• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan dan Pengembangan Komoditas Unggulan Klaster Agroindustri dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penentuan dan Pengembangan Komoditas Unggulan Klaster Agroindustri dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK INDUSTRI

Penentuan dan Pengembangan Komoditas Unggulan Klaster Agroindustri dalam Penguatan

Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang

TUGAS AKHIR MOCHAMAD RIFQI ALIAN 2509 100 131

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc

(2)

Setiap pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat

Isu pada saat ini...

Sistem inovasi → pembangunan ekonomi dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berupaya memberikan nilai tambah (added value)

Dinamika perubahan → pembangunan kedepan semakin kompleks dan membutuhkan upaya yang bertumpu pada pemanfaatan pengetahuan

Sistem Inovasi

Klaster Kunci

Produk Unggulan

Penguatan

SIDa

(3)

Latar belakang

KABUPATEN MALANG

Agroindustri kabupaten Malang merupakan sektor potensial (50,46% penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian) (Abdillah dkk, 2010)

Daerah mitra pelaksanaan SIDa oleh BPPT

Potensi geografis, memiliki pegunungan, sungai, dan bendungan besar

Mendukung dikembangkannya lahan pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan (BPPT, 2012)

(4)

Latar belakang

Penentuan dan Pengembangan Komoditas

Unggulan Klaster Agroindustri

(5)

Klaster Agroindustri

Peluang Investasi

Nilai Tambah

Produk

Latar belakang

(6)

Research Question

... bagaimana menentukan dan menyusun pengembangan komoditas

unggulan klaster agroindustri di kabupaten Malang ?

(7)

Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi kerangka kebijakan sistem inovasi daerah kabupaten Malang

2. Menentukan komoditas unggulan klaster agroindustri kabupaten Malang

3. Menyusun rencana pengembangan komoditas unggulan klaster

agroindustri untuk mendukung penguatan sistem inovasi daerah

kabupaten Malang

(8)

Manfaat Penelitian

prioritas komoditas unggulan klaster agroindustri

• masukan bagi pemda dalam penyusunan program pembangunan

mendorong sinergisitas

• memfasilitasi dan membina industri di

dalam klaster

(9)

Ruang Lingkup Penelitian

1. Pengembangan klaster agroindustri hanya difokuskan pada komoditas yang menjadi komoditas unggulan terpilih daerah

2. Penelitian hanya mengkaji rencana pengembangan komoditas dalam lingkup peningkatan produksi dan pemasaran melalui usulan tema-tema riset

3. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu empat bulan (satu kuartal)

1. Tidak terjadi perubahan pada proses bisnis maupun metode kerja selama penelitian 2. Tidak terjadi perubahan kebijakan dan regulasi nasional maupun daerah terkait

sistem inovasi

Batasan

Asumsi

(10)

Konsep Sistem Inovasi

Sistem Inovasi Daerah

Interaksi Elemen

(Aktor Inovasi) Difusi Teknologi

Kepakaran (litbangyasa)

Usulan Tema-Tema Riset

(11)

Konsep Sistem Inovasi

BPPT (2012)

(12)

Konsep Klaster Industri - Agroindustri

“agroindustri merupakan bagian dari sektor industri, yang mengolah dan mengubah bahan mentah hasil pertanian menjadi produk antara dan produk akhir bagi

konsumen” Nugroho, dkk (2012

Kriteria penentu dalam pengembangan agroindustri

Komoditas Unggulan

Fasilitas

Infrastruktur

Kelembagaan

Rustiadi dan Dardak (2007)

(13)

Metodologi Penelitian

Identifikasi rencana strategis SIDa

Identifikasi potensi

kewilayahan

Penentuan komoditas unggulan klaster agroindustri

Penguatan SIDa melalui usulan tema riset

komoditas unggulan

(14)

Rencana Strategis Sistem Inovasi Daerah

3. Mengembangkan perekonomian berbasis pertanian, pertambangan, kelautan, industri, perdagangan, dan pariwisata yang didukung infrastruktur yang memadai;

Tujuh fokus utama pembangunan dalam Visi Malang 2005-2025

Fokus pengembangan dan penguatan SIDa pada dua pilar yakni agrowisata dan industri kreatif

AGROINDUSTRI

(15)

Data Potensi Agroindustri Kab. Malang

(16)

Pengukuran Potensi Kewilayahan

Metode LQ dapat menentukan sebaran komoditas atau melakukan identifikasi wilayah berdasarkan potensinya

(Hendayana, 2003)

Location Quotient

Static LQ Dynamic LQ

Nilai SLQ / DLQ ≥ 1

Tingkat produksi baik

Berswasembada

Alternatif komoditas unggulan

Ma’ruf (2009)

(17)

Pengukuran Potensi Kewilayahan

No Komoditas SLQ DLQ

1 Jagung 0,95 1,42

2 Ubi kayu 2,50 0,98

3 Tebu 1,149 1,237

4 Salak 6,46 2,44

5 Apel 5,47 1,74

6 Sengon 12,57 1,46

7 Sapi perah 5,33 0,77

8 Ikan laut (tuna) 15,415 1

(18)

Keterkaitan antar Kriteria | DEMATEL

DEMATEL

1. Membangun skala evaluasi

2. Matriks hubungan langsung (matriks Z)

3. Matriks normalisasi Z (matriks X)

4. Matriks hubungan total Tc = X (I – X)-1

5. Penjumlahan tiap baris (nilai D) dan kolom (nilai R)

6. Membuat network relationship map

Tujuan – mengidentifikasi keterkaitan kausal antar kriteria pemilihan (faktor dominan)

(19)

Keterkaitan antar Kriteria | DEMATEL

DEMATEL

D+R

D-R Treshold value = 1,822

(20)

Perhitungan Bobot Kriteria (ANP)

ANP

. . .

. . .

. . . Sebuah hirarki Tujuan

Kriteria

. . C1. .

. .C2. . . . C3. .

Sebuah network

. .C4. . Alternatif

Buyokozkan (2012)

Menentukan bobot prioritas kriteria dalam pengambilan keputusan;

Masukan - matriks hubungan total DEMATEL Luaran - bobot prioritas kriteria

(21)

Perhitungan Bobot Kriteria (ANP)

ANP

2. Membuat matriks Td -dimensi/set (kumpulan kriteria)- 1. Membangun unweighted

supermatrix

3. Matriks weighted supermatrix 4. Membuat matrik stabil

(stable-matriks) dari weighted supermatriks

(22)

Perhitungan Bobot Kriteria (ANP)

ANP

Kriteria Bobot

Kualitas bahan baku 0,1286 Kandungan teknologi 0,1302

Ciri khas daerah 0,1191

Ramah lingkungan 0,1221

Penyerapan TK 0,1259

Ukuran pasar 0,1260

Jenis produk olahan 0,1175

Kebutuhan modal 0,1306

(23)

Perhitungan Ranking Komoditas | TOPSIS

TOPSIS

1. Matriks penilaian alternatif (matriks D)

2. Membuat matriks

normalisasi Dα 3. Perkalian

4. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif tiap kriteria 5. Menghitung separasi

(jarak alternatif terhadap solusi ideal)

6. Membuat ranking prioritas untuk alternatif ke-x

Menggunakan prinsip alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif

(24)

Perhitungan Ranking Komoditas | TOPSIS

Rank Komoditas Indeks

1 Susu sapi 0,8482

2 Tebu 0,8451

3 Ikan laut 0,7748

4 Jagung 0,7189

5 Apel 0,7043

6 Salak 0,6542

7 Ubi kayu 0,5074

8 Kayu sengon 0,2851

TOPSIS

(25)

Analisis Sensitivitas

Memahami konsekuensi dari perubahan bobot kriteria (Vidal dkk, 2011)

Pengujian dengan trial and error

Kriteria kebutuhan modal menjadi

kriteria yang sensitif

(26)

Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Tebu

Varietas tebu

• PS 881

• PS 882

• PS 861

Mitra kelola

• PG Krebet Baru di Bululawang

• PG Kebon Agung di Pakisaji

Sentra utama

• Gondanglegi

• Bululawang

• Bantur

Kualitas

• Rendemen 8,54%

(MG 2012)

(27)

Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Tebu

Tebu

Ampas

Furfural Furfury alkohol

Polimer

Pelarut Bahan penolong Industri logam

Flavour Partikel

board Furniture Bahan bakar

Pulp

selulosa Kertas

Kertas koran Kertas tulis Security paper Makanan

ternak

Pucuk daun

Nira

Gula

Molase

Blotong

Bahan makanan Gula cair

Gula padat

L-lysin

Asam glutamat

Asam organik Bahan kimia

Protein sel tunggal

Makanan ternak Ragi roti Makanan/

minuman

Ethanol

MSG Industri makanan/farmasi Asam asetat Bahan bakar

Aster asetat

Semen

Mansory semen Bahan cat

(28)

Usulan Tema Riset | Komoditas Tebu

No Tema Riset Bidang Kajian

AKTIVITAS UTAMA 1. Perancangan Standard Operational Procedure

Pengiriman Hasil Panen Tebu ke Pabrik Manajemen Industri 2. Desain Pengemasan Produk-produk Turunan Tebu (Gula

Merah, Karamel, Jus Tebu, Nata de Sugar Cane) Desain industri 3. Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Home

Industry Produk Olahan Tebu Manajemen

4. Desain Sistem Traceability Berbasis Proses Bisnis pada

Rantai Pasok di Industri Jus Tebu Manajemen Industri 5. Studi Kelayakan Lahan untuk Ekstensifikasi Lahan

Perkebunan Tebu Pertanian

6. Efisiensi dan Efektifitas Pola Pemupukan Tebu Pertanian 7. Studi Kelayakan Produksi Bioetanol dari Limbah Ampas

Tebu Ekonomi

(29)

Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Susu Sapi

Supervisi

• Dinas

Peternakan dan Kesehatan

Hewan

• Dinas Koperasi dan UMKM

Mitra kelola

• KUD

• KPSP

• Industri Pengolahan Susu

Sentra utama

• Pujon

Fokus

• Produksi susu pasteurisasi

(30)

Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Susu Sapi

Susu sapi

Susu evaporasi

Mentega Susu

pasteurisasi

Susu UHT

Krim susu Butter milk

Milk fatt Susu kental manis

Susu Skim Susu bubuk (skim)

Susu bubuk (whole)

Fermented milk

Yoghurt

Kefir Ice cream

milk powder

Es krim

Tahu susu

Kerupuk susu

Whey

Konsentrat protein whey

Laktosa

Konsentrat whey

Makanan/

farmasi Nata de

milkcow

(31)

Usulan Tema Riset | Komoditas Susu Sapi

No Tema Riset Bidang Kajian

AKTIVITAS UTAMA

1. Kajian Strategi Pemasaran Produk Olahan Susu berbasis Home Industry (nata de milkcow, keju, dodol, karamel, tahu susu, yoghurt, kerupuk susu, noga)

Manajemen

2. Pengembangan Formulasi Konsentrat Pakan Ternak

untuk Peningkatan Kuantitas Susu Teknologi Pertanian 3. Studi Komunikasi Visual pada Produk Olahan Susu

berbasis Home Industry Desain Produk

4. Perancangan Model Distribusi Susu Sapi dari Peternak

ke Industri Manajemen Industri

5. Pemanfaatan Sistem Kendali Otomatis dalam

Pengaturan Temperatur Pasteurisasi Susu Teknologi Tepat Guna 6. Kajian Sistem Produksi Sulis (Susu Listrik), Alat

Pengawet Susu Inovatif bagi Peternak Sapi Manajemen Industri 7. Pengukuran Preferensi Konsumen Susu untuk

(32)

Simpulan dan Saran

Simpulan

1. SIDa kabupaten Malang diarahkan pada pengembangan agrowisata dan industri kreatif.

2. Komoditas unggulan klaster agroindustri kabupaten Malang adalah tebu dan susu sapi.

3. Rencana pengembangan komoditas unggulan difokuskan pada produk-produk alternatif berbasis home industry.

Saran dan Rekomendasi

1. Untuk pengukuran potensi kewilayahan sebaiknya digunakan data dengan rentang waktu tidak kurang lima tahun untuk menghindari fluktuasi data dalam periode singkat.

2. Diperlukan penelitian lanjutan pemodelan sistem inovasi daerah agar dapat menjelaskan lebih dalam peranan masing-masing aktor inovasi.

3. Tema-tema riset pengembangan komoditas unggulan difokuskan pada produksi dan pemasaran untuk branding produk.

4. Perlu peningkatan aspek maintenance data dalam integrasi kelembagaan SIDa.

(33)

Daftar Pustaka

Abdillah, Fellan Fatih, dkk. (2010), "Pengembangan Sentra Agroindustri Kerajinan Mendong Kabupaten Malang dengan Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal", Jurnal Tata Kota dan Daerah, Vol. 2, No. 2, hal. 31-40.

Artana, K.B. (2008), “Pengambilan Keputusan Kriteria Jamak (MCDM) untuk Pemilihan Lokasi Floating Storage and Regasification Unit (FRSU): Studi Kasus Supply LNG dari Ladang Tangguh ke Bali”, Jurnal Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, hal. 97-111.

Anujuprana, dkk. (2006), Manajemen Kelembagaan Pusat Pembelajaran Masyarakat Pemberdayaan Ekonomi Lokal, BPPT Press, Jakarta . Australia Centre for International Agricultural Research (2012). Membuat Rantai Nilai Lebih Berpihak pada Kaum Miskin: Buku Pegangan

bagi Praktisi Analisis Rantai Nilai edisi Terjemahan, Tabros, Indonesia

Badan Ketahanan Pangan Jawa Timur (2010), Basis Data Pangan, <URL:http:// www.bkpjatim.com/sipt/index.php/basis-data- pangan.html> diakses pada 25 Nopember 2011.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (2000). Pohon Industri Inovasi Teknologi, BPPT, Jakarta

Badan Pusat Statistik Jawa Timur (2007-2011), Jawa Timur dalam Angka, BPS Propinsi Jawa Timur, Surabaya.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang (2007-2011), Kabupaten Malang dalam Angka, BPS Kabupaten Malang, Malang.

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (2012), Tanaman Pangan, <URL:http:// www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3> diakses pada 26 Nopember 2012

Balitbang Malang (2012), Workshop Pra Roadmap Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang,

<URL:http://balitbang.malangkab.go.id/newsdetail. php?id=47> diakses pada 26 Nopember 2012.

Baykasoglu, A., dkk. "Integrating Fuzzy DEMATEL and Fuzzy Hierarchical TOPSIS Methods for Truck Selection". Expert Systems with Applications (2012),http://dx.doi.org/10.1016/j.eswa.2012.05.046.

Biro Kredit Bank Indonesia (2006), Kajian Pembiayaan dalam Rangka Pengembangan Klaster, Bank Indonesia.

Buyukozkan, G. Dan Cifci, G., (2012), “A Novel Hybrid MCDM Approach Based on Fuzzy DEMATEL, Fuzzy ANP, and Fuzzy TOPSIS to Evaluate Green Suppliers”, Expert Systems with Applications, No. 39, hal. 3000-3012

Chen, Chen-Tung (2007), "Extensions of the TOPSIS for Group Decision-Making under Fuzzy Environment", Fuzzy Sets and Systems No. 114, hal 1-9.

Chen, K dan Guan, G. (2011), "Mapping the Functionality of China's Regional Innovation Systems: A Structural Approach", China Economic Review, No. 22, hal. 11-27.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya program pemerintah dalam memusatkan para pengrajin yang ada di Medan di harapkan bangunan yang akan didirikan ini dapat dengan mudah berintegrasi dengan

Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Curug Ceheng.Teknik pengambilan sample menggunakan sampling isidental dengan jumlah sample

(hasil pekerjaannya rapi dan cepat, konsumen juga dapat memilih bahan dan model. perusahaan ini dapat membuat segala jenis model jog, karena memang perusahaan ini sudah

Hal tersebut disebabkan sekitar 75% dari uji hipotesis menyatakan berpengaruh dan sekitar 25% uji hipotesis menyatakan strategi pembelajaran yang digunakan pada

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan naungan kasih-Nya, serta segala sesuatu dalam hidup, sehingga penulis

• Jika pada usia 6 tahun anak belum bisa melakukan minimal salah satu hal di atas, bawa bayi ke dokter/bidan/perawat. • Bawa anak 2 - 6 tahun setiap 6 bulan ke fasilitas

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena subyek yang diteliti adalah orang dengan segala aktivitas dan alam sekitarnya, dalam hal ini