WORK FLOW
DEVELOPMENT DESIGN
#2
apa saja tahapan dalam perencanaan pengembangan
perumahan ?
#2
WORK FLOW DEVELOPMENT
DESIGN
SITEPLAN
COST DEVELOPMENT
ANALISA PROFIT
ORDER BANGUN
DED &
DISPOSISI Meliputi
Housing dan Infrastruktur
INFRASTRUKTUR
• Cut and Fill
• Drainase / Saluran Air Kotor Utama
• Pagar Cluster / Keliling
• Lansekap / Taman
• Perkerasan / Paving
• Gate Entrance
MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING
• SKTR (Saluran kabel tegangan rendah
• SR (kabel udara yang ditarik dari tiang listrik ke KWH meter bangunan.
• Saluran keliling air bersih
• Penerangan jalan umum (PJU) HOUSING
• Bangunan Rumah
• Nomor rumah dan Kanopi
• Furniture dan lansekap rumah Perencanaan gambar dan
anggaran detail pelaksanaan
TENDER DAN SPK
Bagaimana tahapan
Pembuatan DED ?
#2
WORK FLOW DETAIL ENGINERING
DESIGN
ANALISA PROFIT
PERMODELAN STRUKTUR &
ANALISA PRELIMENERY
DESIGN DATA
SURVEYOR
& SPESIFIKASI
GAMBAR KERJA & RKS
1
2 3
4
Data tentang Nama bangunan, lokasi, fungsi bangunan, data tanah, data MEP, jalan kerja dan Spesifikasi arsitektur, struktur dan MEP pada bangunan
Dengan berkoordinasi dengan Surveyor, arsitek, marketing dan MEP
Penentuan model struktur yang tepat berdasarkan data yang ada
Serta pendimensian elemen struktur tahap awal dengan batasan-batasan tertentu untuk superimpose dan koordinasi dengan pihak arsitek/MEP
Permodelan struktur dari preliminary desain beserta pembebanan pada
elemen struktur, dengan batasan-batasan tertentu. Setelah diperoleh gaya dalam akan dianalisa setiap elemen struktur
Bila perencanaan struktur sudah optimal, maka gambar kerja bisa diproduksi dengan berkoordinasi dengan drafter dan Arsitek.
PRELIMENERY DESIGN
PRELIMENERY DESIGN
Permodelan Struktur dan Pembebanan
Permodelan 3D Pembebanan Analisys Design
Permodelan struktur menggunakan bantuan software sap2000
PERMODELAN STRUKTUR
ELEMEN PENTING STRUKTUR
BETON BERTULANG
PELAT
BALOK
KOLOM
PONDASI
PELAT
Pelat Lantai terbagi 2
1. Pelat satu arah (one way) 2. Pelat dua arah (two way) Konsep Desain
1. Ketebalan pelat 2. Tulangan Lentur 3. Tulangan Susut 4. Kuat Geser pelat
BALOK
Menyalurkan beban yang berasal dari pelat lantai / struktur rangka atap disalurkan ke
elemen kolom berupa gaya dan momen
Konsep Desain 1. Dimensi Balok 2. Kuat Lentur Balok 3. Kuat Geser Balok 4. Kuat torsi Balok
KOLOM
Elemen struktur utama memikul beban
kombinasi aksial tekan dan momen lentur Serta beban lateral.
Konsep Desain 1. Dimensi Kolom 2. Tulangan
Longitudinal 3. Tulangan Geser
PONDASI
Berfungsi menyalurkan beban dari struktur atas ke dalam tanah
Pondasi Terbagi 2 1. Pondasi Dangkal 2. Pondasi Dalam Parameter terpenting adalah daya dukung tanah
STANDART
ATURAN DALAM PERENCANAAN
BETON BERTULANG
SNI 2847 2019
Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 1727 2020
Beban Desain Minimum Dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan
Gedung
SNI 2052 2017
Baja Tulangan
Beton
SNI 8460 2017
Persyaratan Perancangan
Geoteknik
SNI 1726 2019
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur
KETENTUAN UMUM PERENCANAAN BETON MENURUT SNI 2847 2019
PROPERTIES MATERIAL BETON
1. Properties Material Beton 2. Properties Materil Baja
3. Beban rencana dan Kombinasi beban
4. Persyaratan selimut beton 5. Spasi bersih antar tulangan
Dalam SNI 2847 2019. Pasal 19.2 Hal. 433 Peraturan tentang Batasan nilai mutu beton.
