• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER TENTANG MOOD EPISODE

N/A
N/A
Muhammmad Ikhsan

Academic year: 2024

Membagikan "PAPER TENTANG MOOD EPISODE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER MOOD EPISODE

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Psikologi Abnormal

Dosen Pengampu : Petra Johanna, M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh : KELOMPOK 5

MUHAMMAD IKHSAN (NIM. 223310010007)

DEWI SARTIKA HARAHAP (NIM. 223310010016) OKTAVIA SARAGI (NIM. 223310010020) LIA ARISTANTYA SARAGIH (NIM. 223310010030) RIZKY JULIANI ARDILA (NIM. 223310010033)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN 2023

(2)

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan “Paper Mood Episode

dengan tepat waktu. Paper ini disusun agar dapat memenuhi permintaan tugas Psikologi Abnormal dari Ibu Petra Johanna, M.Psi., Psikolog, selaku Dosen Pengampu dari mata kuliah Psikologi Abnormal di Universitas Prima Indonesia. Penulis berterima kasih kepada Ibu Petra Johanna, M.Psi., Psikolog, atas bimbingan dan arahan yang diberikan dalam menyelesaikan Paper ini.

Dalam penulisan Paper ini, Penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu Penulis dengan senang hati menerima segala masukan berupa ide, saran dan kritik membangun sehingga Paper ini menjadi lebih baik. Penulis berharap Paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 2 Desember 2023 Penulis

KELOMPOK 5

(3)

1

Mood Episode

Bipolar and Related Disorder

Aspek Major Depressive Episode Hypomanic Episode Manic Episode Mixed Episode Waktu 2 minggu Setidaknya 4 hari berturut-turut 1 minggu Setiap hari selama ≥1

minggu Simtom ≥5 ≥3 (4 jika mood yang muncul hanya

pemarah)

≥3 (4 jika mood yang muncul hanya pemarah)

≥3 simtom dari manic episode dan hypomanic episode

1. Mood depresif hampir sepanjang hari, terjadi hampir setiap hari, yang ditunjukkan oleh adanya keluhan subjektif pasien (misalnya merasa sedih, kosong, putus asa) atau observasi oleh orang lain (misalnya sering terlihat menangis) 2. Adanya kehilangan minat atau

kesenangan yang jelas pada semua aspek atau hampir semua aspek, pada sebagian besar aktivitas sehari-hari, hampir setiap hari (baik

1. Self-esteem berlebih atau grandiosity.

2. Menurunnya kebutuhan tidur (contohnya merasa telah

beristirahat cukup hanya dengan tidur 3 jam).

3. Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus

berbicara.

4. Banyak gagasan yang bermunculan atau perasaan

1. Self-esteem berlebih atau grandiosity.

2. Menurunnya kebutuhan tidur (contohnya merasa telah beristirahat cukup hanya dengan tidur 3 jam).

3. Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus berbicara.

(4)

2 berdasarkan laporan subjektif

pasien atau observasi)

3. Penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan (misalnya perubahan lebih dari 5% berat badan dalam sebulan), atau

penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari

4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari

5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (berdasarkan observasi oleh orang lain, bukan hanya perasaan gelisah atau melambat)

6. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari

7. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan yang tidak sesuai dengan kondisi (yang bisa dalam bentuk waham) hampir

subjektif akan pikiran yang berpacu.

5. Perhatian mudah teralihkan (contohnya perhatian terlalu mudah teralihkan oleh stimulus luar yang tidak penting ataupun relevan), sesuai laporan observasi ataupun laporan pribadi.

6. Peningkatan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu (dapat saja tujuan sosial, pekerjaan, sekolah, atau seksual) atau agitasi psikomotor (contohnya aktivitas tanpa tujuan).

7. Keterlibatan berlebih dalam aktivitas menyenangkan yang memiliki resiko buruk (seperti membeli barang secara

berlebihan, melakukan investasi bisnis yang merugikan,

4. Banyak gagasan yang bermunculan atau perasaan subjektif akan pikiran yang berpacu.

5. 5. Distraksibilitas (yaitu, perhatian terlalu mudah tertuju pada rangsangan eksternal yang tidak penting atau tidak relevan), seperti yang dilaporkan atau diamati.

6. Peningkatan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu (dapat saja tujuan sosial, pekerjaan, sekolah, atau seksual) atau

(5)

3 setiap hari (bukan sekedar

penyesalan atau rasa bersalah karena sakit)

8. Penurunan kemampuan

berkonsentrasi atau berpikir, atau tidak mampu mengambil

keputusan, pada hampir setiap hari (baik berdasarkan laporan pasien atau observasi oleh orang lain) 9. Pikiran berulang tentang kematian

(bukan sekedar takut mati), ide bunuh diri berulang tanpa rencana spesifik, atau percobaan bunuh diri, atau merencanakan bunuh diri

melakukan tindakan seksual yang tidak pantas).

agitasi psikomotor (contohnya aktivitas tanpa tujuan).

