• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG

N/A
N/A
duasembilan cv

Academic year: 2023

Membagikan "DESAIN KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN

KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG

#4

(2)

#4

REVIEW GAYA DALAM PADA BALOK

• Momen Lentur, Gaya geser dan momen torsi

adalah gaya yang sangat mempengaruhi perilaku balok dalam memikul beban

• Gaya tersebut biasa disebut gaya dalam yaitu gaya yang timbul atau reaksi dari suatu struktur akibat bekerjanya gaya-gaya luar

• Adanya momen lentur balok membutuhkan tulangan utama/lentur/longitudinal sepanjang balok

• Gaya geser balok membutuhkan tulangan transfersal/Sengkang dengan jarak tertentu

• Gaya geser / lintang balok adalah gaya yang

bekerja tegak lurus terhadap arah panjang batang (terhadap potongan melintang) yang

menyebabkan suatu penampang akan bergeser bergerak keatas atau kebawah satu sama lain

• Ada beberapa kondisi balok terpuntir, sehingga

balok membutuhkan tulangan torsi

(3)

#4

MEKANISME TAHANAN GESER PADA BALOK

Mekanisme distribusi tegangan geser balok yang tidak memiliki tulangan geser melibatkan beberapa parameter sbb :

1. Tahanan geser pada beton yang tidak

mengalami retak (uncracked concrete) didaerah tegangan tekan (simbol Vcz)

2. Gaya geser pada permukaan beton (Agregate interlock) simbol Va, yang dipengaruhi oleh kondisi permukaan yang mengalami retak

3. Tahanan yang disumbang dari tulangan lentur (dowel action) simbol Vd. Ini merupakan

tahanan terhadap gaya geser yang berasal dari tulangan longitudinal balok

4. Arch action, tahanan geser yang didapat pada balok tinggi

4 Parameter diatas, menentukan tingkat kerusakan yang diakibatkan gaya geser pada balok.

Gambar 1. Komponen tahanan geser setelah terjadi retak miring (inclined crack) pada balok

Berdasarkan penelitian ACI dan ACSE bahwa : - Prosentase distribusi balok tanpa tulangan

Dowel action = 15-25%

- Beton pada daerah tekan yang tidak retak

= 20-40%

- Agregate Interlock dari permukaan beton

yang retak = 30-50%

(4)

#4

TIPE

TULANGAN GESER BALOK SNI 2847-2019

TIPE TULANGAN GESER YANG UMUM DIGUNAKAN PADA BETON NON PRATEGANG SESUAI SNI 2847 -2019

1. Tulangan Geser Vertikal

2. Tulangan geser welded wire fabric

3. Tulanagn geser spiral (umumnya pada kolom)

Jenis tulangan geser yang paling umum adalah tipe closed stirrup 135°

Berdasarkan SNI 2847-2019 Pasal 22.5.1.1 Hal. 482. Perhitungan kuat geser nominal (Vn) adalah penjumlahan kuat geser

beton (Vc) dengan kuat geser tulangan (Vs)

Jadi Vn = Vc + Vs

Syarat ØVn > Vu (Gaya geser yang terjadi)

(5)

PASTIKAN DIMENSI TULANGAN GESER

SESUAI RENCANA HITUNG NILAI

LUASAN TULANGAN GESER TENTUKAN JARAK

TULANGAN GESER (S)

HITUNG Vs RENCANA BERDASARKAN

KATEGORI

#4

PROSEDUR DESAIN TULANGAN GESER BALOK SNI 2847-2019

HITUNG NILAI KUAT GESER BETON

Vc TENTUKAN NILAI

GESER ULTIMATE

(Vu) KLASIFIKASI

NILAI Vu (Katagori 1 s/d 5) Analisa geser balok dibagi 2

daerah, 1. Daerah Tumpuan dan 2. Daerah Lapangan Nilai Vu diperoleh dari Analisa

struktur (lihat keterangan 1)

CEK SYARAT KEMAMPUAN

PENAMPANG

❸ ❹

CEK

SYARAT KEKUATAN HITUNG KEMBALI Vs

TULANGAN AKTUAL

❾ ❿

Kuat Geser yang terjadi pada balok beton

Diambil nilai Vu terbesar

Terdapat 5 kategori untuk menentukan desain tulangan

geser (Lihat Keterang 2)

Analisa daerah tumpuan dan Lapangan

Umumnya Jarak Tulangan geser lapangan lebih

besar disbanding tumpuan

Analisa daerah tumpuan dan Lapangan

Diusahakan dimensi tulangan geser sama di

daerah tumpuan dan lapangan

Analisa daerah tumpuan dan Lapangan

Geser Nominal harus lebih

besar dari geser yang

terjadi. ØVn > Vu

(6)

