembangunan sumberdaya manusia dan ekonomi daerah serta menerima manfaat jangka panjang secara tidak langsung dari keberhasilan program.
Masyarakat dan Komunitas
Stakeholder Sasaran
•
PTV di bawah koordinasi Kemdikbudristek, baik sebagai pengampu program, anggota konsorsium, dan PTV lain di luar tim riset yang dilibatkan, (memiliki prodi yang selaras dengan pengembangan potensi daerah);•
SMK yang dapat diwakili oleh MKKS atau Kepala SMK terkait yang dilibatkan dalam program.Satuan Pendidikan Vokasi
Pemerintah Daerah
Dunia Usaha dan Dunia Industri
Komunitas dan Masyarakat
Media Massa
•
Pemerintah Provinsi sebagai mitra utama;•
OPD kota/kabupaten di bidang terkait yang terlibat dalam penyusunanworkforce planningdan innovation planning.•
Kadin Daerah dan Asosiasi Industri;•
Pengelola Kawasan Industri/KEK di Daerah•
DUDI sebagai mitra yang terlibat dalam penyusunan workforce planning dan innovation planning.•
Komunitas di daerah yang terlibat dan memiliki keterkaitan dengan sektor/bidang yang dikembangkan;•
Masyarakat/komunitas, dapat diwakili ole Forkominda, atau Forum Masyarakat Daerah, atau komunitas lainnya yang terlibat.•
Media massa nasional dan lokal yang terlibat dan aktif menjadi mitra publisitas program.Skema Program
Riset pengembangan klaster inovasi berbasis daerah yang disusun oleh PTV di satu provinsi dengan membentuk konsorsium riset bersama setidaknya 2 (dua) PTV lain yang berada di provinsi terkait melalui keterlibatan Pemerintah Daerah.
Riset pengembangan klaster inovasi berbasis wilayah yang disusun oleh PTV melibatkan setidaknya dua provinsi berbeda dengan membentuk konsorsium riset bersama setidaknya 2 (dua) PTV lain yang berada di masing- masing provinsi dengan
keterlibatan Pemerintah Daerah dari masing-masing provinsi.
Skema A Skema B
PTV Pengampu dan Komposisi Tim Kerja
Ketua Tim
Ditunjuk oleh pimpinan PTV pengampu secara formal selama kurun waktu pelaksanaan program untuk memimpin tim kerja, mewakili,
memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam merencanakan dan mengintegrasikan pelaksanaan program hingga tuntas
Anggota Tim
Terdiri dari dosen atau kombinasi antara dosen dan tenaga kependidikan yang ditugaskan secara formal oleh pimpinan PTV pengampu dan
pimpinan PTV anggota konsorsium riset agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh ketua tim.
Narasumber
Tim kerja dapat menunjuk narasumber yang memiliki kemampuan dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan program, dipilih dan ditunjuk oleh ketua tim kerja selama kurun waktu penugasan yang spesifik untuk memberikan keahliannya. Narasumber adalah seseorang yang bukan termasuk anggota tim kerja.PTV Pengampu
PTV (Politeknik/Sekolah Vokasi/Fakultas Vokasi) di bawah koordinasi Kemendikbudristek di lokasi target program yang memiliki kriteria antara lain memiliki rekam jejak kemitraan yang baik dengan pemangku
kepentingan di daerah dan telah mengisi data kemitraan pada platform Mitreka. PTV pengampu disepakati oleh PTV anggota konsorsium dan Pemerintah Daerah.
Posisi PTV Sebagai Pengampu Program
Pengampu PTV
PTV 1
PTV 2
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
Anggota Tim
● Ketua Tim
● Anggota Tim
● Sekretariat, Administrasi, Monev Internal, Pernjaminan Mutu
1. Tim kerja (working group) harus terdiri dari anggota yang ditunjuk secara formal dari PTV pengampu dan PTV anggota;
konsorsium;
2. Ketua tim dapat membentuk lebih dari satu tim kerja sesuai kebutuhan;
3. Jumlah dan kualifikasi dari anggota tim kerja disesuaikan dengan kebutuhan, dan mempertimbangkan pemenuhan ketentuan penggunaan anggaran.