7. Keterlibatan berlebihan dalam aktivitas yang mempunyai potensi besar menimbulkan konsekuensi yang menyakitkan (misalnya, terlibat dalam pembelian yang tidak terkendali, perselingkuhan seksual, atau

investasi bisnis yang bodoh).

Kriteria Simtom tidak memenuhi kriteria Mixed Episode

Simtom tidak memenuhi kriteria Mixed Episode

Kriteria sama seperti manic dan hypomanic episode (kecuali durasi)

(6)

4 Gangguan

Fungsional

Gejala menyebabkan penderitaan atau gangguan yang signifikan secara klinis dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya

1. Episode ini dapat dikaitkan pada perubahan aktivitas individu 2. Gangguan dalam mood dan

aktivitas dapat terlihat oleh orang lain 3. Episode ini tidak cukup parah untuk menyebabkan individu dirawat di rumah sakit atau melempuhkan kemampuan sosial dan pekerjaan.

Bila ada psychotic features, episode ini digolongkan manic

Gangguan mood cukup parah sehingga

menyebabkan gangguan nyata pada fungsi sosial atau pekerjaan atau memerlukan rawat inap untuk mencegah bahaya pada diri sendiri atau orang lain, atau terdapat ciri-ciri psikotik.

Gangguan mood cukup parah sehingga

menyebabkan kerusakan fungsi pekerjaan atau biasanya dalam aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain, atau hingga memerlukan rawat inap untuk mencegah bahaya pada diri sendiri atau orang lain, atau terdapat ciri- ciri psikotik.

Efek Fisiologis

Gejala bukan disebabkan karena efek fisiologis penggunaan zat.

Episode tidak terkait dampak psikologis dari penggunaan obat- obatan.

Episode ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya penyalahgunaan obat, pengobatan, atau pengobatan lain) atau kondisi medis lainnya.

Episode ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya penyalahgunaan obat, pengobatan, atau pengobatan lain) atau kondisi medis lainnya.

(7)

5 Ketentuan

Tertentu

Simtom tidak digolongkan dalam bereavement. Gejala bukan terjadi karena kehilangan orang yang dicintai, gejala terjadi selama lebih dari 2 bulan atau ditandai dengan karakteristik kegagalan fungsional,muncul perasaan tidak berguna, keinginan bunuh diri, gejala psikotik, atau retardasi

psikomotorik.

Ket: Episode seperti hypomanic yang jelas disebabkan oleh treatment anti depresan somatic(misalnya obat, terapi elektrokonvulsif, light therapy) seharusnya tidak termasuk dalam Bipolar I Disorder

Episode manik penuh yang muncul selama pengobatan antidepresan (misalnya, pengobatan, terapi elektrokonvulsif) tetapi menetap pada tingkat sindrom

sepenuhnya di luar efek fisiologis pengobatan tersebut merupakan bukti yang cukup untuk episode manik dan oleh karena itu diagnosis bipolar I.

Ket: Episode seperti hypomanic yang jelas disebabkan oleh

treatment anti depresan somatic(misalnya obat, terapi elektrokonvulsif, light therapy) seharusnya tidak termasuk dalam Bipolar I Disorder

Referensi

Dokumen terkait

Obat penginduksi penyakit hati dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kerusakan hati dan juga merupakan penyebab utama kegagalan hati dan transplantasi hati

• Cerebral Palsy merupakan suatu kelainan fungsi otak dan syaraf yang menyebabkan gangguan keseimbangan dan gerakan. • Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan otak

Saat terjadi kerusakan dalam satu atau lebih fungsi kognitif (misal bahasa, ingatan dan perencanaan pribadi) dan kerusakan tersebut cukup parah sehingga mengganggu fungsi

Peningkatan sarana pelayanan rawat inap rumah sakit memerlukan dana yang cukup besar, hal ini akan memberatkan beban anggaran pemerintah kabupaten yang memiliki kemampuan

Tingkat kerusakan daun sawi terbanyak pada dosis 0% karena tidak ada kandungan ekstrak daun kembang bulan yang menyebabkan gangguan aktivitas memakan pada larva

alat penangkap ikan. Cara ini hanya menyebabkan kerusakan yang lebih parah terhadap pertumbuhan terumbu karang sehingga mengancam kelangsungan fungsi ekosistem ini untuk

Khayalan, dorongan seksual atau perilaku yang menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,pekerjaan atau fungsi penting lainnya..

Walaupun gangguan pendengaran tidak mengancam hidup secara langsung, kondisi tersebut dapat membatasi aktivitas sosial dan menyebabkan gangguan kualitas hidup yang berat.6 Kualitas