• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

N/A
N/A
duasembilan cv

Academic year: 2023

Membagikan "DESAIN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN

KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

#3

(2)
(3)

MENGAPA HARUS BALOK BETON BERTULANG ?

Balok Beton polos tidak efesien untuk berfungsi sebagai komponen struktur lentur karena kuat

tariknya yang jauh lebih kecil daripada kuat tekannya. Sehingga balok tanpa tulangan akan mengalami kegagalan Tarik pada tingkat beban yang rendah jauh sebelum beton mencapai kuat tekannya

MENGAPA STRUKTUR HARUS DAKTAIL? Kemampuan struktur mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup.

Sehingga struktur tetap berdiri walau dalam kondisi keruntuhan

Balok akan lebih daktail bila penampang balok terkontrol tarik (tention controlled) Pada kondisi daktail balok akan

menunjukkan deformasi yang relative besar sebelum runtuh (memberi

peringatan visual)

Sehingga penghuni bangunan memiliki

waktu untuk mengevakuasi diri.

(4)

HITUNG NILAI TINGGI GARIS

NETRAL HITUNG TINGGI

BLOK TEGANGAN HITUNG NILAI

LUASAN TULANGAN YG DIBUTUHKAN HITUNG NILAI

LUASAN TULANGAN YANG DIBUTUHKAN

#3

PROSEDUR DESAIN BALOK LENTUR

TULANGAN TUNGGAL SNI 2847-2019

HITUNG RASIO MINIMUM TULANGAN HITUNG

NILAI MOMEN

NOMINAL (Mn) HITUNG NILAI

RASIO TULANGAN BALOK

Nilai Mn didapat dari membagi Mu dengan factor

reduksi = 0.90 SNI 2847 2019 – Hal. 471

HITUNG PARAMETER Rn

dan M

❸ ❹

CEK KAPASITAS PENAMPANG CEK

KATEGORI PENAMPANG

❾ ❿

Nilai ini sebagai batas bawah dari rasio tulangan perlu SNI 2847 2019 – Hal. 189

Untuk mendapatkan rasio tulangan balok

membutuhkan parameter ini

Rasio tulangan ini harus lebih besar dari Rasio

Minimum

As teoritis berdasarkan nilai rasio step 4

Tahap ini pastikan tulangan dipasang berapa lapis dan

jarak antar tulangan

Tinggi blok tulangan menggunakan tulangan

aktual Tinggi garis netral

berdasarkan tulangan actual (terpasang)

Dalam tahap ini balok dipastikan tergolong

tension controlled

Momen Nominal harus lebih besar Momen yang

terjadi. ØMn > Mu

(5)

1. Desain struktur mengikuti desain arsitektur

2. Dimensi Elemen struktur menjadi perhatian khusus dalam superimpose dengan arsitek, khususnya dimensi kolom

3. Lebar dimensi balok / kolom yang biasa dipakai maks 15 cm atau 12 cm untuk beberapa kasus (menyesuaikan tebal dinding). Misal 15/20, 15/30, 15/40

4. Untuk tinggi balok menyesuaikan bentang dan kemudahan dalam pengerjaan 5. Dalam perletakan kolom, perlu diperhatikan area bukaan jendela / pintu

6. Mutu Beton diharapkan K225 atau maksimal K250 7. Mutu Baja tulangan diharapkan 240 Mpa

8. Diameter Tulangan yang sering dipakai yaitu Ø12 dan D13 untuk tulangan utama dan Ø8 dan Ø10 untuk tulangan geser

9. Pondasi yang paling umum dipakai adalah pondasi dangkal yaitu pondasi batu belah dan pondasi telapak

10.Untuk bangunan yang berada di tanah urugan biasa dipakai pondasi dalam / pondasi strous dengan diameter berkisar Ø25 sampai Ø30

BATASAN PERENCANAAN

PADA BANGUNAN PERUMAHAN

10

(6)

PERENCANAAN BALOK LENTUR TULANGAN TUNGGAL

CONTOH SOAL :

Mutu Beton (fc') : MPa

Mutu Tul. Utama (fy) : MPa

Mutu Tul. Geser (fys) : MPa

Diameter Tul. Utama (Dt) : mm

Diameter Sengkang (Øs) : mm

Dimensi Balok : b = mm

h = mm

Tebal selimut beton (ts) : mm

Momen Ultimate (Mu) : N.mm

PERTANYAAN :

Rencanakan tulangan balok lentur tersebut PENYELESAIAN :

Langkah 1. Hitung Nilai Mn

Mn = Mu / Ø Mn = Nmm

Dimana nilai : Ø =

Nilai faktor reduksi digunakan 0.9

diharapkan balok tergolong tension controlled sesuai SNI 2847 2019 Hal 471

Catatan :

Bila Penamapang tergolong tension controlled maka balok cenderung bersifat daktail

Sedangkan bila tergolong compression controlled

balok cenderung getas (brittle) Variasi nilai faktor reduksi sesuai kategori kontrol penampang

Langkah 2. Hitung Rasio Minimum

Ambil nilai terbesar persamaan berikut :

ρ min = (0.25 akar fc) / fy ρ min =

atau

ρ min = 1.4 / fy ρ min =

ρ min diambil :

