2. Para Pejabat Eselon II;
3. Para Kepala Kantor/Unit Pelaksana Teknis,
di lingkungan Kementerian Perhubungan.
SURAT EDARAN Nomor SE 3 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2023
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
1. UMUM
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023, diharapkan dapat mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan belanja Negara dan benar-benar digunakan untuk mendukung program dan kegiatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Negara.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan untuk menciptakan tertib administrasi pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan, perlu menetapkan Surat Edaran Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka
2 -
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/ atau Stabilitas Sistem Keuangan;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara d. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran
e. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian Perhubungan;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/ PMK.02/ 2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Struktur Biaya, dan Indeksasi dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga sebagaimaana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 232/ PMK.02/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nornor 71/ PMK.02 /2013 tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023 di Lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
b. Surat Edaran ini bertujuan untuk mewujudkan keseragaman dan tertib administrasi pelaksanaan anggaran dan kesesuaian dengan ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023 di lingkungan Kementerian Perhubungan.
4. RUANG LINGKUP
Lingkup Surat Edaran ini meliputi:
a. penggunaan Standar Biaya Masukan dalam Pelaksanaan anggaran;
b. ketentuan honorarium penanggung jawab pengelola keuangan;
c. ketentuan honorarium pengadaan barang dan jasa;
d. ketentuan honorarium narasumber;
e. ketentuan honorarium moderator;
f. Ketentuan honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan di luar tugas dan fungsi;
g. ketentuan honorarium penyelenggara pendidikan dan pelatihan;
h. ketentuan uang lembur/uang makan lembur;
i. ketentuan biaya paket data dan komunikasi;
j. ketentuan satuan biaya perjalanan dinas dan uang representative;
k. ketentuan satuan biaya dan uang harian rapat/rapat di luar kantor;
1. ketentuan satuan biaya sewa/pengadaan kendaraan dinas bermotor listrik berbasis baterai;
m. ketentuan biaya pengadaan pakaian dinas;
n. ketentuan satuan biaya bantuan beasiswa program gelar/ non gelar di dalam negeri;
o. ketentuan satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri;
p. ketentuan satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri Pergi Pulang (PP);
q. ketentuan perjalanan dinas untuk Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara; dan
r. ketentuan satuan biaya konsumsi rapat.
5. ISI EDARAN
a. Penggunaan Standar Biaya Masukan dalam Pelaksanaan Anggaran.
Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya Masukan Tahun 2023 berfungsi sebagai batas tertinggi atau estimasi dalam pelaksanaan anggaran satuan kerja.
Standar Biaya sebagai batas tertinggi pelaksanaan anggaran merupakan besaran biaya yang tidak dapat dilampaui dalam pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan standar biaya sebagai estimasi merupakan prakiraan besaran biaya yang dapat dilampaui dengan memperhatikan harga pasar, proses pengadaan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketersediaan alokasi anggaran dan prinsip ekonomis, efisensi, dan efektivitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan
Berlaku ketentuan bahwa penanggungjawab pengelola keuangan yang telah diberikan tunjangan jabatan fungsional di bidang perbendaharaan
- 4 -
atau jabatan fungsional pengelola pengadaan barang/jasa maka diberikan honorarium sebesar 40% (empat puluh persen) dan i besaran honorarium penanggung jawab pengelola keuangan.
c. Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa
Honorarium diberikan kepada seseorang yang diangkat oleh PA/ KPA menjadi Kelompok Kerja Pemilihan di UKPBJ untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Honorarium Narasumber
Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) satuan jam yang digunakan dalam pemberian honorarium narasumber adalah 60 (enam puluh) menit baik dilakukan secara panel maupun individual secara offline maupun online melalui aplikasi secara live dan bukan rekaman/ hasil tapping;
2) narasumber berasal dan i luar Kementerian Perhubungan atau dani perguruan tinggi di luar satuan kerja penyelenggara;
3) honorarium narasumber hanya dapat diberikan oleh satuan kerja penyelenggara.