Ketua Tim
Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Anggota 4 Anggota n
Komposisi anggota tim
kerja dikombinasikan
berasal dari PTV Pengampu
dan PTV anggota konsorsium
riset
Ketua Tim
Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Anggota 4 Anggota n
Tim Kerja 1
Anggota 1 Anggota 2 Anggota n
Tim Kerja 2
Anggota 1 Anggota 2 Anggota n Contoh Bentuk Tim dengan Lebih dari Satu Tim Kerja Contoh Bentuk Tim
dengan Satu Tim Kerja
Bentuk Tim Kerja
Pola Pengerjaan Program
Luaran Tugas Indikator Kinerja
1. Menentukan cakupan dariworkforce plan
Workforce Planning
2. Memetakan komposisi, jumlah dan jenis keahlian kebutuhan tenaga kerja (sisi demand)
4. Menganalisis dan mengidentifikasi kesenjangan antara profil tenaga kerja saat ini dengan kebutuhan masa depan serta strategi untuk mengatasinya
5. Menyusun rencana implementasi workforce plan
a) Hasil analisis pemangku kepentingan daerah yang terlibat dalam pengembangan ekonomi daerah/wilayah
b) Hasil kajian bidang disertai sektor prioritas pengembangan ekonomi dan industri di daerah dalam jangka waktu minimal 3 (tiga) tahun, termasuk pola investasinya
a) Hasil pemetaan komposisi kebutuhan tenaga kerja
b) Hasil pemetaan jumlah dan jenis keahlian yang diperlukan bagi pengembangan daerah dan di masa depan (future job) c) Hasil analisis yang menggambarkan dinamika ketenagakerjaan
a) Hasil analisis kesenjangan profil tenaga kerja di daerah
b) Hasil evaluasi strategi kebijakan dan program (pusat/daerah) penguatan pendidikan vokasi yang sudah dilaksanakan
c) Hasil kajian terkait pengembangan strategi yang tepat untuk mengatasi kesenjangan
a) Rencana aksi implementasi workforce plan, antara lain pengembangan kebutuhan prodi vokasi, peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, penguatan kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan DUDI, penyusunan aspek legal (kebijakan) di daerah, peningkatan persepsi pendidikan vokasi (diukur melalui indeks kemitraan), dan bentuk inisiasi lainnya
b) Pengisian platform data kemitraan (Mitreka) oleh pendidikan tinggi vokasi (PTV) di daerah/wilayah target
3. Memetakan komposisi, jumlah dan jenis keahlian tenaga kerja yang dimiliki saat ini (sisi supply)
a) Hasil pemetaan faktor internal dan eksternal yang memberikan dampak terhadap ketenagakerjaan di masa kini
b) Hasil analisis komposisi dan jumlah lulusan pendidikan vokasi dengan keahlian yang dibutuhkan bagi pengembangan daerah/wilayah.
c) Hasil analisislocal skillslulusan pendidikan vokasi di daerah/wilayah target.