**Berdasarkan SNI 2847 2019, Pasal 9.6.1.2 Hal 189

0.0035 0.0034

600 40

200,000,000

LANGKAH -LANGKAH PENYELESAIAN

222,222,222

0.9

0.0035 400

30 400 240 19 12

(7)

Langkah 3. Hitung Nilai Rn dan m - Tinggi efektif balok (d)

d = h - ts - Øs - 1/2 Dt d = mm

Catatan :

* untuk tulangan satu lapis d = dt

** untuk tulangan dua lapis d ≠ dt

- Nilai Coefficient of resistence (Rn)

Rn = Mn / (bd²) Rn =

- Nilai parameter m

m = fy / (0.85 * fc) m =

Langkah 4. Hitung Nilai rasio tulangan

ρ =

Nilai ρ harus lebih besar nilai ρ min Syarat : ρ > ρ min

ρ > ρ min OK = >

Langkah 5. Hitung Nilai luas tulangan tarik

As = ρ b d As = mm2

Langkah 6. Hitung Nilai luasan aktual - Hitung jumlah tulangan

n = As Teoritis / (1/4*Π*D²) A's = buah tulangan

Dipasang = buah tulangan - Cek pemasangan tulangan 1 lapis

Smin = b-(2*ts)-(2*Øs)-(n*D1) / (n-1) Smin = mm > 40 mm OK Tulangan dipasang 1 lapis

4 D - Hitung nilai luasan tulangan aktual

As = n (1/4*Π*D²) As = mm2

538.5

1.916

73

1,134 19 15.686

1074 0.0050

0.0050 0.0035

3.8

4.0

(8)

Langkah 7. Hitung Nilai ꭤ tulangan aktual Nilai tinggi blok tegangan tekan (ꭤ)

- Nilai ꭤ = As x fy / 0.85 x fc x b ꭤ = mm

Langkah 8. Hitung Tinggi Garis Netral (c) - Nilai c = ꭤ/ꞵ1

Nilai ꞵ1 dengan ketentuan sbb : Mutu beton = 30 Mpa

Bila 17 Mpa ≤ Fc' ≥ 28 Mpa = 0.85 Maka :

Bila 28 Mpa < Fc' < 55 Mpa = 0.85-0.05 (Fc'-28)/7 Nilai ꞵ1 = Bila Fc' > 55 Mpa = 0.65

Sehingga tinggi garis netral adalah Nilai c = mm

Langkah 9. Cek Kategori Penampang

Diharapkan balok terkontrol tarik - Parameter 1

dengan nilai c/dt < 0.375 Nilai c/dt

Nilai dt = d ( untuk tulangan 1 lapis)

c/dt = mm

Maka c/dt < 0.375

< OK

- Parameter 2

Ɛt = (dt-c / c) 0.003 > 0.005 Nilai Ɛt

Ɛt = mm

Maka (dt-c / c) 0.003 > 0.005

> OK

0.099 0.375

0.027 0.0005

0.027 44.45

0.836

53.19

0.099

(9)

Langkah 10. Hitung dan Periksa Kapasitas Penampang

Mn = As * fy * (d - ꭤ/2) Mn = Nmm

Cek Kapasitas Balok

Diharapkan penampang balok

Ø x Mn > Mu Ø x Mn = Nmm

Dimana nilai :

Ø = >

Mu = Nmm > OK

Kontrol Regangan tekan beton Ec < 0.003

Ɛy = Fy / Es Ɛy = Nmm

Es = Modulus elastisitas baja 200000 MPa

Ɛc = (ꭤ/(ꞵ1 x d x ꭤ)) x Ɛy Ec = Nmm < OK

0.0020

0.000004 0.003 234,086,768

0.9

200,000,000

210,678,091 200,000,000

Ø x Mn Mu

210,678,091

Referensi

Dokumen terkait

Tulangan ini berupa tulangan memanjang (tulangan longitudinal) dan tulangan geser (begel). Kuat lentur balok harus lebih kuat dan mampu mendukung beban diatasnya. Oleh karena

Beton bertulang sebagai elemen balok umumnya diberi tulangan memanjang (lentur) dan tulangan sengkang (geser). Tulangan lentur untuk menahan pembebanan momen lentur

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk membandingkan kuat lentur balok beton bertulangan baja dengan balok beton bertulangan kayu yang memiliki kekuatan yang setara,

Penelitian ini memodifikasikan kawat galvanis berdiameter kecil yang dipasang secara menyilang pada sisi kiri-kanan tulangan begel balok beton dan selanjutnya dilakukan

Penelitian -=- ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tulangan bambu pada balok bertulang bambu dengan campuran serat bambu dan agregat kasar batu apung

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kuat lentur balok beton bertulang komposit yang diperbaiki dengan metode chemical anchor.. Hasil pengujian menunjukan bahwa pengkompositan

Selanjutnya, Penelitian mengenai pengaruh rasio tulangan tarik pada balok beton normal telah dilakukan oleh Andrean et al 2015 untuk meninjau besarnya pengaruh luas tulangan dan

Daerah Lapangan Nilai Vu diperoleh dari Analisa struktur lihat keterangan 1 CEK SYARAT KEMAMPUAN PENAMPANG ❶ ❷ ❽ ❸ ❹ ❺ ❻ ❼ CEK SYARAT KEKUATAN HITUNG KEMBALI Vs TULANGAN