e. Honorarium Moderator
Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) moderator berasal dan i luar Kementerian Perhubungan atau dani perguruan tinggi di luar satuan kerja (satker) penyelenggara secara offline maupun online melalui aplikasi secara live dan bukan rekaman/hasil tapping; dan
2) honorarium moderator hanya dapat diberikan oleh satker penyelenggara.
f. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan di Luar Tugas dan Fungsi
Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Pembentukan Tim memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur;
b) bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan eselon I / kementerian negara/ lembaga/ instansi pemerintah lainnya;
c) bersifat temporer dan pelaksanaannya perlu diprioritaskan;
d) khusus untuk pejabat negara/pegawai Aparatur Sipil Negara diberikan sepanjang merupakan tugas tambahan di samping tugas pokoknya sehari-hari; dan
e) dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien.
2) Pengaturan batasan jumlah Tim yang dibayar honorarium dalam satu tahun mengikuti ketentuan sesuai penerima tunkin pada kelas jabatan tertinggi kemenhub paling banyak 2 (dua) keikutsertaan dalam tim.
3) Pengaturan batas jumlah tim pelaksana kegiatan dan sekretariat tim pelaksana kegiatan yang dapat di terima honorariumnya secara akumulasi baik yang berasal dan i Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian/Lembaga yang bersangkutan maupun dan i DIPA Kementerian/ Lembaga lainnya dalam 1 (satu) tahun.
Honorarium Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Honorarium penceramah dapat diberikan kepada Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) /Anggota PO LRI /TNI yang memberikan wawasan pengetahuan dan/atau sharing experience sesuai dengan keahliannya kepada peserta diklat pada kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksanakan secara langsung (offline) maupun daring (online) melalui aplikasi secara live dan bukan rekaman/hasil tapping dengan ketentuan sebagai berikut:
a) berasal dan i luar unit Kementerian Perhubungan; dan
b) honorarium tersebut hanya diberikan kepada Pejabat Eselon II ke atas/ setara (tidak diberikan kepada Eselon III/ Eselon IV yang mewakili).
2) Honorarium pengajar diklat dapat dibayarkan kepada pengajar yang berasal dan i dalam maupun dan i luar satuan kerja penyelenggara yang dilaksanakan secara langsung (offline) maupun menggunakan media daring (online) melalui aplikasi secara live dan bukan hasil rekaman/ tapping.
3) Honorarium panitia penyelenggara kegiatan diklat hanya dibayarkan atas kegiatan diklat yang dilaksanakan secara langsung (offline) dan dilaksanakan secara selektif dengan mempertimbangkan urgensinya, dengan ketentuan:
-6
a) merupakan tugas tambahan/ perangkapan fungsi bagi yang bersangkutan; dan
b) jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium maksimal 10%
(sepuluh persen) dan i jumlah peserta dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Dalam hal jumlah peserta kurang dan i 40 (empat puluh) orang, maka jumlah panitia yang dapat diberikan honorarium paling banyak 4 (empat) orang.
h. Uang Lembur/ Uang Makan Lembur Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) sebagai kompensasi terhadap pegawai yang melaksanakan tugas lembur dapat dibayarkan Uang Lembur dan Uang Makan Lembur;
2) pegawai yang dapat diberikan uang lembur dan uang makan lembur terdiri dan i Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti yang bekerja berdasarkan perjanjian/kontrak kerja (tidak untuk
pegawai yang berasal dan i penyedia tenaga alih daya); dan
3) Petunjuk teknis pembayaran lembur dan uang makan lembur mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/ PMK.05 / 2009 tentang Kerja Lembur dan Pemberian Uang Lembur bagi Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-41/ PB / 2009 tentang Prosedur dan Tata Cara Permintaan serta Pembayaran Uang Lembur Bagi Pegawai
Negeri Sipil.
i. Biaya Paket Data dan Komunikasi
Biaya paket data dan komunikasi merupakan bantuan biaya yang diberikan kepada pegawai yang dalam pelaksanaan tugasnya sebagian besar membutuhkan komunikasi secara daring (online). Pemberian biaya paket data dan komunikasi dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan intensitas pelaksanaan tugas dan fungsi penggunaan media daring (online) dan ketersediaan anggaran, dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik dan akuntabilitas ditetapkan dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (tidak boleh duplikasi).