Indikator Kinerja (1)
Luaran Tugas Indikator Kinerja
1. Memetakan potensi dan keunggulan daerah
Innovation Planning
2. Membuat visi, prioritas, roadmap, dan rencana inovasi daerah dalam suatu model ekosistem
3. Menetapkan klaster inovasi yang akan dikembangkan di daerah
4. Menyelenggarakanbusiness matchinguntuk membuka peluang kerjasama inovasi dengan DUDI
a) Hasil analisis potensi dan keunggulan untuk pengembangan sektor industri di daerah
b) Hasil pemetaan ketersediaan inovasi yang dimiliki daerah beserta kegunaannya
a) Hasil analisis rencana pengembangan inovasi daerah, baik yang sudah tersedia maupun yang belum
b) Hasil analisis stakeholder terkait aktor yang terlibat dalam pengembangan inovasi di daerah
c) Roadmappengembangan inovasi daerah dan rencana aksi dalam kurun waktu setidaknya tiga tahun ke depan
d) Model ekosistem pengembangan ekonomi yang selaras dengan potensi dan keunggulan daerah
a) Rencana kerja implementasi klaster inovasi daerah
b) Dokumen usulan ragam inovasi sebagai solusi/upaya pengembangan sektor unggulan daerah yang akan dikembangkan melalui riset terapan
a) Minimal 50 (lima puluh) rintisan kemitraan baru per daerah/wilayah target
b) Minimal 50 (lima puluh) peserta per daerah/wilayah mengikuti pelatihan peningkatan kapabilitas kemitraan dan penyelarasan c) Publisitas kegiatan atau capaian strategis di media lokal/nasional
Indikator Kinerja (2)
Target Lokasi Program
Provinsi Skema A Provinsi Skema B
1. Aceh
2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Kepulauan Riau 5. Riau
1. Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 2. Lampung dan Bengkulu
6. Jawa Tengah 7. Jawa Timur 8. D.I. Yogyakarta
3. Jawa Barat dan Banten
9. Kalimantan Barat 4. Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 5. Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 10. Sulawesi Utara 6. Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan
Sulawesi Tenggara 11. Bali
12. Nusa Tenggara Timur (NTT) 13. Maluku
14. Papua Barat
• Total terdapat 20 target lokasi (14 Skema A dan 6 Skema B) yang tersebar di 27 Provinsi.
• Penentuan lokasi dan skema dilakukan oleh Dit. Mitras DUDI dengan mempertimbangkan potensi ekonomi wilayah, potensi DUDI, dan potensi satuan pendidikan vokasi.
Pendanaan
Dana yang dapat diajukan oleh PTV pengampu berada pada rentang Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan maksimal senilai Rp1.200.000.000,- (satu miliar dua ratus juta rupiah).
Besaran Dana
1. Ketua : maksimal Rp3.600.000/bulan 2. Anggota : maksimal Rp2.400.000/bulan 3. Asisten : maksimal Rp1.500.000/bulan 4. Administrator: maksimal Rp1.500.000/bulan
Biaya Langsung Personil (maks 30%) Biaya Langsung Non Personil (min 65%)
1. Bahan habis pakai dan peralatan;
2. Honor tenaga ahli/tenaga lapangan/narasumber 3. Perjalanan dalam negeri;
4. Keperluan lainnya yang dapat mendukung pencapaian luaran program;
5. Belanja modal untuk mendukung pemcapaian luaran program.
Biaya Tidak Langsung (5%)
Biaya ini dialokasikan untuk PTV pengampu guna membiayai manajemen internal program, antara lain kegiatan pengendalian,
monitoring/evaluasi internal, pencapaian kinerja atau dukungan administrasi/logistik.
PTV pengampu dapat memperoleh dana
pendamping dari sumber lain (non RISPRO) sesuai dengan item kegiatan yang dilaksanakan
Dana Pendamping
Pencairan dan Penggunaan Dana
⦁ Termin 1 : 70%
⦁ Termin 2 : 30% ⦁
Pembelian lahan;⦁
Pembelian kendaraan operasional;⦁
Pembangunan gedung/kantor;⦁
Jaminan dan pinjaman kepada pihak lain;⦁
Hibah atau bantuan berbentuk uang tunai kepada pihak lain atau masyarakat;⦁
Penggunaan lainnya yang tidak relevan dengan luaran program yang akan dihasilkan;⦁
Pembayaran insentif bagi ketua/tim kerja yang telah mendapatkan insentif dari⦁