KETERANGAN 1. BESARAN NILAI Vu

Berdasarkan SNI 2847-2019, Pasal 9.4.3.2 Hal. 182

Bahwa nilai Vu diambil sejarak d dari muka kolom

Nilai d adalah Tinggi efektif balok

Biasanya nilai Vu yang diperoleh langsung dari program merupakan nilai Vu pada As Kolom

Jadi perlu diinterpolasi linier atau

langsung dicari sejarak d pada program struktur

Daerah Tumpuan adalah ¼ L dan

Lapangan ½ L . L adalah jarak bersih balok

1/4 L 1/2 L 1/4 L

(7)

KETERANGAN 2. SYARAT DAN KATEGORI SESUAI BESARAN Vu, NILAI Ø = 0,75

KATEGORI – 1 KATEGORI – 2 KATEGORI – 3

Bila Vu : Vu < Ø Vc

Kategori ini secara teoritis balok tidak memerlukan tulangan geser.

Disarankan untuk balok H>600 menggunakan tulangan geser minimum Av,min

Bila Vu :

0,5 ØVc < Vu < Ø Vc

Kondisi ini sesuai SNI 2847 2019 Psl 9.6.3.3 Hal 192 dan psl 9.7.6.2.2 Hal.

202,

Bila Vu :

ØVc < Vu < Ø (Vc+Vsmin) Berlaku Vs, min dan As,min

* lihat di contoh perhitungan Berlaku :

Spasi Maksimum Tul. Geser : S < d / 2 < 600 mm

* lihat di contoh perhitungan

Berlaku :

Spasi Maksimum Tul. Geser : S < d / 2 < 600 mm

* lihat di contoh perhitungan

(8)

Lanjutan

KETERANGAN 2. SYARAT DAN KATEGORI SESUAI BESARAN Vu, NILAI Ø = 0,75

KATEGORI – 4 KATEGORI – 5

Bila Vu :

Ø(Vc+Vsmin < Vu < Ø (Vc+1/3 akar Fc.bw.d)

Kondisi ini sesuai SNI 2847 2019 Psl 22.5.10.1 Hal 492 dan Psl 9.7.6.2.2 Hal. 202,

Bila Vu :

ØVc+1/3 akar Fc.bw.d) < Vu < Ø (Vc+2/3 akar Fc.bw.d)

Berlaku :

Spasi Maksimum Tul. Geser :

S < d / 2 < 600 mm

* lihat di contoh perhitungan

Berlaku :

Spasi Maksimum Tul. Geser :

S < d / 4 < 300 mm

* lihat di contoh perhitungan

(9)

PERENCANAAN TULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG

CONTOH SOAL :

Mutu Beton (fc') : MPa

Mutu Tul. Utama (fy) : MPa

Mutu Tul. Geser (fys) : MPa

Diameter Tul. Utama (Dt) : mm

Diameter Sengkang (Øs) : mm

Dimensi Balok : bw = mm

h = mm

Tinggi efektif Balok d = mm

Tebal selimut beton (ts) : mm

Gaya geser Ultimate (Vu)

- Daerah Tumpuan (Vut) : N.mm

- Daerah Lapangan (Vul) : N.mm

PERTANYAAN :

Rencanakan tulangan geser balok tersebut PENYELESAIAN :

Langkah 1. Tentukan Nilai Vu

Vu Tumpuan → Vut = Nmm

Vu Lapangan Vul = Nmm

bisa didapat dari program struktur /statika Langkah 2. Hitung Kuat Geser Beton Vc

→ Vc = N

**Nilai λ = 1.00

Langkah 3. Cek Syarat Kemampuan Penampang

→ Vu = mm

= mm

**Nilai Vu Diambil nilai yang terbesar yaitu di daerah tumpuan

**Nilai Ø adalah faktor reduksi = 0.75 Memenuhi syarat

Hal ini berarti ukuran penampang balok sudah memenuhi persyaratan

Bila tidak maka penampang diperbesar 300

30 400 240 19 12

600 40

308,160

LANGKAH -LANGKAH PENYELESAIAN

308,160

550,305 202,500

202,500 538

150,284

308,160

(10)

Langkah 4. Klasifikasi nilai Vu - Analisa Daerah Tumpuan 1. Cek Kategori 1

Vu < 0.5 Ø Vc Vut = N

0.5 Ø Vc = N

Vu < 0.5 Ø Vc

>

(Tidak memenuhi syarat) 2. Cek Kategori 2

0.5 Ø Vc < Vu < Ø Vc Vut = N

0.5 Ø Vc = N

Ø Vc = N

0.5 Ø Vc < < Ø Vc

< >

(Tidak memenuhi syarat) 3. Cek Kategori 3

→ Ø Vc = N

Ø Vc < Vu < Ø (Vc + Vs min) Vut = N

Vs min = N

Ø (Vc + Vs min) = N

**Vs min = 0.062 akar fc. Bw.d Ø Vc < < Ø (Vc + Vsmin)

< >

(Tidak memenuhi syarat) 4. Cek Kategori 4

Ø (Vc + Vs min) = N

Ø (Vc + Vs min) < Vu < Ø (Vc + 1/3 akar fc. bw.d → Vut = N

Ø (Vc + 1/3 akar fc. bw.d = N

**Vs min = 0.062 akar fc. Bw.d Ø (Vc + Vs min) < < Ø (Vc + 1/3 akar fc. bw.d

< <

(memenuhi syarat)

Sehingga, untuk daerah tumpuan analisa geser masuk kategori 4

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan) Langkah 5. Hitung Vs rencana

- Analisa Daerah Tumpuan Pada kategori 4, nilai gaya geser dari tulangan :

Ø Vs = Vu - Ø Vc

Vs = Vu - Ø Vc / Ø Vs = N

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan) 308,160

308,160

56,357

56,357

56,357

Vu 308,160

56,357

308,160 112,713

153,820 308,160

153,820

112,713

54,810

112,713

Vu 112,713

308,160

Vu 308,160

333,719 308,160

333,719

153,820

260,596 153,820

(11)

Langkah 6. Tentukan jarak tulangan geser - Analisa Daerah Tumpuan

s = d/2 < 600 mm → s = mm < 600 mm OK

Digunakan

Misal = mm

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan) Langkah 7. Hitung Nilai Luasan Tul. Geser

- Analisa Daerah Tumpuan Av = Vs . s

Fys . d → Av = mm2

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan) Langkah 8. Menentukan dimensi tulangan

- Analisa Daerah Tumpuan

Tulangan geser yang digunakan = 12 mm

Luas Tulangan 1/4*Π*D² → A = mm2

Menentukan jumlah kaki tulangan geser

n = A teoritis = Av As = = bh

A Aktual A Sehingga luasan aktual dapat dihitung

Av = x n

= mm2

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan) Langkah 9. Hitung kembali Vs aktual

- Analisa Daerah Tumpuan

Vs = Av.fys.d / s → Vs = N

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan)

Langkah 10. Cek Syarat Kekuatan - Analisa Daerah Tumpuan

Ø x Vn > Vu Dimana nilai :

Ø =

Vn = Vc + Vs → Vn = Nmm

Vc = Nmm maka :

Vc = Nmm >

Vu = Nmm > OK

(Tugas untuk hitung yang daerah lapangan) Jadi dapat disimpulkan

bahwa tulangan geser yang digunakan Daerah Tumpuan = 2 Ø 12 - 100

0.75

Ø x Vn Vu

331,649

308,160 442,199

113.04

1.785 2 113.04

269

201.825 100

150,284

291,914

308,160

226.08

291,914

Referensi

Dokumen terkait

a) Beban luar dan reaksi-reaksi tumpuan serta semua titik simpul berada dalam keseimbangan.. b) Semua gaya tarik dipikul oleh baja tulangan dengan atau tanpa tendon prategang.

Penelitian ini memodifikasi bentuk tulangan geser pada umumnya menjadi tulangan rangka yang diikat menggunakan kawat bendrat pada tulangan longitudinal dengan bentuk

Kebutuhan tulangan sengkang yang didapat dengan analisa Metoda Strut-and-Tie lebih banyak dari sengkang yang terdapat pada balok hasil eksperimen. 6.2

1- Dari hasil perhitungan, untuk balok tanpa tulangan geser, nilai kuat geser yang diperoleh berada di bawah hasil percobaan.. Hal tersebut terjadi untuk seluruh

Metode studi ilmiah ini pada dasarnya mengolah kembali rumus – rumus dasar tentang teori kekuatan penampang elemen balok beton bertulang yang telah diturunkan oleh

Hasil pengujian memperlihatkan terjadi kegagalan pengangkuran pada tulangan lentur tarik yang terletak pada daerah momen maksimum dengan penampang yang mengecil

PENDAHULUAN baja tulangan dibuat sama dengan kekuatan Dasar pemikiran timbulnya struktur tekan yang dipikul oleh penampang beton balok beton bertulang berongga diawali diatas garis

dengan kuat tekan beton, rasio tulangan longitudinal, rasio bentang geser-tinggi efektif, dan tinggi efektif sebagai variabel: a model usulan, b ACI 318-14 2014, c NZS 3101 2005, d