j • Satuan Biaya Perjalanan Dinas dan Uang Representative Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Standar Biaya Masukan Perjalanan Dinas ditetapkan dengan tujuan untuk menjamin supaya perjalanan dinas dilaksanakan dengan baik, sehingga tujuan perjalanan dinas dapat tercapai, dengan tetap
memperhatikan prinsip efesien, selektif, dan akuntabel;
2) komponen Standar Biaya Masukan Perjalanan Dinas terdiri dani transportasi, akomodasi serta uang harian dan representative (khusus untuk pejabat Es II ke atas) yang digunakan sebagai penggantian biaya yang dibutuhkan dalam rangka menunjang kegiatan perjalanan dinas;
3) uang representative diberikan hanya untuk perjadin dalam rangka tugas dan fungsi sebagaimana PMK 113/PMK.05/2012 Pasal 5 butir a tidak berikan dalam rangka rapat, seminar, Focus Group Discusion dan Diklat;
4) mekanisme perjalanan dinas dan pertanggungjawaban perjalanan dinas dalam negeri mengacu pada PMK 113/ PMK.05/2012 Tahun 2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Dan Pegawai Tidak Tetap, dan perjalanan dinas luar negeri mengacu pada PMK 164/ PMK.05/ 2015 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir melalui PMK Nomor 181/ PMK.05/2019 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PMK 164/ PMK.05/ 2015 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negeri.
k. Satuan Biaya dan Uang Harian Rapat/Pertemuan di Luar Kantor Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya kegiatan rapat yang diselengarakan di luar kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif dan bersifat koordinatif yang sekurang-kurangnya melibatkan peserta dan i kementerian lain dan/atau masyarakat yang terkait pelaksanaan tugas dan fungsinya;
2) dalam rangka efisiensi anggaran untuk kegiatan rapat, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) agar selektif dalam melaksanakan rapat/pertemuan di luar kantor dan mengutamakan penggunaan fasilitas milik Negara serta harus mempertimbangkan prinsip ekonomis, efisiensi, dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan anggaran;
3) uang harian kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian uang harian kegiatan fullboard di luar kota, kegiatan fullboard di dalam kota, dan
8 _
kegiatan fullday/ halfday di luar kota/ di dalam kota kepada peserta dan panitia kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor secara offline; dan
4) kepada panitia (mempertimbangkan faktor transportasi dan/atau guna mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban) dan kepada peserta (karena faktor transportasi) yang memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/ pulang di luar waktu pelaksanaan kegiatan, dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, untuk 1 (satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan.
1. Satuan Biaya Sewa/Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor Listrik Berbasis Baterai
Berlaku ketentuan bahwa Satuan biaya sewa/pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai mengacu pada harga pasar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
m. Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) satuan biaya pakaian dinas pegawai diperuntukkan bagi pegawai dan diberikan paling banyak 2 (dua) setel pertahun yang penyediaannya dilaksanakan secara selektif, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) harus ada ketentuan yang ditetapkan oleh Presiden pada awal pembentukan satuan kerja mengenai kewajiban penggunaan pakaian dinas pegawai, dan
b) dalam hal satuan kerja yang pada awal pembentukannya tidak terdapat ketentuan yang mewajibkan penggunaan pakaian dinas pegawai, biaya pakaian dinas pegawai dapat dialokasikan setelah memiliki ijin prinsip dan i Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
2) Telah ada ketentuan/Izin Penggunaan Pakaian Dinas dani Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi.
3) Dalam hal diperlukan pengadaan pakaian dinas lain seperti Pakaian Dinas Upacara (PDU) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dengan ketentuan sebagai berikut:
a) PDL dapat diberikan setinggi-tingginya 110% (seratus sepuluh
persen) dan i satuan biaya pengadaan pakaian dinas pegawai dengan pengaturan khusus dan selektif;
b) PDU dapat diberikan setinggi-tingginya 200% (dua ratus persen) dan i satuan biaya pengadaan pakaian dinas pegawai dengan pengaturan khusus dan selektif; dan
c) Dalam pelaksanannya, pemberian PDU dan PDL dilakukan secara selektif dan bertahap dengan memperhitungkan pengadaan pakaian dinas pegawai.
n. Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/ Non Gelar di Dalam Negeri
Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Satuan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya bantuan mahasiswa program gelar/ non gelar dalam negeri bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara yang ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan Diploma I, Diploma III, Diploma IV atau Strata 1 (S1), dan pendidikan Pascasarjana Strata 2 (S2) atau Strata 3 (S3) yang terdiri dan i biaya hidup dan operasional, uang buku dan referensi. Biaya pelaksanaan pendidikan ditanggung oleh Pemerintah secara at cost sedangkan untuk biaya riset program dapat dialokasikan bantuan biaya riset sesuai kemampuan keuangan K/ L masing-masing;
2) Satuan Biaya dapat diberikan melebihi besaran yang telah ditetapkan setinggi-tingginya mengacu pada pemberian bantuan beasiswa dalam negeri yang diatur oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan mempertimbangkan ketersediaan alokasi anggaran pada Kementerian Perhubungan; dan
3) Pemberian satuan biaya ini dapat diberikan sepanjang belum memperoleh bantuan serupa dan i pihak lain (tidak boleh duplikasi).
o. Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya satu kali perjalanan taksi dan i kantor/ instansi menuju bandara/ pelabuhan/ terminal/ stasiun keberangkatan atau dan i bandara/ pelabuhan/ terminal/ stasiun
kedatangan menuju tempat tujuan di kota
bandara/ pelabuhan/ terminal/ stasiun kedatangan dan sebaliknya menggunakan metode at cost dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran dan faktor kewajaran (Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan
- 10 -
P.
q.
mekanisme pertanggungjawaban penggunaan taksi sebagai dasar pembayaran, sesuai ketentuan yang berlaku).
Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pergi Pulang (PP)
Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri pergi pulang merupakan satuan biaya untuk pembelian tiket pesawat udara pergi pulang (PP) dan i bandara keberangkatan suatu kota ke bandara kota tujuan. Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi dan airport tax, tidak termasuk bagasi, dan biaya retribusi lainnya. Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket perjalanan dinas dalam negeri menggunakan metode at cost (sesuai pengeluaran).
Perjalanan dinas untuk Aparatur Sipil Negara dan Non Aparatur Sipil Negara
Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) perjalanan dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip perjalanan dinas selektif, efisien, dan sesuai tingkat prioritas dan/atau urgensinya; dan
2) penugasan Non ASN untuk melakukan perjalanan dinas, harus menyertakan dokumen pertimbangan kebutuhan, urgensi, serta uraian tugas dan fungsinya dalam kegiatan.
r. Satuan biaya konsumsi rapat
Berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Satuan biaya konsumsi rapat merupakan satuan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya pengadaan makan dan kudapan/ snack termasuk minuman untuk rapat/pertemuan baik untuk rapat di kantor dan dilaksanakan secara langsung (offline) paling singkat selama 2 (dua) jam;
2) Konsumsi rapat berupa makan dan kudapan/ snack termasuk minuman dapat diberikan jika melibatkan unit eselon I lainnya/ Kementerian negara/ lembaga lainnya/ instansi pemerintah/pihak lain; dan
3) Konsumsi rapat berupa kudapan/ snack termasuk minuman dapat diberikan jika melibatkan satker/eselon II lainnya/setara.
6. PENUTUP
1) seluruh ketentuan terkait satuan biaya sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran ini berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya Masukan dan ketentuan peraturan perundang- undangan;
2) kesesuaian dan kebenaran atas penggunaan Standar Biaya Masukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;
3) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bertanggung jawab terhadap biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan dengan
mempertimbangkan prinsip efisiensi, kewajaran, dan kepatutan;
4) Kepala Satuan Kerja melaksanakan, mengawasi, dan bertanggung jawab terhadap ketentuan dalam Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023; dan
5) Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Maret 2023
a.n. MENTERI PERHUBUNGAN SEKRETARIS JENDERAL,
ttd.
NOVIE RIYANTO R.
Tembusan:
Menteri Perhubungan.
Salinan sesuai dengan aslinya R
icE15-Atak-BI 0 HUKUM, - •
Di VRAYITNO