Disebutkan minimal mutu beton struktur adalah fc = 17 Mpa.
Tabel Batasan Nilai fc
SRPMK (Sistem rangka pemikul momen khusu) adalah suatu sistem rangka ruang dimana komponen–komponen struktur dan join–joinnya dapat menahan gaya–gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial untuk daerah resiko gempa tinggi.
SRPMK wajib digunakan untuk wilayah yang memilikiresiko gempa tinggi
KETENTUAN UMUM PERENCANAAN BETON MENURUT SNI 2847 2019
PROPERTIES MATERIAL BAJA
1. Properties Material Beton 2. Properties Materil Baja
3. Beban rencana dan Kombinasi beban
4. Persyaratan selimut beton 5. Spasi bersih antar tulangan
Selain SNI 2052 2017 Ketentuan penggunaan material baja tulangan juga diatur pada SNI 2847 2019. Pasal 20 Hal. 444
Dan ditekankan bahwa penulangan pada struktur beton harus berulir.
Modulus elastisitas tulangan diizinkan diambil 200.000 Mpa Sesuai pasal 20.2.2.2 Hal 447
Apakah Modulus elastisitas ?
Elastisitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali ke keadaan awal segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda hilang.
Jadi, modulus elastisitas merupakan angka yang digunakan untuk mengukur objek atau ketahanan bahan untuk mengalami deformasi (perubahan bentuk) elastis ketika gaya diterapkan pada suatu benda.
KETENTUAN UMUM PERENCANAAN BETON MENURUT SNI 2847 2019
BEBAN RENCANA DAN KOMBINASI BEBAN
1. Properties Material Beton 2. Properties Materil Baja
3. Beban rencana dan Kombinasi beban
4. Persyaratan selimut beton 5. Spasi bersih antar tulangan
Faktor beban dan kombinasi beban terdapat pada Pasal 5.3.1. Tabel 5.3.1 Hal. 84
KETENTUAN UMUM PERENCANAAN BETON MENURUT SNI 2847 2019
PERSYARATAN SELIMUT BETON
1. Properties Material Beton 2. Properties Materil Baja
3. Beban rencana dan Kombinasi beban
4. Persyaratan selimut beton 5. Spasi bersih antar tulangan
Selimut beton berfungsi melindungi tulangan dari cuaca, kebakaran dan korosi .
Ketebalan beton diatur pada pasal 20.6.1.3. Sperti table dibawah ini :
KETENTUAN UMUM PERENCANAAN BETON MENURUT SNI 2847 2019
SPASI BERSIH ANTAR TULANGAN
1. Properties Material Beton 2. Properties Materil Baja
3. Beban rencana dan Kombinasi beban
4. Persyaratan selimut beton 5. Spasi bersih antar tulangan
Batasan ini berguna memastikan adonan beton dapat mengisi setiap sudut komponen yang dicor dalam bekisting tanpa membentuk celah kosong.
Spasi tulangan diatur dalam pasal 25.2 Hal. 559 Pasal tersebut menyebutkan spasi tulangan
horizontal harus tidak kurang dari nilai 25mm dan ukuran maksimal agregat kasar.
Jarak spasi vertikal paling sedikit 25 mm.
Berbeda dengan kolom, harus tidak kurang 40mm
KONSEP
PERENCANAAN BALOK BETON BERTULANG
TULANGAN PENYUSUN BALOK
• Momen Lentur, Gaya geser dan momen torsi adalah gaya yang sangat mempengaruhi perilaku balok dalam memikul beban
• Adanya momen lentur balok membutuhkan tulangan utama/lentur/longitudinal sepanjang balok
• Gaya geser balok membutuhkan tulangan transfersal/Sengkang dengan jarak tertentu
• Ada beberapa kondisi balok terpuntir, sehingga balok membutuhkan tulangan torsi