sumber pendanaan lainnya; dan⦁
Apabila ketua/tim kerja (penerima pendanaan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah) merupakan penerima pendanaan RISPRO LPDP, maka insentif tim kerja tidak diberikan lagi sampai berakhirnya kontrak pendanaan RISPRO LPDP.Pencairan Dana Batasan
Penggunaan Dana
Alur dan Timeline Pelaksanaan Program
13 Juli 2023
•Soft launching dan sosialisasi program
14 Juli 2023
• FGD PTV per lokasi untuk menentukan calon PTV pengampu
14 – 23 Juli 2023
• Penyerahan usulan PTV pengampu dan proposal singkat pelaksanaan program
26 Juli 2023
• Penetapan PTV pengampu Program
27-28 Juli 2023
• Pembekalan dan workshop
• Penandata- nganan kontrak untuk pencairan dana termin 1
Mei 2024
• Penyerahan Laporan Akhir Program
Februari - Maret 2024
• Monev 2
Desember 2023
• Pencairan dana termin 2
November 2023
• Monev 1
28 Juli 2023 – Mei 2024
• Pelaksanaan Program (10 bulan)
Jadwal FGD Per Regional
Sesi dan Waktu
Daftar PTV
Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Ruang 4 Ruang 5
Jumat, 14 Juli 2023, 08.30-09.30
WIB
1. Politeknik Negeri Lhokseumawe 2. Akademi Komunitas
Negeri Aceh Barat
1. Politeknik Negeri Medan
2. Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara
1. Politeknik Negeri Padang
2. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 3. Sekolah Vokasi
Universitas Negeri Padang
1. Politeknik Negeri Batam
1. Politeknik Negeri Bengkalis
Jumat, 14 Juli 2023, 09.30-10.30
WIB
1. Politeknik Negeri Sriwijaya
2. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
1. Politeknik Negeri Lampung
2. Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong
1. Politeknik Negeri Bandung
2. Politeknik Manufaktur Negeri Bandung 3. Politeknik Negeri
Indramayu 4. Politeknik Negeri
Subang
5. Politeknik Negeri Jakarta
6. Politeknik Negeri Media Kreatif 7. Sekolah Vokasi IPB 8. Sekolah Vokasi UI
1. Politeknik Negeri Semarang 2. Politeknik Maritim
Negeri Indonesia 3. Politeknik Negeri
Cilacap
4. Sekolah Vokasi Undip 5. Sekolah Vokasi UNS
1. Politeknik Negeri Elektronika Surabaya 2. Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya 3. Politeknik Negeri Madura 4. Politeknik Negeri Madiun 5. Politeknik Negeri Malang 6. Politeknik Negeri Jember 7. Politeknik Negeri
Banyuwangi
8. Akademi Komunitas Negeri Pacitan
9. Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar 10. Fakultas Vokasi ITS 11. Fakultas Vokasi Unair 12. Fakultas Vokasi
Universitas Brawijaya 13. Fakultas Vokasi
Universitas Negeri Surabaya 14. Fakultas Vokasi
Universitas Negeri Malang
Jadwal FGD Per Regional
Sesi dan Waktu Daftar PTV
Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Ruang 4 Ruang 5
Jumat, 14 Juli 2023, 13.30-14.30
WIB
1. Sekolah Vokasi UGM 2. Akademi Komunitas
Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta 3. Fakultas Vokasi
Universitas Negeri Yogyakarta
1. Politeknik Negeri Pontianak 2. Politeknik Negeri
Ketapang 3. Politeknik Negeri
Sambas
1. Politeknik Negeri Balikpapan 2. Politeknik Negeri
Samarinda
3. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 4. Politeknik Negeri
Nunukan
1. Politeknik Negeri Banjarmasin 2. Politeknik Negeri
Tanah Laut
1. Politeknik Negeri Manado 2. Politeknik Negeri Nusa
Utara
Jumat, 14 Juli 2023, 15.30-16.30
WIB
1. Politeknik Negeri Ujung Pandang 2. Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan 3. Fakultas Vokasi
Universitas Hasanuddin 4. Program Pendidikan
Vokasi Universitas Halu Oleo
1. Politeknik Negeri Bali 1. Politeknik Negeri Kupang
2. Politeknik Pertanian Negeri Kupang
1. Politeknik Negeri Ambon
2. Politeknik Perikanan Negeri Tual
Politeknik Negeri Fak-Fak
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik