PAPER FISIKA BANGUNAN
PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN ALAMI
Disusun Oleh :
MUHAMMAD ADE TAMINUDDIN E1B121041
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO 2022
BAB I PENDAHULUAN
Bangunan sebagai salah satu sektor yang mengkonsumsi energi menjadi faktor penting dalam upaya penghematan energi. Arsitek sebagai salah satu perencana bangunan turut berperan dalam menentukan energi yang dikonsumsi oleh sebuah bangunan. Desain bangunan yang memanfaatkan potensi energi alam turut berpengaruh terhadap penurunan energi operasional yang digunakan. Pemanfaatan potensi energi alam untuk bangunan dapat berupa memanfaatkan angin untuk penghawaan alami, dan memanfaatkan cahaya matahari untuk pencahayaan alami.
Tanpa cahaya semuanya akan menjadi gelap dan tidak akan terlihat apapun.
Sayangnya selama ini perancangan pencahayaan lebih banyak dilihat dari segi fungsi semata, padahal ada segi lain yang dapat dimanfaatkan dari cahaya yaitu segi kualitas. Dengan kualitas yang baik pencahayaan dapat memberi efek-efek psikologis yang dapat
mempengaruhi emosi dan rasa manusia. Begitupun penghawaan sebuah bangunan dengan sistem penghawaan yang baik dapat memberikan kenyamanan pada pengguna atau pemakai bangunan tersebut. Karena setiap bangunan atau ruang tentu memiliki perbedaan kualitas ruang yang ingin dicapai, bergantung pada fungsi dan peruntukkan ruang tersebut. Maka pengaturan cahaya, penghawaan pada setiap bangunan pun berbeda – beda.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penghawaan Alami
Penghawaan alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan melalui
bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka seperti ventilasi (lubang angin), jendela dan pintu yang dapat dibuka-tutup sesuai kebutuhan. Menurut rekomendasi pemerintah untuk rumah tinggal sederhana, ruang-ruang minimal mendapatkan ventilasi seluas 5% dari luasan ruang.
Pertukaran udara di dalam bangunan itu sangat penting untuk kesehatan kita. Aliran udara yang bergerak (angin) dapat mempercepat proses penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi penghuni rumah. Selain itu, di dalam bangunan banyak terbentuk uapair dari berbagai macam aktivitas seperti memasak, mandi, dan mencuci. Uap air ini cenderung mengendap di dalam uangan dan bikin ruangan terasa lembap apalagi jika sirkulasi udaranya tidak lancar.
2.2 Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Pemanfaatan yang optimal dari sinar matahari ini bisa menghemat energi listrik yang menjadi sumber pencahayaan buatan di rumah. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang, perlu jendela yang ukurannya besar atau dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Meskipun sinar matahari terasa hangat dan menyenangkan, sinar matahari juga mengandung UV yang nggak baik untuk kesehatan. Selain itu, datangnya sinar matahari juga diikuti dengan peningkatan suhu. Jadi, dibutuhkan perencanaan pencahayaan alami yang baik supaya kita bisa mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dan mengurangi efek buruknya.
Mengingat kita tinggal di iklim tropis yang kaya akan sinar matahari.
2.3 Memaksimalkan Penghawaan dan Pencahayaan Alami
Sistem Penghawaan dan Pencahayaan alami pada suatu hunian merupakan salah
satu faktor penting atau alternatif yang harus di terapkan pada saat merancang sebuah rumah.
Tak hanya untuk mempermudah aktivitas pada saat dalam rumah, penghawaan dan
pencahayaan alami juga akan membuat ruangan terasa lebih nyaman dan sehat karena mampu meminimalisir tumbuhnya parasit dan kuman serta bakteri.
Oleh karena itu, kita harus memperhatikan beberapa aspek untuk mencapai penghawaan dan pencahayaan alami secara efektif, yang terdiri dari
1. Membuat layout rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan orientasi bangunan yang tepat
Bukaan jendela menghadap kearah selatan atau utara supaya mendapat manfaat terang matahari tapi juga terhindar dari panas matahari langsung.
2. Memaksimalkan pencahayaan alami dengan menggunakan skylight
Skylight adalah jendela atau kaca yang berada di atap atau di dinding bagian atas yang berfungsi untuk memasukkan sinar matahari. Penggunaan skylight akan menarik karena dengan adanya limpahan cahaya matahari dari atas dengan sendirinya ruangan akan terasa lebih besar, ringan, dan segar.
3. Menerapkan sistem cross ventilation atau ventilasi silang
Sistem penghawaan ruangan ini ideal dan caranya adalah dengan membuat dua bukaan berupa jendela atau pintu yang letaknya saling berhadapan di dalam satu ruangan. Ventila si ini bekerja dengan memanfaatkan perbedaan zona bertekanan tinggi dan rendah yang tercipta oleh udara. Perbedaan tekanan pada kedua sisi bangunan akan menarik udara segar memasuki bangunan dari satu sisi dan mendorong udara pengap keluar ruangan dari sisi lain.
Dengan sistem ventilasi silang yang baik dan benar, kamu bisa meningkatkan kualitas udara di rumah karena rumah akan terasa sejuk tanpa harus terus-terusan menggunakan AC, dengan sendirinya penggunaan energi pun lebih hemat. Ventilasi silang juga dapat mendorong keluarnya zat-zat kimia yang menumpuk di dalam rumah dan mengurangi kelembapan yang bisa menyebabkan tumbuhnya jamur.
Namun untuk membuat sistem ventilasi silang yang tepat dan berhasil, harus mempelajari dan menganalisa perhitungan jalur angin yang melewati bangunan rumah tersebut.
4. Membuat plafon dengan tinggi yang ideal
Konfigurasi tata letak jendela, pintu dan lubang angin suatu ruangan akan makin efektif kalau dilengkapi dengan ketinggian plafon yang tepat sebagai jalur sirkulasi udara. Umumnya orang akan membuat plafon di ketinggian 3 meter. Plafon juga digunakan untuk menangkal hawa panas dari atap jadi panas langsung dari atap nggak langsung masuk ke dalam ruangan.
5. Menggunakan material atap yang tepat
Sumber suhu dan hawa panas matahari paling banyak diterima oleh atap bangunan, makanya penting untuk menggunakan material atap bangunan yang tidak bisa menghantarkan panas juga memasang insulasi panas di bawah atap berupa lapisan aluminium dan glasswool supaya suhu di dalam rumah tetap sejuk.
6. Menanam banyak tumbuhan hijau
Fungsi hehijauan pada rumah penting banget dan tidak cuma untuk elemen dekorasi saja. Salah satu fungsinya itu sebagai penurun suhu panas. Kalau
memungkinkan, tanamlah pohon peneduh di halaman rumah seperti pohon
Ketapang kencana, janda merana (willow tree), mangga, palem, atau pohon tanjung.
Pohon - pohon ini efektif menurunkan suhu panas matahari dan menghasilkan oksigen. Pohon peneduh juga bisa difungsikan sebagai pelindung (buffer) dari polusi udara dan peredam bunyi jadi cocok banget kalau ditanam di halaman depan rumah.
2.4 Contoh Penerapan Pencahyaan Alami
Penerapan pencahayan alami pada suatu bangunan dapat dilihat pada gambar, menggunakan material kaca pada sisi dinding dan atap bangunan sehingga dapat menerima cahaya langsung dari sinar
matahari.
DAFTAR PUSTAKA
https://lifestyle.sindonews.com/read/252594/166/roster-ventilasi-unik-untuk-percantik-dinding- 1606824751
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/388f852d9cd6abb771d88d6ac1f5f638.pdf https://www.dekoruma.com/artikel/79910/cara-maksimalkan-pencahayaan-alami
https://www.livingloving.net/2018/home/renovation-101-pencahayaan-penghawaan-alami-dalam- rumah/